Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menjelaskan hasil identifikasi properti Kantor Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul yang meliputi identifikasi tanah seluas 968,725 meter persegi dan bangunan berlantai dua dengan berbagai fasilitas ruangan.
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Laporan Identifikasi Bangunan Dinas Kebudayaan PEMKAB Bantul.docx
1. Kelompok 1 | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Properti merupakan penguasaan yuridis atas tanah yang mencakup semua hak atas tanah
(hubungan hukum dengan bidang tanah tertentu), semua kepentingan (interest) dan manfaat
(benefit) yang berkaitan dengan bukti kepemilikan real estate (SPI 2007). Penilaian properti
merupakan suatu proses pemecahan masalah dengan mempertimbangkan dan menganalisa
semua faktor yang berpengaruh terhadap nilai properti tersebut. Proses penilaian properti
terdiri atas tahapan identifikasi permasalahan, survei pendahuluan, pengumpulan dan analisis
data, penerapan metode penilaian, rekonsiliasi nilai dan kesimpulan nilai dan laporan penilaian
(Hidayati dan Harjanto, 2013). Langkah pertama dari proses penilaian adalah mengidentifikasi
permasalahan diantaranya tahap identifikasi properti yang menjadi kegiatan yang akan
dilakukan oleh peneliti. Tahap identifikasi properti sangat penting karena peneliti harus survey
secara langsung untuk mendapatkan data dan mengeceknya secara detail.
Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu lahan yang menarik dalam bisnis properti
yaitu dengan menanamkan dananya dalam usaha perhotelan. Dapat kita lihat di berbagai
penjuru kota, banyak hotel baru dibangun mulai dari jalan raya pinggiran kota sampai jalan
sempit ditengah kota. Menurut data statistik Pariwisata DIY tahun 2016, Pertumbuhan hotel di
Yogyakarta mengalami peningkatan yang pesat yang artinya bahwa para investor mengharap
pertumbuhan ekonomi yang baik di kota ini.
Kawasan Kotabaru merupakan kawasan Cagar Budaya yang ditetapkan oleh pemerintah
pada tahun 2011 melalui Surat Keputusan Gubernur DIY No. 186/KEP/2011 tentang
Penetapan Kawasan Cagar Budaya. Salah satu hotel yang berdiri di kawasan tersebut adalah
Hotel Graha Kinasih. Bangunan ini merupakan peninggalan zaman Belanda, awalnya berupa
rumah tinggal. Pada tahun 2000 bangunan ini dibuka untuk kos-kosan, tetapi pada tahun 2012
bangunan ini beralih fungsi menjadi hotel.
Hotel Graha Kinasih dan bangunan sekitarnya dulunya adalah perumahan bagi orang
Belanda yang dibangun setelah Perang Dunia I, atau akhir pemerintahan Sri Sultan
Hamengkubuwono VII sekitar 1877-1921. Pada 1921-1945 kawasan ini diambil alih oleh
Jepang dengan fungsi yang sama, namun mulai pada tahun 1997 beralih fungsi jadi rumah
tinggal, toko, restoran, dan lain-lain. Karena berada dikawasan cagar budaya DIY, masyarakat
atau pemilik tanah dan bangunan yang berkeinginan membangun atau merenovasi bangunan
2. Kelompok 1 | 2
yang berada dikawasan cagar budaya tersebut diarahkan agar bangunan baru menyesuaikan
arsitektur kawasan tersebut. Panduan arsitektur banguna baru pada Kawasan cagar budaya
ditetapkan memakai gaya arsitektur Indis dan Kolonial (Perda DIY No. 6 Tahun 2012).
1.2 Tujuan Identifikasi
Berikut merupakan tujuan identifikasi objek properti.
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Elemen Properti yang diampu oleh Bapak Drs. Slamet
Herutono, M.Ec.Dev., MAPPI (Cert.)
2. Mengidentifikasi bentuk kepemilikan tanah dan pengembangan dari Dinas Kebudayaan
Kabupaten Bantul.
3. Mengidentifikasi letak, bentuk, dimensi, material penyusun, aksesibilitas, kondisi
lingkungan sekitar, dan bangunan penanda sekitar.
