SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
www.bpkp.go.id

Johnson Pakpahan
Kasubdit PLP Bidang Kesra II , BPKP Bidang Polsoskam

DISAMPAIKAN
BaliSenin, 11 Oktober 2013
KEMENTERIAN AGAMA RI
Sistem Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara
AKUNTABILITAS
“akuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab atau menjelaskan dari
aparatur pemerintahan sebagai pihak yang menerima amanah kepada
pemberi amanah (publik) atas pelaksanaan amanah yang diterimanya secara
obyektif.”

Psl. 2 (2) & Psl. 9 ayat (1)
BPK melaksanakan
pemeriksaan atas
pengelolaan dan tg jwb KN.
BPK dapat memanfaatkan
hasil pemeriksaan APIP.

Psl 58 (1), Presiden
menyelenggarakan
sistem pengendalian
intern pemerintah
dalam rangka pengelolaan
keuangan negara
Ayat (2) ditetapkan dgn PP

UU
No.15/
2004

UU
No.17/
2003

UU
No.1/
2004

PP
No.60/
2008

Psl 6 (1) & Psl 7 (1)
Presiden memegang
kekuasaan pengelolaan
keuangan negara
utk tujuan bernegara

Psl 2: Menteri/Pimpinan
Lembaga,Gubernur,
Bupati/Walikota wajib
melakukan pengendalian
atas Penyelenggaraan
Kegiatan Pemerintahan
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
DAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Perumusan
Kebijakan

Perencanaan

Monev

PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
URUSAN WAJIB PENDIDIKAN
(AMANDEMEN UUD 1945
Pelaporan

PASAL 31 (4) – PENYEDIAAN APBN
PengangMINIMAL 20%)
garan

TUJUAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
...... untuk membentuk suatu Pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial ....

Pelaksanaan
Anggaran

Panatausahaan

REFORMASI
BIROKRASI
8 AREA PERUBAHAN

SPIP
Hard Control

Soft Control

AKUNTABILITAS
KEUANGAN

AKUNTABILITAS
KINERJA

WAJAR TANPA
PENGECUALIAN

WTP

WILAYAH
TERTIB ADMINISTRASI

WTA

WILAYAH
BEBAS
KORUPSI

WBK

GOOD
& CLEAN
GOVERNMENT
PERANAN SPIP DALAM MENENTUKAN
KEANDALAN PELAPORAN
Keandalan SPI menjadi dasar
dari pemberian opini

Keandalan Pelaporan
Keuangan dan Kinerja

Dasar pemberian opini
SAP

Sistem AkuntansI
Instansi (SAI)

LAPORAN
KEUANGAN

Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP)

LAPORAN
KINERJA

Full Disclosure

Kepatuhan
Terhadap Peraturan

Keandalan SPI

OUTCOMES: KESEJAHTERAAN,
SUSTAINABLE DEVELOPMENT, DAN
SOCIAL RESPONSIBILITIES
4
DASAR HUKUM SPIP DI INDONESIA
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan
APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang
memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala
Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di
lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.

5
Pentingnya SPIP (amanah UU 1/2004)
Pasal 55 ayat (4) ; Statement of Responsibility
Menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran/
pengguna barang memberikan pernyataan bahwa
pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan
sistem pengendalian yang memadai dan akuntansi
keuangan telah diselenggarakan sesuai dgn SAP.

PP 60/2008 :
Merupakan komitmen yang nyata dari pemerintah untuk
memperbaiki akuntabilitas keuangan negara  resep
agar tidak disclaimer dan mencegah penyimpangan
(prevention)
6
Penegakan Integritas dan Etika
Komitmen terhadap Kompetensi
Ps. 4

Lingkungan
Pengendalian

Kepemimpinan yang Kondusif
Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
Peran APIP yang Efektif

Ps. 13

Hubungan Kerja yang Baik
Identifikasi Risiko

Penilaian Risiko

Analisis Risiko
Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah
Pembinaan Sumber Daya Manusia
Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi

SPIP

Ps. 18

Kegiatan
Pengendalian

Pengendalian Fisik atas Aset
Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
Pemisahan Fungsi
Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya

Ps. 41

Informasi &
Komunikasi

Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern
Sarana Komunikasi
Sistem Informasi

Pemantauan
Pengendalian
Intern Ps. 43

Pemantauan Berkelanjutan
Evaluasi Terpisah
Tindak Lanjut
PENYEBAB LAPORAN
KEUANGAN TIDAK WTP

Kendala dan
batasan
pemeriksaan

• Persediaan dan peralatan praktek yang tidak
terlaporkan di Neraca;
• Belanja tidak diyakini kewajarannya.
• Piutang belum dilaporkan dan belum ada SOP Piutang.

