SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
1
Siapakah Kaum Awam Itu?
Pelayanan kaum awam adalah topik yang populer dalam banyak artikel dan bukti, bahkan
tema dalam khotbah-khotbah. Lebih dari itu, Strauch menyatakan bahwa akhir-akhir ini
perihal kaum awam ini telah menjadi pokok bahasan di mana-mana. Namun demikian,
terdapat pula kesalahpahaman dalam kaitannya dengan teologia kaum awam. Istilah "awam"
sering ditafsirkan salah. Orang-orang awam sering dianggap sama dengan "orang-orang yang
tidak profesional", yaitu orang-orang yang dibedakan dari mereka yang terlatih khusus atau
ahli. Dalam organisasi keagamaan, orang awam sering dianggap "orang-orang percaya biasa"
yang dibedakan dari "para hamba Tuhan.
Konsep ini menyebabkan terbaginya umat Allah ke dalam dua tingkatan yaitu "tingkatan elit
dari para hamba Tuhan yang melaksanakan fungsi sebagai tokoh agama masyarakat dan
tingkatan umum yang terdiri dari orang biasa yang tidak bermutu. Pembagian ini timbul
akibat peniruan pola kepemimpinan Yunani - Romawi, yang sistem administrasi
pemerintahannya dibagi dua: "kaum 'kieros' atau para pejabat dan kaum 'laos' atau warga
negara yang tidak tahu apa-apa yaitu yang tidak berpendidikan. Kalau pola ini diterapkan
pada pelayanan Gereja akan menyebabkan pembagian yang mengurangi partisipasi penuh
dari semua orang Kristen dalam pelayanan dan juga akan menghambat pertumbuhan rohani
atau proses kedewasaan
Pertanyaan di atas memang sering dipertanyakan, sebab pandangan umum memberi kesan
rendah pada istilah "Awam " yang sering diberi pengertian sebagai kelompok orang yang
tidak tahu apa-apa, bodoh, bahkan dianggap dungu, ini dibedakan dengan kaum "Ahli" yang
dianggap tahu banyak, pandai dan segala julukan penghormatan lainnya, tetapi benarkah
pandangan populer demikian.
Dalam buku Ensiklopedia Indonesia kesan umum di atas juga terlihat sebab di dalamnya
disebutkan bahwa Istilah "Kaum Awam" berasal dari bahasa Arab yang menunjuk pada orang
biasa, bukan ahli, yang dibedakan dengan "Kaum Khawas" yang berarti kaum ulama,
cendekiawan dan ilmuwan; tetapi disebutkan bahwa yang termasuk golongan kaum Khawas
ini hanya bagian terkecil saja dari masyarakat, sedangkan bagian terbesar terdiri dari kaum
Awam!
Dalam pengertian yang lebih luas, dan menelusuri kata-kata yang berkaitan dalam alkitab dan
tradisi gereja, kita dapat melihat bahwa pengertian yang telah merosot itu sebetulnya semula
mempunyai arti yang berbeda.
1. Potensi Kaum Awam Masa Kini
Berbeda dengan pandangan mengenai Awam sebagai kaum bagian terkecil, maka kita
melihat pada masa kini gerakan kaum Awam bahkan merupakan bagian terbesar. Bila
dahulu pelayanan gereja hanya dilakukan oleh bagian terkecil kaum Awam (=umat
Allah), maka masa kini kita melihat potensl yang luar biasa telah ditunjukkan oleh
bagian terbesar kaum Awam itu! Sebagai bukti yang jelas kita melihat kenyataan yang
terjadi di forum Lausanne II seperti yang digambarkan di atas dimana bahkan peran
2
ulama menurut pengertian Awam/Khawas dikalahkan dalam perbandingan dengan peran
umat (dalam pengertian = bukan ulama), dengan demikian bila kita menerima pengertian
kaum Awam sebagai gabungan kaum ulama dan kaum umat dalam pengertian yang
lama, dapat dilihat betapa besar peran yang sudah diberikan oleh kaum Awam dalam
pertumbuhan gereja sepanjang abad!
Masa kini kita melihat banyak potensi sudah ditunjukkan oleh kaum Awam Kristen
dalam kehidupan bergereja.
Dari segi "jumlah" (kuantitatif) kita melihat kaum Awam dapat menjadi potensi yang
luar biasa sebagai laskar Kristen, sebab bila yang termasuk jumlah besar itu dibangunkan
oleh Roh Tuhan, betapa luar biasa kemampuan "laskar Kristen Awam" itu! (bandingkan
dengan Yehezkiel 37, khususnya ayat 10).
David Barret dalam bukunya World Class Cities And World Evangelization (Appendix
E), mengemukakan bahwa dari jumlah penduduk dunia yang jumlahnya sekitar 4,78
milyar di tahun 1985, umat Kristen berjumlah 1,55 milyar, itu berarti bahwa persentasi
jumlah orang Kristen dari penduduk dunia besarnya 32,4 % atau satu dari tiga penduduk
dunia adalah orang Kristen. Maka bila jumlah ini sebagian besar mempunyai iman yang
hidup, betapa besar potensi dan dampak yang bisa dihasilkan!
Banyak gereja mempunyai jumlah jemaat yang banyak, tetapi bila kita melihat persentasi
mereka yang terlibat dalam pelayanan, kelihatan bahwa persentasi mereka yang ikut
serta dalam pelayanan masih kecil sekali! Hal ini umumnya terjadi pada gereja-gereja
mapan dan tradisional di mana kehidupan Kristiani hanya terbatas pada ritus agama dan
tradisi saja, tetapi bila kita menengok kepada gereja-gereja yang hidup, kita melihat
bahwa banyak kaum awam, sudah berperan serta dalam pelayanan dan sangat potensial
sekali!
Secara "kualitatif" kaum Awam masa kini mempunyai beberapa potensi seperti financial,
intelektual, professional, dan juga teologikal yang bila dikembangkan dapat merupakan
kekuatan pelayanan yang luar biasa!
Bila pada masa dahulu, sebagian besar jemaat terdiri dari kaum papa, masa kini kita lihat
bahwa banyak jemaat yang mempunyai potensi finansial yang lebih baik. Jemaat kota
besar pada masa kini sebagian besar jemaatnya terdiri dari golongan menengah yang
boleh dikata cukup dalam kehidupan. Bila potensi finansial ini dapat di dayagunakan,
betapa besar peran yang bisa diberikan golongan yang makin membesar ini dalam
pelayanan. Memang disayangkan bahwa umumnya potensi finansial lebih banyak
diberikan untuk pengembangan fisik berupa pembangunan gedung-gedung mewah, hal-
hal mana merupakan modal tidak bergerak yang statis, yang dapat menghambat
kemajuan Injil sebagai kekuatan pengubah dunia, karena itu bila kemampuan finansial
itu dapat diarahkan kepada pelayanan Injil, betapa luar biasa dampak yang bila
dihasilkan olehnya!
3
Tidak dapat disangkal bahwa potensi "intelektual" banyak dijumpai di dalam gereja
masa kini terutama di gereja-gereja kota besar! Dibandingkan dengan masa lalu di mana
umumnya kaum Awam terdiri dari golongan miskin dan kurang terdidik sehingga
menimbulkan pengertian "awam" yang sumbang, masa kini tidak sukar dijumpai banyak
mahasiswa, sarjana, baik dokter, insiyur, doktorandus, sarjana hukum, dan para magister
(S2), maupun para Doktor (S3) di kalangan jemaat umum. Tetapi sayang sekali bahwa
potensi demikian kurang digali oleh gereja- gereja!
Sudah bukan menjadi rahasia umun lagi kalau seorang sarjana dan kaum intelektual yang
umumnya hidup di kalangan menengah ke atas dalam masyarakat, memang merupakan
primadona dalam organisasi-organisasi gereja, hanya sayang potensi mereka hanya
diarahkan untuk digali uangnya atau dijadikan majelis jemaat yang umumnya hanya
mengerjakan pekerjaan administrasi dan rapat-rapat gerejawi saja! Bukankah dunia
membutuhkan para pemikir Kristen yang mampu menjawab tantangan moderenisasi
sesuai dengan bidang-bidang ilmu pengetahuan yang dimiliki kaum intelektual itu?
Apakah jawab Kristen dalam menghadapi tantangan moderenisasi masa kini, misalnya
soal Hak-hak Asasi Manusia, Kelangkaan Energi dan Ekologi Lingkungan Hidup,
Teknologi Tinggi dan Dampaknya, Jurang Kaya Miskin sebagai Problema Ekonomi, dan
masalah AIDS dan Bio Teknologi seperti soal Bayi Tabung dan Euthanasia yang
membutuhkan Jawaban para pakar "Intelektual Kristen"? Masalah-masalah Etika di
dunia nyata merupakan tantangan untuk dipecahkan oleh para pemikir Kristen seperti
soal Etika Bisnis, Etika Pembangunan, Etika Lingkungan dan lain sebagainya!
Kaum "profesional" baik berupa pengusaha atau pejabat merupakan potensi-potensi
yang besar pula dalam berperan mengembangkan pelayanan Kristen, tetapi sama dengan
golongan intelektual, golongan professional sering dimanfaatkan oleh gereja secara
keliru, yaitu potensi uang dan pengaruh jabatan mereka! Padahal golongan professional
merupakan ujung tombak pelayanan gereja di dunia profesional yang nyata. Tidak
mudah pendeta dan penginjil masuk ke ruang-ruang rapat para eksekutif atau penentu
kebijaksanaan (policy maker), tetapi para intelektual dan Profesional Kristen mempunyai
kemudahan dan jalan masuk (akses) ke forum-forum demikian! Masa kini di banyak
negara termasuk Indonesia agaknya sulit memasukkan tenaga misi asing yang
berpredikat penginjil atau pendeta, tetapi predikat intelektual dan professional
memudahkan tenaga misi demikian masuk secara resmi!
Kelompok lain yang punya potensi besar dikalangan Awam adalah golongan teologikal,
yaitu kaum Awam yang mempelajari ilmu teologia dengan lebih khusus, baik dengan
belajar sendiri, mengikuti kursus atau masuk ke sekolah teologia formal, disamping
posisinya yang sudah ada sebagai intelektual atau professional! Bila dahulu pendidikan
teologia terbatas pada golongan kecil kaum Awam yang mengkhususkan diri pada
jabatan pendeta dan penginjil, mala kini pengetahuan teologi bukan hanya menjadi
monopoli pendeta atau penginjil saja, tetapi menjadi hak semua kaum Awam.
Tepat seperti dikemukakan oleh John Naisbitt dalam bukunya berjudul Megatrends di
mana dikatakan bahwa dari ke-10 kecenderungan Era Informasi yang melanda dunia dan
4
dihadapi dewasa ini, tiga di antaranya menyebutkan desentralisasi, swadaya dan peran
serta masyarakat sebagai kecenderungan dominan, hal mana tepat sekali dan sesuai
dengan kecenderungan kebangunan kaum Awam Kristen dewasa ini khususnya dalam
bidang pendidikan teologi.
Dewasa ini di Indonesia, di banyak kota dijumpai kaum Awam yang melengkapi diri
dalam pendidikan teologia dengan belajar secara mandiri baik dengan bacaan-bacaan
yang makin banyak, memanfaatkan Pelajaran-pelajaran kursus tertulls, maupun
diperoleh, demikian pula Sekolah-sekolah Alkitab Malam (SAM) maupun Sekolah-
sekolah Teologi yang membuka pendidikan off campus atau kursus pendek, sangat
menarik banyak kaum Awam, termasuk golongan intelektual; hal ini merupakan potensi
yang luar biasa untuk dapat menjadi kekuatan dalam masyarakat yang makin prulaistis
ini.
Baik potensi yang bersifat kuantitatif maupun yang bersifat kualitatif tidak akan berarti
banyak bila tidak disertai dengan semangat panggilan pelayanan yang sejalan!
Memang harus diakui bahwa kelemahan gerakan kaum Awam (sebagai keseluruhan
umat Allah) bukanlah terletak pada jumlahnya yang banyak atau kemampuan finansial,
Intelektual maupun teologikal, tetapi justru terletak pada semangat yang belum tumbuh
di kalangan mereka! Ibarat kaum Israel yang mengatakan:
"Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami
sudah hilang!" (Yehezkiel 37:11 ).
Demikianlah keadaan jumlah terbesar kaum Awam masa kini, sehingga Jumlah yang
besar Itu maupun kemampuan-kemampuan yang dipunyai itu tidak menjamin
dihasilkannya gerakan apa-apa!
Yehezkiel sendiri memberikan gambaran dalam fasal 37 Kitabnya bahwa rahasia yang
diperlukan untuk gerakan rohani sehingga potensi kaum awam bisa benar-benar berdaya
guna bagi pertumbuhan gereja sebagai kesaksian ke dalam dan pembangunan
masyarakat sebagai kesaksian ke luar adalah keterbukaan akan kuasa Roh Kudus,
dimana dikatakan bahwa:
"Aku akan memberikan RohKu ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan aku
akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa aku,
