Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dalam Islam dan Barat serta etika profesi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan lima aspek etika bisnis dalam Islam, beberapa teori etika seperti etika egoisme dan relativisme, konsep deontologi, pengertian profesi dan kode etik, serta prinsip-prinsip etika profesi.
PPT PERSPEKTIF ETIKA BISNIS DALAM AJARAN ISLAM DAN BARAT, ETIKA PROFESI
1. PERSPEKTIF ETIKA
BISNIS DALAM
AJARAN ISLAM DAN
BARAT, ETIKA
PROFESI
• NADYA NOVI LESTARI 14217393
• RAMA SATRIA ADJI P 14217932
KELOMPOK 13
3EA24
2. SUB POKOK MATERI
Beberapa aspek etika bisnis islami
Teori ethical egoism
Teori relativisme
Konsep deontology
Pengertian profesi
Kode etik
Prinsip etika profesi
3. 5 KETENTUAN UMUM ETIKA
BISNIS DALAM ISLAM
Beberapa Aspek Etika Bisnis Islami
Islam itu sendiri merupakan sumber nilai
dan etika dalam segala aspek kehidupan
manusia secara menyeluruh, termasuk wacana
bisnis. Islam memiliki wawasan yang
komprehensif tentang etika bisnis. Mulai dari
prinsip dasar, pokok-pokok kerusakan dalam
perdagangan, faktor-faktor produksi, tenaga
kerja, modal organisasi, distribusi kekayaan,
masalah upah, barang dan jasa, kualifikasi
dalam bisnis, sampai kepada etika sosio
ekonomik menyangkut hak milik dan hubungan
sosial.
4. 1. Kesatuan (Tahuhid/Unity)
Dalam hal ini adalah kesatuan sebagaimana
terefleksikan dalam konsep tauhid yang memadukan
keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim baik dalam
bidang ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan yang
homogen, serta mementingkan konsep konsistensi dan
keteraturan yang menyeluruh.
2. Keseimbangan (Equilibrium/Adil)
Islam sangat menganjurkan untuk berbuat adil dalam
berbisnis, dan melarang berbuat curang atau berlaku dzalim.
Rasulullah diutus Allah untuk membangun keadilan.
Kecelakan besar bagi orang yang berbuat curang, yaitu
orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain
meminta untuk dipenuhi, sementara kalau menakar atau
menimbang untuk oran selalu di kurangi.
5. 3. Kebenaran : kebijakan dan kejujuran
Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung
makna kebenaran lawan dari kesalahan, mengandung pula
dua unsur yaitu kebijakan dan kejujuran. Dalam konteks
bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia niat, sikap dan
perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) proses
mencari atau memperoleh komoditas pengembangan
maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan
keuntungan.
4. Kehendak Bebas (free will)
Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai
etika bisnis islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan
kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar. Tidak
adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong
manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala
potensi yang dimilikinya.
6. 5. Tanggung Jawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal
yang mustahil dilakukan oleh manusia karena
tidak menuntut adanya pertanggungjawaban
dan akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan
keadilan dan kesatuan, manusia perlu
mempertaggungjawabkan tindakanya secara
logis prinsip ini berhubungan erat dengan
kehendak bebas.
7. Teori Ethical Egoism
Ethical Egoism menegaskan bahawa kita tidak
harus mengabaikan secara mutlak kepentingan orang
lain tetapi kita patut mempertimbangkannya apabila
tindakan itu secara langsung akan membawa kebaikan
kepada diri sendiri. Egoism mengatakan suatu tindakan
dikatakan etis apabila bermanfaat bagi diri sendiri serta
mengatakan bahwa kita harus mengejar sendiri atau
mengutamakan kepentingan diri kita. Ethical Egoism
adalah berbeda dengan prinsip-prinsip moral seperti
sentiasa bersikap jujur, amanah dan bercakap benar.
8. Teori Relativisme
Relativisme berasal dari kata Latin, relativus,
yang berarti nisbi atau relatif. Sejalan dengan arti
katanya, secara umum relativisme berpendapat
bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, moral,
agama, bukanlah perbedaan dalam hakikat,
melainkan perbedaan karena faktor-faktor di
luarnya. Sebagai paham dan pandangan etis,
relativisme berpendapat bahwa yang baik dan yang
jahat, yang benar dan yang salah tergantung pada
masing-masing orang dan budaya masyarakatnya.
Ajaran seperti ini dianut oleh Protagras, Pyrrho, dan
pengikut-pengikutnya, maupun oleh kaum Skeptik.
9. Konsep Deontology
Deontology Berasal dari bahasa yunani Deon
yang berarti kewajiban/ Sesuatu yang harus. Etika
deontology ini lebih menekankan pada kewajiban
manusia untuk bertindak secara baik menurut teori
ini tindakan baik bukan berarti harus mndatangkan
kebaikan namun berdasarkan baik pada dirinya
sendiri jikalau kita bisa katakana ini adalah mutlak
harus dikerjakan tanpa melihat berbagai sudut
pandang. Konsep ini menyiratkan adanya
perbedaan kewajiban yang hadir bersamaan.
Artinya ada sebuah persoalan yang kadang baik
dilihat dari satu sisi, namun juga terlihat buruk dari
sudut pandang lain.
10. Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam
bahasa Inggris “Profess”, yang dalam bahasa Yunani
adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji untuk
memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus
secara tetap/permanen”.Profesi adalah pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki
asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan
lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh
profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan,
militer,teknik dan desainer.
11. Kode Etika
Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai &
juga aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar & baik & apa yang
tidak benar & tidak baik bagi profesional. Kode etik
menyatakan perbuatan apa saja yang benar / salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan & perbuatan
apa yang harus dihindari. Atau secara singkatnya
definisi kode etik yaitu suatu pola aturan, tata cara,
tanda, pedoman etis ketika melakukan suatu
kegiatan / suatu pekerjaan. Kode etik merupakan
pola aturan / tata cara sebagai pedoman
berperilaku.
12. Prinsip Etika Profesi
Dalam tuntutan professional sangat erat
hubungannya dengan suatu kode etik untuk masing-
masing profesi. Kode etik itu berhubungan dengan
prinsip etika tertentu yang berlaku untuk suatu
profesi.Prinsip-prinsip etika profesi adalah :
1. Prinsip Tanggung Jawab,
2. Prinsip Keadilan,
3. Prinsip Otonomi,
4. Prinsip Integritas Moral