SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
Oleh
Muhammad Riduansyah, S.Kep.,Ns
   Restrain Fisik
    penggunaan spt manset u/prgelangan
    tangan/kaki, kain pengikat dan seklusi
   Restrain mekanis
    Kamisol, restrain dgn manset p’gelangan
    tangan, dgn p’gelangan kaki dan pngikat.
   Perilaku kekerasan yg m’bahayakan px/org
    lain
    Perilaku agitasi yg tdk dpt dikendalikan dgn
    pngobatan
   Ancaman t’hdp integritas fisik b’hbngan dgn
    pnolakan px u/ bistirahat/makan & mnum
   P’mintaan psien u/ pngendalikan perilaku
    eksternal, yg dlakukan tlh dikaji & brinteraksi
    teraupetik
   M’gurung px dlm satu ruangn shg px tdk dpt
    mninggalkan ruangn keinginan
   Pengendalikan prilaku kekersan yg dpt
    m’bahykan px / org lain & tdk dpt
    dkendalikan olh intrvensi yg (-) restriktif
    lainnya
   Reduksi stimulus lingk (diminta kx)
   Kbutuhan u/ observasi mslah medis
   Resiko tinggi bunuh diri
   Potensial tdk dpt menoleransi deprivasi
    sensori
   Hukuman
   Epilepsi X Skizofrenia
   Meduna (1933) : larutan camphor 25 %
   Carletti & Bini (1937) : aliran listrik kejang
   M/ terapi induksi kejang grand mal buatan
   M’galirkan arus listrik mll elktroda pd
    satu/kedua pelipis.
   Rentang yg paling umum 6-12 terapi u/ ggg
    efektif
   Dberikan 2-3 kali dlm semiggu
   Px dgn pykt defresif mayor yg tdk berespon
    terhdap antidepresan/tdk dpt meminum obat
   Px dgn ggg bipolar yg tdk brespon t’hadap
    obt
   Px bunuh diri akut yg cukup lama tdk
    menerima pngobatan u/ mebcapai efek
    teraupetik
   Ktika efek samping ECT yg diantisipasi (-) dr
    efek samping efek b’hbungn dgn terapi obat
   1.   Fraktur & Dislokasi
   2.   Apnoe
   3.   Aspirasi pneumonia
   4.   Kematian yang tba-tiba
   1.Pemeriksaan PD
   2. Pemeriksaan lab & penunjang lainnya
        tdk mutlak
   3. Puasa minimal 4 jam sebelum ECT
   4. Gigi palsu ditanggalkan
   5. Kandung kemih dikosongkan
   6. Disediakan : spatel, tracheal tube, oksigen,
    dsb
   1. Fase laten : 2-5 detik
    ◦ tremor yg cepat
   2. Fase tonik : 10 detik
    ◦ kejang tonik pada seluruh otot
   3. Fase klonik : 30 detik
    ◦ kejang yang berdenyut-denyut
   4. Fase diam:
    ◦ kejang (-)
    ◦ tidak bernafas
    ◦ belum sadar
   5. Fase bernafas spontan
   6. Fase sadar kembali : masih ada disorientasi
   7. Fase tidur : 1/2- 1 jam
   P’lengkapan & praltan terapi trmasuk pasta dan gel
    e-, bantalan kasa, alkhohol, salin, EEG, krtas grafik
   Pralatan u/ memantau, EKG dan e- EKG
   Manset, stimulator saraf perifer & oksimter
   Stetoskop
   Palu refleks
   Prlatan intravena & pungsi vena
   Tongspatel
   Pelbet dgn kasur tebal
   Suction
    pralatan ventilasi
   Obat emergency
   Obt yg tdk boleh diberikan (staf anastesi)
1.   Berikan penyuluhan pd px & klg tentang
     prosedur
2.   Dapatkan persetujuan tindakan
3.   Pastikan status puasa klien stlah tangah
     malam
4.   Minta px untuk melepaskan perhiasan, jepit
     rambut, kecamatadan alat bantu pndengaran.
5.   Prbaiki baju yg longgar dan nyaman
6.   Kosongkan kandung kemih pasien
7.   Berikan obat praterapi
8.   Pastikan obat dan peralatan yg diprlukan
     t’sedia & siap pakai
 Bantu pelaksanaan ECT
1. Tenagkan px
2. Dktr/ahli anastesi m’berikan O2
3. Berikan obat
4. Berikan spatel lidah
5. Pasang E-
 Pantau px selama masa pemulihan
1. Bantu p’brian O2 dan suction
2. Obs vital sign
3. Atur posisi px, p’tahankan jln nafas
4. Berikan makanan ringan
5. Libatkan aktivitas sehari-hari
6. Tawarkan analgetik
   Terapi pemarangan cahaya teraupetik buatan
   5-20 kali > terang
   Px duduk
   Jarak ± 3 kaki
   Cepat dan dpt efektif
   Sembuh 3-5 hari terapi
   Kambuh bila terapi dihentikan
   Memilki angka rspon 50%-60% pda px
    depresi
   Dberikan oleh profesional dan terlatih
   Terapi somatik t’baru
   Penrunan gejala depresi 40%-50%
   Digunaka pada px epelepsi
   Yg mnyakinkan di gunakan pada terapi ggg
    afektif
Terapi somatik dan terapi alternatif

