SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
Télécharger pour lire hors ligne
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2016
TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF
DI RUMAH SAKIT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk memberikan akses kepada masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan rawat jalan yang lebih
cepat dan lebih nyaman perlu dibuka kesempatan
rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan
rawat jalan eksekutif;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan untuk memberikan
pelayanan rawat jalan eksekutif yang lebih cepat,
nyaman, dan akuntabel perlu menetapkan Peraturan
Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di Rumah Sakit;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
-2-
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 29) sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 19
Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 42);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1221);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2015
tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan pada Sistem
Jaminan Sosial Nasional (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 739);
-3-
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 85 Tahun 2015
tentang Pola Tarif Nasional Rumah Sakit (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 9);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN
EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2. Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif adalah pemberian
pelayanan kesehatan rawat jalan nonreguler di rumah
sakit yang diselenggarakan melalui pelayanan dokter
spesialis-subspesialis dalam satu fasilitas ruangan
terpadu secara khusus tanpa menginap di Rumah
Sakit dengan sarana dan prasarana di atas standar.
3. Pelayanan Rawat Jalan Reguler adalah pemberian
pelayanan kesehatan rawat jalan di Rumah Sakit yang
diselenggarakan melalui pelayanan dokter spesialis-
subspesialis.
4. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintahan negara
Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden
dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
-4-
5. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
6. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Pasal 2
(1) Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di Rumah Sakit
hanya diselenggarakan pada Rumah Sakit kelas A,
kelas B, dan kelas C milik Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, dan Masyarakat.
(2) Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus rumah sakit yang telah terakreditasi.
BAB II
PERSYARATAN
Pasal 3
Rumah Sakit penyelenggara Pelayanan Rawat Jalan
Eksekutif harus memenuhi persyaratan yang meliputi:
a. ketenagaan;
b. pengorganisasian; dan
c. bangunan, sarana, dan prasarana.
Pasal 4
Ketenagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a
terdiri atas:
a. dokter spesialis-subspesialis; dan
b. tenaga kesehatan lain serta tenaga nonkesehatan.
Pasal 5
(1) Dokter spesialis-subspesialis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 huruf a hanya melakukan pelayanan
kesehatan di Rawat Jalan Eksekutif pada jadwal yang
sudah ditentukan dengan tepat waktu.
-5-
(2) Dokter spesialis-subspesialis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak boleh merangkap pada pelayanan
kesehatan lainnya pada waktu yang sama.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dikecualikan pada kondisi darurat.
(4) Dokter spesialis-subspesialis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling sedikit berjumlah 3 (tiga) orang
dalam satu disiplin ilmu.
Pasal 6
Dalam hal jumlah dokter spesialis-subspesialis tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (4), Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif hanya dapat
dilaksanakan diluar jam kerja pelayanan rawat jalan
reguler.
Pasal 7
Tenaga kesehatan lain serta tenaga nonkesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b disesuaikan
dengan kebutuhan pelayanan.
Pasal 8
(1) Pengorganisasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 huruf b dibentuk melalui surat keputusan kepala
atau direktur Rumah Sakit.
(2) Pengorganisasian sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) termasuk pembentukan penanggung jawab
Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif.
(3) Pengorganisasian sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat bergabung dengan organisasi pelayanan
rawat jalan yang telah ada atau berdiri sendiri sesuai
dengan kebutuhan organisasi Rumah Sakit.
Pasal 9
(1) Bangunan, sarana, dan prasarana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf c harus terletak dalam
satu zona area pelayanan tersendiri dan terpisah
dengan rawat jalan reguler.
-6-
(2) Bangunan, sarana, dan prasarana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan fungsi,
keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam
pemberian pelayanan tanpa mengabaikan
keselamatan pasien.
(3) Kenyamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
didukung fasilitas paling sedikit berupa ruangan yang
memiliki penyejuk udara (air conditioner), serta
bangunan, sarana, dan prasarana yang
memperhatikan kebutuhan pasien disabilitas dan
pasien dengan kebutuhan khusus lainnya.
Pasal 10
(1) Rumah Sakit yang akan menyelenggarakan Pelayanan
Rawat Jalan Eksekutif harus melakukan penilaian
mandiri dengan menggunakan format penilaian
mandiri sebagaimana terlampir.
(2) Hasil penilaian mandiri sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus disampaikan kepada:
a. Menteri untuk Rumah Sakit kelas A;
b. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk Rumah
Sakit kelas B; atau
c. Kabupaten/Kota untuk Rumah Sakit kelas C;
pemberi izin.
BAB III
PELAYANAN
Pasal 11
(1) Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di Rumah Sakit
harus memiliki alur pelayanan tersendiri dan tidak
boleh mengganggu pelayanan rawat jalan reguler.
-7-
(2) Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bersifat one stop service, mulai
dari pendaftaran, pemeriksaan medik, pelayanan
penunjang medik, dan pelayanan lainnya dalam satu
