SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
Télécharger pour lire hors ligne
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap
perubahan bentuk ketika ditekan. Fluida memiliki beberapa sifat, di antaranya adalah tidak
menolak pada perubahan bentuk, memiliki kemampuan untuk mengalir, dan memiliki
kemampuan untuk menempati suatu wadah atau ruang. Dari jenis-jenis zat yang telah
diketahui, yang memiliki sifat fluida tersebut hanyalah zat cair dan gas.
Fluida dibagi menjadi dua, yaitu fluida statis dan fluida dinamis. Pada sesi ini, kita akan
belajar tentang fluida statis, yaitu fluida yang diam/tidak mengalir. Ada beberapa hukum dasar
dalam fluida statis. Namun, sebelum mempelajarinya, kita harus mengetahui beberapa sifat
penting dan besaran-besaran yang terlibat dalam pembahasan fluida berikut ini.
Cairan dan gas dapat dibedakan dari segi kompresibilitasnya. Kompresibilitas adalah
kemampuan suatu zat untuk dimampatkan. Cairan merupakan zat yang tak kompresibel atau
tidak dapat dimampatkan karena tidak ada perubahan volume ketika ditekan. Sementara itu,
gas merupakan zat yang kompresibel atau dapat dimampatkan karena ada perubahan volume
ketika ditekan.
Massa jenis merupakan ukuran kerapatan suatu benda. Oleh karena itu, jika suatu benda
mempunyai massa jenis yang besar, maka benda tersebut dapat dikatakan mempunyai
kerapatan yang besar pula, begitu juga sebaliknya. Massa jenis suatu benda dapat didefinisikan
sebagai massa per satuan volume benda. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan :
𝜌 = massa jenis benda (
𝑘𝑔
𝑚3⁄ )
𝑉 = Volume benda (𝑚3
)
𝑚 = Massa benda (kg)
FLUIDA STATIS
A. Fluida
1.Kompresibel dan Tak Kompresibel
2. Massa Jenis
𝜌 =
𝑚
𝑉
Berikut ini merupakan massa jenis beberapa zat pada suhu 0°C dan tekanan 1 atm.
Massa Jenis Beberapa Zat pada Suhu 0°C dan Tekanan 1 atm
No. Nama Zat
Massa Jenis
No. Nama Zat
Massa Jenis
kg/m3 g/cm3 kg/m3 g/cm3
1. Air (4°C) 1.000 1 10. Seng 7.140 7 , 14
2. Alkohol 790 0,79 11. Es 920 0 , 92
3. Air raksa 13.600 13,60 12. Gula 1.600 1 , 60
4. Alumunium 2.700 2,70 13. Garam 2.200 2 , 20
5. Besi 7.900 7,90 14. Kaca 2.600 2 , 60
6. Emas 19.300 19,30 15. Tembaga 8.900 8 , 90
7. Kuningan 8.400 8,40 16. Minyak
Tanah
800 0 , 80
8. Platina 10.500 10,50 17. Oksigen 1,3 0,0013
9. Timah 11.300 11,30 18. Helium 0,179 0,000179
Tekanan Hidrostatis
“Mengapa Penyelam perlu menggunakan Oksigen dan set alat penyelam ketika
menyelam?”
“Mengapa Bagian bawah bendungan selalu dibuat lebih tebal dari pada bagian atas ?”
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang dapat Anda jawab setelah mempelajari Tekanan
Hidrostatis
Tekanan selalu tekait dengan gaya.
Tekanan
yang besar selalu dihasilkan oleh gaya yang
besar dan sebaliknya. Namun pengertian
tekanan tidak hanya sampai disini. Terdapat
perbedaan hasil tekanan yang diberikan oleh
benda yang memiliki ujung runcing/tajam
dengan benda yang memiliki ujung tumpul.
A. Tekanan
Gambar 1 . Kedua balon ditekan dengan
gaya 𝑭 yang sama oleh jarum dan jari
tangan. Tetapi mengapa balon pecah ketika
ditekan oleh jarum ?
Pernahkah kalian memikirkan ?????
Perhatikan tekanan yang diberikan pada sebuah balon oleh jarum dan jari tangan seperti
pada gambar 1.
Jarum dan jari tangan menekan balon dengan gaya 𝐹 yang sama, tetapi jarum dapat
memecahkan balon sedangkan jari tangan tidak. Dari sini terlihat pada luas permukaan yang
dikenai gaya juga berpengaruh terhadap tekanan. Luas permukaan yang tajam menghasilkan
tekanan yang lebih besar daripada luas permukaan tumpul. Berdasarkan hal tersebut, dapat
disimpulkan bahwa tekanan sebanding dengan gaya dan berbanding terbalik dengan luas
permukaan.
Rumus Tekanan :
Keterangan :
𝐹 = gaya tekanan (N)
𝐴 = luas bidang tekan (𝑚2
)
𝑃 = tekanan (𝑁 𝑚2
𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑃𝑎)⁄
FISIKA DI SEKITAR KITA
Tahukah anda ??
Dari rumus diatas dapat dihitung tekanan dengan mudah misalnya orang yang beratnya
800 N berdiri dengan kedua kakiny. Jika luas permukaan kedua kakinya adalah 400 𝑐𝑚2
, maka
tekanan orang tersebut terhadap tana adalah :
𝑃 =
𝐹
𝐴
=
𝑤
𝐴
=
800
0,04
= 20.000 𝑁 𝑚2⁄
Jika orang tersebut berdiri dengan salah satu kakinya, beratnya tidak berubah tetapi
luas penampangnya menjadi setengahnya. Dengan demikian tekanannya menjadi dua kali
lipatnya atau 40.000 𝑁 𝑚2⁄ .
𝑃 =
𝐹
𝐴
Gambar 2. Sepatu hak tinggi
mempunyai luas bidang sentuh
yang leih kecil dari pada sepatu
dengan hak lebar. Hal ini
mengakibatkan kedua tungkai
memperoleh beban yang cukup
besar untuk menopang berat
tubuh
Zat cair dalam wadah selalu tertarik ke bawah karena adanya gaya gravitasi. Adanya
gaya tarik ke bawah ini menyebabkan adanya tekanan zat cair pada dasar wadahnya. Tekanan
zat cair yang hanya disebabkan oleh gaya beratnya sendiri disebut Tekanan Hidrostatis.
Besarnya tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh massa jeni zat cair, kedalaman zat
cair dan percepatan gravitasi.
Perhatikan gambar 3.
Sebuah titik dalam zat cair yang tterletak pada kedalaman ℎ
Dari permukaan zat cair mengalami gaya berat zat cair
diatasnya. Gaya berat tersebut terbagi secara merata pada luas
penampang 𝐴 sehingga menghasilkan tekanan hdrostatis, yaitu :
𝑃 =
𝐹
𝐴
=
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔
=
𝜌.𝐴.ℎ.𝑔
𝐴
𝑃 = 𝜌. 𝑔. ℎ
Jadi rumus tekanan hidrostatis adalah :
B.Tekanan Hidrostatis
Tekanan Hidrostatis
Tekanan pada zat cair yang disebabkan oleh fluida tak
bergerak yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida
diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada diatas titik
tersebut.
Gambar 3. Titik dalam zat
cair pada kedalaman ℎ dan
luas penampang 𝐴
𝑃ℎ = 𝜌 𝑔 ℎ
Pada lapisan atas zat cair bekerja tekanan atmosfer.
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Di
permukaan laut tekanan atmosfer bernilai 1 × 105
𝑃𝑎 .
Tekanan atmosfer = 1 atm = 76 cm Hg = 105
N/m2
.
Perhatikan Gambar 4. Tekanan pada permukaan zat cair adalah
𝑃𝑜. Maka tekanan mutlak atau tekanan total yang dialami titik
pada kedalaman ℎ adalah :
Keterangan :
𝑃 = tekanan total/ tekanan mutlak (𝑃𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑁 𝑚2
)⁄
𝑃ℎ = tekanan hidrostatis (𝑃𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑁 𝑚2
)⁄
𝑃𝑜 = tekanan atmosfer (1 𝑎𝑡𝑚 = 1 × 105
𝑃𝑎)
𝜌 = massa jenis zat cair (𝑘𝑔 𝑚3
)⁄
ℎ = kedalaman (𝑚)
𝑔 = percepatan gravitasi bumi (𝑚 𝑠2
)⁄
Tabel 1. Massa jenis beberapa zat cair
C.Tekanan Mutlak
Gambar 4. Pada
permukaan zat cair bekerja
tekanan atmosfer 𝑃 𝑜
𝑃 = 𝑃𝑜 + 𝜌 𝑔 ℎ
