Materi Belajar COVID-19 berisi tentang penjelasan Coronavirus, asal muasal, cara mencegah COVID-19, dan sebagainya. Data diambil dari sumber terpercaya seperti website WHO (World Health Organisation), website coronavirus resmi pemerintah Indonesia, dan sebagainya. Silakan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
2. Sekilas tentang COVID-19
2
COVID-19 atau Coronavirus Disease pertama kali
ditemukan pada tahun 2019 merupakan penyakit
yang bertanggung jawab atas pandemi global saat ini.
Sejauh ini, negara yang terkena dampak utama
penyakit ini yaitu Cina namun, dalam beberapa bulan
terakhir telah menyebar ke berbagai negara di dunia,
tak terkecuali Indonesia.
COVID-19
3. COVID-19 dan SARS-CoV-2
3
Penyakit ini pada awalnya disebut
dengan 2019-nCoV atau secara tidak
resmi dinamai sebagai “Wuhan
Coronavirus”.
COVID-19
Sementara itu, nama resmi dari virus
yang menyebabkan penyakit COVID-19
ini yaitu SARS-CoV-2 (Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2).
SARS-CoV-2
WHO (World Health Organisation)
lantas menamai penyakit ini secara
resmi menjadi COVID-19 dengan
tujuan agar tidak menimbulkan stigma
negatif, tidak merujuk pada suatu
negara/wilayah, binatang, orang atau
kelompok tertentu, dan mudah untuk
diingat dan diucapkan.
Diberikan nama demikian karena virus
ini secara genetik sangat mirip dengan
virus SARS Coronavirus yang pertama
kali ditemukan pada tahun 2002 di
Guangdong, sebuah provinsi di Cina
utara.
*Organisasi Kesehatan Dunia
4. Asal Usul Virus
• Pada tahun 2002, SARS adalah
coronavirus yang melompat dari
4
Kelelawar (Bats)
Musang (Civet)
Manusia
• Pada tahun 2012, MERS adalah
coronavirus yang melompat dari
Kelelawar
Unta (Camels)
Manusia
(dalam jangka
waktu tertentu)
5. Asal Usul Virus
Sementara itu pada kasus virus penyebab COVID-19, kemungkinan besar juga
dimulai dari :
5
Kelelawar
Namun, kali ini tuan rumah perantaranya yaitu :
Trenggiling (Pangolin)
*berdasarkan fakta yang ditemukan oleh
para ahli yang mengidentifikasi
coronavirus memiliki kecocokan genetic
sebesar 96% dengan trenggiling
*trenggiling banyak diperjualbelikan di
black market seluruh dunia, terutama di
Cina karena sebagian besar orang percaya
bahwa trenggiling dapat digunakan
sebagai obat untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit
6. Tingkat Kematian
6
40% 34% 9.6% 3.4%
Pada tahun 2014,
penyakit Ebola
terhitung memiliki
28.369 Kasus
dengan jumlah
korban mencapai
11.316 orang
meninggal dunia.
Pada tahun 2012,
penyakit MERS
terhitung memiliki
2.494 Kasus
dengan jumlah
korban mencapai
858 orang
meninggal dunia.
Pada tahun 2002,
penyakit SARS
terhitung memiliki
8.098 kasus
dengan jumlah
korban mencapai
774 orang
meninggal dunia.
Sementara itu per
Maret 2020,
COVID-19
terhitung memiliki
197.313 kasus
dengan jumlah
korban meninggal
sebanyak 7.950
orang.
EBOLA (2014) MERS (2012) SARS (2002) COVID-19
*data worldwide dari
situs resmi WHO
7. Kesimpulannya,…
Tingkat kematian atau mortality rate dari penyakit ini sangat rendah, yaitu
hanya sebesar 3.4% jika dibandingkan dengan pandemic global lainnya yang
sudah terjadi sebelumnya.
Akan tetapi, tingkat penularan penyakit ini sangat cepat karena dapat menular
dari seseorang ke seseorang yang lain melalui tetesan kecil (droplet) yang
mengandung virus, yang dihasilkan seseorang ketika bersin atau batuk.
7
8. Tetesan ini kemudian dapat jatuh pada permukaan benda disekitar seperti meja, kursi,
telepon, dan sebagainya.
8
Kita bisa tertular penyakit ini ketika kita menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi
Lantas kita
menyentuh
bagian wajah,
terutama
mata, hidung,
dan mulut kita.
Virus dapat
masuk ke
dalam tubuh
kita melalui
mata, hidung,
dan mulut.
9. Jika kita berdiri pada jarak 1 atau 2 meter dari seseorang dengan COVID-19, kita dapat
terjangkit melalui batuk termasuk saat mereka menghembuskan napas.
9
Dengan kata lain, cara COVID-19 menyebar serupa dengan flu biasa dan
sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala ringan
dan sembuh
10. Gejala
COVID-19
10
• Hidung beringus.
• Sakit kepala.
• Batuk.
• Sakit tenggorokan.
• Demam.
• Merasa tidak enak badan
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat
menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah
menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh SARS-CoV-2),
yang menyebabkan gejala seperti:
Gejala ringan
Gejala Parah
Corona dapat
menimbulkan beragam
gejala pada
pengidapnya. Gejala
yang muncul ini
bergantung pada jenis
virus corona yang
menyerang, dan
seberapa serius infeksi
yang terjadi.
• Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia;
• Batuk dengan lendir;
• Sesak napas;
• Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
11. Komplikasi
Infeksi
Coronavirus
11
Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS
bisa menimbulkan komplikasi pneumonia, dan
masalah pernapasan parah lainnya bila tak
ditangani dengan cepat dan tepat. Selain itu,
SARS juga bisa menyebabkan kegagalan
pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian.
Hampir sama dengan SARS, SARS-CoV-2 juga
bisa menimbulkan komplikasi yang serius. Infeksi
virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian.
12. Vaksin
COVID-19?
12
Sayangnya, saat ini belum
tersedia vaksin yang bisa
melindungi kita dari SARS-
CoV-2 dan COVID-19.
Meski begitu, kita masih dapat mencegah penularan
penyakit tersebut dengan beberapa langkah
sederhana…
19. Referensi
19
• Youtube Channel Osmosis
https://www.youtube.com/watch?v=eup3_i_5uaw&feature
=youtu.be
• https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/
• World Health Organisation (WHO)
• Pusat Informasi COVID-19 Prov. Jawa Barat
• Materi Belajar COVID-19 Dinas Pendidikan
• dan sebagainya.