SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  5
Télécharger pour lire hors ligne
1
Istighfâr, Kunci Rizki Yang Terlupakan
Tak satu pun manusia yang tidak suka terhadap harta. Tiada
seorang pun manusia yang tidak senang jika rizkinya melimpah. Tiada
seorang insan pun yang tidak gembira bila kekayaannya semakin bertambah.
Allâh Yang Maha Mengetahui telah menguraikan jati diri makhluk yang
bernama manusia dalam firman-Nya:
“Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.” [QS al-
Fajr/89: 20]
Cinta harta dan dunia adalah sifat dasar manusia, dan yang menjadi
pembeda adalah keimanan dan ketakwaan yang tersimpan dalam dada;
seberapa jauh bisa mengendalikan diri dalam mencarinya; seberapa kuat bisa
memimpin diri dalam memerolehnya.
Ironisnya, banyak manusia mengadu nasib demi mengumpulkan
harta sebanyak-banyaknya dengan cara semaunya, tanpa peduli apakah cara
itu mengundang ghadhab (murka) Allah ‘Azza wa Jalla atau tidak?! Bahkan
tanpa berpikir: “apakah hal itu akan memancing adzâb (siksa)-Nya”. Tidak
sedikit kaum Muslimin yang meminta harta kepada selain Allah, dengan
cara – misalnya – meminta-minta kepada penunggu pohon, gung dan lautan
luas yang dianggap bertuah. Tidak sedikit manusia yang mengaku Muslim
mengumpulkan kekayaan dengan memuja dan berdoa kepada benda-benda
pusaka yang dianggap keramat, tanpa berpikir bahwa itu adalan perbuatan
syirik. Na'ûdzubillâh min dzâlik.
Di sisi lain banyak juga kaum muslimin berbaju Islam, tapi prinsip
hidupnya adalah selaras dengn ‘ideologi kapitalis’, yaitu berkeyakinan bahwa
“tujuan menghalalkan segala cara,” yang penting adalah: “menghasilkan
banyak uang”, cara apa pun boleh dan pasti akan ditempuh, meskipun harus
dengan cara menghisap darah saudaranya dengan berbagai praktik riba,
‘renten dan beternak uang’. Mereka menari-nari di atas penderitaan orang
lain, bahkan gembira berenang dalam sungai darah makhluk sejenisnya.
Demi Allâh, harta yang diperoleh dengan cara-cara tersebut tidak
akan pernah diberkahi, bahkan tidak akan bisa memberikan kebahagian
hakiki bagi pemiliknya di dunia, sampai di akherat. Sebaliknya, harta-harta
itu justru sangat berpotensi mendatangkan siksa dan petaka yang tiada
terperikan. Semoga kita senantiasa dalam penjagaan Allah ‘Azza wa Jalla.
Di waktu yang sama, ternyata Allâh, Ar-Razzâq (Dzat Maha
2
Pemberi Rizki) segenap makhluk-Nya, telah memberikan kunci pengundang
rizki. Kunci ini banyak dilalaikan manusia. Jangankan oleh orang yang tidak
mengetahuinya, orang yang mengetahuinya pun kadang meremehkannya.
Cara dan kunci yang teramat mudah dengan keampuhan tiada tara, melalui
lisan Nabi-Nya Nuh ‘alaihis salâm kepada kaumnya, diabadikan dalam
firman Allah ‘Azza wa Jalla:
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘mohonlah ampun kepada Rabb kalian, karena
sesungguhnya Dia adalah Sang Maha Pengampun! Niscaya Dia akan mengirimkan
hujan kepada kalian dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anak kalian,
dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun, serta mengadakan (pula di dalamnya)
untuk kalian sungai-sungai.” [QS Nûh/71:10-12]
Generasi sahabat memberikan teladan dalam pengamalan ayat yang
mulia ini. Mutharrif meriwayatkan dari asy-Sya'biy, bahwa Umar bin al-
Khaththab radhiyâllahu ‘anhu pernah memimpin kaum Muslimin melakukan
istisqâ' (minta hujan). Anehnya, beliau radhiyâllahu ‘anhu tidak banyak
meminta kecuali memerbanyak istighfâr sampai beliau radhiyâllahu ‘anhu
pulang. Seseorang bertanya kepadanya, ”Kami tidak mendengar anda
meminta hujan?!” Beliau radhiyâllahu ‘anhu menjawab:
“Sungguh aku telah meminta hujan menggunakan kunci-kunci pengendali langit,
yang dengan akan diturunkan hujan.” (Hadits Mauquf Riwayat Ibnu Abi
Syaibah dari ِAsy-Sya’bi, Mushannaf ibni Abî Syaibah, juz X, hal. 311, hadits
no. 30099)
Kemudian beliau membaca firman-Nya (yang artinya), ”Maka aku
katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabb kalian, karena
sesungguhnya Dia adalah Sang Maha Pengampun-!’ Niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan
anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun, serta mengadakan
(pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai.” (QS Nûh/71: 10-12). Riwayat
ini disebutkan oleh al-Qurthubi, dalam kitab tafsirnya, Al-Jâmi’ li Ahkâm al-
Qurân, juz XVIII, hal. 302) dan Ibnu Katsir, dalam Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm,
3
juz VIII, hal. 233).
Generasi tabi'in pun memberikan teladan dalam pengamalan ayat
yang mulia ini. Dikisahkan bahwa al-Imam al-Hasan al-Bashri, ketika beliau
rahimahullâh didatangi oleh seorang lelaki dan mengeluhkan paceklik serta
kemarau yang panjang. Kemudian beliau rahimahullah menasihatkan agar
beristighfâr dan memohon ampunan atas dosa-dosanya. Kemudian datang
lagi orang lain seraya mengeluhkan kefakiran serta kemiskinannya. Lalu
beliau pun menasihatkan agar beristighfâr dan memohon ampunan atas dosa-
dosanya. Pernah datang orang yang lain pula seraya mengeluh karena belum
dikaruniai anak dan keturunan, maka beliau pun menasihatkan agar