zona area pelayanan.
(3) Pelayanan penunjang medik pada pelayanan rawat
jalan eksekutif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dapat terintegrasi dengan pelayanan penunjang yang
telah ada di Rumah Sakit.
(4) Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan pada:
d. setiap hari kerja: pada jam kerja dan/atau sore
hari; dan
e. hari libur: sesuai kebutuhan rumah sakit.
Pasal 12
Rumah Sakit milik masyarakat yang menyelenggarakan
Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif dilarang
mendayagunakan dokter spesialis-subspesialis yang
bekerja pada Rumah Sakit milik Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah pada jam kerja.
Pasal 13
(1) Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif dapat diakses oleh
peserta umum atau peserta JKN kecuali Peserta
Penerima Bantuan Iuran dan peserta jaminan
kesehatan yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah.
(2) Peserta JKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memiliki surat rujukan dari fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama, membuat pernyataan
mematuhi ketentuan sebagai pasien rawat jalan
eksekutif, dan bersedia membayar selisih biaya
pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
-8-
Pasal 14
(1) Besaran tarif Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di
setiap Rumah Sakit ditetapkan oleh masing-masing
kepala atau direktur rumah sakit sesuai dengan
perhitungan pola tarif Rumah Sakit.
(2) Untuk peserta JKN, besaran tarif Pelayanan Rawat
Jalan Eksekutif di Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 15
(1) Rumah Sakit penyelenggara Pelayanan Rawat Jalan
Eksekutif harus menjaga mutu pelayanan melalui
pemantauan, evaluasi, dan perbaikan.
(2) Pemantauan, evaluasi, dan perbaikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh
penanggung jawab rawat jalan eksekutif dan/atau
pelaksana lain yang ditetapkan kepala atau direktur
Rumah Sakit.
(3) Pemantauan, evaluasi, dan perbaikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diutamakan pada:
a. waktu tunggu Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif;
b. tingkat kepuasan pasien; dan
c. jumlah kunjungan perbulan
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 16
(1) Menteri, gubernur, dan Bupati/Walikota, melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di
Rumah Sakit sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan
masing-masing.
-9-
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat melibatkan Asosiasi
perumahsakitan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan, dan organisasi profesi terkait.
Pasal 17
Dalam rangka pengawasan, Menteri melalui Direktur
Jenderal dapat memberhentikan Pelayanan Rawat Jalan
Eksekutif di rumah sakit yang tidak memenuhi ketentuan
dalam Peraturan Menteri ini.
BAB V
PENUTUP
Pasal 18
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
-10-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 Maret 2016
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
NILA FARID MOELOEK
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 7 April 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 531
Formulir
FORMAT PENILAIAN MANDIRI
RAWAT JALAN EKSEKUTIF RUMAH SAKIT
Tanggal, …………………….
I. DATA UMUM
NO URAIAN KETERANGAN
1 Nama Rumah Sakit :
2 Jenis RS (Umum/Khusus) :
3 Klasifikasi RS (A/B/C) :
3 Alamat RS :
5 Status Rumah Sakit
(BLU, PNBP, PMA, Swasta,
Yayasan)
:
6 Status Akreditasi :
7 SK Penetapan RS
Pendidikan (Utama,
Afiliasi, Satelit)
(No SK, Berlaku s/d....)
(Hanya untuk RS
Pendidikan)
:
II. PELAYANAN
K R I T E R I A YA TDK KETERANGAN
A. Pelayanan Medik Spesialis Dasar
 Penyakit dalam
 Kesehatan anak
 Bedah
 Obstetri & Ginekologi
B. Pelayanan Sp.Penunjang Medik
 Radiologi Bila “YA”, Menyatu/Tidak
 Patologi Klinik Bila “YA”, Menyatu/Tidak
 Anaestesiologi Bila “YA”, Menyatu/Tidak
K R I T E R I A YA TDK KETERANGAN
 Rehabilitasi Medik Bila “YA”, Menyatu/Tidak
 Patologi Anatomi Bila “YA”, Menyatu/Tidak
C. Pelayanan medik spesialis lain
 Mata
 THT
 Saraf
 Jantung dan Pembuluh Darah
 Kulit dan Kelamin
 Jiwa
 Paru
 Orthopedi
 Urologi
 Bedah Saraf
 Bedah Plastik
 Forensik
D. Pelayanan medik spesialis
Gilut
 Bedah Mulut
 Konservasi/ Endodonsi
 Orthodonti
 Periodonti
 Prosthodonsi
 Pedodonsi
 Penyakit Mulut
E. Pelayanan Medik Subspesialis
 Bedah
 Penyakit dalam
 Kesehatan anak
 Obstetri dan ginekologi
 Mata
 Telinga Hidung Tenggorokan
 Syaraf
K R I T E R I A YA TDK KETERANGAN
 Jantung dan Pembuluh darah
 Kulit dan kelamin
 Jiwa
 Paru
 Orthopedi
 Gigi mulut
F. Pelayanan Penunjang Klinik
 Gizi
 Farmasi
 Sterilisasi
 Rekam Medik
H. Pelayanan Penunjang Non
Klinik
• Teknik dan Pemeliharaan
Fasilitas
• Pengelolaan Limbah
• Ambulans
• Komunikasi
• Pemadam Kebakaran
• Pengelolaan Gas Medik
• Penampungan Air Bersih
III. KETENAGAAN
NO.
KUALIFIKASI
(MINIMAL 3 ORANG PER
KELOMPOK SPESIALIS)
PURNA
WAKTU
PARUH
WAKTU
JUMLAH
A. DOKTER SPESIALIS DASAR
 Dokter Spesialis Penyakit
Dalam
 Dokter Spesialis Kebidanan&
Kandungan
 Dokter Spesialis Anak
 Dokter Spesialis Bedah
NO.
KUALIFIKASI
(MINIMAL 3 ORANG PER
KELOMPOK SPESIALIS)
PURNA
WAKTU
PARUH
WAKTU
JUMLAH
B. DOKTER SPESIALIS LAIN
 Dokter Spesialis Kesehatan
Mata
 Dokter Ahli THT-KL
 Dokter Ahli Penyakit Kulit &
Kelamin
 Dokter Ahli Jiwa
 Dokter Ahli Syaraf
 Dokter Ahli Gigi dan Mulut
 Dokter Ahli Kardiologi/ Jantung
 Dokter Ahli Paru
 Dokter Ahli Bedah Syaraf
 Dokter Ahli Orthopedi
C. Dokter Spesialis Penunjang
 Dokter Ahli Radiologi
 Dokter Ahli Patologi Klinik
 Dokter Ahli Patologi Anatomi
 Dokter Ahli Anesthesi
 Dokter Gizi Klinik
 Dokter Spesialis Rehabilitasi
Medik
D. Dokter Sub Spesialis
 Dokter Ahli Bedah Digestif
 Dokter Ahli Rematologi
 Dokter ahli anak
(perinatologi)
 Dokter ahli mata (retina)
E. Apoteker
F. Tenaga Kesehatan Lain
IV. SARANA DAN PERALATAN
K R I T E R I A YA TDK KETERANGAN
 Ruang Pendaftaran
 Ruang Administrasi
 Ruang Tunggu
 Ruang Konsultasi
 Ruang Tindakan
 Ruang/Loket Farmasi
 Ruang/Loket Laboratorium
 Ruang/Loket Radiologi
 Ruang Rekam Medis
 Ruang/Pojok ASI
 Kamar Mandi/WC
 Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
 Lahan Parkir
 Ruang Sterilisasi
 Perangkat Komunikasi dan WIFI
(24 Jam)
 Kantin/Cafe