TUHAN, yang menyatakan dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN" (Yehezkiel
37:14).
Memang akhir-akhir ini seakan-akan kelihatan bahwa Roh Tuhan bekerja di kalangan
kaum Awam di mana-mana khususnya di lingkungan karismatik, tetapi kalau diamati
dan diteliti dengan seksama, akan terlihat bahwa pertumbuhan kuantitatif yang terjadi
dalam gerakan pertumbuhan gereja masa kini belum mencerminkan pertumbuhan
kualitatif seperti yang dinubuatkan oleh nabi Yehezkiel dalam kitabnya fasal ke-37 itu!
Kebangunan rohani dan gerakan-gerakan kebangunan rohani lebih mencerminkan sifat
5
iman yang masih kekanak-kanakan yang masih berorientasi kepada kesukarelaan dan
berkat-berkat serta mujizat yang masih ditujukan pada kepentingan diri sendiri, yang
belum menggambarkan pertumbuhan kedewasaan iman yang diperlukan dalam
pertumbuhan gereja yang kokoh serta berkualitas baik dan yang mampu menghasilkan
kesaksian iman yang hidup dalam pembangunan masyarakat di sekelilingnya! Yehezkiel
menggambarkan pertumbuhan Gereja Perjanjian Baru (bandingkan dengan Yehezkiel 36
dan Yeremia 31) sebagai kekuatan penginjilan yang hidup ibarat tulang-tulang kering
yang mati yang menjadi tentara yang siap berperang dalam mempertahankan
negaranya!
2. Gereja Di Dunia Moderen
Dunia moderen masa kini merupakan dunia yang sangat kompleks sekali, dan masalah-
masalah yang dihadapi oleh dunia moderen jauh lebih banyak dan rumit dibandingkan
dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh gereja pada abad-abad sebelumnya!
Dunia moderen dicirikan dengan kemajuan dalam bidang telekomunikasi dan
komunikasi yang merupakan tulang punggung Era informasi. Teknologi tinggal
mempengaruhi segenap kehidupan manusia dan menuntut sikap yang baru
menghadapinya. Ekonomi dunia sudah tidak lagi bisa dibatasi oleh dinding-dinding
negara, sebab sekarang dunia merupakan global village yang saling bergantung.
Kemajuan-kemajuan diatas memungkinkan banyaknya pilihan (multiple options) dan
membuka kesempatan tumbuhnya materialisme, sekularisme dan rasionalisme dengan
luar biasa!
Berbeda dengan Era Agraris dan Era Industri dimana pengaruh dan tantangan bagi gereja
masih terbatas, maka dalam Era Informasi pengaruh itu luar biasa besarnya dan
menuntut tanggapan apologi dari pihak gereja!
Sama halnya dengan ekonomi nasional yang tidak lagi bila dibatasi pada batas-batas
negara, demikian juga gereja tidak lagi bisa membatasi urusannya pada dinding-dinding
gedung gereja atau denominasi, atau bahkan dunia Kristen, sebab Era Informasi
memungkinkan penyebaran modernisasi sampai ke lubuk jantung kehidupan gereja
tanpa bisa dibendung. Tidak ada jalan lain bagi gereja bila ingin bertahan adalah dengan
mengambil sikap aktif dalam menjawab tantangan itu, daripada bersikap defensif yang
masa kini sudah mustahil bisa dilakukan, penetrasi budaya moderen sudah dengan
mudah masuk kerumah-rumah jemaat melalui teknologi satelit!
Ada dua kecenderungan yang saat ini banyak terlihat di gereja-gereja di dunia moderen
masa kini khususnya di Indonesia, yaitu apakah gereja itu cenderung menjadi "sekular",
yang menjadikan dirinya sama dengan dunia dan kehilangan identitas dirinya, atau
gereja itu merupakan gereja "escapist" yang menjadi pelarian orang moderen dari
ketegangan budaya moderen dan teknologi tinggi yang berada di sekelilingnya.
6
Gejala Sekular terlihat dari kehidupan gereja yang rutin dan suam, dimana kaum
Awamnya hanya hadir dalam kebaktian Minggu tanpa ada peran serta apa-apa dalam
kehidupan gerejawi. Selain kebaktian Minggu, tidak ada perbedaan apa-apa antara
kehidupan jemaat dengan kehidupan dunia sekitarnya. Gejala Escapist terlihat dari
praktek- praktek persekutuan yang lebih banyak diisi dengan acara-acara emosional
seperti lawakan, dan luapan emosional seperti tarian, penyembahan, hura-hura, lawakan,
dan luapan emosional lainnya (kritik Karl Marx: Agama demikian Ibarat candu bagi
masyarakat) yang jelas terlihat misalnya dalam "ajaran kemakmuran", tetapi kurang
sadar dan berperan serta dalam pertumbuhan gereja yang berkualitas, dan lebih- lebih
kurang menunjukkan keterlibatan dalam menghadapi masalah sosial dan pembangunan
masyarakat! David Mc Kenna dalam bukunya "Megatruth" mengemukakan bahwa di
kalangan Kristen masa kini banyak tumbuh sikap self-interest, secularism, materialism.
Kita melihat dari sejarah bahwa sejak dasawarsa 1960-an, dari tulisan- tulisan banyak
pakar futurologi seperti Alvin Toffler (trio: Future Shock, The Third Wave, Previews and
Premisses), John Naisbitt (Megatrends, Megatrends 2000), Andrew Grreley (Unsecular
Man), dan jawaban-jawaban para pakar Kristen seperti Howard Snyder (Foresight),
David Mc Kenna (Megatruth), dan John Stott (The Year 2000), dapatlah diketahui
bahwa orang moderen memang dalam sejarah dunia baru pertama kala ini mengalami
kekosongan spiritual yang luar biasa, dan ini membutuhkan kompensasi (Naisbitt: High-
Tech/High-Touch), hanya kompensasi itu sering dicari manusia dalam bentuk "Air
Sumur" berupa candu, agama-agama mistis, lagu-lagu psychedelic yang dalam
Kekristenan diisi dengan ibadat-ibadat emosional, yang hanya merupakan kompensasi
sesaat dan mencerminkan konsumerisme agama, tetapi firman Tuhan haruslah diberikan
dalam bentuk "Air hidup" yang benar-benar menghasilkan Awam Kristen yang tidak
haus lagi, bahkan akan mengeluarkan" Mata Air sampai Hidup yang Kekal (Yohanes 4).
Gereja di dunia moderen tidak lagi dapat menjadi kelompok ekslusif yang mengisolir
dirinya dari tantangan kehidupan dunia kontemporer, tetapi gereja harus menyatakan
dirinya secara nyata sebagai "Utusan Tuhan ke dalam Dunia", dan hal ini bisa banyak
dilakukan oleh kaum Awam yang memang dalam kehidupan sehari-hari berada "Di
Dalam Dunia" sedangkan tugas gereja haruslah menekankan ajaran bahwa sekalipun
demikian "Mereka bukan dari Dunia" (Doa Tuhan Yesus: Yohanes 17).
Tahun 2000 sudah di ambang pintu, dan menurut John Stott dalam bukunya The Year
2000, setidaknya ada 6 tantangan yang harus dihadapi oleh orang-orang Kristen, yaitu
A. Tantangan pertama berupa masalah Hak-hak Azasi Manusia yang masih merupakan
masalah rawan di dunia. Pelanggaran hak-hak azasi manusia masih terjadi di mana-
mama dewasa ini, ini menimbulkan pertanyaan yang serius mengenai keberadaan
umat Kristen dalam situasi ini, dan apakah arti hak azasi manusia menurut Alkitab?
Dan apakah yang dapat dilakukan oleh orang Kristen?
B. Tantangan kedua adalah masalah Perlombaan senjata khususnya Nuklir yang
banyak menimbulkan demonstrasi anti nuklir di mana-mana.
Bagaimana konsep Alkitab menghadapi perang? dan Bagaimana Yesus menghadapi
situasi demikian? Perang makin kejam dan makin mengerikan karena persenjataan
sudah memasuki era nuklir yang fatal! Bagaimana sikap kita?
7
C. Tantangan ketiga adalah masalah Jurang antara yang Kaya dan yang Miskin yang
makin merunyamkan situasi moneter dunia. Soal hutang dunia ketiga, dan
kemiskinan yang luar biasa di dunia ketiga menantang orang Kristen untuk memberi
jawab! Apakah arti penatalayanan (stewardship) Kristen?
D. Tantangan keempat adalah masalah Energi dan Lingkungan Hidup yang sekarang
menjadi masalah internasional. Sumber-sumber energi yang akan habis dan ekologi
lingkungan menjadi penting karena polusi yang sudah keterlaluan, lapisan Ozon
yang makin menipis telah menjadi masalah dunia keseluruhannya!
E. Tantangan kelima adalah masalah Teknologi Baru/Tinggi yang menimbulkan
dampak-dampak yang luar biasa! Teknologi Baru/Tinggi di samping dampak
positipnya ternyata juga mendatangkan dampak negatip seperti masalah
pengangguran, dehumanisasi, kekosongan batin, dan juga memperdalam jurang
kaya miskin!
F. Tantangan keenam adalah masalah Kekuasaan dan Demokrasi yang mulai
menyadarkan manusia sejak Glastnost dan Perestroika di Rusia. Keterbukaan di
Polandia, tetapi juga ketertutupan di Birma, Korea, dan Cina (Tien An Men)!
Semuanya menantang sikap dan jawab Kristen!
Di samping ke-6 tantangan itu, tentu hal yang belakangan ini kita hadapi adalah masalah
penyakitAIDS dan Bioteknologi yang benar-benar menuntut jawab gereja-gereja Kristen!
1. Posisi Kaum Awam Di Gereja
Banyak gereja masih menjadi Gereja pendeta atau Gereja penginjil artinya konsep kuno
mengenal imam-umat masih banyak terlihat tetap banyak dipraktekkan sampai sekarang,
maka bila kaum Awam sebagai suatu kesatuan ingin diharapkan peran sertanya yang
potensial itu, gereja- gereja perlu banyak membuka diri akan kekurangannya.
Umumnya kaum Awam belum mendapat kesempatan luas dalam pelayanan gereja,
terutama kaum profesional dan intelektual, dan andaikata dilibatkanpun, biasanya
golongan ini tidak mendapat tempat selayaknya. Agaknya menyedihkan bila seorang
dokter atau dosen hanya dibebani tugas-tugas yang kurang ditunjang intelektualitas dan
professionalitasnya, seperti hanya harus berkunjung atau mengumpulkan dan
menghitung uang persembahan (sekalipun ini juga perlu menjadi pelayanan yang
seutuhnya).
Dilihat dari organisasi gereja, belum banyak gereja yang membuka diri pada kebutuhan
profesionalisme dunia moderen yang lebih bervariasi.
Dari jabatan-jabatan formal, kita mengacu pada jabatan Perjanjian Baru yang masih
berlatar belakang era agraris. Alkitab sendiri memberikan gambaran bahwa Tuhan dalam
karya Keselamatannya menyesuaikan strategi pelayananNya sesuai dengan pertumbuhan
budaya manusia; kalau semula diutus para Hakim yang kemudian ditambah para Nabi,
Imam, dan Raja, maka pada masa Perjanjian Baru Yesus Kristus sendiri turun ke dunia,
dan pelayananNya diteruskan oleh kaum Awam (laos) yang dltangani oleh
para Episkopos, Presbyteros, dan Diakonos, sebetulnya masa kini variasi jabatan-jabatan
8
itu perlu dikembangkan lagi! Jabatan-jabatan karismatis belum banyak dikembangkan
dan diberi tempat dalam kehidupan berjemaat, dan andaikan adapun saat ini khususnya
di persekutuan- persekutuan, jabatan karismatis masih dibatasi hanya pada karunia-
karunia rohani seperti karunia lidah, nubuatan, kesembuhan, tetapi kurang memberi
tempat pada karunia-karunia hikmat, pengajaran dan pelayanan!
Dalam organisasi-organisasi gereja masa kini yang sudah teratur, kita melihat sudah ada
penanganan khusus berdasarkan pembagian umur dan seks, seperti Komisi anak,
Remaja, Pemuda, Wanita Dewasa/kaum Bapa, dan dengan struktur demikian peran
kaum Awam intelektual dan professional tidak akan tersalurkan aspirasinya. Di beberapa
gereja sudah ada persekutuan alumni, tetapi masih berada di bawah komisi Pemuda yang
tentu akan menimbulkan kecanggungan, karena itu menghadapi dunia moderen yang
berkembang cepat, kita perlu cepat pula dalam usaha mengadaptasikan bentuk-bentuk
pelayanan dan jabatan baru untuk dapat menampung pelayanan kaum Awam yang lebih
luas dan bervariasi itu.
Umumnya aktivitas-aktivitas yang tidak tersalurkan itu akan dicari oleh kaum Awam di
luar gereja/para church, misalnya timbulnya masa kini persekutuan-persekutuan kaum
Awam seperti persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) di umumnya kampus-kampus
Universitas, Persekutuan- persekutuan khusus mahasiswa seperti Perkantas, Para
Navigator, Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia, dan lainnya di samping Gerakan