Kelemahan
pengendalian
intern

Ketidaktaatan
terhadap peraturan
per-UU yg berlaku

• Instansi/Lembaga/Perorangan Penerima
Bantuan Sosial Belum Menyampaikan
Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan
Dana Bantuan
• Penetapan dan Penyaluran Bansos Belum
Menjamin Akuntabilitas Pemberian
Bansos
• Pengelolaan aset tidak tertib

• Terdapat selisih antara SAK dan SIMAK BMN;
• Pelaksanaan dan pertanggung jawaban keuangan tdak
Memadai;
• Adanya pembayaran honor ganda dan perjalanan dinas tidak
diyakini kebenarannya;
• Belanja bantuan sosial yang tidak tersalurkan (mengendap di
pihak ketiga) belum disetor ke Kas Negara;
• PNBP yang dikelola di luar mekanisme APBN.
• Tunjangan profesi guru dan beasiswa belum dibayar seluruhnya
8
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Jl. Pramuka 33 Jakarta 13120 Telepon (021) 85910031
(hunting)Web: http://www.bpkp.go.id
email: warta_pengawasan@bpkp.go.id

9
INDEKS PERSEPSI KORUPSI INDONESIA
Tahun
Survei

Skor IPK
Indonesia

Peringkat

2001

1.9

88 dari 91

2002

1.9

96 dari 102

2003

1.9

122 dari 133

2004

2.0

133 dari 145

2005

2.2

137 dari 158

2006

2.4

130 dari 163

2007

2.3

143 dari 179

2008

2.6

126 dari 180

2009

2.8

111 dari 180

2010

2.8

110 dari 178

2011

3.0

100 dari 182

 Tahun 2011 Indonesia berada di
peringkat ke-100 bersama 11
negara lainnya yakni Argentina,
Benin, Burkina Faso, Djobouti,
Gabon, Madagaskar, Malawi,
Meksiko, Sao Tome & Principe,
Suriname, dan Tanzania.
 Di Kawasan Asia Tenggara, skor
Indonesia berada di bawah
Singapura (9,2), Brunei (5,2),
Malaysia (4,3), dan Thailand
(3,4).
 Negara yang paling bagus, New
Zealand (9,5), Denmark (9,4),
Finland (9,4)dan Sweden (9,3)
dan Singapura (9,2)
INDEKS PERSEPSI KORUPSI INDONESIA Tahun 2012
Tahun
Survei

Skor IPK
Indonesia

Peringkat

2012

32

118 dari 176

 Peringkat Pada Tahun 2012
Indonesia sejajar posisinya dengan
Republik Dominika, Ekuador, Mesir,
dan Madagaskar.
 Secara regional, Indonesia masih
kalah dengan Singapura (skor IPK
87), Brunei Darussalam (55),
Malaysia (49), Thailand (37), Filipina
(34), dan Timor Leste (33).
 Jika dilihat secara global, lima negara
dengan skor tertinggi adalah
Denmark (90), Finlandia (90),
Selandia Baru (90), Swedia (88), dan
Singapura (87).
 Sementara lima negara dengan skor
terbawah yakni Somalia (8), Korea
Utara (8), Afghanistan (8), Sudan
(13), dan Myanmar (15).
PERINGKAT KEMUDAHAN BERUSAHA
Tahun
Survei

Ranking
Indonesia

Jumlah Negara
DIsurvey

2006

131

175

2007

135

175

2008

122

178

2009

129

183

2010

122

183

2011

126

183

2012

129

183

 Posisi Indonesia berada jauh di
bawah Thailand yang menduduki
peringkat 13, Malaysia di urutan
20, dan Vietnam posisi ke 92.
 Indonesia hanya sedikit di atas
Kamboja dengan peringkat 135
dan Filipina dengan urutan 140.
 ASEAN perlu berbangga karena
negeri jiran, Singapura,
mempertahankan posisinya di
peringkat pertama, disusul urutan
berikutnya Selandia Baru, AS,
Hong Kong, dan Denmark.
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Tahun
Survei

Ranking
Indonesia

Jumlah
Negara

2006

108

dari 177

2007

107

dari 177

2008

107

dari 177

2009

111

dari 182

2010

108

dari 187

2011

124

dari 187

 Indonesia berada jauh dari
negara Singapura dan
Malaysia dalam ururan
pembanguan manusia yang
berada pada posisi 23 dan 63
yang termasuk dalam kategori
indeks pengembangan
manusia tinggi.
 Sedangkan Indonesia masuk
dalam kategori sedang.
 85% Kasus Korupsi Yang Melibatkan
minimal 176 Gubernur/Bupati/
Walikota adalah Kasus Pengadaan
Barang/Jasa

KORUPSI
Pengadaan
Barang/Jasa

 Penelitian KPK : >70% Kasus
Korupsi Berasal dari PBJ
 3.423 Kasus Korupsi yang
Ditangani BPKP Sejak Tahun
2003 adalah Kasus PBJ
 90 % Kasus Penyimpangan PBJ
Terjadi pada Tahap
Perencanaan
14
Corruption Perception Index 2011
pada 32 Negara
1
2
2
4
5
6
7
8
8
10
11
12
13
14
14
16

New Zealand
Denmark
Finland
Sweden
Singapore
Norway
Netherlands
Australia
Switzerland
Canada
Luxembourg
Hong Kong
Iceland
Germany
Japan
Austria

