SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  28
Télécharger pour lire hors ligne
Kesiagaan Darurat
Wabah Penyakit Hewan
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
FORUM DISKUSI KELOMPOK KERJA KESIAGAAN DARURAT
VETERINER INDONESIA (KIATVETINDO)
Penguatan Instrumen Legal Untuk Kesiapsiagaan dan
Respon Darurat Penyakit Hewan
Jakarta, 10-11 Juli 2018
Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
kemampuan deteksi dini?
▪ Kesadaran pemilik ternak dan masyarakat terhadap ancaman
penyakit-penyakit hewan yang mewabah;
▪ Pelatihan dokter hewan dan petugas teknis lapangan dalam
pengenalan penyakit melalui gejala klinis dan patologi penyakit-
penyakit hewan yang mewabah;
▪ Surveilans aktif yang berkesinambungan sebagai pelengkap dari
surveilans pasif;
▪ Pembangunan sistim identifikasi ternak untuk meningkatkan
kemampuan penelusuran penyakit (disease-tracing capabilities);
▪ Mekanisme pelaporan penyakit pada saat darurat (emergency
disease-reporting mechanisms) dari lokal dan/atau ke regional
dan/atau national (kantor pusat);
▪ Penerapan suatu sistim informasi penyakit darurat (an
emergency disease information system);
FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National Animal Disease
Emergency Preparedness Plans
Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
kemampuan deteksi dini? (lanjutan)
▪ Peningkatan kemampuan diagnostik laboratorium penyakit-
penyakit prioritas untuk laboratorium-laboratorium veteriner
provinsi dan nasional;
▪ Pengembangan hubungan yang kuat antara laboratorium-
laboratorium nasional dengan laboratorium-laboratorium referensi
regional dan dunia, termasuk pengiriman spesimen rutin untuk
spesialisasi antigenik dan karakterisasi genetik dari agen
penyebab penyakit;
▪ Penguatan kemampuan epidemiologi untuk mendukung
kesiagaan darurat dan strategi manajemen penyakit;
▪ Pelaporan internasional penyakit ke OIE dan negara-negara
tetangga yang cepat dan komprehensif;
▪ Memasukkan peringatan dini (early warning) dalam rencana
kontijensi untuk wabah penyakit hewan.
FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National Animal Disease
Emergency Preparedness Plans
Elemen apa yang diperlukan untuk
respon dini wabah penyakit?
▪ Penyusunan rencana kontijensi darurat penyakit nasional
(national emergency disease contingency plans), baik yang
umum dan untuk penyakit-penyakit yang berisiko mewabah;
▪ Pembentukan suatu komisi kesiagaan darurat penyakit hewan
(national animal disease emergency planning committee);
▪ Pembentukan suatu komisi penasihat kesiagaan darurat
(consultative committee on emergency animal diseases) yang
diberi tugas menanggungjawabi dalam melaksanakan rencana-
rencana darurat penyakit hewan;
▪ Instalasi kemampuan diagnostik untuk penyakit-penyakit yang
berisiko mewabah;
▪ Pengaturan untuk memastikan pelibatan sektor swasta (seperti
organisasi peternak, dokter hewan praktik, pedagang ternak,
perusahaan peternakan komersial, prosesor produk hewan dan
eksportir); FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National Animal Disease
Emergency Preparedness Plans
Elemen apa yang diperlukan untuk
respon dini wabah penyakit? (lanjutan)
▪ Pengaturan untuk wabah/epidemi penyakit-penyakit ternak yang
dimasukkan ke dalam rencana bencana nasional, sehingga polisi,
tentara dan layanan lainnya dapat dilibatkan apabila dan kapan
diperlukan;
▪ Penyiapan kerangka legislasi dan administratif untuk
memungkinkan semua tindakan-tindakan pengendalian wabah
penyakit yang diperlukan dapat diimplementasi tanpa terlambat;
▪ Pengaturan untuk pembiayaan untuk pengendalian wabah
penyakit dapat tersedia secepat mungkin;
▪ Kepastian kelembagaan kesehatan hewan terstruktur sedemikan
rupa sehingga dapat memfasilitasi pelaporan dan pelaksanaan
koordinasi kampanye nasional pengendalian/pemberantasan
penyakit tanpa terlambat selama keadaan darurat berlangsung;
▪ Penyediaan personil terlatih dan sumberdaya-sumberdaya yang
diperlukan lainnya; FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National
Animal Disease Emergency Preparedness Plans
Elemen apa yang diperlukan untuk
respon dini wabah penyakit? (Lanjutan)
▪ Pengaturan kompensasi dimana peternak atau lainnya dapat dibayar
secara adil dan cepat untuk setiap hewan atau properti yang
dimusnahkan sebagai bagian dari pengendalian wabah penyakit;
▪ Kepastian untuk mengakses vaksin yang dijamin kualitasnya
(mengandung strain vaksin yang secara antigenik cocok dengan strain
penyebab wabah) melalui suatu bank vaksin atau sumber-sumber lain;
▪ Harmonisasi program-program pengendalian wabah penyakit dan
kerjasama dengan negara-negara tetangga untuk memastikan suatu
pendekatan regional;
▪ Determinasi organisasi-organisasi internasional untuk terlibat dalam
pengendalian/penghentian wabah penyakit, termasuk OIE,
FAO/EMPRES, yang mungkin dapat menyediakan bantuan reaksi
cepat jika diperlukan dan pengembangan jalur komunikasi reguler
dengan organisasi-organisasi seperti itu.
FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National Animal Disease
Emergency Preparedness Plans
Legislasi atau Regulasi yang mendasari
kerangka hukum dan kewenangan
▪ menyatakan penyakit-penyakit hewan yang wajib dilaporkan
(compulsorily notifiable);
▪ mengizinkan petugas pemerintah (atau orang yang telah
ditugaskan) untuk memasuki suatu peternakan atau perusahaan
ternak lainnya untuk tujuan surveilans penyakit dan mengambil
spesimen diagnostik;
▪ kewenangan untuk menyatakan wilayah tertular dan zona kontrol
penyakit;
▪ kewenangan untuk mengkarantinakan suatu peternakan atau
perusahaan ternak lainnya;
▪ kewenangan memberlakukan pelarangan terhadap pergerakan
ternak, produk ternak atau material lain yang potensial
terkontaminasi atau mengeluarkan izin untuk pergerakan hewan
hanya di bawah persyaratan kesehatan hewan yang spesifik;
FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National Animal
Disease Emergency Preparedness Plans
Legislasi atau Regulasi yang mendasari
kerangka hukum dan kewenangan (Lanjutan)
▪ kewenangan untuk melakukan pemusnahan wajib dan disposal
yang aman dari hewan-hewan terinfeksi atau potensial terinfeksi
