Dokumen tersebut membahas konsep pengembangan kota Palangka Raya yang mencakup rencana penggunaan lahan, proyeksi penduduk, kawasan ruang terbuka hijau, lingkar dalam, lingkar luar, rencana grasstram, kawasan bantaran sungai, dan rencana tata ruang kota.
2. DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………………………………….. 1
PENGGUNAAN LAHAN KOTA PALANGKA RAYA……………………………………………………………….. 2
JUMLAH PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA…………………………………………………………………… 3
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA
SAMPAI TAHUN 2030……………………………………………………………………………………………………….. 4
KAWASAN RUANG TERBUKA
HIJAU..............................……………………………………………………………………………………….. 5
LINGKAR DALAM…………………………………………………………………………………………………………….… 7
LINGKAR LUAR.……………………………………………………………………………………………………………….. 10
RENCANA JARINGAN GRASSTRAM ………………………………………………………………………………... 12
KAWASAN BANTARAN SUNGAI KAHAYAN
(KAWASAN FLAMBOYAN).………..……………………………………………………………………………………… 15
KAWASAN KEBUN BINATANG DI TANGKILING………………………………………………………………….. 24
RDTR KOTA PALANGKA RAYA ………………………………………………………………………………………….. 25
PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………………………. 26
i
3. LATAR BELAKANG
1
• Perkembangan Areal terbangun/ fisik kota dan kegiatan ekonomi mengalami perkembangan yang
pesat. Pengaturan kebutuhan ruang untuk mewadahi kegiatan ekonomi maupun untuk hunian
belum mendukung pembangunan kawasan perkotaan dan pembangunan secara keseluruhan di
seluruh Kota Palangka Raya
• Perubahan fisik yang pesat akibat dari perkembangan sosial, ekonomi dan budaya yang memusat di
salah satu wilayah kota, serta perlunya perencanaan yang turut mempertimbangkan/ menyertakan
aspek sosial budaya masyarakat dan tidak hanya menekankan pada aspek fisik semata.
• Adanya pemekaran wilayah kecamatan dan kelurahan, sehingga mempengaruhi struktur dan pola
pemanfaatan ruang kota.
7. Kawasan terbuka hijau kota direncanakan di wilayah kawasan Kota Palangka Raya meliputi taman dan
jalur hijau dan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palangka Raya No. 14 Tahun 2003 tentang
Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau. Rencana pemanfaatan kedua jenis kawasan terbuka hijau kota
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mempertahankan keberadaan taman lingkungan/taman kota dan jalur hijau eksisting.
2.Menyediakan jalur hijau pada ruas-ruas jalan baru yang direncanakan ketersediaannya. Jalur hijau
tersebut dapat berupa median jalan, pulau jalan serta tumbuhan/pepohonan yang ditanam di kiri
dan kanan jalan. Perhitungan penyediaan jalur hijau ini tidak dapat dihitung berdasarkan standar
tertentu, karena luasannya akan menyesuaikan dengan desain bentuk jaringan jalan tersebut.
3.Menyediakan taman kota yang dapat berfungsi juga sebagai lapangan olahraga skala pelayanan
kecamatan di pusat kawasan Kota Palangka Raya. Rencana kebutuhantaman kota ini ditentukan
berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-6981-2004 Tahun 2004, yaitu untuk 30.000
jiwa penduduk membutuhkan 1 unit taman kota dengan luas areal minimum 9.000 m².
4.Menyediakan taman skala kecamatan pada sub pusat kecamatan, yaitu di kelurahan Pahandut dan
Kelurahan Palangka. Rencana kebutuhan taman skala kecamatan ini ditentukan berdasarkan Standar
Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-6981-2004 Tahun 2004, yaitu untuk setiap 2.000 jiwa penduduk
membutuhkan 1 unit taman skala kecamatan dengan luas areal minimum 1.000 m².
5.Menyediakan taman lingkungan secara tersebar pada pusat-pusat lingkungan di setiap kelurahan,
terutama di kawasan permukiman baru yang direncanakan. Secara kuantitatif penyediaan taman
lingkungan di kawasan Kota Palangka Raya ditentukan berdasrkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
No. SNI 03-6981-2004 Tahun 2004, yaitu untuk setiap 200 jiwa penduduk membutuhkan 1 unit taman
lingkungan dengan luas areal minimum 200 m².