beristighfâr dan memohon ampunan atas dosa-dosanya. Juga datang orang
yang lain seraya mengeluhkan kegagalan pertaniannya, beliau pun
menasihatkan agar beristighfar dan memohon ampunan atas dosa-dosanya.
Akhirnya, beliau pun ditanya, “Mengapa setiap orang yang kepada anda
mengeluhkan keadaannya, selalu anda menasihati mereka agar
memerbanyak istighfâr?” Beliau menjawab:
“Tidak sedikit pun yang aku katakan itu yang bersumber dari diriku,
sesungguhnya Allâh berfirman dalam surat Nuh”, (yang artinya), “Maka aku
katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabb kalian, karena
sesungguhnya Dia adalah Sang Maha Pengampun-!’ Niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan
anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun, serta mengadakan
(pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai.” [QS Nûh/71: 10-12] (Lihat: Al-
Qurthubi, Al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qurân, juz XVIII, hal. 302)
Jika demikian, kehebatan istighfâr, serta begitu besar dan luas
pengaruhnya dalam kehidupan manusia, maka tampak bagi kita, bahwa
tidak seorang pun yang tidak membutuhkan istighfâr, bahkan Rasûlullâh
shallallâhu ‘alaihi wa sallam -- yang mulia -- setiap harinya beristighfâr lebih
daripada 70 kali, sebagaimana Beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam jelaskan
dalam sabda beliau:
“Demi Allâh, sesungguhnya aku beristighfâr dan bertaubat kepada Allâh lebih
daripada 70 kali dalam sehari.” [Hadits Riwayat al-Bukhâri dari Abu Hurairah
radhiyallâhu ‘anhu, Al-Jâmi’ ash-Shahîh, juz VIII, hal 83, hadits no. 6307]
Beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam yang telah dijamin masuk surga,
4
dosa-dosanya yang terdahulu maupun yang akan datang sudah dijamin
untuk diampuni, termasuk makhluk yang paling dicintai Allah ‘Azza wa Jalla,
ternyata sedemikian banyak dalam keseharian beliau shallallâhu ‘alaihi wa
sallam memohon ampunan atas dosa-dosanya. Kita sebagai umat
Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam yang ‘tidak dijamin’ masuk surga,
tidak dijamin diampuni dosa-dosa kita, tentunya kita lebih butuh untuk
beristighfâr dan memerbanyaknya.
Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam memberikan motivasi:
“Barangsiapa memerbanyak istighfâr, niscaya Allâh merubah setiap kesedihannya
menjadi kegembiraan; Allah Azza wa Jalla memberikan solusi dari setiap
kesempitannya (kesulitannya), dan Allâh anugerahkan rizki dari jalur yang tiada
disangka-sangka.” [Hadits Riwayat al-Hakim, Al-Mustadrak, juz IV, hal. 291,
hadits no. 7677 dan Al-Baihaqi, Syu’ab al-Îmân, juz II, hal. 150, hal. 636, dari
Abdullah bin Abbas]
Dengan demikian, apa pun kesulitan kita, apa pun kesedihan yang
kita rasakan, apa pun kegundahan yang menghantui kita, maka solusinya
adalah memerbanyak istighfâr. Bahkan dalam urusan dunia, kemiskinan dan
belum adanya keturunan, maka jalan keluarnya adalah memerbanyak
permohonan ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla atas dosa-dosa kita.
Semoga kita dijadikan oleh Allâh sebagai hamba-hamba-Nya yang
bisa mengisi dan memenuhi detik-detik sisa hidup kita dengan memerbanyak
istighfâr dan memohon ampunan atas semua kesalahan dan dosa, baik yang
disengaja maupun yang tidak disengaja.
Berkaitan dengan istighfâr, ada tiga jenis manusia yang rugi:
Pertama, ‘sungguh rugi’, manusia yang tidak membasahi lisannya
dengan istighfâr.
Kedua, ‘sungguh rugi’, manusia yang tidak sibuk menggugurkan
dosa-dosanya dengan istighfâr.
Ketiga, ‘sungguh rugi’, manusia yang tidak berusaha meninggikan
derajatnya dengan istighfâr.
Sementara, waktu terus bergulir, zaman terus berganti, yang pergi
5
tidak akan pernah kembali. Umur terus bertambah, pertanda ajal semakin
dekat, sampai akhirnya pintu taubat ditutup rapat.
Istighfâr adalah solusi dari semua masalah yang kita hadapi, bahkan
menjadi salah satu sumber kebahagiaan yang kita idamkan. Akan tetapi
perlu diingat, tidak semua istighfâr bermanfaat bagi pelakunya. Istighfâr yang
bermanfaat, yaitu: “istighfâr”, permohonan ampun yang jujur yang keluar
dari lubuk hati yang paling dalam, yang benar-benar dilakukan dalam
ranngka menyesali perbuatan dosa. Istighfâr dengan lisan, lalu disetujui
oleh sanubari, seraya bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa,
serta dibuktikan dengan anggota badan dengan berhenti dari segala
kemaksiatan. Istighfâr model inilah yang ‘bakal’ bisa menjadi sebab bebasnya
diri kita dari segala kesedihan dan kesempitan, bahkan ‘bisa’ diharapkan
mengundang rizki dari Allah ‘Azza wa Jalla melalui jalur yang tiada kita
sangka-sangka.
Semoga kita dianugerahi oleh Allâh “hidayah, taufiq dan kekuatan
untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang pandai memerbanyak istighfâr
dengan penuh kejujuran”, sehingga kebahagiaan dan kenikmatan senantiasa
meliputi diri kita di dunia dan di akherat.
Āmîn Yâ Mujîbas Sâilîn.
[Disalin dan diselaraskan dari majalah As-Sunnah, Edisi 08/Tahun XV/1433
H./2012 M.. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-
Purwodadi Km. 8, Selokaton Gondangrejo Solo 57183, Telp. 0271-858197,
Fax 0271-858196]

