SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  55
Kloning Gen
Kloning - definisi
   Dari Bahasa Yunani - klon, ranting
   Kumpulan turunan suatu individu yang dihasilkan
    tanpa melalui perkawinan; kumpulan replika
    sebagian atau seluruh makromolekul (contoh,
    DNA atau antibodi)
   Suatu individu yang tumbuh dari satu sel somatik
    induknya serta memiliki identitas genetik yang
    sama dengan induknya
   Klon: Koleksi molekul atau sel yang semua
    identitasnya sama dengan molekul atau sel
    penurunnya
Kloning DNA

Metoda untuk memurnikan atau mengidentifikasi dan
memperbanyak suatu potongan DNA tertentu (klon)
yang dikehendaki dari campuran potongan-potongan
DNA yang kompleks.
Kloning Gen
   Ketika keseluruhan
    DNA dari suatu
    organisme diekstraksi,
    akan diperoleh seluruh
    gen yang dimiliki
    organisme tersebut
   Pada kloning gen,
    hanya gen (DNA)
    tertentu yang diisolasi,
    dimurnikan, dan
    diperbanyak (diklon)
Tujuan mengklon Gen
   Menentukan urutan basa nukleotida penyusun
    gen tersebut
   Menganalisis atau mengidentifikasi urutan basa
    nukleotida pengendali gen tersebut
   Mempelajari fungsi RNA / protein/enzim yang
    disandi gen tersebut
   Mengidentifikasi mutasi yang terjadi pada
    kecacatan gen yang mengakibatkan penyakit
    bawaan
   Merekayasa organisme untuk tujuan tertentu,
    misalnya memproduksi insulin, ketahanan
    terhadap hama, dll.
Sumber DNA untuk diklon

   DNA kromosom
   cDNA (complementary DNA) yang disintesis
    menggunakan mRNA sebagai cetakan
    (template)
   DNA yang dihasilkan dari perbanyakan
    menggunakan PCR
Mensintesis cDNA
Perbanyakan DNA dengan PCR
(Polymerase Chain Reaction)
Bahan / Alat untuk Mengklon
   Enzim endonuklease restriksi
   Enzim ligase
   Vektors
   Inang (Host)
   Metoda untuk memasukkan DNA ke dalam sel inang
Memotong DNA
   Menggunakan enzim
    endonuklease restriksi
       Ujung “lengket” (sticky ends)
       Ujung “tumpul” (blunt ends)
   Penamaan enzim
       EcoRI
       E = genus (Escherichia)
       co = species (coli)
       R = strain
       I = # of enzyme
Ujung “lengket” dan “tumpul”
(Blunt & Sticky ends)
Penyambungan (pasting) DNA
                  Pembentukan ikatan-
                   H pada ujung-ujung
                   yang komplemen
                   (sticky ends)

                  Ligase membentuk
                   ikatan fosfodiester
                   untuk merekatkan
                   benang-benang DNA
Vektor untuk Mengklon
Diperlukan suatu wahana (vehicle)
untuk memasukkan suatu potongan
DNA ke dalam sel agar DNA
tersebut dapat disimpan dan
diperbanyak di dalam sel tersebut
Plasmid
DNA bukan kromosom (extrachromosomal DNA) yang
  secara alami dimiliki suatu jasad
 Bentuknya benang ganda (double strands DNA,

  dsDNA) sirkular

Plasmid buatan (Artificial plasmids) dapat dibuat
  dengan menambahkan potongan-potongan DNA lain
Vektor untuk Mengklon
Plasmid dapat dimodifikasi untuk mampu
membawa potongan DNA lain ke dalam sel
bila memiliki:
  Replikator (origin of replication)
  Penanda (Marker) yang mudah diseleksi

