Makalah ini membahas tentang pembelajaran berbasis riset. Pembelajaran berbasis riset adalah salah satu metode student-centered learning yang mengintegrasikan riset dalam proses pembelajaran. Makalah ini menjelaskan definisi, karakteristik, dan sintaks dari pembelajaran berbasis riset.
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
MAKALAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET..docx
1. i
MAKALAH
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET
Dosen Pengampuh Dr, Dr. Rully Charitas Indra Prahmana
Disusun oleh:
Mukmin Amsidi
2108050024
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2022
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pembelajaran
Berbasis Riset” Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
oleh Dosen Pengampu.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kalabahi, 06 Juni 2022
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 2
A. Latar Belakang 2
B. Rumusan Masala 2
C. Tujuan Penulisan 2
D. Manfaat Penulisan 2
BAB II PENDAHULUAN 3
A. Definisi Pembelajaran Berbaisi Riset 3
B. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Riset 4
C. Sintaks Pembelajaran Berbasis Riset 5
BAB III PENUTUP 6
A. Kesimpulan 6
B. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan tentang pendidikan dan pembelajaran tidak pernah
selesai dalam berbagai kajian dan sudut pandang, hal ini dikarenakan yang
menjadi sasaran atau objek yaitu manusia. Dimana seiring berjalannya
waktu mereka akan melaui pertumbuhan yang pesat sehingga ada istilah
yang sering digunakan yaitu belajar sepanjang hayat (long life learn). Model
pendidikan dan pembelajaran pada setiap level atau jenjang sangat berbeda
dalam berbagai aspek, baik untuk kanak-kanak, mahasiswa, kaum
perempuan, dan masyarakat yang termarginalkan (Eti, 2018).
Pendidikan dan pembelajaran pada mahasiswa (rentang usia 18-24
tahun) memasuki fase remaja akhir (Hurlock, 1979). Pada umumnya secara
perkembangan kognitif, mereka dapat berpikir hipotesis, abstrak, dan logis
seperti orang dewasa. Piaget (1969) menggolongkan mereka pada tahap
operasional formal. Dengan karakteristik tersebut, diharapkan mereka
mampu melakukan belajar secara mandiri dengan bantuan dan petunjuk
yang telah diberikan secara sistematis pada sistem pembelajaran apalagi
ditengah kondisi pandemi seperti saat ini, di samping itu ada tuntutan belajar
di perguruan tinggi yang memberlakukan Sistem Kredit Semester (SKS)
harus menentukan program belajarnya sendiri. Namun, kemandirian belajar
mahasiswa tidak serta-merta linier dengan usia yang dicapainya. Untuk itu,
perluada upaya untuk membantu memunculkan kemandirianbelajar mereka
melalui setting pembelajaran yang sesuai dengan desakan internal mereka
dan tuntutan eksternal perguruan tinggi, agar mereka lebih mandiri dan
terampil dalam belajar.
Berdasarkan dari pernyataan diatas maka penulis mengambil judul
“Pembelajaran Berbasis Riset”
5. 2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan
masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis riset?
2. Apa saja karakteristik pembelajaran berbasis riset ?
3. Apa saja sintaks pembelajaran berbasis riset ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi pembelajaran berbaisis riset.
2. Mengetahui karaktristik pembelajaran berbaisi riset.
3. Mengetahui sintaks pembelajaran berbasis riset.
D. Manfaat Penulisan
Sebagai referensi dalam memahami materi mata kuliah Problematika
Pembelajaran Matematika bagi pembaca dan bagi penulis khususnya.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Berbasisi Riset
Kebiasaan dalam riset di kalangan akademik perguruan tinggi yang
ada di Indonesia kecil prosentasenya jika melihat riset di Singapura,
Thailand, Malaysia, dll. Hasil pelacakan SJR (Scimago Journal Rank)
menunjukkan bahwa hanya terdapat 4000 (empat ribu) karya ilmiah
yang telah terindeks scopus pada Tahun 2013, jumlah yang sangat
sedikit sekali. Berkaca pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor 49 Tahun 2014 disebutkan bahwa karya tulis
ilmiahdibuat dalam bentuk skripsi, tesis dandisertasi. Dimana ketiganya
digunakan sebagai persyaratan kelulusan pada mahasiswa tingkat
sarjana, magister dan doktoral dengan ketentuan yang berbeda dalam
setiap tingkatan tersebut. (Bangun, dkk. 2011).