Contenu connexe

Tendances

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...BPJS Kesehatan RI
 
Sistem informasi rumah sakit
Sistem informasi rumah sakitSistem informasi rumah sakit
Sistem informasi rumah sakitJoni Iswanto
 
Contoh MOU.docx
Contoh MOU.docxContoh MOU.docx
Contoh MOU.docxSuMarni41
 
PMK No. 4 TH 2022 ttg Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat-signed.pdf
PMK No. 4 TH 2022 ttg Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat-signed.pdfPMK No. 4 TH 2022 ttg Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat-signed.pdf
PMK No. 4 TH 2022 ttg Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat-signed.pdfVithaLivilala
 
RTL Puskesmas Bogatama.doc
RTL Puskesmas Bogatama.docRTL Puskesmas Bogatama.doc
RTL Puskesmas Bogatama.docOfaAri
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanWiandhariEsaBBPKCilo
 
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptxKEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptxPanduWAdi
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
Peran dan Fungsi Verifikator Internal
Peran dan Fungsi Verifikator InternalPeran dan Fungsi Verifikator Internal
Peran dan Fungsi Verifikator InternalDokter Tekno
 
EVALUASI PROGRAM KIA PUSKESMAS BATUJAYA PERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014
EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014 EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014
EVALUASI PROGRAM KIA PUSKESMAS BATUJAYA PERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014 Dokter Tekno
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfMuh Saleh
 
Phbs institusi pendidikan
Phbs institusi pendidikanPhbs institusi pendidikan
Phbs institusi pendidikanazwar Chaniago
 
Spo rekam medik
Spo rekam medikSpo rekam medik
Spo rekam medikkhusnuleza
 
Sop penjahitan luka
Sop penjahitan lukaSop penjahitan luka
Sop penjahitan lukacipto agus
 
Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)AhmadSafii13
 

Tendances (20)

1. analisis situasi_makalah
1. analisis situasi_makalah1. analisis situasi_makalah
1. analisis situasi_makalah
 
Makalah pengaruh politik terhadap kesehatan
Makalah pengaruh politik terhadap kesehatanMakalah pengaruh politik terhadap kesehatan
Makalah pengaruh politik terhadap kesehatan
 
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
 
Sistem informasi rumah sakit
Sistem informasi rumah sakitSistem informasi rumah sakit
Sistem informasi rumah sakit
 