Mahasiswa Kristen Indonesia yang sudah lama berdiri, dan dikalangan profesional dan
intelektual kita lihat menjamurnya kegiatan-kegiatan persekutuan seperti Full Gospel
Bussinessmen's Fellowship, Persekutuan Alumni Kristen, Persekutuan Medis dan banyak
lainnya.
Sudah tiba saatnya gereja perlu memberi posisi yang tepat bagi tumbuhnya golongan
intelektual dan profesional yang sekarang merupakan mayoritas kaum Awam Gereja,
apakah itu dalam bentuk Komisi khusus, Satuan Tugas atau bentuk-bentuk lain yang
dapat menyalurkan kemampuan intelektual dan profesional golongan ini, sehingga dapat
ikut berperan serta dalam menjawab tantangan yang dihadapi gereja sesuai dengan
talenta yang Tuhan telah berikan kepada mereka!
Bila gereja dapat membuka diri dan meluaskan pelayanannya dengan mengikut sertakan
para Awam jemaatnya secara umum, dan khususnya yang tergolong intelektual dan
profesional dengan memberikan posisi yang tepat kepada mereka. maka pelayanan
gereja akan berkembang dengan cepat dan relevan! Memang untuk menuju kesini akan
dijumpai banyak kendala, misalnya otoritas para pendeta dan penginjil yang akan
"berkurang" dan struktur organisasi yang belum menunjang, tetapi bila kita mau
melangkah ke arah ini, tentunya pelayanan kaum Awam Kristen bahkan akan menolong
para pendeta dan penginjil untuk lebih berspesialisasi dalam pelayanannya!
Kaum Awam tidak patut menjadi rival atau kompetitor dalam pelayanan jemaat tetapi
dapat secara efektif menjadi supporter yang kuat (bahkan gratis!). Dan memberikan
posisi kepada kaum Awam ini merupakan tindakan yang bijaksana, sebab bila tidak
potensi kaum Awam ini akan tersalur melalui kegiatan di luar gereja!
9
2. Pembinaan Teologi Kaum Awam
Kaum Awam dalam menjalankan misinya membutuhkan perlengkapan teologis untuk
menjadikannya kuat dan mempunyai dasar iman yang teguh, dan dalam hal ini memang
gereja-gereja perlu memikirkan metoda yang tepat dalam melengkapi kaum awamnya.
Selama ini memang ada atau tidaknya pembinaan dari pihak gereja, tidak akan
menghalangi kaum Awam untuk secara mandiri mempelajarinya, karena kaum Awam
sudah mempunyai akses menuju studi yang mandiri, seperti misalnya dengan
mendengarkan kaset-kaset kotbah, kaset-kaset dan video pelajaran, kursus-kursus
tertulis, maupun kursus-kursus Alkitab pendek, tetapi bahaya dari studi mandiri
demikian adalah kurangnya arah pengajaran yang jelas. Di sinilah gereja seharusnya
menjadi benteng dalam memberikan dan mengarahkan ajaran yang benar.
Memang selama ini kekeringan rohani dan pengertian imani kaum Awam dapat
dimaklumi bila dlihat bahwa ajaran katekisasi di beberapa gereja sebelum seorang anak
layak dibaptis, hanya diberikan dalam waktu 6 sampai 12 bulan, bahkan di kalangan
jemaat Pantekosta proses ini bisa lebih cepat lagi, maka bila kemudian kaum Awam
gereja dibiarkan tanpa Pembinaan lebih lanjut, maka dapat dimengerti mengapa
pelayanan kaum Awam gereja lesu sekali!
Seharusnya gereja memperhatikan perlunya pendidikan teologi untuk awam yang lebih
sinambung sifatnya, sehingga seseorang dapat terus menerus melengkapi diri dengan
pendidikan yang menumbuhkan imannya, khususnya pendidikan yang relevan sebagai
jawaban atas tantangan dunia moderen yang berkembang cepat masa kini itu.
Di beberapa gereja sudah diadakan Sekolah Alkitab Malam (SAM), sekolah demikian
dapat merupakan tempat pengkaderan yang balk sekali bagi pertumbuhan iman kaum
Awam.
Selama ini memang harus diakui bahwa pembangunan gereja lebih banyak diarahkan
kepada penyiapan ruangan berkumpul kebaktian dan kurang memberi dan meyediakan
ruangan untuk pertemuan yang bersifat studi atau seminar, degan demikian jemaat
kurang mendapat kesempatan untuk menggali pengatahuab Alkitab dan Teologi di
komplek gerejanya. Alangkah baiknya kalau gereja mulai merintis untuk membuka
ruangan - ruangan perpustakaan yang bukan hanya menyimpan buku saja, tetapi
juga kaset kotbah, kaset- kaset dan video yang berisi pelajaran pembinaan dan
memberikan kesempatan yang masih langka karena umumnya gereja hanya didatangi
oleh jemaat Awan seminggu sekali pada saat ada kebaktian.
Gereja-gereja dapat membuka kesempatan bagi kaum Awam untuk memperdalam
teologi dengan bekerja sama dengan sekolah-sekolah Alkitab/Teologi, dengan
menciptakan paket - paket untuk Awam yang bersifat pendek dan populer.
Alvin Toffler dalam bukunya The Role of Education in The Future mengemukakan
bahwa pendidikan universitas yang selama ini membutuhkan waktu yang lama sudah
10
tidak lagi sesuai dengan Era informasi pasalnya, pendidikan umum memperlengkapi
seseorang dengan bahan-bahan pengulangan masa lalu yang sifatnya teoritis dan lama,
dan pada saat seseorang menyelesaikan pendidikan demikian, dan memasuki dunia
praktek pendidikan yang diperolehnya tenyata sudah tidak siap pakai karena
perkembangan pasar berubah jauh lebih cepat dibandingkan pendidikan formal; itulah
sebabnya menurut Toffler, pendidikan moderen Peru berbentuk pendidikan singkat -
singkat tetapi yang bersifat seumur hidup.
Masalah yang sama juga dihadapi pendidikan teologi formal, karena itu,pendidikan
teologi kaum Awam yang sifatnya pendek dan dibagi dalam paket-paket tetai yang
dilakukan seumur hidup akan lebih memenuhi kebutuhan nyata untuk melengkapi kaum
Awam. Pendidikan pendek - pendek demikian juga harus mempunyai variasi yang
banyak yang dapat dipilih oleh kaum Awam yang bersangkutan, dengan demikian
relevansi pendidikan demikian dapat menunjang kebutuhan nyata yang diperlukan dan
dihadapi oleh kaum Awam.
Kelompok-kelompok interes semacam quality circle di Jepang yang terkenal itu, yang
merupakan unit diskusi dan konsultasl orang-orang yang menghadapi tugas dan masalah
yang sama, dalam manajemen, ternyata merupakan kekuatan manajemen yang ampuh!
Di gereja, hal yang sama bisa dicoba, mlsalnya dengan mengadakan kelompok-
kelompok interes seperti kelompok hukum, etika, ekologi, lingkungan hidup dan lainnya,
dan bila hal ini terlalu ideal untuk dapat dilakukan di gereja kecil dengan jumlah kaum
awamnya yang relatif kecil, hal ini bisa diadakan dalam kerjasama dengan gereja-gereja
lain. Kelompok-kelompok demikian dapat merupakan unit studi mandiri yang efektif.
3. Peran Serta Kaum Awam Dalam Pertumbuhan Gereja, Dan Pembangunan
Masyarakat
Bagaimana sekarang peran serta kaum Awam dalam Pertumbuhan Gereja dan juga
dalam Pembangunan Masyarakat ?
Secara tradislonal, saluran yang tersedia untuk peran serta kaum Awam dl gereja pada
masa kini sangat terbatas, hanya dalam mengisi kegiatan seperti menjadi majelis jemaat ,
anggota komisi, anggota paduan suara, atau guru sekolah minggu, bahkan praktis
kesempatan pelayanan mimbar tertutup bagi kaum Awam secara keseluruhan.
Diperlukan kreativitas dalam mengembangkan wawasan pelayanan gerejawi, dan
wawasan ini dapat dikembangkan oleh kaum Awam yang sehari-pari bergumul di
masyarakat dalam menghadapi tantangan sehari - hari.
Kaum Awam dapat didorong untuk mengembangkan pelayanan mimbar dan pelayanan-
pelayanan gerejawi di gerejanya. Bila seorang Awam berbeban dalam
membentuk kelompok pengusaha di lingkungan gereja, atau ingin membentuk kelompok
alumni, prakarsa demikian perlu disambut dan dibantu sebagai peran serta Awam yang
aktif. Fakta menunjukkan bahwa di banyak gereja, prakarsa demikian sering dianggap
sepi.
11
Harus diakui, bahwa seperti diakui oleh Toffler mengapa universitas masa kini kurang
bisa memenuhi tantangan era informasi adalah karena universitas secara umum masih
mengikuti pola pendidikan gelombang kedua, demikian juga kita melihat bahwa pola
kehidupan gereja - gereja masih banyak yang mengikuti pola pabrik gelombang kedua
yang statis. Jemaat - jemaat di kota besar lebih-lebih harus mempunyai fleksibilitas dan
daya adaptasi yang besar.
Dalam hubungan dengan pelayanan ke luar, sebagai terang dunia dan garam dunia,
gereja ditantang untuk memberi jawab ( ber-apologia) menghadapi pertanyaan dan
tantangan dunia di sekelilingnya secara umum, dan secara khusus pembangunan
masyarakat yang membutuhkan partisipasi gereja dengan kaum Awamnya.
Menghadapi tantangan -tantangan yang diajukan oleh John Stott dalam bukunya The
Year 2000, kaum Awam khususnya para proffessional dan intelektualnya ditantang
untuk ikut melayani sebagai tangan-tangan gereja.
Kelompok-kelompok diskusi (quality circle) seperti yang digambarkan di atas, yang
antara lain dapat mendiskusikan soal-soal yang menyangkut hak-hak azasi manusia,
masalah ekologi dan lingkungan hidup, jurang kaya miskin, dan bahkan soal-soal
dari AIDS, Bayi Tabung , sampai Narkotika, sekarang perlu dijabarkan pelayanan
diakonia maupun marturia gereja!
Di kota-kota besar masalah Penggusuran dan Pemukiman kembali merupakan masalah
yang aktual yang membutuhkan uluran tangan gereja dan pelayanan kaum Awamnya,
demikian juga soal-soal seperti ketidakadilan atau pengangguran/PHK membutuhkan
pula tanggapan kaum Awam gereja untuk diterjuni.
Memang pelayanan-pelayanan gereja dan kaum Awam selama ini cenderung hanya
bersifat karikatif saja, padahal pelayanan demikian seharusnya merupakan pelayanan
yang konstruktif. Kita tidak dapat hanya memberi makan mereka yang di PHK kan atau
memberi penginapan saja kepada mereka yang tergusur, tetapl perlu dicarikan jalan
keluar berupa konsep pemikiran dan tindakan, bagaimana masalah pengangguran
struktural itu bisa ditanggulangi; kita juga tidak boleh dan tidak jujur bila hanya sekedar
menyalahkan mereka yang berzinah maupun melakukan perbuatan homoseksual, dan
mengutuk nasib mereka yang terkena AIDS, tetapi kita perlu melayani dengan lebih aktif
menuju pelayanan manusia seutuhnya, baik kepercayaan kepada Yesus Kristus sebagai
Juruselamat. Tetapi juga keselamatan seutuhnya sebagai layaknya tubuh yang menjadi
gambar Allah!
Epilogos
Dengan adanya uraian - uraian singkat di atas, patutlah kita bersyukur bahwa pada masa kini
terbuka luas pelayanan kaum Awan di gereja - gereja, dan perkembangan budaya dunia telah
memungkinkan kaum Awam dilengkapi dengan berbagai macam potensi yang siap
dikembangkan, hanya yang menjadi masalah sekang, sudah siapkah kita untuk mendaya
gunakan semua potensi kaum Awam itu untuk perkembangan gereja dan pembangunan
masyarakat ?
12
Rasul Paulus sendiri telah mengembangkan pelayanan kaum Awam (tent maker) dan dalam
suratnya kepada jemaat di Tesalonika ia berkata
"Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami
tidak Ialai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami
berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di
antara kamu ... kami memberitakan Injil Allah kepada kamu." (II Tesalonika 3 :7 - 8 dan I
Tesalonika 2 : 9).
Bagaimana jawab kita khususnya yang menjadi bagian dalam kaum Awam Kristen ? Sudah
tiba saatnya bagi kita untuk secara aktif berperan serta dalam pertumbuhan gereja dan
pembangunan masyarakat sebagai kesaksian iman kita ! Amin !
Judul Buku : Menuju Tahun 2000: Tantangan Gereja Di Indonesia
Penulis : Herlianto
Penerbit : Pusat Literatur Euangelion, Yayasan Penerbitan Kristen Injili
Halaman : 117 – 135
Sumber lain: Judul Artikel : Gereja Dan Alkitab Sejarah Perkembangan Penerjemahan dan Penggunaan Alkitab Ditinjau Dari Segi
Perkembangan dan Persatuan Bangsa Serta Kesatuan Umat Tuhan Di Indonesia

