SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
NUZULUL QUR’AN
DISUSUN OLEH :
1. SIGIT BAYU PRASETYO (20130110021)
2. MUH. REZKI IAN (20130110022)
3. HARARYA WIDIANTAMA (20130110023)
4. REDI INDRA LESMANA (20130110025)
5. Fauzan mas aji pratama (20130110026)
6. Ferdika (20130110027)
Kelas a 2013
Jurusan teknik sipil
Fakutas teknik
Universitas muhammadiyah yogyakarta
a. Cara nabi menerima wahyu
1. Melalui Mimpi.
Wahyu Allah ta’ala turun kepada Nabi saw melalui mimpi. Yakni, mimpi yang benar (ru’ya
shadiqah). Dengan tiba-tiba dalam tidur Nabi saw, bilau bermimpi secara mendadak. Dan, mimpi itu
benar adanya. Mengenai wahyu disampaikan melalui mimpi. Pernah juga dialami oleh Nabi Ibrahim as.
Ketika Nabi Ibrahim as menerima perintah untuk menyembelih Nabi Isma`il as. Biasanya wahyu yang
turun melalui mimpi mengandung perintah (amar).
2. Langsung Masuk Ke Dalam Hati.
Wahyu Allah swt langsung masuk ke dalam hati Nabi saw. Nabi saw bersabda, “Ruh kudus
[malaikat Jibril] memasukkan pengertian ke dalam lubuk hatiku. Bahwa, seorang manusia tidak akan
mati sebelum ia menerima semua yang telah ditetapkan baginya. Karena itu hendaklah kalian bertakwa
kepada Allah, dan carilah rizeki dengan jalan yang baik. Janganlah sekali-kali kelambatan datangnya
rizeki membuat kalian mencarinya dengan jalan maksiat [durhaka terhadap Allah]. Apa yang ada pada
Allah hanya dapat diperoleh dengan cara berbakti dan taat kepada-Nya.” (Siratul Musthafa Shallallahu
‘alaihi wa sallama, 2008).
3. Malaikat datang kepada Nabi saw sebagai seorang pria.
Malaikat yang menyampaikan wahyu Allah ta’ala ini menyerupai seorang pria. Benar-benar tidak
ada bedanya dengan seorang manusia. Sehingga Nabi saw sendiri sering terkecoh. Adakalanya para
sahabat ikut melihatnya. Tetapi, para sahabat tidak tahu jika orang yang barusan ditemui itu seorang
malaikat. Yang pernah terjadi malaikat yang menyerupai pria tersebut. Sangat ganteng lagi rupawan
4. Suara Lonceng.
Dentang suara lonceng tersebut seringkali membuat Nabi saw merasa berat. Jika wahyu
Allah ta’ala turun kepada Nabi saw dalam bentuk suara lonceng. Nabi saw benar-benar
merasakan adanya sesuatu yang sangat berat. Keringat beliau mengucur deras dari kening
beliau. Meski udara dalam keadaan dingin.
5. Malaikat Berwujud Asli.
Nabi saw pernah melihat malaikat Jibril as dalam bentuk aslinya. Guna menyampaikan
wahyu Allah ta’ala. Seperti saat diufuk depan Gua Hira dan ketika di Sidratul Muntaha.
Malaikat Jibril as langsung mengajarkan kepada Nabi saw mengenai wahyu yang diembannya.
6. Melalui Isra` dan Mi’raj.
Wahyu langsung disampaikan oleh Allah ta’ala kepada Nabi saw. Yaitu, saat Nabi saw
diperintahkan menunaikan isra` dan mi’raj. Tidak melalui mimpi. Tidak melalui perantara.
Benar-benar dijumpai Nabi saw dengan mata kepada beliau saw. Namun bagimanapun Nabi saw
belum pernah selama hidupnya berjumpa langsung dengan-Nya.
7. Dengan Perintah Langsung.
Memang mirip dengan cara yang ke-6. Ini terjadi tidak dalam keadaan tertidur. Melainkan
dalam keadaan terjaga. Tempatnya adalah bumi. Ini yang membedakan penerimaan wahyu Allah
ta’ala kepada Nabi saw, selain ada yang diterima di Sidratul Muntaha ada yang diterima
langsung di bumi.
b. Proses Turunnya Al-Qur’an
 Al-Quran ada dua tahap, yaitu :
1. Dari lauhil mahfuz (Lauh Mahfuzh) ke sama' (langit dunia) secara sekaligus pada malam
