SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  28
Télécharger pour lire hors ligne
PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA
KONSEP PENGEMBANGAN KOTA
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………………………………….. 1
PENGGUNAAN LAHAN KOTA PALANGKA RAYA……………………………………………………………….. 2
JUMLAH PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA…………………………………………………………………… 3
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA
SAMPAI TAHUN 2030……………………………………………………………………………………………………….. 4
KAWASAN RUANG TERBUKA
HIJAU..............................……………………………………………………………………………………….. 5
LINGKAR DALAM…………………………………………………………………………………………………………….… 7
LINGKAR LUAR.……………………………………………………………………………………………………………….. 10
RENCANA JARINGAN GRASSTRAM ………………………………………………………………………………... 12
KAWASAN BANTARAN SUNGAI KAHAYAN
(KAWASAN FLAMBOYAN).………..……………………………………………………………………………………… 15
KAWASAN KEBUN BINATANG DI TANGKILING………………………………………………………………….. 24
RDTR KOTA PALANGKA RAYA ………………………………………………………………………………………….. 25
PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………………………. 26
i
LATAR BELAKANG
1
• Perkembangan Areal terbangun/ fisik kota dan kegiatan ekonomi mengalami perkembangan yang
pesat. Pengaturan kebutuhan ruang untuk mewadahi kegiatan ekonomi maupun untuk hunian
belum mendukung pembangunan kawasan perkotaan dan pembangunan secara keseluruhan di
seluruh Kota Palangka Raya
• Perubahan fisik yang pesat akibat dari perkembangan sosial, ekonomi dan budaya yang memusat di
salah satu wilayah kota, serta perlunya perencanaan yang turut mempertimbangkan/ menyertakan
aspek sosial budaya masyarakat dan tidak hanya menekankan pada aspek fisik semata.
• Adanya pemekaran wilayah kecamatan dan kelurahan, sehingga mempengaruhi struktur dan pola
pemanfaatan ruang kota.
2
3
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA SAMPAI TAHUN 2030
Sumber : Hasil Analisis 2010
4
Kawasan terbuka hijau kota direncanakan di wilayah kawasan Kota Palangka Raya meliputi taman dan
jalur hijau dan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palangka Raya No. 14 Tahun 2003 tentang
Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau. Rencana pemanfaatan kedua jenis kawasan terbuka hijau kota
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mempertahankan keberadaan taman lingkungan/taman kota dan jalur hijau eksisting.
2.Menyediakan jalur hijau pada ruas-ruas jalan baru yang direncanakan ketersediaannya. Jalur hijau
tersebut dapat berupa median jalan, pulau jalan serta tumbuhan/pepohonan yang ditanam di kiri
dan kanan jalan. Perhitungan penyediaan jalur hijau ini tidak dapat dihitung berdasarkan standar
tertentu, karena luasannya akan menyesuaikan dengan desain bentuk jaringan jalan tersebut.
3.Menyediakan taman kota yang dapat berfungsi juga sebagai lapangan olahraga skala pelayanan
kecamatan di pusat kawasan Kota Palangka Raya. Rencana kebutuhantaman kota ini ditentukan
berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-6981-2004 Tahun 2004, yaitu untuk 30.000
jiwa penduduk membutuhkan 1 unit taman kota dengan luas areal minimum 9.000 m².
4.Menyediakan taman skala kecamatan pada sub pusat kecamatan, yaitu di kelurahan Pahandut dan
Kelurahan Palangka. Rencana kebutuhan taman skala kecamatan ini ditentukan berdasarkan Standar
Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-6981-2004 Tahun 2004, yaitu untuk setiap 2.000 jiwa penduduk
membutuhkan 1 unit taman skala kecamatan dengan luas areal minimum 1.000 m².
5.Menyediakan taman lingkungan secara tersebar pada pusat-pusat lingkungan di setiap kelurahan,
terutama di kawasan permukiman baru yang direncanakan. Secara kuantitatif penyediaan taman
lingkungan di kawasan Kota Palangka Raya ditentukan berdasrkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
No. SNI 03-6981-2004 Tahun 2004, yaitu untuk setiap 200 jiwa penduduk membutuhkan 1 unit taman
lingkungan dengan luas areal minimum 200 m².
6.Menyediakan penghijauan di lingkungan perumahan. 5
KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU
6
LINGKAR DALAM
Sesuai hasil rapat Walikota Kota Palangka Raya (H.M. RIBAN SATIA) dengan Gubernur Provinsi
Kalimantan Tengah (AGUSTIN TERAS NARANG), disampaikan keinginan untuk menata koridor jalan