1.3 Objek Identifikasi Properti
Bangunan yang menjadi objek identifikasi properti adalah Kantor Dinas Kebudayaan
Kabupaten Bantul yang terletak di Kompleks Perkantoran II Pemkab Bantul, Jalan Lingkar
Timur, Manding, Bantul, dengan hak atas tanah sebagaimana tersebut dalam sertipikat XXX,
Atas Nama XXX seluas XXX. Sebagian dari tanah seluas XXX. Dari keseluruhan tanah XXX
m2
.
1.4 Tanggal Identifikasi
Proses identifikasi objek properti dilakukan selama 3 (tiga) hari yaitu pada tanggal 10,12
dan 13 September 2018.
1.5 Ruang Lingkup Pekerjaan
Identifikasi properti yang dilakukan antara lain:
1. Identifikasi terhadap tanah
Identifikasi tanah meliputi lokasi, batas tanah, bangunan terdekat sekitar dan fasilitas
umum yang ada serta akses jalan menuju lokasi Kantor Dinas Kebudayaan Kabupaten
Bantul.
3. Kelompok 1 | 3
2. Identifikasi terhadap bangunan.
Identifikasi bangunan meliputi data bangunan, dimensi bangunan, dan sarana prasarana
pelengkap. Bangunan yang dimaksud meliputi bangunan utama, bangunan tambahan dan
pengembangan lainnya, yang meliputi:
a) Karakteristik Bangunan
b) Luas bangunan
c) Jumlah lantai bangunan
d) Tahun pembangunan
e) Struktur utama bangunan
f) Komponen penutup bangunan
g) Komponen-komponen khusus bangunan
h) Infrastruktur bangunan
3. Identifikasi ruangan bangunan
4. Identifikasi ruangan bangunan dimensi unit bangunan dan fisik unit bangunan.
1.6 Metode Identifikasi
Kegiatan identifikasi properti dilaksanakan dengan metode:
1. Observasi langsung
a. Identifikasi tanah dan bangunan
b. Pengambilan foto
2. Pengambilan data sekunder
Denah struktur bangunan Kantor Dinas Kebudayaan Pemkab Bantul.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi-informasi tambahan yang
dibutuhkan terkait properti yang diidentifikasi
4. Kelompok 1 | 4
BAB II
HASIL IDENTIFIKASI
2.1 Identifikasi Tanah
Bangunan yang menjadi objek identifikasi properti KANTOR DINAS KEBUDAYAAN
KABUPATEN BANTUL yang terletak di Kompleks Perkantoran II Pemkab Bantul, Jalan
Lingkar Timur, Manding, Bantul, dengan hak atas tanah sebagaimana tersebut dalam sertipikat
XXX, Atas Nama XXX seluas XXX. Sebagian dari tanah seluas XXX. Dari keseluruhan tanah
XXX m2
.
1. Data Tanah
Alamat Objek Penelitian : Kompleks Perkantoran II Pemkab Bantul, Jalan
Lingkar Timur, Manding, Bantul
Luas Tanah : ….m²
Luas Bangunan : 968,725 m²
Jenis Bangunan : Kantor Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
Jenis Hak Tanah : Hak Guna Pakai
No Sertifikat :
Tanggal Sertifikat :
2. Lokasi
Tanah yang diidentifikasi ini terletak di Kompleks Perkantoran II Pemkab Bantul, Jalan
Lingkar Timur, Manding, Bantul, pada koordinat -7.904852661917758,110.34876108169556.
Akses jalan untuk menuju ke lokasi properti, melalui Jalan Parangtritis Bantul, Yogyakarta. Status
tanah Sertifikat Hak Milik atas nama Bapak Kusherman.. kondisi xxx dan dilengkapi dengan
saluran air serta daerah tersebut tidak berpotensi banjir.
Batas-batas tanah ini adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Lahan kosong
b. Sebelah Barat : Dinas Koperasi dan UKM
c. Sebelah Timur : Lahan kosong
d. Sebelah Selatan : Jalan Lingkar Timur, Manding, Bantul
5. Kelompok 1 | 5
Gambar Lokasi Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul
Kantor Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul berada di area strategis karena dapat diakses dengan
mudah dan memiliki jarak yang dekat/jauh dari beberapa tempat penting di Yogyakarta. Dinas
Kebudayaan Kabupaten Bantul dilengkapi dengan sarana pendukung seperti drainase tertutup,
trotoar dan sempadan jalan yang teratur. Di sekitar tanah sudah terdapat jaringan listrik,
telepon, drainase dan air bersih. Daerah tersebut masih dalam pembangunan yang akan
digunakan untuk Kantor Dinas Kabupaten Bantul.