6.Menyediakan penghijauan di lingkungan perumahan. 5
KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU
9. LINGKAR DALAM
Sesuai hasil rapat Walikota Kota Palangka Raya (H.M. RIBAN SATIA) dengan Gubernur Provinsi
Kalimantan Tengah (AGUSTIN TERAS NARANG), disampaikan keinginan untuk menata koridor jalan
lingkar dalam yang salah satunya menjadikan koridor lingkar dalam ( bundaran burung – jl. G.Obos
) menjadi Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) dengan konsep Taman Hutan Kota.
7
10. F
AREA PENGEMBANGAN
115,25 ha
Perspektif Suasana Green Belt
Perspektif Suasana
Jalan Lingkungan Dalam
Jalan Lingkungan Dalam
100 100 100
Skala :
Perspektif Suasana Dari Bundaran Burung
PARKIR KAWASAN
46,04 ha
201
Pengaringan
lebar =10 m
PERKANTORAN PEMERINTAH
DAN DPRD PROPINSI
111,16 ha
28,48 ha
30,59 ha
36,60 ha
38,99 ha
PERUMAHAN
DINAS PEJABAT
DAN DPR
75,59 ha
B
C
D
PERUMAHAN PEJABAT DAN
PERUMAHAN DPRD PROPINSI
100,90 ha
E
201
2289
KETERANGAN LUAS PERUNTUKAN :
A. PERKANTORAN KOTA P. RAYA : 59,07 ha
B. PERKANTORAN PROPINSI : 111,16 ha
C. PERUMAHAN DPRD PROPINSI : 100,90 ha
D. PERUMAHAN DINAS : 75,59 ha
E. PARKIR DAN SARANA PENDUKUNG : 46,04 ha
F. AREA PENGEMBANGAN : 115,25 ha
18,79 ha
27,25 ha
100 100
JALAN MENUJU TEMANGGUNG
TILUNG
10 3 12 3 2 20
3
40
Drainase Induk Pedestrian Jalan Pedestrian
Drainase
Green Beet
350
SITE PLAN RENCANA
Jalan Lebar : 12 m
Pedestrian : 3 m
Drainase : 2 m
Green belt 20 m
Perspektif Suasana
/JALAN BARU (C)
JALAN MENUJU LINGKAR LUAR
Keterangan :
50 50 50
TUGU
50
10
25
A
PERKANTORAN
PEMERINTAH
KOTA DAN DPRD
KOTA P. RAYA
59,07 ha
MENUJU
JL. G OBOS
2 m
1,5 m
39,43 ha
30,97 ha
18,56 ha
22,20 ha 18,56 ha
20,20 ha
34,95 ha
27,19 ha
J
a
l
a
n
J
a
l
a
n
J
a
l
a
n
J
a
l
a
n
JALAN BARU (D)
JALAN LINGKAR DALAM (A)
J
a
l
a
n
J
a
l
a
n
Jalan
Jalan
KETERANGAN DIMENSI BUNDARAN :
Jari - Jari Bundaran : 350 m
dengan jarak dari luar : (100 - 100 - 100 - 50) m
Lebar jalan : 12 m
Pedestrian : 3 m
Saluran Drainase : 2 m
Green Belt : 20 m dari tepi drainase jalan
Lebar saluran induk : 10 m
8
11. RENCANA DIMENSI JALAN
9
2 Meter Drainase
20 12 3
3 10
40
RENCANA DIMENSI JALAN DENGAN :
JALUR HIJAU (GREEN BELT) : 20 meter
SALURAN KECIL DRAINASE : 2 meter
PEDESTRIAN (TROTAR) : 3 meter
JALAN UTAMA : 12 meter
12. LINGKAR LUAR
Kawasan sepanjang koridor Jalan Lingkar Luar, merupakan salah satu kawasan Kota Palangka
Raya yang memiliki dinamika perkembangan yang nantinya cukup pesat. Hal ini terjadi karena
fungsi jalan sebagai perlintasan yang menghubungkan jalur transportasi antar kota dan antar
propinsi dimana jalan Lingkar Luar ini digunakan untuk jalur transportasi khusus kendaraan
besar seperti bus, dimana dengan adanya jalan ini bus-bus tidak lagi melewati tengah kota dan
tidak menganggu aktivitas lalu lintas perkotaan karena bus-bus ini mempunyai jalur tersendiri
dan di jalan Lingkar Luar ini sudah mulai dibangun terminal. Kondisi ini memiliki daya tarik
pemanfaatan ruang untuk kegiatan yang berorientasi ekonomi.
