Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat beberapa konflik yang terjadi di masyarakat seperti tetangga yang membuang sampah sembarangan dan membakarnya, tetangga yang berisik, hewan peliharaan tetangga yang mengganggu, serta parkir mobil di jalan yang menghambat lalu lintas. Konflik-konflik tersebut dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan warga sekitar.
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Bab i23 fix
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki struktur masyarakat majemuk dan
multikultural terbesar di dunia. Keberagaman budaya tersebut memperlihatkan bahwa semua
warganya mampu hidup berdampingan satu sama lain tanpa memandang perbedaan. Keberadaan
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa cukup efektif sebagai alat untuk mewadahi perbedaan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Perjalanan Indonesia sebagai bangsa dan negara tidak pernah sepi dari berbagai konflik,
khususnya konflik horizontal yang melibatkan berbagai faktor baik etnis, suku, agama dan yang
lainnya. Masyarakat pada umumnya berinteraksi untuk menjalin hubungan sosial yang harmonis,
tetapi banyak yang salah dalam memaknai keragaman, sehingga berujung pada konflik sosial.
Konflik adalah proses sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat yang disebabkan karena
perbedaan dan kesalahpahaman antara individu maupun kelompok masyarakat yang satu dengan
individu atau kelompok masyarakat yang lainnya.
Konflik yang terjadi di Indonesia sangat beragam, utamanya konflik sosial, baik secara
horizontal maupun vertikal. Konflik sosial sendiri merupakan pertentangan antara individu
maupun kelompok dalam masyarakat untuk memperebutkan dan mempertentangkan berbagai hal
yang dianggap benar atau bernilai. Konflik bisa dialami siapa saja dalam kelompok atau lapisan
sosial masyarakat baik keluarga, dan masyarakat lokal, regional, nasional, maupun global.
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin meneliti lebih lanjut dengan memfokuskan
penelitian terhadap subjek yang merupakan seorang lesbian, dengan mengangkat judul “Konflik
yang Terjadi dalam Lingkungan Masyarakat Sekitar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian ini sebagai berikut:
1. Apa saja peristiwa atau konflik yang terjadi di masyarakat?
2. Apa faktor penyebab terjadinya konflik dan apa akibat dari adanya konflik?
3. Bagaimana upaya penyelesaian konflik di masyarakat?
1
2. 2
C. Maksud & Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui peristiwa atau konflik yang terjadi di masyarakat
2. Mengetahui faktor penyebab terjadinya konflik dan apa akibat dari adanya konflik
3. Mengetahui upaya penyelesaian konflik di masyarakat
3. 3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Keberagaman Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia diwarnai oleh berbagai macam perbedaan sebagai akibat dari
kondisi kewilayahan, suku bangsa, budaya, agama dan adat istiadat. Perbedaan dalam masyarakat
merupakan keberagaman Indonesia yang dapat dirangkai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Makna Bhinneka
Tunggal Ika adalah meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu
kesatuan. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki
keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa daerah, agama dan kepercayaan, ras maupun
antargolongan.
Dampak dari Keberagaman masyarakat Indonesia ada yang bersifat positif dan ada yang
bersifat negatif. Dampak positif keberagaman di Indonesia bisa menumbuhkan kebersamaan
dengan memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan bangsa. Keberagaman yang
dimiliki bangsa Indonesia merupakaan kekayaan yang sangat berharga. Sehingga Indonesia
menggunakan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, yang artinya berbeda-beda tetap satu jua.
Makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika mengandung bahwa walaupun bangsa Indonesia
terdiri atas berbagai macam suku bangsa, adat-istiadat, ras dan agama yang beraneka ragam
namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan dan kesatuan. Mereka bisa bersama-sama
dalam perjuangan mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita negara yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan keberagaman untuk mempersatukan perbedaan
suku, adat istiadat, ras, dan agama bukan untuk perpecahan. Adanya keberagaman tersebut
menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Sehingga perlu adanya kerukuan antar suku, pemeluk
agama, dan kelompok-kelompok sosial.
Adanya keinginan bangsa Indonesia untuk tetap bersatu mempertahankan kebhinekaan
merupakan tanggung jawab kita bersama dimana dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan
warga masyarakat. Suasana kehidupan beragama yang harmonis di lingkungan masyarakat
3
4. 4
heterogen dengan berbagai latar belakang agama terbangun karena toleransi yang saling
menghargai perbedaan. Berbagai kegiatan sosial budaya berciri gotong royong memperlihatkan
karakter masyarakat Indonesia yang saling menghormati antara berbagai perbedaan golongan,
suku bangsa, hingga agama.