9.5
9.4
9.4
9.3
9.2
9.0
8.9
8.8
8.8
8.7
8.5
8.4
8.3
8.0
8.0
7.8

16
16
19
19
21
22
22
24
25
25
25
28
29
30
31
32
32
32

Barbados
United Kingdom
Belgium
Ireland
Bahamas
Chile
Qatar
United States
France
Saint Lucia
Uruguay
United Arab
Emirates
Estonia
Cyprus
Spain
Botswana
Portugal
Taiwan

7.8
7.8
7.5
7.5
7.3
7.2
7.2
7.1
7.0
7.0
7.0
6.8
6.4
6.3
6.2
6.1
6.1
6.1

15
Posisi Indonesia didasarkan
pada Corruption Perception Index 2012
69
69
69
73
73
75
75
77
77
77
80
80
80
80
80
80
86

Italy
FYR Macedonia

Samoa
Brazil
Tunisia
China
Romania
Gambia
Lesotho
Vanuatu
Colombia
El Salvador
Greece
Morocco
Peru
Thailand
Bulgaria

3.9
3.9
3.9
3.8
3.8
3.6
3.6
3.5
3.5
3.5
3.4
3.4
3.4
3.4
3.4
3.4
3.3

95
100
100
100
100
100
100
100
112
120
129
143
175
177
182
182

Tonga
Argentina
Benin
Burkina Faso
Djibouti
Gabon
Indonesia
Madagascar
Egypt
Iran
Syria
Russia
Iraq
Sudan
Korea (North)
Somalia

3.1
3.0
3.0
3.0
3.0
3.0
3.0
3.0
2.9
2.7
2.6
2.4
1.8
1.6
1.0
1.0
16
HUKUMAN MATI DI CINA

2005

10.000

Orang

2007

5.000 – 6.000

Orang

2008

1.718

Orang

Sumber:
Capital punishment in China
From Wikipedia, the free encyclopedia
17
Year

China
Corruption Perception Index

1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011

2.88
3.50
3.40
3.10
3.50
3.50
3.40
3.40
3.20
3.30
3.50
3.60
3.60
3.50
3.60

18
Kementerian Agama Terkorup
http://indonesiacompanynews.wordpress.com/2011/11/29/kementerian-agamaterkorup/

 Kementerian Agama
Terkorup Banyak Suap
dan Gratifikasi dalam
Penyelenggaraan Haji
 Hasil survei KPK,
Kementerian Agama
peringkat terbawah dalam
indeks integritas dari 22
instansi pusat yang diteliti
19
UNIT MANA YANG
BERTANGGUNG JAWAB
MENCEGAH KORUPSI

?
BREAKING NEWS 2...........?



IMPOR BAHAN PANGAN
(Kompas 28/9-2010)

SINGKONG, CABE, KELAPA, JAGUNG, BERAS, GULA , BAWANG
MERAH, BAWANG PUTIH, LADA, TEH, KOPI, CENGKEH,
KAKAO, TEMBAKAU
Daging sapi ...... dll

KERETA API
(Media Indonesia 4/10-2010)

REL
1939: 6.811 km 2000: 4.030 km
Stasiun 1955: 1.516 bh 2000: 571 bh

Contenu connexe

Tendances

Paparan SAKIP Inspektorat 2023.pptx
Paparan SAKIP Inspektorat 2023.pptxPaparan SAKIP Inspektorat 2023.pptx
Paparan SAKIP Inspektorat 2023.pptxAhmadIchsanSakhrul1
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiAshep Ramdhan
 
3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...
3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...
3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...Sutikno Tumingan
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanhoyin rizmu
 
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdfMikhail Rasyid
 
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahyudi prihanto
 
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptx
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptxPengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptx
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptxasna9
 
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdmMikhail Rasyid
 
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)Rusman R. Manik
 
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdfPengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdfSujatmiko Wibowo
 
5.1 Modul Pedoman Teknis SPIP: Pemantauan Berkelanjutan
5.1 Modul Pedoman Teknis SPIP: Pemantauan Berkelanjutan5.1 Modul Pedoman Teknis SPIP: Pemantauan Berkelanjutan
5.1 Modul Pedoman Teknis SPIP: Pemantauan BerkelanjutanSutikno Tumingan
 
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPISutikno Tumingan
 
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Slide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkapSlide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkapTri Haryati
 

Tendances (20)

SPIP
SPIPSPIP
SPIP
 
Sakip Menpan RB
Sakip Menpan RBSakip Menpan RB
Sakip Menpan RB
 
Paparan SAKIP Inspektorat 2023.pptx
Paparan SAKIP Inspektorat 2023.pptxPaparan SAKIP Inspektorat 2023.pptx
Paparan SAKIP Inspektorat 2023.pptx
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
 
3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...
3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...
3.9 Modul Pedoman Teknis SPIP Pembatasan Akses terhadap Sumber Daya dan Penca...
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
 
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
 
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
 
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptx
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptxPengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptx
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptx
 
