SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Tugas IPS
PERAN TOKOH-TOKOH DALAM
MEMPERSIAPKAN NEGARA INDONESIA DAN
PERUMUSAN DASAR NEGARA
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
AMELIA REGINA
Vb
Peran KH Agus Salim dalam Persiapan
Proklamasi Kemerdekaan RI
K.H. Agus Salim lahir di kota Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat pada tanggal 8
Oktober 1884. Ia seorang yang sangat cerdas dengan penguasaan bahasa asing yang sangat luar
biasa. Ia menguasai enam bahasa asing, yaitu bahasa Prancis, Inggris, Jerman, Jepang, Turki,
dan Arab. K.H. Agus Salim pernah menjadi Ketua Partai Sarekat Islam Indonesia tahun 1929.
Ia bersama Semaun mendirikan Persatuan Pergerakan Buruh pada tahun 1919. Mereka gigih
menuntut kepada pemerintah kolonial Hindia Belanda agar membentuk Dewan Perwakilan
Rakyat (Volskraad).
Menjelang Proklamasi Kemerdekaan, K.H. Agus Salim termasuk salah satu anggota
Panitia Sembilan dalam BPUPKI. Ketika masa Kemerdekaan, K.H Agus Salim dipercaya
menjadi Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Syahrir I dan II. Beliau juga pernah ditunjuk
sebagai Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Hatta. Perjuangan K.H. Agus Salim di dalam
negeri maupun luar negeri sangat luar biasa. Ia meninggal pada tanggal 4 November 1954 dan
dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Pada tahun 1961 pemerintah
Indonesia mengangkat K.H. Agus Salim sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional.
Pada tahun 1915, K.H. Agus Salim bergabung dengan Sarekat Islam (SI), dan menjadi
pemimpin kedua di SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto.
Berikut ini peran K.H. Agus Salim pada masa perjuangan kemerdekaan RI:
1. anggota Volksraad (1921-1924)
2. anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945
3. Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Sjahrir II 1946 dan Kabinet III 1947
4. pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Arab, terutama
Mesir pada tahun 1947
5. Menteri Luar Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin 1947
6. Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta 1948-1949
Di antara tahun 1946-1950 ia laksana bintang cemerlang dalam pergolakan politik
Indonesia, sehingga kerap kali digelari "Orang Tua Besar" (The Grand Old Man). Ia pun
pernah menjabat Menteri Luar Negeri RI pada kabinet Presidentil dan pada tahun 1950 sampai
akhir hayatnya dipercaya sebagai Penasehat Menteri Luar Negeri. Pada tahun 1952, ia
menjabat Ketua di Dewan Kehormatan PWI. Biarpun penanya tajam dan kritikannya pedas
namun Haji Agus Salim dikenal masih menghormati batas-batas dan menjunjung tinggi Kode
Etik Jurnalistik. Setelah mengundurkan diri dari dunia politik, pada tahun 1953 ia mengarang
buku dengan judul Bagaimana Takdir, Tawakal dan Tauchid harus dipahamkan? yang lalu
diperbaiki menjadi Keterangan Filsafat Tentang Tauchid, Takdir dan Tawakal. Ia meninggal
dunia pada 4 November 1954 di RSU Jakarta dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Namanya kini diabadikan untuk stadion sepak bola di Padang.
Peran Supomo dalam Mengajukan Konsep Dasar
Negara Indonesia Merdeka
Peran Supomo dalam Mengajukan Konsep Dasar Negara Indonesia Merdeka - Selain
Ir. Sukarno dan Brs. Muhammad Hatta, Mr. Supomo juga memiliki peranan yang tidak kalah
penting dalam upaya mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Mr. Supomo dilahirkan pada
tanggal 23 Januari 1903 di Sukoharjo, Jawa Tengah. Supomo muda bersekolah di Europeesche
Lagere School (setingkat SD) dan lulus tahun 1917. Selanjutnya, ia melanjutkan ke Meer
Uitgebreid Larger (setingkat SMP) di Solo dan lulus tahun 1920. Setelah lulus dari SMP
Supomo kemudian berangkat ke Jakarta meneruskan pendidikan Rechtsschool (sekolah
hukum) dan lulus tiga tahun kemudian.
Supomo setahun kemudian mendapat kesempatan belajar di Universitas Leiden dan