Contenu connexe

Similaire à Terapi somatik dan terapi alternatif

Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
ppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MG
ppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MGppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MG
ppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MGmalisalukman
 
Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)PeriHeriyanto1
 
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.pptASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.pptNurulLaili35
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Operator Warnet Vast Raha
 
Askep askep fr.cervical
Askep askep fr.cervicalAskep askep fr.cervical
Askep askep fr.cervicalseti adi
 
Askep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing SindromAskep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing SindromMarito Simanungkalit
 
mati batang otak.pptx
mati batang otak.pptxmati batang otak.pptx
mati batang otak.pptxUgikWijaya
 

Similaire à Terapi somatik dan terapi alternatif (20)

Askep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanusAskep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
 
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Hiperpituitari
HiperpituitariHiperpituitari
Hiperpituitari
 
Terapi somatik
Terapi somatik Terapi somatik
Terapi somatik
 
ppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MG
ppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MGppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MG
ppt miastenia gravis MG ppt miastenia gravis MG
 
Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)
 
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.pptASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
ASKEP SISTEM NEUROLOGI.ppt
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
 
Meditasi Pernafasan
Meditasi PernafasanMeditasi Pernafasan
Meditasi Pernafasan
 
Askep askep fr.cervical
Askep askep fr.cervicalAskep askep fr.cervical
Askep askep fr.cervical
 
Askep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing SindromAskep pada pasien dengan Cushing Sindrom
Askep pada pasien dengan Cushing Sindrom
 
mati batang otak.pptx
mati batang otak.pptxmati batang otak.pptx
mati batang otak.pptx
 
Pp kep kritis sistim saraf
Pp kep kritis sistim sarafPp kep kritis sistim saraf
Pp kep kritis sistim saraf
 
