Sejarah ekonomi Islam diawali sejak zaman Nabi Muhammad dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan ekonomi. Kebijakan-kebijakan ini kemudian diteruskan dan disempurnakan oleh khalifah-khalifah sesudahnya seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Pemikiran ekonomi Islam didasarkan pada al-Qur'an dan al-Hadits.
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
1.
2. Sejarah ekonomi islam berawal dari diangkatnya
Nabi Muhammad sebagai Rasulullah. Rasulullah
mengeluarkan berbagai kebijakan yang selanjutnya
diikuti dan diteruskan oleh pengganti-penggantinya
yakni khulafaurrasyidin. Pemikiran ekonomi islam
didasarkan atas Al-Qur’an dan Al-Hadits.
3. EKONOMI ISLAM ABAD
7 M – 12 M
EKONOMI ISLAM ABAD
13 M – 20 M
EKONOMI ISLAM ABAD
20 M -21 M
4.
5. Perkembangan ekonomi islam erat kaitannya
dengan sejarah perkembangan islam. Pemikiran
islam diawali sejak Nabi Muhammad diangkat
sebagai Rasul. Sejumlah kebijakan yang
menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan
kemasyarakatan pun dicanangkan oleh Rasulullah.
Dari berbagai masalah kemasyarakatan, Rasul
menaruh perhatian utama terhadap perekonomian
umat. Mengapa? Karena masalah ekonomi
nerupakan pilar penyangga keimanan yang harus
diperhatikan.
6. KEBIJAKAN FISKAL PADA MASA
NABI MUHAMMAD SAW
Lahirnya kebijakan fiskal di dalam
dunia islam dipengaruhi oleh banyak
faktor, salah satunya karena fiskal
merupakan bagian dari instrument
ekonomi publik. Untuk itu, faktor-
faktor seperti sosial, budaya dan
politik termasuk didalamnya.
Tantangan Rasulullah SAW sangat
besar dimana beliau dihadapkan
pada kehidupan yang tidak menentu
baik dari kelompok internal maupun
eksternal.
Dalam kelompok internal Rasulullah
SAW harus mampu menyatukan
kaum anshar dan kaum muhajirin
pasca hijrah dari Mekkah ke
Madinah. Sementara tantangan dari
kelompok eksternal yaitu
bagaimana Rasul bisa mengimbangi
rongrongan dari kaum kafir Quraisy.
7. A. SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi yang diterapkan
oleh Rasulullah SAW berakar
dari prinsip-prinsipQur’ani.
Prinsip Islam yang paling
mendasar yaitu kekuasaan
tertinggi hanya milik Allah
semata dan setiap manusia
diciptakan sebagai khalifahnya
di muka bumi.
Prinsip-prinsip tentang kebijakan
ekonomi islam dalamAl-Qur’an:
Kekuasaan tertinggi milik Allah
SWT
Manusia hanyalah khalifah di
muka bumi
Manusia yang kurang beruntung
mempunyai hak atas kekayaan
yang dimiliki saudaranya
Kekayaan harus diputar tidak
boleh ditimbun
Eksploitasi ekonomi dan riba
harus dihilangkan
Menetapkan sistem warisan
sebagai media redistribusi
kekayaan
Menghilangkan kesenjangan
ekonomi
8. B. KEUANGAN DAN PAJAK
Awal tahun sejak
dideklarasikannya sebagai
Negara, Madinah tidak memiliki
sumber pendapatan maupun
pengeluaran Negara. Seluruh
tugas negara dilakukan secara
gotong royong dan sukarela.
Rasulullah SAW sendiri adalah
seorang Kepala Negara yang
juga merangkap sebagai ketua
MahkamahAgung, mufti besar,
panglima perang tertinggi, serta
penanggung jawab administrasi
Negara.
Beliau sama sekali tidak
memperoleh gaji dari Negara
maupun mayarakat, kecuali
hadiah-hadiah kecil pada
umumnya berupa bahan
makanan dan pada masa itu juga
belum ada tentara dalam bentuk
formal. Setiap muslim yang
memiliki fisik yang kuat dan
mampu berperang bisa menjadi
tentara. Mereka tidak
memperoleh gaji tetap tapi
diperbolehkan mendapat harta
dari hasil rampasan perang,
seperti senjata, kuda, unta, dll.
9. PENDAPATAN PRIMER
Ghanimah : Pendapatan dari hasil
perang
Fay’i : harta peninggalan suku bani
nadhir.