KAK KESTRAD
KAK KESTRADKAK KESTRAD
KAK KESTRAD
 
Contoh MOU.docx
Contoh MOU.docxContoh MOU.docx
Contoh MOU.docx
 
PMK No. 4 TH 2022 ttg Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat-signed.pdf
PMK No. 4 TH 2022 ttg Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat-signed.pdfPMK No. 4 TH 2022 ttg Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat-signed.pdf
PMK No. 4 TH 2022 ttg Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat-signed.pdf
 
Identifikasi copy
Identifikasi   copyIdentifikasi   copy
Identifikasi copy
 
RTL Puskesmas Bogatama.doc
RTL Puskesmas Bogatama.docRTL Puskesmas Bogatama.doc
RTL Puskesmas Bogatama.doc
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
 
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptxKEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
 
Peran dan Fungsi Verifikator Internal
Peran dan Fungsi Verifikator InternalPeran dan Fungsi Verifikator Internal
Peran dan Fungsi Verifikator Internal
 
EVALUASI PROGRAM KIA PUSKESMAS BATUJAYA PERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014
EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014 EVALUASI PROGRAM KIAPUSKESMAS BATUJAYAPERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014
EVALUASI PROGRAM KIA PUSKESMAS BATUJAYA PERIODE JANUARI S/D DESEMBER TH 2014
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
 
Phbs institusi pendidikan
Phbs institusi pendidikanPhbs institusi pendidikan
Phbs institusi pendidikan
 
Spo rekam medik
Spo rekam medikSpo rekam medik
Spo rekam medik
 
Sop penjahitan luka
Sop penjahitan lukaSop penjahitan luka
Sop penjahitan luka
 
Kelompok 3 TBC (1).pptx
Kelompok 3 TBC (1).pptxKelompok 3 TBC (1).pptx
Kelompok 3 TBC (1).pptx
 
Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)
 

En vedette

Brand management
Brand managementBrand management
Brand managementGrape5
 
Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan
Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi JabatanKebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan
Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatanharis5782
 
Remunerasi paket jkn
Remunerasi paket jknRemunerasi paket jkn
Remunerasi paket jknakhyari
 
Materi 2 national casemix center kemenkes ri
Materi 2   national casemix center kemenkes riMateri 2   national casemix center kemenkes ri
Materi 2 national casemix center kemenkes riJumanto MJ
 
Beberapa perubahan pengaturan pengajuan kenaikan jabatan fungsional dan pangk...
Beberapa perubahan pengaturan pengajuan kenaikan jabatan fungsional dan pangk...Beberapa perubahan pengaturan pengajuan kenaikan jabatan fungsional dan pangk...
Beberapa perubahan pengaturan pengajuan kenaikan jabatan fungsional dan pangk...University of Sultan Ageng Tirtayasa
 
Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014IdnJournal
 
Ch19 Oc & Change Mgt
Ch19 Oc & Change MgtCh19 Oc & Change Mgt
Ch19 Oc & Change Mgtitsvineeth209
 
How does Kotter’s eight-step plan deal with resistance to change??
How does Kotter’s eight-step plan deal with resistance to change?? How does Kotter’s eight-step plan deal with resistance to change??
How does Kotter’s eight-step plan deal with resistance to change?? Syaff Hk
 
Kiat publikasi di jurnal internasional
Kiat publikasi di jurnal internasionalKiat publikasi di jurnal internasional
Kiat publikasi di jurnal internasionaluppmstppbogor
 
Pengaruh Pay Equity Sistem Remunerasi terhadap komitmen karyawan
Pengaruh Pay Equity Sistem Remunerasi terhadap komitmen karyawanPengaruh Pay Equity Sistem Remunerasi terhadap komitmen karyawan
Pengaruh Pay Equity Sistem Remunerasi terhadap komitmen karyawanNuzulul Putri
 
SOP PERHITUNGAN & PEMBAYARAN BPJS KETENAGAKERJAAN dan BPJS KESEHATAN
SOP PERHITUNGAN & PEMBAYARAN BPJS KETENAGAKERJAAN dan BPJS KESEHATANSOP PERHITUNGAN & PEMBAYARAN BPJS KETENAGAKERJAAN dan BPJS KESEHATAN
SOP PERHITUNGAN & PEMBAYARAN BPJS KETENAGAKERJAAN dan BPJS KESEHATANSadar SOP (Alim Mahdi)
 
Materi sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta) copy
Materi sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta)   copyMateri sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta)   copy
Materi sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta) copyPalComTech
 
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inapSpo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inapIrawati90
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalanNindra Ayu
 
Manajemen Pemasaran Kotler_2
Manajemen Pemasaran Kotler_2Manajemen Pemasaran Kotler_2
Manajemen Pemasaran Kotler_2Samudra Minang
 

En vedette (20)

Brand management
Brand managementBrand management
Brand management
 
Sop bpjs evp
Sop bpjs   evpSop bpjs   evp
Sop bpjs evp
 
Lampiran pedoman-implementasi-remunerasi-blu-unpad
Lampiran pedoman-implementasi-remunerasi-blu-unpadLampiran pedoman-implementasi-remunerasi-blu-unpad
Lampiran pedoman-implementasi-remunerasi-blu-unpad
 
Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan
Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi JabatanKebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan
Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatan
 
Remunerasi
RemunerasiRemunerasi
Remunerasi
 
Materi remunerasi-jasa-rs unhas 2011
Materi remunerasi-jasa-rs unhas 2011Materi remunerasi-jasa-rs unhas 2011
Materi remunerasi-jasa-rs unhas 2011
 
Remunerasi paket jkn
Remunerasi paket jknRemunerasi paket jkn
Remunerasi paket jkn
 
Materi 2 national casemix center kemenkes ri
Materi 2   national casemix center kemenkes riMateri 2   national casemix center kemenkes ri
Materi 2 national casemix center kemenkes ri
 
Beberapa perubahan pengaturan pengajuan kenaikan jabatan fungsional dan pangk...
Beberapa perubahan pengaturan pengajuan kenaikan jabatan fungsional dan pangk...Beberapa perubahan pengaturan pengajuan kenaikan jabatan fungsional dan pangk...
Beberapa perubahan pengaturan pengajuan kenaikan jabatan fungsional dan pangk...
 
Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014Permenkes no. 28 tahun 2014
Permenkes no. 28 tahun 2014
 
Ch19 Oc & Change Mgt
Ch19 Oc & Change MgtCh19 Oc & Change Mgt
Ch19 Oc & Change Mgt
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
How does Kotter’s eight-step plan deal with resistance to change??
How does Kotter’s eight-step plan deal with resistance to change?? How does Kotter’s eight-step plan deal with resistance to change??
How does Kotter’s eight-step plan deal with resistance to change??
 
Kiat publikasi di jurnal internasional
Kiat publikasi di jurnal internasionalKiat publikasi di jurnal internasional
Kiat publikasi di jurnal internasional
 
Pengaruh Pay Equity Sistem Remunerasi terhadap komitmen karyawan
Pengaruh Pay Equity Sistem Remunerasi terhadap komitmen karyawanPengaruh Pay Equity Sistem Remunerasi terhadap komitmen karyawan
Pengaruh Pay Equity Sistem Remunerasi terhadap komitmen karyawan
 
SOP PERHITUNGAN & PEMBAYARAN BPJS KETENAGAKERJAAN dan BPJS KESEHATAN
SOP PERHITUNGAN & PEMBAYARAN BPJS KETENAGAKERJAAN dan BPJS KESEHATANSOP PERHITUNGAN & PEMBAYARAN BPJS KETENAGAKERJAAN dan BPJS KESEHATAN
SOP PERHITUNGAN & PEMBAYARAN BPJS KETENAGAKERJAAN dan BPJS KESEHATAN
 
Materi sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta) copy
Materi sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta)   copyMateri sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta)   copy
Materi sosialisasi jkn dan bpjs kesehatan (peserta) copy
 
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inapSpo pendaftaran-pasien-rawat-inap
Spo pendaftaran-pasien-rawat-inap
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
 
Manajemen Pemasaran Kotler_2
Manajemen Pemasaran Kotler_2Manajemen Pemasaran Kotler_2
Manajemen Pemasaran Kotler_2
 

Similaire à Pmk no. 11 ttg pelayanan rawat jalan eksekutif di rs (1)

Pmk32020 klasifikasi izin rumah sakit
Pmk32020 klasifikasi izin rumah sakitPmk32020 klasifikasi izin rumah sakit
Pmk32020 klasifikasi izin rumah sakitFahrizalChamimZajuli
 
Permenkes Nomor 3 Tahun 2020. permenkespdf
Permenkes Nomor 3 Tahun 2020. permenkespdfPermenkes Nomor 3 Tahun 2020. permenkespdf
Permenkes Nomor 3 Tahun 2020. permenkespdfovieflorida08
 
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...Universitas Pancasila
 
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah SakitPermenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah SakitGafar Hartatiyanto
 
Permenkes 56-tahun-2014
Permenkes 56-tahun-2014Permenkes 56-tahun-2014
Permenkes 56-tahun-2014karisfa
 
Permenkes 9 2014 klinik
Permenkes 9 2014 klinikPermenkes 9 2014 klinik
Permenkes 9 2014 klinikfalkenmadara
 
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang klinik
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang  klinikPeraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang  klinik
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang klinikUlfah Hanum
 
Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013IdnJournal
 
Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2
Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2
Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2Ahmad Muhtar
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019bakyulyulyul
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Muh Saleh
 
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018Muh Saleh
 
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Muh Saleh
 
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...Rendra GUnawan
 
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdf
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdfPermenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdf
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdfsetiajidermawan1
 
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdfPermenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdfHerlinaOdeUnga
 
PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdf
PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdfPMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdf
PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdfekadiahr
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 

Similaire à Pmk no. 11 ttg pelayanan rawat jalan eksekutif di rs (1) (20)

Pmk32020 klasifikasi izin rumah sakit
Pmk32020 klasifikasi izin rumah sakitPmk32020 klasifikasi izin rumah sakit
Pmk32020 klasifikasi izin rumah sakit
 
Permenkes Nomor 3 Tahun 2020. permenkespdf
Permenkes Nomor 3 Tahun 2020. permenkespdfPermenkes Nomor 3 Tahun 2020. permenkespdf
Permenkes Nomor 3 Tahun 2020. permenkespdf
 
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...
 
