SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
Télécharger pour lire hors ligne
Perkembangan
penularan COVID-19
dari manusia ke hewan
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan
Masyarakat Veteriner dan Karantina Hewan
Rapat Koordinasi Perkembangan Terkait COVID-19 Pada Hewan dan
Produk Hewan (on-line) – Jakarta, 17 April 2020
COVID-19
• Penyebaran COVID-19 saat ini adalah hasil penularan dari
manusia ke manusia.
• COVID-19 telah dideklarasikan sebagai ‘Public Health
Emergency of International Concern’ (PHEIC) pada 30
Januari 2020 oleh World Health Organization (WHO).
• Sekitar 210 negara di 6 benua telah terjangkit COVID-19
dengan 2.116.323 kasus dan sekitar 141.846 orang telah
meninggal dunia (s/d 16 April 2020).
• 33.332 orang meninggal dunia di Amerika Serikat.
• 496 orang meninggal dunia di Indonesia (s/d 16 April 2020).
Sumber: https://www.statista.com/statistics/1093256/novel-coronavirus-2019ncov-deaths-worldwide-
by-country/
SARS-CoV-2
• Analisis bioinformatika mengindikasikan bahwa virus
SARS-CoV-2 mempunyai gambaran khas dari keluarga
virus corona yaitu Betacoronavirus lineage 2B.
• Sekuens genom penuh SARS-CoV-2 dan genom lain yang
tersedia dari Betacoronavirus menunjukkan hubungan
terdekat (homologi 96%) dengan “bat SARS-like
coronavirus” strain BatCov RaTG13.
• Dari analisis filogenetik yang dilakukan terhadap sekuens
genom penuh, kelelawar nampaknya menjadi reservoir
virus COVID-19, tetapi inang perantara (intermediate host)
belum teridentifikasi.
Sumber: Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
16-24 February 2020.
Reservoir kunci dan modus penularan
virus-virus corona
• Reservoir SARS-CoV-2 dalam kotak merah.
• Panah hitam titik-titik menunjukkan kemungkinan penularan virus
dari kelelawar, sedangkan panah hitam padat mewakili penularan
yang telah terkonfirmasi.
Sumber: Shereen M.A. et al (2020). COVID-19 infection: Origin,
transmission, and characteristics of human coronaviruses.
Journal of Advanced Research, Volume 24, pages 91-98.
WHO: Apa yang diperoleh dari informasi
susunan genetik virus SARS-CoV-2?
• Semua SARS-CoV-2 yang diisolasi pada manusia sampai saat
ini berhubungan erat secara genetik dengan virus-virus corona
yang diisolasi dari populasi kelelawar, khususnya kelelawar dari
genus Rhinolophus.
• SARS-CoV-2 tidak berhubungan secara genetik dengan virus-
virus corona lain yang ditemukan pada hewan-hewan yang
diternakkan atau domestik.
• Analisis sekuens genom virus juga mengindikasikan bahwa
SARS-CoV-2 beradaptasi sangat baik terhadap sel reseptor
manusia, sehingga mampu menyerang sel manusia dan
menginfeksi orang dengan mudah.
Sumber: https://www.who.int/health-topics/coronavirus/who-recommendations-to-reduce-risk-of-
transmission-of-emerging-pathogens-from-animals-to-humans-in-live-animal-markets
OIE: COVID-19 pada hewan
• Infeksi hewan dengan virus COVID-19 memenuhi kriteria
“penyakit baru muncul” (emerging disease).
• Virus COVID-19 yang diisolasi dari manusia berbagi
homologi 96% dengan beta coronaviruses yang diisolasi
dari berbagai spesies genus Rhinolophus (Yunnan, 2013).
• Perbandingan homologi sekuens genetik yang kuat antara
virus COVID-19 dan betacoronavirus yang diisolasi dari
kelelawar menyatakan bahwa leluhur dari virus COVID-19
virus bersirkulasi pada kelelawar genus Rhinolophus.
• Kelelawar genus Rhinolophus secara luas tersebar di
seluruh Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa.
Siklus penularan potensial
SARS-CoV-2
Sumber: COVID-19: Zoonosis aspects. Travel Medicine and Infectious Diseases. February 2020.
Penularan dari manusia ke hewan
(positif uji COVID-19)
• 2 ekor anjing di Hong Kong - Pomeranian umur 17 tahun
(29/2/2020) dan Gembala Jerman umur 2 tahun (20/3/2020)
– Pemilik menderita gejala dan positif COVID-19.
• 1 ekor kucing di Belgia (18/3/2020)
– Pemilik menderita gejala dan positif COVID-19.
• 1 ekor kucing di Hong Kong (3/4/2020)
– Pemilik menderita gejala dan positif COVID-19
• 1 ekor harimau di Amerika Serikat (6/4/2020)
– Diasumsikan penularan dari pekerja kebun binatang
yang tidak menunjukkan gejala (asimptomatik).
Sumber: https://www.oie.int/scientific-expertise/specific-information-and-recommendations/questions-
and-answers-on-2019novel-coronavirus/
Hasil pengujian COVID-19 pada
anjing ke-1 di Hong Kong (29/2/2020)
• Anjing dikarantinakan pada
26 Februari 2020.
• Sampel swab nasal, oral,
rektal dan feses diambil dari
anjing tersebut. Sampel
nasal dan oral diuji positif
terhadap SARS-CoV-2.
Uji Tanggal uji Hasil
RRT-PCR 26/2/2020 Positif
RRT-PCR 28/2/2020 Positif
RRT-PCR 2/3/202 Positif
RRT-PCR 5/3/2020 Positif
RRT-PCR 9/3/2020 Positif
RRT-PCR 12/3/2020 Negatif
RRT-PCR 13/3/2020 Negatif
• Sampel serum yang diambil diuji positif untuk antibodi netralisasi.
• Tidak ada gejala klinis selama periode karantina.
• Anjing mati dua hari setelah keluar dari karantina. Kematian tidak
berkaitan langsung dengan infeksi sebelumnya.
Hasil pengujian COVID-19 pada
anjing ke-2 di Hong Kong (20/3/2020)