Kharaj : pajak atas tanah yang
dipungut kepada non-muslim ketika
khaibar dilakukan pada tahun ke-7 H,
jumlah kharaj dari tanah, yaitu
setengah hasil produksi
Waqf
Ushr : zakat dari hasil pertanian
Jizyah : Pajak perkepala yang dipungut
Pemerintah Islam dari oran non-
muslim sebagai imbalan keamanan diri
mereka.
PENDAPATAN SEKUNDER
Uang tebusan
Pinjaman
Amwal fadhia
Nawaib
Shodaqoh lain seperti
qurban dan kaffarat
Hadiah
10. PENGELUARAN PRIMER
Pembiayaan pertahanan,
seperti persenjataan, unta,
kuda dan persediaan.
Pembiayaan gaji untuk
wali, qadi, guru, imam,
muadzin, dan pejabat
negara lainnya.
Pembayaran upah pada
para sukarelawan
Pembayaran utang Negara
PENGELUARAN SEKUNDER
Bantuan untuk orang belajar
agama di Madinah
Hiburan untuk delegasi
keagamaan
Hiburan untuk para utusan
suku dan Negara serta biaya
perjalanan mereka
Pembayaran utang untuk
orang yang meninggal dalam
keadaan miskin
Pembayaran tunjangan untuk
sanak saudara Rasulullah
SAW
11. Rasulullah merupakan kepala Negara pertama yang
memperkenalkan konsep baru di bidang keuangan negara
pada abad ke tujuh, yakni semua hasil pengumpulan
Negara harus dikumpulkan terlebih dahulu dan kemudian
dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan Negara. Status
hasil pengumpulan itu adalah milik Negara bukan milik
individu.Tempat pengumpulan itu disebut Baitul Maal
atau bendahara Negara. Pada masa pemerintahan
Rasulullah SAW, baitul maal terletak di Masjid Nabawi
yang ketika itu digunakan sebagai kantor pusat Negara
yang sekaligus sebagai tempat tinggal Rasulullah SAW.
12. ABU BAKAR ASH-SHIDIQ
Abu Bakar ash-shidiq mendapat
kepercayaan pertama dari kalangan
muslim untuk menggantikan
Rasulullah saw setelah beliau wafat.
ada beberapa kriteria yang melekat
pada diri Abu Bakar r.a sehingga kaum
muslimin mempercayainya untuk
menjadikannya pemimpin islam
diantaranya adalah terdapat ketaatan
dan keilmuan yang luar biasa, factor
kesenioran diantara yang lain, dan
faktor kesetiaan dalam mengikuti dan
mendampingi Rasulullah saw dalam
menyiarkan agama islam.
Kemudian langkah-langkah
yang dilakukan oleh Abu bakar
r.a dalam menyempurnakan
ekonomi islam adalah :
Melakukan penegakan hukum
terhadap pihak yang tidak mau
membayar zakat.
Abu bakar r.a terkenal dengan
keakuratan dan ketelitian dalam
mengelola dan menghitung
zakat.
Pengembangan baitul maal dan
pengangkatan penanggung
jawab baitul maal.
Menerangkan konsep balance
budget policy pada baitul maal.
Secara individu Abu Bakar
adalah seorang praktisi akad-
akad perdagangan.
13. ABU BAKAR ASH-SHIDIQ
Abu Bakar r.a meninggal pada
13H/13 agustus 634 M dalam
usia 63 tahun, dan
kekhalifahanya berlangsung
selama dua tahun tiga bulan
sebelas hari . Berkaitan
dengan kebijakan fiskal masa
kekhalifahan Abu Bakar r.a
yaitu melanjutkan kebijakan-
kebijakan yang telah
diterapkan oleh Rasulullah
saw.
Ada beberapa kebijakan fiskal
beliau yang cukup dominan
dibandingkan dengan yang
lainnya yaitu pemberlakuan
kembali kewajiban zakat
setelah banyak yang
membengkangnya. Kebijakan
selanjutnya adalah selektif
dan kehati-hatian dalam
mengelola zakat sehingga
tidak dapat ditemukan
penyimpangan didalamnya.
14. UMAR BIN KHATAB
Umar bin Khatab r.a
memerintah hanya selama
sepuluh tahun, akan tetapi
dalam periode yang singkat
itu banyak kemajuan yang
dialami umat islam, kalau
boleh dikatakan
pemerintahan umar bin
khatab r.a merupakan masa
keemasan dalam sejarah
islam.
Dalam aspek ekonomi,
sistem ekonomi yang
dikembangkan berdasarkan
keadilan dan kebersamaan,
sistem tersebut didasarkan
pada prinsip pengembalian
sebagian kekayaan orang-
orang kaya untuk dibagikan
kepada orang-orang miskin.