Contenu connexe

Tendances

Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir ZamanEskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zamanslametwiyono
 
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik KristusPtt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik KristusRuangguruKristen
 
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI lokobaltenius
 
Dasar-Dasar Iman Kristen
Dasar-Dasar Iman KristenDasar-Dasar Iman Kristen
Dasar-Dasar Iman KristenSABDA
 
Spiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarSpiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarLusius Sinurat
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Giovanni Promesso
 
Teologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi KontekstualTeologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi KontekstualLusius Sinurat
 
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusPemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusJohan Setiawan
 
Lukas 24 ayat 13 35 yesus menampakkan diri di jalan ke emaus
Lukas 24 ayat 13 35 yesus menampakkan diri di jalan ke emausLukas 24 ayat 13 35 yesus menampakkan diri di jalan ke emaus
Lukas 24 ayat 13 35 yesus menampakkan diri di jalan ke emausDione Prihandono
 
Mempersiapkan Khotbah dengan Metode Langham
Mempersiapkan Khotbah dengan Metode LanghamMempersiapkan Khotbah dengan Metode Langham
Mempersiapkan Khotbah dengan Metode LanghamSABDA
 
Penginjilan untuk Anak: Penginjilan untuk "Suku Digital"
Penginjilan untuk Anak: Penginjilan untuk "Suku Digital"Penginjilan untuk Anak: Penginjilan untuk "Suku Digital"
Penginjilan untuk Anak: Penginjilan untuk "Suku Digital"SABDA
 
Compendium katekismus gereja katolik
Compendium katekismus gereja katolikCompendium katekismus gereja katolik
Compendium katekismus gereja katolikAserie Dungus
 

Tendances (20)

Remaja kristen
Remaja kristenRemaja kristen
Remaja kristen
 
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir ZamanEskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
Eskatologi: Urgensi Memahami Akhir Zaman
 
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik KristusPtt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus
 
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
 
Teologi politik
Teologi politikTeologi politik
Teologi politik
 
Dasar-Dasar Iman Kristen
Dasar-Dasar Iman KristenDasar-Dasar Iman Kristen
Dasar-Dasar Iman Kristen
 
Spiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarSpiritualitas Misdinar
Spiritualitas Misdinar
 
Teologia biblika
Teologia biblikaTeologia biblika
Teologia biblika
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
 
Ekaristi yang liturgis
Ekaristi yang liturgisEkaristi yang liturgis
Ekaristi yang liturgis
 
Sakramen Baptis
Sakramen BaptisSakramen Baptis
Sakramen Baptis
 
Teologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi KontekstualTeologi - Eklesiologi Kontekstual
Teologi - Eklesiologi Kontekstual
 
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusPemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
 
Lukas 24 ayat 13 35 yesus menampakkan diri di jalan ke emaus
Lukas 24 ayat 13 35 yesus menampakkan diri di jalan ke emausLukas 24 ayat 13 35 yesus menampakkan diri di jalan ke emaus
Lukas 24 ayat 13 35 yesus menampakkan diri di jalan ke emaus
 
Aku Orang Muda Katolik
Aku Orang Muda KatolikAku Orang Muda Katolik
Aku Orang Muda Katolik
 
Syahadat Para Rasul
Syahadat Para RasulSyahadat Para Rasul
Syahadat Para Rasul
 
Pak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 dave
Pak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 davePak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 dave
Pak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 dave
 
Mempersiapkan Khotbah dengan Metode Langham
Mempersiapkan Khotbah dengan Metode LanghamMempersiapkan Khotbah dengan Metode Langham
Mempersiapkan Khotbah dengan Metode Langham
 
Penginjilan untuk Anak: Penginjilan untuk "Suku Digital"
Penginjilan untuk Anak: Penginjilan untuk "Suku Digital"Penginjilan untuk Anak: Penginjilan untuk "Suku Digital"
Penginjilan untuk Anak: Penginjilan untuk "Suku Digital"
 
Compendium katekismus gereja katolik
Compendium katekismus gereja katolikCompendium katekismus gereja katolik
Compendium katekismus gereja katolik
 

En vedette

Kerasulan Awam dan Dewan Paroki
Kerasulan Awam dan Dewan ParokiKerasulan Awam dan Dewan Paroki
Kerasulan Awam dan Dewan Parokiwim pau
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGiovanni Promesso
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernGiovanni Promesso
 
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Gambaran Kerajaan Allah pada Zaman Yesus
Gambaran Kerajaan Allah pada Zaman YesusGambaran Kerajaan Allah pada Zaman Yesus
Gambaran Kerajaan Allah pada Zaman YesusAmelia Margaretha
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Dearest Rome
 

En vedette (7)

Kerasulan Awam dan Dewan Paroki
Kerasulan Awam dan Dewan ParokiKerasulan Awam dan Dewan Paroki
Kerasulan Awam dan Dewan Paroki
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
 
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Gambaran Kerajaan Allah pada Zaman Yesus
Gambaran Kerajaan Allah pada Zaman YesusGambaran Kerajaan Allah pada Zaman Yesus
Gambaran Kerajaan Allah pada Zaman Yesus
 