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah SakitPermenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit
 
Permenkes 56-tahun-2014
Permenkes 56-tahun-2014Permenkes 56-tahun-2014
Permenkes 56-tahun-2014
 
Permenkes 9 2014 klinik
Permenkes 9 2014 klinikPermenkes 9 2014 klinik
Permenkes 9 2014 klinik
 
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang klinik
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang  klinikPeraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang  klinik
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang klinik
 
Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013
 
Permenkes 4 2018
Permenkes 4 2018Permenkes 4 2018
Permenkes 4 2018
 
Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2
Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2
Pmk no. 001 th 2012 ttg sistem rujukan yankes perorangan 2
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019
 
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
Standar pelayanan Minimal Tahun 2018
 
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...
 
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
Pmk no _4_th_2019_ttg_standar_teknis_pelayanan_dasar_pada_standar_pelayanan_m...
 
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdf
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdfPermenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdf
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019.pdf
 
Nspk yanmed permenkes_klasifikasi_rs.khusus_
Nspk yanmed permenkes_klasifikasi_rs.khusus_Nspk yanmed permenkes_klasifikasi_rs.khusus_
Nspk yanmed permenkes_klasifikasi_rs.khusus_
 
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdfPermenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.pdf
 
PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdf
PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdfPMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdf
PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegahan_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdf
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 

Plus de Nazila Hana

Formulasi strategi untukmencapai tujuan
Formulasi strategi untukmencapai tujuanFormulasi strategi untukmencapai tujuan
Formulasi strategi untukmencapai tujuanNazila Hana
 
STUDI PENGEMBANGAN ORGANISASI
STUDI PENGEMBANGAN ORGANISASISTUDI PENGEMBANGAN ORGANISASI
STUDI PENGEMBANGAN ORGANISASINazila Hana
 
Policy making in the real world
Policy making in the real worldPolicy making in the real world
Policy making in the real worldNazila Hana
 
An introductory guide to implementation (ces)
An introductory guide to implementation (ces)An introductory guide to implementation (ces)
An introductory guide to implementation (ces)Nazila Hana
 
Early onset sepsis
Early onset sepsisEarly onset sepsis
Early onset sepsisNazila Hana
 
Ringkasan kuliah nazila hana
Ringkasan kuliah nazila hanaRingkasan kuliah nazila hana
Ringkasan kuliah nazila hanaNazila Hana
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaNazila Hana
 

Plus de Nazila Hana (7)

Formulasi strategi untukmencapai tujuan
Formulasi strategi untukmencapai tujuanFormulasi strategi untukmencapai tujuan
Formulasi strategi untukmencapai tujuan
 
STUDI PENGEMBANGAN ORGANISASI
STUDI PENGEMBANGAN ORGANISASISTUDI PENGEMBANGAN ORGANISASI
STUDI PENGEMBANGAN ORGANISASI
 
Policy making in the real world
Policy making in the real worldPolicy making in the real world
Policy making in the real world
 
An introductory guide to implementation (ces)
An introductory guide to implementation (ces)An introductory guide to implementation (ces)
An introductory guide to implementation (ces)
 
Early onset sepsis
Early onset sepsisEarly onset sepsis
Early onset sepsis
 
Ringkasan kuliah nazila hana
Ringkasan kuliah nazila hanaRingkasan kuliah nazila hana
Ringkasan kuliah nazila hana
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
 

Dernier

Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungariniastuti020
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxDocApizz
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).pptnurifat
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxrosintauli1
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiariniastuti020
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxcholiftiara1
 

Dernier (15)

Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 

Pmk no. 11 ttg pelayanan rawat jalan eksekutif di rs (1)