15. UMAR BIN KHATAB
Kebijakan Ekonomi
1. Negara islam mengambil
kekayaan umum dengan benar
dan tidak mengambil dari
kharaj atau harta fay’I yang
diberikan olehAllah swt kecuali
dengan mekanisme yang
benar.
2. Negara memberikan hak atas
kekayaan umum, dan tidak ada
pengeluaran kecuali sesuai
dengan haknya dan Negara
menambahkan subsidi serta
menutup hutang.
3. Negara tidak menerima
kekayaan dari harta yang kotor.
Unsur-unsur kebijakan fiskal
1. Baitul maal.
2. Kepemilikan tanah.
3. Zakat.
4. Ushr.
5. Sodaqoh untuk orang non-
muslim.
6. Koin.
7. Klasifikasi pendapatan
Negara.
8. Pengeluaran Negara.
16. UTSMAN BIN AFFAN
Tidak ada perubahan yang signifikan pada situasi ekonomi
secara keseluruhan salama enam tahun berakhir kekhalifahan
Usman bin affan, namun ada hal-hal yang dilakukan oleh khlifah
Usman bin affan, diantaranya adalah :
Pembangunan pengairan.
Pembentukan organisasi kepolisian untuk menjaga keamanan
perdagangan.
Pembangunan gedung pengadilan, guna menegakkan hukum.
Kebijakan pembagian lahan luas milik raja Persia kepada
individu dan hasilnya mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan masa pemerintahan Umar bin khatab r.a
dari Sembilan juta menjadi lima puluh juta dirham.
17. ALI BIN ABITHALIB
Khalifah Ali memiliki konsep yang jelas tentang
pemerintahanya, administrasi umum dan masalah-
masalah yang berkaitan dengannya. Konsep ini
dijelaskan dalam suratnya yang ditujukan kepada Malik
Ashter bin Harith. Surat itu antara lain mendeskripsikan
tugas kewajiban dan tanggung jawab penguasa,
menyusun prioritas dalam melakukan dispensasi dalam
keadilan, control atas pejabat tinggi dan staf,
menjelaskan kebaikan dan kekurangan jasa, hakim, abdi
hukum, pengiraian pegawai administrasi dan
pengadaan bendahara.
18. ALI BIN ABITHALIB
Jadi, pada khalifah ali bin abi thalib berkaitan dengan
kebijakan yang dilakukanya selama enam tahun
kepemimpinannya adalah :
Pendistribusian seluruh pedapatan yang ada pada baitul
maal berbeda dengan umar yang menyisihkan untuk
cadangan.
Pengeluaran angkatan laut dihilangkan.
Adanya kebijakan pengetatan anggaran.
Dan hal yang sangat monumental adalah pencetakan
mata uang sendiri atas nama pemerintahan islam, dimana
sebelumnya kekhalifahan islam menggunakan mata uang
dinar dari Romawi dan dirham dari Persia.
19. Periode sumber hukum dari sistem ekonomi
Islam telah berakhir. Sebab periode bani
umayyah adalah periode dimana seringnya
suatu realitas ditentang oleh sebagian dari
sahabat Nabi, sehingga hampir tidak pernah
terjadi ijma shahabat.Tinggal masanya
pemerintahan ini melanjutkan berjalannya
roda sistem ekonomi islam yang sudah
dijalankan oleh para pendahulunya.
20. ABDUL MALIK BIN MARWAN
Pada masa ini mata uang
dinar emas yang menjadi alat
transaksi ekonomi dicetak
dengan mencirikan praktik
ekonomi Islam, yaitu
mencetak dinar dengan
kepingan bertuliskan kalimat
tauhid Qulhuwallahu ahad
disatu sisi dan di sisi lain Laa
ilaaha illlallah, adapun dalam
dirham dengan tulisan
Muhammadun rasuulullahi
arsalahu bil hudaa wadiinil
haq.
Pada masa ini juga dijadikan
timbangan dirham sesuai
dengan hitungan zakat.
Dengan maksud agar tidak
sulit dalam
perhihtungannya, yaitu
menjadikan 1 dirham sama
dengan 6 dawaniq, shingga
10 dirham sama dengan 7
mitsqal.
21. UMAR BIN ABDUL AZIZ
Yaitu khalifah ketujuh dari bani
umayyah adalah masa ekonomi
islam menjadikan masyarakat
semuanya kaya. Diriwayatkan
oleh imam Baihaqi dalam kitab
Dalail an-Nubuwwah dari Umar
bin Asiid ia berkata,”Umar bin
Abdul Aziz hanya memerintah
selama 30 bulan. Dan demi Allah
disaat Ia meninggal, maka
sungguh orang ini telah
memberikan kepada kami
(Negara) harta atau devisa yang
sangat banyak.