lailatul qadar :
Hal ini dipertegas dengan Firman Allah Swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185 : "bulan
ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk dan penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)" Al-Baqarah : 185. Diperkuat
dengan pernyataan Ibnu Abbas dan pengikutnya bahwa proses turunnya Al-Quran dari baitul izzah ke
langit dunia itu dunia pada malam lailatul qodar.
2. Dari sama' (langit) dunia secara berangsur-angsur.
Para ulama Islam sangat memahami bahwa Proses turunnya Al-Quran kepada Nabi
Muhammad Saw melalui perantara Malaikat Jibril tidaklah sekaligus dalam bentuk satu kitab sperti
yang kita lihat sekarang. Al-Quran diturunkan secara bertahap, terkadang hanya satu ayat, terkadang
beberapa ayat, namun ada juga yang turun satu surat sekaligus. Proses turunnya Al-Quran dari langit
dunia ke bumi menurut satu riwayat AL-Quran diturun dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari,
yaitu dari malam 17 ramadhan, saat Nabi berusia 40 tahun, sampai dengan 9 dzulhijjah pada haji wada',
saat usia Nabi Muhammad 63 tahun, 10 H.
c. Proses Penulisan Al-Qur’an
Penulisan Al-Qur’an Pada Masa Nabi saw
 Pada masa Nabi saw, Al-Qur’an belum dibukukan dalam satu mushaf,
melainkan masih terpisah-pisah, ditulis di berbagai kepingan pelepah
kurma, batu, daun, kayu dan lain-lain, karena pada waktu itu belum ada
alat tulis yang memadai. Maka untuk menjaga kelestarian Al- Qur’an,
sebagian sahabat dengan tekun menghafalkannya, dengan dibimbing oleh
Nabi secara langsung, dan mereka terkenal sebagai huffaz atau qurra’.
d. Pengkodifikasian (Pengumpulan ) Al-Qur’an Pasca Wafat Nabi
SAW
1. Pengumpulan Al-Qur’an pada masa sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq
Pada zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu tahun dua belas Hijriyah. Penyebabnya adalah :
Pada perang Yamamah banyak dari kalangan Al-Qurra’ yang terbunuh, Maka Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu
memerintahkan untuk mengumpulkan Al-Qur’an agar tidak hilang. Dalam kitab Shahih Bukahri [2] disebutkan,
bahwa Umar Ibn Khaththab mengemukakan pandangan tersebut kepada Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu setelah
selesainya perang Yamamah. Abu Bakar tidak mau melakukannya karena takut dosa, sehingga Umar terus-
menerus mengemukakan pandangannya sampai Allah Subhanahu wa Ta’ala membukakan pintu hati Abu Bakar
untuk hal itu, dia lalu memanggil Zaid Ibn Tsabit Radhiyallahu ‘anhu, di samping Abu Bakar bediri Umar, Abu
Bakar mengatakan kepada Zaid : “Sesunguhnya engkau adalah seorang yang masih muda dan berakal
cemrerlang, kami tidak meragukannmu, engkau dulu pernah menulis wahyu untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam, maka sekarang carilah Al-Qur’an dan kumpulkanlah!”, Zaid berkata : “Maka akupun mencari dan
mengumpulkan Al-Qur’an dari pelepah kurma, permukaan batu cadas dan dari hafalan orang-orang. Mushaf
tersebut berada di tangan Abu Bakar hingga dia wafat, kemudian dipegang oleh Umar hingga wafatnya, dan
kemudian di pegang oleh Hafsah Binti Umar Radhiyallahu ‘anhuma. Diriwayatkan oleh Bukhari secara panjang
lebar.
Kaum muslimin saat itu seluruhnya sepakat dengan apa yang dilakukan oleh Abu Bakar, mereka