Sekami
SekamiSekami
Sekami
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
 

Similaire à Kaum Awam Masa Kini

Perubahan sosial dan dinamika pemerintahan
Perubahan sosial dan dinamika pemerintahanPerubahan sosial dan dinamika pemerintahan
Perubahan sosial dan dinamika pemerintahanCanang Bagus
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfHendroGunawan8
 
Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Anton Saja
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaSabilul Maarifah
 
Perspektif dakwah islam dalam pengentasan kemiskinan 01
Perspektif dakwah islam dalam pengentasan kemiskinan 01Perspektif dakwah islam dalam pengentasan kemiskinan 01
Perspektif dakwah islam dalam pengentasan kemiskinan 01Muhsin Hariyanto
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...mbahdarma
 
Perkantas: Menghadirkan Murid untuk Transformasi Bangsa dan Misi Dunia
Perkantas: Menghadirkan Murid untuk Transformasi Bangsa dan Misi DuniaPerkantas: Menghadirkan Murid untuk Transformasi Bangsa dan Misi Dunia
Perkantas: Menghadirkan Murid untuk Transformasi Bangsa dan Misi DuniaSABDA
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGiovanni Promesso
 
Panggilan untuk Transformasi
Panggilan untuk TransformasiPanggilan untuk Transformasi
Panggilan untuk TransformasiDaniel Kaunang
 
pengetahuan agama yang dianut oleh masyrakat lampung
pengetahuan agama yang dianut oleh masyrakat lampungpengetahuan agama yang dianut oleh masyrakat lampung
pengetahuan agama yang dianut oleh masyrakat lampungichaaquinalda
 
Internet, Media Digital, dan Gereja Katolik Indonesia
Internet, Media Digital, dan Gereja Katolik IndonesiaInternet, Media Digital, dan Gereja Katolik Indonesia
Internet, Media Digital, dan Gereja Katolik IndonesiaYohanes Widodo S.Sos, M.Sc
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptxDinarDorotea
 
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan MasyarakatIlmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakatargiosalsanov26
 

Similaire à Kaum Awam Masa Kini (20)

Perubahan sosial dan dinamika pemerintahan
Perubahan sosial dan dinamika pemerintahanPerubahan sosial dan dinamika pemerintahan
Perubahan sosial dan dinamika pemerintahan
 
Pertemuan X
Pertemuan XPertemuan X
Pertemuan X
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
 
Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3
 
Agama Islam
 Agama Islam Agama Islam
Agama Islam
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di Indonesia
 
Perspektif dakwah islam dalam pengentasan kemiskinan 01
Perspektif dakwah islam dalam pengentasan kemiskinan 01Perspektif dakwah islam dalam pengentasan kemiskinan 01
Perspektif dakwah islam dalam pengentasan kemiskinan 01
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
Sejarah Doktrin Gereja
Sejarah Doktrin GerejaSejarah Doktrin Gereja
Sejarah Doktrin Gereja
 
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
 
Perkantas: Menghadirkan Murid untuk Transformasi Bangsa dan Misi Dunia
Perkantas: Menghadirkan Murid untuk Transformasi Bangsa dan Misi DuniaPerkantas: Menghadirkan Murid untuk Transformasi Bangsa dan Misi Dunia
Perkantas: Menghadirkan Murid untuk Transformasi Bangsa dan Misi Dunia
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
 
Panggilan untuk Transformasi
Panggilan untuk TransformasiPanggilan untuk Transformasi
Panggilan untuk Transformasi
 
pengetahuan agama yang dianut oleh masyrakat lampung
pengetahuan agama yang dianut oleh masyrakat lampungpengetahuan agama yang dianut oleh masyrakat lampung
pengetahuan agama yang dianut oleh masyrakat lampung
 
Internet, Media Digital, dan Gereja Katolik Indonesia
Internet, Media Digital, dan Gereja Katolik IndonesiaInternet, Media Digital, dan Gereja Katolik Indonesia
Internet, Media Digital, dan Gereja Katolik Indonesia
 
Interaksi 2;
Interaksi 2; Interaksi 2;
Interaksi 2;
 
Potret Kawula Muda
Potret Kawula MudaPotret Kawula Muda
Potret Kawula Muda
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
 
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan MasyarakatIlmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
 

Plus de Nada Ridhoi Silitonga (13)

Cara hidup yang tuhan tidak berkenan
Cara hidup yang tuhan tidak berkenanCara hidup yang tuhan tidak berkenan
Cara hidup yang tuhan tidak berkenan
 
Apakah allah di pihak kita.
Apakah allah di pihak kita.Apakah allah di pihak kita.
Apakah allah di pihak kita.
 
7 upah yang menanti orang percaya
7 upah yang menanti orang percaya7 upah yang menanti orang percaya
7 upah yang menanti orang percaya
 
3 jenis kristiani
3 jenis kristiani3 jenis kristiani
3 jenis kristiani
 
3 ciri kedewasaan dalam kristus
3 ciri kedewasaan dalam kristus3 ciri kedewasaan dalam kristus
3 ciri kedewasaan dalam kristus
 
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhsIntisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
Intisari pl 1 ringkasan (FULL EDITION) nrhs
 
Penyataan allah
Penyataan allahPenyataan allah
Penyataan allah
 
Sciens dan bahasa alkitab 2
Sciens dan bahasa alkitab 2Sciens dan bahasa alkitab 2
Sciens dan bahasa alkitab 2
 
Unsur sejarah dalam wahyu allah
Unsur sejarah dalam wahyu allahUnsur sejarah dalam wahyu allah
Unsur sejarah dalam wahyu allah
 
Kejadian 1 11 dan mitologi
Kejadian 1 11 dan mitologiKejadian 1 11 dan mitologi
Kejadian 1 11 dan mitologi
 
negara israel
negara israelnegara israel
negara israel
 
ISRAEL negara
ISRAEL negara ISRAEL negara
ISRAEL negara
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 

Dernier

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxArdianAlaziz
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfsrengseng1c
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDAprihatiningrum Hidayati
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxWahyudinHioda
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 

Dernier (14)

