2. 1. MANUSIA DAN LINGKUNGAN
INTERAKSI ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Lingkungan dan masyarakat merupakan dua konsep yang
memiliki keterkaitan secara fungsional dalam konteks ekologi dan
ekosistem.
Soerjani mengatakan bahwa di dalam sistem lingkungan hidup
terdapat tiga komponen utama yaitu :
Lingkungan hidup alami
Lingkungan hidup buatan
Lingkungan hidup sosial
3. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia dan dapat
pula karena faktor alami. Dampak dari perubahannya belum tentu sama, namun
akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta mengatasinya.
Perubahan Lingkungan karena Campur Tangan Manusia
Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia contohnya penebangan
hutan, pembangunan pemukiman, dan penerapan intensifikasi pertanian.
Perubahan Lingkungan karena Faktor Alam
Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam. Bencana
alam seperti kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan
matinya organisme di hutan tersebut.
Dampak Perubahan Lingkungan Terhadap Kehidupan Manusia
Mutasi Gen Manusia Terselubung
Hujan Asam
Dampak Rumah Kaca
Lubang Lapisan Ozon
4. PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Upaya-Upaya dan Strategi pengelolaan dalam Mengatasi Masalah
Lingkungan Hidup.
Pada umumnya permasalahan dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka
dapat dilakukan usaha atau upaya atau suatu strategi sebagai berikut:
Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya
alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya
dukung dan daya tampungnya.
Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam
maka diperlukan penegakan hukum secara adil dan konsisten.
Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup.
Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
dengan penggunaan indikator harus diterapkan secara efektif.
Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada
sebelumnya.
Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan
global.
Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau
karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
5. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air
tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir
air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan
air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk,
perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran
tinggi sehingga menimbulkan polusi.
Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan
penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
6. 2. PERUMAHAN
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana
lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan, misalnya
penyediaan air minum, pembuangan sampah, listrik, telepon, jalan,
yang memungkinkan lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana
mestinya; dan sarana lingkungan yaitu fasilitas penunjang yang
berfungsi untuk penyelenggaraan serta pengembangan kehidupan
ekonomi, sosial dan budaya, seperti fasilitas taman bermain, olah raga,
pendidikan, pertokoan, sarana perhubungan, keamanan, serta fasilitas
umum lainnya.
7. PERSYARATAN KESEHATAN PERUMAHAN DAN
LINGKUNGAN PEMUKIMAN
SYARAT KESEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN
1. Sistem Drainase Lingkungan Harus Baik
2. Pepohonan Rindang di Setiap Rumah
3. Sanitasi dan Sumur Resapan
4. Tempat Pembuangan Sampah
5. Bangunan Rumah dengan Ventilasi yang Baik
8. 3. PENYEDIAAN AIR BERSIH
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih
yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
SUMBER AIR BERSIH
Mata air
Sumur dangkal (shallow wells)
Sumur dalam (deep wells)
Sungai
Danau dan Penampung Air (lake and reservoir)
9. Mengingat betapa pentingnya air bersih untuk kebutuhan manusia, maka kualitas air
tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu :
Syarat fisik, antara lain:
Air harus bersih dan tidak keruh.
Tidak berwarna.
Tidak berasa.
Tidak berbau.
Suhu antara 10?-25? C (sejuk).
Syarat kimiawi, antara lain:
Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun.
Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan.
Cukup yodium.
pH air antara 6,5 – 9,2.
Syarat bakteriologi, antara lain:
Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri
patogen penyebab penyakit. Pada umumnya kualitas air baku akan menentukan besar
kecilnya investasi instalasi penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya.
Sehingga semakin jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar
harga jual air bersih.
10. 4. PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA
Yang dimaksud kotoran manusia adalah semua benda atau zat
yang tidak dipakai lagi oleh tubuh yang harus dikeluarkan dari
dalam tubuh, misalnya tinja (faeces). Tinja (faeces) merupakan
salah satu sumber penyebaran penyakit yang multikompleks.