Hukum Utama Hidrostatis ini
berbunyi “Tekanan Hidrostatis pada
sembarang titik yang terletak pada
satu bidang mendatar di dalam zat cair
(fluida) yang diam besarnya sama”.
Berdasarkan Hukum Pokok Hidrostatika, maka tekanan di titik A, B, dan C besarnya sama.
Tekanan Hidrostatis tidak bergantung pada bentuk bejana melainkan bergantung pada
kedalaman (h), percepatan gravitasi (g), dan massa jenis zat cair (𝜌).
Bagaimana jika bejana berhubungan diisi dengan dua zat cair yang berbeda? Bila bejana
berhubungan diisi dengan dua jenis zat cair, Hukum utama hidrostatis tetap berlaku, yaitu
tekanan hidrostatis di 𝑃1 sama dengan tekanan hidrostatis di 𝑃2.
Hukum Utama Hidrostatis ini biasanya berlaku pada pipa U (bejana berhubungan) yang diisi
lebih dari satu macam zat cair yang tidak bercampur. Jadi konsep hukum utama hidrostatis ini
dapat dipakai untuk mengetahui massa jenis (𝜌) zat lain.
Hukum Pokok Hidrostatika dapat digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair dengan
menggunakan pipa U sebagai berikut :
Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa tekanan
hidrostatis pada setiap titik yang berada di kedalaman yang sama
dalam keadaan setimbang adalah sama. Berdasarkan hukum
utama hidrostatis tersebut, besar tekanan pada titik P1 dan P2
dalam gambar 5 adalah sama.
D. Hukum Utama Hidrostatis
PA = PB = PC = ρ .g.h
Gambar 5. Pipa 𝑈 untuk
menentukan massa jenis zat
cair
𝑃1 = 𝑃2
𝜌 𝑔 ℎ1 = 𝜌 𝑔 ℎ2
Perhatikan Gambar Berikut !!
Gambar 6. Tiga buah bejana diatas meskipun memiliki perberbedaan bentuk dan diisi air
yang sama dengan ketinggian yang sama memiliki tekanan hidrstatis yang sama besar
ditiap bejana, sedangkan berat zat cair tiap bejana berbeda, jadi dapat disimpulkan bahwa
tekanan hidrostats tidak dipengaruhi oleh betuk wadah.
Dalam bejana berhubungan yang diisi dengan suatu jenis zat cair, dalam
keadaan setimbang, permukaan zat cair terletak dalam satu bidang datar.
Ingat, ya !!
𝑃1 = 𝑃2
𝜌1. 𝑔. ℎ1 = 𝜌2. 𝑔. ℎ2
𝜌1. ℎ1 = 𝜌2. ℎ2
𝜌1 =
𝜌2.ℎ2
ℎ1
Hukum Utama Hidrostatis
Hukum utama hidrostatis menyatakan Bahwa ‘Tekanan
hidrostatis suatu zat cair hanya bergantung pada kedalaman
zat cair (h), massa jenis zat cair dan percepatan gravitasi.
Tidak brgantung pada bentuk dan ukuran bejana”.
 Pemasangan Infus
 Seseorang yang sedang menyelam dan berenang
 Pemasangan Bendungan
E. Penerapan Tekanan Hidrostatis dalam Kehidupan Sehari-hari
Blaisse Pascal, seorang ilmuwan Prancis tahun 1623-1662. Blaisse Pascal menyelidiki
setiap kenaikan tekanan di permukaan zat cair akan diteruskan ke setiap titik di dalam zat cair
tersebut. Pascal merumuskan prinsip yang dikenal sebagai hukum pascal, yakni Tekanan yang
diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dan ke semua
bagian ruang tersebut dengan sama besar.
Secara sederhana, suatu perlatan hidrolik, misalnya dongkrak hidrolik seperti pada
gambar di bawah, terdiri atas bejana tertutup U yang dilengkapi dengan dua buah pengisap
pada kedua kakinya. Misalnya luas penampang pengisap 1 adalah A1 dan luas penampang 2
adalah A2, dengan A1 < A2. Jika pengisap 1 diberi gaya sebesar F1 ke bawah maka zat cair yang
berada dalam bejana tersebut akan mengalami tekanan P1.
Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik
Berdasarkan Hukum Pascal, tekanan P1 akan diteruskan ke segala arah dengan sama
besar ke pengisap 2. Jadi, pengisap 2 dengan luas penampang A2 menerima tekanan P1. Jika
gaya yang dihasilkan oleh tekanan P1 pada penampang A2 adalah F2 maka akan diperoleh
persamaan sebagai berikut :
𝑃1 = 𝑃2
sehingga
𝐹1
𝐴1
=
𝐹2
𝐴2
Keterangan : F1 = Gaya yang bekerja pada piston 1 (N)
F2 = Gaya yang bekerja pada piston 2 (N)
A1 = Luas permukaan piston 1 (𝑚2
)
A2 = Luas permukaan piston 2 (𝑚2
)
a. Dongkrak Hidrolik
b. Kempa Hidrolik
Contoh Alat Penerapan Hukum Pascal dalam Kehidupan Sehari-hari
c. Rem Hidrolik
d. Alat Pengangkat Mobil
Hukum Archimedes
“Mengapa kapal-kapal pesiar yang terbuat dari logam berat dapat terapung di
perairan?”
“Mengapa balon udara bisa terbang tinggi dengan membawa beban yang berat?”
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang dapat Anda jawab setelah mempelajari hukum
Archimedes.
Pernahkah kalian memikirkan ????
Seorang ilmuwan Yunani yang bernama Archimedes (187 – 212 SM) menemukan
bahwa benda-benda yang tercelup dalam air seolah-olah kehilangan beratnya. Hal ini karena
air memberikan gaya ke atas yang menopang benda secara keseluruhan. Akan tetapi kejadian
tersebut tidak hanya terjadi pada zat cair saja, melainkan pada seluruh fluida.
Archimedes 187-212 SM
Suatu benda yang dicelupkan dalam zat cair mendapat gaya ke atas sehingga benda
kehilangan sebagian beratnya (beratnya menjadi berat semu). Gaya ke atas ini disebut sebagai
gaya apung (buoyancy) , yaitu suatu gaya ke atas yang dikerjakan oleh zat cair pada benda.
Munculnya gaya apung adalah konsekuensi dari tekanan zat cair yang meningkat dengan
kedalaman. Dengan demikian berlaku :
Archimedes adalah seorang ilmuwan yang
hidup sebelum masehi (187-212 SM). Mari ikuti
mula-mula Archiemedes menemukan hukumnya.
Pertama, sebaiknya kita memahami arti dari
“volume air yang dipindahkan”. Jika kita celupkan
batu ke dalam sebuah bejana berisi air, permukaan
air akan naik (gambar 1). Ini karena batu
menggantikan volume air. Jika batu Anda celupkan
pada bejana yang penuh berisi air, sebagian air akan
tumpah dari bejana (gambar 2). Volume air tumpah
A. Pengantar Hukum Archimedes
Gaya apung = berat benda di udara – berat benda dalam zat cair
Gambar 1. batu dicelupkan ke
dalam air
Gambar 2. percobaan memahami
gaya apung
yang ditampung tetap sama dengan volume batu
yang menggantikan air.
Jadi,
Kedua, Archiemedes mengaitkan antara gaya apung yang dirasakannya dengan volum cat zair
yang dipindahkan benda. Dari sinilah Archiemedes menemukan hukumnya, yaitu hukum
Archiemeds yang berbunyi :
“Apakah penyebab munculnya gaya apung yang dikerjakan oleh suatu fluida kepada
benda yang tercelup dalam fluida?“
Ternyata gaya apung ini muncul karena selisih antara gaya hidrostatis yang dikerjakan
fluida terhadap permukaan bawah dengan permukaan atas benda.
Gaya apung terjadi karena makin dalam zat cair, makin besar tekanan hidrostasisnya. Ini
menyebabkan tekanan pada bagian bawah benda lebih besar daripada tekanan bagian
atasnya.
Sebuah silinder dengan tinggi h dan luas A yang tercelup
seluruhnya di dalam zat cair dengan massa jenis 𝜌 𝑓.
Fluida melakukan tekanan hidrostatis P1 = 𝜌 𝑓. 𝑔. ℎ1 pada
bagian atas silinder.
