SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  3
Télécharger pour lire hors ligne
1 
At-Tabattul 
(Memisahkan Diri Dari Selain Allah) 
At-Tabattul, di kalangan umat Islam – pada umumnya – dipahami sebagai sebuah sikap yang negatif, karena kata tabattul bermakna: “membujang”. Imam an-Nawawi rahimahullâh --- misalnya -- menyatakan: "Tabattul -- di sini -- ialah menjauhkan diri dari wanita dan tidak menikah karena ingin terus beribadah kepada Allah."1 Sehingga kaum lelaki dan wanita yang tidak bersedia untuk menikah, dia disebut telah memilih sebuah sikap yang salah. 
Dalam khazanah tasawuf, kata tabattul dimaknai sebagai sebuah sikap yang positif. Karena para sufi memaknai kata tabattul dengan arti: “memisahkan diri dari selain Allah, dalam rangka untuk mengikatkan diri hanya kepada Allah semata-mata”. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh al-Harawi dalam kitab Manâzil as-Sâirîn, Tabattul bermakna: “memisahkan dari segala sesuatu, agar (diri kita) bisa beribadah kepada Allah secara total”2 
Secara etimologis, kata at-tabattul berasal dari bahasa Arab al-Batl, yang bermakna al-munqathi’ : “putus, pisah atau terpotong”. Yang aslal katanya adalah batala dan mendapatkan imbuhan ta’ pada ‘ain fi’ilnya, sehingga berubah menjadi battala. Kata battala – yubattilu – tabtîlan, fa huwa mubattilun, bermakna memutuskan diri, memisahkan diri atau memotong hubungan dengan sesuatu. Orang yang memutuskan diri, memisahkan diri atau memotong hubungan dengan sesuatu disebut mubattil. 
Berkaitan dengan tempat persinggahan tabattul ini, Allah telah berfirman: 
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلََْهِ تَبْتِّيلً 
"Dan sebutlah nama Rabbmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan 
penuh ketekunan." (QS al-Muzzammil/73: 8). 
Tabattul artinya pemutusan atau pemisahan, merupakan kata aktiva dari batl yang artinya “putus atau pisah”. Maryam – misalnya -- disebut al- batûl karena dia terpisah dari hubungan dengan suami mana pun, yang artinya perawan atau bujang, dan tidak ada seorang pun wanita yang dapat menandinginya, sehingga dia lebih unggul dan lebih dari semua wanita yang ada pada zamannya. 
Dalam firman Allah yang lain, dinyatakan: 
1 An-Nawawi, Syarh Shahîh Muslim, juz (III, hal. 549. 
2 Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madârij as-Sâlikîn, juz II, hal. 29.
2 
ۖ 
ۚ 
“Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memerkenankan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya3. Dan doa (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka, (QS ar-Ra’d/13: 14). Sehingga kata tabattul itu dimaknai sebagai perlucutan secara total. 
Perlucutan ini artinya tidak memerhatikan imbalan. Orang yang bersikap tabattul tidak bisa seperti buruh yang tidak mau bekerja kecuali untuk mendapatkan upah. Jika dia sudah mendapat upah itu, maka dia akan meninggalkan orang yang memberi upah kepadanya. Berbeda dengan hamba yang berbakti karena penghambaannya, bukan karena untuk mencari upah. Dia tidak akan meninggalkan tuannya kecuali karena memang dia bermaksud untuk melarikan diri darinya. Sementara hamba yang melarikan diri sama sekali tidak memiliki kehormatan sebagai hamba, dan juga tidak memunyai kemerdekaan, karena dirinya melepasakan diri dari tuan yang seharusnya selalu diikuti. 