   (misalnya gen ketahanan terhadap antibiotik)
  Situs untuk mengklon (potongan DNA yang

   memiliki urutan basa nukleotida yang menjadi
   sasaran enzim restriksi tetapi tidak terletak di
   dalam daerah replikator atau penanda
Plasmid yang Dimiliki oleh
Escherichia coli
                       Berasal dari plasmid alami E. coli

                       Potongan DNA tambahan

                       Potongan DNA tambahan
Plasmid Khimera (Chimeric Plasmids)
Khimera berasal dari mitologi Yunani, makhluk dengan
  tubuh gabungan dari bagian-bagian makhluk
  binatang lain
 Setelah pemotongan plasmid menggunakan suatu
  enzim restriksi, potongan DNA asing yang memiliki
  ujung pemotongan yang sama dapat disisipkan
 Setelah ujung-ujung plasmid dan potongan DNA
  asing disambung, akan dihasilkan "plasmid
  rekombinan"
 Plasmid rekombinan dapat bereplikasi dalam sel
  inang yang sesuai
Kloning Terorientasi
Bila diinginkan untuk menginsersikan potongan
  DNA asing dengan orientasi tertentu
 Dilakukan dengan memotong DNA vektor

  maupun DNA sumber gen yang dikehendaki
  menggunakan dua enzim restriksi yang
  berbeda
Vektor untuk Mengklon

1 Vektor berupa plasmid
2 Vektor berupa bakteriofaga
3 Cosmid
4 BACs (Bacterial Artificial Chromosome)
  & YAC (Yeast Artificial Chromosome)
Vektor berupa Plasmid
• Memiliki origin of replication dari inang yang
  dituju, sehingga memungkinkan replikasi secara
  independen terhadap genom inang.
• Memiliki penanda selektif: Memudahkan seleksi sel
  pembawa plasmid tersisipi DNA asing
  ketahanan terhadap antibiotik ganda
  penapisan biru-putih
• Memiliki banyak situs pengkloningan (multiple
  cloning sites, MCS)
• Mudah diisolasi dari sel inang.
Multiple Cloning Site (MCS)
Vektor berupa Plasmid
Vektor berupa Plasmid
   Keunggulan:
       Kecil, mudah pengerjaannya
       Strategi seleksi mudah
       Berguna untuk mengklon potongan DNA ukuran
        kecil (< 10kbp)
   Kelemahan:
       Kurang bermanfaat untuk mengklon potongan
        DNA ukuran besar (> 10kbp)
Bakteriofaga (λ phage)
Vektor berupa bakteriofaga (λ vectors)
                      Lengan   kiri:
                          Protein penyusun kepala
                           & ekor
                      Lengan   kanan:
                        Sintesis DNA
                        Pengendalian

                        Lisis inang

                      Daerah   yang dihilangkan:
                        integrasi & eksisi
                        Pengendalian
Vektor berupa bakteriofaga (λ vectors)
Vektor berupa Bakteriofaga
   Keunggulan:
       Bermanfaat untuk mengklon potongan DNA
        ukuran besar (10 - 23 kbp)
       Seleksi berdasar ukuran
   Kelemahan:
       Lebih sulit pengerjaannya
Vektor Cosmid
Gabungan sifat vektor plasmid dan sifat berguna
dari situs λ cos (dihilangkan pada vektor λ)
   Keunggulan:
     Bermanfaat untuk mengklon potongan DNA
      berukuran sangat besar (32 - 47 kbp)
     Seleksi berdasar ukuran

     Pengerjaan seperti plasmid

   Kelemahan:
       Tidak terlalu mudah untuk mengerjakan
        plasmid dengan ukuran sangat besar (~ 50
        kbp)
Vektor Cosmid
λ ZAP
Vektor BAC
                Replikasi dimediasi
                 oriS dan oriE
                parA and parB
                 mengendalikan agar
                 hanya terdapat satu
                 vektor dalam sel
                Menggunakan
                 penanda ketahanan
                 terhadap
                 KhloramfenikolR
Vecktor YAC
                                  large
                                 inserts