• Anjing dikarantinakan pada 18 Maret 2020.
• Sampel swab nasal, oral, dan rektal diambil dari anjing tersebut.
• Sampel serum diambil juga positif serologis.
• Sampel swab yang diambil setelah 10 hari menunjukkan hasil
negatif.
• Tidak ada gejala klinis selama periode karantina.
Uji Tanggal uji Hasil
RRT-PCR 18/3/2020 Positif
RRT-PCR 19/3/2020 Positif
RRT-PCR 20/3/2020 Positif
Isolasi virus 25/3/2020 Positif
PRN 3/4/2020 Positif
RRT-PCR 14/4/2020 Negatif
Hasil pengujian COVID-19 pada
kucing di Belgia (18/3/2020)
• Virus SARS-CoV-2 terdeteksi dari feses dan muntahan seekor
kucing yang menunjukkan gejala klinis penyakit pencernaan dan
pernafasan.
• Pemilik kucing adalah seseorang yang terinfeksi COVID-19.
• Keberadaan SARS-CoV-2 pada kucing dikonfirmasi melalui
sekuensing. Suatu infeksi yang produktif dicurigai tetapi belum
bisa dikonfirmasi.
• Belum bisa disimpulkan bahwa suatu infeksi virus yang
produktif, tetapi dimungkinkan untuk menduga hal tersebut (nilai
PCR Ct kompatibel dengan sejumlah besar salinan genom virus
dan gejala klinis kompatibel dengan infeksi virus corona).
Sumber: Information provided to OIE by the National Veterinary Services of Belgium (28/03/20).
Hasil pengujian COVID-19 pada
kucing di Hong Kong (3/4/2020)
• Kucing dikarantinakan pada 30 Maret 2020.
• Sampel swab nasal, oral, dan rektal diambil dari kucing tersebut.
• Seluruh sampel diuji positif terhadap SARS-CoV-2.
• Kucing tidak menunjukkan gejala klinis spesifik.
• Investigasi terus berlanjut untuk menentukan durasi deteksi virus.
Uji Tanggal uji Hasil
RRT-PCR 31/3/2020 Positif
RRT-PCR 3/4/2020 Positif
? ? ?
Hasil pengujian COVID-19 pada
harimau di AS (6/4/2020)
• Harimau pertama menunjukkan gejala klinis pada 27 Maret 2020.
• 3 ekor harimau dan semua singa menunjukkan gejala klinis pada 3
April 2020.
• Sampel diambil dari harimau pertama dan dikonfirmasi positif
COVID-19.
• Semua harimau dan singa dalam kondisi stabil dan sembuh.
• Diasumsikan seorang pekerja kebun binatang yang tidak
memperlihatkan gejala (asimptomatik) menginfeksi hewan tersebut.
Uji Tanggal uji Hasil
RRT-PCR 3/4/2020 Positif
Gene sequensing 5/4/2020 Positif
RRT-PCR 4/4/2020 Positif
Gene sequensing 4/4/2020 Positif
• 5 ekor harimau dan 3
ekor singa di kandang
yang berdekatan di
suatu kebun binatang.
Reseptor ACE2
• Virus SARS-CoV-2 menggunakan angiotensin-converting
enzyme 2 (ACE2) sebagai reseptor untuk masuk ke dalam
sel manusia atau hewan.
• Hanya ACE2 dari spesies tertentu yang dapat digunakan
oleh SARS-CoV-2 (Shi J. et al, 2020; Qiu Y. et al, 2020).
• Analisis filogenetik mengindikasikan SARS-CoV-2 juga
berpotensi mengenali ACE2 dari beragam spesies hewan
(kecuali tikus dan tikus besar), mengimplikasikan adanya
kemungkinan bahwa spesies-spesies hewan tersebut dapat
bertimdak sebagai inang perantara atau model hewan
untuk infeksi (Sun K. et al, 2020; Wan Y. et al, 2020).
STUDI: Prediksi kemampuan penggunaan
ACE2 sebagai reseptor SARS-CoV-2
• Studi mengevaluasi dan menentukan peringkat kemampuan
penggunaan ACE2 dari berbagai spesies dengan
pengelompokkan filogenetik dan kaitannya dengan sekuens
ACE2 dari SARS-CoV-2.
• Hasilnya diprediksi SARS-CoV-2 cenderung menggunakan
ACE2 dari berbagai mamalia (trenggiling, kucing, sapi, kerbau,
kambing, domba) dan merpati, mengindikasikan potensi
penularan virus antar spesies dari kelelawar ke hewan dan di
antara hewan-hewan tersebut.
• Prediksi ini dapat membantu dalam menyaring ‘inang perantara’
(intermediate host) dari SARS-CoV-2.
Sumber: Qiu Y. et al (2020). Predicting the angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) utilizing capability
as the receptor of SARS-CoV-2. Microbes and Infection, https://doi.org/10.1016/j.micinf.2020.03.003.
Bagian dari
pohon
filogenetik
ACE2 dari
spesies yang
diseleksi
Sumber: Qiu Y. et al (2020). Predicting the
angiotensin converting enzyme 2 (ACE2)
utilizing capability as the receptor of SARS-
CoV-2. Microbes and Infection,
https://doi.org/10.1016/j.micinf.2020.03.003.
STUDI: Kepekaan sejumlah hewan
berbeda terhadap infeksi SARS-CoV-2
• Studi mempelajari kepekaan musang, kucing, anjing, ayam dan
unggas di China.
• Hasil paparan menunjukkan bahwa musang dan kucing memiliki
kepekaan (susceptibility) yang tinggi terhadap SARS-CoV-2,
anjing memiliki kepekaan yang rendah, dan ternak termasuk
babi, ayam, dan itik tidak peka terhadap virus SARS-CoV-2.
• Secara eksperimental ditemukan bahwa kucing peka terhadap
infeksi lewat udara (airborne).
• Fakta bahwa SARS-CoV-2 bereplikasi secara efisien pada
organ pernafasan bagian atas dari musang membuatnya
sebagai calon model hewan untuk mengevaluasi obat antiviral
penangkal COVID-19.
Sumber: Shi J. et al (2020). Susceptibility of ferrets, cats, dogs, and other domesticated animals
to SARS–coronavirus 2. Science 10.1126/science.abb7015.
STUDI: Kucing di Wuhan sero-
positif terhadap SARS-CoV-2
• Sampel serum dikumpulkan dari kucing di Wuhan, 102 sampel
setelah wabah COVID-19, dan 39 sampel sebelum wabah.
• 15 dari 102 (14,7%) sera kucing setelah wabah positif untuk