Dalam penjelasannya, al-Harawi – dalam kitab Manâzil as-Sâirîn -- menyatakan bahwa tabattul itu memiliki tiga tingkatan:4 
1. Memurnikan pemutusan hubungan dengan keinginan-keinginan terhadap dunia, karena takut, mengharap atau pun karena selalu memikirkanNya. Menurut hemat saya, tabattul memadukan dua perkara, menyambung dan memisahkan. Tabattul tidak dianggap sah kecuali dengan dua perkara ini. Memisahkan artinya memutuskan hati dari segala sesuatu yang mencampuri kehendak Allah dan dari apa-apa yang mengarahkan hati kepada selain Allah, entah karena takut kepada-Nya, mengharapkanNya, atau karena selalu memikirkan-Nya. Sedangkan menyambung tidak akan terjadi kecuali setelah memutuskan. Maksudnya 
3Orang-orang yang berdoa kepada berhala, diumpamakan seperti orang yang mengulurkan telapak tangannya yang terbuka ke air, supaya air sampai ke mulutnya. Hal ini tidak mungkin terjadi, karena telapak tangan yang terbuka – selamanya -- tidak akan dapat menampung air. 
4Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madârij as-Sâlikîn, Juz II, hal 29-32.
3 
adalah menyambung hati dengan Allah, menghadap kepada-Nya dan menghadapkan wajah kepada-Nya, karena mencintai, takut, ber-harap dan tawakal kepada-Nya. 
2. Memurnikan pemutusan hubungan dari mengikuti nafsu, dengan menjauhi hawa nafsu, menghembuskan rahmat Allah dan memasukkan kilat cahaya ilmu. Perbedaannya dengan derajat pertama, bahwa derajat pertama pemutusan hubungan dengan makhluk, sedangkan derajat ini merupakan pemutusan hubungan dengan nafsu. 
Caranya ada tiga macam: 
a. Menjauhi nafsu dan melarang dirinya mengikuti nafsu. Sebab para pengikut nafsu menghalangi tabattul. 
b. Menghembuskan rahmat Allah dan kasih sayang-Nya. Kedudukan rahmat bagi ruh seperti kedudukan ruh bagi badan. Jadi rahmat merupakan sesuatu yang disenangi ruh. Rahmat ini bisa diperoleh dengan menjauhi nafsu. Pada saat itulah bisa dirasakan hembusan rahmat Allah. Sebab jiwa itu membutuhkan gantungan. Ketika terputus ketergantungan jiwa dengan hawa nafsu, maka jiwa tersebut akan mendapatkan ketenteraman dengan bergantung kepada Allah. 
c. Memasukkan kilat cahaya ilmu. Ilmu di sini bukan upaya mengungkap apa-apa yang di dalam batin manusia, tapi ini adalah ilmu mengungkap tempat-tempat persinggahan, mengungkap aib diri dan amal serta mengungkap makna-makna sifat, asma' Allah dan tauhid. 
3. Memurnikan hubungan agar dapat terus maju ke depan, dengan cara membenahi sikap istiqamah, tekun untuk mencapai tujuan dan melihat apa yang terjadi saat berdiri di hadapan Allah. 
Dari pembahasan di atas, kita bisa memahami bahwa tabbatul adalah sebuah konsep tazkiyatun nafs, terkait dengan ibadah kita kepada Allah, agar diri kita bersih dari sikap syirik yang bisa mengakibatkan ibadah kita dinilai tidak sah oleh Allah SWT. Karena, hanya dengan sikap tabattul inilah sikap tauhîd al-‘ibâdah kita akan terpelihara.