                  ARS         URA3     HIS3
      telomere        centromere   markers    telomere
               replication
                 origin


   Dapat disisipi gen asing 200 - 2000 kbp
    dan dimasukkan ke dalam yeast
BACs dan YACs
BACs : Bacterial Artificial Chromosomes
YACs : Yeast Artificial Chromosomes
   Keunggulan:
       Dapat digunakan untuk mengklon potongan DNA
        dengan ukuran sangat besar (100 - 2,000 kbp)
       Penting digunakan dalam proyek penetapan urutan basa
        nukleotida total genom
   Kelemahan:
       Tidak mudah mengerjakan molekul DNA dengan
        ukuran sangat besar
Shuttle Vector
   Vektor yang dapat digunakan untuk dua macam inang
    (memiliki origin of replication dari masing-masing inang)
Memilih Vektor
   Ukuran DNA yang
    disisipkan
   Ukuran vektor
   Situs enzim restriksi
    yang tersedia
   Jumlah salinan (copy
    number)
   Efisiensi kloning
   Kemampuan untuk
    menapis DNA sisipan
   Rencana penelitian
    selanjutnya
Cara Mengklon DNA (1)
   Isolasi vektor kloning (plasmid
    bacterial) & DNA sumber gen
   Pemotongan DNA sumber gen
    & vektor kloning
    menggunakan enzim restriksi
    yang sama
   Penyisipan potongan DNA
    sumber gen ke dalam vektor
    kloning yang telah dipotong
    menggunakan enzim restriksi
    yang sama; potongan
    disambung dengan bantuan
    enzim DNA ligase
Cara Mengklon DNA (2)
   Vektor kloning yang telah
    tersisipi potongan DNA
    dimasukkan ke dalam sel
    inang (transformasi sel
    inang)
   Penapisan sel pengklon
    (dan gen yang
    dimasukkan)
   Identifikasi sel pengklon
    pembawa gen yang
    dikehendaki
Transformasi Sel Inang

Memasukkan plasmid (yang merupakan
vektor yang telah disisipi gen) ke dalam
sel inang
Transformasi (1)
   PRA-INKUBASI
    Sel E. coli calon penerima plasmid dipaparkan
    kepada ion positif kalsium klorida (CaCl2).
    Perlakuan ini memberikan cekaman kepada
    bakteri yang mengakibatkan membran sel dan
    dinding sel bakteri tersebut menjadi permeabel
    terhadap plasmid donor. Proses ini
    mengakibatkan E. coli menjadi “kompeten"
    untuk menerima plasmid .
Transformasi (2)
   INKUBASI
       Plasmid ditambahkan ke dalam suspensi sel E.
        coli kompeten.
       Suspensi sel E. coli kompeten lainnya yang tidak
        ditambah plasmid digunakan sebagai kontrol.
Transformasi (3)
   KEJUTAN PANAS (HEAT SHOCK)
    Sel kompeten (baik yang diberi plasmid
    maupun kontrol) dipaparkan sejenak (90 detik)
    kepada suhu 42 oC. Langkah ini
    memaksimumkan masuknya plasmid
    menembus membran dan dinding sel.
Transformasi (4)
   PENYEMBUHAN (RECOVERY)
    Sel kompeten (baik yang diberi plasmid
    maupun kontrol) ditumbuhkan dalam medium
    kaya nutrisi untuk memberi kesempatan
    penyembuhan setelah mengalami cekaman dan
    kejutan. Masa penyembuhan biasanya
    berlangsung satu waktu generasi (untuk E. coli
    berkisar antara 30 hingga 45 menit)
Transformasi (5)
   PENAPISAN (SCREENING)
    Sel kompeten yang telah mengalami
    penyembuhan ditapis pada medium padat yang
    mengandung senyawa penapis berdasarkan
    penanda yang dibawa oleh plasmid.
Koloni E. coli yang membawa
plasmid dengan penanda gen pendar
fluor (pGLO)
E. coli yang Membawa Plasmid pGlo
Penanda selektif
Memudahkan seleksi sel pembawa plasmid tersisipi
  DNA asing
   ketahanan terhadap antibiotik ganda
   penapisan biru-putih
Penapisan Klon
   Medium pertumbuhan
    diberi antibiotik yang
    sesuai dengan sifat
    ketahanan yang digunakan
    sebagai penanda, misalnya
    Kanamisin
   Bakteri di paruh cawan
    petri sebelah kanan
    memiliki plasmid dengan
    penanda ketahanan
    terhadap Kanamisin(Kanr),
    yang di sebelah kiri tidak
    memilikinya
Penapisan warna koloni Biru/Putih
         lacZ                          lacZ    insert