memperoleh gelar Meester In Rechten (Mr.) dan doktor ilmu hukum. Selama belajar di Negeri
Belanda, Supomo ikut organisasi Perhimpunan Indonesia. Setelah pulang dari Negeri Belanda,
Supomo menjadi ahli hukum. Karena Supomo ahli hukum maka Jepang menunjuknya untuk
mengepalai Departemen Kehakiman
Mr. Supomo aktif dalam BPUPKI. Dalam sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945
Supomo mengajukan konsep dasar negara Indonesia merdeka. Mr. Supomo juga aktif menjadi
ketua panitia kecil bagian dari Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Ketika Indonesia
merdeka, Mr. Supomo diangkat menjadi Menteri Kehakiman. Ia juga pernah menjadi Duta
Besar Republik Indonesia untuk Inggris. Mr. Supomo meninggal pada tanggal 12 September
1958 di Jakarta dan dimakamkan di Solo. Atas jasa-jasanya, Pemerintah Indonesia menetapkan
Mr. Supomo sebagai Pahlawan Kemerdekaan.
Peran Ir. Sukarno sebagai Tokoh Perumus
Dasar Negara Pancasila
Peran Ir. Sukarno sebagai Tokoh Perumus Dasar Negara Pancasila - Ir. Sukarno lahir
di Blitar, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901. Ayahnya bernama Raden Sukemi Sasrodiharjo
yang masih keturunan Raja Kediri. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai yang masih
keturunan bangsawan Bali. Sukarno muda ketika menjadi mahasiswa di Sekolah Teknik
Bandung (sekarang ITB) membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI). Pada Kongres PNI
Pertama, Sukarno terpilih sebagai Ketua PNI. Kegiatan politik Sukarno muda tidak disukai
Belanda sehingga ia sering dipenjarakan. Meskipun demikian, Sukarno tidak patah semangat
untuk berjuang memerdekakan Indonesia.
Pada zaman pendudukan Jepang, Ir. Sukarno diminta Jepang mengobarkan semangat
bangsa Indonesia agar bersedia membantu melawan Sekutu. Untuk itu, Ir. Sukarno bersama
dengan Drs. Moh. Hatta. K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara (Empat Serangkai)
ditunjuk sebagai pemimpin organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Namun, oleh tokoh
Empat Serangkai, Putera justru dimanfaatkan untuk menggembleng watak bangsa Indonesia
agar lebih cinta dan rela berkorban untuk tanah airnya.
Menjelang kemerdekaan Indonesia, Ir. Sukarno berjuang di dalam organisasi BPUPKI
dan PPKI. Ir. Sukarno menyumbangkan pemikirannya dalam pembentukan dasar negara
Indonesia merdeka yang disebutnya dengan Pancasila pada lembaga BPUPKI. Ir. Sukarno juga
dipercaya menjadi Ketua PPKI yang dipersiapkan untuk membentuk Indonesia merdeka.
Puncaknya, Ir. Sukarno bersama Drs. Moh. Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945
mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia atas nama seluruh bangsa Indonesia.
Meskipun bangsa Indonesia telah merdeka, perjuangan Ir. Sukarno tidak berhenti begitu saja.
Pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 Ir. Sukarno terpilih dan dilantik sebagai Presiden
Republik Indonesia yang pertama. Ir. Sukarno wafat pada tanggal 20 Juni 1970 dan
dimakamkan di Blitar Jawa Timur. Pada tahun 1986 oleh pemerintah Indonesia Ir. Sukarno dan
Drs. Moh. Hatta dianugerahi gelar Proklamator Indonesia.
Peran Kasman Singodimejo: Singa Podium , Penuntut Islam Sebagai
Dasar Negara
Kasman Singodimejo adalah orang yang diperintahkan oleh Soekarno untuk
melunakkan hati Ki Bagus Hadikusumo, Ketua Umum PP Muhammadiyah saat itu, yang
tetap keukeuhdengan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, diktum soal kewajiban menjalankan
syariah Islam.
Ksatria salih dari Purworejo, Jawa Tengah ini merasa ‘bersalah’ atas keberhasilan lobinya
tersebut. Kasman menyadari dirinya terlalu praktis dan tidak berpikir jauh dalam memandang
Piagam Jakarta. Ia hanya terbuai dengan janji Soekarno yang mengatakan bahwa enam bulan
lagi akan ada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat yang akan dapat memperbaiki kembali