lingkar dalam yang salah satunya menjadikan koridor lingkar dalam ( bundaran burung – jl. G.Obos
) menjadi Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) dengan konsep Taman Hutan Kota.
7
F
AREA PENGEMBANGAN
115,25 ha
Perspektif Suasana Green Belt
Perspektif Suasana
Jalan Lingkungan Dalam
Jalan Lingkungan Dalam
100 100 100
Skala :
Perspektif Suasana Dari Bundaran Burung
PARKIR KAWASAN
46,04 ha
201
Pengaringan
lebar =10 m
PERKANTORAN PEMERINTAH
DAN DPRD PROPINSI
111,16 ha
28,48 ha
30,59 ha
36,60 ha
38,99 ha
PERUMAHAN
DINAS PEJABAT
DAN DPR
75,59 ha
B
C
D
PERUMAHAN PEJABAT DAN
PERUMAHAN DPRD PROPINSI
100,90 ha
E
201
2289
KETERANGAN LUAS PERUNTUKAN :
A. PERKANTORAN KOTA P. RAYA : 59,07 ha
B. PERKANTORAN PROPINSI : 111,16 ha
C. PERUMAHAN DPRD PROPINSI : 100,90 ha
D. PERUMAHAN DINAS : 75,59 ha
E. PARKIR DAN SARANA PENDUKUNG : 46,04 ha
F. AREA PENGEMBANGAN : 115,25 ha
18,79 ha
27,25 ha
100 100
JALAN MENUJU TEMANGGUNG
TILUNG
10 3 12 3 2 20
3
40
Drainase Induk Pedestrian Jalan Pedestrian
Drainase
Green Beet
350
SITE PLAN RENCANA
Jalan Lebar : 12 m
Pedestrian : 3 m
Drainase : 2 m
Green belt 20 m
Perspektif Suasana
/JALAN BARU (C)
JALAN MENUJU LINGKAR LUAR
Keterangan :
50 50 50
TUGU
50
10
25
A
PERKANTORAN
PEMERINTAH
KOTA DAN DPRD
KOTA P. RAYA
59,07 ha
MENUJU
JL. G OBOS
2 m
1,5 m
39,43 ha
30,97 ha
18,56 ha
22,20 ha 18,56 ha
20,20 ha
34,95 ha
27,19 ha
J
a
l
a
n
J
a
l
a
n
J
a
l
a
n
J
a
l
a
n
JALAN BARU (D)
JALAN LINGKAR DALAM (A)
J
a
l
a
n
J
a
l
a
n
Jalan
Jalan
KETERANGAN DIMENSI BUNDARAN :
Jari - Jari Bundaran : 350 m
dengan jarak dari luar : (100 - 100 - 100 - 50) m
Lebar jalan : 12 m
Pedestrian : 3 m
Saluran Drainase : 2 m
Green Belt : 20 m dari tepi drainase jalan
Lebar saluran induk : 10 m
8
RENCANA DIMENSI JALAN
9
2 Meter Drainase
20 12 3
3 10
40
RENCANA DIMENSI JALAN DENGAN :
JALUR HIJAU (GREEN BELT) : 20 meter
SALURAN KECIL DRAINASE : 2 meter
PEDESTRIAN (TROTAR) : 3 meter
JALAN UTAMA : 12 meter
LINGKAR LUAR
Kawasan sepanjang koridor Jalan Lingkar Luar, merupakan salah satu kawasan Kota Palangka
Raya yang memiliki dinamika perkembangan yang nantinya cukup pesat. Hal ini terjadi karena
fungsi jalan sebagai perlintasan yang menghubungkan jalur transportasi antar kota dan antar
propinsi dimana jalan Lingkar Luar ini digunakan untuk jalur transportasi khusus kendaraan
besar seperti bus, dimana dengan adanya jalan ini bus-bus tidak lagi melewati tengah kota dan
tidak menganggu aktivitas lalu lintas perkotaan karena bus-bus ini mempunyai jalur tersendiri
dan di jalan Lingkar Luar ini sudah mulai dibangun terminal. Kondisi ini memiliki daya tarik
pemanfaatan ruang untuk kegiatan yang berorientasi ekonomi.
10
Kelurahan
Panarung
Kec. Jekan Raya
Kelurahan Menteng
Kec. Pahandut
STA
JARAK
7 + 200
40.00
10.00
3.50
7.50
55.00
4.00
5.00
39.00
2.00
2.00
2.00
2.00
3.00
20.00
20.00
10.00
10.00
20.00
20.00
10.00
10.00
15.00
5.00
50.00
50.00
30.00 20.00
2.00
4.00 8.00
20.00
150.00
DAMIJA LINGKAR LUAR
4.00 4.00 6.00
2.00
2.00
4.00 4.00
2.00
8.00 8.00
2.00
2.00
JALUR
CEPAT
SALURAN UTAMA
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
JALUR
LAMBAT
RUANG TERBUKA HIJAU
JALUR
PEJALAN
KAKI
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
PEJALAN
KAKI
JALUR
HIJAU
AREA PARKIR
BANGUNAN
GEDUNG
JALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
PEJALAN
KAKI
JALUR
HIJAU
AREA PARKIR BANGUNAN
GEDUNG
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
AREA PARKIR
HUNIAN
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
20.00
200.00
JALUR
CEPAT
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
JALUR
LAMBAT
RUANG TERBUKA HIJAU
JALUR
PEJALAN
KAKI
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
PEJALAN
KAKI
JALUR
HIJAU
AREA PARKIR BANGUNAN
GEDUNG
JALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
PEJALAN
KAKI
JALUR
HIJAU
AREA PARKIR
BANGUNAN
GEDUNG
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
JALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
AREA PARKIR HUNIAN
JALUR
HIJAU
SALURAN
AIR
STA
JARAK
3.50 7.50
55.00
4.00 5.00 39.00
2.00
2.00
2.00
2.00
3.00 20.00 20.00 10.00 10.00 20.00 20.00 10.00 10.00 15.00 5.00
50.00 50.00 30.00
20.00
2.00
4.00
8.00
20.00
4.00
4.00
6.00
2.00
2.00
4.00
4.00