Contenu connexe

Tendances

Kehendak & keadilan tuhan
Kehendak & keadilan tuhanKehendak & keadilan tuhan
Kehendak & keadilan tuhanNoviandy Husni
 
Penyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwaPenyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwaAzmi Bahari
 
Persentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iiiPersentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iiiHerry Erwanto
 
Mahwu dan-itsbath
Mahwu dan-itsbathMahwu dan-itsbath
Mahwu dan-itsbathhamtannyep
 
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada allohSeri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada allohIra Rahmawati Madjid
 
Makalah ilmu kalam
Makalah ilmu kalamMakalah ilmu kalam
Makalah ilmu kalamechan_vega
 
Kekuasaan dan kehendak mutlak tuhan
Kekuasaan dan kehendak mutlak tuhanKekuasaan dan kehendak mutlak tuhan
Kekuasaan dan kehendak mutlak tuhanشهر الدين
 
Istikharah ala Rasulullah
Istikharah ala RasulullahIstikharah ala Rasulullah
Istikharah ala RasulullahFeby FauziahS
 
Shalat istikharah implikasinya terhadap pengambilan keputusan
Shalat istikharah  implikasinya terhadap pengambilan keputusanShalat istikharah  implikasinya terhadap pengambilan keputusan
Shalat istikharah implikasinya terhadap pengambilan keputusanDina Haya Sufya
 
12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 2B: Roh Kudus - Karunia-karunia dan manfaat
12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 2B: Roh Kudus - Karunia-karunia dan manfaat12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 2B: Roh Kudus - Karunia-karunia dan manfaat
12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 2B: Roh Kudus - Karunia-karunia dan manfaatFreeChildrenStories
 
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...AMILIADAMAYANTIPURBA
 
Iman kepada-allah-swt2dani-yahya
Iman kepada-allah-swt2dani-yahyaIman kepada-allah-swt2dani-yahya
Iman kepada-allah-swt2dani-yahyacmata07
 

Tendances (20)

Kehendak & keadilan tuhan
Kehendak & keadilan tuhanKehendak & keadilan tuhan
Kehendak & keadilan tuhan
 
Penyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwaPenyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwa
 
Persentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iiiPersentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iii
 
Mahwu dan-itsbath
Mahwu dan-itsbathMahwu dan-itsbath
Mahwu dan-itsbath
 
Al sitr wa al-tajalli
Al sitr wa al-tajalliAl sitr wa al-tajalli
Al sitr wa al-tajalli
 
IMAN KEPADA ALLAH SWT
 IMAN KEPADA ALLAH SWT  IMAN KEPADA ALLAH SWT
IMAN KEPADA ALLAH SWT
 
Iman dan Taqwa dalam Islam
Iman dan Taqwa dalam IslamIman dan Taqwa dalam Islam
Iman dan Taqwa dalam Islam
 
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syakMakalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
 
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada allohSeri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh
 
Makalah ilmu kalam
Makalah ilmu kalamMakalah ilmu kalam
Makalah ilmu kalam
 
Tadabur
TadaburTadabur
Tadabur
 
Kekuasaan dan kehendak mutlak tuhan
Kekuasaan dan kehendak mutlak tuhanKekuasaan dan kehendak mutlak tuhan
Kekuasaan dan kehendak mutlak tuhan
 
Hukum Mandub
Hukum MandubHukum Mandub
Hukum Mandub
 
Istikharah ala Rasulullah
Istikharah ala RasulullahIstikharah ala Rasulullah
Istikharah ala Rasulullah
 
Id cara pengobatan_dengan_quran
Id cara pengobatan_dengan_quranId cara pengobatan_dengan_quran
Id cara pengobatan_dengan_quran
 
Shalat istikharah implikasinya terhadap pengambilan keputusan
Shalat istikharah  implikasinya terhadap pengambilan keputusanShalat istikharah  implikasinya terhadap pengambilan keputusan
Shalat istikharah implikasinya terhadap pengambilan keputusan
 
12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 2B: Roh Kudus - Karunia-karunia dan manfaat
12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 2B: Roh Kudus - Karunia-karunia dan manfaat12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 2B: Roh Kudus - Karunia-karunia dan manfaat
12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 2B: Roh Kudus - Karunia-karunia dan manfaat
 
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
 
Bab 3 Asmaul Husna
Bab 3 Asmaul HusnaBab 3 Asmaul Husna
Bab 3 Asmaul Husna
 
Iman kepada-allah-swt2dani-yahya
Iman kepada-allah-swt2dani-yahyaIman kepada-allah-swt2dani-yahya
Iman kepada-allah-swt2dani-yahya
 

En vedette

Menyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullah
Menyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullahMenyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullah
Menyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullahMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
Menebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMenebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMuhsin Hariyanto
 