menganggap perbuatannya itu sebagai nilai positif dan keutamaan bagi Abu Bakar, sampai Ali Ibn Abi Thalib
Radhiyallahu ‘anhu mengatakan : “Orang yang paling besar pahalanya pada mushaf Al-Qur’an adalah Abu
Bakar, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi rahmat kepada Abu Bakar karena, dialah orang yang
pertama kali mengumpulkan Kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2. PengumpulanAl-Qur’an pada masa Utsman bin Affan
Pada zaman Amirul Mukminin Utsman Ibn Affan Radhiyallahu ‘anhu pada tahun
dua puluh lima Hijriyah. Sebabnya adalah perbedaan kaum muslimin pada dialek
bacaan Al-Qur’an sesuai dengan perbedaan mushaf-mushaf yang berada di tangan
para sahabat Radhiyallahu ‘anhum. Hal itu dikhawatirkan akan menjadi fitnah, maka
Utsman Radhiyallahu ‘anhu memerintahkan untuk mengumpulkan mushaf-mushaf
tersebut menjadi satu mushaf sehingga kaum muslimin tidak berbeda bacaannya
kemudian bertengkar pada Kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala dan akhirnya berpecah
belah.
e. Hikmah Al-Qur’an turun secara bertahap
 Meneguhkan Hati Nabi Muhammad SAW
 Menentang dan Melemahkan Penentang Al-Qur’an
 Meringan Nabi SAW dalam Menerima Wahyu
 Mempermudah dalam Menghafal Al-Qur’an dan Memberi Pemahaman bagi Kaum
Muslimin
 Taddaruj dalam menetapkan hukum samawi
 Sejalan dengan kisah-kisah yang terjadi
 Petunjuk bahwasanya Al-Quran diturunkan dari zat yang maha bijaksana
KESIMPULAN
 Nabi menerima wahyu dengan berbagai cara yaitu melaui mimpi, langsung masuk
ke dalam hati, malaikat datang kepada nabi saw sebagai seorang pria, suara
lonceng, malaikat berwujud asli, melalui Isra` dan Mi’raj, dan dengan perintah
langsung
 Al-qur’an turun dalam dua tahap. Tahap pertama al-qur’an diturunkan dari lauhil
mahfuz (Lauh Mahfuzh) ke sama' (langit dunia) secara sekaligus pada malam
lailatul qadar , dan tahap kedua Dari sama' (langit) dunia secara berangsur-angsur.
 Pada masa Nabi Muhammad SAW penulisan al-qur’an masih terpisah-pisah dalam
kepingan pelepah kurma, batu, daun, kayu dan lain-lain di karenakan belum
adanya alat tulis yang memadai. Maka untuk menjaga kelestarian al-qur’an para
sahabat menghafalkannya dengan dibimbing oleh Nabi secara langsung, para
penghafal al-qur’an ini dikenal sebagai huffaz atau qurra’.
 Pengumpulan al-qur’an pasca Nabi Muhammad SAW wafat terbagi menjadi dua
tahap. Tahap pertama pada zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu
yang di sebabkan banyaknya huffaz atau penghafal alqur’an yang terbunuh
sehingga abu bakar memerintahkan Zaid Ibn Tsabit untuk mengumpulkan al-
qur’an dari berbagai sumber dan menjadikannya mushaf. Tahap kedua pada zaman
Utsman Ibn Affan yang di sebabkan perbedaan dialek bacaan al-qur’an karena
perbedaan mushaf yang di pegang para sahabat, hal itu di khawatirkan menjadi
fitnah sehingga Utsman ibn Affan mengumpulkan semua mushaf menjadi satu
sehingga semua sahabat bersumber pada mushaf yang sama.
 Hikmah dari diturunkannya al-qur’an secara bertahap adalah meneguhkan hati
Nabi Muhammad SAW, menentang dan melemahkan penentang Al-Qur’an,
meringan Nabi SAW dalam menerima wahyu, mempermudah dalam menghafal Al-
Qur’an dan memberi pemahaman bagi kaum muslimin, taddaruj dalam
menetapkan hukum samawi, sejalan dengan kisah-kisah yang terjadi, petunjuk
bahwasanya Al-Quran diturunkan dari zat yang maha bijaksana