Gaya yang berhubungan dengan tekanan ini adalah
F1 = P1A = 𝜌 𝑓. 𝑔. ℎ1A berarah ke bawah
Fluida melakukan tekanan hidrostatis
F1 = P2A = 𝜌 𝑓. 𝑔. ℎ2A dengan arah ke atas.
Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan
sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama
dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Hukum Archiemedes
Suatu benda yang dicelupkan seluruhnya dalam zat cair selalu menggantikan volum zat
cair yang sama dengan volum benda itu sendriri.
B. Penurunan Rumus Hukum Archimedes
Resultan kedua gaya ini adalah gaya apung Fa.
Jadi, Fa = F2 – F1
= 𝜌 𝑓. 𝑔. ℎ2A - 𝜌 𝑓. 𝑔. ℎ1A
= 𝜌 𝑓. 𝑔. 𝐴 (h2-h1)
= 𝜌 𝑓. 𝑔. 𝐴. ℎ
= 𝜌 𝑓. 𝑔. 𝑉𝑓
Jadi, gaya apung Fa yang dikerjakan fluida pada benda sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh silinder.
Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu
tenggelam, melayang dan terapung.
A. Benda Tenggelam
Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak pada dasar
tempat zat cair berada.
Pada benda tenggelam terdapat 3 gaya, yaitu :
W = gaya
berat benda
Fa = gaya
Archimedes
N = gaya
normal Perhatikan :
ρf . Vf = mf adalah massa fluida yang
dipindahkan oleh benda
ρf . Vf . g = mf . g adalah berat fluida
yang dipindahkan oleh benda
Fa = ρf . Vf . g Hukum Archimedes berlaku untuk semua fluida (zat
cair dan gas)
 Vf adalah volume benda yang tercelup dalam fluida.
 Jika benda tercelup seluruhnya  Vf = volume benda
 Jika benda tercelup sebagian  Vf = volume benda
yang tercelup dalam fluida saja
C. Mengapung, Melayang dan Tenggelam
Dalam keadaan seimbang maka W = N + Fa, sehingga :
W > Fa
m . g > ρ cair . Vb . g
ρ b . Vb . g > ρ cair . Vb . g
ρ b > ρ cair
ρb = massa jenis benda
ρcair = massa jenis zat cair
B. Benda Melayang
Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan zat cair dan di
atas dasar tempat zat cair berada.
Pada benda melayang terdapat 2 gaya, yaitu :
1. Fa
2. W
Dalam keadaan seimbang, maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρcair . Vb . g
ρb = ρcair
C. Benda Terapung
Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul di permukaan zat
cair dan sebagian terbenam dalam zat cair.
Pada benda terapung terdapat 2 gaya, yaitu :
1. Fa
2. W
Dalam keadaan seimbang, maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρcair . V2 . g
ρb. Vb = ρcair . V2
karena Vb > V2 maka ρb < ρcair
𝝆 𝒃 < 𝝆 𝒄𝒂𝒊𝒓 sehingga 𝑭 𝒂 < 𝑾
𝝆 𝒃 = 𝝆 𝒄𝒂𝒊𝒓
𝝆 𝒃 > 𝝆 𝒄𝒂𝒊𝒓
1. Penerapan hukum archimedes untuk menentukan massa jenis benda
ρ 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 =
𝑚
𝑉 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
=
𝑚
𝑉 𝑎𝑖𝑟
(ingat hukum archimedes tentang 𝑉𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 = 𝑉𝑎𝑖𝑟)
2. Penerapan hukum archimedes dalam bidang teknik
Penerapan hukum Archimedes dapat dijumpai dalam berbagai peralatan dari yang
sederhana sampai yang canggih, misalnya hidrometer, kapal laut, kapal selam, galangan kapal,
balon udara, dan jembatan ponton.
a. Hidrometer
Hidrometer merupakan alat untuk mengukur berat jenis atau massa jenis zat cair. Jika
hidrometer dicelupkan ke dalam zat cair, sebagian alat tersebut akan tenggelam. Makin besar
massa jenis zat cair, Makin sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Hidrometer banyak
digunakan untuk mengetahui besar kandungan air pada bir atau susu.
(a) Hidrometer (b) Bagian-bagian hidrometer. Sumber Nurachmandani, Setya.2009.FISIKA 2:Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Pusat Perbukuan
Hidrometer terbuat dari tabung kaca. Supaya tabung kaca terapung tegak dalam zat cair,
bagian bawah tabung dibebani dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca
dibuat lebih besar supaya volume zat cair yang dipindahkan hidrometer lebih besar. Dengan
demikian, dihasilkan gaya ke atas yang lebih besar dan hidrometer dapat mengapung di dalam
zat cair. Tangkai tabung kaca hidrometer didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda
yang dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam massa jenis zat cair)
menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tangki yang tercelup di dalam zat cair. Artinya
perbedaan bacaan pada skala untuk berbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.
b. Jembatan Ponton
Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga
menyerupai jembatan. Jembatan ponton merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip
D. Penerapan Hukum Archimedes
benda terapung. Drumdrum tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke
dalamnya. Jembatan ponton digunakan untukn keperluan darurat. Apabila air pasang, jembatan
naik. Jika air surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan ponton mengikuti
pasang surutnya air
Jembatan ponton. Sumber Nurachmandani, Setya.2009.FISIKA 2:Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Pusat
Perbukuan
c. Kapal Laut
Pada saat kalian meletakkan sepotong besi pada bejana berisi air, besi akan tenggelam.
Namun, mengapa kapal laut yang massanya sangat besar tidak tenggelam? Bagaimana konsep
fisika dapat menjelaskannya? Agar kapal laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat
berongga. hal ini bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi
lebih besar. Berdasarkan persamaan besarnya gaya apung sebanding dengan volume zat cair
yang dipindahkan, sehingg gaya apungnya menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang
mampu melawan berat kapal, sehingga kapal tetap dapat mengapung di permukaan laut.
d. Kapal Selam dan Galangan Kapal
Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal akan
menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat kapal
bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal selam
dapat menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air laut
dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis, kapal selam
mempunyai batasan tertentu dalam menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam, maka kapal
bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar. Untuk memperbaiki kerusakan kapal
bagian bawah, digunakan galangan kapal. Jika kapal akan diperbaiki, galangan kapal
ditenggelamkan dan kapal dimasukkan. Setelah itu galangan diapungkan. Galangan
ditenggelamkan dan diapungkan dengan cara memasukkan dan mengeluarkan air laut pada
ruang cadangan.
(a) Galangan kapal (b) Prinsip mengapung dan tenggelam pada sebuah kapal selam. Sumber
Nurachmandani, Setya.2009.FISIKA 2:Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Pusat Perbukuan