2.00
8.00
8.00
2.00
2.00
20.00
200.00
KE LINGKAR LUAR
KILOMETER 10
KE LINGKAR LUAR
JALAN G. OBOS
Pohon Bungur
Pohon Sengon
Pohon Mahoni Pohon Angsana
Hunian tunggal
ketinggian bangunan max 6 - 7 lantai
lantai dasar untuk parkir
Hunian tunggal type town house
ketinggian 3 - 4 lantai
lantai dasar untuk parkir
Hunian tunggal
ketinggian bangunan max 6 - 7 lantai
lantai dasar untuk parkir
Hunian tunggal type town house
ketinggian 3 - 4 lantai
lantai dasar untuk parkir
7 + 200
40.00
10.00
3.50
7.50
55.00
4.00
5.00
39.00
2.00
2.00
2.00
2.00
3.00
150.00
DAMIJA LINGKAR LUAR
4.00 6.00
8.00
2.00
JALUR
CEPAT
SALURAN UTAMA
ALUR
HIJAU
ALUR
HIJAU
ALURAN
AIR
ALUR
HIJAU
ALUR
LAMBAT
RUANG TERBUKA HIJAU
ALUR
PEJALAN
KAKI
ALUR
HIJAU
ALURAN
AIR
ALUR
HIJAU
JALAN
SEKUNDER
ALUR
HIJAU
20.00
JALUR
CEPAT
JALUR
HIJ
JALUR
HIJ
SALURAN
A
JALUR
HIJ
JALUR
LAMB
RUANG TERBUKA HIJAU
JALUR
PEJALAN
K
JALUR
HIJ
SALURAN
A
JALUR
HIJ
JALAN
SEKUNDER
3.50 7.50
55.00
4.00 5.00 39.00
2.00
2.00
2.00
2.00
3.00 6.00 8.00
20.00
KE LINGKAR LUAR
KILOMETER 10
KE LINGKAR LUAR
JALAN G. OBOS
Pohon Bungur
Pohon Sengon
Pohon Mahoni Pohon Angsana
11
RENCANA JARINGAN GRASSTRAM
* Pengembangan jaringan transportasi umum melalui Grasstram
* Rencana pengembangan jaringan Grasstram diarahkan pada jalan yang minimal memiliki median
jalan, agar tidak mengganggu lalu lintas pada jalan yang minimal mendukung lebar Spur dan lebar
Tram (seperti Jalan Y. Sudarso, G. Obos, Tjilik Riwut, Diponegoro, Adonis Samat, Hiu Putih, Lingkar
Dalam & Lingkar Luar).
* Rencana penempatan stasiun / halte jarak antar stasiun / halte berkisar 250 m s/d 1000 m
terintegrasi dengan kawasan-kawasan permukiman dan prasarana transportasi (Bandara dan
Terminal antar kota)
* Rencana pengembangan Grasstram di Kota Palangka Raya direncanakan menggunakan tenaga diesel.
Grasstram sebagai transportasi publik kota
Rute pelayanan angkutan kota di Kota Palangka Raya telah ditetapkan dalam suatu peraturan dari
Dinas Perhubungan Nomor : 198/Dishub/2007 tentang Penetapan dan Pengembangan Jalur Trayek
Angkutan Kota dalam Wilayah Kota Palangka Raya. Hal ini dimaksudkan untuk melayani kepentingan
pelayanan masyarakat pengguna jasa angkutan kota dalam wilayah Kota Palangka Raya dan
menyesuaikan denga perkembangan ruas jalan dan permukiman penduduk kota Palangka Raya yang
semakin meningkat.
12
RENCANA JARINGAN GRASSTRAM DAN POTONGAN JALAN
13
14
KAWASAN BANTARAN SUNGAI KAHAYAN (KAWASAN FLAMBOYAN)
Kawasan bantaran Sungai Kahayan (kawasan flamboyan) mempunyai luas lahan 49,22 Ha yaitu
dari Jembatan Kahayan sampai Pelabuhan Rambang.
15
KONDISI EXISTING
16
29
17
18
Zona pertokoan
yang akan
ditertibkan
Zona permukiman
& pertokoan yang
disediakan
Zona yang akan
dibebaskan untuk
pariwisata
19
Zona Pertokoan
Zona Permukiman
RENCANA KAWASAN BANTARAN SUNGAI KAHAYAN
(KAWASAN FLAMBOYAN)
20
21
22
23
KAWASAN KEBUN BINATANG DI TANGKILING
Obyek wisata ini berjarak sekitar ± 34 Km dari Pusat Kota Palangka Raya, dengan waktu tempuh
kira- kira 45 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, dengan
melewati jalan aspal dan untuk mencapai ke puncak bukit dengan melewati jalan setapak.
Lokasi obyek wisata ini secara geografis terletak di Kelurahan Banturung dan Kelurahan
Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu. Luas keseluruhan kawasan wisata ini adalah 2.594 Ha, dengan
rincian sebagai berikut: Cagar Alam seluas 2.061 Ha dan Taman Wisata Alam seluas 533 Ha.
24
25
RDTR KOTA PALANGKA RAYA
Dengan adanya kegiatan Penataan kawasan Koridor Jalan Lingkar Dalam dan Penataan Bantaran Sungai
Kahayan yang bertujuan untuk penataan taman dan hutan kota di Kota Palangka Raya maka diharapkan
adanya suatu keluaran berupa :
1. Terciptanya master planning (konsep) desain tata ruang koridor jalan lingkar dalam untuk
mengendalikan permasalahan perkotaan.
2. Tersedianya Kawasan Ruang Terbuka Hijau sebagai implementasi dari UU Nomor 26 Tahun 2007,
dimana dengan adanya penataan Bantaran Sungai Kahayan ini bertujuan Merancang kawasan
pinggiran Sungai Kahayan Palangkaraya dijadikan sebagai kawasan wisata air.
3. Terlaksananya D.E.D (Design Engineering Detail) pada kawasan flamboyan.
4. Perlu dibuat Master Plan untuk moda transportasi Grasstram.
PENUTUP
26