Setiap mahasiswa mempunyai tanggung jawab untuk mencari
pengetahuan baru, salah satunya lewat mini riset yang dibentuk lewat
diskusi kelas (Suchada & Siriphan, 2001). Pembelajaran berbasis riset
merupakan salah satu metode student-centered learning (SCL) yang
mengkorelasikan penelitian pada proses pembelajaran seperti diskusi
kelas, pemberian masalah di lapangan, dll (UGM, 2010). Pembelajaran
berbasis penelitian ini memfasilitasi pada mahasiswa untuk
mendapatkan komponen apa saja yang mereka butuhkan untuk
kelengkapan penelitian.
Pembelajaran berbasis riset (PBR) merupakan salah satu metode
student- centered learning (SCL) yang mengintegrasi- kan riset di dalam
proses pembelajaran. PBR bersifat multifaset yang mengacu kepada
berbagai macam metode pembelajaran. PBR memberi
peluang/kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi, menyusun
hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat
kesimpulan atas data yang sudah tersusun; dalam aktivitas ini berlaku
7. 4
pembelajaran dengan pendekatan “learning by doing”.(Slameto, 2015)
Pembelajaran berbasis riset (PBR) adalah sistem pengajaran yang
bersifat otentik problem solving dengan sudut pandang formulasi
permasalahan, penyelesaian masalah, dan mengkomunikasikan manfaat
hasil penelitian. Hal tersebut diyakini mampu meningkatkan mutu
pembelajaran. PBR merupakan metode pembelajaran kooperatif,
problem-solving, authentic learning, contextual (hands on & minds on)
dan inkuiry discovery approach secara konstruktivisme dengan harapan
peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
menganalisis dan mengevaluasi suatu persoalan. (Sutiyono, 2011)
Gambar 1
Riset dan Pembelajaran (Brew, 2003)
B. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Riset
Dalam penerapannya model pembelajaran berbasis riset dapat
diintegrasikan dengan pendidikan karakter, sehingga pembelajaran yang
dilaksanakan bukan hanya menghasilkan ilmuwan yang cerdas akan
tetapi menghasilkan ilmuwan yang cerdas dan berkarakter.(Hal et al.,
2019).
Berdasarkan hal tersebut, maka muatan pendidikan karakter
difokuskan pada attitudes, behavior, emotions, dan cognitions
(Berkowitz, 2005). Lebih lanjut Rosyiidah (2013), menegaskan bahwa
8. 5
pendidikan karakter identik dengan nilai kebajikan yang diketahui,
dihayati dan diamalkan. Pendidikan karakter penting untuk
dikembangkan dan terus dikawal, karena pendidikan karakter merupakan
realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewarganegaraan dan
pendidikan moral(Hal et al., 2019)
PBR bersifat multifaset yang mengacu kepada berbagai macam
metode pembelajaran. PBR memberi peluang atau kesempatan kepada
mahasiswa untuk mencari informasi, menyusun hipotesi, mengumpulkan
data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan atas data yang sudah
tersusun; dalam aktivitas ini berlaku pembelajaran dengan pendekatan
“learning by doing”.(Sutiyono, 2011)
C. Sintaks Pembelajaran Berbasis Riset
Problem-Based Learning (PBL) adalah suatu metoda pembelajaran
di mana peserta didik sejak awal dihadapkan pada suatu masalah,
kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student
centered. Seven Jumps (7 langkah) pada PBL: 1) Menjelaskan istilah dan
konsep, 2) Menetapkan kata kunci dan masalah, 3) Menganalisis
masalah, 4) Menghubungkan atau menarik kesimpulan, 5) Merumuskan
tujuan/sasaran pembelajaran, 6) Mengumpul- kan informasi dan 7)
Mensintesis dan menguji (Slameto, 2015)
Ada beberapa strategi dalam memadukan pembelajaran dan riset
yang secara empirik, yaitu; (1) memperkaya bahan ajar dengan hasil
penelitian pendidik, (2) menggunakan temuan-temuan penelitian
mutakhir dan melacak sejarah, (3) memperkaya kegiatan pembelajaran
dengan isu-isu penelitian kontemporer, (4) mengajarkan materi metode
penelitian di dalam proses pem- belajaran, (5) memperkaya proses
pembe- lajaran dengan kegiatan penelitian dalam skala kecil, (6)
memperkaya proses pembe- lajaran dengan melibatkan peserta didik
dalam kegiatan, (7) memperkaya proses pembelajaran dengan mendorong
peserta didik agar merasa, dan (8) memperkaya proses pembelajaran
9. 6
dengan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh peneliti Masri Kudrat Umar
dalam (Slameto, 2015).