  • 1. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan akses kepada masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rawat jalan yang lebih cepat dan lebih nyaman perlu dibuka kesempatan rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan rawat jalan eksekutif; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan untuk memberikan pelayanan rawat jalan eksekutif yang lebih cepat, nyaman, dan akuntabel perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di Rumah Sakit; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
  • 2. -2- 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 29) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 42); 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1221); 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 739);
  • 3. -3- 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 85 Tahun 2015 tentang Pola Tarif Nasional Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 9); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 2. Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif adalah pemberian pelayanan kesehatan rawat jalan nonreguler di rumah sakit yang diselenggarakan melalui pelayanan dokter spesialis-subspesialis dalam satu fasilitas ruangan terpadu secara khusus tanpa menginap di Rumah Sakit dengan sarana dan prasarana di atas standar. 3. Pelayanan Rawat Jalan Reguler adalah pemberian pelayanan kesehatan rawat jalan di Rumah Sakit yang diselenggarakan melalui pelayanan dokter spesialis- subspesialis. 4. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  • 4. -4- 5. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 6. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Pasal 2 (1) Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di Rumah Sakit hanya diselenggarakan pada Rumah Sakit kelas A, kelas B, dan kelas C milik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat. (2) Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus rumah sakit yang telah terakreditasi. BAB II PERSYARATAN Pasal 3 Rumah Sakit penyelenggara Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif harus memenuhi persyaratan yang meliputi: a. ketenagaan; b. pengorganisasian; dan c. bangunan, sarana, dan prasarana. Pasal 4 Ketenagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a terdiri atas: a. dokter spesialis-subspesialis; dan b. tenaga kesehatan lain serta tenaga nonkesehatan. Pasal 5 (1) Dokter spesialis-subspesialis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a hanya melakukan pelayanan kesehatan di Rawat Jalan Eksekutif pada jadwal yang sudah ditentukan dengan tepat waktu.
  • 5. -5- (2) Dokter spesialis-subspesialis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh merangkap pada pelayanan kesehatan lainnya pada waktu yang sama. (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikecualikan pada kondisi darurat. (4) Dokter spesialis-subspesialis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit berjumlah 3 (tiga) orang dalam satu disiplin ilmu. Pasal 6 Dalam hal jumlah dokter spesialis-subspesialis tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4), Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif hanya dapat dilaksanakan diluar jam kerja pelayanan rawat jalan reguler. Pasal 7 Tenaga kesehatan lain serta tenaga nonkesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan. Pasal 8 (1) Pengorganisasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b dibentuk melalui surat keputusan kepala atau direktur Rumah Sakit. (2) Pengorganisasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk pembentukan penanggung jawab Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif. (3) Pengorganisasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bergabung dengan organisasi pelayanan rawat jalan yang telah ada atau berdiri sendiri sesuai dengan kebutuhan organisasi Rumah Sakit. Pasal 9 (1) Bangunan, sarana, dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c harus terletak dalam satu zona area pelayanan tersendiri dan terpisah dengan rawat jalan reguler.
  • 6. -6- (2) Bangunan, sarana, dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan tanpa mengabaikan keselamatan pasien. (3) Kenyamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didukung fasilitas paling sedikit berupa ruangan yang memiliki penyejuk udara (air conditioner), serta bangunan, sarana, dan prasarana yang memperhatikan kebutuhan pasien disabilitas dan pasien dengan kebutuhan khusus lainnya. Pasal 10 (1) Rumah Sakit yang akan menyelenggarakan Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif harus melakukan penilaian mandiri dengan menggunakan format penilaian mandiri sebagaimana terlampir. (2) Hasil penilaian mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan kepada: a. Menteri untuk Rumah Sakit kelas A; b. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk Rumah Sakit kelas B; atau c. Kabupaten/Kota untuk Rumah Sakit kelas C; pemberi izin. BAB III PELAYANAN Pasal 11 (1) Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di Rumah Sakit harus memiliki alur pelayanan tersendiri dan tidak boleh mengganggu pelayanan rawat jalan reguler.