Contenu connexe

Tendances

13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl
13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl
13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl
Rina Yuliani
 
Wisma atlet asiangameskemayoran-bahandirjen.3feb2016
Wisma atlet asiangameskemayoran-bahandirjen.3feb2016Wisma atlet asiangameskemayoran-bahandirjen.3feb2016
Wisma atlet asiangameskemayoran-bahandirjen.3feb2016
galih wahyu
 
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.pptpengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
CIPTAKARYAMETRO
 
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologiAlat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Gielank Manaloe
 
Proposal kelapa sawit
Proposal kelapa sawitProposal kelapa sawit
Proposal kelapa sawit
Abdi Muttaqin
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
Ieke Ayu
 
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanPembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Sri Wahyuni
 

Tendances (20)

Pengantar ekologi dan eko arsitektur
Pengantar ekologi dan eko arsitekturPengantar ekologi dan eko arsitektur
Pengantar ekologi dan eko arsitektur
 
Faktor produksi pertanian - Pengantar Ilmu Pertanian
Faktor produksi pertanian - Pengantar Ilmu PertanianFaktor produksi pertanian - Pengantar Ilmu Pertanian
Faktor produksi pertanian - Pengantar Ilmu Pertanian
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MalangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang
 
13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl
13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl
13 permen pu no 10 th 2008 wajib ukl upl
 
Wisma atlet asiangameskemayoran-bahandirjen.3feb2016
Wisma atlet asiangameskemayoran-bahandirjen.3feb2016Wisma atlet asiangameskemayoran-bahandirjen.3feb2016
Wisma atlet asiangameskemayoran-bahandirjen.3feb2016
 
Aspek ekonomi ppt
Aspek ekonomi pptAspek ekonomi ppt
Aspek ekonomi ppt
 
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.pptpengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
 
PMK-103 PMK.010 2021 Insentif PPN DTP atas Penyerahan Rumah Tapak dan Unit Hu...
PMK-103 PMK.010 2021 Insentif PPN DTP atas Penyerahan Rumah Tapak dan Unit Hu...PMK-103 PMK.010 2021 Insentif PPN DTP atas Penyerahan Rumah Tapak dan Unit Hu...
PMK-103 PMK.010 2021 Insentif PPN DTP atas Penyerahan Rumah Tapak dan Unit Hu...
 
Konsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi PembangunanKonsep Ekonomi Pembangunan
Konsep Ekonomi Pembangunan
 
Kebijakan akses legal ps
Kebijakan akses legal ps Kebijakan akses legal ps
Kebijakan akses legal ps
 
Lembaga dan Organisasi Petani
Lembaga dan Organisasi PetaniLembaga dan Organisasi Petani
Lembaga dan Organisasi Petani
 
Dit. Rumah Swadaya PUPR - Bahan Sosialisasi Teknis DAK Integrasi 22 April 2022
Dit. Rumah Swadaya PUPR - Bahan Sosialisasi Teknis DAK Integrasi 22 April 2022Dit. Rumah Swadaya PUPR - Bahan Sosialisasi Teknis DAK Integrasi 22 April 2022
Dit. Rumah Swadaya PUPR - Bahan Sosialisasi Teknis DAK Integrasi 22 April 2022
 
Prinsip ekonomi
Prinsip ekonomiPrinsip ekonomi
Prinsip ekonomi
 
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologiAlat-alat bmkg sampali agroklimatologi
Alat-alat bmkg sampali agroklimatologi
 
Proposal kelapa sawit
Proposal kelapa sawitProposal kelapa sawit
Proposal kelapa sawit
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
Konsep Elastisitas (ppt ekonomi)
Konsep Elastisitas (ppt ekonomi)Konsep Elastisitas (ppt ekonomi)
Konsep Elastisitas (ppt ekonomi)
 
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanPembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
 
Teori Pengantar Mikroekonomi bab 12 Monopoli
Teori Pengantar Mikroekonomi bab 12 MonopoliTeori Pengantar Mikroekonomi bab 12 Monopoli
Teori Pengantar Mikroekonomi bab 12 Monopoli
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 