10
Kelurahan
Panarung
Kec. Jekan Raya
Kelurahan Menteng
Kec. Pahandut
13. STA
JARAK
7 + 200
40.00
10.00
3.50
7.50
55.00
4.00
5.00
39.00
2.00
2.00
2.00
2.00
3.00
20.00
20.00
10.00
10.00
20.00
20.00
10.00
10.00
15.00
5.00
50.00
50.00
30.00 20.00
2.00
4.00 8.00
20.00
150.00
DAMIJA LINGKAR LUAR
4.00 4.00 6.00
2.00
2.00
4.00 4.00
2.00
8.00 8.00
2.00
2.00
JALUR
CEPAT
SALURAN UTAMA
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
JALUR
LAMBAT
RUANG TERBUKA HIJAU
JALUR
PEJALAN
KAKI
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
PEJALAN
KAKI
JALUR
HIJAU
AREA PARKIR
BANGUNAN
GEDUNG
JALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
PEJALAN
KAKI
JALUR
HIJAU
AREA PARKIR BANGUNAN
GEDUNG
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
AREA PARKIR
HUNIAN
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
20.00
200.00
JALUR
CEPAT
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
JALUR
LAMBAT
RUANG TERBUKA HIJAU
JALUR
PEJALAN
KAKI
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
PEJALAN
KAKI
JALUR
HIJAU
AREA PARKIR BANGUNAN
GEDUNG
JALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
PEJALAN
KAKI
JALUR
HIJAU
AREA PARKIR
BANGUNAN
GEDUNG
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
AREA PARKIR HUNIAN
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
STA
JARAK
3.50 7.50
55.00
4.00 5.00 39.00
2.00
2.00
2.00
2.00
3.00 20.00 20.00 10.00 10.00 20.00 20.00 10.00 10.00 15.00 5.00
50.00 50.00 30.00
20.00
2.00
4.00
8.00
20.00
4.00
4.00
6.00
2.00
2.00
4.00
4.00
2.00
8.00
8.00
2.00
2.00
20.00
200.00
KE LINGKAR LUAR
KILOMETER 10
KE LINGKAR LUAR
JALAN G. OBOS
Pohon Bungur
Pohon Sengon
Pohon Mahoni Pohon Angsana
Hunian tunggal
ketinggian bangunan max 6 - 7 lantai
lantai dasar untuk parkir
Hunian tunggal type town house
ketinggian 3 - 4 lantai
lantai dasar untuk parkir
Hunian tunggal
ketinggian bangunan max 6 - 7 lantai
lantai dasar untuk parkir
Hunian tunggal type town house
ketinggian 3 - 4 lantai
lantai dasar untuk parkir
7 + 200
40.00
10.00
3.50
7.50
55.00
4.00
5.00
39.00
2.00
2.00
2.00
2.00
3.00
150.00
DAMIJA LINGKAR LUAR
4.00 6.00
8.00
2.00
JALUR
CEPAT
SALURAN UTAMA
ALUR
HIJAU
ALUR
HIJAU
ALURAN
AIR
ALUR
HIJAU
ALUR
LAMBAT
RUANG TERBUKA HIJAU
ALUR
PEJALAN
KAKI
ALUR
HIJAU
ALURAN
AIR
ALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
ALUR
HIJAU
20.00
JALUR
CEPAT
JALUR
HIJ
JALUR
HIJ
SALURAN
A
JALUR
HIJ
JALUR
LAMB
RUANG TERBUKA HIJAU
JALUR
PEJALAN
K
JALUR
HIJ
SALURAN
A
JALUR
HIJ
JALAN
SEKUNDER
3.50 7.50
55.00
4.00 5.00 39.00
2.00
2.00
2.00
2.00
3.00 6.00 8.00
20.00
KE LINGKAR LUAR
KILOMETER 10
KE LINGKAR LUAR
JALAN G. OBOS
Pohon Bungur
Pohon Sengon
Pohon Mahoni Pohon Angsana
11
14. RENCANA JARINGAN GRASSTRAM
* Pengembangan jaringan transportasi umum melalui Grasstram
* Rencana pengembangan jaringan Grasstram diarahkan pada jalan yang minimal memiliki median
jalan, agar tidak mengganggu lalu lintas pada jalan yang minimal mendukung lebar Spur dan lebar
Tram (seperti Jalan Y. Sudarso, G. Obos, Tjilik Riwut, Diponegoro, Adonis Samat, Hiu Putih, Lingkar
Dalam & Lingkar Luar).