Contenu connexe

Similaire à nuzulul_Quran (1).pptx

Makalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'anMakalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'an
UIN Alaluddin Makassar
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Riyan Smart
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Riyan Smart
 
Sejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranSejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al Quran
Rifka Marwani
 
Sirah Nabawiyah: Masa kenabian dan kerasulan sampai hijrah
Sirah Nabawiyah: Masa kenabian dan kerasulan sampai hijrahSirah Nabawiyah: Masa kenabian dan kerasulan sampai hijrah
Sirah Nabawiyah: Masa kenabian dan kerasulan sampai hijrah
PAUSIL ABU
 

Similaire à nuzulul_Quran (1).pptx (20)

Penurunan dan penulisan al-Quran zaman Rasulullah
Penurunan dan penulisan al-Quran zaman RasulullahPenurunan dan penulisan al-Quran zaman Rasulullah
Penurunan dan penulisan al-Quran zaman Rasulullah
 
Makalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'anMakalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'an
 
Iman Kepada Kitab Allah
Iman Kepada Kitab AllahIman Kepada Kitab Allah
Iman Kepada Kitab Allah
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
 
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaanSejarah turun,penulisan&pemeliharaan
Sejarah turun,penulisan&pemeliharaan
 
Sejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranSejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al Quran
 
Al quran
Al quranAl quran
Al quran
 
Ilmu nuzul al qur'an
Ilmu nuzul al qur'anIlmu nuzul al qur'an
Ilmu nuzul al qur'an
 
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANMakalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
 
ulumul qur'an
ulumul qur'anulumul qur'an
ulumul qur'an
 
Ppt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'anPpt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'an
 
Turunnya al quran
Turunnya al quranTurunnya al quran
Turunnya al quran
 
Sirah Nabawiyah: Masa kenabian dan kerasulan sampai hijrah
Sirah Nabawiyah: Masa kenabian dan kerasulan sampai hijrahSirah Nabawiyah: Masa kenabian dan kerasulan sampai hijrah
Sirah Nabawiyah: Masa kenabian dan kerasulan sampai hijrah
 
Nuzulul qur'an
Nuzulul qur'anNuzulul qur'an
Nuzulul qur'an
 
Keistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'anKeistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'an
 
Kitab kitab allah
Kitab kitab allahKitab kitab allah
Kitab kitab allah
 
Makalah ulumul
Makalah ulumulMakalah ulumul
Makalah ulumul
 
PPT QH P5 Nuzul al-qur’an NABILA SUCI.pptx
PPT QH P5 Nuzul al-qur’an NABILA SUCI.pptxPPT QH P5 Nuzul al-qur’an NABILA SUCI.pptx
PPT QH P5 Nuzul al-qur’an NABILA SUCI.pptx
 
TAZKIRAH RAMADAN.pptx
TAZKIRAH RAMADAN.pptxTAZKIRAH RAMADAN.pptx
TAZKIRAH RAMADAN.pptx
 
Bab 1 iman kitab allah
Bab 1 iman kitab allahBab 1 iman kitab allah
Bab 1 iman kitab allah
 