Similaire à Konsep Pengembangan Kota Palangka Raya.pdf

Presentasi biopori
Presentasi  bioporiPresentasi  biopori
Presentasi biopori
prians
 
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARABANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
Fitri Indra Wardhono
 
Panduan penentuan klasifikasi_fungsi_jalan_di_wilayah_perkotaan
Panduan penentuan klasifikasi_fungsi_jalan_di_wilayah_perkotaanPanduan penentuan klasifikasi_fungsi_jalan_di_wilayah_perkotaan
Panduan penentuan klasifikasi_fungsi_jalan_di_wilayah_perkotaan
Ketut Swandana
 
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptxPB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
ssusere1a96a
 
Prioritas Indikasi Program Kota dan Wilayah
Prioritas Indikasi Program Kota dan WilayahPrioritas Indikasi Program Kota dan Wilayah
Prioritas Indikasi Program Kota dan Wilayah
studiopracimantoro
 

Similaire à Konsep Pengembangan Kota Palangka Raya.pdf (20)

4. lampiran rkp
4. lampiran rkp4. lampiran rkp
4. lampiran rkp
 
EXPOSE DED DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN .pptx
EXPOSE DED DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN .pptxEXPOSE DED DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN .pptx
EXPOSE DED DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN .pptx
 
EXPOSE DED PERKIM [Simpan Otomatis].pptx
EXPOSE DED PERKIM [Simpan Otomatis].pptxEXPOSE DED PERKIM [Simpan Otomatis].pptx
EXPOSE DED PERKIM [Simpan Otomatis].pptx
 
Paparan Musrenbang 2018
Paparan Musrenbang 2018Paparan Musrenbang 2018
Paparan Musrenbang 2018
 
Bab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tolBab ii hasil survey larap tol
Bab ii hasil survey larap tol
 
Profil Permukiman Kumuh dan NSD Kota Bima
Profil Permukiman Kumuh dan NSD Kota Bima Profil Permukiman Kumuh dan NSD Kota Bima
Profil Permukiman Kumuh dan NSD Kota Bima
 
Misi II Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan Mantab
Misi II Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan MantabMisi II Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan Mantab
Misi II Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan Mantab
 
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2015
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2015Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2015
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2015
 
PRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.pptPRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.ppt
 
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaInstalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
 
Panitia pembangunan jalan umum xxxx
Panitia pembangunan jalan umum xxxxPanitia pembangunan jalan umum xxxx
Panitia pembangunan jalan umum xxxx
 
NSD Kota Kendari
NSD Kota KendariNSD Kota Kendari
NSD Kota Kendari
 
Presentasi biopori
Presentasi  bioporiPresentasi  biopori
Presentasi biopori
 
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARABANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
 
Indikator Program Wilayah
Indikator Program WilayahIndikator Program Wilayah
Indikator Program Wilayah
 
Panduan penentuan klasifikasi_fungsi_jalan_di_wilayah_perkotaan
Panduan penentuan klasifikasi_fungsi_jalan_di_wilayah_perkotaanPanduan penentuan klasifikasi_fungsi_jalan_di_wilayah_perkotaan
Panduan penentuan klasifikasi_fungsi_jalan_di_wilayah_perkotaan
 
POWER POINT TPM Final.pptx
POWER POINT TPM Final.pptxPOWER POINT TPM Final.pptx
POWER POINT TPM Final.pptx
 
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptxPB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
 
Prioritas Indikasi Program Kota dan Wilayah
Prioritas Indikasi Program Kota dan WilayahPrioritas Indikasi Program Kota dan Wilayah
Prioritas Indikasi Program Kota dan Wilayah
 