    Enzim berfungsi                Enzim tidak berfungsi
X-gal                 produk   X-gal                    produk
Penapisan Koloni Bakteri
pembawa Plasmid Rekombinan
Hibridisasi Koloni

   Dapat dilakukan
    jika memiliki
    DNA pelacak
       Bagian dari gen
        yang dikehendaki
       Bagian dari gen
        yang mirip dari
        jasad lain
       Oligonukleotida
        sintetik
End



      Terima kasih………

Contenu connexe

Tendances

Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptRekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Diana Muliadi
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
Afifi Rahmadetiassani
 

Tendances (20)

PCR
PCRPCR
PCR
 
Ppt replikasi DNA
Ppt replikasi DNAPpt replikasi DNA
Ppt replikasi DNA
 
Polymerase chain reaction (pcr)
Polymerase chain reaction (pcr)Polymerase chain reaction (pcr)
Polymerase chain reaction (pcr)
 
Ppt materi genetika
Ppt materi genetikaPpt materi genetika
Ppt materi genetika
 
Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)
 
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptRekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
 
Genetika mikroba 2011
Genetika mikroba 2011Genetika mikroba 2011
Genetika mikroba 2011
 
Sekresi
SekresiSekresi
Sekresi
 
Elektroforesis gel
Elektroforesis gelElektroforesis gel
Elektroforesis gel
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
Kloning hewan pptx
Kloning hewan pptxKloning hewan pptx
Kloning hewan pptx
 
siklus sel (cell cycle)
siklus sel (cell cycle)siklus sel (cell cycle)
siklus sel (cell cycle)
 
Transkripsi
TranskripsiTranskripsi
Transkripsi
 
REGULASI GEN
REGULASI GENREGULASI GEN
REGULASI GEN
 
Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)
Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)
Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)
 
Elektroforesis
ElektroforesisElektroforesis
Elektroforesis
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Pola evolusi_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI
Pola evolusi_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI Pola evolusi_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI
Pola evolusi_Fitri Damayanti_Universitas Indraprasta PGRI
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 
Reproduksi Bakteri
Reproduksi BakteriReproduksi Bakteri
Reproduksi Bakteri
 

Similaire à Kloning Gen

ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi selITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
Fransiska Puteri
 
Ona's Cloning presentation
Ona's Cloning presentationOna's Cloning presentation
Ona's Cloning presentation
Yona Oktasari
 
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsxBioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Ferdi Adji
 
Rekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknikRekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknik
Siti Julaiha
 
Prokarioteukariot
ProkarioteukariotProkarioteukariot
Prokarioteukariot
nAnaSz
 
Kuliah 7 teknologi dna rekombinan
Kuliah 7 teknologi dna rekombinanKuliah 7 teknologi dna rekombinan
Kuliah 7 teknologi dna rekombinan
Putty Rahma
 

Similaire à Kloning Gen (20)

Tek. Rekom. DNA.pptx
Tek. Rekom. DNA.pptxTek. Rekom. DNA.pptx
Tek. Rekom. DNA.pptx
 