Contenu connexe

Tendances

Gambaran neraka bagian 2
Gambaran neraka bagian 2Gambaran neraka bagian 2
Gambaran neraka bagian 2Idrus Abidin
 
Dahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya SurgaDahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya SurgaLBB Primagama
 
Pesona Kenikmatan Surga
Pesona Kenikmatan SurgaPesona Kenikmatan Surga
Pesona Kenikmatan SurgaIdrus Abidin
 
Power Point Raihan dan dava, Siswa kelas VI Ilyasa SD Mutual
Power Point Raihan dan dava, Siswa kelas VI Ilyasa SD MutualPower Point Raihan dan dava, Siswa kelas VI Ilyasa SD Mutual
Power Point Raihan dan dava, Siswa kelas VI Ilyasa SD MutualZahrotus Saidah
 
Kemanusiaan dan perdamaian dalam islam dikonversi
Kemanusiaan dan perdamaian dalam islam dikonversiKemanusiaan dan perdamaian dalam islam dikonversi
Kemanusiaan dan perdamaian dalam islam dikonversiNur Fuanto
 
Indahnya syurga
Indahnya syurgaIndahnya syurga
Indahnya syurgapenaislah
 
Keajaiban Alquran, Perdamaian Manusia, Terukur Mukjizat
Keajaiban Alquran, Perdamaian Manusia, Terukur MukjizatKeajaiban Alquran, Perdamaian Manusia, Terukur Mukjizat
Keajaiban Alquran, Perdamaian Manusia, Terukur MukjizatNur Fuanto
 