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 

Kaum Awam Masa Kini

  • 1. 1 Siapakah Kaum Awam Itu? Pelayanan kaum awam adalah topik yang populer dalam banyak artikel dan bukti, bahkan tema dalam khotbah-khotbah. Lebih dari itu, Strauch menyatakan bahwa akhir-akhir ini perihal kaum awam ini telah menjadi pokok bahasan di mana-mana. Namun demikian, terdapat pula kesalahpahaman dalam kaitannya dengan teologia kaum awam. Istilah "awam" sering ditafsirkan salah. Orang-orang awam sering dianggap sama dengan "orang-orang yang tidak profesional", yaitu orang-orang yang dibedakan dari mereka yang terlatih khusus atau ahli. Dalam organisasi keagamaan, orang awam sering dianggap "orang-orang percaya biasa" yang dibedakan dari "para hamba Tuhan. Konsep ini menyebabkan terbaginya umat Allah ke dalam dua tingkatan yaitu "tingkatan elit dari para hamba Tuhan yang melaksanakan fungsi sebagai tokoh agama masyarakat dan tingkatan umum yang terdiri dari orang biasa yang tidak bermutu. Pembagian ini timbul akibat peniruan pola kepemimpinan Yunani - Romawi, yang sistem administrasi pemerintahannya dibagi dua: "kaum 'kieros' atau para pejabat dan kaum 'laos' atau warga negara yang tidak tahu apa-apa yaitu yang tidak berpendidikan. Kalau pola ini diterapkan pada pelayanan Gereja akan menyebabkan pembagian yang mengurangi partisipasi penuh dari semua orang Kristen dalam pelayanan dan juga akan menghambat pertumbuhan rohani atau proses kedewasaan Pertanyaan di atas memang sering dipertanyakan, sebab pandangan umum memberi kesan rendah pada istilah "Awam " yang sering diberi pengertian sebagai kelompok orang yang tidak tahu apa-apa, bodoh, bahkan dianggap dungu, ini dibedakan dengan kaum "Ahli" yang dianggap tahu banyak, pandai dan segala julukan penghormatan lainnya, tetapi benarkah pandangan populer demikian. Dalam buku Ensiklopedia Indonesia kesan umum di atas juga terlihat sebab di dalamnya disebutkan bahwa Istilah "Kaum Awam" berasal dari bahasa Arab yang menunjuk pada orang biasa, bukan ahli, yang dibedakan dengan "Kaum Khawas" yang berarti kaum ulama, cendekiawan dan ilmuwan; tetapi disebutkan bahwa yang termasuk golongan kaum Khawas ini hanya bagian terkecil saja dari masyarakat, sedangkan bagian terbesar terdiri dari kaum Awam! Dalam pengertian yang lebih luas, dan menelusuri kata-kata yang berkaitan dalam alkitab dan tradisi gereja, kita dapat melihat bahwa pengertian yang telah merosot itu sebetulnya semula mempunyai arti yang berbeda. 1. Potensi Kaum Awam Masa Kini Berbeda dengan pandangan mengenai Awam sebagai kaum bagian terkecil, maka kita melihat pada masa kini gerakan kaum Awam bahkan merupakan bagian terbesar. Bila dahulu pelayanan gereja hanya dilakukan oleh bagian terkecil kaum Awam (=umat Allah), maka masa kini kita melihat potensl yang luar biasa telah ditunjukkan oleh bagian terbesar kaum Awam itu! Sebagai bukti yang jelas kita melihat kenyataan yang terjadi di forum Lausanne II seperti yang digambarkan di atas dimana bahkan peran
  • 2. 2 ulama menurut pengertian Awam/Khawas dikalahkan dalam perbandingan dengan peran umat (dalam pengertian = bukan ulama), dengan demikian bila kita menerima pengertian kaum Awam sebagai gabungan kaum ulama dan kaum umat dalam pengertian yang lama, dapat dilihat betapa besar peran yang sudah diberikan oleh kaum Awam dalam pertumbuhan gereja sepanjang abad! Masa kini kita melihat banyak potensi sudah ditunjukkan oleh kaum Awam Kristen dalam kehidupan bergereja. Dari segi "jumlah" (kuantitatif) kita melihat kaum Awam dapat menjadi potensi yang luar biasa sebagai laskar Kristen, sebab bila yang termasuk jumlah besar itu dibangunkan oleh Roh Tuhan, betapa luar biasa kemampuan "laskar Kristen Awam" itu! (bandingkan dengan Yehezkiel 37, khususnya ayat 10). David Barret dalam bukunya World Class Cities And World Evangelization (Appendix E), mengemukakan bahwa dari jumlah penduduk dunia yang jumlahnya sekitar 4,78 milyar di tahun 1985, umat Kristen berjumlah 1,55 milyar, itu berarti bahwa persentasi jumlah orang Kristen dari penduduk dunia besarnya 32,4 % atau satu dari tiga penduduk dunia adalah orang Kristen. Maka bila jumlah ini sebagian besar mempunyai iman yang hidup, betapa besar potensi dan dampak yang bisa dihasilkan! Banyak gereja mempunyai jumlah jemaat yang banyak, tetapi bila kita melihat persentasi mereka yang terlibat dalam pelayanan, kelihatan bahwa persentasi mereka yang ikut serta dalam pelayanan masih kecil sekali! Hal ini umumnya terjadi pada gereja-gereja mapan dan tradisional di mana kehidupan Kristiani hanya terbatas pada ritus agama dan tradisi saja, tetapi bila kita menengok kepada gereja-gereja yang hidup, kita melihat bahwa banyak kaum awam, sudah berperan serta dalam pelayanan dan sangat potensial sekali! Secara "kualitatif" kaum Awam masa kini mempunyai beberapa potensi seperti financial, intelektual, professional, dan juga teologikal yang bila dikembangkan dapat merupakan kekuatan pelayanan yang luar biasa! Bila pada masa dahulu, sebagian besar jemaat terdiri dari kaum papa, masa kini kita lihat bahwa banyak jemaat yang mempunyai potensi finansial yang lebih baik. Jemaat kota besar pada masa kini sebagian besar jemaatnya terdiri dari golongan menengah yang boleh dikata cukup dalam kehidupan. Bila potensi finansial ini dapat di dayagunakan, betapa besar peran yang bisa diberikan golongan yang makin membesar ini dalam pelayanan. Memang disayangkan bahwa umumnya potensi finansial lebih banyak diberikan untuk pengembangan fisik berupa pembangunan gedung-gedung mewah, hal- hal mana merupakan modal tidak bergerak yang statis, yang dapat menghambat kemajuan Injil sebagai kekuatan pengubah dunia, karena itu bila kemampuan finansial itu dapat diarahkan kepada pelayanan Injil, betapa luar biasa dampak yang bila dihasilkan olehnya!
  • 3. 3 Tidak dapat disangkal bahwa potensi "intelektual" banyak dijumpai di dalam gereja masa kini terutama di gereja-gereja kota besar! Dibandingkan dengan masa lalu di mana umumnya kaum Awam terdiri dari golongan miskin dan kurang terdidik sehingga menimbulkan pengertian "awam" yang sumbang, masa kini tidak sukar dijumpai banyak mahasiswa, sarjana, baik dokter, insiyur, doktorandus, sarjana hukum, dan para magister (S2), maupun para Doktor (S3) di kalangan jemaat umum. Tetapi sayang sekali bahwa potensi demikian kurang digali oleh gereja- gereja! Sudah bukan menjadi rahasia umun lagi kalau seorang sarjana dan kaum intelektual yang umumnya hidup di kalangan menengah ke atas dalam masyarakat, memang merupakan primadona dalam organisasi-organisasi gereja, hanya sayang potensi mereka hanya diarahkan untuk digali uangnya atau dijadikan majelis jemaat yang umumnya hanya mengerjakan pekerjaan administrasi dan rapat-rapat gerejawi saja! Bukankah dunia membutuhkan para pemikir Kristen yang mampu menjawab tantangan moderenisasi sesuai dengan bidang-bidang ilmu pengetahuan yang dimiliki kaum intelektual itu? Apakah jawab Kristen dalam menghadapi tantangan moderenisasi masa kini, misalnya soal Hak-hak Asasi Manusia, Kelangkaan Energi dan Ekologi Lingkungan Hidup, Teknologi Tinggi dan Dampaknya, Jurang Kaya Miskin sebagai Problema Ekonomi, dan masalah AIDS dan Bio Teknologi seperti soal Bayi Tabung dan Euthanasia yang membutuhkan Jawaban para pakar "Intelektual Kristen"? Masalah-masalah Etika di dunia nyata merupakan tantangan untuk dipecahkan oleh para pemikir Kristen seperti soal Etika Bisnis, Etika Pembangunan, Etika Lingkungan dan lain sebagainya! Kaum "profesional" baik berupa pengusaha atau pejabat merupakan potensi-potensi yang besar pula dalam berperan mengembangkan pelayanan Kristen, tetapi sama dengan golongan intelektual, golongan professional sering dimanfaatkan oleh gereja secara keliru, yaitu potensi uang dan pengaruh jabatan mereka! Padahal golongan professional merupakan ujung tombak pelayanan gereja di dunia profesional yang nyata. Tidak mudah pendeta dan penginjil masuk ke ruang-ruang rapat para eksekutif atau penentu kebijaksanaan (policy maker), tetapi para intelektual dan Profesional Kristen mempunyai kemudahan dan jalan masuk (akses) ke forum-forum demikian! Masa kini di banyak negara termasuk Indonesia agaknya sulit memasukkan tenaga misi asing yang berpredikat penginjil atau pendeta, tetapi predikat intelektual dan professional memudahkan tenaga misi demikian masuk secara resmi! Kelompok lain yang punya potensi besar dikalangan Awam adalah golongan teologikal, yaitu kaum Awam yang mempelajari ilmu teologia dengan lebih khusus, baik dengan belajar sendiri, mengikuti kursus atau masuk ke sekolah teologia formal, disamping posisinya yang sudah ada sebagai intelektual atau professional! Bila dahulu pendidikan teologia terbatas pada golongan kecil kaum Awam yang mengkhususkan diri pada jabatan pendeta dan penginjil, mala kini pengetahuan teologi bukan hanya menjadi monopoli pendeta atau penginjil saja, tetapi menjadi hak semua kaum Awam. Tepat seperti dikemukakan oleh John Naisbitt dalam bukunya berjudul Megatrends di mana dikatakan bahwa dari ke-10 kecenderungan Era Informasi yang melanda dunia dan
  • 4. 4 dihadapi dewasa ini, tiga di antaranya menyebutkan desentralisasi, swadaya dan peran serta masyarakat sebagai kecenderungan dominan, hal mana tepat sekali dan sesuai dengan kecenderungan kebangunan kaum Awam Kristen dewasa ini khususnya dalam bidang pendidikan teologi. Dewasa ini di Indonesia, di banyak kota dijumpai kaum Awam yang melengkapi diri dalam pendidikan teologia dengan belajar secara mandiri baik dengan bacaan-bacaan yang makin banyak, memanfaatkan Pelajaran-pelajaran kursus tertulls, maupun diperoleh, demikian pula Sekolah-sekolah Alkitab Malam (SAM) maupun Sekolah- sekolah Teologi yang membuka pendidikan off campus atau kursus pendek, sangat menarik banyak kaum Awam, termasuk golongan intelektual; hal ini merupakan potensi yang luar biasa untuk dapat menjadi kekuatan dalam masyarakat yang makin prulaistis ini. Baik potensi yang bersifat kuantitatif maupun yang bersifat kualitatif tidak akan berarti banyak bila tidak disertai dengan semangat panggilan pelayanan yang sejalan! Memang harus diakui bahwa kelemahan gerakan kaum Awam (sebagai keseluruhan umat Allah) bukanlah terletak pada jumlahnya yang banyak atau kemampuan finansial, Intelektual maupun teologikal, tetapi justru terletak pada semangat yang belum tumbuh di kalangan mereka! Ibarat kaum Israel yang mengatakan: "Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang!" (Yehezkiel 37:11 ). Demikianlah keadaan jumlah terbesar kaum Awam masa kini, sehingga Jumlah yang besar Itu maupun kemampuan-kemampuan yang dipunyai itu tidak menjamin dihasilkannya gerakan apa-apa! Yehezkiel sendiri memberikan gambaran dalam fasal 37 Kitabnya bahwa rahasia yang diperlukan untuk gerakan rohani sehingga potensi kaum awam bisa benar-benar berdaya guna bagi pertumbuhan gereja sebagai kesaksian ke dalam dan pembangunan masyarakat sebagai kesaksian ke luar adalah keterbukaan akan kuasa Roh Kudus, dimana dikatakan bahwa: "Aku akan memberikan RohKu ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa aku, TUHAN, yang menyatakan dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN" (Yehezkiel 37:14). Memang akhir-akhir ini seakan-akan kelihatan bahwa Roh Tuhan bekerja di kalangan kaum Awam di mana-mana khususnya di lingkungan karismatik, tetapi kalau diamati dan diteliti dengan seksama, akan terlihat bahwa pertumbuhan kuantitatif yang terjadi dalam gerakan pertumbuhan gereja masa kini belum mencerminkan pertumbuhan kualitatif seperti yang dinubuatkan oleh nabi Yehezkiel dalam kitabnya fasal ke-37 itu! Kebangunan rohani dan gerakan-gerakan kebangunan rohani lebih mencerminkan sifat
