Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian dan tiga jenis dampaknya
2. Stok karbon dan emisi gas rumah kaca pada sistem surjan di lahan rawa
3. Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim di lahan rawa melalui teknologi sistem surjan yang adaptif dan mitigatif
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Sistem surjan dalam perspektif perubahan iklim
1.
2. A. DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP
SEKTOR PERTANIAN
Berdasarkan sifat, dampak perubahan iklim dibedakan
menjadi 3, yaitu :
Dampak yang bersifat continue
Dampak yang bersifat discontinue
Dampak yang bersifat permanen
3. B. STOK KARBON DAN EMISI GAS
RUMAH KACA PADA SISTEM SURJAN
Stok karbon dilahan rawa
Sok karbon dilahan rawa paling besar berada pada tanah gambut (dari lapisan
permukaan sampai lapisan dasar gambut). Stok karbon dalam tanah gambut
dipengaruhi oleh ketebalan gambut, tingkat kematangan gambut, dan kadar abu.
Cadangan karbon di lahan rawa lebak tergantung pada ketebalan gambut,
penggunaan lahan dan sisipan tanah mineral
Emisi gas rumah kaca dilahan rawa
Pada lahan gambut, GRK yang menjadi sorotan utama adalah gas CO2, CH4, dan
N20. berdasarkan pengukusan Syvasalo et al, emisi pada lahan pertanian digambut
untuk N2O antara 0,5 – 3,7 g/m2/th.
4. C. ADAPTASI DAN MITIGASI TERHADAP
PERUBAHAN IKLIM DI LAHAN RAWA
Dalam konteks perubahan iklim, adaptasi adalah kemampuan suatu sistem untuk menyesuaikan dengan dampak
perubahan iklim, mengurangi kerusakan, memanfaatkan kesempatan dan mengatasi konsekuensinya. Sedangkan mitigasi
adalah tindakan untuk mengurangi intensitas kekuatan radiasi dan potensi pemanasan global.
Komponen teknologi sistem surjan telah beradaptasi terhadap perubahan iklim sehingga bersifat adaptif. Sistem surjan
juga bersifat mitigatif karena komponen teknologi didalamnya mampu memitigasi gas emisi rumah kaca.
Teknologi adaptasi
Teknologi adaptasi yang diimplementasikan dilahan rawa adalah :
a. Penanaman varietas toleran rendaman
b. Penanaman varietas toleran kekeringan
c. Penanaman varietas toleran salinitas
d. Penanaman varietas tahan OPT
e. Penanaman varietas umur genjah
5. Sistem surjan adaptif terhadap perubahan iklim
Pengelolaan sistem surjan mengalami berbagai modifikasi dengan
mengakomodasi hasil-hasil penelitian mutakhir seperti pengelolaan air
satu arah, minimum tillage, penggunaan herbisida, varietas unggul baru,
dan lain-lain. Sistem surjan beraptasi terhadap kekeringan, kebanjiran,
resiko kemasaman tanah, serangan OPT dan kegagalan panen. Keuntungan
ekonomi sistem surjan lebih tinggi karena menganut multiguna lahan dan
multi komoditas. Petani juga menerapkan pola tanam polikultur dalam
sistem surjan.
6. Teknologi mitigas
Sektor pertanian mempunyai peluang yang sangat tinggi dalam mitigasi
GRK melalui Carbon sequestration dan penurunan emisi GRK melalui
pengelolaan air tanah dan tanaman. Mitigasi GRK dilahan rawa dapat
dilakukan melalui teknologi inovatif :
a. Pengelolaan air
b. Penggunaan mulsa
c. Penggunaan varietas rendah emisi
d. Penggunaan bahan ameliorant baik organik maupun anorganik
7. Sistem surjan mitigatif terhadap perubahan iklim
Sistem surjan dapat mengurangi emisi metana dari lahan
rawa dengan pembentukan guludan sehingga gas metana
tidak terbentuk karena mikroba pembentuk tanah tidak
aktif. Emisi gas metana juga dapat diturunkan dengan
pengelolaan air dengan cara berseling atau intermittent
drainage dan pemberian air macak-macak.
Komponen teknologi dilahan sawah yang mampu
meningkatkan hasil gabah dan menurunkan emisi GRK
antara lain :
a. Pengelolaan air irigasi berseling (intermittent
drainage) untuk meningkatkan efisiensi sumber daya
air
b. Tanam benih langsung (tabela) untuk menurunkan
biaya produksi
c. Tanpa olah tanah untuk menurunkan biaya tenaga
kerja
8. D. Penggunaan bahan organik yang telah dikomposkan efektif meningkatkan
produktifitas tanah dan menurunkan emisi gas rumah kaca baik gas metana
maupun CO2. bahan organik yang dapat digunakan seperti jerami padi, purun
tikus dan pupuk kandang sapi.