(4)doa doa pilihan
(4)doa doa pilihan(4)doa doa pilihan
(4)doa doa pilihanM naim
 
Orang2 yg di jamin masuk surga
Orang2 yg di jamin masuk surgaOrang2 yg di jamin masuk surga
Orang2 yg di jamin masuk surgaHelmon Chan
 
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakarLarangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakarMuhsin Hariyanto
 
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninyaErman Hidayat
 
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakarLarangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakarMuhsin Hariyanto
 
Neraka balasan kejahatan
Neraka balasan kejahatanNeraka balasan kejahatan
Neraka balasan kejahatanSyffqh
 
Himpunan doa pilihan dalam al quran
Himpunan doa pilihan dalam al quranHimpunan doa pilihan dalam al quran
Himpunan doa pilihan dalam al quranTasniimAbdRahman
 

Tendances (20)

Gambaran neraka bagian 2
Gambaran neraka bagian 2Gambaran neraka bagian 2
Gambaran neraka bagian 2
 
Dahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya SurgaDahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya Surga
 
Pesona Kenikmatan Surga
Pesona Kenikmatan SurgaPesona Kenikmatan Surga
Pesona Kenikmatan Surga
 
Power Point Raihan dan dava, Siswa kelas VI Ilyasa SD Mutual
Power Point Raihan dan dava, Siswa kelas VI Ilyasa SD MutualPower Point Raihan dan dava, Siswa kelas VI Ilyasa SD Mutual
Power Point Raihan dan dava, Siswa kelas VI Ilyasa SD Mutual
 
Kemanusiaan dan perdamaian dalam islam dikonversi
Kemanusiaan dan perdamaian dalam islam dikonversiKemanusiaan dan perdamaian dalam islam dikonversi
Kemanusiaan dan perdamaian dalam islam dikonversi
 
Indahnya syurga
Indahnya syurgaIndahnya syurga
Indahnya syurga
 
Powerpoint kamat keindahan surga
Powerpoint kamat keindahan surgaPowerpoint kamat keindahan surga
Powerpoint kamat keindahan surga
 
Persentasi surga neraka kelompok 4
Persentasi surga neraka kelompok 4Persentasi surga neraka kelompok 4
Persentasi surga neraka kelompok 4
 
Keajaiban Alquran, Perdamaian Manusia, Terukur Mukjizat
Keajaiban Alquran, Perdamaian Manusia, Terukur MukjizatKeajaiban Alquran, Perdamaian Manusia, Terukur Mukjizat
Keajaiban Alquran, Perdamaian Manusia, Terukur Mukjizat
 
Ya rabb
Ya rabbYa rabb
Ya rabb
 
Nikmatnya surga
Nikmatnya surgaNikmatnya surga
Nikmatnya surga
 
(4)doa doa pilihan
(4)doa doa pilihan(4)doa doa pilihan
(4)doa doa pilihan
 
Nikmatnya surga
Nikmatnya surgaNikmatnya surga
Nikmatnya surga
 
Orang2 yg di jamin masuk surga
Orang2 yg di jamin masuk surgaOrang2 yg di jamin masuk surga
Orang2 yg di jamin masuk surga
 
Neraka
NerakaNeraka
Neraka
 
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakarLarangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
 
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
 
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakarLarangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
Larangan bersikap curang dalam menimbang dan menakar
 
Neraka balasan kejahatan
Neraka balasan kejahatanNeraka balasan kejahatan
Neraka balasan kejahatan
 
Himpunan doa pilihan dalam al quran
Himpunan doa pilihan dalam al quranHimpunan doa pilihan dalam al quran
Himpunan doa pilihan dalam al quran
 

En vedette

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.Muhsin Hariyanto
 
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah BandungKunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah BandungRidlo Abelian
 
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar NasirRidlo Abelian
 
Kajian tentang filsafat dakwah islam
Kajian tentang filsafat dakwah islamKajian tentang filsafat dakwah islam
Kajian tentang filsafat dakwah islamMuhsin Hariyanto
 
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)Muhammad Jamhuri
 

En vedette (13)

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
 
Kunci tadabbur al qur'an
Kunci tadabbur al qur'anKunci tadabbur al qur'an
Kunci tadabbur al qur'an
 
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah BandungKunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
 