Contenu connexe

Tendances

Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasKLOTILDAJENIRITA
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair Widya arsy
 
Laporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaLaporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaNur An'nisa
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesFarah Pranidasari
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeYunan Malifah
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesPutri Aulia
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombangRaa Yu
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiWidya arsy
 
Kunci LKPD Tekanan Hidrostatis
Kunci LKPD Tekanan HidrostatisKunci LKPD Tekanan Hidrostatis
Kunci LKPD Tekanan HidrostatisNovaPriyanaLestari
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 

Tendances (20)

Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
Laporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaLaporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatika
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombang
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
 
Kunci LKPD Tekanan Hidrostatis
Kunci LKPD Tekanan HidrostatisKunci LKPD Tekanan Hidrostatis
Kunci LKPD Tekanan Hidrostatis
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Fluida statis PPT SMA
Fluida statis PPT SMAFluida statis PPT SMA
Fluida statis PPT SMA
 
Kunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum PascalKunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum Pascal
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Tegangan permukaan
Tegangan permukaanTegangan permukaan
Tegangan permukaan
 
indeks miller
indeks millerindeks miller
indeks miller
 

Similaire à MENGAPA BENDUNGAN TEBAL DI BAWAH

Bahan Ajar Fluida Statis
Bahan Ajar Fluida StatisBahan Ajar Fluida Statis
Bahan Ajar Fluida StatisMAFIA '11
 
Fluida tidak bergerak
Fluida tidak bergerakFluida tidak bergerak
Fluida tidak bergerakprawibawazka
 
Rumus fluida statis dan fluida dinamis
Rumus fluida statis dan fluida dinamisRumus fluida statis dan fluida dinamis
Rumus fluida statis dan fluida dinamisAde Hidayat
 
ppttekananhidrostatis-191002015955.pdf
ppttekananhidrostatis-191002015955.pdfppttekananhidrostatis-191002015955.pdf
ppttekananhidrostatis-191002015955.pdfIndriWidyastuti19051
 
Fluida statis k 2
Fluida statis k 2Fluida statis k 2
Fluida statis k 2yunnicash
 
modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)
modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)
modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)Fitri Immawati
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaKlik Bayoe
 