  • 5. 5 iman yang masih kekanak-kanakan yang masih berorientasi kepada kesukarelaan dan berkat-berkat serta mujizat yang masih ditujukan pada kepentingan diri sendiri, yang belum menggambarkan pertumbuhan kedewasaan iman yang diperlukan dalam pertumbuhan gereja yang kokoh serta berkualitas baik dan yang mampu menghasilkan kesaksian iman yang hidup dalam pembangunan masyarakat di sekelilingnya! Yehezkiel menggambarkan pertumbuhan Gereja Perjanjian Baru (bandingkan dengan Yehezkiel 36 dan Yeremia 31) sebagai kekuatan penginjilan yang hidup ibarat tulang-tulang kering yang mati yang menjadi tentara yang siap berperang dalam mempertahankan negaranya! 2. Gereja Di Dunia Moderen Dunia moderen masa kini merupakan dunia yang sangat kompleks sekali, dan masalah- masalah yang dihadapi oleh dunia moderen jauh lebih banyak dan rumit dibandingkan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh gereja pada abad-abad sebelumnya! Dunia moderen dicirikan dengan kemajuan dalam bidang telekomunikasi dan komunikasi yang merupakan tulang punggung Era informasi. Teknologi tinggal mempengaruhi segenap kehidupan manusia dan menuntut sikap yang baru menghadapinya. Ekonomi dunia sudah tidak lagi bisa dibatasi oleh dinding-dinding negara, sebab sekarang dunia merupakan global village yang saling bergantung. Kemajuan-kemajuan diatas memungkinkan banyaknya pilihan (multiple options) dan membuka kesempatan tumbuhnya materialisme, sekularisme dan rasionalisme dengan luar biasa! Berbeda dengan Era Agraris dan Era Industri dimana pengaruh dan tantangan bagi gereja masih terbatas, maka dalam Era Informasi pengaruh itu luar biasa besarnya dan menuntut tanggapan apologi dari pihak gereja! Sama halnya dengan ekonomi nasional yang tidak lagi bila dibatasi pada batas-batas negara, demikian juga gereja tidak lagi bisa membatasi urusannya pada dinding-dinding gedung gereja atau denominasi, atau bahkan dunia Kristen, sebab Era Informasi memungkinkan penyebaran modernisasi sampai ke lubuk jantung kehidupan gereja tanpa bisa dibendung. Tidak ada jalan lain bagi gereja bila ingin bertahan adalah dengan mengambil sikap aktif dalam menjawab tantangan itu, daripada bersikap defensif yang masa kini sudah mustahil bisa dilakukan, penetrasi budaya moderen sudah dengan mudah masuk kerumah-rumah jemaat melalui teknologi satelit! Ada dua kecenderungan yang saat ini banyak terlihat di gereja-gereja di dunia moderen masa kini khususnya di Indonesia, yaitu apakah gereja itu cenderung menjadi "sekular", yang menjadikan dirinya sama dengan dunia dan kehilangan identitas dirinya, atau gereja itu merupakan gereja "escapist" yang menjadi pelarian orang moderen dari ketegangan budaya moderen dan teknologi tinggi yang berada di sekelilingnya.
  • 6. 6 Gejala Sekular terlihat dari kehidupan gereja yang rutin dan suam, dimana kaum Awamnya hanya hadir dalam kebaktian Minggu tanpa ada peran serta apa-apa dalam kehidupan gerejawi. Selain kebaktian Minggu, tidak ada perbedaan apa-apa antara kehidupan jemaat dengan kehidupan dunia sekitarnya. Gejala Escapist terlihat dari praktek- praktek persekutuan yang lebih banyak diisi dengan acara-acara emosional seperti lawakan, dan luapan emosional seperti tarian, penyembahan, hura-hura, lawakan, dan luapan emosional lainnya (kritik Karl Marx: Agama demikian Ibarat candu bagi masyarakat) yang jelas terlihat misalnya dalam "ajaran kemakmuran", tetapi kurang sadar dan berperan serta dalam pertumbuhan gereja yang berkualitas, dan lebih- lebih kurang menunjukkan keterlibatan dalam menghadapi masalah sosial dan pembangunan masyarakat! David Mc Kenna dalam bukunya "Megatruth" mengemukakan bahwa di kalangan Kristen masa kini banyak tumbuh sikap self-interest, secularism, materialism. Kita melihat dari sejarah bahwa sejak dasawarsa 1960-an, dari tulisan- tulisan banyak pakar futurologi seperti Alvin Toffler (trio: Future Shock, The Third Wave, Previews and Premisses), John Naisbitt (Megatrends, Megatrends 2000), Andrew Grreley (Unsecular Man), dan jawaban-jawaban para pakar Kristen seperti Howard Snyder (Foresight), David Mc Kenna (Megatruth), dan John Stott (The Year 2000), dapatlah diketahui bahwa orang moderen memang dalam sejarah dunia baru pertama kala ini mengalami kekosongan spiritual yang luar biasa, dan ini membutuhkan kompensasi (Naisbitt: High- Tech/High-Touch), hanya kompensasi itu sering dicari manusia dalam bentuk "Air Sumur" berupa candu, agama-agama mistis, lagu-lagu psychedelic yang dalam Kekristenan diisi dengan ibadat-ibadat emosional, yang hanya merupakan kompensasi sesaat dan mencerminkan konsumerisme agama, tetapi firman Tuhan haruslah diberikan dalam bentuk "Air hidup" yang benar-benar menghasilkan Awam Kristen yang tidak haus lagi, bahkan akan mengeluarkan" Mata Air sampai Hidup yang Kekal (Yohanes 4). Gereja di dunia moderen tidak lagi dapat menjadi kelompok ekslusif yang mengisolir dirinya dari tantangan kehidupan dunia kontemporer, tetapi gereja harus menyatakan dirinya secara nyata sebagai "Utusan Tuhan ke dalam Dunia", dan hal ini bisa banyak dilakukan oleh kaum Awam yang memang dalam kehidupan sehari-hari berada "Di Dalam Dunia" sedangkan tugas gereja haruslah menekankan ajaran bahwa sekalipun demikian "Mereka bukan dari Dunia" (Doa Tuhan Yesus: Yohanes 17). Tahun 2000 sudah di ambang pintu, dan menurut John Stott dalam bukunya The Year 2000, setidaknya ada 6 tantangan yang harus dihadapi oleh orang-orang Kristen, yaitu A. Tantangan pertama berupa masalah Hak-hak Azasi Manusia yang masih merupakan masalah rawan di dunia. Pelanggaran hak-hak azasi manusia masih terjadi di mana- mama dewasa ini, ini menimbulkan pertanyaan yang serius mengenai keberadaan umat Kristen dalam situasi ini, dan apakah arti hak azasi manusia menurut Alkitab? Dan apakah yang dapat dilakukan oleh orang Kristen? B. Tantangan kedua adalah masalah Perlombaan senjata khususnya Nuklir yang banyak menimbulkan demonstrasi anti nuklir di mana-mana. Bagaimana konsep Alkitab menghadapi perang? dan Bagaimana Yesus menghadapi situasi demikian? Perang makin kejam dan makin mengerikan karena persenjataan sudah memasuki era nuklir yang fatal! Bagaimana sikap kita?
  • 7. 7 C. Tantangan ketiga adalah masalah Jurang antara yang Kaya dan yang Miskin yang makin merunyamkan situasi moneter dunia. Soal hutang dunia ketiga, dan kemiskinan yang luar biasa di dunia ketiga menantang orang Kristen untuk memberi jawab! Apakah arti penatalayanan (stewardship) Kristen? D. Tantangan keempat adalah masalah Energi dan Lingkungan Hidup yang sekarang menjadi masalah internasional. Sumber-sumber energi yang akan habis dan ekologi lingkungan menjadi penting karena polusi yang sudah keterlaluan, lapisan Ozon yang makin menipis telah menjadi masalah dunia keseluruhannya! E. Tantangan kelima adalah masalah Teknologi Baru/Tinggi yang menimbulkan dampak-dampak yang luar biasa! Teknologi Baru/Tinggi di samping dampak positipnya ternyata juga mendatangkan dampak negatip seperti masalah pengangguran, dehumanisasi, kekosongan batin, dan juga memperdalam jurang kaya miskin! F. Tantangan keenam adalah masalah Kekuasaan dan Demokrasi yang mulai menyadarkan manusia sejak Glastnost dan Perestroika di Rusia. Keterbukaan di Polandia, tetapi juga ketertutupan di Birma, Korea, dan Cina (Tien An Men)! Semuanya menantang sikap dan jawab Kristen! Di samping ke-6 tantangan itu, tentu hal yang belakangan ini kita hadapi adalah masalah penyakitAIDS dan Bioteknologi yang benar-benar menuntut jawab gereja-gereja Kristen! 1. Posisi Kaum Awam Di Gereja Banyak gereja masih menjadi Gereja pendeta atau Gereja penginjil artinya konsep kuno mengenal imam-umat masih banyak terlihat tetap banyak dipraktekkan sampai sekarang, maka bila kaum Awam sebagai suatu kesatuan ingin diharapkan peran sertanya yang potensial itu, gereja- gereja perlu banyak membuka diri akan kekurangannya. Umumnya kaum Awam belum mendapat kesempatan luas dalam pelayanan gereja, terutama kaum profesional dan intelektual, dan andaikata dilibatkanpun, biasanya golongan ini tidak mendapat tempat selayaknya. Agaknya menyedihkan bila seorang dokter atau dosen hanya dibebani tugas-tugas yang kurang ditunjang intelektualitas dan professionalitasnya, seperti hanya harus berkunjung atau mengumpulkan dan menghitung uang persembahan (sekalipun ini juga perlu menjadi pelayanan yang seutuhnya). Dilihat dari organisasi gereja, belum banyak gereja yang membuka diri pada kebutuhan profesionalisme dunia moderen yang lebih bervariasi. Dari jabatan-jabatan formal, kita mengacu pada jabatan Perjanjian Baru yang masih berlatar belakang era agraris. Alkitab sendiri memberikan gambaran bahwa Tuhan dalam karya Keselamatannya menyesuaikan strategi pelayananNya sesuai dengan pertumbuhan budaya manusia; kalau semula diutus para Hakim yang kemudian ditambah para Nabi, Imam, dan Raja, maka pada masa Perjanjian Baru Yesus Kristus sendiri turun ke dunia, dan pelayananNya diteruskan oleh kaum Awam (laos) yang dltangani oleh para Episkopos, Presbyteros, dan Diakonos, sebetulnya masa kini variasi jabatan-jabatan