dan produk-produk dan material-material yang terkontaminasi
atau potensial terkontaminasi, dengan kompensasi yang adil;
▪ kewenangan untuk melakukan tindakan-tindakan pengendalian
penyakit yang diperlukan, termasuk vaksinasi wajib;
▪ menyediakan kompensasi untuk diberikan kepada pemilik ternak
dan properti yang dihancurkan sebagai bagian dari program
pengendalian penyakit dan menentukan standar untuk
kompensasi tersebut;
▪ memberlakukan praktik-praktik yang baik (codes of practice) bagi
perusahaan dan kegiatan yang berisiko (seperti pasar hewan,
RPH, dan pabrik susu) dan kewenangan tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk ini;
▪ kewenangan identifikasi wajib bagi ternak, bila diperlukan.
FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National Animal
Disease Emergency Preparedness Plans
Pelaporan WABAH menurut
peraturan perundangan
UU 8/2009 Pasal 46 ayat (1):
Menteri menyatakan dan mengumumkan kepada masyarakat luas kejadian
wabah penyakit hewan menular di suatu wilayah berdasarkan laporan gubernur
dan/atau bupati/walikota setelah memperoleh hasil investigasi laboratorium
veteriner dari pejabat otoritas veteriner di wilayah setempat.
PP 8/2009 Pasal 19 ayat (4):
Hasil kajian epidemiologis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang
mengindikasikan terjadinya Wabah dilaporkan oleh bupati/walikota kepada
gubernur dan Menteri dengan tembusan kepada bupati/walikota yang wilayahnya
berbatasan dan berisiko tertular Penyakit Hewan.
PP 8/2009 Pasal 19 ayat (4):
Hasil kajian epidemiologis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
yang mengindikasikan terjadinya Wabah dilaporkan oleh gubernur kepada
Menteri dengan tembusan kepada:
a. bupati/walikota yang berada di dalam Wilayah provinsi bersangkutan; dan
b. gubernur yang wilayahnya berisiko tertular Penyakit Hewan dari provinsi yang
terjangkit Penyakit Hewan.
Penjelasan Kiatvetindo dalam UU
18/2009 jo UU 41/2014
▪ Yang dimaksud dengan
“kesiagaan darurat veteriner”
adalah tindakan antisipatif dalam
menghadapi ancaman penyakit
hewan menular eksotik.
UU 8/2009 Pasal 42 ayat (6):
Menteri menetapkan manajemen kesiagaan darurat veteriner
untuk mengantisipasi terjadinya penyakit hewan menular
terutama penyakit eksotik.
Penjelasan Kiatvetindo dalam
PP 47/2015
▪ Yang dimaksud dengan “kesiagaan
darurat veteriner” adalah tindakan
antisipatif dalam menghadapi
ancaman muncul, berjangkit, dan
menyebarnya Penyakit Hewan
Menular Strategis dan Penyakit
Hewan Eksotik.
PP 47/2015 Pasal 46:
(1) Kesiagaan darurat veteriner sebagaimana dimaksud dalam Pasal
29 ayat (1) huruf f disusun dalam bentuk pedoman untuk
mengantisipasi muncul, berjangkit, dan menyebarnya Wabah
Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Hewan Eksotik.
(2) Kesiagaan darurat veteriner sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan oleh Menteri.
PP 3/2017 Pasal 6: Keputusan teknis tertinggi
Pejabat Otovet Nasional berkaitan dengan WABAH
UU 8/2009 Pasal 46:
(1) Menteri menyatakan dan mengumumkan kepada masyarakat
luas kejadian wabah penyakit hewan menular di suatu wilayah
berdasarkan laporan gubernur dan/atau bupati/walikota setelah
memperoleh hasil investigasi laboratorium veteriner dari pejabat
otoritas veteriner di wilayah setempat.
b. pemberian rekomendasi penetapan Wabah Penyakit
Hewan menular kepada Menteri;
c. pemberian rekomendasi pencabutan penetapan Wabah
Penyakit Hewan menular kepada Menteri;
d. pemberian rekomendasi penetapan status darurat
Veteriner di tingkat nasional kepada Menteri;
Bagaimana
mensinkronkan?
PP 3/2017 Pasal 12: Keputusan teknis tertinggi
Pejabat Otovet Keswan berkaitan dengan WABAH
d. penetapan investigasi Wabah Penyakit Hewan menular;
c. penetapan dan pelaksanaan respon cepat penanganan
Wabah lintas daerah provinsi;
Bagaimana
mensinkronkan
& menjalankan?
PP 47/2015 Pasal 10:
(1) Penyidikan Penyakit Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dilakukan
jika: b. adanya laporan dugaan timbulnya Wabah di suatu Wilayah.
PP 47/2015 Pasal 17 ayat (2):
b. jika hasil kegiatan surveilans, penyidikan, serta pemeriksaan dan pengujian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 15
mengindikasikan terjadinya Wabah.
PP 47/2015 Pasal 47:
Penerapan kewaspadaan dini oleh setiap orang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan melalui pelaporan terjadinya tanda munculnya Penyakit
Hewan Menular Strategis dan/atau Wabah kepada Otoritas Veteriner
kabupaten/kota atau Otoritas Veteriner provinsi.
PP 3/2017 Pasal 12: Keputusan teknis tertinggi
Pejabat Otovet Provinsi berkaitan dengan WABAH
c. penetapan pelaksanaan respon cepat penanganan Wabah dalam
wilayah kabupaten/kota;
d. pemberian rekomendasi penetapan status Wabah berdampak
sosioekonomi tinggi bagi wilayah kabupaten/kota dan rekomendasi
penetapan penutupan daerah akibat Wabah kepada bupati/walikota;
e. pemberian rekomendasi pencabutan status Wabah dan
rekomendasi penetapan pencabutan penutupan daerah akibat
Wabah dalam satu wilayah kabupaten/kota kepada gubernur;
UU 8/2009 Pasal 46 ayat (1) dan (2):
(1) Menteri menyatakan dan mengumumkan kepada masyarakat luas kejadian
wabah penyakit hewan menular di suatu wilayah berdasarkan laporan
gubernur dan/atau bupati/walikota setelah memperoleh hasil investigasi
laboratorium veteriner dari pejabat otoritas veteriner di wilayah setempat.
(2) Dalam hal suatu wilayah dinyatakan sebagai daerah wabah, pemerintah
daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten atau kota wajib menutup
daerah tertular, melakukan pengamanan, pemberantasan, dan pengobatan
hewan, serta pengalokasian dana yang memadai di samping dana Pemerintah.
PP 3/2017 Pasal 12: Keputusan teknis tertinggi Pejabat
Otovet Kabupaten/Kota berkaitan dengan WABAH
c. penetapan pelaksanaan respon cepat penanganan Wabah lintas
kabupaten/kota dalam wilayah provinsi;
d. pemberian rekomendasi penetapan status Wabah berdampak
sosioekonomi tinggi bagi wilayah provinsi dan rekomendasi
penetapan penutupan daerah akibat Wabah kepada gubernur;
e. pemberian rekomendasi pencabutan status Wabah dan
rekomendasi penetapan pencabutan penutupan daerah akibat
Wabah dalam satu wilayah kabupaten/kota kepada bupati/walikota;