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASLAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASWidya arsy
 
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisWidya arsy
 
A2 Fluida Reza
A2 Fluida RezaA2 Fluida Reza
A2 Fluida Rezaruy pudjo
 
1.4 Media Power Point Pertemuan 1 Tekanan Hidrostatis.pptx
1.4 Media Power Point Pertemuan 1 Tekanan Hidrostatis.pptx1.4 Media Power Point Pertemuan 1 Tekanan Hidrostatis.pptx
1.4 Media Power Point Pertemuan 1 Tekanan Hidrostatis.pptxrambosiahaan
 
FLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdfFLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdfWan Na
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Marfizal Marfizal
 

Similaire à MENGAPA BENDUNGAN TEBAL DI BAWAH (20)

Bahan Ajar Fluida Statis
Bahan Ajar Fluida StatisBahan Ajar Fluida Statis
Bahan Ajar Fluida Statis
 
Fluida tidak bergerak
Fluida tidak bergerakFluida tidak bergerak
Fluida tidak bergerak
 
PPT Tekanan Hidrostatis
PPT Tekanan HidrostatisPPT Tekanan Hidrostatis
PPT Tekanan Hidrostatis
 
Fluida Statis SMA
Fluida Statis SMAFluida Statis SMA
Fluida Statis SMA
 
Rumus fluida statis dan fluida dinamis
Rumus fluida statis dan fluida dinamisRumus fluida statis dan fluida dinamis
Rumus fluida statis dan fluida dinamis
 
ppttekananhidrostatis-191002015955.pdf
ppttekananhidrostatis-191002015955.pdfppttekananhidrostatis-191002015955.pdf
ppttekananhidrostatis-191002015955.pdf
 
MODUL FLUIDA STATIS
MODUL FLUIDA STATISMODUL FLUIDA STATIS
MODUL FLUIDA STATIS
 
Tekanan
TekananTekanan
Tekanan
 
Fluida statis k 2
Fluida statis k 2Fluida statis k 2
Fluida statis k 2
 
modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)
modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)
modul_fluida statis (kapita selekta IPA SMA)
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
 
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASLAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
 
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
A2 Fluida Reza
A2 Fluida RezaA2 Fluida Reza
A2 Fluida Reza
 
Bab 2 hidrostatika
Bab 2 hidrostatikaBab 2 hidrostatika
Bab 2 hidrostatika
 
1.4 Media Power Point Pertemuan 1 Tekanan Hidrostatis.pptx
1.4 Media Power Point Pertemuan 1 Tekanan Hidrostatis.pptx1.4 Media Power Point Pertemuan 1 Tekanan Hidrostatis.pptx
1.4 Media Power Point Pertemuan 1 Tekanan Hidrostatis.pptx
 
FLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdfFLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdf
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02
 

