Syari'at Islam memiliki karakteristik yang bersumber dari Allah yaitu bersifat rabbani (berhubungan dengan Allah), insani (mementingkan manusia), dan akhlakiyah (mengatur tata kelakuan manusia). Ketiga karakteristik ini membedakan syari'at Islam dari yang lain dan menjadikannya sempurna dan lengkap untuk menuntun umat manusia.
3. Pengertian Syari’at Islam
Syari’at dari segi bahasa berarti mazhab dan jalan lurus, menurut istilah, syari’at berarti
agama dan berbagai hukum yang disyari’atkan Allah untuk hamba-hamba-Nya.
Islam berarti tunduk dan berserah diri kepada Allah SWT, kemudian kata ini digunakan
secara khusus untuk menyebutkan agama yang diturunkan Allah kepada manusia
melalui Muhammad SAW. Dengan makna inilah kata Islam disebutkan dalam Al-
Qur’an.
“Pada hari ini telah disempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam ini sebagai agama bagimu.” (Al-
Maidah: 3)
“Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (Ali-
Imran: 85)
Atas dasar itu, syari’at menurut istilah berarti hukum-hukum yang disyari’atkan oleh Allah
bagi hamba-hamba-Nya, baik berupa penetapan syari’at ini berdasarkan Al-Qur’an
atau Sunnah Nabi berupa perkataan , perbuatan dan peng akuan. Jadi, syari’at
Islam menurut istilah tidak lain adalah hukum –hukum yang ada di dalam Al-Qur’an
dan Sunnah Nabi, yang merupakan wahyu dari Allah kepada Nabi-Nya untuk
disampaikan kepada umat manusia.
4. Karakteristik Syari’at Islam
Syari’at Islam memiliki karakteristik yang
membedakannya dari selainnya, bersumber
dari sisi Allah, balasannya diberikan di dunia
dan akhirat, mencakup semua tempat dan
waktu, dan meliputi semua urusan kehidupan
6. RABBANIYAH
Rabbaniyah => “RABB” + “ALIF”
“NUN”
Berarti berhubungan kepada Rabb dan
manusia yang berpredikat Rabbani bila
ia berhubungan dengan Allah sebagai
satu-satunya Rabb. Q.S Ali-Imron ayat
79.
7. Pengaruh Rabbaniyah
Membentuk dan membuahkan:
1. Pengetahuan tentang tujuan
keberadaan manusia
2. Manusia akan mengikuti fitrahnya
3. Keselamatan jiwa dari perpecahan dan
konflik
Batin
4. Terbebas dari penghambaan terhadap
duniawi.
8. INSANIYAH
dalam sifat Rabbaniyah manusia
dijadikan tujuan dan sasarannya, ini juga
mengandung arti adanya jalinan hubungan
baik dengan Allah yang sekaligus ridha-Nya
merupakan tujuan manusia dan sasaran
Islam.
Diturunkan untuk meningkatkan taraf hidup
manusia, membimbing, memelihara sifat-sifat
humanistik serta menjaganya dari proses2
the humanisasi dan dari sifat2 kehewanan.
Q.S 25:1.
9. AKHLAQIYAH
Akhlaqiyah sesungguhnya ia mencakup kehidupan dengan
segala aspeknya dan semua bidangnya. Sebagaimana
dengan apa yang didikotomikan oleh manusia dengan
mengatas namakan agama, filsafat, tradisi ataupun
masyarakat: maka etika moral dalam islam telah
menggabungkannya dalam keharmonisan, saling
melengkapi bahkan islam menambahkannya dalam nilai
lebih. Disini moralitas akhlaq rabbniyah yang menjadi
inspirasi dalam pelaksanaannya. Karena sesungguhnya
jika akhlaq ini diterapkan tidak akan merugikan manusia
baikk muslim mauppun non muslim, bhkan bagi semesta
alam ini
10. IKHTITAM
Sedemikian lengkap dan sempurnanya syariah
islam menjadikan seorang muslim sangat
memungkinkan untuk dengan mudah ta’abbud
ilallah pemahaman yang hanya cenderung
memegang salah satunya saja sebagaiman
terjadi dalam aliran2 di kalangan kaum muslimin
hanya akan mereduksi pemhaman kita tentang
islam yang akhirnya merugikan kita sendiri dan
barangkali inilah faktor utama kegagalan umat
islam dalam membangun kejayaan islam di
muka bumi ini. Mungkinkah hal ini akan
terulang?