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
 
Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pengendalian hawa nafsu
Pengendalian hawa nafsuPengendalian hawa nafsu
Pengendalian hawa nafsu
 
Zakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekahZakat, infak dan sedekah
Zakat, infak dan sedekah
 
Kajian tentang filsafat dakwah islam
Kajian tentang filsafat dakwah islamKajian tentang filsafat dakwah islam
Kajian tentang filsafat dakwah islam
 
Infaq, Shodaqoh, dan Zakat
Infaq, Shodaqoh, dan ZakatInfaq, Shodaqoh, dan Zakat
Infaq, Shodaqoh, dan Zakat
 
Tadabbur Surat al-Baqarah
Tadabbur Surat al-BaqarahTadabbur Surat al-Baqarah
Tadabbur Surat al-Baqarah
 
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
 
Tadabbur QS Al-fatihah
Tadabbur QS Al-fatihahTadabbur QS Al-fatihah
Tadabbur QS Al-fatihah
 

Similaire à Istighfar, kunci rizki yang terlupakan

Cara bersyukur kepada Allah
Cara bersyukur kepada AllahCara bersyukur kepada Allah
Cara bersyukur kepada AllahHelmon Chan
 
Memahami jalan rezeki bagi manusia
Memahami jalan rezeki bagi manusiaMemahami jalan rezeki bagi manusia
Memahami jalan rezeki bagi manusiaIyeh Solichin
 
Mari kita segera bersedekah
Mari kita segera bersedekahMari kita segera bersedekah
Mari kita segera bersedekahMuhsin Hariyanto
 
Wawasan al qur'an
Wawasan al qur'anWawasan al qur'an
Wawasan al qur'anRusli Harby
 
Amalan murah rezeki
Amalan murah rezekiAmalan murah rezeki
Amalan murah rezekikayuhoki75
 
Rantaman halal bihalal 2018 m 1439 h revise dku
Rantaman halal bihalal 2018 m 1439 h revise dkuRantaman halal bihalal 2018 m 1439 h revise dku
Rantaman halal bihalal 2018 m 1439 h revise dkuteguh.qi
 
Membuka Pintu Pintu Rezeki 2003 Ii
Membuka Pintu Pintu Rezeki 2003 IiMembuka Pintu Pintu Rezeki 2003 Ii
Membuka Pintu Pintu Rezeki 2003 Iiandrew gromiko
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01jefri_rofik
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfarKeajaiban istighfar
Keajaiban istighfarPoe Poengs
 
Panduan solat-taubat
Panduan solat-taubatPanduan solat-taubat
Panduan solat-taubatAri Jito
 
Zakat Untuk Kesejahteraan ke manusia .ppt
Zakat Untuk Kesejahteraan ke manusia .pptZakat Untuk Kesejahteraan ke manusia .ppt
Zakat Untuk Kesejahteraan ke manusia .pptDewiTukloy
 
Modul Mata Pelajaran PAI SMA Kelas XI
Modul Mata Pelajaran PAI SMA Kelas XIModul Mata Pelajaran PAI SMA Kelas XI
Modul Mata Pelajaran PAI SMA Kelas XIInsan Cendikia6f
 
6 syukur dan seni kematian
6 syukur dan seni kematian 6 syukur dan seni kematian
6 syukur dan seni kematian Lis Kuw
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurgaJajat Sudrajat
 

Similaire à Istighfar, kunci rizki yang terlupakan (20)

Cara bersyukur kepada Allah
Cara bersyukur kepada AllahCara bersyukur kepada Allah
Cara bersyukur kepada Allah
 
Memahami jalan rezeki bagi manusia
Memahami jalan rezeki bagi manusiaMemahami jalan rezeki bagi manusia
Memahami jalan rezeki bagi manusia
 
128129370 agama-islam-taubat
128129370 agama-islam-taubat128129370 agama-islam-taubat
128129370 agama-islam-taubat
 
Mari kita segera bersedekah
Mari kita segera bersedekahMari kita segera bersedekah
Mari kita segera bersedekah
 
Wawasan al qur'an
Wawasan al qur'anWawasan al qur'an
Wawasan al qur'an
 
Meraih maghfirah
Meraih maghfirahMeraih maghfirah
Meraih maghfirah
 
Amalan murah rezeki
Amalan murah rezekiAmalan murah rezeki
Amalan murah rezeki
 
ebook rezeki.pdf
ebook rezeki.pdfebook rezeki.pdf
ebook rezeki.pdf
 
Ampunkan Daku
Ampunkan DakuAmpunkan Daku
Ampunkan Daku
 
Rantaman halal bihalal 2018 m 1439 h revise dku
Rantaman halal bihalal 2018 m 1439 h revise dkuRantaman halal bihalal 2018 m 1439 h revise dku
Rantaman halal bihalal 2018 m 1439 h revise dku
 