Fungsi jamban dari aspek Kesehatan lingkungan antara lain
dapat mencegah berkembangnya berbagai penyakit yang
disebabkan oleh kotoran manusia. Sementara dampak serius
membuang kotoran di sembarang tempat menyebabkan
pencemaran tanah, air dan udara karena menimbulkan bau.
11. Menurut Kumoro (1998), terdapat beberapa bagian
sanitasi pembuangan tinja, antara lain :
Rumah Kakus
Lantai Kakus
Tempat Duduk Kakus
Kecukupan Air Bersih
Tersedia Alat Pembersih.
Tempat Penampungan Tinja
Saluran Peresapan
12. 5. SAMPAH DAN PENGELOLAANNYA
Sampah merupakan sisa hasil kegiatan manusia, yang
keberadaannya banyak menimbulkan masalah apabila tidak dikelola
dengan baik.
Apabila dibuang dengan cara ditumpuk saja maka akan
menimbulkan bau dan gas yang berbahaya bagi Kesehatan manusia.
Apabila dibakar akan menimbulkan pengotoran udara. Kebiasaan
membuang sampah disungai dapat mengakibatkan pendangkalan
sehingga menimbulkan banjir.
Dengan demikian sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat
menjadi sumber pencemar pada tanah, badan air dan udara.
13. PENGELOLAAN SAMPAH
Paradigma Penanganan Sampah
Penumpukkan sampah di TPA adalah akibat hampir semua pemerintah
daerah di Indonesia masih menganut paradigma lama penanganan sampah
kota, yang menitikberatkan hanya pada pengangkutan dan pembuangan
akhir. TPA dengan system lahan urug saniter yang ramah lingkungan
ternyata tidak ramah dalam aspek pembiayaan, karena pembutuhkan biaya
tinggi untuk investasi, konstruksi, operasi dan pemeliharaan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sudah saatnya pemerintah
daerah mengubah pola pikir yang lebih bernuansa lingkungan. Konsep
pengelolaan sampah yang terpadu sudah saatnya diterapkan, yaitu dengan
meminimisasi sampah serta maksimasi daur ulang dan pengomposan
disertai TPA yang ramah lingkungan.
14. 6. AIR LIMBAH DAN PENGELOLAANNYA
Menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai
zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta tumbuhan, merupakan
kegiatan manusia seperti, limbah industri dan limbah rumah tangga
TUJUAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Adapun tujuan dari pengelolaan air limbah itu sendiri, antara lain:
Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga
Melindungi hewan dan tanaman yang hidup didalam air.
Menghindari pencemaran tanah permukaan.
Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit.
15. 7. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita ( makhluk hidup ). Contohnya :
meja, kursi, cahaya, udara, mamusia, hewan, tumbuhan, dsb.Lingkungan terdiri dari
komponen abiotik dan komponen biotik.
Pencemaran adalah Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alami,
sehingga mutu kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Macam macam pencemaran lingkungan
Berdasarkan Tempat terjadinya :
Pencemaran Udara
Dampak pencemaran udara
Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit
pernapasan lainnya.
Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
Terganggunya pertumbuhan tanaman, misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman
akibat konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara.
Adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat
mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.
Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
16. Pencemaran Air
Dampak pencemaran air
Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi).
Pendangkalan dasar perairan.
Punahnya biota air, misal ikan, udang, dan serangga air.
Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.
Menjalarnya wabah muntaber.
Pencemaran Tanah
Dampak pencemaran tanah
Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).
Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan
tanaman, dan
Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi
17. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
Punahnya Species
Peledakan Hama
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Kesuburan Tanah Berkurang
Keracunan dan Penyakit
Pemekatan Hayati
Terbentuk Lubang Ozon
Efek Rumah Kaca
USAHA-USAHA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
penduduk.
Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
Memperluas gerakan penghijauan, Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
Membuang sampah pada tempatnya.
Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.