Konsep Pengembangan Kota Palangka Raya.pdf

  • 1. PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA KONSEP PENGEMBANGAN KOTA
  • 2. DAFTAR ISI LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………………………………….. 1 PENGGUNAAN LAHAN KOTA PALANGKA RAYA……………………………………………………………….. 2 JUMLAH PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA…………………………………………………………………… 3 PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA SAMPAI TAHUN 2030……………………………………………………………………………………………………….. 4 KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU..............................……………………………………………………………………………………….. 5 LINGKAR DALAM…………………………………………………………………………………………………………….… 7 LINGKAR LUAR.……………………………………………………………………………………………………………….. 10 RENCANA JARINGAN GRASSTRAM ………………………………………………………………………………... 12 KAWASAN BANTARAN SUNGAI KAHAYAN (KAWASAN FLAMBOYAN).………..……………………………………………………………………………………… 15 KAWASAN KEBUN BINATANG DI TANGKILING………………………………………………………………….. 24 RDTR KOTA PALANGKA RAYA ………………………………………………………………………………………….. 25 PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………………………. 26 i
  • 3. LATAR BELAKANG 1 • Perkembangan Areal terbangun/ fisik kota dan kegiatan ekonomi mengalami perkembangan yang pesat. Pengaturan kebutuhan ruang untuk mewadahi kegiatan ekonomi maupun untuk hunian belum mendukung pembangunan kawasan perkotaan dan pembangunan secara keseluruhan di seluruh Kota Palangka Raya • Perubahan fisik yang pesat akibat dari perkembangan sosial, ekonomi dan budaya yang memusat di salah satu wilayah kota, serta perlunya perencanaan yang turut mempertimbangkan/ menyertakan aspek sosial budaya masyarakat dan tidak hanya menekankan pada aspek fisik semata. • Adanya pemekaran wilayah kecamatan dan kelurahan, sehingga mempengaruhi struktur dan pola pemanfaatan ruang kota.
  • 4. 2
  • 5. 3
  • 6. PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA SAMPAI TAHUN 2030 Sumber : Hasil Analisis 2010 4
  • 7. Kawasan terbuka hijau kota direncanakan di wilayah kawasan Kota Palangka Raya meliputi taman dan jalur hijau dan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palangka Raya No. 14 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau. Rencana pemanfaatan kedua jenis kawasan terbuka hijau kota tersebut adalah sebagai berikut : 1. Mempertahankan keberadaan taman lingkungan/taman kota dan jalur hijau eksisting. 2.Menyediakan jalur hijau pada ruas-ruas jalan baru yang direncanakan ketersediaannya. Jalur hijau tersebut dapat berupa median jalan, pulau jalan serta tumbuhan/pepohonan yang ditanam di kiri dan kanan jalan. Perhitungan penyediaan jalur hijau ini tidak dapat dihitung berdasarkan standar tertentu, karena luasannya akan menyesuaikan dengan desain bentuk jaringan jalan tersebut. 3.Menyediakan taman kota yang dapat berfungsi juga sebagai lapangan olahraga skala pelayanan kecamatan di pusat kawasan Kota Palangka Raya. Rencana kebutuhantaman kota ini ditentukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-6981-2004 Tahun 2004, yaitu untuk 30.000 jiwa penduduk membutuhkan 1 unit taman kota dengan luas areal minimum 9.000 m². 4.Menyediakan taman skala kecamatan pada sub pusat kecamatan, yaitu di kelurahan Pahandut dan Kelurahan Palangka. Rencana kebutuhan taman skala kecamatan ini ditentukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-6981-2004 Tahun 2004, yaitu untuk setiap 2.000 jiwa penduduk membutuhkan 1 unit taman skala kecamatan dengan luas areal minimum 1.000 m². 5.Menyediakan taman lingkungan secara tersebar pada pusat-pusat lingkungan di setiap kelurahan, terutama di kawasan permukiman baru yang direncanakan. Secara kuantitatif penyediaan taman lingkungan di kawasan Kota Palangka Raya ditentukan berdasrkan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-6981-2004 Tahun 2004, yaitu untuk setiap 200 jiwa penduduk membutuhkan 1 unit taman lingkungan dengan luas areal minimum 200 m². 6.Menyediakan penghijauan di lingkungan perumahan. 5 KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU
  • 8. 6
  • 9. LINGKAR DALAM Sesuai hasil rapat Walikota Kota Palangka Raya (H.M. RIBAN SATIA) dengan Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah (AGUSTIN TERAS NARANG), disampaikan keinginan untuk menata koridor jalan lingkar dalam yang salah satunya menjadikan koridor lingkar dalam ( bundaran burung – jl. G.Obos ) menjadi Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) dengan konsep Taman Hutan Kota. 7