‘receptor binding domain’ (RBD) SARS-CoV-2 dengan indirect
enzyme linked immunosorbent assay (ELISA).
• Di antara sampel positif, 11 memiliki antibodi netralisasi SARS-
CoV-2 dengan titer berkisar dari 1/20 sampai 1/1080.
• Secara serologis, tidak ada reaksi silang terdeteksi antara
SARS-CoV-2 dan tipe I/II virus feline infectious peritonitis (FIP).
• Data memperlihatkan bahwa SARS-CoV-2 menginfeksi populasi
kucing di Wuhan selama terjadinya wabah.
Sumber: Zhang Q. et al., 2020. SARS-CoV-2 neutralizing serum antibodies in cats: a serological
investigation. bioRxiv preprint doi: https://doi.org/10.1101/2020.04.01.021196.
OIE: Kriteria pelaporan dan
Definisi Kasus
• Setiap infeksi hewan dengan SARS-CoV-2 harus dilaporkan ke
OIE sebagai ‘emerging disease’ , tetapi hasil positif yang
didapatkan melalui infeksi eksperimental tidak dilaporkan.
• Spesies ternak yang relevan untuk perdagangan tidak terbukti
memiliki kepekaan terhadap infeksi SARS-CoV-2.
• Jika mengembangkan suatu ‘definisi kasus’ (case definition)
untuk infeksi SARS-CoV-2 pada hewan, pertimbangan harus
diberikan kepada:
• bukti infeksi (ditunjukkan dengan diagnostik molekuler);
• bukti respon kekebalan (dideteksi dengan metoda serologik);
• keberadaan virus (melalui isolasi virus); atau
• bukti penularan virus ke hewan lain.
Penularan kembali (spillback) dari
manusia ke kelelawar?
• Kelelawar adalah ‘carrier’ yang umum dari ratusan virus-virus
corona yang berbeda, tetapi masih belum jelas apa efeknya
kepada mereka.
• Pemerintah AS merekomendasikan semua pengujian lapangan
dan penelitian mengenai kelelawar di AS ditangguhkan selama
pandemi COVID-19.
• Ada kekhawatiran jika manusia menularkan virus ke kelelawar,
bisa menyebabkan efek penularan kembali (spillback) dan
menjadikan lebih sulit lagi untuk menghentikan penyebaran
penyakit di masa depan.
Sumber: https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-8208835/US-government-asks-field-
research-involving-bats-suspended-COVID-19-pandemic.html
Penularan kembali (spillback) dari
manusia ke kera besar?
• Semua spesies kera besar (gorila, bonobo, simpanse dan
orangutan) – khususnya berisiko mengingat mereka
berbagi DNA antara 97% dan 99% dengan manusia.
• Ada bukti saintifik yang banyak bahwa kera besar peka
terhadap infeksi dengan patogen pernafasan manusia.
• Kera besar sangat mungkin peka (susceptible) terhadap
infeksi COVID-19, dan diprediksi terjadi dengan tingkat
kematian yang lebih tinggi dari populasi manusia.
Sumber: Coronavirus: Gorillas and chimpanzees 'at risk of catching COVID-19 from humans’. Sky
News, 15 April 2020.
Bagaimana potensi penularan dari
hewan peliharaan ke manusia?
• Hasil positif pada hewan peliharaan (companion animal)
merupakan ‘kasus terisolasi’ yang berkaitan dengan
kontak dekat dengan manusia yang positif SARS-CoV-2.
• Sampai sekarang, tidak ada bukti bahwa hewan
peliharaan dapat menyebarkan COVID-19.
• Infeksi hewan dengan virus COVID-19 dapat berimplikasi
terhadap kesehatan dan kesejahteraan hewan, dan
konservasi satwa liar.
Sumber: 2nd Call OIE Advisory Group on COVID-19 and Animals (2nd March 2020) and 4th Call
OIE Advisory Group on COVID-19 and Animals (31st March 2020).
Bagaimana potensi penularan dari
manusia ke hewan?
• Mengingat infeksi virus COVID-19 menyebar secara luas
pada populasi manusia, ada kemungkinan sejumlah
hewan menjadi terinfeksi melalui kontak dekat dengan
orang terinfeksi.
• Dengan lebih dari 2,1 juta kasus COVID-19 secara global
(s/d 16 April 2020), jumlah hewan peliharaan yang
dilaporkan terinfeksi sangat kecil sekali dan tidak ada
orang yang menjadi sakit karena hewan peliharaannya.
• Kucing bukanlah vektor penting dalam penyebaran
COVID-19 di antara manusia.
Komunikasi risiko mencegah penularan
COVID-19 dari manusia ke hewan
JIKA ANDA MEMILIKI HEWAN PELIHARAAN
• Jangan biarkan hewan peliharaan berinteraksi dengan
orang atau hewan lain di luar rumah.
• Jaga kucing tetap di dalam rumah jika memungkinkan
untuk mencegah mereka berinteraksi dengan hewan atau
orang lain.
• Gunakan tali jika berjalan dengan anjing, menjaga jarak
minimal 2 meter dari orang dan hewan lain.
• Hindari anjing pergi ke taman atau ke tempat-tempat publik
lainnya ketika sejumlah besar orang dan anjing berkumpul.
Sumber: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/animals.html
Komunikasi risiko mencegah penularan
COVID-19 dari manusia ke hewan
LINDUNGI HEWAN PELIHARAAN JIKA ANDA SAKIT
• Jika memungkinkan, ada anggota rumah tangga lain
yang menangani hewan peliharaan anda ketika anda
sakit.
• Hindari kontak dengan hewan peliharaan termasuk
menimang, merapat, membiarkan dicium atau dijilat, dan
berbagi makanan atau selimut di tempat tidur.
• Jika anda harus menangani hewan peliharaan anda atau
berada si sekitar hewan apabila anda sakit, gunakan kain
penutup wajah dan cuci tangan anda sebelum dan
setelah anda berinteraksi dengan hewan peliharaan.
Sumber: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/animals.html
Terima kasih