  • 8. 8 itu perlu dikembangkan lagi! Jabatan-jabatan karismatis belum banyak dikembangkan dan diberi tempat dalam kehidupan berjemaat, dan andaikan adapun saat ini khususnya di persekutuan- persekutuan, jabatan karismatis masih dibatasi hanya pada karunia- karunia rohani seperti karunia lidah, nubuatan, kesembuhan, tetapi kurang memberi tempat pada karunia-karunia hikmat, pengajaran dan pelayanan! Dalam organisasi-organisasi gereja masa kini yang sudah teratur, kita melihat sudah ada penanganan khusus berdasarkan pembagian umur dan seks, seperti Komisi anak, Remaja, Pemuda, Wanita Dewasa/kaum Bapa, dan dengan struktur demikian peran kaum Awam intelektual dan professional tidak akan tersalurkan aspirasinya. Di beberapa gereja sudah ada persekutuan alumni, tetapi masih berada di bawah komisi Pemuda yang tentu akan menimbulkan kecanggungan, karena itu menghadapi dunia moderen yang berkembang cepat, kita perlu cepat pula dalam usaha mengadaptasikan bentuk-bentuk pelayanan dan jabatan baru untuk dapat menampung pelayanan kaum Awam yang lebih luas dan bervariasi itu. Umumnya aktivitas-aktivitas yang tidak tersalurkan itu akan dicari oleh kaum Awam di luar gereja/para church, misalnya timbulnya masa kini persekutuan-persekutuan kaum Awam seperti persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) di umumnya kampus-kampus Universitas, Persekutuan- persekutuan khusus mahasiswa seperti Perkantas, Para Navigator, Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia, dan lainnya di samping Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia yang sudah lama berdiri, dan dikalangan profesional dan intelektual kita lihat menjamurnya kegiatan-kegiatan persekutuan seperti Full Gospel Bussinessmen's Fellowship, Persekutuan Alumni Kristen, Persekutuan Medis dan banyak lainnya. Sudah tiba saatnya gereja perlu memberi posisi yang tepat bagi tumbuhnya golongan intelektual dan profesional yang sekarang merupakan mayoritas kaum Awam Gereja, apakah itu dalam bentuk Komisi khusus, Satuan Tugas atau bentuk-bentuk lain yang dapat menyalurkan kemampuan intelektual dan profesional golongan ini, sehingga dapat ikut berperan serta dalam menjawab tantangan yang dihadapi gereja sesuai dengan talenta yang Tuhan telah berikan kepada mereka! Bila gereja dapat membuka diri dan meluaskan pelayanannya dengan mengikut sertakan para Awam jemaatnya secara umum, dan khususnya yang tergolong intelektual dan profesional dengan memberikan posisi yang tepat kepada mereka. maka pelayanan gereja akan berkembang dengan cepat dan relevan! Memang untuk menuju kesini akan dijumpai banyak kendala, misalnya otoritas para pendeta dan penginjil yang akan "berkurang" dan struktur organisasi yang belum menunjang, tetapi bila kita mau melangkah ke arah ini, tentunya pelayanan kaum Awam Kristen bahkan akan menolong para pendeta dan penginjil untuk lebih berspesialisasi dalam pelayanannya! Kaum Awam tidak patut menjadi rival atau kompetitor dalam pelayanan jemaat tetapi dapat secara efektif menjadi supporter yang kuat (bahkan gratis!). Dan memberikan posisi kepada kaum Awam ini merupakan tindakan yang bijaksana, sebab bila tidak potensi kaum Awam ini akan tersalur melalui kegiatan di luar gereja!
  • 9. 9 2. Pembinaan Teologi Kaum Awam Kaum Awam dalam menjalankan misinya membutuhkan perlengkapan teologis untuk menjadikannya kuat dan mempunyai dasar iman yang teguh, dan dalam hal ini memang gereja-gereja perlu memikirkan metoda yang tepat dalam melengkapi kaum awamnya. Selama ini memang ada atau tidaknya pembinaan dari pihak gereja, tidak akan menghalangi kaum Awam untuk secara mandiri mempelajarinya, karena kaum Awam sudah mempunyai akses menuju studi yang mandiri, seperti misalnya dengan mendengarkan kaset-kaset kotbah, kaset-kaset dan video pelajaran, kursus-kursus tertulis, maupun kursus-kursus Alkitab pendek, tetapi bahaya dari studi mandiri demikian adalah kurangnya arah pengajaran yang jelas. Di sinilah gereja seharusnya menjadi benteng dalam memberikan dan mengarahkan ajaran yang benar. Memang selama ini kekeringan rohani dan pengertian imani kaum Awam dapat dimaklumi bila dlihat bahwa ajaran katekisasi di beberapa gereja sebelum seorang anak layak dibaptis, hanya diberikan dalam waktu 6 sampai 12 bulan, bahkan di kalangan jemaat Pantekosta proses ini bisa lebih cepat lagi, maka bila kemudian kaum Awam gereja dibiarkan tanpa Pembinaan lebih lanjut, maka dapat dimengerti mengapa pelayanan kaum Awam gereja lesu sekali! Seharusnya gereja memperhatikan perlunya pendidikan teologi untuk awam yang lebih sinambung sifatnya, sehingga seseorang dapat terus menerus melengkapi diri dengan pendidikan yang menumbuhkan imannya, khususnya pendidikan yang relevan sebagai jawaban atas tantangan dunia moderen yang berkembang cepat masa kini itu. Di beberapa gereja sudah diadakan Sekolah Alkitab Malam (SAM), sekolah demikian dapat merupakan tempat pengkaderan yang balk sekali bagi pertumbuhan iman kaum Awam. Selama ini memang harus diakui bahwa pembangunan gereja lebih banyak diarahkan kepada penyiapan ruangan berkumpul kebaktian dan kurang memberi dan meyediakan ruangan untuk pertemuan yang bersifat studi atau seminar, degan demikian jemaat kurang mendapat kesempatan untuk menggali pengatahuab Alkitab dan Teologi di komplek gerejanya. Alangkah baiknya kalau gereja mulai merintis untuk membuka ruangan - ruangan perpustakaan yang bukan hanya menyimpan buku saja, tetapi juga kaset kotbah, kaset- kaset dan video yang berisi pelajaran pembinaan dan memberikan kesempatan yang masih langka karena umumnya gereja hanya didatangi oleh jemaat Awan seminggu sekali pada saat ada kebaktian. Gereja-gereja dapat membuka kesempatan bagi kaum Awam untuk memperdalam teologi dengan bekerja sama dengan sekolah-sekolah Alkitab/Teologi, dengan menciptakan paket - paket untuk Awam yang bersifat pendek dan populer. Alvin Toffler dalam bukunya The Role of Education in The Future mengemukakan bahwa pendidikan universitas yang selama ini membutuhkan waktu yang lama sudah
  • 10. 10 tidak lagi sesuai dengan Era informasi pasalnya, pendidikan umum memperlengkapi seseorang dengan bahan-bahan pengulangan masa lalu yang sifatnya teoritis dan lama, dan pada saat seseorang menyelesaikan pendidikan demikian, dan memasuki dunia praktek pendidikan yang diperolehnya tenyata sudah tidak siap pakai karena perkembangan pasar berubah jauh lebih cepat dibandingkan pendidikan formal; itulah sebabnya menurut Toffler, pendidikan moderen Peru berbentuk pendidikan singkat - singkat tetapi yang bersifat seumur hidup. Masalah yang sama juga dihadapi pendidikan teologi formal, karena itu,pendidikan teologi kaum Awam yang sifatnya pendek dan dibagi dalam paket-paket tetai yang dilakukan seumur hidup akan lebih memenuhi kebutuhan nyata untuk melengkapi kaum Awam. Pendidikan pendek - pendek demikian juga harus mempunyai variasi yang banyak yang dapat dipilih oleh kaum Awam yang bersangkutan, dengan demikian relevansi pendidikan demikian dapat menunjang kebutuhan nyata yang diperlukan dan dihadapi oleh kaum Awam. Kelompok-kelompok interes semacam quality circle di Jepang yang terkenal itu, yang merupakan unit diskusi dan konsultasl orang-orang yang menghadapi tugas dan masalah yang sama, dalam manajemen, ternyata merupakan kekuatan manajemen yang ampuh! Di gereja, hal yang sama bisa dicoba, mlsalnya dengan mengadakan kelompok- kelompok interes seperti kelompok hukum, etika, ekologi, lingkungan hidup dan lainnya, dan bila hal ini terlalu ideal untuk dapat dilakukan di gereja kecil dengan jumlah kaum awamnya yang relatif kecil, hal ini bisa diadakan dalam kerjasama dengan gereja-gereja lain. Kelompok-kelompok demikian dapat merupakan unit studi mandiri yang efektif. 3. Peran Serta Kaum Awam Dalam Pertumbuhan Gereja, Dan Pembangunan Masyarakat Bagaimana sekarang peran serta kaum Awam dalam Pertumbuhan Gereja dan juga dalam Pembangunan Masyarakat ? Secara tradislonal, saluran yang tersedia untuk peran serta kaum Awam dl gereja pada masa kini sangat terbatas, hanya dalam mengisi kegiatan seperti menjadi majelis jemaat , anggota komisi, anggota paduan suara, atau guru sekolah minggu, bahkan praktis kesempatan pelayanan mimbar tertutup bagi kaum Awam secara keseluruhan. Diperlukan kreativitas dalam mengembangkan wawasan pelayanan gerejawi, dan wawasan ini dapat dikembangkan oleh kaum Awam yang sehari-pari bergumul di masyarakat dalam menghadapi tantangan sehari - hari. Kaum Awam dapat didorong untuk mengembangkan pelayanan mimbar dan pelayanan- pelayanan gerejawi di gerejanya. Bila seorang Awam berbeban dalam membentuk kelompok pengusaha di lingkungan gereja, atau ingin membentuk kelompok alumni, prakarsa demikian perlu disambut dan dibantu sebagai peran serta Awam yang aktif. Fakta menunjukkan bahwa di banyak gereja, prakarsa demikian sering dianggap sepi.
  • 11. 11 Harus diakui, bahwa seperti diakui oleh Toffler mengapa universitas masa kini kurang bisa memenuhi tantangan era informasi adalah karena universitas secara umum masih mengikuti pola pendidikan gelombang kedua, demikian juga kita melihat bahwa pola kehidupan gereja - gereja masih banyak yang mengikuti pola pabrik gelombang kedua yang statis. Jemaat - jemaat di kota besar lebih-lebih harus mempunyai fleksibilitas dan daya adaptasi yang besar. Dalam hubungan dengan pelayanan ke luar, sebagai terang dunia dan garam dunia, gereja ditantang untuk memberi jawab ( ber-apologia) menghadapi pertanyaan dan tantangan dunia di sekelilingnya secara umum, dan secara khusus pembangunan masyarakat yang membutuhkan partisipasi gereja dengan kaum Awamnya. Menghadapi tantangan -tantangan yang diajukan oleh John Stott dalam bukunya The Year 2000, kaum Awam khususnya para proffessional dan intelektualnya ditantang untuk ikut melayani sebagai tangan-tangan gereja. Kelompok-kelompok diskusi (quality circle) seperti yang digambarkan di atas, yang antara lain dapat mendiskusikan soal-soal yang menyangkut hak-hak azasi manusia, masalah ekologi dan lingkungan hidup, jurang kaya miskin, dan bahkan soal-soal dari AIDS, Bayi Tabung , sampai Narkotika, sekarang perlu dijabarkan pelayanan diakonia maupun marturia gereja! Di kota-kota besar masalah Penggusuran dan Pemukiman kembali merupakan masalah yang aktual yang membutuhkan uluran tangan gereja dan pelayanan kaum Awamnya, demikian juga soal-soal seperti ketidakadilan atau pengangguran/PHK membutuhkan pula tanggapan kaum Awam gereja untuk diterjuni. Memang pelayanan-pelayanan gereja dan kaum Awam selama ini cenderung hanya bersifat karikatif saja, padahal pelayanan demikian seharusnya merupakan pelayanan yang konstruktif. Kita tidak dapat hanya memberi makan mereka yang di PHK kan atau memberi penginapan saja kepada mereka yang tergusur, tetapl perlu dicarikan jalan keluar berupa konsep pemikiran dan tindakan, bagaimana masalah pengangguran struktural itu bisa ditanggulangi; kita juga tidak boleh dan tidak jujur bila hanya sekedar menyalahkan mereka yang berzinah maupun melakukan perbuatan homoseksual, dan mengutuk nasib mereka yang terkena AIDS, tetapi kita perlu melayani dengan lebih aktif menuju pelayanan manusia seutuhnya, baik kepercayaan kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Tetapi juga keselamatan seutuhnya sebagai layaknya tubuh yang menjadi gambar Allah! Epilogos Dengan adanya uraian - uraian singkat di atas, patutlah kita bersyukur bahwa pada masa kini terbuka luas pelayanan kaum Awan di gereja - gereja, dan perkembangan budaya dunia telah memungkinkan kaum Awam dilengkapi dengan berbagai macam potensi yang siap dikembangkan, hanya yang menjadi masalah sekang, sudah siapkah kita untuk mendaya gunakan semua potensi kaum Awam itu untuk perkembangan gereja dan pembangunan masyarakat ?
  • 12. 12 Rasul Paulus sendiri telah mengembangkan pelayanan kaum Awam (tent maker) dan dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika ia berkata "Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak Ialai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu ... kami memberitakan Injil Allah kepada kamu." (II Tesalonika 3 :7 - 8 dan I Tesalonika 2 : 9). Bagaimana jawab kita khususnya yang menjadi bagian dalam kaum Awam Kristen ? Sudah tiba saatnya bagi kita untuk secara aktif berperan serta dalam pertumbuhan gereja dan pembangunan masyarakat sebagai kesaksian iman kita ! Amin ! Judul Buku : Menuju Tahun 2000: Tantangan Gereja Di Indonesia Penulis : Herlianto Penerbit : Pusat Literatur Euangelion, Yayasan Penerbitan Kristen Injili Halaman : 117 – 135 Sumber lain: Judul Artikel : Gereja Dan Alkitab Sejarah Perkembangan Penerjemahan dan Penggunaan Alkitab Ditinjau Dari Segi Perkembangan dan Persatuan Bangsa Serta Kesatuan Umat Tuhan Di Indonesia