BIOTEKNOLOGI FARMASI
BIOTEKNOLOGI FARMASIBIOTEKNOLOGI FARMASI
BIOTEKNOLOGI FARMASI
 
rekayasa gen
rekayasa genrekayasa gen
rekayasa gen
 
3. Rekombinasi DNA.pptx
3. Rekombinasi DNA.pptx3. Rekombinasi DNA.pptx
3. Rekombinasi DNA.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi selITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
 
Dna rekombinan
Dna rekombinanDna rekombinan
Dna rekombinan
 
Materi biologi sel -- kloning
Materi biologi sel  --  kloningMateri biologi sel  --  kloning
Materi biologi sel -- kloning
 
Kepustakaan dna
Kepustakaan dnaKepustakaan dna
Kepustakaan dna
 
Kloning Gen
Kloning GenKloning Gen
Kloning Gen
 
Kloning gen
Kloning genKloning gen
Kloning gen
 
Ona's Cloning presentation
Ona's Cloning presentationOna's Cloning presentation
Ona's Cloning presentation
 
Kuliah 4 DASAR KLONING.ppt
Kuliah 4 DASAR KLONING.pptKuliah 4 DASAR KLONING.ppt
Kuliah 4 DASAR KLONING.ppt
 
Genomic Equivalence
Genomic EquivalenceGenomic Equivalence
Genomic Equivalence
 
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsxBioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
Bioteknologi-5-dasar-pengklonan-gen.ppsx
 
Teknologi dna rekombinan
Teknologi dna rekombinanTeknologi dna rekombinan
Teknologi dna rekombinan
 
Rekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknikRekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknik
 
Prokarioteukariot
ProkarioteukariotProkarioteukariot
Prokarioteukariot
 
DNA Rekombinan
DNA RekombinanDNA Rekombinan
DNA Rekombinan
 
Kuliah 7 teknologi dna rekombinan
Kuliah 7 teknologi dna rekombinanKuliah 7 teknologi dna rekombinan
Kuliah 7 teknologi dna rekombinan
 
Genetika mikroba.pdf
Genetika mikroba.pdfGenetika mikroba.pdf
Genetika mikroba.pdf
 

Plus de NURSAPTIA PURWA ASMARA

Plus de NURSAPTIA PURWA ASMARA (20)

MUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOMMUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOM
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
Difusi dan Osmosis
Difusi dan OsmosisDifusi dan Osmosis
Difusi dan Osmosis
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Hubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan TanamanHubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan Tanaman
 
Anatomi Fisiologi Batang
Anatomi Fisiologi BatangAnatomi Fisiologi Batang
Anatomi Fisiologi Batang
 
Siklus Nitrogen
Siklus NitrogenSiklus Nitrogen
Siklus Nitrogen
 
Pertumbuhan Buah
Pertumbuhan BuahPertumbuhan Buah
Pertumbuhan Buah
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon TumbuhanPengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
 
Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada TumbuhanGerak pada Tumbuhan
Gerak pada Tumbuhan
 
Fisiologi Biji
Fisiologi  BijiFisiologi  Biji
Fisiologi Biji
 
Hara Mineral
Hara MineralHara Mineral
Hara Mineral
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
Sistem Digesti
Sistem DigestiSistem Digesti
Sistem Digesti
 
Fisiologi Kulit
Fisiologi KulitFisiologi Kulit
Fisiologi Kulit
 
Sistem Respirasi
Sistem RespirasiSistem Respirasi
Sistem Respirasi
 
Sistem Reproduksi
Sistem ReproduksiSistem Reproduksi
Sistem Reproduksi
 
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Dernier (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