Membuka Pintu Pintu Rezeki 2003 Ii
Membuka Pintu Pintu Rezeki 2003 IiMembuka Pintu Pintu Rezeki 2003 Ii
Membuka Pintu Pintu Rezeki 2003 Ii
 
16.3.2012
16.3.201216.3.2012
16.3.2012
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
Keajaibanistighfar 120913210030-phpapp01
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfarKeajaiban istighfar
Keajaiban istighfar
 
Panduan solat-taubat
Panduan solat-taubatPanduan solat-taubat
Panduan solat-taubat
 
Zakat Untuk Kesejahteraan ke manusia .ppt
Zakat Untuk Kesejahteraan ke manusia .pptZakat Untuk Kesejahteraan ke manusia .ppt
Zakat Untuk Kesejahteraan ke manusia .ppt
 
Modul Mata Pelajaran PAI SMA Kelas XI
Modul Mata Pelajaran PAI SMA Kelas XIModul Mata Pelajaran PAI SMA Kelas XI
Modul Mata Pelajaran PAI SMA Kelas XI
 
6 syukur dan seni kematian
6 syukur dan seni kematian 6 syukur dan seni kematian
6 syukur dan seni kematian
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
 

Plus de Muhsin Hariyanto

Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaMuhsin Hariyanto
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMuhsin Hariyanto
 
Penjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hPenjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hMuhsin Hariyanto
 
Penjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hPenjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hMuhsin Hariyanto
 

Plus de Muhsin Hariyanto (20)

Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkaca
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkah
 
Penjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hPenjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 h
 
Penjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 hPenjelasan hasil hisab 1436 h
Penjelasan hasil hisab 1436 h
 