semua itu. Padahal dalam waktu enam bulan, mustahil untuk melakukan sidang perubahan di
tengah kondisi yang masih bergolak. Meski Kasman telah mengambil langkah keliru, niat di
hatinya sesungguhnya sangat baik, ingin bangsa ini bersatu. “Sayalah yang bertanggung
jawab dalam masalalah ini dan semoga Allah mengampuni dosa saya,” kata Kasman sambil
menetaskan air mata.1
Seolah ingin mengobati rasa bersalah penyesalannya pada peristiwa 18 Agustus 1945, pada
sidang di Majelis Konstituante 2 Desember 1957, Kasman tak lagi sekadar menjadi
“Singodimejo”, tetapi berubah menjadi “Singa di Podium” yang menuntut Islam sebagai
dasar negara.
Dalam pidatonya di sidang Konstituante, Kasman menuntut:
Saudara Ketua, satu-satunya tempat yang tepat untuk menetapkan Undang-undang Dasar
yang tetap dan untuk menentukan dasar negara yang tentu itu ialah Dewan Kosntituante ini!
Justru itulah yang menjadi way out daripada pertempuran sengit di dalam Panitia Persiapan
kemerdekaan Indonesia yang telah pula saya singgung dalam pidato saya dalam pandangan
umum babak pertama. Saudara Ketua, saya masih ingat, bagaimana ngototnya almarhum Ki
Bagus Hadikusumo Ketua Umum Pusat Pimpinan Muhammadiyah yang pada waktu itu
sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempertahankan agama Islam
untuk dimasukkan dalam muqoddimah dan Undang-undang Dasar 1945. Begitu ngotot
saudara ketua, sehingga Bung Karno dan Bung Hatta menyuruh Mr T.M Hassan sebagai
putera Aceh menyantuni Ki Bagus Hadikusumo guna menentramkannya. Hanya dengan
kepastian dan jaminan bahwa 6 bulan lagi sesudah Agustus 1945 kita akan bentuk sebuah
Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Majelis Pembuat Undang-undang Dasar yang tetap,
maka bersabarlah Ki Bagus Hadikusumo untuk menanti. Saudara Ketua, kini juru bicara
Islam Ki Bagus Hadikusumo itu telah meninggalkan kita untuk selama-lamannya, karena
telah berpulang ke rakhmatullah. Beliau telah menanti dengan sabarnya, bukan menanti 6
bulan seperti yang telah dijanjikan kepadanya. Beliau menanti, ya menanti sampai dengan
wafatnya… Gentlement agreement itu sama sekali tidak bisa dipisahkan daripada “janji”
yang telah diikrarkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia kepada kami golongan
Islam yang berada dalam panitia tersebut. Di dalam hal ini Dewan Konstituante yang
terhormat dapat memanggil Mr. T.M Hassan, Bung Karno dan Bung Hatta sebagai saksi
mutlak yang masih hidup guna mempersaksikan kebenaran uraian saya ini…. Saudara
Ketua, di mana lagi jika tidak di Dewan Konstituante yang terhormat ini, Saudara Ketua,
dimanakah kami golongan Islam menuntut penunaian “janji” tadi itu? Di mana lagi
tempatnya? Apakah Prof. Mr Soehardi mau memaksa kita mengadakan revolusi? Saya
persilakan saudara Prof Mr. Soehardi menjawab pertanyaan saya ini secara tegas! Silakan!
Saudara Ketua, jikalau dulu pada tanggal 18 Agustus 1945 kami golongan Islam telah di-
fait-a-compli-kan dengan suatu janji dan/atau harapan dengan menantikan waktu 6 bulan,
menantikan suatu Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk membuat Undang-undang Dasar
yang baru dan yang permanen, Saudara Ketua, janganlah kami golongan Islam di Dewan
Konstituante sekarang ini di-fait-a-compli-kan lagi dengan anggapan-anggapan semacam:
Undang-undang Dasar Sementara dan Dasar Negara tidak boleh dirubah, tidak boleh
diganti, tidak boleh diganggu gugat! Sebab fait-a-compli semacam itu sekali ini, Saudara
Ketua, hanya akan memaksa dada meledak!” Pidato Kasman di Sidang Konstituante yang
sangat berapi-api mengusulkan Islam sebagai dasar negara sungguh sebuah ‘penebusan
kesalahan’ yang sangat luar biasa. Dalam pidato-pidatonya di Konstituante itu, Kasman
secara detil mengemukakan alasan-alasannya mengapa Islam layak dijadikan dasar negara,
dan menantang golongan/kelompok lain untuk mengemukakan alasan-alasannya terhadap