Masa Umar bin Abdul Aziz
juga masa perbaikan dari dari
penyimpangan praktik
ekonomi Islam yang
dilakukkan para
pendahulunya. Seperti Umar
menghapus jizyah (pajak atas
warga khilafah yang yang
non-muslim) yang ditarik dari
muallaf, yaitu orang-orang
yang baru masuk islam. Hal
ini pernah dipraktikkan oleh
gubernur Abdul Malik di
wilayah Irak, yaitu Al-Hajjaj.
22. Sebagaimana masa bani umayyah, masa bani
abbasiyah juga masa dimana roda dari praktik
sistem ekonomi Islam terkadang keluar masuk
pada jalurnya. Oleh karena itu masa abassiyah
adalah masa dimana banyak lahir para ulama
sekaligus ekonom muslim yang memantau dan
menjaga agar sistem Ekonomi Islam tetap
berjalan sesuai jalurnya, sekaligus merumuskan
ilmu-ilmu ekonomi Islam dengan lebih spesifik
dari masa-masa sebelumnya.
23. ABUYUSUF
AbuYusuf adalah tokoh
ekonom muslim yang hidup
di awal pemerintahan masa
bani abbasy yang lebih fokus
terhadap keuangan publik.
Hingga beliau menulis sebuah
kitab yang khusus membahs
pajak atas tanah-tanah yang
telah ditaklukan kaum
muslimin, yaitu kitab al-
Kharaj.
Dikisahkan juga bahwa beliau
pernah menentang penguasa
yang mengendalikan dan
menetapkan harga (ta’sir)
atas barang yang berjenis
kepemilikan individu, sebab
dalam pandangan beliau
praktik ekonomi seperti itu
bertentangan dengan hadits
Nabi SAW yang melarang
penetapan harga pasar atas
barang.
24. AL-SYAIBANI
Beliau lebih banyak
membangun teori dan hukum
ekonomi baik dalam sistem
maupun ilmu ekonomi Islam.
Seperti beliau telah
mendefinisikan arti kerja (al-
kasb) dalam ekonomi Islam,
yaitu sebagai cara untuk
memperoleh harta melalui
berbagai cara yang halal.
Artinya tidak bisa disebut
bekerja orang yang
menggunakan cara haram
dalam memperoleh harta .
Al-Syaibani juga
mengklasifikasikan usaha-
usaha perekonomian terbagi
pada empat macam, yaitu
sewa-menyewa,
perdagangan, pertanian dan
perindustrian. Adapun
klasifikasi ekonomi modern
hanya terdiri tiga macam,
yaitu perdagangan, pertanian
dan industri.
25. ABU UBAID
Beliau ekonom muslim yang
konsen terhadap dunia
ekonomi hingga menulis
kitab fenomenal yang khusus
membahas harta kekayaan,
yaitu kitab Al-Amwal. Abu
Ubaid juga mengakui dan
emandang bahwa konsep
kepemilikan dalam dalam
ekonomi Islam ada tiga, yaitu
kepemilikan individu, umum
dan negara.
Abu Ubaid juga mengemukakan
teorinya tentang uang (dinar dan
dirham), bahwa fungsi uang
hanya ada dua, yaitu sebagai
alat tukar dan standar nilai.
Berbeda dengan teori
kapitalisme yang menyatakan
selain standar nilai, uang juga
berfungsi sebagai penyimpan
kekayaan. Menurut Abu Ubaid
menyimpan kekayaan sama saja
dengan kanzul maal
(menyimpan uang tanpa tujuan
konsumsi) yang dalam ekonomi
Islam adalah haram.
26. AL-GHAZALI DAN AL-SYATIBI
Mereka lebih cenderung menyusun
rumusan teori yang bukan hanya
untuk ekonomi saja, melainkan
juga rumusan teori tersebut juga
untuk aktivitas hidup manusia
lainnya selain ekonomi. Beliau
menjelaskan bahwa kesejahteraan
dari suatu masyarakat tergantung
pada pencarian dan pemeliharaan
maqashidu syari’ah (tujuan syariah),
yaitu untuk pemeliharaan agama
(din), jiwa (nafs), keturunan (nasl),
harata (maal) dan akal (aql).
Beliau juga merumuskan
pelaksanaan teori tersebut
hendaknya mengikuti
figih aulawiyat (kaidah
pengutamaan), yaitu
mendahulukan yang
bersifat dharuriyat
kemudian hajiyat dan
kemudian tahsiniyat.