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 

Terapi somatik dan terapi alternatif

  • 2. Restrain Fisik penggunaan spt manset u/prgelangan tangan/kaki, kain pengikat dan seklusi  Restrain mekanis Kamisol, restrain dgn manset p’gelangan tangan, dgn p’gelangan kaki dan pngikat.
  • 3. Perilaku kekerasan yg m’bahayakan px/org lain  Perilaku agitasi yg tdk dpt dikendalikan dgn pngobatan  Ancaman t’hdp integritas fisik b’hbngan dgn pnolakan px u/ bistirahat/makan & mnum  P’mintaan psien u/ pngendalikan perilaku eksternal, yg dlakukan tlh dikaji & brinteraksi teraupetik
  • 4. M’gurung px dlm satu ruangn shg px tdk dpt mninggalkan ruangn keinginan
  • 5. Pengendalikan prilaku kekersan yg dpt m’bahykan px / org lain & tdk dpt dkendalikan olh intrvensi yg (-) restriktif lainnya  Reduksi stimulus lingk (diminta kx)
  • 6. Kbutuhan u/ observasi mslah medis  Resiko tinggi bunuh diri  Potensial tdk dpt menoleransi deprivasi sensori  Hukuman
  • 7. Epilepsi X Skizofrenia  Meduna (1933) : larutan camphor 25 %  Carletti & Bini (1937) : aliran listrik kejang
  • 8. M/ terapi induksi kejang grand mal buatan  M’galirkan arus listrik mll elktroda pd satu/kedua pelipis.  Rentang yg paling umum 6-12 terapi u/ ggg efektif  Dberikan 2-3 kali dlm semiggu
  • 9. Px dgn pykt defresif mayor yg tdk berespon terhdap antidepresan/tdk dpt meminum obat  Px dgn ggg bipolar yg tdk brespon t’hadap obt  Px bunuh diri akut yg cukup lama tdk menerima pngobatan u/ mebcapai efek teraupetik  Ktika efek samping ECT yg diantisipasi (-) dr efek samping efek b’hbungn dgn terapi obat
  • 10. 1. Fraktur & Dislokasi  2. Apnoe  3. Aspirasi pneumonia  4. Kematian yang tba-tiba
  • 11. 1.Pemeriksaan PD  2. Pemeriksaan lab & penunjang lainnya tdk mutlak  3. Puasa minimal 4 jam sebelum ECT  4. Gigi palsu ditanggalkan  5. Kandung kemih dikosongkan  6. Disediakan : spatel, tracheal tube, oksigen, dsb
  • 12. 1. Fase laten : 2-5 detik ◦ tremor yg cepat  2. Fase tonik : 10 detik ◦ kejang tonik pada seluruh otot  3. Fase klonik : 30 detik ◦ kejang yang berdenyut-denyut  4. Fase diam: ◦ kejang (-) ◦ tidak bernafas ◦ belum sadar
  • 13. 5. Fase bernafas spontan  6. Fase sadar kembali : masih ada disorientasi  7. Fase tidur : 1/2- 1 jam
  • 14. P’lengkapan & praltan terapi trmasuk pasta dan gel e-, bantalan kasa, alkhohol, salin, EEG, krtas grafik  Pralatan u/ memantau, EKG dan e- EKG  Manset, stimulator saraf perifer & oksimter  Stetoskop  Palu refleks  Prlatan intravena & pungsi vena  Tongspatel  Pelbet dgn kasur tebal  Suction  pralatan ventilasi  Obat emergency  Obt yg tdk boleh diberikan (staf anastesi)
  • 15. 1. Berikan penyuluhan pd px & klg tentang prosedur 2. Dapatkan persetujuan tindakan 3. Pastikan status puasa klien stlah tangah malam 4. Minta px untuk melepaskan perhiasan, jepit rambut, kecamatadan alat bantu pndengaran. 5. Prbaiki baju yg longgar dan nyaman 6. Kosongkan kandung kemih pasien 7. Berikan obat praterapi 8. Pastikan obat dan peralatan yg diprlukan t’sedia & siap pakai
  • 16.  Bantu pelaksanaan ECT 1. Tenagkan px 2. Dktr/ahli anastesi m’berikan O2 3. Berikan obat 4. Berikan spatel lidah 5. Pasang E-
  • 17.  Pantau px selama masa pemulihan 1. Bantu p’brian O2 dan suction 2. Obs vital sign 3. Atur posisi px, p’tahankan jln nafas 4. Berikan makanan ringan 5. Libatkan aktivitas sehari-hari 6. Tawarkan analgetik
  • 18. Terapi pemarangan cahaya teraupetik buatan  5-20 kali > terang  Px duduk  Jarak ± 3 kaki
  • 19. Cepat dan dpt efektif  Sembuh 3-5 hari terapi  Kambuh bila terapi dihentikan
  • 20. Memilki angka rspon 50%-60% pda px depresi  Dberikan oleh profesional dan terlatih
  • 21. Terapi somatik t’baru  Penrunan gejala depresi 40%-50%  Digunaka pada px epelepsi  Yg mnyakinkan di gunakan pada terapi ggg afektif