Contenu connexe

Tendances

Jenis jenis tes pemeriksaan covid-19
Jenis jenis tes pemeriksaan covid-19Jenis jenis tes pemeriksaan covid-19
Jenis jenis tes pemeriksaan covid-19SalesIndogen
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...
Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...
Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...Tata Naipospos
 
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...Tata Naipospos
 
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zenecaPengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zenecaI Putu Cahya Legawa
 
Antiretroviral1610
Antiretroviral1610Antiretroviral1610
Antiretroviral1610Fitri Vilia
 
Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...
Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...
Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...Tata Naipospos
 

Tendances (14)

Jenis jenis tes pemeriksaan covid-19
Jenis jenis tes pemeriksaan covid-19Jenis jenis tes pemeriksaan covid-19
Jenis jenis tes pemeriksaan covid-19
 
5 fe5821cd01
5 fe5821cd015 fe5821cd01
5 fe5821cd01
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...
Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...
Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...
 
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...
Konsep Penatagunaan Antimikroba di Kesehatan Hewan - Ditkeswan-FAO Indonesia,...
 
Rkk11
Rkk11Rkk11
Rkk11
 
Tugas hiv
Tugas hivTugas hiv
Tugas hiv
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
zoonotic disease Kota Marudu
zoonotic disease Kota Maruduzoonotic disease Kota Marudu
zoonotic disease Kota Marudu
 
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zenecaPengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
Pengantar vaksinasi covid 19 astra zeneca
 
Antiretroviral1610
Antiretroviral1610Antiretroviral1610
Antiretroviral1610
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...
Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...
Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...
 

Similaire à Perkembangan Penularan COVID-19 dari Manusia ke Hewan - Ditkesmavet, Jakarta, 17 April 2020

Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Tata Naipospos
 
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...Tata Naipospos
 
Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...
Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...
Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...Tata Naipospos
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Tata Naipospos
 
Proyeksi Covid Sulawesi Barat
Proyeksi Covid Sulawesi BaratProyeksi Covid Sulawesi Barat
Proyeksi Covid Sulawesi BaratMuh Saleh
 
Materi 2 monkey pox kkp soetta.pptx
Materi 2 monkey pox kkp soetta.pptxMateri 2 monkey pox kkp soetta.pptx
Materi 2 monkey pox kkp soetta.pptxRaihan699384
 
415 1924-1-pb.pdf
415 1924-1-pb.pdf415 1924-1-pb.pdf
415 1924-1-pb.pdfYus Ani
 
Makalah novi covid
Makalah novi covidMakalah novi covid
Makalah novi covidObun Tea
 
Covid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentCovid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentHafizHariNugraha
 
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...Tata Naipospos
 
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Tata Naipospos
 
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptxTeknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptxMiStickTV
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptxFitriYani369463
 
SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...
SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...
SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...Tata Naipospos
 