Adapun jarak dari beberapa tempat penting untuk dapat mencapai Kantor Dinas Kebudayaan
Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut :
Kantor Bupati Bantul 4,2 Km
Sentra Kerajinan Kulit Manding
Pasar Seni Gabusan
Terminal Bus Giwangan
3. Lingkungan, Fasilitas dan Sosial
Lingkungan, fasilitas umum dan sosial yang terdapat di lingkungan objek identifikasi
adalah sebagai berikut:
a. Jaringan Jalan : Aspal
b. Jaringan Listrik : PLN 33000 VA
Jaringan Air Bersih : Air Sumur
Jaringan Telepon : Telkom
Pusat Perbelanjaan : Pasar Bantul, Pusat Pertokoan Kabupaten Bantul
6. Kelompok 1 | 6
Rumah Sakit : RSUD Panembahan Senopati Bantul, RS PKU Muhammadiyah
Bantul
Rumah Ibadah : Masjid Agung Bantul
Sekolah : Institut Seni Indonesia
Terminal : Terminal Bus Giwangan
2.2 Identifikasi Bangunan
Dinas Kebudayaan memiliki total luas bangunan ……. m² dengan 2 lantai yang terdiri
dari bagian resepsionis, bagian sekretaris, bagian kasubbag umum kepegawaian,
ka.subbag keuangan program aset, ruang rapat kecil, dan mushola, dan toilet wanita
dan pria sedangkan di lantai 2 terdiri dari gudang, dapur, toilet wanita dan pria, ruang
perpustakaan, ruang rapat, ruang bagian pelestarian budaya, nursery room serta ruang
pendamping.
Adapun luas bangunan lantai satu secara keseluruhan ……..m², sedangkan luas
bangunan lantai dua secara keseluruhan ……m². Bangunan dinas kebudayaan adalah
bangunan baru yag di bangun tahun 2017 dan di tempati februari 2018. Kapasitas/Daya
listrik 33000 VA.
BANGUNAN HOTEL TAMPAK DEPAN
Gedung Dinas Kebudayaan memiliki fasilitas ruangan sebagai berikut:
1) Lantai 1
a. Ruang Recepsionis
b. Ruang Sekretaris
7. Kelompok 1 | 7
c. Ruang Kasubbag Umum Kepegawaian
d. Ruang Rapat Kecil
e. Mushola
f. Toilet Wanita dan Toilet Pria
2) Lantai 2
a. Gudang
b. Dapur
c. Ruang Rapat
d. Toilet Wanita dan Pria
e. Ruang Perpustakaan
f. Nursery Room
g. Ruang Pendamping
h. Ruang Bagia Pelestarian Budaya
3) Sarana Tambahan
a. Parkiran
b. Gazebo
8. Kelompok 1 | 8
Up
UP
24000.00
3700.00
10300.00
3700.00
3700.00
3700.00 2800.00
5600.00
2600.00
2600.00
2600.00
2600.00
2600.00
3000.00
6050.00
4100.00
2800.00
6100.00
3700.00
1400.00
2000.00
3700.00
2600.00
3700.00
6050.00
2600.00
2600.00
1800.00
19350.00
2800.00
42000.00
1800.00
45000.00
5300.00
1800.00
5300.00
1800.00
6500.00
2500.00
15100.00
3950.00
2400.00
1500.00
34500.00
3500.00
2500.00
2600.00
4200.00
15200.00 5600.00
6800.00
3300.00
2500.00
5500.00 6400.00
3300.00
2000.00
1500.00
POS SATPAM
MUSHOLA
PARKIR MOTOR
PARKIR MOBIL
RUANG GENSET
RUANG KANTOR
101
KAMAR FAMILY
102
KAMAR VIP
RUANG RESEPSIONIS
RUANG TUNGGU
VIP
TOILET
RUANG MAKAN INDOOR
RUANG MAKAN OUTDOOR
103
KAMAR STANDAR
RUANG CUCI DAPUR
107
KAMAR STANDAR
108
KAMAR STANDAR
109
KAMAR STANDAR
110
KAMAR STANDAR
111
KAMAR STANDAR
LANTAI 1
8050.00
Up
104
KAMAR STANDAR
105
KAMAR STANDAR
106
KAMAR STANDAR
GUDANG
Denah Hotel Lantai 1
9. Kelompok 1 | 9
Up
Up
UP
34500.00
3700.00 10300.00
3700.00
3700.00
3700.00 2800.00
5600.00
2600.00
2600.00
2600.00
2600.00
2600.00
6100.00