Menurut Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (2018: 97) dalam mewujudkan
persatuan dalam keragaman masyarakat Indonesia,kita perlu mengembangkan sikap tidak
memandang rendah suku atau budaya yang lain,tidak menganggap suku dan budayanya paling
tinggi dan paling baik,menerima keragaman suku bangsa dan budaya sebagai kekayaan bangsa
yang tak ternilai harganya,serta lebih mengutamakan negara dari pada kepentingan daerah atau
suku masing-masing.
B. Konflik yang Terjadi di Masyarakat
Konflik merupakan salah satu esensi dari kehidupan dan perkembangan manusia yang
mempunyai karakterstik yang beragam. Manusia memiliki perbedaan jenis kelamin, strata sosial
dan ekonomi, sistem hukum, bangsa, suku, agama, kepercayaan, serta budaya dan tujuan hidup
yang berbeda, perbedaan inilah yang melatarbelakangi terjadinya konflik. Konflik adalah sebagai
perbedaan persepsi mengenai kepentingan terjadi ketika tidak terlihat adanya alternatif.
Konflik dapat terjadi hanya karena salah satu pihak memiliki aspirasi tinggi atau karena
alternatif yang bersifat integratif dinilai sulit didapat. Ketika konflik semacam itu terjadi, maka ia
akan semakin mendalam bila aspirasi sendiri atau aspirasi pihak lain bersifat kaku dan menetap
(Dean G. Pruit, 2004; 27). Sejalan dengan teoritis konflik pada umumnya yang berlawanan
dengan pendirian teori fungsionalisme struktural.
Dahrendorf memandang masyarakat selalu berada dalam proses perubahan yang ditandai
oleh pertentangan yang terus menerus diantara unsur- unsurnya. Setiap elemen- elemen yang ada
dalam masyarakat memberikan sumbangan terhadap disintegrasi sosial. Sehingga selalu terdapat
konflik dan pertikaian dalam sistem sosial. Kekuasaan mempunyai peran sentral dalam
mempertahankan ketertiban masyarakat.
Bentuk konflik di dalam masyarakat dapat berlangsung antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, atau antarkelompok di dalam masyarakat.
1. Konflik individu dengan individu
Konflik antarsesama individu adalah jenis konflik yang sering terjadi. Hal itu bisa terjadi
antara sesama pemain sepak bola, antara karyawan sesama karyawan, dan lain sebagainya.
5. 5
2. Konflik antar rasial
Konflik antar rasial adalah konflik yang terjadi antara ras yang berbeda, seperti adanya
diskriminasi ras atau politik di Indonesia.
3. Konflik antarkelas sosial
Konflik antarkelas sosial adalah konflik yang terjadi antarkelas sosial yang berbeda.
4. Konflik antarkelompok sosial
Konflik antarlelompok sosial adalah konflik yang terjadi antara kelompok dalam masyarakat.
5. Konflik internal individu
Konflik internal individu merupakan konflik terjadi dalam diri seseorang. Konflik ini akan
terjadi ketika individu harus memilih dua atau lebih yang tujuan saling bertentangan dan
bimbang dalam memilihnya.
6. Konflik antargenerasi
Konflik antargenerasi adalah konflik yang terjadi antargenerasi.
C. Upaya Penyelesaian Konflik
1. Mediasi
Mediasi merupakan bentuk penyelesaian konflik yang melibatkan bantuan pihak ketiga
(bersifat netral) sebagai penengah (kasih anjuran).
2. Arbitrase
Pengendalian konflik dengan cara arbitrase berarti menyelesaikan konflik dengan bantuan
pihak ketiga (bersifat netral) yang bertindak sebagai pemberi keputusan. Keputusan-
keputusan yang dibuat disertai dengan perjanjian tertulis dari pihak yang berkonflik.
3. Adjudikasi
Adjudikasi merupakan bentuk penyelesaian konflik melalui jalur pengadilan (sidang).
4. Kompromi
Kompromi adalah bentuk penyelesaian konflik dengan adanya upaya masing-masing pihak
untuk mengurangi tuntutan.
5. Konsiliasi
Konsiliasi adalah bentuk penyelesaian konflik dengan adanya upaya mempertemukan pihak
yang berkonflik.