Tinjauan Prosedur Pembebasan Avian Influenza - BVet Bukittinggi, Batam, 19 Ma...
Tinjauan Prosedur Pembebasan Avian Influenza - BVet Bukittinggi, Batam, 19 Ma...Tinjauan Prosedur Pembebasan Avian Influenza - BVet Bukittinggi, Batam, 19 Ma...
Tinjauan Prosedur Pembebasan Avian Influenza - BVet Bukittinggi, Batam, 19 Ma...Tata Naipospos
 
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...Tata Naipospos
 
Identifikasi Risiko dan Metoda Deteksi Dini Dalam Kasus Pelaporan Terduga PMK...
Identifikasi Risiko dan Metoda Deteksi Dini Dalam Kasus Pelaporan Terduga PMK...Identifikasi Risiko dan Metoda Deteksi Dini Dalam Kasus Pelaporan Terduga PMK...
Identifikasi Risiko dan Metoda Deteksi Dini Dalam Kasus Pelaporan Terduga PMK...Tata Naipospos
 
penyakit flu burung
penyakit flu burung penyakit flu burung
penyakit flu burung mertayasa
 

Similaire à Perkembangan Penularan COVID-19 dari Manusia ke Hewan - Ditkesmavet, Jakarta, 17 April 2020 (20)

Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
 
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
 
Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...
Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...
Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
 
Proyeksi Covid Sulawesi Barat
Proyeksi Covid Sulawesi BaratProyeksi Covid Sulawesi Barat
Proyeksi Covid Sulawesi Barat
 
Materi 2 monkey pox kkp soetta.pptx
Materi 2 monkey pox kkp soetta.pptxMateri 2 monkey pox kkp soetta.pptx
Materi 2 monkey pox kkp soetta.pptx
 
415 1924-1-pb.pdf
415 1924-1-pb.pdf415 1924-1-pb.pdf
415 1924-1-pb.pdf
 
Makalah novi covid
Makalah novi covidMakalah novi covid
Makalah novi covid
 
Covid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentCovid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical student
 
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
 
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
 
RABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptxRABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptx
 
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptxTeknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
 
SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...
SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...
SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia - Pusat KH & Kehani, BARAN...
 
Tinjauan Prosedur Pembebasan Avian Influenza - BVet Bukittinggi, Batam, 19 Ma...
Tinjauan Prosedur Pembebasan Avian Influenza - BVet Bukittinggi, Batam, 19 Ma...Tinjauan Prosedur Pembebasan Avian Influenza - BVet Bukittinggi, Batam, 19 Ma...
Tinjauan Prosedur Pembebasan Avian Influenza - BVet Bukittinggi, Batam, 19 Ma...
 
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
 
Identifikasi Risiko dan Metoda Deteksi Dini Dalam Kasus Pelaporan Terduga PMK...
Identifikasi Risiko dan Metoda Deteksi Dini Dalam Kasus Pelaporan Terduga PMK...Identifikasi Risiko dan Metoda Deteksi Dini Dalam Kasus Pelaporan Terduga PMK...
Identifikasi Risiko dan Metoda Deteksi Dini Dalam Kasus Pelaporan Terduga PMK...
 
penyakit flu burung
penyakit flu burung penyakit flu burung
penyakit flu burung
 

Plus de Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Tata Naipospos
 

Plus de Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 

Dernier

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Dernier (11)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

Perkembangan Penularan COVID-19 dari Manusia ke Hewan - Ditkesmavet, Jakarta, 17 April 2020