3700.00
2600.00
3700.00
6050.00
2600.00
2600.00
1800.00
2500.00
2600.00
5600.00
1800.00
201
KAMAR STANDAR
202
KAMAR STANDAR
203
KAMAR STANDAR
204
KAMAR STANDAR
205
KAMAR STANDAR
206
KAMAR STANDAR
207
KAMAR STANDAR
208
KAMAR STANDAR
RUANG PENYIMPANAN
LANTAI 2
22500.00
Denah Hotel Lantai 2
Dimensi dan Fisik Unit Bangunan
a) Gedung Dinas Kebudayaan
Dimensi Unit Bangunan
Luas :
o Lantai 1 : 407,96 m²
o Lantai 2 : 300,845 m²
Tinggi : 3,57 m
Fisik Unit Bangunan
Konstruksi Bangunan : Beton Bertulang
10. Kelompok 1 | 10
Pondasi : Pondasi Stall Batu Kali
Material Dinding : Bata Merah, Partisi Calciboard, Lapis Batu Alam.
Material Atap : Genteng keramik, kuda-kuda baja ringan, reng baja
ringan, batang pengisi baja ringan
Material Lantai : keramik tile 400x400, non slip keramik 400x400, non
slip keramik tile 200x200, rabat beton
Langit-langit : Gypsum Board
Jendela : Aluminium 4” ; Boven : kaca rayben 5mm
Pintu : Aluminium 4”, Kaca Temperd 8mm, Sungkai 6mm,
Double Sungkai 6mm.
Identifikasi Fasilitas Tambahan beserta Sarana dan Prasarana
a. Lahan Parkir
Keterangan: Kurang luas untuk Mobil dan Motor, Lantai Paving Blok
b. Gazebo
Keterangan: Terdapat 2 Gazebo disebelah bangunan
2.3 Identifikasi Ruang Bangunan
Detail Ruang Kerja
1) Ruang Kasubbag Sekretaris
Panjang : 5 m
Lebar : 3 m
a. Dinding : Pasangan Bata Merah, Partisi : Calsiboard 9 mm.
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
2) Ruang Rapat Kecil
Panjang : 5 m
Lebar : 4 m
a. Dinding : Pasangan Bata Merah, Calsiboard 9 mm.
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
3) Ruang Kepala
Panjang : 8 m
11. Kelompok 1 | 11
Lebar : 4 m
a. Dinding : Pasangan Bata Merah, Partisi :
Calsiboard 9 mm.
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
4) Ruang Resepsionis
Panjang : 3 m
Lebar : 4 m
a. Dinding : Pasangan Bata Merah, Patisi :
Calsiboard 9 mm.
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
5) Ruang Ka.Subbag Program
Panjang : 3 m
Lebar : 3 m
a. Dinding : Partisi : Calsiboard 9 mm.
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
6) Ruang Subbag Program
Panjang : 5 m
Lebar : 4 m
a. Dinding : Pasangan Bata Merah, Calsiboard 9 mm.
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
7) Ruang Ka.Subbag Umum
Panjang : 3 m
Lebar : 3 m
a. Dinding : Partisi : Calsiboard 9 mm.
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
8) Ruang Subbag Umum
Panjang : 5 m
Lebar : 4 m
12. Kelompok 1 | 12
a. Dinding : Partisi : Calsiboard 9 mm.
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
9) Toilet Laki-laki
Panjang : 3 m
Lebar : 2,25 m
a. Dinding : Pasangan Bata Merah
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
10) Toilet Wanita
Panjang : 3,75 m
Lebar : 1,8 m
a. Dinding : Pasangan Bata Merah,
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
11) Toilet Difabel
Panjang : 2,7 m
Lebar : 1,8 m
a. Dinding : Pasangan Bata Merah,.
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
12) Ruang Kasi
Panjang : 3 m
Lebar : 2 m
a. Dinding : Pasangan Bata Merah, Calsiboard 9 mm.