Dernier

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 

Dernier (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 

MENGAPA BENDUNGAN TEBAL DI BAWAH

  • 1. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Fluida memiliki beberapa sifat, di antaranya adalah tidak menolak pada perubahan bentuk, memiliki kemampuan untuk mengalir, dan memiliki kemampuan untuk menempati suatu wadah atau ruang. Dari jenis-jenis zat yang telah diketahui, yang memiliki sifat fluida tersebut hanyalah zat cair dan gas. Fluida dibagi menjadi dua, yaitu fluida statis dan fluida dinamis. Pada sesi ini, kita akan belajar tentang fluida statis, yaitu fluida yang diam/tidak mengalir. Ada beberapa hukum dasar dalam fluida statis. Namun, sebelum mempelajarinya, kita harus mengetahui beberapa sifat penting dan besaran-besaran yang terlibat dalam pembahasan fluida berikut ini. Cairan dan gas dapat dibedakan dari segi kompresibilitasnya. Kompresibilitas adalah kemampuan suatu zat untuk dimampatkan. Cairan merupakan zat yang tak kompresibel atau tidak dapat dimampatkan karena tidak ada perubahan volume ketika ditekan. Sementara itu, gas merupakan zat yang kompresibel atau dapat dimampatkan karena ada perubahan volume ketika ditekan. Massa jenis merupakan ukuran kerapatan suatu benda. Oleh karena itu, jika suatu benda mempunyai massa jenis yang besar, maka benda tersebut dapat dikatakan mempunyai kerapatan yang besar pula, begitu juga sebaliknya. Massa jenis suatu benda dapat didefinisikan sebagai massa per satuan volume benda. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut. Keterangan : 𝜌 = massa jenis benda ( 𝑘𝑔 𝑚3⁄ ) 𝑉 = Volume benda (𝑚3 ) 𝑚 = Massa benda (kg) FLUIDA STATIS A. Fluida 1.Kompresibel dan Tak Kompresibel 2. Massa Jenis 𝜌 = 𝑚 𝑉
  • 2. Berikut ini merupakan massa jenis beberapa zat pada suhu 0°C dan tekanan 1 atm. Massa Jenis Beberapa Zat pada Suhu 0°C dan Tekanan 1 atm No. Nama Zat Massa Jenis No. Nama Zat Massa Jenis kg/m3 g/cm3 kg/m3 g/cm3 1. Air (4°C) 1.000 1 10. Seng 7.140 7 , 14 2. Alkohol 790 0,79 11. Es 920 0 , 92 3. Air raksa 13.600 13,60 12. Gula 1.600 1 , 60 4. Alumunium 2.700 2,70 13. Garam 2.200 2 , 20 5. Besi 7.900 7,90 14. Kaca 2.600 2 , 60 6. Emas 19.300 19,30 15. Tembaga 8.900 8 , 90 7. Kuningan 8.400 8,40 16. Minyak Tanah 800 0 , 80 8. Platina 10.500 10,50 17. Oksigen 1,3 0,0013 9. Timah 11.300 11,30 18. Helium 0,179 0,000179
  • 3. Tekanan Hidrostatis “Mengapa Penyelam perlu menggunakan Oksigen dan set alat penyelam ketika menyelam?” “Mengapa Bagian bawah bendungan selalu dibuat lebih tebal dari pada bagian atas ?” Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang dapat Anda jawab setelah mempelajari Tekanan Hidrostatis Tekanan selalu tekait dengan gaya. Tekanan yang besar selalu dihasilkan oleh gaya yang besar dan sebaliknya. Namun pengertian tekanan tidak hanya sampai disini. Terdapat perbedaan hasil tekanan yang diberikan oleh benda yang memiliki ujung runcing/tajam dengan benda yang memiliki ujung tumpul. A. Tekanan Gambar 1 . Kedua balon ditekan dengan gaya 𝑭 yang sama oleh jarum dan jari tangan. Tetapi mengapa balon pecah ketika ditekan oleh jarum ? Pernahkah kalian memikirkan ?????
  • 4. Perhatikan tekanan yang diberikan pada sebuah balon oleh jarum dan jari tangan seperti pada gambar 1. Jarum dan jari tangan menekan balon dengan gaya 𝐹 yang sama, tetapi jarum dapat memecahkan balon sedangkan jari tangan tidak. Dari sini terlihat pada luas permukaan yang dikenai gaya juga berpengaruh terhadap tekanan. Luas permukaan yang tajam menghasilkan tekanan yang lebih besar daripada luas permukaan tumpul. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa tekanan sebanding dengan gaya dan berbanding terbalik dengan luas permukaan. Rumus Tekanan : Keterangan : 𝐹 = gaya tekanan (N) 𝐴 = luas bidang tekan (𝑚2 ) 𝑃 = tekanan (𝑁 𝑚2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑃𝑎)⁄ FISIKA DI SEKITAR KITA Tahukah anda ?? Dari rumus diatas dapat dihitung tekanan dengan mudah misalnya orang yang beratnya 800 N berdiri dengan kedua kakiny. Jika luas permukaan kedua kakinya adalah 400 𝑐𝑚2 , maka tekanan orang tersebut terhadap tana adalah : 𝑃 = 𝐹 𝐴 = 𝑤 𝐴 = 800 0,04 = 20.000 𝑁 𝑚2⁄ Jika orang tersebut berdiri dengan salah satu kakinya, beratnya tidak berubah tetapi luas penampangnya menjadi setengahnya. Dengan demikian tekanannya menjadi dua kali lipatnya atau 40.000 𝑁 𝑚2⁄ . 𝑃 = 𝐹 𝐴 Gambar 2. Sepatu hak tinggi mempunyai luas bidang sentuh yang leih kecil dari pada sepatu dengan hak lebar. Hal ini mengakibatkan kedua tungkai memperoleh beban yang cukup besar untuk menopang berat tubuh
  • 5. Zat cair dalam wadah selalu tertarik ke bawah karena adanya gaya gravitasi. Adanya gaya tarik ke bawah ini menyebabkan adanya tekanan zat cair pada dasar wadahnya. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh gaya beratnya sendiri disebut Tekanan Hidrostatis. Besarnya tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh massa jeni zat cair, kedalaman zat cair dan percepatan gravitasi. Perhatikan gambar 3. Sebuah titik dalam zat cair yang tterletak pada kedalaman ℎ Dari permukaan zat cair mengalami gaya berat zat cair diatasnya. Gaya berat tersebut terbagi secara merata pada luas penampang 𝐴 sehingga menghasilkan tekanan hdrostatis, yaitu : 𝑃 = 𝐹 𝐴 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 = 𝜌.𝐴.ℎ.𝑔 𝐴 𝑃 = 𝜌. 𝑔. ℎ Jadi rumus tekanan hidrostatis adalah : B.Tekanan Hidrostatis Tekanan Hidrostatis Tekanan pada zat cair yang disebabkan oleh fluida tak bergerak yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada diatas titik tersebut. Gambar 3. Titik dalam zat cair pada kedalaman ℎ dan luas penampang 𝐴 𝑃ℎ = 𝜌 𝑔 ℎ
  • 6. Pada lapisan atas zat cair bekerja tekanan atmosfer. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Di permukaan laut tekanan atmosfer bernilai 1 × 105 𝑃𝑎 . Tekanan atmosfer = 1 atm = 76 cm Hg = 105 N/m2 . Perhatikan Gambar 4. Tekanan pada permukaan zat cair adalah 𝑃𝑜. Maka tekanan mutlak atau tekanan total yang dialami titik pada kedalaman ℎ adalah : Keterangan : 𝑃 = tekanan total/ tekanan mutlak (𝑃𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑁 𝑚2 )⁄ 𝑃ℎ = tekanan hidrostatis (𝑃𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑁 𝑚2 )⁄ 𝑃𝑜 = tekanan atmosfer (1 𝑎𝑡𝑚 = 1 × 105 𝑃𝑎) 𝜌 = massa jenis zat cair (𝑘𝑔 𝑚3 )⁄ ℎ = kedalaman (𝑚) 𝑔 = percepatan gravitasi bumi (𝑚 𝑠2 )⁄ Tabel 1. Massa jenis beberapa zat cair C.Tekanan Mutlak Gambar 4. Pada permukaan zat cair bekerja tekanan atmosfer 𝑃 𝑜 𝑃 = 𝑃𝑜 + 𝜌 𝑔 ℎ