6. Koersi
Koersi merupakan bentuk akomodasi dengan menggunakan ancaman, baik fisik maupun
psikologis agar pihak lain bertindak sesuai yang diharapkan.
6. 6
7. Stalemate
Stalemate adalah situasi di mana ketika kedua belah pihak yang berkonflik memiliki kekuatan
yang seimbang sehingga konflik terhenti pada titik tertentu.
7. 7
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Peristiwa/Konflik yang Terjadi
1. Tetangga Membuang Sampah Sembarangan
Sejak dahulu sampah merupakan salah satu aspek masalah yang belum terpenuhi dan
terselesaikan dengan dengan baik. Apalagi keberadaan sampah tentunya terus menumpuk dan
tentunya bertambah banyak berdasarkan beberapa data yang terbaru. Banyaknya sampah yang
terbuang dari aspek Perumahan ataupun sentra-sentra produksi pabrik akan memberikan
dampak buruk jangka panjang pada lingkungan sekitar. Oleh sebab itulah maka keberadaan
Sampah juga diatur secara maksimal melalui undang-undang. Ada beberapa kejadian
berkaitan khusus proses pembuangan sampah, misalnya dengan pembakaran sampah di
lingkungan
Perumahan yang mengganggu kenyamanan lingkungan. Sehingga Menuntut tetangga
yang membakar sampah merupakan hal wajar. tuntutan tersebut tentunya bukan sembarangan
dilayangkan kepada pihak tetangga yang pernah membakar sampah secara sembarangan.
Apalagi ada undang-undang dasar terkait pelarangan tersebut, tepatnya undang-undang tahun
2008 tentang pengelolaan sampah. isi dalam undang-undang tersebut menyebutkan bahwa
membakar sampah yang tidak sesuai dengan teknik pengelolaan sampah merupakan tindakan
yang melanggar hukum. Sehingga penting bagi pihak untuk Menuntut tetangga yang
membakar sampah tersebut.
2. Tetangga yang Berisik
Rumah merupakan tempat paling nyaman untuk beristirahat dan mencari ketenangan.
Anda tentunya tinggal berdampingan dengan banyak orang yaitu para tetangga. Sayangnya
tidak semua orang mampu menjaga ketenangan di dalam komplek perumahan. Ada yang
senang kumpul-kumpul di teras rumah dan berbincang dengan suara keras, ada juga yang
pagi-pagi sudah pasang lagu keras untuk sekadar menghibur diri atau olahraga. Tetangga bisa
menjadi sangat menyebalkan ketika sudah mengganggu ketenangan banyak orang. Tetapi jika
ada tetangga yang memang sehari-hari selalu berisik, rasanya kurang nyaman bagi Anda untuk
7
8. 8
menghabiskan waktu istirahat di rumah. Begini tipsnya “menegur” secara halus agar tetangga
mulai memerhatikan kesejahteraan warga sekitar.
3. Hewan Peliharaan Mengganggu Tetangga
Hewan peliharaan bisa menjadi pangkal konflik dengan tetangga. Ada banyak kasus
soal hewan peliharaan yang dianggap mengganggu lingkungan sekitar, mulai dari aroma tak
sedap, berisik sampai menggangu kenyamanan. Berbagai hal tersebut memang menjadi salah
satu tantangan bagi pemilik hewan. Hewan tidak memahami berbagai aturan sosial yang
berlaku sehingga kita wajib melatihnya agar bisa hidup damai bersama lingkungan sekitar.
Tugas bagi pemilik hewan untuk sebisa mungkin mengantisipasi tidak muncul keluhan
semacam itu. Pastikan hewan peliharaan terpenuhi kebutuhannya agar tidak menganggu orang
lain. Hewan yang kenyang dan nyaman di rumahnya sendiri jelas tidak akan berkeliaran.
Selain itu, pastikan anak berbulu tersayang tetap sehat dan tidak berbau agar tidak
membahayakan orang lain.
4. Parkir Mobil di Jalan
Belakangan ini kasus mobil yang masih di parkir pemiliknya di depan rumah dan bahu
jalan semakin marak. Padahal, sudah ada aturan jelas mengenai perparkiran bahwa para
pengendara yang parkir di depan rumah dan bahu jalan bisa dikenakan pidana. Tidak hanya
itu, kondisi tersebut juga bisa membuat hidup bertetangga menjadi tidak harmonis, karena
masalah yang tidak bisa dianggap sepele tersebut. Sebab, kendaraan tersebut bisa membuat
mobil kita sulit untuk keluar rumah, apalagi saat dalam kondisi mendesak.