Ppt bab 4 fix
Ppt bab 4 fixPpt bab 4 fix
Ppt bab 4 fix
 
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
 
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
 
Sakip bappenas
Sakip bappenasSakip bappenas
Sakip bappenas
 
Opini BPK
Opini BPKOpini BPK
Opini BPK
 
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdfPengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
 
SPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptxSPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptx
 
5.1 Modul Pedoman Teknis SPIP: Pemantauan Berkelanjutan
5.1 Modul Pedoman Teknis SPIP: Pemantauan Berkelanjutan5.1 Modul Pedoman Teknis SPIP: Pemantauan Berkelanjutan
5.1 Modul Pedoman Teknis SPIP: Pemantauan Berkelanjutan
 
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
 
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
 
Slide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkapSlide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkap
 

En vedette

Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...Dadang Solihin
 
STANDAR AKUNTANSI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POTENSI AKUNTANSI NEGARA MALAYSIA
STANDAR AKUNTANSI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POTENSI AKUNTANSI NEGARA MALAYSIASTANDAR AKUNTANSI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POTENSI AKUNTANSI NEGARA MALAYSIA
STANDAR AKUNTANSI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POTENSI AKUNTANSI NEGARA MALAYSIAcycyme_prastian
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi
4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi
4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP InformasiSutikno Tumingan
 
Clean Government dan Good Governance Policy, Konsep, dan Implementasi
Clean Government dan Good Governance Policy, Konsep, dan ImplementasiClean Government dan Good Governance Policy, Konsep, dan Implementasi
Clean Government dan Good Governance Policy, Konsep, dan ImplementasiDadang Solihin
 
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)Dadang Solihin
 
Sosialisasi spip
Sosialisasi spipSosialisasi spip
Sosialisasi spipaliyudhi_h
 
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...murianda
 
Makalah good governance
Makalah good governanceMakalah good governance
Makalah good governanceKhuzain Achmed
 
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tri Widodo W. UTOMO
 
Definisi Good Corporate Governance
Definisi Good Corporate GovernanceDefinisi Good Corporate Governance
Definisi Good Corporate GovernanceAyip Darmawan
 
Sistem pengendalian intern pemerintah
Sistem pengendalian intern pemerintahSistem pengendalian intern pemerintah
Sistem pengendalian intern pemerintahyufendriansyah auriga
 
Good corporate governance
Good corporate governanceGood corporate governance
Good corporate governanceCG Hylton Inc.
 
Perkembangan gcg di indonesia short
Perkembangan gcg di indonesia shortPerkembangan gcg di indonesia short
Perkembangan gcg di indonesia shortMhey Ra
 
Pengukuran Good Governance Index
Pengukuran Good Governance IndexPengukuran Good Governance Index
Pengukuran Good Governance IndexDadang Solihin
 

En vedette (20)

Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
 
Ppt.iesba
Ppt.iesbaPpt.iesba
Ppt.iesba
 
STANDAR AKUNTANSI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POTENSI AKUNTANSI NEGARA MALAYSIA
STANDAR AKUNTANSI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POTENSI AKUNTANSI NEGARA MALAYSIASTANDAR AKUNTANSI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POTENSI AKUNTANSI NEGARA MALAYSIA
STANDAR AKUNTANSI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POTENSI AKUNTANSI NEGARA MALAYSIA
 
Good Governance
Good GovernanceGood Governance
Good Governance
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
 
4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi
4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi
4.1 Modul Pedoman Teknis SPIP Informasi
 
Teori governance
Teori governanceTeori governance
Teori governance
 
Clean Government dan Good Governance Policy, Konsep, dan Implementasi
Clean Government dan Good Governance Policy, Konsep, dan ImplementasiClean Government dan Good Governance Policy, Konsep, dan Implementasi
Clean Government dan Good Governance Policy, Konsep, dan Implementasi
 
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
Pemahaman terhadap Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)
 
Sosialisasi spip
Sosialisasi spipSosialisasi spip
Sosialisasi spip
 
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
 
KONSEP ANGGARAN
KONSEP ANGGARANKONSEP ANGGARAN
KONSEP ANGGARAN
 
Makalah good governance
Makalah good governanceMakalah good governance
Makalah good governance
 
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
 
Definisi Good Corporate Governance
Definisi Good Corporate GovernanceDefinisi Good Corporate Governance
Definisi Good Corporate Governance
 
Sistem pengendalian intern pemerintah
Sistem pengendalian intern pemerintahSistem pengendalian intern pemerintah
Sistem pengendalian intern pemerintah
 
Good corporate governance
Good corporate governanceGood corporate governance
Good corporate governance
 
Perkembangan gcg di indonesia short
Perkembangan gcg di indonesia shortPerkembangan gcg di indonesia short
Perkembangan gcg di indonesia short
 
materi BPKP
materi BPKPmateri BPKP
materi BPKP
 
Pengukuran Good Governance Index
Pengukuran Good Governance IndexPengukuran Good Governance Index
Pengukuran Good Governance Index
 

Similaire à SPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCE

Materi_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptxMateri_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptxssuser7f59cb
 
Paparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptx
Paparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptxPaparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptx
Paparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptxTriZenzitsyam
 
6. standar pengelolaan keuangan (pelaporan)
6. standar pengelolaan keuangan (pelaporan)6. standar pengelolaan keuangan (pelaporan)
6. standar pengelolaan keuangan (pelaporan)Ahmad Sultan
 
Proposal zohri terbaru
Proposal zohri terbaruProposal zohri terbaru
Proposal zohri terbarulailatul zohri
 
7-Slide Deputi PKD-BPKP_Rakornas APIP 23-08-2016.ppt
7-Slide Deputi PKD-BPKP_Rakornas APIP 23-08-2016.ppt7-Slide Deputi PKD-BPKP_Rakornas APIP 23-08-2016.ppt
7-Slide Deputi PKD-BPKP_Rakornas APIP 23-08-2016.pptREza613313
 
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah DaerahUpaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerahtemanna #LABEDDU
 
gambaran-umum spip.pptx
gambaran-umum spip.pptxgambaran-umum spip.pptx
gambaran-umum spip.pptxDi Prihantony
 
Kode Etik dan Kode Perilaku-converted.pptx
Kode Etik dan Kode Perilaku-converted.pptxKode Etik dan Kode Perilaku-converted.pptx
Kode Etik dan Kode Perilaku-converted.pptxrichard pantun
 
LKPD Bengkulu Utara 2009
LKPD Bengkulu Utara 2009LKPD Bengkulu Utara 2009
LKPD Bengkulu Utara 2009Usman Yasin
 
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN KUALITAS TEKNOLOGI INFORMASI TERH...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN KUALITAS TEKNOLOGI INFORMASI TERH...PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN KUALITAS TEKNOLOGI INFORMASI TERH...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN KUALITAS TEKNOLOGI INFORMASI TERH...Imam Taufiq HA
 
LKPD Kepahiyang 2009
LKPD Kepahiyang 2009LKPD Kepahiyang 2009
LKPD Kepahiyang 2009Usman Yasin
 

Similaire à SPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCE (20)

Materi_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptxMateri_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptx
 
Paparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptx
Paparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptxPaparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptx
Paparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptx
 
6. standar pengelolaan keuangan (pelaporan)
6. standar pengelolaan keuangan (pelaporan)6. standar pengelolaan keuangan (pelaporan)
6. standar pengelolaan keuangan (pelaporan)
 
Proposal zohri terbaru
Proposal zohri terbaruProposal zohri terbaru
Proposal zohri terbaru
 
Sosialisasi spip di kemenag
Sosialisasi spip di kemenagSosialisasi spip di kemenag
Sosialisasi spip di kemenag
 
SPIP-1 gmb umum
SPIP-1  gmb umumSPIP-1  gmb umum
SPIP-1 gmb umum
 
Kajian SPIP Kabupaten Kukar 4 nopember 2014
Kajian SPIP Kabupaten Kukar 4 nopember 2014Kajian SPIP Kabupaten Kukar 4 nopember 2014
Kajian SPIP Kabupaten Kukar 4 nopember 2014
 
7-Slide Deputi PKD-BPKP_Rakornas APIP 23-08-2016.ppt
7-Slide Deputi PKD-BPKP_Rakornas APIP 23-08-2016.ppt7-Slide Deputi PKD-BPKP_Rakornas APIP 23-08-2016.ppt
7-Slide Deputi PKD-BPKP_Rakornas APIP 23-08-2016.ppt
 
Rakorwas spip
Rakorwas spipRakorwas spip
Rakorwas spip
 
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah DaerahUpaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
 
SPIP.pptx
SPIP.pptxSPIP.pptx
SPIP.pptx
 
gambaran-umum spip.pptx
gambaran-umum spip.pptxgambaran-umum spip.pptx
gambaran-umum spip.pptx
 
Potret Tindak Lanjut Temuan BPK
Potret Tindak Lanjut Temuan BPKPotret Tindak Lanjut Temuan BPK
Potret Tindak Lanjut Temuan BPK
 
Rktm spi dan wbk
Rktm spi dan wbkRktm spi dan wbk
Rktm spi dan wbk
 
Lakip 2015
Lakip 2015Lakip 2015
Lakip 2015
 
Kode Etik dan Kode Perilaku-converted.pptx
Kode Etik dan Kode Perilaku-converted.pptxKode Etik dan Kode Perilaku-converted.pptx
Kode Etik dan Kode Perilaku-converted.pptx
 
Rkpd kab. sikka 2015
Rkpd kab. sikka 2015Rkpd kab. sikka 2015
Rkpd kab. sikka 2015
 
LKPD Bengkulu Utara 2009
LKPD Bengkulu Utara 2009LKPD Bengkulu Utara 2009
LKPD Bengkulu Utara 2009
 
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN KUALITAS TEKNOLOGI INFORMASI TERH...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN KUALITAS TEKNOLOGI INFORMASI TERH...PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN KUALITAS TEKNOLOGI INFORMASI TERH...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN KUALITAS TEKNOLOGI INFORMASI TERH...
 