Dernier

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Dernier (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

nuzulul_Quran (1).pptx

  • 1. NUZULUL QUR’AN DISUSUN OLEH : 1. SIGIT BAYU PRASETYO (20130110021) 2. MUH. REZKI IAN (20130110022) 3. HARARYA WIDIANTAMA (20130110023) 4. REDI INDRA LESMANA (20130110025) 5. Fauzan mas aji pratama (20130110026) 6. Ferdika (20130110027) Kelas a 2013 Jurusan teknik sipil Fakutas teknik Universitas muhammadiyah yogyakarta
  • 2. a. Cara nabi menerima wahyu 1. Melalui Mimpi. Wahyu Allah ta’ala turun kepada Nabi saw melalui mimpi. Yakni, mimpi yang benar (ru’ya shadiqah). Dengan tiba-tiba dalam tidur Nabi saw, bilau bermimpi secara mendadak. Dan, mimpi itu benar adanya. Mengenai wahyu disampaikan melalui mimpi. Pernah juga dialami oleh Nabi Ibrahim as. Ketika Nabi Ibrahim as menerima perintah untuk menyembelih Nabi Isma`il as. Biasanya wahyu yang turun melalui mimpi mengandung perintah (amar). 2. Langsung Masuk Ke Dalam Hati. Wahyu Allah swt langsung masuk ke dalam hati Nabi saw. Nabi saw bersabda, “Ruh kudus [malaikat Jibril] memasukkan pengertian ke dalam lubuk hatiku. Bahwa, seorang manusia tidak akan mati sebelum ia menerima semua yang telah ditetapkan baginya. Karena itu hendaklah kalian bertakwa kepada Allah, dan carilah rizeki dengan jalan yang baik. Janganlah sekali-kali kelambatan datangnya rizeki membuat kalian mencarinya dengan jalan maksiat [durhaka terhadap Allah]. Apa yang ada pada Allah hanya dapat diperoleh dengan cara berbakti dan taat kepada-Nya.” (Siratul Musthafa Shallallahu ‘alaihi wa sallama, 2008). 3. Malaikat datang kepada Nabi saw sebagai seorang pria. Malaikat yang menyampaikan wahyu Allah ta’ala ini menyerupai seorang pria. Benar-benar tidak ada bedanya dengan seorang manusia. Sehingga Nabi saw sendiri sering terkecoh. Adakalanya para sahabat ikut melihatnya. Tetapi, para sahabat tidak tahu jika orang yang barusan ditemui itu seorang malaikat. Yang pernah terjadi malaikat yang menyerupai pria tersebut. Sangat ganteng lagi rupawan
  • 3. 4. Suara Lonceng. Dentang suara lonceng tersebut seringkali membuat Nabi saw merasa berat. Jika wahyu Allah ta’ala turun kepada Nabi saw dalam bentuk suara lonceng. Nabi saw benar-benar merasakan adanya sesuatu yang sangat berat. Keringat beliau mengucur deras dari kening beliau. Meski udara dalam keadaan dingin. 5. Malaikat Berwujud Asli. Nabi saw pernah melihat malaikat Jibril as dalam bentuk aslinya. Guna menyampaikan wahyu Allah ta’ala. Seperti saat diufuk depan Gua Hira dan ketika di Sidratul Muntaha. Malaikat Jibril as langsung mengajarkan kepada Nabi saw mengenai wahyu yang diembannya. 6. Melalui Isra` dan Mi’raj. Wahyu langsung disampaikan oleh Allah ta’ala kepada Nabi saw. Yaitu, saat Nabi saw diperintahkan menunaikan isra` dan mi’raj. Tidak melalui mimpi. Tidak melalui perantara. Benar-benar dijumpai Nabi saw dengan mata kepada beliau saw. Namun bagimanapun Nabi saw belum pernah selama hidupnya berjumpa langsung dengan-Nya. 7. Dengan Perintah Langsung. Memang mirip dengan cara yang ke-6. Ini terjadi tidak dalam keadaan tertidur. Melainkan dalam keadaan terjaga. Tempatnya adalah bumi. Ini yang membedakan penerimaan wahyu Allah ta’ala kepada Nabi saw, selain ada yang diterima di Sidratul Muntaha ada yang diterima langsung di bumi.