Kloning Gen

  • 2. Kloning - definisi  Dari Bahasa Yunani - klon, ranting  Kumpulan turunan suatu individu yang dihasilkan tanpa melalui perkawinan; kumpulan replika sebagian atau seluruh makromolekul (contoh, DNA atau antibodi)  Suatu individu yang tumbuh dari satu sel somatik induknya serta memiliki identitas genetik yang sama dengan induknya  Klon: Koleksi molekul atau sel yang semua identitasnya sama dengan molekul atau sel penurunnya
  • 3. Kloning DNA Metoda untuk memurnikan atau mengidentifikasi dan memperbanyak suatu potongan DNA tertentu (klon) yang dikehendaki dari campuran potongan-potongan DNA yang kompleks.
  • 4. Kloning Gen  Ketika keseluruhan DNA dari suatu organisme diekstraksi, akan diperoleh seluruh gen yang dimiliki organisme tersebut  Pada kloning gen, hanya gen (DNA) tertentu yang diisolasi, dimurnikan, dan diperbanyak (diklon)
  • 5. Tujuan mengklon Gen  Menentukan urutan basa nukleotida penyusun gen tersebut  Menganalisis atau mengidentifikasi urutan basa nukleotida pengendali gen tersebut  Mempelajari fungsi RNA / protein/enzim yang disandi gen tersebut  Mengidentifikasi mutasi yang terjadi pada kecacatan gen yang mengakibatkan penyakit bawaan  Merekayasa organisme untuk tujuan tertentu, misalnya memproduksi insulin, ketahanan terhadap hama, dll.
  • 6. Sumber DNA untuk diklon  DNA kromosom  cDNA (complementary DNA) yang disintesis menggunakan mRNA sebagai cetakan (template)  DNA yang dihasilkan dari perbanyakan menggunakan PCR
  • 8. Perbanyakan DNA dengan PCR (Polymerase Chain Reaction)
  • 9. Bahan / Alat untuk Mengklon  Enzim endonuklease restriksi  Enzim ligase  Vektors  Inang (Host)  Metoda untuk memasukkan DNA ke dalam sel inang
  • 10. Memotong DNA  Menggunakan enzim endonuklease restriksi  Ujung “lengket” (sticky ends)  Ujung “tumpul” (blunt ends)  Penamaan enzim  EcoRI  E = genus (Escherichia)  co = species (coli)  R = strain  I = # of enzyme
  • 11. Ujung “lengket” dan “tumpul” (Blunt & Sticky ends)
  • 12. Penyambungan (pasting) DNA  Pembentukan ikatan- H pada ujung-ujung yang komplemen (sticky ends)  Ligase membentuk ikatan fosfodiester untuk merekatkan benang-benang DNA
  • 13.
  • 14. Vektor untuk Mengklon Diperlukan suatu wahana (vehicle) untuk memasukkan suatu potongan DNA ke dalam sel agar DNA tersebut dapat disimpan dan diperbanyak di dalam sel tersebut
  • 15. Plasmid DNA bukan kromosom (extrachromosomal DNA) yang secara alami dimiliki suatu jasad  Bentuknya benang ganda (double strands DNA, dsDNA) sirkular Plasmid buatan (Artificial plasmids) dapat dibuat dengan menambahkan potongan-potongan DNA lain
  • 16. Vektor untuk Mengklon Plasmid dapat dimodifikasi untuk mampu membawa potongan DNA lain ke dalam sel bila memiliki:  Replikator (origin of replication)  Penanda (Marker) yang mudah diseleksi (misalnya gen ketahanan terhadap antibiotik)  Situs untuk mengklon (potongan DNA yang memiliki urutan basa nukleotida yang menjadi sasaran enzim restriksi tetapi tidak terletak di dalam daerah replikator atau penanda
  • 17. Plasmid yang Dimiliki oleh Escherichia coli Berasal dari plasmid alami E. coli Potongan DNA tambahan Potongan DNA tambahan
  • 18.