Pancasila. Dengan adu argumen ini akan terlihat mana yang benar dan solutif. Bagi Kasman,
Islam adalah sumber mataair yang tak pernah kering dan tak akan ada habisnya untuk
digunakan sebagai dasar dari NKRI ini jika negara ini dilandaskan pada Islam. Sebaliknya,
Pancasila yang dijadikan dasar negara tak lebih seperti “air dalam tempayan”, yang diambil-
diangsur, digali dari “mataair” atau sumber yang universal itu, yaitu Islam
PERAN Dr. K.R.T. RADJIMAN WEDYODININGRAT
Peran Sang Dokter Kasunanan
Dia dokter bumiputera yang cemerlang. Perannya penting dalam memimpin rapat
persiapan pembentukan negara Indonesia merdeka. WAKILNYA di Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), RP Soeroso, mendapat gelar Pahlawan
Nasional pada 1986. Sementara sang ketua, KRT Radjiman Wedyodiningrat, baru tahun ini
mendapat gelar tersebut.
“Peranannya yang terpenting sebagai ketua BPUPKI adalah memberikan arah pada seluruh
wacana penyusunan dasar negara, dalam arti menyetujui atau menolak usul-usul anggota,” tulis
Saafroedin Bahar, “Sumbangan Daerah dalam Proses Nation Building”, termuat dalam
Regionalisme, Nasionalisme, dan Ketahanan Nasional karya Ichlasul Amal dan Armaidy
Armawi. Radjiman Wedyodiningrat lahir di Yogyakarta pada 21 April 1879 dari keluarga
biasa. Selagi masih kecil, dia sudah kehilangan orangtuanya. Prihatin dengan nasibnya, Dr
Wahidin Soedirohoesodo menolong pemuda berbakat dan penuh cita-cita itu untuk
memperoleh pengajaran yang baik.
Menurut AG Pringgodigdo dalam Ensiklopedi Umum, Radjiman lulus dari Sekolah
Dokter Bumiputera (Stovia) sebagai “dokter jiwa” pada 1898. Setelah beberapa tahun bekerja
di Banyumas, Purworejo, Semarang, dan Madiun, dia meneruskan pendidikannya dan menjadi
asisten di Stovia sampai lulus sebagai Indisch Arts.
Dia kemudian bekerja di Sragen, menjadi asisten dokter istana Kasunanan Surakarta,
dan dokter rumahsakit jiwa Lawang Jawa Timur –namanya kemudian dilekatkan pada
rumahsakit tersebut: Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat. “Pada Oktober 1909 ia
tiba di Negeri Belanda untuk melanjutkan pendidikan sebagai dokter dan untuk mengkhitan
putra-putra Susuhunan,” tulis Harry Poeze dalam Di Negeri Penjajah, Orang Indonesia di
Negeri Penjajah 1600-1950.
Dia lulus dengan “hasil cemerlang” dan bergelar Arts. “Dengan demikian kedudukan
dokter Radjiman setaraf dengan dokter-dokter lulusan Universitas bangsa Belanda,” tulis
Pringgodigdo, “suatu hal yang waktu itu tidak mudah dicapai oleh seorang anak pribumi, jika
tidak sungguh-sungguh cemerlang kecakapan dan kepandaiannya.” Radjiman menjadi orang
Indonesia kedua, setelah WK Tehupeiory, yang berceramah di Indisch Genootschap (Indies
Institute) pada Februari 1911. Dalam ceramahnya, dia memberikan jawaban atas pertanyaan
“apakah orang Jawa dapat menerima pencerahan lebih lanjut.” Pidato Radjiman, yang
dilengkapi cuplikan dari buku-buku psikologi, diterima dengan penuh pujian.
Selain di Belanda, Radjiman memperdalam keahliannya di Berlin dan Paris.
“Wedyodiningrat menjadi dokter ahli bedah, ahli ilmu bersalin, dan ahli penyakit kandungan,”
tulis Pringgodigdo. Sepulang dari Belanda pada pertengahan 1911, Radjiman menjadi dokter
istana Kasunanan Surakarta yang pertama di Solo. Selain itu, dia kembali aktif di Boedi
Oetomo sebagai wakil ketua, menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat), dan memimpin
majalah tengah bulanan Timboel.
Pada masa pendudukan Jepang, Radjiman menduduki jabatan-jabatan prestius tapi
yang terpenting adalah ketua BPUPKI. “Apa dasar negara Indonesia jika kelak merdeka?”
adalah pertanyaan yang diajukannya dalam sidang BPUPKI yang kemudian dijawab Sukarno
dengan uraian mengenai Pancasila. Radjiman Wedyodiningrat wafat pada 20 September 1952.
Jenazahnya dikebumikan di Desa Melati, Sleman, Yogyakarta, tempat peristirahatan terakhir
bapak angkatnya, Wahidin Soedirohusodo.