LKPD Kepahiyang 2009
LKPD Kepahiyang 2009LKPD Kepahiyang 2009
LKPD Kepahiyang 2009
 

Plus de INFORMASI DAN HUMAS KEMENAG PROV. JABAR (Nadzier Wiriadinata)

Plus de INFORMASI DAN HUMAS KEMENAG PROV. JABAR (Nadzier Wiriadinata) (20)

Kebijakan perbaikan lakip 2012
Kebijakan perbaikan lakip 2012Kebijakan perbaikan lakip 2012
Kebijakan perbaikan lakip 2012
 
Tatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakipTatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakip
 
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baruPermenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
 
Rencana kinerja tahunan
Rencana kinerja tahunanRencana kinerja tahunan
Rencana kinerja tahunan
 
Penetapan kinerja
Penetapan kinerjaPenetapan kinerja
Penetapan kinerja
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
Indikator kinerja utama
Indikator kinerja utamaIndikator kinerja utama
Indikator kinerja utama
 
PENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSI
PENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSIPENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSI
PENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSI
 
Kakanwil ranham2011
Kakanwil   ranham2011Kakanwil   ranham2011
Kakanwil ranham2011
 
Implementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa barat
Implementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa baratImplementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa barat
Implementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa barat
 
Peringkat jabatan
Peringkat jabatanPeringkat jabatan
Peringkat jabatan
 
Penyempurnaan proses kerja
Penyempurnaan proses kerjaPenyempurnaan proses kerja
Penyempurnaan proses kerja
 
Pelaksanaan quick wins
Pelaksanaan quick winsPelaksanaan quick wins
Pelaksanaan quick wins
 
Pola-Pola
Pola-PolaPola-Pola
Pola-Pola
 
Regulasi Kerukunan Umat Beragama
Regulasi Kerukunan Umat BeragamaRegulasi Kerukunan Umat Beragama
Regulasi Kerukunan Umat Beragama
 
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
 
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSILANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
 
Hasil koding koran dan dokumen tentang kebebasan sipil
Hasil koding koran dan dokumen tentang kebebasan sipilHasil koding koran dan dokumen tentang kebebasan sipil
Hasil koding koran dan dokumen tentang kebebasan sipil
 
Pendidikan informal dan modul
Pendidikan informal dan modulPendidikan informal dan modul
Pendidikan informal dan modul
 

SPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCE

  • 1. www.bpkp.go.id Johnson Pakpahan Kasubdit PLP Bidang Kesra II , BPKP Bidang Polsoskam DISAMPAIKAN BaliSenin, 11 Oktober 2013 KEMENTERIAN AGAMA RI
  • 2. Sistem Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara AKUNTABILITAS “akuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab atau menjelaskan dari aparatur pemerintahan sebagai pihak yang menerima amanah kepada pemberi amanah (publik) atas pelaksanaan amanah yang diterimanya secara obyektif.” Psl. 2 (2) & Psl. 9 ayat (1) BPK melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tg jwb KN. BPK dapat memanfaatkan hasil pemeriksaan APIP. Psl 58 (1), Presiden menyelenggarakan sistem pengendalian intern pemerintah dalam rangka pengelolaan keuangan negara Ayat (2) ditetapkan dgn PP UU No.15/ 2004 UU No.17/ 2003 UU No.1/ 2004 PP No.60/ 2008 Psl 6 (1) & Psl 7 (1) Presiden memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara utk tujuan bernegara Psl 2: Menteri/Pimpinan Lembaga,Gubernur, Bupati/Walikota wajib melakukan pengendalian atas Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan
  • 3. PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL Perumusan Kebijakan Perencanaan Monev PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA URUSAN WAJIB PENDIDIKAN (AMANDEMEN UUD 1945 Pelaporan PASAL 31 (4) – PENYEDIAAN APBN PengangMINIMAL 20%) garan TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL ...... untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial .... Pelaksanaan Anggaran Panatausahaan REFORMASI BIROKRASI 8 AREA PERUBAHAN SPIP Hard Control Soft Control AKUNTABILITAS KEUANGAN AKUNTABILITAS KINERJA WAJAR TANPA PENGECUALIAN WTP WILAYAH TERTIB ADMINISTRASI WTA WILAYAH BEBAS KORUPSI WBK GOOD & CLEAN GOVERNMENT
  • 4. PERANAN SPIP DALAM MENENTUKAN KEANDALAN PELAPORAN Keandalan SPI menjadi dasar dari pemberian opini Keandalan Pelaporan Keuangan dan Kinerja Dasar pemberian opini SAP Sistem AkuntansI Instansi (SAI) LAPORAN KEUANGAN Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) LAPORAN KINERJA Full Disclosure Kepatuhan Terhadap Peraturan Keandalan SPI OUTCOMES: KESEJAHTERAAN, SUSTAINABLE DEVELOPMENT, DAN SOCIAL RESPONSIBILITIES 4
  • 5. DASAR HUKUM SPIP DI INDONESIA Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 5
  • 6. Pentingnya SPIP (amanah UU 1/2004) Pasal 55 ayat (4) ; Statement of Responsibility Menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran/ pengguna barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dgn SAP. PP 60/2008 : Merupakan komitmen yang nyata dari pemerintah untuk memperbaiki akuntabilitas keuangan negara  resep agar tidak disclaimer dan mencegah penyimpangan (prevention) 6
  • 7. Penegakan Integritas dan Etika Komitmen terhadap Kompetensi Ps. 4 Lingkungan Pengendalian Kepemimpinan yang Kondusif Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM Peran APIP yang Efektif Ps. 13 Hubungan Kerja yang Baik Identifikasi Risiko Penilaian Risiko Analisis Risiko Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi SPIP Ps. 18 Kegiatan Pengendalian Pengendalian Fisik atas Aset Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja Pemisahan Fungsi Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu Pembatasan Akses atas Sumber Daya Ps. 41 Informasi & Komunikasi Akuntabilitas terhadap Sumber Daya Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern Sarana Komunikasi Sistem Informasi Pemantauan Pengendalian Intern Ps. 43 Pemantauan Berkelanjutan Evaluasi Terpisah Tindak Lanjut
  • 8. PENYEBAB LAPORAN KEUANGAN TIDAK WTP Kendala dan batasan pemeriksaan • Persediaan dan peralatan praktek yang tidak terlaporkan di Neraca; • Belanja tidak diyakini kewajarannya. • Piutang belum dilaporkan dan belum ada SOP Piutang. Kelemahan pengendalian intern Ketidaktaatan terhadap peraturan per-UU yg berlaku • Instansi/Lembaga/Perorangan Penerima Bantuan Sosial Belum Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Bantuan • Penetapan dan Penyaluran Bansos Belum Menjamin Akuntabilitas Pemberian Bansos • Pengelolaan aset tidak tertib • Terdapat selisih antara SAK dan SIMAK BMN; • Pelaksanaan dan pertanggung jawaban keuangan tdak Memadai; • Adanya pembayaran honor ganda dan perjalanan dinas tidak diyakini kebenarannya; • Belanja bantuan sosial yang tidak tersalurkan (mengendap di pihak ketiga) belum disetor ke Kas Negara; • PNBP yang dikelola di luar mekanisme APBN. • Tunjangan profesi guru dan beasiswa belum dibayar seluruhnya 8
  • 9. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jl. Pramuka 33 Jakarta 13120 Telepon (021) 85910031 (hunting)Web: http://www.bpkp.go.id email: warta_pengawasan@bpkp.go.id 9