UU 8/2009 Pasal 46 ayat (1) dan (2):
(1) Menteri menyatakan dan mengumumkan kepada masyarakat luas kejadian
wabah penyakit hewan menular di suatu wilayah berdasarkan laporan
gubernur dan/atau bupati/walikota setelah memperoleh hasil investigasi
laboratorium veteriner dari pejabat otoritas veteriner di wilayah setempat.
(2) Dalam hal suatu wilayah dinyatakan sebagai daerah wabah, pemerintah
daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten atau kota wajib menutup
daerah tertular, melakukan pengamanan, pemberantasan, dan pengobatan
hewan, serta pengalokasian dana yang memadai di samping dana Pemerintah.
PP 3/2017 Pasal 21: Keputusan teknis Dokter
Hewan Berwenang berkaitan dengan WABAH
Dalam rangka pengambilan keputusan teknis di atas, Dokter
Hewan Berwenang memiliki kewenangan untuk memasuki unit
usaha guna melakukan inspeksi status Kesehatan Hewan,
Kesejahteraan Hewan, dan keamanan Produk Hewan.
i. penutupan sementara lokasi usaha di bidang peternakan
dan Kesehatan Hewan apabila diindikasikan adanya
Wabah;
j. pemberian rekomendasi penghentian sementara proses
produksi kepada pejabat Otoritas Veteriner sesuai dengan
kewenangannya apabila unit usaha di bidang peternakan
dan Kesehatan Hewan terdeteksi tercemar bahaya
biologik, kimiawi, dan/atau fisik yang membahayakan
kesehatan atau diindikasikan melakukan pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan di bidang
peternakan dan Kesehatan Hewan.
Perlu
diperkuat
dengan
dalam
rancangan
Kiatvetindo?
Rekomendasi: Lanjutkan rancangan dengan
memasukkan penyakit-penyakit yang wajib
dilaporkan dan KEWENANGAN hukum apa yang
diperlukan untuk penanggulangan WABAH
PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR: ......./Permentan/OT.140/..../2015
TENTANG
KEWASPADAAN DINI, PERINGATAN DINI DAN
KESIAGAAN DARURAT VETERINER
PP 47/2015 ayat 46:
(3) Kesiagaan darurat veteriner sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disosialisasikan dan disimulasikan oleh Otoritas Veteriner
Kementerian kepada semua pemangku kepentingan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan dan
evaluasi kesiagaan darurat veteriner diatur dengan Peraturan
Menteri.
MATRIKS MATRIKS PENILAIAN
BOBOT PENILAIAN
5 SANGAT PENTING
4 PENTING
3 CUKUP PENTING
2 KURANG PENTING
1 TIDAK PENTING
z
DISKUSI PLENO 1
Bagaimana menandai munculnya
penyakit yang wajib dilaporkan?
PENANDAAN GEJALA-GEJALA NOTIFIABLE DISEASE BOBOT
1. Sejumlah besar hewan sakit atau mati
2. Penyebaran penyakit sangat cepat sekali dalam kelompok atau flok
3. Hewan pincang, meneteskan air liur, atau air liur berlebihan
4. Tukak, erosi, atau lepuh-lepuh sekitar kaki, moncong, ambing, dan mulut
5. Perilaku gugup yang tidak biasa
6. Keluar kotoran cair (mencret), terutama apabila mengandung darah
7. Pengeluaran cairan hidung berlebihan
8. Unggas kelihatan kusam, kepala bengkak, atau kesulitan bernafas
9. Penurunan produksi susu pada ternak
10. Penurunan produksi telur pada unggas
11. Suatu peningkatan lapisan kulit telur pada unggas
12. Sakit tiba-tiba dengan kemerosotan fisik atau kematian pada kuda
13. Setiap gejala penyakit yang tidak biasa atau tidak dipahami pada hewan
atau unggas
CONTOH PEMBOBOTAN DENGAN ANGKA 1 - 5
http://www.pir.sa.gov.au/biosecurity/animal_health/reporting_animal_disease
Contoh bagan “spider” untuk penandaan
gejala-gejala ‘notifiable disease’
0
1
2
3
4
5
Kesakitan dan kematian
tinggi
Penyebaran penyakit
cepat
Hewan pincang dan air
liur berlebihan
Lepuh-lepuh di kaki dan
mulut
Perilaku gugup yang
tidak biasa
Mencret terutama ada
darah
Pengeluaran cairan
hidung berlebihan
Penurunan produksi susu
Gejala penyakit yang
tidak biasa
z
DISKUSI PLENO 2
Informasi apa yang wajib
dilaporkan?
INFORMASI YANG DINOTIFIKASIKAN BOBOT
1. Pes atau penyakit apa yang diduga
2. Nama pemilik ternak atau manajer peternakan
3. Alamat peternakan dan nomor telepon
4. Spesies ternak
5. Jumlah hewan di peternakan/properti
6. Tipe hewan yang terkena
7. Suatu deskripsi gejala klinis ternak sakit
8. Tanggal gejala klinis pertama kali terlihat
9. Perkiraan jumlah hewan sakit atau mati
10. Jika ada hewan yang mungkin membawa penyakit masuk ke peternakan
atau keluar dari peternakan
11. Ada orang yang pulang dari luar negeri masuk ke peternakan
CONTOH PEMBOBOTAN DENGAN ANGKA 1 - 5
http://www.pir.sa.gov.au/biosecurity/animal_health/reporting_animal_disease
Contoh bagan “spider” untuk
kewenangan dalam darurat wabah
0
1
2
3
4
5
Pes atau penyakit apa yang
diduga
Nama pemilik ternak/manajer
peternakan
Alamat peternakan dan nomor
telepon
Spesies ternak
Jumlah hewan di
peternakan/properti
Tipe hewan yang terkena
Suatu deskripsi gejala klinis
ternak sakit
Tanggal gejala klinis pertama kali
terlihat
Perkiraan jumlah hewan sakit
atau mati
Jika ada hewan pembawa
penyakit masuk/keluar
Ada orang dari luar negeri masuk
ke peternakan
z
DISKUSI PLENO 3
Kewenangan apa yang diperlukan
dalam darurat wabah?
KEWENANGAN BOBOT
1. KEWENANGAN UNTUK MEMASUKI SUATU PETERNAKAN
2. KEWENANGAN UNTUK MEMERIKSA DAN MENYELIDIKI HEWAN,
BANGKAI HEWAN, PERALATAN DAN BANGUNAN PETERNAKAN BAGI
KEPENTINGAN DIAGNOSIS
3. KEWENANGAN UNTUK MENYATAKAN DAERAH WABAH ATAU ZONA
TERTULAR
4. KEWENANGAN UNTUK MENGKARANTINAKAN SUATU PETERNAKAN
DAN MENGISOLASI TERNAK
5. KEWENANGAN UNTUK MENGHENTIKAN KENDARAAN PENGANGKUT
TERNAK DAN PENUMPANG GUNA KEPENTINGAN PEMBATASAN
PENYEBARAN WABAH DENGAN BANTUAN PETUGAS KEPOLISIAN
6. KEWENANGAN MEMBERLAKUKAN PELARANGAN/PEMBATASAN
TERHADAP PERGERAKAN MANUSIA, TERNAK, PRODUK TERNAK ATAU
MATERIAL LAIN DI WILAYAH TERTULAR
7. KEWENANGAN UNTUK MELAKUKAN PEMUSNAHAN WAJIB DAN
DISPOSAL YANG AMAN DARI HEWAN-HEWAN TERINFEKSI ATAU
POTENSIAL TERINFEKSI
8. KEWENANGAN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN-TINDAKAN
PENGENDALIAN PENYAKIT YANG DIPERLUKAN, TERMASUK
VAKSINASI WAJIB
CONTOH PEMBOBOTAN DENGAN ANGKA 1 - 5
Contoh bagan “spider” untuk
kewenangan dalam darurat wabah
0
1
2
3
4
5
memasuki peternakan
memeriksa dan
menyelidiki hewan
menyatakan daerah
wabah
mengkarantinakan dan
isolasi
menghentikan
kendaraan
pelarangan/pembatasan
pergerakan
pemusnahan wajib dan
disposal
tindakan-tindakan
pengendalian wajib
Terima kasih