  • 10. F AREA PENGEMBANGAN 115,25 ha Perspektif Suasana Green Belt Perspektif Suasana Jalan Lingkungan Dalam Jalan Lingkungan Dalam 100 100 100 Skala : Perspektif Suasana Dari Bundaran Burung PARKIR KAWASAN 46,04 ha 201 Pengaringan lebar =10 m PERKANTORAN PEMERINTAH DAN DPRD PROPINSI 111,16 ha 28,48 ha 30,59 ha 36,60 ha 38,99 ha PERUMAHAN DINAS PEJABAT DAN DPR 75,59 ha B C D PERUMAHAN PEJABAT DAN PERUMAHAN DPRD PROPINSI 100,90 ha E 201 2289 KETERANGAN LUAS PERUNTUKAN : A. PERKANTORAN KOTA P. RAYA : 59,07 ha B. PERKANTORAN PROPINSI : 111,16 ha C. PERUMAHAN DPRD PROPINSI : 100,90 ha D. PERUMAHAN DINAS : 75,59 ha E. PARKIR DAN SARANA PENDUKUNG : 46,04 ha F. AREA PENGEMBANGAN : 115,25 ha 18,79 ha 27,25 ha 100 100 JALAN MENUJU TEMANGGUNG TILUNG 10 3 12 3 2 20 3 40 Drainase Induk Pedestrian Jalan Pedestrian Drainase Green Beet 350 SITE PLAN RENCANA Jalan Lebar : 12 m Pedestrian : 3 m Drainase : 2 m Green belt 20 m Perspektif Suasana /JALAN BARU (C) JALAN MENUJU LINGKAR LUAR Keterangan : 50 50 50 TUGU 50 10 25 A PERKANTORAN PEMERINTAH KOTA DAN DPRD KOTA P. RAYA 59,07 ha MENUJU JL. G OBOS 2 m 1,5 m 39,43 ha 30,97 ha 18,56 ha 22,20 ha 18,56 ha 20,20 ha 34,95 ha 27,19 ha J a l a n J a l a n J a l a n J a l a n JALAN BARU (D) JALAN LINGKAR DALAM (A) J a l a n J a l a n Jalan Jalan KETERANGAN DIMENSI BUNDARAN : Jari - Jari Bundaran : 350 m dengan jarak dari luar : (100 - 100 - 100 - 50) m Lebar jalan : 12 m Pedestrian : 3 m Saluran Drainase : 2 m Green Belt : 20 m dari tepi drainase jalan Lebar saluran induk : 10 m 8
  • 11. RENCANA DIMENSI JALAN 9 2 Meter Drainase 20 12 3 3 10 40 RENCANA DIMENSI JALAN DENGAN : JALUR HIJAU (GREEN BELT) : 20 meter SALURAN KECIL DRAINASE : 2 meter PEDESTRIAN (TROTAR) : 3 meter JALAN UTAMA : 12 meter
  • 12. LINGKAR LUAR Kawasan sepanjang koridor Jalan Lingkar Luar, merupakan salah satu kawasan Kota Palangka Raya yang memiliki dinamika perkembangan yang nantinya cukup pesat. Hal ini terjadi karena fungsi jalan sebagai perlintasan yang menghubungkan jalur transportasi antar kota dan antar propinsi dimana jalan Lingkar Luar ini digunakan untuk jalur transportasi khusus kendaraan besar seperti bus, dimana dengan adanya jalan ini bus-bus tidak lagi melewati tengah kota dan tidak menganggu aktivitas lalu lintas perkotaan karena bus-bus ini mempunyai jalur tersendiri dan di jalan Lingkar Luar ini sudah mulai dibangun terminal. Kondisi ini memiliki daya tarik pemanfaatan ruang untuk kegiatan yang berorientasi ekonomi. 10 Kelurahan Panarung Kec. Jekan Raya Kelurahan Menteng Kec. Pahandut
  • 13. STA JARAK 7 + 200 40.00 10.00 3.50 7.50 55.00 4.00 5.00 39.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 20.00 20.00 10.00 10.00 20.00 20.00 10.00 10.00 15.00 5.00 50.00 50.00 30.00 20.00 2.00 4.00 8.00 20.00 150.00 DAMIJA LINGKAR LUAR 4.00 4.00 6.00 2.00 2.00 4.00 4.00 2.00 8.00 8.00 2.00 2.00 JALUR CEPAT SALURAN UTAMA JALUR HIJAU JALUR HIJAU SALURAN AIR JALUR HIJAU JALUR LAMBAT RUANG TERBUKA HIJAU JALUR PEJALAN KAKI JALUR HIJAU SALURAN AIR JALUR HIJAU JALAN SEKUNDER JALUR HIJAU SALURAN AIR JALUR PEJALAN KAKI JALUR HIJAU AREA PARKIR BANGUNAN GEDUNG JALUR HIJAU JALAN SEKUNDER JALUR HIJAU SALURAN AIR JALUR PEJALAN KAKI JALUR HIJAU AREA PARKIR BANGUNAN GEDUNG JALUR HIJAU JALUR HIJAU JALUR HIJAU JALUR HIJAU SALURAN AIR JALUR HIJAU SALURAN AIR JALUR HIJAU JALAN SEKUNDER JALUR HIJAU SALURAN AIR AREA PARKIR HUNIAN JALUR HIJAU SALURAN AIR 20.00 200.00 JALUR CEPAT JALUR HIJAU JALUR HIJAU SALURAN AIR JALUR HIJAU JALUR LAMBAT RUANG TERBUKA HIJAU JALUR PEJALAN KAKI JALUR HIJAU SALURAN AIR JALUR HIJAU JALAN SEKUNDER JALUR HIJAU SALURAN AIR JALUR PEJALAN KAKI JALUR HIJAU AREA PARKIR BANGUNAN GEDUNG JALUR HIJAU JALAN SEKUNDER JALUR HIJAU SALURAN AIR JALUR PEJALAN KAKI JALUR HIJAU AREA PARKIR BANGUNAN GEDUNG JALUR HIJAU JALUR HIJAU JALUR HIJAU JALUR HIJAU SALURAN AIR JALUR HIJAU SALURAN AIR JALUR HIJAU JALAN SEKUNDER JALUR HIJAU SALURAN AIR AREA PARKIR HUNIAN JALUR HIJAU SALURAN AIR STA JARAK 3.50 7.50 55.00 4.00 5.00 39.