  • 4. b. Proses Turunnya Al-Qur’an  Al-Quran ada dua tahap, yaitu : 1. Dari lauhil mahfuz (Lauh Mahfuzh) ke sama' (langit dunia) secara sekaligus pada malam lailatul qadar : Hal ini dipertegas dengan Firman Allah Swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185 : "bulan ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)" Al-Baqarah : 185. Diperkuat dengan pernyataan Ibnu Abbas dan pengikutnya bahwa proses turunnya Al-Quran dari baitul izzah ke langit dunia itu dunia pada malam lailatul qodar. 2. Dari sama' (langit) dunia secara berangsur-angsur. Para ulama Islam sangat memahami bahwa Proses turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara Malaikat Jibril tidaklah sekaligus dalam bentuk satu kitab sperti yang kita lihat sekarang. Al-Quran diturunkan secara bertahap, terkadang hanya satu ayat, terkadang beberapa ayat, namun ada juga yang turun satu surat sekaligus. Proses turunnya Al-Quran dari langit dunia ke bumi menurut satu riwayat AL-Quran diturun dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu dari malam 17 ramadhan, saat Nabi berusia 40 tahun, sampai dengan 9 dzulhijjah pada haji wada', saat usia Nabi Muhammad 63 tahun, 10 H.
  • 5. c. Proses Penulisan Al-Qur’an Penulisan Al-Qur’an Pada Masa Nabi saw  Pada masa Nabi saw, Al-Qur’an belum dibukukan dalam satu mushaf, melainkan masih terpisah-pisah, ditulis di berbagai kepingan pelepah kurma, batu, daun, kayu dan lain-lain, karena pada waktu itu belum ada alat tulis yang memadai. Maka untuk menjaga kelestarian Al- Qur’an, sebagian sahabat dengan tekun menghafalkannya, dengan dibimbing oleh Nabi secara langsung, dan mereka terkenal sebagai huffaz atau qurra’.
  • 6. d. Pengkodifikasian (Pengumpulan ) Al-Qur’an Pasca Wafat Nabi SAW 1. Pengumpulan Al-Qur’an pada masa sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq Pada zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu tahun dua belas Hijriyah. Penyebabnya adalah : Pada perang Yamamah banyak dari kalangan Al-Qurra’ yang terbunuh, Maka Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu memerintahkan untuk mengumpulkan Al-Qur’an agar tidak hilang. Dalam kitab Shahih Bukahri [2] disebutkan, bahwa Umar Ibn Khaththab mengemukakan pandangan tersebut kepada Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu setelah selesainya perang Yamamah. Abu Bakar tidak mau melakukannya karena takut dosa, sehingga Umar terus- menerus mengemukakan pandangannya sampai Allah Subhanahu wa Ta’ala membukakan pintu hati Abu Bakar untuk hal itu, dia lalu memanggil Zaid Ibn Tsabit Radhiyallahu ‘anhu, di samping Abu Bakar bediri Umar, Abu Bakar mengatakan kepada Zaid : “Sesunguhnya engkau adalah seorang yang masih muda dan berakal cemrerlang, kami tidak meragukannmu, engkau dulu pernah menulis wahyu untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sekarang carilah Al-Qur’an dan kumpulkanlah!”, Zaid berkata : “Maka akupun mencari dan mengumpulkan Al-Qur’an dari pelepah kurma, permukaan batu cadas dan dari hafalan orang-orang. Mushaf tersebut berada di tangan Abu Bakar hingga dia wafat, kemudian dipegang oleh Umar hingga wafatnya, dan kemudian di pegang oleh Hafsah Binti Umar Radhiyallahu ‘anhuma. Diriwayatkan oleh Bukhari secara panjang lebar. Kaum muslimin saat itu seluruhnya sepakat dengan apa yang dilakukan oleh Abu Bakar, mereka menganggap perbuatannya itu sebagai nilai positif dan keutamaan bagi Abu Bakar, sampai Ali Ibn Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu mengatakan : “Orang yang paling besar pahalanya pada mushaf Al-Qur’an adalah Abu Bakar, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi rahmat kepada Abu Bakar karena, dialah orang yang pertama kali mengumpulkan Kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala.