  • 1. Perkembangan penularan COVID-19 dari manusia ke hewan Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Karantina Hewan Rapat Koordinasi Perkembangan Terkait COVID-19 Pada Hewan dan Produk Hewan (on-line) – Jakarta, 17 April 2020
  • 2. COVID-19 • Penyebaran COVID-19 saat ini adalah hasil penularan dari manusia ke manusia. • COVID-19 telah dideklarasikan sebagai ‘Public Health Emergency of International Concern’ (PHEIC) pada 30 Januari 2020 oleh World Health Organization (WHO). • Sekitar 210 negara di 6 benua telah terjangkit COVID-19 dengan 2.116.323 kasus dan sekitar 141.846 orang telah meninggal dunia (s/d 16 April 2020). • 33.332 orang meninggal dunia di Amerika Serikat. • 496 orang meninggal dunia di Indonesia (s/d 16 April 2020). Sumber: https://www.statista.com/statistics/1093256/novel-coronavirus-2019ncov-deaths-worldwide- by-country/
  • 3. SARS-CoV-2 • Analisis bioinformatika mengindikasikan bahwa virus SARS-CoV-2 mempunyai gambaran khas dari keluarga virus corona yaitu Betacoronavirus lineage 2B. • Sekuens genom penuh SARS-CoV-2 dan genom lain yang tersedia dari Betacoronavirus menunjukkan hubungan terdekat (homologi 96%) dengan “bat SARS-like coronavirus” strain BatCov RaTG13. • Dari analisis filogenetik yang dilakukan terhadap sekuens genom penuh, kelelawar nampaknya menjadi reservoir virus COVID-19, tetapi inang perantara (intermediate host) belum teridentifikasi. Sumber: Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). 16-24 February 2020.
  • 4. Reservoir kunci dan modus penularan virus-virus corona • Reservoir SARS-CoV-2 dalam kotak merah. • Panah hitam titik-titik menunjukkan kemungkinan penularan virus dari kelelawar, sedangkan panah hitam padat mewakili penularan yang telah terkonfirmasi. Sumber: Shereen M.A. et al (2020). COVID-19 infection: Origin, transmission, and characteristics of human coronaviruses. Journal of Advanced Research, Volume 24, pages 91-98.
  • 5. WHO: Apa yang diperoleh dari informasi susunan genetik virus SARS-CoV-2? • Semua SARS-CoV-2 yang diisolasi pada manusia sampai saat ini berhubungan erat secara genetik dengan virus-virus corona yang diisolasi dari populasi kelelawar, khususnya kelelawar dari genus Rhinolophus. • SARS-CoV-2 tidak berhubungan secara genetik dengan virus- virus corona lain yang ditemukan pada hewan-hewan yang diternakkan atau domestik. • Analisis sekuens genom virus juga mengindikasikan bahwa SARS-CoV-2 beradaptasi sangat baik terhadap sel reseptor manusia, sehingga mampu menyerang sel manusia dan menginfeksi orang dengan mudah. Sumber: https://www.who.int/health-topics/coronavirus/who-recommendations-to-reduce-risk-of- transmission-of-emerging-pathogens-from-animals-to-humans-in-live-animal-markets
  • 6. OIE: COVID-19 pada hewan • Infeksi hewan dengan virus COVID-19 memenuhi kriteria “penyakit baru muncul” (emerging disease). • Virus COVID-19 yang diisolasi dari manusia berbagi homologi 96% dengan beta coronaviruses yang diisolasi dari berbagai spesies genus Rhinolophus (Yunnan, 2013). • Perbandingan homologi sekuens genetik yang kuat antara virus COVID-19 dan betacoronavirus yang diisolasi dari kelelawar menyatakan bahwa leluhur dari virus COVID-19 virus bersirkulasi pada kelelawar genus Rhinolophus. • Kelelawar genus Rhinolophus secara luas tersebar di seluruh Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa.
  • 7. Siklus penularan potensial SARS-CoV-2 Sumber: COVID-19: Zoonosis aspects. Travel Medicine and Infectious Diseases. February 2020.
  • 8. Penularan dari manusia ke hewan (positif uji COVID-19) • 2 ekor anjing di Hong Kong - Pomeranian umur 17 tahun (29/2/2020) dan Gembala Jerman umur 2 tahun (20/3/2020) – Pemilik menderita gejala dan positif COVID-19. • 1 ekor kucing di Belgia (18/3/2020) – Pemilik menderita gejala dan positif COVID-19. • 1 ekor kucing di Hong Kong (3/4/2020) – Pemilik menderita gejala dan positif COVID-19 • 1 ekor harimau di Amerika Serikat (6/4/2020) – Diasumsikan penularan dari pekerja kebun binatang yang tidak menunjukkan gejala (asimptomatik). Sumber: https://www.oie.int/scientific-expertise/specific-information-and-recommendations/questions- and-answers-on-2019novel-coronavirus/
  • 9. Hasil pengujian COVID-19 pada anjing ke-1 di Hong Kong (29/2/2020) • Anjing dikarantinakan pada 26 Februari 2020. • Sampel swab nasal, oral, rektal dan feses diambil dari anjing tersebut. Sampel nasal dan oral diuji positif terhadap SARS-CoV-2. Uji Tanggal uji Hasil RRT-PCR 26/2/2020 Positif RRT-PCR 28/2/2020 Positif RRT-PCR 2/3/202 Positif RRT-PCR 5/3/2020 Positif RRT-PCR 9/3/2020 Positif RRT-PCR 12/3/2020 Negatif RRT-PCR 13/3/2020 Negatif • Sampel serum yang diambil diuji positif untuk antibodi netralisasi. • Tidak ada gejala klinis selama periode karantina. • Anjing mati dua hari setelah keluar dari karantina. Kematian tidak berkaitan langsung dengan infeksi sebelumnya.