Contenu connexe

Tendances

Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021Tata Naipospos
 
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Tata Naipospos
 
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Tata Naipospos
 
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Tata Naipospos
 
Penyakit-Penyakit Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Diseases) - Ditkeswan, 1 ...
Penyakit-Penyakit Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Diseases) - Ditkeswan, 1 ...Penyakit-Penyakit Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Diseases) - Ditkeswan, 1 ...
Penyakit-Penyakit Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Diseases) - Ditkeswan, 1 ...Tata Naipospos
 
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...Tata Naipospos
 
Persyaratan Kelompok Ternak Bebas Brucellosis - Presentasi Zoom, 1 Maret 2021
Persyaratan Kelompok Ternak Bebas Brucellosis - Presentasi Zoom, 1 Maret 2021Persyaratan Kelompok Ternak Bebas Brucellosis - Presentasi Zoom, 1 Maret 2021
Persyaratan Kelompok Ternak Bebas Brucellosis - Presentasi Zoom, 1 Maret 2021Tata Naipospos
 
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Tata Naipospos
 
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...Tata Naipospos
 
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021Tata Naipospos
 
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Tata Naipospos
 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Tata Naipospos
 
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...Tata Naipospos
 
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...Tata Naipospos
 
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Tata Naipospos
 
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019Tata Naipospos
 
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...Tata Naipospos
 
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...Tata Naipospos
 
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...Tata Naipospos
 
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...Tata Naipospos
 

Tendances (20)

Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
 
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
 
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
 
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
 
Penyakit-Penyakit Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Diseases) - Ditkeswan, 1 ...
Penyakit-Penyakit Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Diseases) - Ditkeswan, 1 ...Penyakit-Penyakit Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Diseases) - Ditkeswan, 1 ...
Penyakit-Penyakit Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Diseases) - Ditkeswan, 1 ...
 
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
 
Persyaratan Kelompok Ternak Bebas Brucellosis - Presentasi Zoom, 1 Maret 2021
Persyaratan Kelompok Ternak Bebas Brucellosis - Presentasi Zoom, 1 Maret 2021Persyaratan Kelompok Ternak Bebas Brucellosis - Presentasi Zoom, 1 Maret 2021
Persyaratan Kelompok Ternak Bebas Brucellosis - Presentasi Zoom, 1 Maret 2021
 
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
 
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
 
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
 
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
 
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
 
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...
Kompartemen Bebas Penyakit Hewan Menular - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 8 Mar...
 
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
 
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
Sosialisasi One Health Roadmap Eliminasi Rabies Nasional 2030 - 31 Agustus 2019
 
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
 
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
 
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
 
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
 

Similaire à Kesiagaan Darurat Wabah Penyakit Hewan - Australia Indonesia Partnership Emerging Infectious Diseases (AIPEID), 10-11 Juli 2018

Akses Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, 14 Juli 2017
Akses Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, 14 Juli 2017Akses Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, 14 Juli 2017
Akses Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, 14 Juli 2017Tata Naipospos
 
Mekanisme Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta, 14 J...
Mekanisme Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta, 14 J...Mekanisme Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta, 14 J...
Mekanisme Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta, 14 J...Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
Tindak Lanjut PP No. 3/2107 tentang Otoritas Veteriner - Ditkeswan, 16 Maret ...
Tindak Lanjut PP No. 3/2107 tentang Otoritas Veteriner - Ditkeswan, 16 Maret ...Tindak Lanjut PP No. 3/2107 tentang Otoritas Veteriner - Ditkeswan, 16 Maret ...
Tindak Lanjut PP No. 3/2107 tentang Otoritas Veteriner - Ditkeswan, 16 Maret ...Tata Naipospos
 
Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...
Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...
Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...Tata Naipospos
 
Prinsip-prinsip Kompartementalisasi - DItkeswan - Presentasi Zoom, 5 Oktober ...
Prinsip-prinsip Kompartementalisasi - DItkeswan - Presentasi Zoom, 5 Oktober ...Prinsip-prinsip Kompartementalisasi - DItkeswan - Presentasi Zoom, 5 Oktober ...
Prinsip-prinsip Kompartementalisasi - DItkeswan - Presentasi Zoom, 5 Oktober ...Tata Naipospos
 
Workshop Kurikulum Legislasi dan Etika Veteriner - FKH UGM, 25 November 2021
Workshop Kurikulum Legislasi dan Etika Veteriner - FKH UGM, 25 November 2021Workshop Kurikulum Legislasi dan Etika Veteriner - FKH UGM, 25 November 2021
Workshop Kurikulum Legislasi dan Etika Veteriner - FKH UGM, 25 November 2021Tata Naipospos
 
Posedur Stamping Out (Babi Domestik) - Jakarta, 24-25 Oktober 2019
Posedur Stamping Out (Babi Domestik) - Jakarta, 24-25 Oktober 2019Posedur Stamping Out (Babi Domestik) - Jakarta, 24-25 Oktober 2019
Posedur Stamping Out (Babi Domestik) - Jakarta, 24-25 Oktober 2019Tata Naipospos
 
Aspek Legalitas Internasional dan Nasional Notifiable Diseases - Ditkeswan-AI...
Aspek Legalitas Internasional dan Nasional Notifiable Diseases - Ditkeswan-AI...Aspek Legalitas Internasional dan Nasional Notifiable Diseases - Ditkeswan-AI...
Aspek Legalitas Internasional dan Nasional Notifiable Diseases - Ditkeswan-AI...Tata Naipospos
 
Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...
Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...
Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...Tata Naipospos
 
Pp 47 th 2014 ttg pengendalian dan penaggulangan penyakit hewan
Pp 47 th 2014 ttg pengendalian dan penaggulangan penyakit hewanPp 47 th 2014 ttg pengendalian dan penaggulangan penyakit hewan
Pp 47 th 2014 ttg pengendalian dan penaggulangan penyakit hewanWinarto Winartoap
 
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Tata Naipospos
 
Penyampaian Pendapat Ahli Mahkamah Konstitusi Tentang Zona Bebas PMK - Kement...
Penyampaian Pendapat Ahli Mahkamah Konstitusi Tentang Zona Bebas PMK - Kement...Penyampaian Pendapat Ahli Mahkamah Konstitusi Tentang Zona Bebas PMK - Kement...
Penyampaian Pendapat Ahli Mahkamah Konstitusi Tentang Zona Bebas PMK - Kement...Tata Naipospos
 
