Obat off label adalah obat yang digunakan untuk tujuan terapi yang berbeda dari indikasi resminya. Beberapa contoh obat off label adalah salbutamol untuk menurunkan kadar kalium, misoprostol untuk induksi persalinan, dan propranolol untuk mengatasi kecemasan. Penggunaan obat off label harus didasarkan pada bukti klinis dan pertimbangan manfaat versus risiko.
1. Page 1 of 2
RANGKUMAN OBAT OFF LABEL
Obat Off Label Obat yang digunakan pada praktik klinis untuk tujuan terapi yang tidak
sama dengan indikasi yang terdaftar
No. Nama Obat Indikasi Off-Label
1 Salbutamol Menurunkan kadar kalium pada pasien gagal
ginjal + hiperkalemia
2 Misoprostol Induksi persalinan
3 Propanolol Mengatasi kecemasan
4 Bromokriptin Mengatasi amenorrhea akibat hiperprolaktinemia
5 Botulinum toksin
tipe A
Kosmetik pada mata
6 Amitriptilin Nyeri neuropati
7 Lamotrigin
8 Metformin Mengatasi PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
9 N-acetylcysteine Antioksidan ; mencegah efek samping
radiokontras pada ginjal
10 Siproheptadin Penambah nafsu makan
11 Metoklopramid Pelancar ASI
12 Domperidone
13 Sertralin Mengatasi ejakulasi dini
14 Tramadol
15 Sildenafil Terapi hipertensi pulmonal
16 Etinil estradiol Mengatasi acne vulgaris tingkat moderate (berat)
17 Spironolactone
18 Laktulosa Mencegah ensefalopati pada sirosis hepatik
19 Minoxidil Mengatasi kebotakan (alopecia)
20 Aspirin
(Asam asetil salisilat)
Mencegah penyumbatan pembuluh darah
(antiplatelet)
21 Olanzapine Mencegah mual muntah pada post kemoterapi
22 Tamsulosin Pada perempuan untuk membantu meluruhkan
batu ginjal dengan cara relaksasi otot ureter dan
meningkatkan laju alir urin
23 Baclofen Meredakan cegukan (hiccups)
24 Semaglutide Menurunkan berat badan (terapi obesitas)