  • 7. -7- (2) Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat one stop service, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan medik, pelayanan penunjang medik, dan pelayanan lainnya dalam satu zona area pelayanan. (3) Pelayanan penunjang medik pada pelayanan rawat jalan eksekutif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terintegrasi dengan pelayanan penunjang yang telah ada di Rumah Sakit. (4) Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan pada: d. setiap hari kerja: pada jam kerja dan/atau sore hari; dan e. hari libur: sesuai kebutuhan rumah sakit. Pasal 12 Rumah Sakit milik masyarakat yang menyelenggarakan Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif dilarang mendayagunakan dokter spesialis-subspesialis yang bekerja pada Rumah Sakit milik Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah pada jam kerja. Pasal 13 (1) Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif dapat diakses oleh peserta umum atau peserta JKN kecuali Peserta Penerima Bantuan Iuran dan peserta jaminan kesehatan yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah. (2) Peserta JKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki surat rujukan dari fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, membuat pernyataan mematuhi ketentuan sebagai pasien rawat jalan eksekutif, dan bersedia membayar selisih biaya pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 8. -8- Pasal 14 (1) Besaran tarif Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di setiap Rumah Sakit ditetapkan oleh masing-masing kepala atau direktur rumah sakit sesuai dengan perhitungan pola tarif Rumah Sakit. (2) Untuk peserta JKN, besaran tarif Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 15 (1) Rumah Sakit penyelenggara Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif harus menjaga mutu pelayanan melalui pemantauan, evaluasi, dan perbaikan. (2) Pemantauan, evaluasi, dan perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh penanggung jawab rawat jalan eksekutif dan/atau pelaksana lain yang ditetapkan kepala atau direktur Rumah Sakit. (3) Pemantauan, evaluasi, dan perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diutamakan pada: a. waktu tunggu Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif; b. tingkat kepuasan pasien; dan c. jumlah kunjungan perbulan BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 16 (1) Menteri, gubernur, dan Bupati/Walikota, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di Rumah Sakit sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing.
  • 9. -9- (2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melibatkan Asosiasi perumahsakitan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dan organisasi profesi terkait. Pasal 17 Dalam rangka pengawasan, Menteri melalui Direktur Jenderal dapat memberhentikan Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di rumah sakit yang tidak memenuhi ketentuan dalam Peraturan Menteri ini. BAB V PENUTUP Pasal 18 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
  • 10. -10- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Maret 2016 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, ttd NILA FARID MOELOEK Diundangkan di Jakarta pada tanggal 7 April 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 531
  • 11. Formulir FORMAT PENILAIAN MANDIRI RAWAT JALAN EKSEKUTIF RUMAH SAKIT Tanggal, ……………………. I. DATA UMUM NO URAIAN KETERANGAN 1 Nama Rumah Sakit : 2 Jenis RS (Umum/Khusus) : 3 Klasifikasi RS (A/B/C) : 3 Alamat RS : 5 Status Rumah Sakit (BLU, PNBP, PMA, Swasta, Yayasan) : 6 Status Akreditasi : 7 SK Penetapan RS Pendidikan (Utama, Afiliasi, Satelit) (No SK, Berlaku s/d....) (Hanya untuk RS Pendidikan) : II. PELAYANAN K R I T E R I A YA TDK KETERANGAN A. Pelayanan Medik Spesialis Dasar  Penyakit dalam  Kesehatan anak  Bedah  Obstetri & Ginekologi B. Pelayanan Sp.Penunjang Medik  Radiologi Bila “YA”, Menyatu/Tidak  Patologi Klinik Bila “YA”, Menyatu/Tidak  Anaestesiologi Bila “YA”, Menyatu/Tidak
  • 12. K R I T E R I A YA TDK KETERANGAN  Rehabilitasi Medik Bila “YA”, Menyatu/Tidak  Patologi Anatomi Bila “YA”, Menyatu/Tidak C. Pelayanan medik spesialis lain  Mata  THT  Saraf  Jantung dan Pembuluh Darah  Kulit dan Kelamin  Jiwa  Paru  Orthopedi  Urologi  Bedah Saraf  Bedah Plastik  Forensik D. Pelayanan medik spesialis Gilut  Bedah Mulut  Konservasi/ Endodonsi  Orthodonti  Periodonti  Prosthodonsi  Pedodonsi  Penyakit Mulut E. Pelayanan Medik Subspesialis  Bedah  Penyakit dalam  Kesehatan anak  Obstetri dan ginekologi  Mata  Telinga Hidung Tenggorokan  Syaraf
  • 13. K R I T E R I A YA TDK KETERANGAN  Jantung dan Pembuluh darah  Kulit dan kelamin  Jiwa  Paru  Orthopedi  Gigi mulut F. Pelayanan Penunjang Klinik  Gizi  Farmasi  Sterilisasi  Rekam Medik H. Pelayanan Penunjang Non Klinik • Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas • Pengelolaan Limbah • Ambulans • Komunikasi • Pemadam Kebakaran • Pengelolaan Gas Medik • Penampungan Air Bersih III. KETENAGAAN NO. KUALIFIKASI (MINIMAL 3 ORANG PER KELOMPOK SPESIALIS) PURNA WAKTU PARUH WAKTU JUMLAH A. DOKTER SPESIALIS DASAR  Dokter Spesialis Penyakit Dalam  Dokter Spesialis Kebidanan& Kandungan  Dokter Spesialis Anak  Dokter Spesialis Bedah
  • 14. NO. KUALIFIKASI (MINIMAL 3 ORANG PER KELOMPOK SPESIALIS) PURNA WAKTU PARUH WAKTU JUMLAH B. DOKTER SPESIALIS LAIN  Dokter Spesialis Kesehatan Mata  Dokter Ahli THT-KL  Dokter Ahli Penyakit Kulit & Kelamin  Dokter Ahli Jiwa  Dokter Ahli Syaraf  Dokter Ahli Gigi dan Mulut  Dokter Ahli Kardiologi/ Jantung  Dokter Ahli Paru  Dokter Ahli Bedah Syaraf  Dokter Ahli Orthopedi C. Dokter Spesialis Penunjang  Dokter Ahli Radiologi  Dokter Ahli Patologi Klinik  Dokter Ahli Patologi Anatomi  Dokter Ahli Anesthesi  Dokter Gizi Klinik  Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik D. Dokter Sub Spesialis  Dokter Ahli Bedah Digestif  Dokter Ahli Rematologi  Dokter ahli anak (perinatologi)  Dokter ahli mata (retina) E. Apoteker F. Tenaga Kesehatan Lain
  • 15. IV. SARANA DAN PERALATAN K R I T E R I A YA TDK KETERANGAN  Ruang Pendaftaran  Ruang Administrasi  Ruang Tunggu  Ruang Konsultasi  Ruang Tindakan  Ruang/Loket Farmasi  Ruang/Loket Laboratorium  Ruang/Loket Radiologi  Ruang Rekam Medis  Ruang/Pojok ASI  Kamar Mandi/WC  Anjungan Tunai Mandiri (ATM)  Lahan Parkir  Ruang Sterilisasi  Perangkat Komunikasi dan WIFI (24 Jam)  Kantin/Cafe