Model ini memiliki lima langkah pembelajaran Joyce & Weil, dalam
(Slameto , 2015), yaitu: (1) menghadapkan masalah (menjelaskan
prosedur penelitian, menyajikan situasi yang saling bertentangan), (2)
menemukan masalah (memeriksa hakikat obyek dan kondisi yang
dihadapi, memeriksa tampilnya masalah), (3) mengkaji data dan
eksperimentasi (mengisolasi variabel yang sesuai, merumuskan
hipotesis), (4) meng- organisasikan, merumuskan, dan menjelas- kan, dan
(5) menganalisis proses penelitian untuk memperoleh prosedur yang
lebih efektif.
Tahapan dalam PBR sebagai berikut: Tahap exposure yaitu 1)
membangun pengetahuan peserta didik dari berbagai disiplin dengan
studi literature 2) mengembangkan analitis dan ketrampilan teknis. Tahap
Experience, tahap ini dilaksanakan dengan karakteristik 1) peserta didik
mengembangkan pengetahuan, 2) bekerja dan belajar mandiri, 3) peserta
didik mendapat petunjuk yang benar dalam ketrampilan berkomunikasi.
Tahap Capstone, tahap ini mempersiapkan dalam proyek akhir peserta
didik dengan karakteristik 1) aplikasi dari pengalaman selama
pembelajaran dan penelitian sebagai penampilan proyek 2) presentasi
hasil secara tertulis dan lisan 3) publikasi ilmiah. (Sutiyono, 2011)
10. 7
BAB I
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran berbasis riset (PBR) merupakan salah satu metode
student- centered learning (SCL) yang mengintegrasi- kan riset di dalam
proses pembelajaran. PBR bersifat multifaset yang mengacu kepada
berbagai macam metode pembelajaran.
B. Saran
Sebaiknya dalam abad 21 diutamakan untuk setiap siswa berikir
kritis salah satunya melalui pembelajaran riset.
11. DAFTAR PUSTAKA
Bangun, P.B.J., Irmeilyana, & Andarini, I. Analisis Korespondensi untuk
Mengetahui Hubungan Lama Studi dengan IPK dan Lama Skripsi
Alumni Matematika FMIPA UNSRI Angkatan 2001-2002. Jurnal
Penelitian Sains, (2011). 14 (1(A)), hlm. 13-18
BREW, A. Teaching and Research: New relationships and their
implications for inquiry-based teaching and learning in higher
education. Higher Education Research & Development (2003): 3
Eti, N.. Psikologi Pendidikan Inovatif Edisi II. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. (2018)
Hal, A., Ntobuo, N. E., Arbie, A., & Amali, L. M. K. (2019). Aksiologiya :
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Riset Berintegrasi Pendidikan Karakter Bagi
Guru SMA / SMK Se-Kota Gorontalo Survey awal di Kota Gorontalo.
3(2).
Slameto, S. (2015). Pembelajaran Berbasis Riset Mewujudkan
Pembelajaran Yang Inspiratif. Satya Widya, 31(2), 102.
https://doi.org/10.24246/j.sw.2015.v31.i2.p102-112
Sutiyono, M. W. (2011). Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi 197.
Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi 15, 51–62.
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/prosbio/article/download/748/416