  • 19. Plasmid Khimera (Chimeric Plasmids) Khimera berasal dari mitologi Yunani, makhluk dengan tubuh gabungan dari bagian-bagian makhluk binatang lain  Setelah pemotongan plasmid menggunakan suatu enzim restriksi, potongan DNA asing yang memiliki ujung pemotongan yang sama dapat disisipkan  Setelah ujung-ujung plasmid dan potongan DNA asing disambung, akan dihasilkan "plasmid rekombinan"  Plasmid rekombinan dapat bereplikasi dalam sel inang yang sesuai
  • 20.
  • 21. Kloning Terorientasi Bila diinginkan untuk menginsersikan potongan DNA asing dengan orientasi tertentu  Dilakukan dengan memotong DNA vektor maupun DNA sumber gen yang dikehendaki menggunakan dua enzim restriksi yang berbeda
  • 22.
  • 23. Vektor untuk Mengklon 1 Vektor berupa plasmid 2 Vektor berupa bakteriofaga 3 Cosmid 4 BACs (Bacterial Artificial Chromosome) & YAC (Yeast Artificial Chromosome)
  • 24. Vektor berupa Plasmid • Memiliki origin of replication dari inang yang dituju, sehingga memungkinkan replikasi secara independen terhadap genom inang. • Memiliki penanda selektif: Memudahkan seleksi sel pembawa plasmid tersisipi DNA asing ketahanan terhadap antibiotik ganda penapisan biru-putih • Memiliki banyak situs pengkloningan (multiple cloning sites, MCS) • Mudah diisolasi dari sel inang.
  • 27. Vektor berupa Plasmid  Keunggulan:  Kecil, mudah pengerjaannya  Strategi seleksi mudah  Berguna untuk mengklon potongan DNA ukuran kecil (< 10kbp)  Kelemahan:  Kurang bermanfaat untuk mengklon potongan DNA ukuran besar (> 10kbp)
  • 29. Vektor berupa bakteriofaga (λ vectors)  Lengan kiri:  Protein penyusun kepala & ekor  Lengan kanan:  Sintesis DNA  Pengendalian  Lisis inang  Daerah yang dihilangkan:  integrasi & eksisi  Pengendalian
  • 31. Vektor berupa Bakteriofaga  Keunggulan:  Bermanfaat untuk mengklon potongan DNA ukuran besar (10 - 23 kbp)  Seleksi berdasar ukuran  Kelemahan:  Lebih sulit pengerjaannya
  • 32. Vektor Cosmid Gabungan sifat vektor plasmid dan sifat berguna dari situs λ cos (dihilangkan pada vektor λ)  Keunggulan:  Bermanfaat untuk mengklon potongan DNA berukuran sangat besar (32 - 47 kbp)  Seleksi berdasar ukuran  Pengerjaan seperti plasmid  Kelemahan:  Tidak terlalu mudah untuk mengerjakan plasmid dengan ukuran sangat besar (~ 50 kbp)
  • 35. Vektor BAC  Replikasi dimediasi oriS dan oriE  parA and parB mengendalikan agar hanya terdapat satu vektor dalam sel  Menggunakan penanda ketahanan terhadap KhloramfenikolR
  • 36. Vecktor YAC large inserts ARS URA3 HIS3 telomere centromere markers telomere replication origin  Dapat disisipi gen asing 200 - 2000 kbp dan dimasukkan ke dalam yeast
  • 37. BACs dan YACs BACs : Bacterial Artificial Chromosomes YACs : Yeast Artificial Chromosomes  Keunggulan:  Dapat digunakan untuk mengklon potongan DNA dengan ukuran sangat besar (100 - 2,000 kbp)  Penting digunakan dalam proyek penetapan urutan basa nukleotida total genom  Kelemahan:  Tidak mudah mengerjakan molekul DNA dengan ukuran sangat besar
  • 38. Shuttle Vector  Vektor yang dapat digunakan untuk dua macam inang (memiliki origin of replication dari masing-masing inang)
