SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
Télécharger pour lire hors ligne
1
PENGAJIAN JUMAT PETANG BA’DA MAGHRIB
KAJIAN HADITS TEMATIK
MASJID MARGO RAHAYU NAMBURAN KIDUL YOGYAKARTA
“Menggapai Ridha Allah”
Ada sebuah hadits yang berisi sebuah doa yang sering dipanjatkan
oleh Rasulullah SAW. Dinyatakan – dalam hadits tersebut -- bahwa beliau
sering berdoa dengan lafazh berikut:
Ya Allah, aku berlindung dengan ridhaMu dari bahaya murkaMu,
dan berlindung dengan ampunanMu dari bahaya hukumanMu, dan
aku berlindung kepadaMu dari azabMu, aku tidak bisa menghitung
pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji atas
diriMu." (HR Muslim dari ‘Aisyah r.a., Shahîh Muslim, juz II,
hal. 51, hadits no. 1118)
Dalam riwayat Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib r.a.
dinyatakan dengan kalimat:
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan ridhaMu dari bahaya
murkaMu, dan berlindung dengan ampunanMu dari bahaya
hukumanMu, dan aku berlindung kepadaMu dari azabMu, aku tidak
bisa menghitung pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana Engkau
memuji atas diriMu." (HR Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib
r.a., Sunan ibn Mâjah, juz II, hal. 253, hadits no. 1179)
Dalam hal ini kita patut bertanya kepada diri sendiri: “Apakah
selama ini kita sudah ridha terhadap Allah, Islam dan Nabi Muhammad
SAW? Dan mengapa kita perlu memohon ridha Allah?”
2
Ridhâ merupakan bentuk mashdar (infinitive), dari radhiya-yardhâ yang
berarti: “rela, menerima dengan senang hati (rila lan narima, Jw.), cinta,
merasa cukup (qanâ’ah), berhati lapang.” (legawa; Jw.). Bentuk lain dari ridha
adalah mardhât dan ridhwân (yang bermakna super ridha). Antonim kata ridhâ
adalah shukhth atau sakhath, yang berarti murka, benci, marah, tidak senang,
dan tidak menerima.
Ridha bisa dipahami dari dua sisi. Pertama ridha Allah kepada
hamba, yaitu ‘Dia’ berkenan untuk menyaksikan dan menyukai hamba-Nya
yang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kedua, ridha
hamba kepada Allah, yaitu menerima dan tidak membenci apa yang menjadi
ketetapan Allah”.
Dalam kaitannya dengan ridha hamba kepada Allah, ada dua
dimensi (ridha), yaitu ridhâ billâh dan ridha ‘anillâh. Ridha billâh atau rela dan
cinta kepada Allah, berarti bersedia mengimani dan menjadikan-Nya sebagai
Dzat yang wajib diibadahi (disembah), tidak menyekutukan-Nya, dimintai
pertolongan, dan ditaati syariat-Nya. Sedangkan ridha ‘anillâh, berarti
menerima ketentuan, takdir, rezeki, dan segala sesuatu yang ditetapkan oleh-
Nya. Ridha dalam hal ini tidak berarti hamba menyerah-pasrah tanpa usaha,
berdoa dan bertawakkal. Sebaliknya, hamba diharuskan memahami hukum
sebab-akibat, berusaha maksimal (berikhtiar) dan berdoa dan bertawakkal.
Ridha kepada Allah mengharuskan hamba untuk selalu beriman kepada-Nya,
termasuk percaya kepada qadha dan qadar-Nya; mencintai dan menaati
syariat-Nya; mencintai Rasul-Nya dan mengikuti keteladananya; menjadikan
Islam sebagai agama pilihan hidupnya; dan mengorientasikan hidupnya
dengan penuh keikhlasan untuk meraih cinta dan ridha-Nya.
Oleh karena itu, ada tiga kategori ridha yang harus dimiliki oelh
setiap hamba Allah kepada Allah.
Pertama, Ar-ridhâ bi Syar’illâh (ridha terhadap syariat Allah), berarti
menerima dan menjalankan syariat-Nya dengan ikhlas dan penuh dedikasi
(pengabdian).
Kedua, Ar-ridhâ bi Qadhâ’illâh (ridha terhadap ketentuan Allah),
berarti tidak menolak dan membenci apa yang telah ditetapkan Allah,
termasuk segala sesuatu yang tidak menyenangkan (musibah), karena ujian
dari Allah merupakan tangga peningkatan derajat iman.
Ketiga, Ar-ridhâ bi Rizqillâh (ridha terhadap rezeki Allah), berarti
menerima dan merasa cukup (qana’ah) terhadap rezeki yang dianugerahkan
kepadanya, tidak rakus dan tidak serakah, meskipun sedikit dan belum
mencukupi kebutuhannya.
Dengan demikian, menggapai ridha Allah itu merupakan keharusan
bagi setiap Muslim, karena Allah menjadikan ridha itu sebagai syiar
kehidupan akhirat.
3
“Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri, merasa senang
(ridha) karena usahanya (sendiri), (mereka) dalam surga yang tinggi..
(QS al-Ghâsyiyah/88: 8-10).
Allah selalu memanggil hamba-Nya yang berhati ridha, dengan
panggilan:
“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati
yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah
hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS al-Fajr/89:
27-30)
Selain itu, Allah menjadikan ridha itu sebagai salah satu syarat
terwujudnya rukun iman. Seseorang tidak disebut beriman manakala tidak
ridha terhadap segala ketentuan Allah
Ridha juga dapat mengantarkan mukmin menjadi mukhlis, tulus
ikhlas karena Allah sehingga amalan-amalannya dapat diterima oleh-Nya.
Ridha juga dapat menjadi obat hati yang dapat menangkal segala
penyakit hati, sekaligus dapat membuat hati lapang dan merasa qanâ’ah
terhadap segala pemberian Allah.
Ridha merupakan salah satu faktor yang menyebabkan hidup
Muslim menjadi tenang, damai, tenteram, tidak diliputi keresahan dan
kegalauan. Ridha merupakan salah satu jalan yang mengantarkan kepada
pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah.
Dengan ridha, hamba dapat menghiasi dirinya dengan akhlak mulia,
menjauhkan diri dari perbuatan tercela dan sia-sia, karena standar ridha
kepada Allah itu menuntut hamba untuk selalu taat dan bertaqwa kepada-
Nya.
4
Menggapai ridha Allah senantiasa dilakukan dengan memperoleh
ridha kedua orang tua dalam segala hal. Rasulullah SAW bersabda:
“Ridha Allah itu tergantung pada ridha kedua orang tua; dan
kemurkaan Allah itu juga tergantung pada kemurkaan keduanya.”
(HR al-Baihaqi dari ‘Abdullah ibn ‘Amr ibn al-‘Ash. Syu’ab al-
Îmân, juz X, hal. 246, hadits no. 7446)
Untuk lebih memantapkan usaha kita dalam menggapai ridha-Nya,
ada baiknya kita selalu berdoa:
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri
nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada
kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau
ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang shaleh.“ (QS an-Naml/27: 19)