Contenu connexe

Tendances

Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruKiki Evi Wahyuliana
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi LiberalIsaka Yoga
 
Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013
Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013
Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013Mustakim S.Pd
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959University Of Tarbiyah
 
Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem Pemerintahan
Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem PemerintahanKonflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem Pemerintahan
Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem PemerintahanZakiyah Ulfa Aryani
 
Tabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap ImperialismeTabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap ImperialismeDwiqie Redza Ghanya
 
Pemerintahan Indonesia tahun 1945 1950
Pemerintahan Indonesia tahun 1945 1950Pemerintahan Indonesia tahun 1945 1950
Pemerintahan Indonesia tahun 1945 1950Amalia Arisakti
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965FXC 41
 
masa Pemerintahan SBY - Jokowi
masa Pemerintahan SBY - Jokowi masa Pemerintahan SBY - Jokowi
masa Pemerintahan SBY - Jokowi Riska hardiati
 
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)maghfiraputeri
 
Makalah pahlawan nasional
Makalah pahlawan nasionalMakalah pahlawan nasional
Makalah pahlawan nasionalLano Arintaka
 
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...inka -chan
 
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Ulul Azmi Lomuber Rezqi
 
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasiSistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasievarahma70
 
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTMATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTVinkaAngelica81
 

Tendances (20)

Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
 
Biografi pahlawan
Biografi  pahlawanBiografi  pahlawan
Biografi pahlawan
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013
Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013
Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013
 
Perlawanan Diponegoro
Perlawanan DiponegoroPerlawanan Diponegoro
Perlawanan Diponegoro
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
 
Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem Pemerintahan
Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem PemerintahanKonflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem Pemerintahan
Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem Pemerintahan
 
Pertempuran Surabaya
Pertempuran SurabayaPertempuran Surabaya
Pertempuran Surabaya
 
Tabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap ImperialismeTabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
Tabel singkat Perlawanan terhadap Imperialisme
 
Pemerintahan Indonesia tahun 1945 1950
Pemerintahan Indonesia tahun 1945 1950Pemerintahan Indonesia tahun 1945 1950
Pemerintahan Indonesia tahun 1945 1950
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
 
masa Pemerintahan SBY - Jokowi
masa Pemerintahan SBY - Jokowi masa Pemerintahan SBY - Jokowi
masa Pemerintahan SBY - Jokowi
 
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)
 
Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok
 
Makalah pahlawan nasional
Makalah pahlawan nasionalMakalah pahlawan nasional
Makalah pahlawan nasional
 
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
 
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
 
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasiSistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
 
Sejarah G 30 S/PKI ppt
Sejarah G 30 S/PKI pptSejarah G 30 S/PKI ppt
Sejarah G 30 S/PKI ppt
 
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTMATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
 

En vedette

6. tokoh perempuan indonesia
6. tokoh perempuan indonesia6. tokoh perempuan indonesia
6. tokoh perempuan indonesiaevinurleni
 
Biografi pahlawan revolusi indonesia
Biografi pahlawan revolusi indonesiaBiografi pahlawan revolusi indonesia
Biografi pahlawan revolusi indonesiaHaryanto Redesquire
 
Foto pahlawan revolusi + biografi
Foto pahlawan revolusi + biografiFoto pahlawan revolusi + biografi
Foto pahlawan revolusi + biografiKatarina Yuliana
 
Biografi pejuang wanita
Biografi pejuang wanitaBiografi pejuang wanita
Biografi pejuang wanitaYoollan MW
 

En vedette (8)

Mata uang di dunia
Mata uang di duniaMata uang di dunia
Mata uang di dunia
 
Biografi moh
Biografi moh Biografi moh
Biografi moh
 
6. tokoh perempuan indonesia
6. tokoh perempuan indonesia6. tokoh perempuan indonesia
6. tokoh perempuan indonesia
 
Biografi pahlawan revolusi indonesia
Biografi pahlawan revolusi indonesiaBiografi pahlawan revolusi indonesia
Biografi pahlawan revolusi indonesia
 
Foto pahlawan revolusi + biografi
Foto pahlawan revolusi + biografiFoto pahlawan revolusi + biografi
Foto pahlawan revolusi + biografi
 
Tugas ips surur
Tugas ips sururTugas ips surur
Tugas ips surur
 
Biografi pejuang wanita
Biografi pejuang wanitaBiografi pejuang wanita
Biografi pejuang wanita
 