  • 7. Hukum Utama Hidrostatis ini berbunyi “Tekanan Hidrostatis pada sembarang titik yang terletak pada satu bidang mendatar di dalam zat cair (fluida) yang diam besarnya sama”. Berdasarkan Hukum Pokok Hidrostatika, maka tekanan di titik A, B, dan C besarnya sama. Tekanan Hidrostatis tidak bergantung pada bentuk bejana melainkan bergantung pada kedalaman (h), percepatan gravitasi (g), dan massa jenis zat cair (𝜌). Bagaimana jika bejana berhubungan diisi dengan dua zat cair yang berbeda? Bila bejana berhubungan diisi dengan dua jenis zat cair, Hukum utama hidrostatis tetap berlaku, yaitu tekanan hidrostatis di 𝑃1 sama dengan tekanan hidrostatis di 𝑃2. Hukum Utama Hidrostatis ini biasanya berlaku pada pipa U (bejana berhubungan) yang diisi lebih dari satu macam zat cair yang tidak bercampur. Jadi konsep hukum utama hidrostatis ini dapat dipakai untuk mengetahui massa jenis (𝜌) zat lain. Hukum Pokok Hidrostatika dapat digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U sebagai berikut : Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa tekanan hidrostatis pada setiap titik yang berada di kedalaman yang sama dalam keadaan setimbang adalah sama. Berdasarkan hukum utama hidrostatis tersebut, besar tekanan pada titik P1 dan P2 dalam gambar 5 adalah sama. D. Hukum Utama Hidrostatis PA = PB = PC = ρ .g.h Gambar 5. Pipa 𝑈 untuk menentukan massa jenis zat cair 𝑃1 = 𝑃2 𝜌 𝑔 ℎ1 = 𝜌 𝑔 ℎ2
  • 8. Perhatikan Gambar Berikut !! Gambar 6. Tiga buah bejana diatas meskipun memiliki perberbedaan bentuk dan diisi air yang sama dengan ketinggian yang sama memiliki tekanan hidrstatis yang sama besar ditiap bejana, sedangkan berat zat cair tiap bejana berbeda, jadi dapat disimpulkan bahwa tekanan hidrostats tidak dipengaruhi oleh betuk wadah. Dalam bejana berhubungan yang diisi dengan suatu jenis zat cair, dalam keadaan setimbang, permukaan zat cair terletak dalam satu bidang datar. Ingat, ya !! 𝑃1 = 𝑃2 𝜌1. 𝑔. ℎ1 = 𝜌2. 𝑔. ℎ2 𝜌1. ℎ1 = 𝜌2. ℎ2 𝜌1 = 𝜌2.ℎ2 ℎ1 Hukum Utama Hidrostatis Hukum utama hidrostatis menyatakan Bahwa ‘Tekanan hidrostatis suatu zat cair hanya bergantung pada kedalaman zat cair (h), massa jenis zat cair dan percepatan gravitasi. Tidak brgantung pada bentuk dan ukuran bejana”.
  • 9.  Pemasangan Infus  Seseorang yang sedang menyelam dan berenang  Pemasangan Bendungan E. Penerapan Tekanan Hidrostatis dalam Kehidupan Sehari-hari
  • 10. Blaisse Pascal, seorang ilmuwan Prancis tahun 1623-1662. Blaisse Pascal menyelidiki setiap kenaikan tekanan di permukaan zat cair akan diteruskan ke setiap titik di dalam zat cair tersebut. Pascal merumuskan prinsip yang dikenal sebagai hukum pascal, yakni Tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dan ke semua bagian ruang tersebut dengan sama besar. Secara sederhana, suatu perlatan hidrolik, misalnya dongkrak hidrolik seperti pada gambar di bawah, terdiri atas bejana tertutup U yang dilengkapi dengan dua buah pengisap pada kedua kakinya. Misalnya luas penampang pengisap 1 adalah A1 dan luas penampang 2 adalah A2, dengan A1 < A2. Jika pengisap 1 diberi gaya sebesar F1 ke bawah maka zat cair yang berada dalam bejana tersebut akan mengalami tekanan P1. Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik
  • 11. Berdasarkan Hukum Pascal, tekanan P1 akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar ke pengisap 2. Jadi, pengisap 2 dengan luas penampang A2 menerima tekanan P1. Jika gaya yang dihasilkan oleh tekanan P1 pada penampang A2 adalah F2 maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut : 𝑃1 = 𝑃2 sehingga 𝐹1 𝐴1 = 𝐹2 𝐴2 Keterangan : F1 = Gaya yang bekerja pada piston 1 (N) F2 = Gaya yang bekerja pada piston 2 (N) A1 = Luas permukaan piston 1 (𝑚2 ) A2 = Luas permukaan piston 2 (𝑚2 ) a. Dongkrak Hidrolik b. Kempa Hidrolik Contoh Alat Penerapan Hukum Pascal dalam Kehidupan Sehari-hari
  • 12. c. Rem Hidrolik d. Alat Pengangkat Mobil
  • 13. Hukum Archimedes “Mengapa kapal-kapal pesiar yang terbuat dari logam berat dapat terapung di perairan?” “Mengapa balon udara bisa terbang tinggi dengan membawa beban yang berat?” Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang dapat Anda jawab setelah mempelajari hukum Archimedes. Pernahkah kalian memikirkan ????
  • 14. Seorang ilmuwan Yunani yang bernama Archimedes (187 – 212 SM) menemukan bahwa benda-benda yang tercelup dalam air seolah-olah kehilangan beratnya. Hal ini karena air memberikan gaya ke atas yang menopang benda secara keseluruhan. Akan tetapi kejadian tersebut tidak hanya terjadi pada zat cair saja, melainkan pada seluruh fluida. Archimedes 187-212 SM Suatu benda yang dicelupkan dalam zat cair mendapat gaya ke atas sehingga benda kehilangan sebagian beratnya (beratnya menjadi berat semu). Gaya ke atas ini disebut sebagai gaya apung (buoyancy) , yaitu suatu gaya ke atas yang dikerjakan oleh zat cair pada benda. Munculnya gaya apung adalah konsekuensi dari tekanan zat cair yang meningkat dengan kedalaman. Dengan demikian berlaku : Archimedes adalah seorang ilmuwan yang hidup sebelum masehi (187-212 SM). Mari ikuti mula-mula Archiemedes menemukan hukumnya. Pertama, sebaiknya kita memahami arti dari “volume air yang dipindahkan”. Jika kita celupkan batu ke dalam sebuah bejana berisi air, permukaan air akan naik (gambar 1). Ini karena batu menggantikan volume air. Jika batu Anda celupkan pada bejana yang penuh berisi air, sebagian air akan tumpah dari bejana (gambar 2). Volume air tumpah A. Pengantar Hukum Archimedes Gaya apung = berat benda di udara – berat benda dalam zat cair Gambar 1. batu dicelupkan ke dalam air Gambar 2. percobaan memahami gaya apung
  • 15. yang ditampung tetap sama dengan volume batu yang menggantikan air. Jadi, Kedua, Archiemedes mengaitkan antara gaya apung yang dirasakannya dengan volum cat zair yang dipindahkan benda. Dari sinilah Archiemedes menemukan hukumnya, yaitu hukum Archiemeds yang berbunyi : “Apakah penyebab munculnya gaya apung yang dikerjakan oleh suatu fluida kepada benda yang tercelup dalam fluida?“ Ternyata gaya apung ini muncul karena selisih antara gaya hidrostatis yang dikerjakan fluida terhadap permukaan bawah dengan permukaan atas benda. Gaya apung terjadi karena makin dalam zat cair, makin besar tekanan hidrostasisnya. Ini menyebabkan tekanan pada bagian bawah benda lebih besar daripada tekanan bagian atasnya. Sebuah silinder dengan tinggi h dan luas A yang tercelup seluruhnya di dalam zat cair dengan massa jenis 𝜌 𝑓. Fluida melakukan tekanan hidrostatis P1 = 𝜌 𝑓. 𝑔. ℎ1 pada bagian atas silinder. Gaya yang berhubungan dengan tekanan ini adalah F1 = P1A = 𝜌 𝑓. 𝑔. ℎ1A berarah ke bawah Fluida melakukan tekanan hidrostatis F1 = P2A = 𝜌 𝑓. 𝑔. ℎ2A dengan arah ke atas. Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Hukum Archiemedes Suatu benda yang dicelupkan seluruhnya dalam zat cair selalu menggantikan volum zat cair yang sama dengan volum benda itu sendriri. B. Penurunan Rumus Hukum Archimedes