  • 10. Hasil pengujian COVID-19 pada anjing ke-2 di Hong Kong (20/3/2020) • Anjing dikarantinakan pada 18 Maret 2020. • Sampel swab nasal, oral, dan rektal diambil dari anjing tersebut. • Sampel serum diambil juga positif serologis. • Sampel swab yang diambil setelah 10 hari menunjukkan hasil negatif. • Tidak ada gejala klinis selama periode karantina. Uji Tanggal uji Hasil RRT-PCR 18/3/2020 Positif RRT-PCR 19/3/2020 Positif RRT-PCR 20/3/2020 Positif Isolasi virus 25/3/2020 Positif PRN 3/4/2020 Positif RRT-PCR 14/4/2020 Negatif
  • 11. Hasil pengujian COVID-19 pada kucing di Belgia (18/3/2020) • Virus SARS-CoV-2 terdeteksi dari feses dan muntahan seekor kucing yang menunjukkan gejala klinis penyakit pencernaan dan pernafasan. • Pemilik kucing adalah seseorang yang terinfeksi COVID-19. • Keberadaan SARS-CoV-2 pada kucing dikonfirmasi melalui sekuensing. Suatu infeksi yang produktif dicurigai tetapi belum bisa dikonfirmasi. • Belum bisa disimpulkan bahwa suatu infeksi virus yang produktif, tetapi dimungkinkan untuk menduga hal tersebut (nilai PCR Ct kompatibel dengan sejumlah besar salinan genom virus dan gejala klinis kompatibel dengan infeksi virus corona). Sumber: Information provided to OIE by the National Veterinary Services of Belgium (28/03/20).
  • 12. Hasil pengujian COVID-19 pada kucing di Hong Kong (3/4/2020) • Kucing dikarantinakan pada 30 Maret 2020. • Sampel swab nasal, oral, dan rektal diambil dari kucing tersebut. • Seluruh sampel diuji positif terhadap SARS-CoV-2. • Kucing tidak menunjukkan gejala klinis spesifik. • Investigasi terus berlanjut untuk menentukan durasi deteksi virus. Uji Tanggal uji Hasil RRT-PCR 31/3/2020 Positif RRT-PCR 3/4/2020 Positif ? ? ?
  • 13. Hasil pengujian COVID-19 pada harimau di AS (6/4/2020) • Harimau pertama menunjukkan gejala klinis pada 27 Maret 2020. • 3 ekor harimau dan semua singa menunjukkan gejala klinis pada 3 April 2020. • Sampel diambil dari harimau pertama dan dikonfirmasi positif COVID-19. • Semua harimau dan singa dalam kondisi stabil dan sembuh. • Diasumsikan seorang pekerja kebun binatang yang tidak memperlihatkan gejala (asimptomatik) menginfeksi hewan tersebut. Uji Tanggal uji Hasil RRT-PCR 3/4/2020 Positif Gene sequensing 5/4/2020 Positif RRT-PCR 4/4/2020 Positif Gene sequensing 4/4/2020 Positif • 5 ekor harimau dan 3 ekor singa di kandang yang berdekatan di suatu kebun binatang.
  • 14. Reseptor ACE2 • Virus SARS-CoV-2 menggunakan angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) sebagai reseptor untuk masuk ke dalam sel manusia atau hewan. • Hanya ACE2 dari spesies tertentu yang dapat digunakan oleh SARS-CoV-2 (Shi J. et al, 2020; Qiu Y. et al, 2020). • Analisis filogenetik mengindikasikan SARS-CoV-2 juga berpotensi mengenali ACE2 dari beragam spesies hewan (kecuali tikus dan tikus besar), mengimplikasikan adanya kemungkinan bahwa spesies-spesies hewan tersebut dapat bertimdak sebagai inang perantara atau model hewan untuk infeksi (Sun K. et al, 2020; Wan Y. et al, 2020).
  • 15. STUDI: Prediksi kemampuan penggunaan ACE2 sebagai reseptor SARS-CoV-2 • Studi mengevaluasi dan menentukan peringkat kemampuan penggunaan ACE2 dari berbagai spesies dengan pengelompokkan filogenetik dan kaitannya dengan sekuens ACE2 dari SARS-CoV-2. • Hasilnya diprediksi SARS-CoV-2 cenderung menggunakan ACE2 dari berbagai mamalia (trenggiling, kucing, sapi, kerbau, kambing, domba) dan merpati, mengindikasikan potensi penularan virus antar spesies dari kelelawar ke hewan dan di antara hewan-hewan tersebut. • Prediksi ini dapat membantu dalam menyaring ‘inang perantara’ (intermediate host) dari SARS-CoV-2. Sumber: Qiu Y. et al (2020). Predicting the angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) utilizing capability as the receptor of SARS-CoV-2. Microbes and Infection, https://doi.org/10.1016/j.micinf.2020.03.003.
  • 16. Bagian dari pohon filogenetik ACE2 dari spesies yang diseleksi Sumber: Qiu Y. et al (2020). Predicting the angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) utilizing capability as the receptor of SARS- CoV-2. Microbes and Infection, https://doi.org/10.1016/j.micinf.2020.03.003.
  • 17. STUDI: Kepekaan sejumlah hewan berbeda terhadap infeksi SARS-CoV-2 • Studi mempelajari kepekaan musang, kucing, anjing, ayam dan unggas di China. • Hasil paparan menunjukkan bahwa musang dan kucing memiliki kepekaan (susceptibility) yang tinggi terhadap SARS-CoV-2, anjing memiliki kepekaan yang rendah, dan ternak termasuk babi, ayam, dan itik tidak peka terhadap virus SARS-CoV-2. • Secara eksperimental ditemukan bahwa kucing peka terhadap infeksi lewat udara (airborne). • Fakta bahwa SARS-CoV-2 bereplikasi secara efisien pada organ pernafasan bagian atas dari musang membuatnya sebagai calon model hewan untuk mengevaluasi obat antiviral penangkal COVID-19. Sumber: Shi J. et al (2020). Susceptibility of ferrets, cats, dogs, and other domesticated animals to SARS–coronavirus 2. Science 10.1126/science.abb7015.