Kerja Sama Koordinasi Antar Instansi Dalam Pembebasan Penyakit Hewan - Pusat ...
Kerja Sama Koordinasi Antar Instansi Dalam Pembebasan Penyakit Hewan - Pusat ...Kerja Sama Koordinasi Antar Instansi Dalam Pembebasan Penyakit Hewan - Pusat ...
Kerja Sama Koordinasi Antar Instansi Dalam Pembebasan Penyakit Hewan - Pusat ...Tata Naipospos
 
Tinjauan Peraturan Perundangan Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-...
Tinjauan Peraturan Perundangan Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-...Tinjauan Peraturan Perundangan Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-...
Tinjauan Peraturan Perundangan Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-...Tata Naipospos
 
Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...
Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...
Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...Tata Naipospos
 
C3 outbreak-management
C3 outbreak-managementC3 outbreak-management
C3 outbreak-managementintanzhofir
 
Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...
Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...
Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi LSD di Indonesia - Ditjen PKH & AIHSP - 6 Agustus 2021
Rencana Kontinjensi LSD di Indonesia - Ditjen PKH & AIHSP - 6 Agustus 2021Rencana Kontinjensi LSD di Indonesia - Ditjen PKH & AIHSP - 6 Agustus 2021
Rencana Kontinjensi LSD di Indonesia - Ditjen PKH & AIHSP - 6 Agustus 2021Tata Naipospos
 
Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...
Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...
Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...Tata Naipospos
 

Similaire à Kesiagaan Darurat Wabah Penyakit Hewan - Australia Indonesia Partnership Emerging Infectious Diseases (AIPEID), 10-11 Juli 2018 (20)

Akses Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, 14 Juli 2017
Akses Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, 14 Juli 2017Akses Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, 14 Juli 2017
Akses Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, 14 Juli 2017
 
Mekanisme Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta, 14 J...
Mekanisme Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta, 14 J...Mekanisme Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta, 14 J...
Mekanisme Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta, 14 J...
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
Tindak Lanjut PP No. 3/2107 tentang Otoritas Veteriner - Ditkeswan, 16 Maret ...
Tindak Lanjut PP No. 3/2107 tentang Otoritas Veteriner - Ditkeswan, 16 Maret ...Tindak Lanjut PP No. 3/2107 tentang Otoritas Veteriner - Ditkeswan, 16 Maret ...
Tindak Lanjut PP No. 3/2107 tentang Otoritas Veteriner - Ditkeswan, 16 Maret ...
 
Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...
Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...
Persyaratan Negara atau Zona Bebas PMK Menurut WOAH - Ditkeswan-AIHSP, Bogor,...
 
Prinsip-prinsip Kompartementalisasi - DItkeswan - Presentasi Zoom, 5 Oktober ...
Prinsip-prinsip Kompartementalisasi - DItkeswan - Presentasi Zoom, 5 Oktober ...Prinsip-prinsip Kompartementalisasi - DItkeswan - Presentasi Zoom, 5 Oktober ...
Prinsip-prinsip Kompartementalisasi - DItkeswan - Presentasi Zoom, 5 Oktober ...
 
Workshop Kurikulum Legislasi dan Etika Veteriner - FKH UGM, 25 November 2021
Workshop Kurikulum Legislasi dan Etika Veteriner - FKH UGM, 25 November 2021Workshop Kurikulum Legislasi dan Etika Veteriner - FKH UGM, 25 November 2021
Workshop Kurikulum Legislasi dan Etika Veteriner - FKH UGM, 25 November 2021
 
Posedur Stamping Out (Babi Domestik) - Jakarta, 24-25 Oktober 2019
Posedur Stamping Out (Babi Domestik) - Jakarta, 24-25 Oktober 2019Posedur Stamping Out (Babi Domestik) - Jakarta, 24-25 Oktober 2019
Posedur Stamping Out (Babi Domestik) - Jakarta, 24-25 Oktober 2019
 
Aspek Legalitas Internasional dan Nasional Notifiable Diseases - Ditkeswan-AI...
Aspek Legalitas Internasional dan Nasional Notifiable Diseases - Ditkeswan-AI...Aspek Legalitas Internasional dan Nasional Notifiable Diseases - Ditkeswan-AI...
Aspek Legalitas Internasional dan Nasional Notifiable Diseases - Ditkeswan-AI...
 
Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...
Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...
Tinjauan Prinsip dan Pedoman Kompartemen Bebas AI Sesuai Standar Internasiona...
 
Pp 47 th 2014 ttg pengendalian dan penaggulangan penyakit hewan
Pp 47 th 2014 ttg pengendalian dan penaggulangan penyakit hewanPp 47 th 2014 ttg pengendalian dan penaggulangan penyakit hewan
Pp 47 th 2014 ttg pengendalian dan penaggulangan penyakit hewan
 
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
 
Penyampaian Pendapat Ahli Mahkamah Konstitusi Tentang Zona Bebas PMK - Kement...
Penyampaian Pendapat Ahli Mahkamah Konstitusi Tentang Zona Bebas PMK - Kement...Penyampaian Pendapat Ahli Mahkamah Konstitusi Tentang Zona Bebas PMK - Kement...
Penyampaian Pendapat Ahli Mahkamah Konstitusi Tentang Zona Bebas PMK - Kement...
 
Kerja Sama Koordinasi Antar Instansi Dalam Pembebasan Penyakit Hewan - Pusat ...
Kerja Sama Koordinasi Antar Instansi Dalam Pembebasan Penyakit Hewan - Pusat ...Kerja Sama Koordinasi Antar Instansi Dalam Pembebasan Penyakit Hewan - Pusat ...
Kerja Sama Koordinasi Antar Instansi Dalam Pembebasan Penyakit Hewan - Pusat ...
 
Tinjauan Peraturan Perundangan Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-...
Tinjauan Peraturan Perundangan Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-...Tinjauan Peraturan Perundangan Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-...
Tinjauan Peraturan Perundangan Pendanaan Darurat Kesehatan Hewan - Ditkeswan-...
 
Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...
Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...
Kesiagaan Darurat dan Respon Wabah Penyakit Hewan Menular - Kuliah Tamu di FK...
 
C3 outbreak-management
C3 outbreak-managementC3 outbreak-management
C3 outbreak-management
 
Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...
Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...
Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...
 
Rencana Kontinjensi LSD di Indonesia - Ditjen PKH & AIHSP - 6 Agustus 2021
Rencana Kontinjensi LSD di Indonesia - Ditjen PKH & AIHSP - 6 Agustus 2021Rencana Kontinjensi LSD di Indonesia - Ditjen PKH & AIHSP - 6 Agustus 2021
Rencana Kontinjensi LSD di Indonesia - Ditjen PKH & AIHSP - 6 Agustus 2021
 
Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...
Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...
Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...
 