  • 16. Resultan kedua gaya ini adalah gaya apung Fa. Jadi, Fa = F2 – F1 = 𝜌 𝑓. 𝑔. ℎ2A - 𝜌 𝑓. 𝑔. ℎ1A = 𝜌 𝑓. 𝑔. 𝐴 (h2-h1) = 𝜌 𝑓. 𝑔. 𝐴. ℎ = 𝜌 𝑓. 𝑔. 𝑉𝑓 Jadi, gaya apung Fa yang dikerjakan fluida pada benda sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh silinder. Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu tenggelam, melayang dan terapung. A. Benda Tenggelam Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak pada dasar tempat zat cair berada. Pada benda tenggelam terdapat 3 gaya, yaitu : W = gaya berat benda Fa = gaya Archimedes N = gaya normal Perhatikan : ρf . Vf = mf adalah massa fluida yang dipindahkan oleh benda ρf . Vf . g = mf . g adalah berat fluida yang dipindahkan oleh benda Fa = ρf . Vf . g Hukum Archimedes berlaku untuk semua fluida (zat cair dan gas)  Vf adalah volume benda yang tercelup dalam fluida.  Jika benda tercelup seluruhnya  Vf = volume benda  Jika benda tercelup sebagian  Vf = volume benda yang tercelup dalam fluida saja C. Mengapung, Melayang dan Tenggelam
  • 17. Dalam keadaan seimbang maka W = N + Fa, sehingga : W > Fa m . g > ρ cair . Vb . g ρ b . Vb . g > ρ cair . Vb . g ρ b > ρ cair ρb = massa jenis benda ρcair = massa jenis zat cair B. Benda Melayang Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan zat cair dan di atas dasar tempat zat cair berada. Pada benda melayang terdapat 2 gaya, yaitu : 1. Fa 2. W Dalam keadaan seimbang, maka : W = Fa ρb . Vb . g = ρcair . Vb . g ρb = ρcair C. Benda Terapung Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul di permukaan zat cair dan sebagian terbenam dalam zat cair. Pada benda terapung terdapat 2 gaya, yaitu : 1. Fa 2. W Dalam keadaan seimbang, maka : W = Fa ρb . Vb . g = ρcair . V2 . g ρb. Vb = ρcair . V2 karena Vb > V2 maka ρb < ρcair 𝝆 𝒃 < 𝝆 𝒄𝒂𝒊𝒓 sehingga 𝑭 𝒂 < 𝑾 𝝆 𝒃 = 𝝆 𝒄𝒂𝒊𝒓 𝝆 𝒃 > 𝝆 𝒄𝒂𝒊𝒓
  • 18. 1. Penerapan hukum archimedes untuk menentukan massa jenis benda ρ 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 = 𝑚 𝑉 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 = 𝑚 𝑉 𝑎𝑖𝑟 (ingat hukum archimedes tentang 𝑉𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 = 𝑉𝑎𝑖𝑟) 2. Penerapan hukum archimedes dalam bidang teknik Penerapan hukum Archimedes dapat dijumpai dalam berbagai peralatan dari yang sederhana sampai yang canggih, misalnya hidrometer, kapal laut, kapal selam, galangan kapal, balon udara, dan jembatan ponton. a. Hidrometer Hidrometer merupakan alat untuk mengukur berat jenis atau massa jenis zat cair. Jika hidrometer dicelupkan ke dalam zat cair, sebagian alat tersebut akan tenggelam. Makin besar massa jenis zat cair, Makin sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Hidrometer banyak digunakan untuk mengetahui besar kandungan air pada bir atau susu. (a) Hidrometer (b) Bagian-bagian hidrometer. Sumber Nurachmandani, Setya.2009.FISIKA 2:Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Pusat Perbukuan Hidrometer terbuat dari tabung kaca. Supaya tabung kaca terapung tegak dalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar supaya volume zat cair yang dipindahkan hidrometer lebih besar. Dengan demikian, dihasilkan gaya ke atas yang lebih besar dan hidrometer dapat mengapung di dalam zat cair. Tangkai tabung kaca hidrometer didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda yang dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam massa jenis zat cair) menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tangki yang tercelup di dalam zat cair. Artinya perbedaan bacaan pada skala untuk berbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas. b. Jembatan Ponton Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga menyerupai jembatan. Jembatan ponton merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip D. Penerapan Hukum Archimedes
  • 19. benda terapung. Drumdrum tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya. Jembatan ponton digunakan untukn keperluan darurat. Apabila air pasang, jembatan naik. Jika air surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan ponton mengikuti pasang surutnya air Jembatan ponton. Sumber Nurachmandani, Setya.2009.FISIKA 2:Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Pusat Perbukuan c. Kapal Laut Pada saat kalian meletakkan sepotong besi pada bejana berisi air, besi akan tenggelam. Namun, mengapa kapal laut yang massanya sangat besar tidak tenggelam? Bagaimana konsep fisika dapat menjelaskannya? Agar kapal laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat berongga. hal ini bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi lebih besar. Berdasarkan persamaan besarnya gaya apung sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan, sehingg gaya apungnya menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang mampu melawan berat kapal, sehingga kapal tetap dapat mengapung di permukaan laut. d. Kapal Selam dan Galangan Kapal Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal akan menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat kapal bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal selam
  • 20. dapat menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air laut dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis, kapal selam mempunyai batasan tertentu dalam menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam, maka kapal bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar. Untuk memperbaiki kerusakan kapal bagian bawah, digunakan galangan kapal. Jika kapal akan diperbaiki, galangan kapal ditenggelamkan dan kapal dimasukkan. Setelah itu galangan diapungkan. Galangan ditenggelamkan dan diapungkan dengan cara memasukkan dan mengeluarkan air laut pada ruang cadangan. (a) Galangan kapal (b) Prinsip mengapung dan tenggelam pada sebuah kapal selam. Sumber Nurachmandani, Setya.2009.FISIKA 2:Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Pusat Perbukuan