  • 18. STUDI: Kucing di Wuhan sero- positif terhadap SARS-CoV-2 • Sampel serum dikumpulkan dari kucing di Wuhan, 102 sampel setelah wabah COVID-19, dan 39 sampel sebelum wabah. • 15 dari 102 (14,7%) sera kucing setelah wabah positif untuk ‘receptor binding domain’ (RBD) SARS-CoV-2 dengan indirect enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). • Di antara sampel positif, 11 memiliki antibodi netralisasi SARS- CoV-2 dengan titer berkisar dari 1/20 sampai 1/1080. • Secara serologis, tidak ada reaksi silang terdeteksi antara SARS-CoV-2 dan tipe I/II virus feline infectious peritonitis (FIP). • Data memperlihatkan bahwa SARS-CoV-2 menginfeksi populasi kucing di Wuhan selama terjadinya wabah. Sumber: Zhang Q. et al., 2020. SARS-CoV-2 neutralizing serum antibodies in cats: a serological investigation. bioRxiv preprint doi: https://doi.org/10.1101/2020.04.01.021196.
  • 19. OIE: Kriteria pelaporan dan Definisi Kasus • Setiap infeksi hewan dengan SARS-CoV-2 harus dilaporkan ke OIE sebagai ‘emerging disease’ , tetapi hasil positif yang didapatkan melalui infeksi eksperimental tidak dilaporkan. • Spesies ternak yang relevan untuk perdagangan tidak terbukti memiliki kepekaan terhadap infeksi SARS-CoV-2. • Jika mengembangkan suatu ‘definisi kasus’ (case definition) untuk infeksi SARS-CoV-2 pada hewan, pertimbangan harus diberikan kepada: • bukti infeksi (ditunjukkan dengan diagnostik molekuler); • bukti respon kekebalan (dideteksi dengan metoda serologik); • keberadaan virus (melalui isolasi virus); atau • bukti penularan virus ke hewan lain.
  • 20. Penularan kembali (spillback) dari manusia ke kelelawar? • Kelelawar adalah ‘carrier’ yang umum dari ratusan virus-virus corona yang berbeda, tetapi masih belum jelas apa efeknya kepada mereka. • Pemerintah AS merekomendasikan semua pengujian lapangan dan penelitian mengenai kelelawar di AS ditangguhkan selama pandemi COVID-19. • Ada kekhawatiran jika manusia menularkan virus ke kelelawar, bisa menyebabkan efek penularan kembali (spillback) dan menjadikan lebih sulit lagi untuk menghentikan penyebaran penyakit di masa depan. Sumber: https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-8208835/US-government-asks-field- research-involving-bats-suspended-COVID-19-pandemic.html
  • 21. Penularan kembali (spillback) dari manusia ke kera besar? • Semua spesies kera besar (gorila, bonobo, simpanse dan orangutan) – khususnya berisiko mengingat mereka berbagi DNA antara 97% dan 99% dengan manusia. • Ada bukti saintifik yang banyak bahwa kera besar peka terhadap infeksi dengan patogen pernafasan manusia. • Kera besar sangat mungkin peka (susceptible) terhadap infeksi COVID-19, dan diprediksi terjadi dengan tingkat kematian yang lebih tinggi dari populasi manusia. Sumber: Coronavirus: Gorillas and chimpanzees 'at risk of catching COVID-19 from humans’. Sky News, 15 April 2020.
  • 22. Bagaimana potensi penularan dari hewan peliharaan ke manusia? • Hasil positif pada hewan peliharaan (companion animal) merupakan ‘kasus terisolasi’ yang berkaitan dengan kontak dekat dengan manusia yang positif SARS-CoV-2. • Sampai sekarang, tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan dapat menyebarkan COVID-19. • Infeksi hewan dengan virus COVID-19 dapat berimplikasi terhadap kesehatan dan kesejahteraan hewan, dan konservasi satwa liar. Sumber: 2nd Call OIE Advisory Group on COVID-19 and Animals (2nd March 2020) and 4th Call OIE Advisory Group on COVID-19 and Animals (31st March 2020).
  • 23. Bagaimana potensi penularan dari manusia ke hewan? • Mengingat infeksi virus COVID-19 menyebar secara luas pada populasi manusia, ada kemungkinan sejumlah hewan menjadi terinfeksi melalui kontak dekat dengan orang terinfeksi. • Dengan lebih dari 2,1 juta kasus COVID-19 secara global (s/d 16 April 2020), jumlah hewan peliharaan yang dilaporkan terinfeksi sangat kecil sekali dan tidak ada orang yang menjadi sakit karena hewan peliharaannya. • Kucing bukanlah vektor penting dalam penyebaran COVID-19 di antara manusia.
  • 24. Komunikasi risiko mencegah penularan COVID-19 dari manusia ke hewan JIKA ANDA MEMILIKI HEWAN PELIHARAAN • Jangan biarkan hewan peliharaan berinteraksi dengan orang atau hewan lain di luar rumah. • Jaga kucing tetap di dalam rumah jika memungkinkan untuk mencegah mereka berinteraksi dengan hewan atau orang lain. • Gunakan tali jika berjalan dengan anjing, menjaga jarak minimal 2 meter dari orang dan hewan lain. • Hindari anjing pergi ke taman atau ke tempat-tempat publik lainnya ketika sejumlah besar orang dan anjing berkumpul. Sumber: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/animals.html
  • 25. Komunikasi risiko mencegah penularan COVID-19 dari manusia ke hewan LINDUNGI HEWAN PELIHARAAN JIKA ANDA SAKIT • Jika memungkinkan, ada anggota rumah tangga lain yang menangani hewan peliharaan anda ketika anda sakit. • Hindari kontak dengan hewan peliharaan termasuk menimang, merapat, membiarkan dicium atau dijilat, dan berbagi makanan atau selimut di tempat tidur. • Jika anda harus menangani hewan peliharaan anda atau berada si sekitar hewan apabila anda sakit, gunakan kain penutup wajah dan cuci tangan anda sebelum dan setelah anda berinteraksi dengan hewan peliharaan. Sumber: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/animals.html