Plus de Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Tata Naipospos
 
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Tata Naipospos
 

Plus de Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
 
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
 

Dernier

2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxantonkustanto
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxsd1patukangan
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021AdeImot
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfArfan Syam
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptxZulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptxZulfatulAliyah
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananantrialamsyah
 

Dernier (15)

2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptxZulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 

Kesiagaan Darurat Wabah Penyakit Hewan - Australia Indonesia Partnership Emerging Infectious Diseases (AIPEID), 10-11 Juli 2018

  • 1. Kesiagaan Darurat Wabah Penyakit Hewan Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD FORUM DISKUSI KELOMPOK KERJA KESIAGAAN DARURAT VETERINER INDONESIA (KIATVETINDO) Penguatan Instrumen Legal Untuk Kesiapsiagaan dan Respon Darurat Penyakit Hewan Jakarta, 10-11 Juli 2018
  • 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kemampuan deteksi dini? ▪ Kesadaran pemilik ternak dan masyarakat terhadap ancaman penyakit-penyakit hewan yang mewabah; ▪ Pelatihan dokter hewan dan petugas teknis lapangan dalam pengenalan penyakit melalui gejala klinis dan patologi penyakit- penyakit hewan yang mewabah; ▪ Surveilans aktif yang berkesinambungan sebagai pelengkap dari surveilans pasif; ▪ Pembangunan sistim identifikasi ternak untuk meningkatkan kemampuan penelusuran penyakit (disease-tracing capabilities); ▪ Mekanisme pelaporan penyakit pada saat darurat (emergency disease-reporting mechanisms) dari lokal dan/atau ke regional dan/atau national (kantor pusat); ▪ Penerapan suatu sistim informasi penyakit darurat (an emergency disease information system); FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National Animal Disease Emergency Preparedness Plans
  • 3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kemampuan deteksi dini? (lanjutan) ▪ Peningkatan kemampuan diagnostik laboratorium penyakit- penyakit prioritas untuk laboratorium-laboratorium veteriner provinsi dan nasional; ▪ Pengembangan hubungan yang kuat antara laboratorium- laboratorium nasional dengan laboratorium-laboratorium referensi regional dan dunia, termasuk pengiriman spesimen rutin untuk spesialisasi antigenik dan karakterisasi genetik dari agen penyebab penyakit; ▪ Penguatan kemampuan epidemiologi untuk mendukung kesiagaan darurat dan strategi manajemen penyakit; ▪ Pelaporan internasional penyakit ke OIE dan negara-negara tetangga yang cepat dan komprehensif; ▪ Memasukkan peringatan dini (early warning) dalam rencana kontijensi untuk wabah penyakit hewan. FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National Animal Disease Emergency Preparedness Plans
  • 4. Elemen apa yang diperlukan untuk respon dini wabah penyakit? ▪ Penyusunan rencana kontijensi darurat penyakit nasional (national emergency disease contingency plans), baik yang umum dan untuk penyakit-penyakit yang berisiko mewabah; ▪ Pembentukan suatu komisi kesiagaan darurat penyakit hewan (national animal disease emergency planning committee); ▪ Pembentukan suatu komisi penasihat kesiagaan darurat (consultative committee on emergency animal diseases) yang diberi tugas menanggungjawabi dalam melaksanakan rencana- rencana darurat penyakit hewan; ▪ Instalasi kemampuan diagnostik untuk penyakit-penyakit yang berisiko mewabah; ▪ Pengaturan untuk memastikan pelibatan sektor swasta (seperti organisasi peternak, dokter hewan praktik, pedagang ternak, perusahaan peternakan komersial, prosesor produk hewan dan eksportir); FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National Animal Disease Emergency Preparedness Plans
  • 5. Elemen apa yang diperlukan untuk respon dini wabah penyakit? (lanjutan) ▪ Pengaturan untuk wabah/epidemi penyakit-penyakit ternak yang dimasukkan ke dalam rencana bencana nasional, sehingga polisi, tentara dan layanan lainnya dapat dilibatkan apabila dan kapan diperlukan; ▪ Penyiapan kerangka legislasi dan administratif untuk memungkinkan semua tindakan-tindakan pengendalian wabah penyakit yang diperlukan dapat diimplementasi tanpa terlambat; ▪ Pengaturan untuk pembiayaan untuk pengendalian wabah penyakit dapat tersedia secepat mungkin; ▪ Kepastian kelembagaan kesehatan hewan terstruktur sedemikan rupa sehingga dapat memfasilitasi pelaporan dan pelaksanaan koordinasi kampanye nasional pengendalian/pemberantasan penyakit tanpa terlambat selama keadaan darurat berlangsung; ▪ Penyediaan personil terlatih dan sumberdaya-sumberdaya yang diperlukan lainnya; FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National Animal Disease Emergency Preparedness Plans
  • 6. Elemen apa yang diperlukan untuk respon dini wabah penyakit? (Lanjutan) ▪ Pengaturan kompensasi dimana peternak atau lainnya dapat dibayar secara adil dan cepat untuk setiap hewan atau properti yang dimusnahkan sebagai bagian dari pengendalian wabah penyakit; ▪ Kepastian untuk mengakses vaksin yang dijamin kualitasnya (mengandung strain vaksin yang secara antigenik cocok dengan strain penyebab wabah) melalui suatu bank vaksin atau sumber-sumber lain; ▪ Harmonisasi program-program pengendalian wabah penyakit dan kerjasama dengan negara-negara tetangga untuk memastikan suatu pendekatan regional; ▪ Determinasi organisasi-organisasi internasional untuk terlibat dalam pengendalian/penghentian wabah penyakit, termasuk OIE, FAO/EMPRES, yang mungkin dapat menyediakan bantuan reaksi cepat jika diperlukan dan pengembangan jalur komunikasi reguler dengan organisasi-organisasi seperti itu. FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National Animal Disease Emergency Preparedness Plans
  • 7. Legislasi atau Regulasi yang mendasari kerangka hukum dan kewenangan ▪ menyatakan penyakit-penyakit hewan yang wajib dilaporkan (compulsorily notifiable); ▪ mengizinkan petugas pemerintah (atau orang yang telah ditugaskan) untuk memasuki suatu peternakan atau perusahaan ternak lainnya untuk tujuan surveilans penyakit dan mengambil spesimen diagnostik; ▪ kewenangan untuk menyatakan wilayah tertular dan zona kontrol penyakit; ▪ kewenangan untuk mengkarantinakan suatu peternakan atau perusahaan ternak lainnya; ▪ kewenangan memberlakukan pelarangan terhadap pergerakan ternak, produk ternak atau material lain yang potensial terkontaminasi atau mengeluarkan izin untuk pergerakan hewan hanya di bawah persyaratan kesehatan hewan yang spesifik; FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National Animal Disease Emergency Preparedness Plans