  • 39. Memilih Vektor  Ukuran DNA yang disisipkan  Ukuran vektor  Situs enzim restriksi yang tersedia  Jumlah salinan (copy number)  Efisiensi kloning  Kemampuan untuk menapis DNA sisipan  Rencana penelitian selanjutnya
  • 40. Cara Mengklon DNA (1)  Isolasi vektor kloning (plasmid bacterial) & DNA sumber gen  Pemotongan DNA sumber gen & vektor kloning menggunakan enzim restriksi yang sama  Penyisipan potongan DNA sumber gen ke dalam vektor kloning yang telah dipotong menggunakan enzim restriksi yang sama; potongan disambung dengan bantuan enzim DNA ligase
  • 41. Cara Mengklon DNA (2)  Vektor kloning yang telah tersisipi potongan DNA dimasukkan ke dalam sel inang (transformasi sel inang)  Penapisan sel pengklon (dan gen yang dimasukkan)  Identifikasi sel pengklon pembawa gen yang dikehendaki
  • 42. Transformasi Sel Inang Memasukkan plasmid (yang merupakan vektor yang telah disisipi gen) ke dalam sel inang
  • 43. Transformasi (1)  PRA-INKUBASI Sel E. coli calon penerima plasmid dipaparkan kepada ion positif kalsium klorida (CaCl2). Perlakuan ini memberikan cekaman kepada bakteri yang mengakibatkan membran sel dan dinding sel bakteri tersebut menjadi permeabel terhadap plasmid donor. Proses ini mengakibatkan E. coli menjadi “kompeten" untuk menerima plasmid .
  • 44. Transformasi (2)  INKUBASI  Plasmid ditambahkan ke dalam suspensi sel E. coli kompeten.  Suspensi sel E. coli kompeten lainnya yang tidak ditambah plasmid digunakan sebagai kontrol.
  • 45. Transformasi (3)  KEJUTAN PANAS (HEAT SHOCK) Sel kompeten (baik yang diberi plasmid maupun kontrol) dipaparkan sejenak (90 detik) kepada suhu 42 oC. Langkah ini memaksimumkan masuknya plasmid menembus membran dan dinding sel.
  • 46. Transformasi (4)  PENYEMBUHAN (RECOVERY) Sel kompeten (baik yang diberi plasmid maupun kontrol) ditumbuhkan dalam medium kaya nutrisi untuk memberi kesempatan penyembuhan setelah mengalami cekaman dan kejutan. Masa penyembuhan biasanya berlangsung satu waktu generasi (untuk E. coli berkisar antara 30 hingga 45 menit)
  • 47. Transformasi (5)  PENAPISAN (SCREENING) Sel kompeten yang telah mengalami penyembuhan ditapis pada medium padat yang mengandung senyawa penapis berdasarkan penanda yang dibawa oleh plasmid.
  • 48. Koloni E. coli yang membawa plasmid dengan penanda gen pendar fluor (pGLO)
  • 49. E. coli yang Membawa Plasmid pGlo
  • 50. Penanda selektif Memudahkan seleksi sel pembawa plasmid tersisipi DNA asing  ketahanan terhadap antibiotik ganda  penapisan biru-putih
  • 51. Penapisan Klon  Medium pertumbuhan diberi antibiotik yang sesuai dengan sifat ketahanan yang digunakan sebagai penanda, misalnya Kanamisin  Bakteri di paruh cawan petri sebelah kanan memiliki plasmid dengan penanda ketahanan terhadap Kanamisin(Kanr), yang di sebelah kiri tidak memilikinya
  • 52. Penapisan warna koloni Biru/Putih lacZ lacZ insert Enzim berfungsi Enzim tidak berfungsi X-gal produk X-gal produk
  • 53. Penapisan Koloni Bakteri pembawa Plasmid Rekombinan
  • 54. Hibridisasi Koloni  Dapat dilakukan jika memiliki DNA pelacak  Bagian dari gen yang dikehendaki  Bagian dari gen yang mirip dari jasad lain  Oligonukleotida sintetik
  • 55. End Terima kasih………