Penjelasan mengenai puasa ‘arafah
Penjelasan mengenai puasa ‘arafahPenjelasan mengenai puasa ‘arafah
Penjelasan mengenai puasa ‘arafahMuhsin Hariyanto
 
Tafsir qs al baqarah 2, 17-18
Tafsir qs al baqarah 2, 17-18Tafsir qs al baqarah 2, 17-18
Tafsir qs al baqarah 2, 17-18Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanAgar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanMuhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
13 wajah gerakan syahwat merdeka
13 wajah gerakan syahwat merdeka13 wajah gerakan syahwat merdeka
13 wajah gerakan syahwat merdekaMuhsin Hariyanto
 
LPDeezign Brand Book 2
LPDeezign Brand Book 2LPDeezign Brand Book 2
LPDeezign Brand Book 2Alexis Bolden
 

En vedette (16)

Menuju kesuksesan
Menuju kesuksesanMenuju kesuksesan
Menuju kesuksesan
 
What is passio1
What is passio1What is passio1
What is passio1
 
Ikhbat
IkhbatIkhbat
Ikhbat
 
Menyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullah
Menyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullahMenyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullah
Menyingkap rahasia keberhasilan dakwah rasulullah
 
Pilar pilar muhasabah
Pilar pilar muhasabahPilar pilar muhasabah
Pilar pilar muhasabah
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Riyâdhah
RiyâdhahRiyâdhah
Riyâdhah
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Menebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMenebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktu
 
Penjelasan mengenai puasa ‘arafah
Penjelasan mengenai puasa ‘arafahPenjelasan mengenai puasa ‘arafah
Penjelasan mengenai puasa ‘arafah
 
Tafsir qs al baqarah 2, 17-18
Tafsir qs al baqarah 2, 17-18Tafsir qs al baqarah 2, 17-18
Tafsir qs al baqarah 2, 17-18
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanAgar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
13 wajah gerakan syahwat merdeka
13 wajah gerakan syahwat merdeka13 wajah gerakan syahwat merdeka
13 wajah gerakan syahwat merdeka
 
LPDeezign Brand Book 2
LPDeezign Brand Book 2LPDeezign Brand Book 2
LPDeezign Brand Book 2
 

Similaire à At tabattul

Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaMoenica
 
Pemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptx
Pemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptxPemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptx
Pemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptxMhmdUwais
 
2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allahAgus Candra
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiAan Editing
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanMuhsin Hariyanto
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahAde Pratama
 
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik HelvyEffendi
 
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)Mohamed Fadeel
 
Maqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan MahabbahMaqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan MahabbahIndah Agustina
 
Fiqih Tharahah
Fiqih TharahahFiqih Tharahah
Fiqih Tharahahimuska
 
Makalah Rukun Iman
Makalah Rukun ImanMakalah Rukun Iman
Makalah Rukun ImanAkfar ikifa
 
BRI Qalbun Salim,.pptx
BRI Qalbun Salim,.pptxBRI Qalbun Salim,.pptx
BRI Qalbun Salim,.pptxHaji Arifin
 

Similaire à At tabattul (20)

Akhlak tercela
Akhlak tercelaAkhlak tercela
Akhlak tercela
 
Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok Moenica
 
Pemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptx
Pemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptxPemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptx
Pemikiran tasawuf AG. KH.ABDUL RAHMAN AMBO DALLE.pptx
 
2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah
 
Mengenali Tasauf
Mengenali TasaufMengenali Tasauf
Mengenali Tasauf
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpuji
 
Ibadah
IbadahIbadah
Ibadah
 
Ikhlas
IkhlasIkhlas
Ikhlas
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
Bab 3 Saling menasehati da Berbuat Baik
 
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
 
Tauhid ul&ru
Tauhid ul&ruTauhid ul&ru
Tauhid ul&ru
 
Makalah "Taqwa"
Makalah "Taqwa"Makalah "Taqwa"
Makalah "Taqwa"
 
Maqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan MahabbahMaqamat, Hal dan Mahabbah
Maqamat, Hal dan Mahabbah
 
Fiqih Tharahah
Fiqih TharahahFiqih Tharahah
Fiqih Tharahah
 
Makalah Rukun Iman
Makalah Rukun ImanMakalah Rukun Iman
Makalah Rukun Iman
 
SUMAH, GIBAH , FITNAH
SUMAH, GIBAH , FITNAHSUMAH, GIBAH , FITNAH
SUMAH, GIBAH , FITNAH
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
BRI Qalbun Salim,.pptx
BRI Qalbun Salim,.pptxBRI Qalbun Salim,.pptx
BRI Qalbun Salim,.pptx
 

Plus de Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaMuhsin Hariyanto
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMuhsin Hariyanto
 

Plus de Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkaca
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkah
 

At tabattul

  • 1. 1 At-Tabattul (Memisahkan Diri Dari Selain Allah) At-Tabattul, di kalangan umat Islam – pada umumnya – dipahami sebagai sebuah sikap yang negatif, karena kata tabattul bermakna: “membujang”. Imam an-Nawawi rahimahullâh --- misalnya -- menyatakan: "Tabattul -- di sini -- ialah menjauhkan diri dari wanita dan tidak menikah karena ingin terus beribadah kepada Allah."1 Sehingga kaum lelaki dan wanita yang tidak bersedia untuk menikah, dia disebut telah memilih sebuah sikap yang salah. Dalam khazanah tasawuf, kata tabattul dimaknai sebagai sebuah sikap yang positif. Karena para sufi memaknai kata tabattul dengan arti: “memisahkan diri dari selain Allah, dalam rangka untuk mengikatkan diri hanya kepada Allah semata-mata”. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh al-Harawi dalam kitab Manâzil as-Sâirîn, Tabattul bermakna: “memisahkan dari segala sesuatu, agar (diri kita) bisa beribadah kepada Allah secara total”2 Secara etimologis, kata at-tabattul berasal dari bahasa Arab al-Batl, yang bermakna al-munqathi’ : “putus, pisah atau terpotong”. Yang aslal katanya adalah batala dan mendapatkan imbuhan ta’ pada ‘ain fi’ilnya, sehingga berubah menjadi battala. Kata battala – yubattilu – tabtîlan, fa huwa mubattilun, bermakna memutuskan diri, memisahkan diri atau memotong hubungan dengan sesuatu. Orang yang memutuskan diri, memisahkan diri atau memotong hubungan dengan sesuatu disebut mubattil. Berkaitan dengan tempat persinggahan tabattul ini, Allah telah berfirman: وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلََْهِ تَبْتِّيلً "Dan sebutlah nama Rabbmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan." (QS al-Muzzammil/73: 8). Tabattul artinya pemutusan atau pemisahan, merupakan kata aktiva dari batl yang artinya “putus atau pisah”. Maryam – misalnya -- disebut al- batûl karena dia terpisah dari hubungan dengan suami mana pun, yang artinya perawan atau bujang, dan tidak ada seorang pun wanita yang dapat menandinginya, sehingga dia lebih unggul dan lebih dari semua wanita yang ada pada zamannya. Dalam firman Allah yang lain, dinyatakan: 1 An-Nawawi, Syarh Shahîh Muslim, juz (III, hal. 549. 2 Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madârij as-Sâlikîn, juz II, hal. 29.