  • 8. Legislasi atau Regulasi yang mendasari kerangka hukum dan kewenangan (Lanjutan) ▪ kewenangan untuk melakukan pemusnahan wajib dan disposal yang aman dari hewan-hewan terinfeksi atau potensial terinfeksi dan produk-produk dan material-material yang terkontaminasi atau potensial terkontaminasi, dengan kompensasi yang adil; ▪ kewenangan untuk melakukan tindakan-tindakan pengendalian penyakit yang diperlukan, termasuk vaksinasi wajib; ▪ menyediakan kompensasi untuk diberikan kepada pemilik ternak dan properti yang dihancurkan sebagai bagian dari program pengendalian penyakit dan menentukan standar untuk kompensasi tersebut; ▪ memberlakukan praktik-praktik yang baik (codes of practice) bagi perusahaan dan kegiatan yang berisiko (seperti pasar hewan, RPH, dan pabrik susu) dan kewenangan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk ini; ▪ kewenangan identifikasi wajib bagi ternak, bila diperlukan. FAO EMPRESS. Geering W. et al. Manual on the Preparation of National Animal Disease Emergency Preparedness Plans
  • 9. Pelaporan WABAH menurut peraturan perundangan UU 8/2009 Pasal 46 ayat (1): Menteri menyatakan dan mengumumkan kepada masyarakat luas kejadian wabah penyakit hewan menular di suatu wilayah berdasarkan laporan gubernur dan/atau bupati/walikota setelah memperoleh hasil investigasi laboratorium veteriner dari pejabat otoritas veteriner di wilayah setempat. PP 8/2009 Pasal 19 ayat (4): Hasil kajian epidemiologis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang mengindikasikan terjadinya Wabah dilaporkan oleh bupati/walikota kepada gubernur dan Menteri dengan tembusan kepada bupati/walikota yang wilayahnya berbatasan dan berisiko tertular Penyakit Hewan. PP 8/2009 Pasal 19 ayat (4): Hasil kajian epidemiologis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) yang mengindikasikan terjadinya Wabah dilaporkan oleh gubernur kepada Menteri dengan tembusan kepada: a. bupati/walikota yang berada di dalam Wilayah provinsi bersangkutan; dan b. gubernur yang wilayahnya berisiko tertular Penyakit Hewan dari provinsi yang terjangkit Penyakit Hewan.
  • 10. Penjelasan Kiatvetindo dalam UU 18/2009 jo UU 41/2014 ▪ Yang dimaksud dengan “kesiagaan darurat veteriner” adalah tindakan antisipatif dalam menghadapi ancaman penyakit hewan menular eksotik. UU 8/2009 Pasal 42 ayat (6): Menteri menetapkan manajemen kesiagaan darurat veteriner untuk mengantisipasi terjadinya penyakit hewan menular terutama penyakit eksotik.
  • 11. Penjelasan Kiatvetindo dalam PP 47/2015 ▪ Yang dimaksud dengan “kesiagaan darurat veteriner” adalah tindakan antisipatif dalam menghadapi ancaman muncul, berjangkit, dan menyebarnya Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Hewan Eksotik. PP 47/2015 Pasal 46: (1) Kesiagaan darurat veteriner sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) huruf f disusun dalam bentuk pedoman untuk mengantisipasi muncul, berjangkit, dan menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Hewan Eksotik. (2) Kesiagaan darurat veteriner sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri.
  • 12. PP 3/2017 Pasal 6: Keputusan teknis tertinggi Pejabat Otovet Nasional berkaitan dengan WABAH UU 8/2009 Pasal 46: (1) Menteri menyatakan dan mengumumkan kepada masyarakat luas kejadian wabah penyakit hewan menular di suatu wilayah berdasarkan laporan gubernur dan/atau bupati/walikota setelah memperoleh hasil investigasi laboratorium veteriner dari pejabat otoritas veteriner di wilayah setempat. b. pemberian rekomendasi penetapan Wabah Penyakit Hewan menular kepada Menteri; c. pemberian rekomendasi pencabutan penetapan Wabah Penyakit Hewan menular kepada Menteri; d. pemberian rekomendasi penetapan status darurat Veteriner di tingkat nasional kepada Menteri; Bagaimana mensinkronkan?
  • 13. PP 3/2017 Pasal 12: Keputusan teknis tertinggi Pejabat Otovet Keswan berkaitan dengan WABAH d. penetapan investigasi Wabah Penyakit Hewan menular; c. penetapan dan pelaksanaan respon cepat penanganan Wabah lintas daerah provinsi; Bagaimana mensinkronkan & menjalankan? PP 47/2015 Pasal 10: (1) Penyidikan Penyakit Hewan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dilakukan jika: b. adanya laporan dugaan timbulnya Wabah di suatu Wilayah. PP 47/2015 Pasal 17 ayat (2): b. jika hasil kegiatan surveilans, penyidikan, serta pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 15 mengindikasikan terjadinya Wabah. PP 47/2015 Pasal 47: Penerapan kewaspadaan dini oleh setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pelaporan terjadinya tanda munculnya Penyakit Hewan Menular Strategis dan/atau Wabah kepada Otoritas Veteriner kabupaten/kota atau Otoritas Veteriner provinsi.
  • 14. PP 3/2017 Pasal 12: Keputusan teknis tertinggi Pejabat Otovet Provinsi berkaitan dengan WABAH c. penetapan pelaksanaan respon cepat penanganan Wabah dalam wilayah kabupaten/kota; d. pemberian rekomendasi penetapan status Wabah berdampak sosioekonomi tinggi bagi wilayah kabupaten/kota dan rekomendasi penetapan penutupan daerah akibat Wabah kepada bupati/walikota; e. pemberian rekomendasi pencabutan status Wabah dan rekomendasi penetapan pencabutan penutupan daerah akibat Wabah dalam satu wilayah kabupaten/kota kepada gubernur; UU 8/2009 Pasal 46 ayat (1) dan (2): (1) Menteri menyatakan dan mengumumkan kepada masyarakat luas kejadian wabah penyakit hewan menular di suatu wilayah berdasarkan laporan gubernur dan/atau bupati/walikota setelah memperoleh hasil investigasi laboratorium veteriner dari pejabat otoritas veteriner di wilayah setempat. (2) Dalam hal suatu wilayah dinyatakan sebagai daerah wabah, pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten atau kota wajib menutup daerah tertular, melakukan pengamanan, pemberantasan, dan pengobatan hewan, serta pengalokasian dana yang memadai di samping dana Pemerintah.