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 20.00 20.00 10.00 10.00 20.00 20.00 10.00 10.00 15.00 5.00 50.00 50.00 30.00 20.00 2.00 4.00 8.00 20.00 4.00 4.00 6.00 2.00 2.00 4.00 4.00 2.00 8.00 8.00 2.00 2.00 20.00 200.00 KE LINGKAR LUAR KILOMETER 10 KE LINGKAR LUAR JALAN G. OBOS Pohon Bungur Pohon Sengon Pohon Mahoni Pohon Angsana Hunian tunggal ketinggian bangunan max 6 - 7 lantai lantai dasar untuk parkir Hunian tunggal type town house ketinggian 3 - 4 lantai lantai dasar untuk parkir Hunian tunggal ketinggian bangunan max 6 - 7 lantai lantai dasar untuk parkir Hunian tunggal type town house ketinggian 3 - 4 lantai lantai dasar untuk parkir 7 + 200 40.00 10.00 3.50 7.50 55.00 4.00 5.00 39.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 150.00 DAMIJA LINGKAR LUAR 4.00 6.00 8.00 2.00 JALUR CEPAT SALURAN UTAMA ALUR HIJAU ALUR HIJAU ALURAN AIR ALUR HIJAU ALUR LAMBAT RUANG TERBUKA HIJAU ALUR PEJALAN KAKI ALUR HIJAU ALURAN AIR ALUR HIJAU JALAN SEKUNDER ALUR HIJAU 20.00 JALUR CEPAT JALUR HIJ JALUR HIJ SALURAN A JALUR HIJ JALUR LAMB RUANG TERBUKA HIJAU JALUR PEJALAN K JALUR HIJ SALURAN A JALUR HIJ JALAN SEKUNDER 3.50 7.50 55.00 4.00 5.00 39.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 6.00 8.00 20.00 KE LINGKAR LUAR KILOMETER 10 KE LINGKAR LUAR JALAN G. OBOS Pohon Bungur Pohon Sengon Pohon Mahoni Pohon Angsana 11
  • 14. RENCANA JARINGAN GRASSTRAM * Pengembangan jaringan transportasi umum melalui Grasstram * Rencana pengembangan jaringan Grasstram diarahkan pada jalan yang minimal memiliki median jalan, agar tidak mengganggu lalu lintas pada jalan yang minimal mendukung lebar Spur dan lebar Tram (seperti Jalan Y. Sudarso, G. Obos, Tjilik Riwut, Diponegoro, Adonis Samat, Hiu Putih, Lingkar Dalam & Lingkar Luar). * Rencana penempatan stasiun / halte jarak antar stasiun / halte berkisar 250 m s/d 1000 m terintegrasi dengan kawasan-kawasan permukiman dan prasarana transportasi (Bandara dan Terminal antar kota) * Rencana pengembangan Grasstram di Kota Palangka Raya direncanakan menggunakan tenaga diesel. Grasstram sebagai transportasi publik kota Rute pelayanan angkutan kota di Kota Palangka Raya telah ditetapkan dalam suatu peraturan dari Dinas Perhubungan Nomor : 198/Dishub/2007 tentang Penetapan dan Pengembangan Jalur Trayek Angkutan Kota dalam Wilayah Kota Palangka Raya. Hal ini dimaksudkan untuk melayani kepentingan pelayanan masyarakat pengguna jasa angkutan kota dalam wilayah Kota Palangka Raya dan menyesuaikan denga perkembangan ruas jalan dan permukiman penduduk kota Palangka Raya yang semakin meningkat. 12
  • 15. RENCANA JARINGAN GRASSTRAM DAN POTONGAN JALAN 13
  • 16. 14
  • 17. KAWASAN BANTARAN SUNGAI KAHAYAN (KAWASAN FLAMBOYAN) Kawasan bantaran Sungai Kahayan (kawasan flamboyan) mempunyai luas lahan 49,22 Ha yaitu dari Jembatan Kahayan sampai Pelabuhan Rambang. 15 KONDISI EXISTING
  • 18. 16
  • 19. 29 17
  • 20. 18 Zona pertokoan yang akan ditertibkan Zona permukiman & pertokoan yang disediakan Zona yang akan dibebaskan untuk pariwisata
  • 22. RENCANA KAWASAN BANTARAN SUNGAI KAHAYAN (KAWASAN FLAMBOYAN) 20
  • 23. 21
  • 24. 22
  • 25. 23
  • 26. KAWASAN KEBUN BINATANG DI TANGKILING Obyek wisata ini berjarak sekitar ± 34 Km dari Pusat Kota Palangka Raya, dengan waktu tempuh kira- kira 45 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, dengan melewati jalan aspal dan untuk mencapai ke puncak bukit dengan melewati jalan setapak. Lokasi obyek wisata ini secara geografis terletak di Kelurahan Banturung dan Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu. Luas keseluruhan kawasan wisata ini adalah 2.594 Ha, dengan rincian sebagai berikut: Cagar Alam seluas 2.061 Ha dan Taman Wisata Alam seluas 533 Ha. 24
  • 28. Dengan adanya kegiatan Penataan kawasan Koridor Jalan Lingkar Dalam dan Penataan Bantaran Sungai Kahayan yang bertujuan untuk penataan taman dan hutan kota di Kota Palangka Raya maka diharapkan adanya suatu keluaran berupa : 1. Terciptanya master planning (konsep) desain tata ruang koridor jalan lingkar dalam untuk mengendalikan permasalahan perkotaan. 2. Tersedianya Kawasan Ruang Terbuka Hijau sebagai implementasi dari UU Nomor 26 Tahun 2007, dimana dengan adanya penataan Bantaran Sungai Kahayan ini bertujuan Merancang kawasan pinggiran Sungai Kahayan Palangkaraya dijadikan sebagai kawasan wisata air. 3. Terlaksananya D.E.D (Design Engineering Detail) pada kawasan flamboyan. 4. Perlu dibuat Master Plan untuk moda transportasi Grasstram. PENUTUP 26