27. IBNUTAIMIYAH
Beliau banyak merumuskan
teori-teori ekonomi. Seperti
beliau merumuskan teori
tentang harga (price) yang adil,
dengan mengistilahkannya
dengan dua sebutan, yaitu
kompensasi yang setara (‘iwadh
al-mitsl) dan harga yang setar
(tsaman al-mitsl). Selain itu
beliau juga mengungkapkan
teori ekonomi yang lain, seperti
teori upah adil, teori laba adil,
dan masih banyak lagi.
IBNU KHALDUN
Beliau merupakan
cendekiawan muslim yang
keahliannya multi bidang,
dari ekonomi, fiqih, ilmu
alam, matematika, dan
astronomi. Beliau hidup
akhir-akhir pemerintahan
Islam yang dipimpin bani
abbasy. Dalam kitab
karangannya, yaitu kitab
muqaddimah, Beliau
merumuskan teori produksi,
teori uang, dan teori harga.
28. YAHYA BIN UMAR
Menulis kitab ahkam al-Suq,
kitab pertama dalam dunia
ekonomi Islam yang
membahas masalah hisbah
dan berbagai hukum pasar.
Beliau menyatakan bahwa
penulisan kitab ini
dilatarbelakangi oleh dua hal.
Pertama, hukum syara
tentang perbedaan kesatuan
timbangan dan takaran
perdagangan dalam satu
wilayah.
Kedua, hukum syara tentang
harga gandum yang tidak
terkendali akibat
pemberlakuan pembebasan
fluktuasi harga, sehingga
dikhawatirkan dapat
menimbulkan kemudharatan
bagi konsumen. Dengan
demikian kitab ahkam al-Suq
sebenarnya merupakan
penjelasan dari kedua hal
tersebut.
29.
30. Masa Bani Utsmani
Sebutan lainnya adalahTurki Utsmani, yang biasa
disebut bangsa Eropa sebagai Ottoman.Adalah
pemerintahan Islam yang beribu kota di bekas ibu kota
kekaisaran RomawiTimur, Konstantinopel.Wilayahnya
terbentang dari barat Afrika bagian utara, jazirah Arab,
Syam, Persia hingga Eropa bagian timur.Tidak banyak
perkembangan ilmu ekonomi Islam yang dikisahkan dari
sejarahnya, melainkan hanya cerita tentang keadaan
ekonomi yang melanda pemerintahan tersebut.
31. Lenyapnya Ekonomi Islam
Lenyapnya ekonomi Islam pada periode sebelum ini
seiring dengan lenyapnya sistem Islam yang
menaunginya. Kekhilafahan Islam bani Utsmani tercatat
runtuh pada 3 Maret 1924 dengan diproklamirkan
sistem kenegaraan yang baru, RepublikTurki. Sejak saat
itu tidak ada lagi penerapan ekonomi Islam sebagai
sebuah sistem.Yang ada hanya penerapan ekonomi
Islam bagi individu masyarakat yang ingin menerapkan
untuk dirinya saja.
32. Namun demikian tidak dapat memaksakan agar
orang lain juga menerapkan sebagaimana yang ia
terapkan, sebab saat itu hingga saat ini ekonomi Islam
bukanlah suatu sistem ekonomi yang memaksa suatu
masyarakat untuk menerapkannya. Berbeda tentunya
dengan saat ekonomi Islam sebagai sebuah sistem
ekonomi yang diterapkan sebelum saat keruntuhan
sistem Islam yang menaunginya. Dimana masyarakat
dengan rela maupun tidak, akan tetap menerapkan
ekonomi Islam, sebab ekonomi Islam saat itu adalah
sebuah sistem ekonomi yang memaksa. Sebagaimana
sistem ekonomi Kapitalisme saat ini yang juga
memaksa.
33.
34. LAHIRNYA KEMBALI EKONOMI ISLAM
Setelah berpuluh tahun masyarakat Islam hidup tanpa
ekonomi Islam sebagai sebuah sistem ekonomi, kerinduan
untuk berpraktek ekonomi dengan cara Islam mulai merasuk
kesetiap dada orang Islam. Bukan hanya sekedar karena
ekonomi Kapitalisme tak mampu memberikan rasa adil, tak
mampu menyejahterakan masyarakat, dan semakin
memperlebar jarak antara yang kaya dan yang miskin.
Melainkan juga karena orientasi kehidupan akherat
membuat orang Islam terdorong untuk berekonomi dengan
cara yang bisa menghantarkannya pada surga Allah dan
menjauhinya dari siksa neraka.
35. Sejarah mencatat bahwa bibit-bibit sistem ekonomi Islam
mulai bangkit kembali dan menampakkan tunasnya tidak
lama setelah keruntuhannya, yaitu diakhir abad 20 telah
mulai diselenggarakan muktamar dan seminar ekonomi
Islam diberbagai tingkat, baik lokal suatu daerah maupun
tingkat internasional. Sebagai titik awal dari kembalinya
ekonomi Islam.