  • 15. PP 3/2017 Pasal 12: Keputusan teknis tertinggi Pejabat Otovet Kabupaten/Kota berkaitan dengan WABAH c. penetapan pelaksanaan respon cepat penanganan Wabah lintas kabupaten/kota dalam wilayah provinsi; d. pemberian rekomendasi penetapan status Wabah berdampak sosioekonomi tinggi bagi wilayah provinsi dan rekomendasi penetapan penutupan daerah akibat Wabah kepada gubernur; e. pemberian rekomendasi pencabutan status Wabah dan rekomendasi penetapan pencabutan penutupan daerah akibat Wabah dalam satu wilayah kabupaten/kota kepada bupati/walikota; UU 8/2009 Pasal 46 ayat (1) dan (2): (1) Menteri menyatakan dan mengumumkan kepada masyarakat luas kejadian wabah penyakit hewan menular di suatu wilayah berdasarkan laporan gubernur dan/atau bupati/walikota setelah memperoleh hasil investigasi laboratorium veteriner dari pejabat otoritas veteriner di wilayah setempat. (2) Dalam hal suatu wilayah dinyatakan sebagai daerah wabah, pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten atau kota wajib menutup daerah tertular, melakukan pengamanan, pemberantasan, dan pengobatan hewan, serta pengalokasian dana yang memadai di samping dana Pemerintah.
  • 16. PP 3/2017 Pasal 21: Keputusan teknis Dokter Hewan Berwenang berkaitan dengan WABAH Dalam rangka pengambilan keputusan teknis di atas, Dokter Hewan Berwenang memiliki kewenangan untuk memasuki unit usaha guna melakukan inspeksi status Kesehatan Hewan, Kesejahteraan Hewan, dan keamanan Produk Hewan. i. penutupan sementara lokasi usaha di bidang peternakan dan Kesehatan Hewan apabila diindikasikan adanya Wabah; j. pemberian rekomendasi penghentian sementara proses produksi kepada pejabat Otoritas Veteriner sesuai dengan kewenangannya apabila unit usaha di bidang peternakan dan Kesehatan Hewan terdeteksi tercemar bahaya biologik, kimiawi, dan/atau fisik yang membahayakan kesehatan atau diindikasikan melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang peternakan dan Kesehatan Hewan. Perlu diperkuat dengan dalam rancangan Kiatvetindo?
  • 17. Rekomendasi: Lanjutkan rancangan dengan memasukkan penyakit-penyakit yang wajib dilaporkan dan KEWENANGAN hukum apa yang diperlukan untuk penanggulangan WABAH PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: ......./Permentan/OT.140/..../2015 TENTANG KEWASPADAAN DINI, PERINGATAN DINI DAN KESIAGAAN DARURAT VETERINER PP 47/2015 ayat 46: (3) Kesiagaan darurat veteriner sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disosialisasikan dan disimulasikan oleh Otoritas Veteriner Kementerian kepada semua pemangku kepentingan. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan dan evaluasi kesiagaan darurat veteriner diatur dengan Peraturan Menteri.
  • 18. MATRIKS MATRIKS PENILAIAN BOBOT PENILAIAN 5 SANGAT PENTING 4 PENTING 3 CUKUP PENTING 2 KURANG PENTING 1 TIDAK PENTING
  • 19. z DISKUSI PLENO 1 Bagaimana menandai munculnya penyakit yang wajib dilaporkan?
  • 20. PENANDAAN GEJALA-GEJALA NOTIFIABLE DISEASE BOBOT 1. Sejumlah besar hewan sakit atau mati 2. Penyebaran penyakit sangat cepat sekali dalam kelompok atau flok 3. Hewan pincang, meneteskan air liur, atau air liur berlebihan 4. Tukak, erosi, atau lepuh-lepuh sekitar kaki, moncong, ambing, dan mulut 5. Perilaku gugup yang tidak biasa 6. Keluar kotoran cair (mencret), terutama apabila mengandung darah 7. Pengeluaran cairan hidung berlebihan 8. Unggas kelihatan kusam, kepala bengkak, atau kesulitan bernafas 9. Penurunan produksi susu pada ternak 10. Penurunan produksi telur pada unggas 11. Suatu peningkatan lapisan kulit telur pada unggas 12. Sakit tiba-tiba dengan kemerosotan fisik atau kematian pada kuda 13. Setiap gejala penyakit yang tidak biasa atau tidak dipahami pada hewan atau unggas CONTOH PEMBOBOTAN DENGAN ANGKA 1 - 5 http://www.pir.sa.gov.au/biosecurity/animal_health/reporting_animal_disease
  • 21. Contoh bagan “spider” untuk penandaan gejala-gejala ‘notifiable disease’ 0 1 2 3 4 5 Kesakitan dan kematian tinggi Penyebaran penyakit cepat Hewan pincang dan air liur berlebihan Lepuh-lepuh di kaki dan mulut Perilaku gugup yang tidak biasa Mencret terutama ada darah Pengeluaran cairan hidung berlebihan Penurunan produksi susu Gejala penyakit yang tidak biasa
  • 22. z DISKUSI PLENO 2 Informasi apa yang wajib dilaporkan?
  • 23. INFORMASI YANG DINOTIFIKASIKAN BOBOT 1. Pes atau penyakit apa yang diduga 2. Nama pemilik ternak atau manajer peternakan 3. Alamat peternakan dan nomor telepon 4. Spesies ternak 5. Jumlah hewan di peternakan/properti 6. Tipe hewan yang terkena 7. Suatu deskripsi gejala klinis ternak sakit 8. Tanggal gejala klinis pertama kali terlihat 9. Perkiraan jumlah hewan sakit atau mati 10. Jika ada hewan yang mungkin membawa penyakit masuk ke peternakan atau keluar dari peternakan 11. Ada orang yang pulang dari luar negeri masuk ke peternakan CONTOH PEMBOBOTAN DENGAN ANGKA 1 - 5 http://www.pir.sa.gov.au/biosecurity/animal_health/reporting_animal_disease
  • 24. Contoh bagan “spider” untuk kewenangan dalam darurat wabah 0 1 2 3 4 5 Pes atau penyakit apa yang diduga Nama pemilik ternak/manajer peternakan Alamat peternakan dan nomor telepon Spesies ternak Jumlah hewan di peternakan/properti Tipe hewan yang terkena Suatu deskripsi gejala klinis ternak sakit Tanggal gejala klinis pertama kali terlihat Perkiraan jumlah hewan sakit atau mati Jika ada hewan pembawa penyakit masuk/keluar Ada orang dari luar negeri masuk ke peternakan
  • 25. z DISKUSI PLENO 3 Kewenangan apa yang diperlukan dalam darurat wabah?
  • 26. KEWENANGAN BOBOT 1. KEWENANGAN UNTUK MEMASUKI SUATU PETERNAKAN 2. KEWENANGAN UNTUK MEMERIKSA DAN MENYELIDIKI HEWAN, BANGKAI HEWAN, PERALATAN DAN BANGUNAN PETERNAKAN BAGI KEPENTINGAN DIAGNOSIS 3. KEWENANGAN UNTUK MENYATAKAN DAERAH WABAH ATAU ZONA TERTULAR 4. KEWENANGAN UNTUK MENGKARANTINAKAN SUATU PETERNAKAN DAN MENGISOLASI TERNAK 5. KEWENANGAN UNTUK MENGHENTIKAN KENDARAAN PENGANGKUT TERNAK DAN PENUMPANG GUNA KEPENTINGAN PEMBATASAN PENYEBARAN WABAH DENGAN BANTUAN PETUGAS KEPOLISIAN 6. KEWENANGAN MEMBERLAKUKAN PELARANGAN/PEMBATASAN TERHADAP PERGERAKAN MANUSIA, TERNAK, PRODUK TERNAK ATAU MATERIAL LAIN DI WILAYAH TERTULAR 7. KEWENANGAN UNTUK MELAKUKAN PEMUSNAHAN WAJIB DAN DISPOSAL YANG AMAN DARI HEWAN-HEWAN TERINFEKSI ATAU POTENSIAL TERINFEKSI 8. KEWENANGAN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN-TINDAKAN PENGENDALIAN PENYAKIT YANG DIPERLUKAN, TERMASUK VAKSINASI WAJIB CONTOH PEMBOBOTAN DENGAN ANGKA 1 - 5
  • 27. Contoh bagan “spider” untuk kewenangan dalam darurat wabah 0 1 2 3 4 5 memasuki peternakan memeriksa dan menyelidiki hewan menyatakan daerah wabah mengkarantinakan dan isolasi menghentikan kendaraan pelarangan/pembatasan pergerakan pemusnahan wajib dan disposal tindakan-tindakan pengendalian wajib