  • 2. 2 ۖ ۚ “Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memerkenankan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya3. Dan doa (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka, (QS ar-Ra’d/13: 14). Sehingga kata tabattul itu dimaknai sebagai perlucutan secara total. Perlucutan ini artinya tidak memerhatikan imbalan. Orang yang bersikap tabattul tidak bisa seperti buruh yang tidak mau bekerja kecuali untuk mendapatkan upah. Jika dia sudah mendapat upah itu, maka dia akan meninggalkan orang yang memberi upah kepadanya. Berbeda dengan hamba yang berbakti karena penghambaannya, bukan karena untuk mencari upah. Dia tidak akan meninggalkan tuannya kecuali karena memang dia bermaksud untuk melarikan diri darinya. Sementara hamba yang melarikan diri sama sekali tidak memiliki kehormatan sebagai hamba, dan juga tidak memunyai kemerdekaan, karena dirinya melepasakan diri dari tuan yang seharusnya selalu diikuti. Dalam penjelasannya, al-Harawi – dalam kitab Manâzil as-Sâirîn -- menyatakan bahwa tabattul itu memiliki tiga tingkatan:4 1. Memurnikan pemutusan hubungan dengan keinginan-keinginan terhadap dunia, karena takut, mengharap atau pun karena selalu memikirkanNya. Menurut hemat saya, tabattul memadukan dua perkara, menyambung dan memisahkan. Tabattul tidak dianggap sah kecuali dengan dua perkara ini. Memisahkan artinya memutuskan hati dari segala sesuatu yang mencampuri kehendak Allah dan dari apa-apa yang mengarahkan hati kepada selain Allah, entah karena takut kepada-Nya, mengharapkanNya, atau karena selalu memikirkan-Nya. Sedangkan menyambung tidak akan terjadi kecuali setelah memutuskan. Maksudnya 3Orang-orang yang berdoa kepada berhala, diumpamakan seperti orang yang mengulurkan telapak tangannya yang terbuka ke air, supaya air sampai ke mulutnya. Hal ini tidak mungkin terjadi, karena telapak tangan yang terbuka – selamanya -- tidak akan dapat menampung air. 4Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madârij as-Sâlikîn, Juz II, hal 29-32.
  • 3. 3 adalah menyambung hati dengan Allah, menghadap kepada-Nya dan menghadapkan wajah kepada-Nya, karena mencintai, takut, ber-harap dan tawakal kepada-Nya. 2. Memurnikan pemutusan hubungan dari mengikuti nafsu, dengan menjauhi hawa nafsu, menghembuskan rahmat Allah dan memasukkan kilat cahaya ilmu. Perbedaannya dengan derajat pertama, bahwa derajat pertama pemutusan hubungan dengan makhluk, sedangkan derajat ini merupakan pemutusan hubungan dengan nafsu. Caranya ada tiga macam: a. Menjauhi nafsu dan melarang dirinya mengikuti nafsu. Sebab para pengikut nafsu menghalangi tabattul. b. Menghembuskan rahmat Allah dan kasih sayang-Nya. Kedudukan rahmat bagi ruh seperti kedudukan ruh bagi badan. Jadi rahmat merupakan sesuatu yang disenangi ruh. Rahmat ini bisa diperoleh dengan menjauhi nafsu. Pada saat itulah bisa dirasakan hembusan rahmat Allah. Sebab jiwa itu membutuhkan gantungan. Ketika terputus ketergantungan jiwa dengan hawa nafsu, maka jiwa tersebut akan mendapatkan ketenteraman dengan bergantung kepada Allah. c. Memasukkan kilat cahaya ilmu. Ilmu di sini bukan upaya mengungkap apa-apa yang di dalam batin manusia, tapi ini adalah ilmu mengungkap tempat-tempat persinggahan, mengungkap aib diri dan amal serta mengungkap makna-makna sifat, asma' Allah dan tauhid. 3. Memurnikan hubungan agar dapat terus maju ke depan, dengan cara membenahi sikap istiqamah, tekun untuk mencapai tujuan dan melihat apa yang terjadi saat berdiri di hadapan Allah. Dari pembahasan di atas, kita bisa memahami bahwa tabbatul adalah sebuah konsep tazkiyatun nafs, terkait dengan ibadah kita kepada Allah, agar diri kita bersih dari sikap syirik yang bisa mengakibatkan ibadah kita dinilai tidak sah oleh Allah SWT. Karena, hanya dengan sikap tabattul inilah sikap tauhîd al-‘ibâdah kita akan terpelihara.