Contenu connexe

Tendances

10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhan10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhan
asnin_syafiuddin
 

Tendances (20)

Aqidah ppt
Aqidah pptAqidah ppt
Aqidah ppt
 
Modul PAI Kontemporer KB 4 - Toleransi Dalam Islam
Modul PAI Kontemporer KB 4 - Toleransi Dalam IslamModul PAI Kontemporer KB 4 - Toleransi Dalam Islam
Modul PAI Kontemporer KB 4 - Toleransi Dalam Islam
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Adab kepada teman
Adab kepada temanAdab kepada teman
Adab kepada teman
 
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwMencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
 
Jadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaatJadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaat
 
Sabar, qonaah, ridho dan sabar
Sabar, qonaah, ridho dan sabarSabar, qonaah, ridho dan sabar
Sabar, qonaah, ridho dan sabar
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan raja
 
PPT Pendidikan Agama Islam: Membangun Bangsa melalui Perilaku Taat, Kompetisi...
PPT Pendidikan Agama Islam: Membangun Bangsa melalui Perilaku Taat, Kompetisi...PPT Pendidikan Agama Islam: Membangun Bangsa melalui Perilaku Taat, Kompetisi...
PPT Pendidikan Agama Islam: Membangun Bangsa melalui Perilaku Taat, Kompetisi...
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
4.7 wajibatuna nahwar rasul
4.7 wajibatuna nahwar rasul4.7 wajibatuna nahwar rasul
4.7 wajibatuna nahwar rasul
 
10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhan10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhan
 
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifatPpt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
 
Yahudi menurut al quran
Yahudi menurut al quran Yahudi menurut al quran
Yahudi menurut al quran
 
Ppt syukur
Ppt syukurPpt syukur
Ppt syukur
 
Kerangka takatul hizb
Kerangka takatul hizbKerangka takatul hizb
Kerangka takatul hizb
 
kaidah dakwah.pdf
kaidah dakwah.pdfkaidah dakwah.pdf
kaidah dakwah.pdf
 
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan IslamMenuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
 
ppt iman kepada qada dan qadar
ppt iman kepada qada dan qadarppt iman kepada qada dan qadar
ppt iman kepada qada dan qadar
 
Persiapan ramadhan
Persiapan ramadhanPersiapan ramadhan
Persiapan ramadhan
 

En vedette (6)

Menggapai ampunan dan ridho nya
Menggapai ampunan dan ridho nyaMenggapai ampunan dan ridho nya
Menggapai ampunan dan ridho nya
 