36. Demikian catatan sejarah:
1. Muktamar Ekonomi Islam Internasional yang pertama, di Universitas
Malik bin Abdul Aziz, Jeddah, pada tahun 1976.
2. Muktamar Bank Islam pertama di Bank Islam Dubai, tahun 1978.
3. Kelompok Studi Ekonomi Islam dalam Lapangan Penerapan,Abu
Dhabi, tahun 1981.
4. Seminar Ekonomi Islam di Unversitas al-Azhar pada tahun 1980 dan
tahun 1981.
5. Muktamar Ekonomi Islam Internasional yang kedua, di Islamabad
Pakistan pada tahun 1983.
6. Muktamar Bank Islam yang kedua di BaititTamwil al-Kuwaiti, Kuwait,
pada tahun 1983.
7. Muktamar Sistem Ekonomi menurut Islam, antaraTeori dan Praktek, di
Universitas Mansourouh, Mesir, pada tahun 1983.
39. a. Zaman yunani kuno
Konsep-konsep ekonomi dari kaum perintis
ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran
agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau
aturan-aturan moral. Contoh ajarannya
mengingatkan bahwa cinta uang adalah akar
dari segala permasalahan atau misalnya contoh
lain dalam kitab Hammurabi dari Babilonia
tahun 1700 SM, masyarakatYunani telah
menjelaskan tentang rincian petunjuk-petunjuk
tentang cara-cara berekonomi.
40. 1. PLATO (427-347 SM)
Gagasan Plato tentang
ekonomi timbul secara tidak
sengaja dari pemikirannya
tentang keadilan dalam sebuah
negara ideal. Menurut Plato,
dalam sebuah negara ideal
kemajuan tergantung pada
pembagian kerja yang timbul
secara alamiah dalam
masyarakat. Karena manusia
diciptakan berbeda, meraka juga
memiliki sifat dan
kecenderungan yang berbeda,
dan akhirnya jenis pekerjaan
yang diminati juga berbeda.
Oleh karena itu, Plato
membedakan tiga jenis
pekerjaan yang dilakukan oleh
manusia yaitu :
a). Rakyat jelata, pekerja, Mereka
dasar ekonomi masyarakat.
b). Penjaga dan pembangun urusan
Negara yang tidak mempunyai
kepentingan sendiri, dan tidak
boleh memiliki keluarga.
c). Penjabat tinggi Negara dan
filosof, tugas mereka membuat
dan mengawasi UU, pejabat ini
harus memperdalam filosof dan
ilmu pengetahuan.
41. ARISTOTELES (384-322 SM)
Kontribusi Aristoteles terhadap
ekonomi tampak pada organisasi
ekonomi masyarakat , communal
dengan private property, nilai dan
pertukaran. Kontribusinya yang
paling besar terhadap ilmu
ekonomi ialah pemikirannya
tentang pertukaran barang
(exchange of commodities) dan
kegunaan uang. Menurut
pandangannya kebutuhan
manusia tidak terlalu banyak,
tetapi keinginannya relatif tanpa
batas.
Dalam mengelola rumah tangga dan
Negara dibutuhkan kegiatan produksi
dan tukar menukar. Ia tidak
membenarkan kegiatan perdagangan
untuk mengejar keuntungan.
Pendapat ini tidak relevan untuk masa
sesudahnya, karena ia tidak melihat
dampak produktif dari perdagangan.
Dengan latar belakang seperti di atas,
Aristoteles pada dasarnya menolak
pinjam meminjam uang dengan
bunga. Uang memang bermanfaat
sebagai alat tukar-menukar namun jika
digunakan untuk mengejar
keuntungan uang dapat menimbulkan
kesenjangan antara si kaya dan si
miskin, korupsi dan pemborosan.
42. XENOPHONE (440-355 SM)
Karya Xenophone adalah On the Means of Improving the
Revenue of the state of Athens. Dalam bukunya tersebut,
Xenophone menguraikan bahwa Negara Athena yang mempunyai
beberapa kelebihan dapat digunakan untuk meningkatkan
pendapatan Negara. Dengan berbagai kelebihan tersebut,
Xenophone melihat bahwa Athena sangat potensial untuk
menarik para pedagang dan pengunjung dari daerah-daerah lain.