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
13) Ruang Kabid
Panjang : 3,5 m
Lebar : 2,25m
a. Dinding : Pasangan Bata Merah, Calsiboard 9 mm.
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
13. Kelompok 1 | 13
14) Ruang Bidang
Panjang : 6 m
Lebar : 6 m
a. Dinding : Pasangan Bata Merah, Calsiboard 9 mm.
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
15) Mushola
Panjang : 7 m
Lebar : 4 m
Dinding : Pasangan Bata Merah, Calsiboard 9 mm.
Lantai : Keramik
Jendela : Kaca rangka alumunium
16) Ruang Gamelan
Panjang : 5 m
Lebar : 8 m
a. Dinding : Pasangan Bata Merah, Calsiboard 9 mm.
b. Lantai : Keramik
c. Jendela : Kaca rangka alumunium
17) Tangga
Panjang : 3,6 m
Lebar : 4 m
Bordes : 1,4 m X 4 m
Material : Beton, keramik 40x40, bata merah, pipa galvanis, spesi 5 cm.
18)
15. Kelompok 1 | 15
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
1) Hotel Graha Kinasih Kotabaru yang beralamat di Jalan Ungaran No.1, Kotabaru,
Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224 memiliki
posisi yang strategis sekitar 4,7 km dari pusat kota Yogyakarta dan berada
lingkungan yang dekat dengan fasilitas umum seperti Masjid Agung Syuhada,
Desa Kotabaru, Stadion Kridosono, dan Stasiun Lempuyangan sehingga
memberikan nilai tambah untuk hotel ini.
2) Desain Bangunan Indis Kolonial, desain ruangan bersifat klasik karena
disesuaikan dengan lingkungan kawasan cagar budaya.
3) Pemilihan material yang digunakan baik dan cocok untuk menandakan bahwa
bangunan berdiri kokoh.
4) Karena masuk dalam kawasan cagar budaya bangunan ini masih terawat dengan
baik, pembangunan bangunan baru juga sesuai dengan rekomendasi pengelola
kawasan cagar budaya.
5) Sebagai hotel bintang 1, hotel tergolong lengkap dengan fasilitas yang ditawarkan.
3.2 Saran
Dengan mempertimbangkan penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use -
HBU), sebagai penggunaan yang paling mungkin dan optimal dari suatu aset, yang
secara fisik dimungkinkan, telah dipertimbangkan secara memadai, secara hukum
diijinkan, secara finansial layak, dan menghasilkan nilai tertinggi dari aset tersebut
(KPUP butir 12.1) pihak Hotel Graha Kinasih dapat memperluas layanan yang
diberikan dengan mendirikan café atau rumah makan yang terbuka untuk umum dengan
menjual ragam makanan tradisional untuk mempertahankan konsep lokasi cagar
16. Kelompok 1 | 16
budaya. Pertimbangan ini dilakukan dengan melihat lokasi yang sangat strategis
sebagai dukungan wisata kuliner di pusat kota, selain itu tempat makan yang dimiliki
oleh Hotel Graha Kinasih memiliki dimensi yang layak untuk dijadikan sebuah tempat
makan atau restoran, dengan area parkir yang luas dan akses pintu masuk yang berbeda
dengan pintu masuk untuk tamu yang menginap.
Pengelola hotel juga disarankan untuk menambahkan fasilitas penunjang seperti
fasilitas penjemputan tamu serta sarana olahraga dimana ruang gudang penyimpanan
di lantai dua dapat dimanfaatkan dan ditata dengan lebih baik untuk memanfaatkan
ruang yang cukup efisien. Fasilitas olahraga yang mungkin dikembangkan ini dapat
juga menarik peminat yang ingin melakukan olahraga tanpa harus menginap dengan
biaya bulanan tertentu.
Pada setiap akhir pekan, daerah di sekitar lokasi sangat ramai dengan kegiatan ibadah,
pengelola dapat memanfaatkan sedikit lahannya di halaman depan hotel untuk bekerja
sama dengan pihak bank agar mendirikan ATM yang akan memberikan penghasilan
sewa bagi hotel.
Sementara itu untuk fasilitas yang sudah ada diharapkan dapat dikelola dengan baik
dengan pelayanan yang lebih ditingkatkan lagi.