Istighfar, kunci rizki yang terlupakan

  • 1. 1 Istighfâr, Kunci Rizki Yang Terlupakan Tak satu pun manusia yang tidak suka terhadap harta. Tiada seorang pun manusia yang tidak senang jika rizkinya melimpah. Tiada seorang insan pun yang tidak gembira bila kekayaannya semakin bertambah. Allâh Yang Maha Mengetahui telah menguraikan jati diri makhluk yang bernama manusia dalam firman-Nya: “Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.” [QS al- Fajr/89: 20] Cinta harta dan dunia adalah sifat dasar manusia, dan yang menjadi pembeda adalah keimanan dan ketakwaan yang tersimpan dalam dada; seberapa jauh bisa mengendalikan diri dalam mencarinya; seberapa kuat bisa memimpin diri dalam memerolehnya. Ironisnya, banyak manusia mengadu nasib demi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan cara semaunya, tanpa peduli apakah cara itu mengundang ghadhab (murka) Allah ‘Azza wa Jalla atau tidak?! Bahkan tanpa berpikir: “apakah hal itu akan memancing adzâb (siksa)-Nya”. Tidak sedikit kaum Muslimin yang meminta harta kepada selain Allah, dengan cara – misalnya – meminta-minta kepada penunggu pohon, gung dan lautan luas yang dianggap bertuah. Tidak sedikit manusia yang mengaku Muslim mengumpulkan kekayaan dengan memuja dan berdoa kepada benda-benda pusaka yang dianggap keramat, tanpa berpikir bahwa itu adalan perbuatan syirik. Na'ûdzubillâh min dzâlik. Di sisi lain banyak juga kaum muslimin berbaju Islam, tapi prinsip hidupnya adalah selaras dengn ‘ideologi kapitalis’, yaitu berkeyakinan bahwa “tujuan menghalalkan segala cara,” yang penting adalah: “menghasilkan banyak uang”, cara apa pun boleh dan pasti akan ditempuh, meskipun harus dengan cara menghisap darah saudaranya dengan berbagai praktik riba, ‘renten dan beternak uang’. Mereka menari-nari di atas penderitaan orang lain, bahkan gembira berenang dalam sungai darah makhluk sejenisnya. Demi Allâh, harta yang diperoleh dengan cara-cara tersebut tidak akan pernah diberkahi, bahkan tidak akan bisa memberikan kebahagian hakiki bagi pemiliknya di dunia, sampai di akherat. Sebaliknya, harta-harta itu justru sangat berpotensi mendatangkan siksa dan petaka yang tiada terperikan. Semoga kita senantiasa dalam penjagaan Allah ‘Azza wa Jalla. Di waktu yang sama, ternyata Allâh, Ar-Razzâq (Dzat Maha
  • 2. 2 Pemberi Rizki) segenap makhluk-Nya, telah memberikan kunci pengundang rizki. Kunci ini banyak dilalaikan manusia. Jangankan oleh orang yang tidak mengetahuinya, orang yang mengetahuinya pun kadang meremehkannya. Cara dan kunci yang teramat mudah dengan keampuhan tiada tara, melalui lisan Nabi-Nya Nuh ‘alaihis salâm kepada kaumnya, diabadikan dalam firman Allah ‘Azza wa Jalla: “Maka aku katakan kepada mereka, ‘mohonlah ampun kepada Rabb kalian, karena sesungguhnya Dia adalah Sang Maha Pengampun! Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun, serta mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai.” [QS Nûh/71:10-12] Generasi sahabat memberikan teladan dalam pengamalan ayat yang mulia ini. Mutharrif meriwayatkan dari asy-Sya'biy, bahwa Umar bin al- Khaththab radhiyâllahu ‘anhu pernah memimpin kaum Muslimin melakukan istisqâ' (minta hujan). Anehnya, beliau radhiyâllahu ‘anhu tidak banyak meminta kecuali memerbanyak istighfâr sampai beliau radhiyâllahu ‘anhu pulang. Seseorang bertanya kepadanya, ”Kami tidak mendengar anda meminta hujan?!” Beliau radhiyâllahu ‘anhu menjawab: “Sungguh aku telah meminta hujan menggunakan kunci-kunci pengendali langit, yang dengan akan diturunkan hujan.” (Hadits Mauquf Riwayat Ibnu Abi Syaibah dari ِAsy-Sya’bi, Mushannaf ibni Abî Syaibah, juz X, hal. 311, hadits no. 30099) Kemudian beliau membaca firman-Nya (yang artinya), ”Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabb kalian, karena sesungguhnya Dia adalah Sang Maha Pengampun-!’ Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun, serta mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai.” (QS Nûh/71: 10-12). Riwayat ini disebutkan oleh al-Qurthubi, dalam kitab tafsirnya, Al-Jâmi’ li Ahkâm al- Qurân, juz XVIII, hal. 302) dan Ibnu Katsir, dalam Tafsîr al-Qurân al-‘Azhîm,
  • 3. 3 juz VIII, hal. 233). Generasi tabi'in pun memberikan teladan dalam pengamalan ayat yang mulia ini. Dikisahkan bahwa al-Imam al-Hasan al-Bashri, ketika beliau rahimahullâh didatangi oleh seorang lelaki dan mengeluhkan paceklik serta kemarau yang panjang. Kemudian beliau rahimahullah menasihatkan agar beristighfâr dan memohon ampunan atas dosa-dosanya. Kemudian datang lagi orang lain seraya mengeluhkan kefakiran serta kemiskinannya. Lalu beliau pun menasihatkan agar beristighfâr dan memohon ampunan atas dosa- dosanya. Pernah datang orang yang lain pula seraya mengeluh karena belum dikaruniai anak dan keturunan, maka beliau pun menasihatkan agar beristighfâr dan memohon ampunan atas dosa-dosanya. Juga datang orang yang lain seraya mengeluhkan kegagalan pertaniannya, beliau pun menasihatkan agar beristighfar dan memohon ampunan atas dosa-dosanya. Akhirnya, beliau pun ditanya, “Mengapa setiap orang yang kepada anda mengeluhkan keadaannya, selalu anda menasihati mereka agar memerbanyak istighfâr?” Beliau menjawab: “Tidak sedikit pun yang aku katakan itu yang bersumber dari diriku, sesungguhnya Allâh berfirman dalam surat Nuh”, (yang artinya), “Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabb kalian, karena sesungguhnya Dia adalah Sang Maha Pengampun-!’ Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun, serta mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai.” [QS Nûh/71: 10-12] (Lihat: Al- Qurthubi, Al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qurân, juz XVIII, hal. 302) Jika demikian, kehebatan istighfâr, serta begitu besar dan luas pengaruhnya dalam kehidupan manusia, maka tampak bagi kita, bahwa tidak seorang pun yang tidak membutuhkan istighfâr, bahkan Rasûlullâh shallallâhu ‘alaihi wa sallam -- yang mulia -- setiap harinya beristighfâr lebih daripada 70 kali, sebagaimana Beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam jelaskan dalam sabda beliau: “Demi Allâh, sesungguhnya aku beristighfâr dan bertaubat kepada Allâh lebih daripada 70 kali dalam sehari.” [Hadits Riwayat al-Bukhâri dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu, Al-Jâmi’ ash-Shahîh, juz VIII, hal 83, hadits no. 6307] Beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam yang telah dijamin masuk surga,
  • 4. 4 dosa-dosanya yang terdahulu maupun yang akan datang sudah dijamin untuk diampuni, termasuk makhluk yang paling dicintai Allah ‘Azza wa Jalla, ternyata sedemikian banyak dalam keseharian beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam memohon ampunan atas dosa-dosanya. Kita sebagai umat Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam yang ‘tidak dijamin’ masuk surga, tidak dijamin diampuni dosa-dosa kita, tentunya kita lebih butuh untuk beristighfâr dan memerbanyaknya. Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam memberikan motivasi: “Barangsiapa memerbanyak istighfâr, niscaya Allâh merubah setiap kesedihannya menjadi kegembiraan; Allah Azza wa Jalla memberikan solusi dari setiap kesempitannya (kesulitannya), dan Allâh anugerahkan rizki dari jalur yang tiada disangka-sangka.” [Hadits Riwayat al-Hakim, Al-Mustadrak, juz IV, hal. 291, hadits no. 7677 dan Al-Baihaqi, Syu’ab al-Îmân, juz II, hal. 150, hal. 636, dari Abdullah bin Abbas] Dengan demikian, apa pun kesulitan kita, apa pun kesedihan yang kita rasakan, apa pun kegundahan yang menghantui kita, maka solusinya adalah memerbanyak istighfâr. Bahkan dalam urusan dunia, kemiskinan dan belum adanya keturunan, maka jalan keluarnya adalah memerbanyak permohonan ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla atas dosa-dosa kita. Semoga kita dijadikan oleh Allâh sebagai hamba-hamba-Nya yang bisa mengisi dan memenuhi detik-detik sisa hidup kita dengan memerbanyak istighfâr dan memohon ampunan atas semua kesalahan dan dosa, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Berkaitan dengan istighfâr, ada tiga jenis manusia yang rugi: Pertama, ‘sungguh rugi’, manusia yang tidak membasahi lisannya dengan istighfâr. Kedua, ‘sungguh rugi’, manusia yang tidak sibuk menggugurkan dosa-dosanya dengan istighfâr. Ketiga, ‘sungguh rugi’, manusia yang tidak berusaha meninggikan derajatnya dengan istighfâr. Sementara, waktu terus bergulir, zaman terus berganti, yang pergi
  • 5. 5 tidak akan pernah kembali. Umur terus bertambah, pertanda ajal semakin dekat, sampai akhirnya pintu taubat ditutup rapat. Istighfâr adalah solusi dari semua masalah yang kita hadapi, bahkan menjadi salah satu sumber kebahagiaan yang kita idamkan. Akan tetapi perlu diingat, tidak semua istighfâr bermanfaat bagi pelakunya. Istighfâr yang bermanfaat, yaitu: “istighfâr”, permohonan ampun yang jujur yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam, yang benar-benar dilakukan dalam ranngka menyesali perbuatan dosa. Istighfâr dengan lisan, lalu disetujui oleh sanubari, seraya bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa, serta dibuktikan dengan anggota badan dengan berhenti dari segala kemaksiatan. Istighfâr model inilah yang ‘bakal’ bisa menjadi sebab bebasnya diri kita dari segala kesedihan dan kesempitan, bahkan ‘bisa’ diharapkan mengundang rizki dari Allah ‘Azza wa Jalla melalui jalur yang tiada kita sangka-sangka. Semoga kita dianugerahi oleh Allâh “hidayah, taufiq dan kekuatan untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang pandai memerbanyak istighfâr dengan penuh kejujuran”, sehingga kebahagiaan dan kenikmatan senantiasa meliputi diri kita di dunia dan di akherat. Āmîn Yâ Mujîbas Sâilîn. [Disalin dan diselaraskan dari majalah As-Sunnah, Edisi 08/Tahun XV/1433 H./2012 M.. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo- Purwodadi Km. 8, Selokaton Gondangrejo Solo 57183, Telp. 0271-858197, Fax 0271-858196]