Para pengunjung yang mempunyai bisnis kepariwisataan ini harus
dilayani dengan baik, pelayanan yang baik perlu dilakukan, sebab
mereka datang ke Athena dengan membayar pajak sehingga
membawa kemakmuran bagi masyarakat Athena. Makin baik
pelayanan, makin banyak pengunjung maka makin banyak
pendapatan Negara dan masyarakat yang didapat.
43. XENOPHONE
Hal ini menunjukkan bahwa spirit merkantilisme sudah
ada pada masaYunani Kuno yang menganjurkan orang
melakukan perdagangan dengan Negara-negara lain.
Selain spirit merkantilisme telah tumbuh, pemikiran
kapitalisme juga telah dimunculkan oleh Xenophone. Ia
menganjurkan peningkatan penambangan perak untuk
memajukan kesejahteraan dan perdagangan, menyetujui
adanya modal patungan antar perorangan dalam
menjalankan usaha. Namun ia juga membenarkan
perbudakan dan usaha pertambangan dan usaha lainnya
sebagai milik bersama (Negara).
44. ADAM SMITH
Adam Smith adalah pakar utama
dan pelopor dalam mazhab
Klasik. Karya besar yang disebut
di atas lazim dianggap sebagai
buku standar yang pertama di
bidang pemikiran ekonomi
gagasannya adalah sistem
ekonomi yang
mengoperasionalkan dasar-
dasar ekonomi persaingan bebas
yang diatur oleh invisible hand,
pemerintah bertugas melindungi
rakyat, menegakkan keadilan
dan menyiapkan sarana dan
prasarana kelembagaan umum.
Teori nilai yang digunakanAdam
Smith adalah teori biaya
produksi, walaupun semula
menggunakan teori nilai tenaga
kerja. Barang mempunyai nilai
guna dan nilai tukar. Ongkos
produksi menentukan harga
relatif barang, sehingga tercipta
dua macam harga, yakni harga
alamiah dan harga pasar dalam
jangka panjang harga pasar akan
cenderung menyamai harga
alamiah, dan dengan teori
tersebut timbul konsep paradoks
tentang nilai.
45. Jean Baptist Say merupakan seorang ahli ekonomi klasik
berkebangsaan Perancis.Tema pokok pemikiran pemikiran J.B Say dalam
mazhab klasik adalah supply create its own demand (pasokan
menciptakan permintaan sendiri).Asumsinya adalah bahwa nilai
produksi selalu sama dengan pendapatan. Setiap ada produksi, akanada
pendapatan yang besarnya sama persis dengan nilai produksi tadi. Jadi,
dalam keadaan keseimbangan produksi cenderung menciptakan
permintaannya sendiri akan barang bersangkutan.Atas dasar inilah, para
ekonom klasik percaya bahwa dalam kondisi penggunaan tenaga kerja
penuh, keseluruhan penawaran produksi selalu sama besar dengan
keseluruhan permintaan akan produksi.
JEAN BAPTIST SAY
46. DAVID RICARDO
David Ricardo adalah seorang
ekonom yang berlatar belakang sebagai
pengusaha. Dia dianggap sebagai
pemikir yang paling menonjol di antara
segenap pakar mazhab klasik
(Djojohadikusumo, 1991). Dapat
dikatakan, Ricardo merupakan pemikir
pertama yang meletakkan pemikirannya
pada landasan teoritis-deduktif. Inilah
yang membedakan David Ricardo
dengan Smith yang melakukan
pendekatan empiris-induktif.
Djojohadikusumo (1991) menyatakan
bahwa perangkat teori yang
dikembangkan oleh Ricardo dalam
bukunyaThe principles of Political
Economy andTaxation (1817) meliputi
empat kelompok permasalahan.
4 Permasalahnnya yaitu:
1)Teori tentang nilai dan harga barang,
2)Teori tentang distribusi pendapatan
yang disajikan dalam teori upah, teori
sewa tanah, teori bunga dan teori
laba,
3) teori tentang perdagangan
internasional,
4) teori tentang akumulasi dan
perkembangan ekonomi.
Perbedaan pendapatnya dengan
Smith adalah bahwa Smith lebih
menekankan masalah kemakmuran
bangsa dan pertumbuhan, sedang
Ricardo lebih memperhatikan masalah
pemerataan pendapatan di antara
berbagai golongan dalam masyarakat.
47. Sosialisme muncul sebagai faham ekonomi dan kemasyarakatan
pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 M di Eropa. Revolusi
industri yang terjadi di Inggris telah memunculkan kelas baru
dalam masyarakat, yaitu kaum borjuis (elit) yang menguasai
sarana produksi karena penguasaan modal bertimbun di tangan
mereka.