Petugas kepolisian baru akan melakukan razia terhadap parkir liar jika sudah
menerima pelaporan dari (RT/RW), dalam artian hal tersebut tidak bisa diselesaikan secara
kekeluargaan. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo
mengatakan, setiap mobil yang parkir di komplek atau perumahan yang jalannya sudah
diserahkan ke pemda dan menjadi jalan umum, akan dilakukan penindakan karena secara
tidak langsung mengganggu pengguna jalan lainnya.
B. Penyebab & Akibat Konflik
1. Tetangga Membuang Sampah Sembarangan
Penyebab : karena tidak ada tempat pembuangan sampah umum disekitar rumah, akhhirnya
mereka membuang sampah ke selokan dan itu sangat mengganggu masyarakat umum.
9. 9
Akibat konflik : tidak bertegur sapa dengan tetangga, karena sudah saling ribut.
2. Tetangga yang Berisik
Penyebab : karena suka karaoke sampai tengah malam, dan itu mengganggu waktu istirahat
Akibat konflik : tidak bertegur sapa, karena tetangga tersebut tidak menghiraukan imbauan
dari tetangga yang terdampak.
3. Hewan Peliharaan Mengganggu Tetangga
Penyebab : memakan padi disawah dan kotoran ayam yang berserakan diteras rumah
Akibat konflik : ayamnya jadi hilang
4. Parkir Mobil di Jalan
Penyebab : tidak punya garasi mobil
Akibat konflik : ban mobil sering kempis
C. Upaya Penyelesaian Konflik
1. Bicarakan baik-baik
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah datang ke rumahnya dan bicarakan secara baik-
baik. Diskusikan masalah-masalah yang disebabkan oleh tetangga tersebut dengan kata-kata
yang sopan dan hindari nada menyindir
2. Buat kesepakatan
Ketahuilah hidup bertetangga memang tak selamanya tenang-tenang saja. Ada masa nya Anda
terganggu dengan kebisingan dari suara musik atau suara knalpot kendaraan milik tetangga.
Anda sah-sah saja untuk membuat sebuah kesepakatan dengan tetangga yang bersangkutan.
Misalnya jika memasang lagu maksimal di volume berapa, atau untuk suara kendaraan hindari
di waktu istirahat agar tidak mengganggu seluruh warga di komplek.
3. Adakan rapat lingkungan
Jangan salah, meskipun sudah dibicarakan baik-baik, seringkali tetangga tetap mengulangi
kesalahan yang sama. Biasanya teguran dari Anda mau pun warga yang lain hanya dianggap
angin lalu. Jika sudah begini sebaiknya Anda segera lapor ke RT dan RW setempat untuk
diadakan rapat lingkungan.
10. 10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konflik adalah salah satu bentuk suatu gejala sosial yang sering muncul dalam kehidupan
bermasyarakat yang saling berinteraksi karna dalam interaksi seringkali masyarakat dihadapkan
pada situasi konflik (pertentangan). Pertentangan kepentingan yang terjadi di dalam masyarakat
adalah konflik, konflik kepentingan dapat terjadi antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Konflik yang penulis teliti ini ada yang
mudah berakhir, dan ada pula konflik yang berlangsung lama.
B. Saran
Selalu menyelesaikan permasalahan dengan musyawarah dan mencari solusi dari setiap
permasalahan. Sehingga dalam hal ini tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan.
10
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, A. L. (2019). Konflik Keterbatasan Lahan Parkir Antar Warga (Studi Di Perumahan
Rewwin, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidorajo) (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
AIRLANGGA).
Irwandi, I., & Chotim, E. R. (2017). Analisis konflik antara masyarakat, pemerintah dan swasta.
Jispo Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 7(2), 24-42.
Mulyadin, R. M., Iqbal, M., & Ariawan, K. (2018). Konflik pengelolaan sampah di DKI Jakarta
dan upaya mengatasinya. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 15(2), 179-191.
Rahmatika, A. S., & Fajar, D. A. (2021). Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat Melalui
Kegiatan Penyuluhan Hukum Di Rt. 08/03, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
PROCEEDINGS UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, 1(19).
Rosana, E. (2015). Konflik pada kehidupan masyarakat (Telaah mengenai teori dan penyelesaian
konflik pada masyarakat modern). Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 10(2), 216-230.