Ridho PPT 1
Ridho PPT 1Ridho PPT 1
Ridho PPT 1
 
2.8 ar ridho
2.8 ar ridho2.8 ar ridho
2.8 ar ridho
 
Ikhlas dalam beribadah
Ikhlas dalam beribadahIkhlas dalam beribadah
Ikhlas dalam beribadah
 
Indahnya Ikhlas Dalam Beribadah
Indahnya Ikhlas Dalam BeribadahIndahnya Ikhlas Dalam Beribadah
Indahnya Ikhlas Dalam Beribadah
 
Ppt Ikhlas dalam beribadah
Ppt Ikhlas dalam beribadahPpt Ikhlas dalam beribadah
Ppt Ikhlas dalam beribadah
 

Similaire à Menggapai ridha allah

Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpuji
Aan Editing
 
Materi pai kelas vii smp
Materi pai kelas vii smpMateri pai kelas vii smp
Materi pai kelas vii smp
zahmier
 
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Mohamed Fadeel
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Muhsin Hariyanto
 

Similaire à Menggapai ridha allah (20)

Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
 
Ridho
RidhoRidho
Ridho
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpuji
 
Pendidikan Agama Islam-Ibadah
Pendidikan Agama Islam-IbadahPendidikan Agama Islam-Ibadah
Pendidikan Agama Islam-Ibadah
 
Materi pai kelas vii smp
Materi pai kelas vii smpMateri pai kelas vii smp
Materi pai kelas vii smp
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan raja
 
Ppt taubat dan raja
Ppt taubat dan rajaPpt taubat dan raja
Ppt taubat dan raja
 
Sebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allahSebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allah
 
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam KehidupanImplementasi Akhlak dalam Kehidupan
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
 
Penyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwaPenyelesaian melalui taqwa
Penyelesaian melalui taqwa
 
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
Pengertian Taqwa (Pendidikan Agama Islam)
 
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodarikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
 
Sifat Sabar
Sifat SabarSifat Sabar
Sifat Sabar
 
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
14 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xiv 2013 surah al ashr
 
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 115 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
15 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xv 2013 tawakkal 1
 
Atthoriq Ilham Nur Wahid.pptx
Atthoriq Ilham Nur Wahid.pptxAtthoriq Ilham Nur Wahid.pptx
Atthoriq Ilham Nur Wahid.pptx
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
 
Akhlak terpuji
Akhlak terpujiAkhlak terpuji
Akhlak terpuji
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
 
Kiat Hidup Bahagia
Kiat Hidup BahagiaKiat Hidup Bahagia
Kiat Hidup Bahagia
 

Plus de Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Muhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Muhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Muhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
Muhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
Muhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Muhsin Hariyanto
 

Plus de Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Menggapai ridha allah