Faham ini mulai muncul di Inggris dan Perancis menjelang
Revolusi Perancis, dan mencapai puncaknya pada akhir abad ke-19
dengan munculnya tokoh-tokoh besar seperti Robert
Owen,Charles Fourier, Karl Marx, Engels, Lenin dan lain
sebagainya. Pemikiran-pemikiran mazhab Klasik dinilai oleh para
pemikir ekonomi selanjutnya banyak terdapat kelemahan-
kelemahan, dan merugikan masyarakat, terutama banyak
merugikan kaum buruh.
48. Sosialisme merupakan doktrin yang menyokong pemilikan dan
pengawasan publik terhadap alat-alat produksi utama, adapun
tujuannya untuk mencapai distribusi barang yang lebih efisien dan
adil.
Secara garis besar, faktor-faktor yang mendorong lahirnya
Sosialisme:
1) Karena adanya revolusi Industri
2) Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum
proletariat (buruh)
3) Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih
terpelajar, dan lebih rasional terhadap kehidupanmanusia
& masyarakatnya.
4) Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari
hasil revolusi Perancis.
49. LAUDERDALE
Lauderdale lahir pada tahun
1759, ia merupakan pengkritik
awal terhadap pemikiran Smith.
Pemikiran-pemikirannya termuat
dalam karyanya yang berjudul An
inquiry into the Nature and Origin
of public wealth, and into the
Means and Causes of its Increase.
Buku ini membicarakan kekayaan
publik, karena menurutnya
ekonomi publiklah yang
diperlukan oleh setiap tahap
kehidupan masyarakat. Berikut
beberapa pemikiran Lauderdale.
(Hasibuan, 1987: 4.3).
Lauderdale tidak setuju
dengan andaian persaingan bebas
dari pemikiran Smith tentang
pengertian nilai, Lauderdale
menyatakan jika kekayaan
individu meningkat dalam
kelangkaan akan menyebabkan
kekayaan publik menurun, terjadi
antagonisme antara kekayaan
individu dengan kekayaan publik.
Menurut pendapat Smith (dengan
dasar kekayaan individu),
kekayaan nasional sama dengan
jumlah seluruh kekayaan individu.
Dalam hal ini ditafsirkan oleh
Lauderdale bahwa kekayaan
publik sangat tergantung dari
kekayaan individu.
50. ADAM MULLER
Adam Muller lahir di Berlin pada
tahun 1779. Dia sebenarnya bukan
seorang ekonom tetapi berbagai
karyanya banyak berkaitan
dengan ekonomi. Pemikiran
Muller cenderung kepada peranan
Negara, ada dua hal yang menjadi
sumbangan Muller dalam ekonomi
(Hasibuan, 1987: 4.7), yaitu :
a. Perjuangan politik dan
ekonomi kaum Romantik di
Jerman, kehidupan negara adalah
kehidupan sipil. Negara dan
individu menjadi hidup yang saling
tergantung sepanjang waktu.
b. Muller membagi hak
kepemilikan menjadi tiga, yaitu
milik pribadi murni, milik
kooperatif, dan milik negara.
HENRY CHARLES CAREY
Carey lahir di Philadelphia pada
tahun 1793, ia mula-mula sukses
sebagai penerbit tetapi kemudian
banyak menulis. Karya terbesarnya
mencapai 13 jilid, di samping lebih
dari 50 tulisan pamflet. Beberapa
karyanya yang utama adalah Essay
on the Rate ofWages, Principles of
political Economy,The Principle of
social science,The Past,The Present
and the Future, dan Harmony of
Interest.Carey mempunyai
sumbangan tersendiri terhadap
perkembangan teori ekonomi. Dia
menentang pandangan pesimisme
dan membantah kebenaran teori
kependudukan Malthus, dan hukum
lebih yang berkurang dari Ricardo.
51. JOHN STUART MILL
Pada tahun 1848, John Stuart Mill seorang pemikir ilmu politik
ekonomi membuat sebuah karya yang berjudul Principle of
Political Economy. Mill berusaha menyelamatkan ajaran-ajaran
klasik dan mempelajari kritik-kritik terhadap pemikiran Ricardo. Ia
disebut juga sebagai reformator utilitarian (Racconis, wikipedia)
Kritik-kritik yang dianalisis oleh Mill yaitu.
a. Pemikiran Ricardo yang tidak sesuai dengan bukti-bukti empirik
yang terjadi di Inggris, antara lain teori kependudukan Maltus,
b. Aspek permintaan yang dahulu diabaikan mulai dipersoalkan
kembali dalam ekonomi,
c. Ahli-ahli humanis dansosialis hanya mengkritik dasar-dasar
ekonomi kapitalis, tanpa mempertimbangkan aspek-aspek teknik
pemikiran ekonomi.