  • 10. INDEKS PERSEPSI KORUPSI INDONESIA Tahun Survei Skor IPK Indonesia Peringkat 2001 1.9 88 dari 91 2002 1.9 96 dari 102 2003 1.9 122 dari 133 2004 2.0 133 dari 145 2005 2.2 137 dari 158 2006 2.4 130 dari 163 2007 2.3 143 dari 179 2008 2.6 126 dari 180 2009 2.8 111 dari 180 2010 2.8 110 dari 178 2011 3.0 100 dari 182  Tahun 2011 Indonesia berada di peringkat ke-100 bersama 11 negara lainnya yakni Argentina, Benin, Burkina Faso, Djobouti, Gabon, Madagaskar, Malawi, Meksiko, Sao Tome & Principe, Suriname, dan Tanzania.  Di Kawasan Asia Tenggara, skor Indonesia berada di bawah Singapura (9,2), Brunei (5,2), Malaysia (4,3), dan Thailand (3,4).  Negara yang paling bagus, New Zealand (9,5), Denmark (9,4), Finland (9,4)dan Sweden (9,3) dan Singapura (9,2)
  • 11. INDEKS PERSEPSI KORUPSI INDONESIA Tahun 2012 Tahun Survei Skor IPK Indonesia Peringkat 2012 32 118 dari 176  Peringkat Pada Tahun 2012 Indonesia sejajar posisinya dengan Republik Dominika, Ekuador, Mesir, dan Madagaskar.  Secara regional, Indonesia masih kalah dengan Singapura (skor IPK 87), Brunei Darussalam (55), Malaysia (49), Thailand (37), Filipina (34), dan Timor Leste (33).  Jika dilihat secara global, lima negara dengan skor tertinggi adalah Denmark (90), Finlandia (90), Selandia Baru (90), Swedia (88), dan Singapura (87).  Sementara lima negara dengan skor terbawah yakni Somalia (8), Korea Utara (8), Afghanistan (8), Sudan (13), dan Myanmar (15).
  • 12. PERINGKAT KEMUDAHAN BERUSAHA Tahun Survei Ranking Indonesia Jumlah Negara DIsurvey 2006 131 175 2007 135 175 2008 122 178 2009 129 183 2010 122 183 2011 126 183 2012 129 183  Posisi Indonesia berada jauh di bawah Thailand yang menduduki peringkat 13, Malaysia di urutan 20, dan Vietnam posisi ke 92.  Indonesia hanya sedikit di atas Kamboja dengan peringkat 135 dan Filipina dengan urutan 140.  ASEAN perlu berbangga karena negeri jiran, Singapura, mempertahankan posisinya di peringkat pertama, disusul urutan berikutnya Selandia Baru, AS, Hong Kong, dan Denmark.
  • 13. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Tahun Survei Ranking Indonesia Jumlah Negara 2006 108 dari 177 2007 107 dari 177 2008 107 dari 177 2009 111 dari 182 2010 108 dari 187 2011 124 dari 187  Indonesia berada jauh dari negara Singapura dan Malaysia dalam ururan pembanguan manusia yang berada pada posisi 23 dan 63 yang termasuk dalam kategori indeks pengembangan manusia tinggi.  Sedangkan Indonesia masuk dalam kategori sedang.
  • 14.  85% Kasus Korupsi Yang Melibatkan minimal 176 Gubernur/Bupati/ Walikota adalah Kasus Pengadaan Barang/Jasa KORUPSI Pengadaan Barang/Jasa  Penelitian KPK : >70% Kasus Korupsi Berasal dari PBJ  3.423 Kasus Korupsi yang Ditangani BPKP Sejak Tahun 2003 adalah Kasus PBJ  90 % Kasus Penyimpangan PBJ Terjadi pada Tahap Perencanaan 14
  • 15. Corruption Perception Index 2011 pada 32 Negara 1 2 2 4 5 6 7 8 8 10 11 12 13 14 14 16 New Zealand Denmark Finland Sweden Singapore Norway Netherlands Australia Switzerland Canada Luxembourg Hong Kong Iceland Germany Japan Austria 9.5 9.4 9.4 9.3 9.2 9.0 8.9 8.8 8.8 8.7 8.5 8.4 8.3 8.0 8.0 7.8 16 16 19 19 21 22 22 24 25 25 25 28 29 30 31 32 32 32 Barbados United Kingdom Belgium Ireland Bahamas Chile Qatar United States France Saint Lucia Uruguay United Arab Emirates Estonia Cyprus Spain Botswana Portugal Taiwan 7.8 7.8 7.5 7.5 7.3 7.2 7.2 7.1 7.0 7.0 7.0 6.8 6.4 6.3 6.2 6.1 6.1 6.1 15
  • 16. Posisi Indonesia didasarkan pada Corruption Perception Index 2012 69 69 69 73 73 75 75 77 77 77 80 80 80 80 80 80 86 Italy FYR Macedonia Samoa Brazil Tunisia China Romania Gambia Lesotho Vanuatu Colombia El Salvador Greece Morocco Peru Thailand Bulgaria 3.9 3.9 3.9 3.8 3.8 3.6 3.6 3.5 3.5 3.5 3.4 3.4 3.4 3.4 3.4 3.4 3.3 95 100 100 100 100 100 100 100 112 120 129 143 175 177 182 182 Tonga Argentina Benin Burkina Faso Djibouti Gabon Indonesia Madagascar Egypt Iran Syria Russia Iraq Sudan Korea (North) Somalia 3.1 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.9 2.7 2.6 2.4 1.8 1.6 1.0 1.0 16
  • 17. HUKUMAN MATI DI CINA 2005 10.000 Orang 2007 5.000 – 6.000 Orang 2008 1.718 Orang Sumber: Capital punishment in China From Wikipedia, the free encyclopedia 17
  • 19. Kementerian Agama Terkorup http://indonesiacompanynews.wordpress.com/2011/11/29/kementerian-agamaterkorup/  Kementerian Agama Terkorup Banyak Suap dan Gratifikasi dalam Penyelenggaraan Haji  Hasil survei KPK, Kementerian Agama peringkat terbawah dalam indeks integritas dari 22 instansi pusat yang diteliti 19
  • 20. UNIT MANA YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCEGAH KORUPSI ?
  • 21. BREAKING NEWS 2...........?  IMPOR BAHAN PANGAN (Kompas 28/9-2010) SINGKONG, CABE, KELAPA, JAGUNG, BERAS, GULA , BAWANG MERAH, BAWANG PUTIH, LADA, TEH, KOPI, CENGKEH, KAKAO, TEMBAKAU Daging sapi ...... dll KERETA API (Media Indonesia 4/10-2010) REL 1939: 6.811 km 2000: 4.030 km Stasiun 1955: 1.516 bh 2000: 571 bh

Notes de l'éditeur

  1. SLIDE INI MENGUARAIKAN PERAN SPIP DALAM MEWUJUDKAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL.DIMANA DASAR PEMBERIAN OPINI PENGUJIAN KEHANDALAN SPI, KEPATUHAN KEPADA ATURAN DAN APAKAH SAP SUDAH DITERAPKAN SESUAI KETENTUAN DAN KEJADIAN KEJADIAN PENTING APA SUDAH DI UNGKAPKAN SECUKUPNYA.
  2. BEBERAPA HAL YANG MENYEBABKAN LAPORAN KEUANGAN TIDAK WTP