  • 7. 2. PengumpulanAl-Qur’an pada masa Utsman bin Affan Pada zaman Amirul Mukminin Utsman Ibn Affan Radhiyallahu ‘anhu pada tahun dua puluh lima Hijriyah. Sebabnya adalah perbedaan kaum muslimin pada dialek bacaan Al-Qur’an sesuai dengan perbedaan mushaf-mushaf yang berada di tangan para sahabat Radhiyallahu ‘anhum. Hal itu dikhawatirkan akan menjadi fitnah, maka Utsman Radhiyallahu ‘anhu memerintahkan untuk mengumpulkan mushaf-mushaf tersebut menjadi satu mushaf sehingga kaum muslimin tidak berbeda bacaannya kemudian bertengkar pada Kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala dan akhirnya berpecah belah.
  • 8. e. Hikmah Al-Qur’an turun secara bertahap  Meneguhkan Hati Nabi Muhammad SAW  Menentang dan Melemahkan Penentang Al-Qur’an  Meringan Nabi SAW dalam Menerima Wahyu  Mempermudah dalam Menghafal Al-Qur’an dan Memberi Pemahaman bagi Kaum Muslimin  Taddaruj dalam menetapkan hukum samawi  Sejalan dengan kisah-kisah yang terjadi  Petunjuk bahwasanya Al-Quran diturunkan dari zat yang maha bijaksana
  • 9. KESIMPULAN  Nabi menerima wahyu dengan berbagai cara yaitu melaui mimpi, langsung masuk ke dalam hati, malaikat datang kepada nabi saw sebagai seorang pria, suara lonceng, malaikat berwujud asli, melalui Isra` dan Mi’raj, dan dengan perintah langsung  Al-qur’an turun dalam dua tahap. Tahap pertama al-qur’an diturunkan dari lauhil mahfuz (Lauh Mahfuzh) ke sama' (langit dunia) secara sekaligus pada malam lailatul qadar , dan tahap kedua Dari sama' (langit) dunia secara berangsur-angsur.  Pada masa Nabi Muhammad SAW penulisan al-qur’an masih terpisah-pisah dalam kepingan pelepah kurma, batu, daun, kayu dan lain-lain di karenakan belum adanya alat tulis yang memadai. Maka untuk menjaga kelestarian al-qur’an para sahabat menghafalkannya dengan dibimbing oleh Nabi secara langsung, para penghafal al-qur’an ini dikenal sebagai huffaz atau qurra’.
  • 10.  Pengumpulan al-qur’an pasca Nabi Muhammad SAW wafat terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama pada zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu yang di sebabkan banyaknya huffaz atau penghafal alqur’an yang terbunuh sehingga abu bakar memerintahkan Zaid Ibn Tsabit untuk mengumpulkan al- qur’an dari berbagai sumber dan menjadikannya mushaf. Tahap kedua pada zaman Utsman Ibn Affan yang di sebabkan perbedaan dialek bacaan al-qur’an karena perbedaan mushaf yang di pegang para sahabat, hal itu di khawatirkan menjadi fitnah sehingga Utsman ibn Affan mengumpulkan semua mushaf menjadi satu sehingga semua sahabat bersumber pada mushaf yang sama.  Hikmah dari diturunkannya al-qur’an secara bertahap adalah meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW, menentang dan melemahkan penentang Al-Qur’an, meringan Nabi SAW dalam menerima wahyu, mempermudah dalam menghafal Al- Qur’an dan memberi pemahaman bagi kaum muslimin, taddaruj dalam menetapkan hukum samawi, sejalan dengan kisah-kisah yang terjadi, petunjuk bahwasanya Al-Quran diturunkan dari zat yang maha bijaksana