  • 1. 1 PENGAJIAN JUMAT PETANG BA’DA MAGHRIB KAJIAN HADITS TEMATIK MASJID MARGO RAHAYU NAMBURAN KIDUL YOGYAKARTA “Menggapai Ridha Allah” Ada sebuah hadits yang berisi sebuah doa yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah SAW. Dinyatakan – dalam hadits tersebut -- bahwa beliau sering berdoa dengan lafazh berikut: Ya Allah, aku berlindung dengan ridhaMu dari bahaya murkaMu, dan berlindung dengan ampunanMu dari bahaya hukumanMu, dan aku berlindung kepadaMu dari azabMu, aku tidak bisa menghitung pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji atas diriMu." (HR Muslim dari ‘Aisyah r.a., Shahîh Muslim, juz II, hal. 51, hadits no. 1118) Dalam riwayat Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib r.a. dinyatakan dengan kalimat: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan ridhaMu dari bahaya murkaMu, dan berlindung dengan ampunanMu dari bahaya hukumanMu, dan aku berlindung kepadaMu dari azabMu, aku tidak bisa menghitung pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji atas diriMu." (HR Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib r.a., Sunan ibn Mâjah, juz II, hal. 253, hadits no. 1179) Dalam hal ini kita patut bertanya kepada diri sendiri: “Apakah selama ini kita sudah ridha terhadap Allah, Islam dan Nabi Muhammad SAW? Dan mengapa kita perlu memohon ridha Allah?”
  • 2. 2 Ridhâ merupakan bentuk mashdar (infinitive), dari radhiya-yardhâ yang berarti: “rela, menerima dengan senang hati (rila lan narima, Jw.), cinta, merasa cukup (qanâ’ah), berhati lapang.” (legawa; Jw.). Bentuk lain dari ridha adalah mardhât dan ridhwân (yang bermakna super ridha). Antonim kata ridhâ adalah shukhth atau sakhath, yang berarti murka, benci, marah, tidak senang, dan tidak menerima. Ridha bisa dipahami dari dua sisi. Pertama ridha Allah kepada hamba, yaitu ‘Dia’ berkenan untuk menyaksikan dan menyukai hamba-Nya yang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kedua, ridha hamba kepada Allah, yaitu menerima dan tidak membenci apa yang menjadi ketetapan Allah”. Dalam kaitannya dengan ridha hamba kepada Allah, ada dua dimensi (ridha), yaitu ridhâ billâh dan ridha ‘anillâh. Ridha billâh atau rela dan cinta kepada Allah, berarti bersedia mengimani dan menjadikan-Nya sebagai Dzat yang wajib diibadahi (disembah), tidak menyekutukan-Nya, dimintai pertolongan, dan ditaati syariat-Nya. Sedangkan ridha ‘anillâh, berarti menerima ketentuan, takdir, rezeki, dan segala sesuatu yang ditetapkan oleh- Nya. Ridha dalam hal ini tidak berarti hamba menyerah-pasrah tanpa usaha, berdoa dan bertawakkal. Sebaliknya, hamba diharuskan memahami hukum sebab-akibat, berusaha maksimal (berikhtiar) dan berdoa dan bertawakkal. Ridha kepada Allah mengharuskan hamba untuk selalu beriman kepada-Nya, termasuk percaya kepada qadha dan qadar-Nya; mencintai dan menaati syariat-Nya; mencintai Rasul-Nya dan mengikuti keteladananya; menjadikan Islam sebagai agama pilihan hidupnya; dan mengorientasikan hidupnya dengan penuh keikhlasan untuk meraih cinta dan ridha-Nya. Oleh karena itu, ada tiga kategori ridha yang harus dimiliki oelh setiap hamba Allah kepada Allah. Pertama, Ar-ridhâ bi Syar’illâh (ridha terhadap syariat Allah), berarti menerima dan menjalankan syariat-Nya dengan ikhlas dan penuh dedikasi (pengabdian). Kedua, Ar-ridhâ bi Qadhâ’illâh (ridha terhadap ketentuan Allah), berarti tidak menolak dan membenci apa yang telah ditetapkan Allah, termasuk segala sesuatu yang tidak menyenangkan (musibah), karena ujian dari Allah merupakan tangga peningkatan derajat iman. Ketiga, Ar-ridhâ bi Rizqillâh (ridha terhadap rezeki Allah), berarti menerima dan merasa cukup (qana’ah) terhadap rezeki yang dianugerahkan kepadanya, tidak rakus dan tidak serakah, meskipun sedikit dan belum mencukupi kebutuhannya. Dengan demikian, menggapai ridha Allah itu merupakan keharusan bagi setiap Muslim, karena Allah menjadikan ridha itu sebagai syiar kehidupan akhirat.
  • 3. 3 “Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri, merasa senang (ridha) karena usahanya (sendiri), (mereka) dalam surga yang tinggi.. (QS al-Ghâsyiyah/88: 8-10). Allah selalu memanggil hamba-Nya yang berhati ridha, dengan panggilan: “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS al-Fajr/89: 27-30) Selain itu, Allah menjadikan ridha itu sebagai salah satu syarat terwujudnya rukun iman. Seseorang tidak disebut beriman manakala tidak ridha terhadap segala ketentuan Allah Ridha juga dapat mengantarkan mukmin menjadi mukhlis, tulus ikhlas karena Allah sehingga amalan-amalannya dapat diterima oleh-Nya. Ridha juga dapat menjadi obat hati yang dapat menangkal segala penyakit hati, sekaligus dapat membuat hati lapang dan merasa qanâ’ah terhadap segala pemberian Allah. Ridha merupakan salah satu faktor yang menyebabkan hidup Muslim menjadi tenang, damai, tenteram, tidak diliputi keresahan dan kegalauan. Ridha merupakan salah satu jalan yang mengantarkan kepada pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah. Dengan ridha, hamba dapat menghiasi dirinya dengan akhlak mulia, menjauhkan diri dari perbuatan tercela dan sia-sia, karena standar ridha kepada Allah itu menuntut hamba untuk selalu taat dan bertaqwa kepada- Nya.
  • 4. 4 Menggapai ridha Allah senantiasa dilakukan dengan memperoleh ridha kedua orang tua dalam segala hal. Rasulullah SAW bersabda: “Ridha Allah itu tergantung pada ridha kedua orang tua; dan kemurkaan Allah itu juga tergantung pada kemurkaan keduanya.” (HR al-Baihaqi dari ‘Abdullah ibn ‘Amr ibn al-‘Ash. Syu’ab al- Îmân, juz X, hal. 246, hadits no. 7446) Untuk lebih memantapkan usaha kita dalam menggapai ridha-Nya, ada baiknya kita selalu berdoa: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.“ (QS an-Naml/27: 19)