* Rencana penempatan stasiun / halte jarak antar stasiun / halte berkisar 250 m s/d 1000 m
terintegrasi dengan kawasan-kawasan permukiman dan prasarana transportasi (Bandara dan
Terminal antar kota)
* Rencana pengembangan Grasstram di Kota Palangka Raya direncanakan menggunakan tenaga diesel.
Grasstram sebagai transportasi publik kota
Rute pelayanan angkutan kota di Kota Palangka Raya telah ditetapkan dalam suatu peraturan dari
Dinas Perhubungan Nomor : 198/Dishub/2007 tentang Penetapan dan Pengembangan Jalur Trayek
Angkutan Kota dalam Wilayah Kota Palangka Raya. Hal ini dimaksudkan untuk melayani kepentingan
pelayanan masyarakat pengguna jasa angkutan kota dalam wilayah Kota Palangka Raya dan
menyesuaikan denga perkembangan ruas jalan dan permukiman penduduk kota Palangka Raya yang
semakin meningkat.
12
17. KAWASAN BANTARAN SUNGAI KAHAYAN (KAWASAN FLAMBOYAN)
Kawasan bantaran Sungai Kahayan (kawasan flamboyan) mempunyai luas lahan 49,22 Ha yaitu
dari Jembatan Kahayan sampai Pelabuhan Rambang.
15
KONDISI EXISTING
26. KAWASAN KEBUN BINATANG DI TANGKILING
Obyek wisata ini berjarak sekitar ± 34 Km dari Pusat Kota Palangka Raya, dengan waktu tempuh
kira- kira 45 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, dengan
melewati jalan aspal dan untuk mencapai ke puncak bukit dengan melewati jalan setapak.
Lokasi obyek wisata ini secara geografis terletak di Kelurahan Banturung dan Kelurahan
Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu. Luas keseluruhan kawasan wisata ini adalah 2.594 Ha, dengan
rincian sebagai berikut: Cagar Alam seluas 2.061 Ha dan Taman Wisata Alam seluas 533 Ha.
24
28. Dengan adanya kegiatan Penataan kawasan Koridor Jalan Lingkar Dalam dan Penataan Bantaran Sungai
Kahayan yang bertujuan untuk penataan taman dan hutan kota di Kota Palangka Raya maka diharapkan
adanya suatu keluaran berupa :
1. Terciptanya master planning (konsep) desain tata ruang koridor jalan lingkar dalam untuk
mengendalikan permasalahan perkotaan.
2. Tersedianya Kawasan Ruang Terbuka Hijau sebagai implementasi dari UU Nomor 26 Tahun 2007,
dimana dengan adanya penataan Bantaran Sungai Kahayan ini bertujuan Merancang kawasan
pinggiran Sungai Kahayan Palangkaraya dijadikan sebagai kawasan wisata air.
3. Terlaksananya D.E.D (Design Engineering Detail) pada kawasan flamboyan.
4. Perlu dibuat Master Plan untuk moda transportasi Grasstram.
PENUTUP
26