Biografi pahlawan
Biografi pahlawanBiografi pahlawan
Biografi pahlawan
 

Similaire à TOKOH

Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...
Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...
Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...Wa Ode Aisyah Aisyah
 
Latihan Lomba Presentasi Berbasis Web (Design) 2013 | Juara 3 BPK Penabur Bin...
Latihan Lomba Presentasi Berbasis Web (Design) 2013 | Juara 3 BPK Penabur Bin...Latihan Lomba Presentasi Berbasis Web (Design) 2013 | Juara 3 BPK Penabur Bin...
Latihan Lomba Presentasi Berbasis Web (Design) 2013 | Juara 3 BPK Penabur Bin...Fauzan Arief
 
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RIPRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RIputrisagut
 
ppt biografi soekarno
ppt biografi soekarnoppt biografi soekarno
ppt biografi soekarnoNovie Qodar
 
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan PancasilaBab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan Pancasilayudikrismen1
 
Tugas IPS kelompok 1
Tugas IPS kelompok 1Tugas IPS kelompok 1
Tugas IPS kelompok 1albert171
 
5 tokoh pahlawan nasional
5 tokoh pahlawan nasional5 tokoh pahlawan nasional
5 tokoh pahlawan nasionalAndy Fath
 
Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Proses Persiapan Kemerdekaan IndonesiaProses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Proses Persiapan Kemerdekaan IndonesiaFahrulRozi7
 
Bab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipaBab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipaJoko Sriyatno
 
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar NegaraG. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar NegaraSiti Jubaedah
 
Ir.Soekarno
Ir.SoekarnoIr.Soekarno
Ir.Soekarnorisanurf
 
Ir.Soekarno
Ir.SoekarnoIr.Soekarno
Ir.Soekarnorisanurf
 
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklok
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklokBpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklok
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklokNoti Setiani
 
Proklamasi dan Peristiwa Sekitar Proklamasi
Proklamasi dan Peristiwa Sekitar ProklamasiProklamasi dan Peristiwa Sekitar Proklamasi
Proklamasi dan Peristiwa Sekitar ProklamasiAzizatul Qolbi
 

Similaire à TOKOH (20)

Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...
Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...
Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...
 
Latihan Lomba Presentasi Berbasis Web (Design) 2013 | Juara 3 BPK Penabur Bin...
Latihan Lomba Presentasi Berbasis Web (Design) 2013 | Juara 3 BPK Penabur Bin...Latihan Lomba Presentasi Berbasis Web (Design) 2013 | Juara 3 BPK Penabur Bin...
Latihan Lomba Presentasi Berbasis Web (Design) 2013 | Juara 3 BPK Penabur Bin...
 
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RIPRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
PRESENTASI MENUJU KEMERDEKAAN RI
 
ppt biografi soekarno
ppt biografi soekarnoppt biografi soekarno
ppt biografi soekarno
 
Ppt ti
Ppt tiPpt ti
Ppt ti
 
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan PancasilaBab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
 
sjw kel-4.pptx
sjw kel-4.pptxsjw kel-4.pptx
sjw kel-4.pptx
 
Tugas IPS kelompok 1
Tugas IPS kelompok 1Tugas IPS kelompok 1
Tugas IPS kelompok 1
 
5 tokoh pahlawan nasional
5 tokoh pahlawan nasional5 tokoh pahlawan nasional
5 tokoh pahlawan nasional
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Proses Persiapan Kemerdekaan IndonesiaProses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
 
Bab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipaBab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipa
 
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar NegaraG. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
 
Ir.Soekarno
Ir.SoekarnoIr.Soekarno
Ir.Soekarno
 
Ir.Soekarno
Ir.SoekarnoIr.Soekarno
Ir.Soekarno
 
kelompok 3.pptx
kelompok 3.pptxkelompok 3.pptx
kelompok 3.pptx
 
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklok
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklokBpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklok
Bpupki ,ppki, dan peristiwa rengasdengklok
 
Proklamasi dan Peristiwa Sekitar Proklamasi
Proklamasi dan Peristiwa Sekitar ProklamasiProklamasi dan Peristiwa Sekitar Proklamasi
Proklamasi dan Peristiwa Sekitar Proklamasi
 

Dernier

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Dernier (8)

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 

TOKOH

  • 1. Tugas IPS PERAN TOKOH-TOKOH DALAM MEMPERSIAPKAN NEGARA INDONESIA DAN PERUMUSAN DASAR NEGARA D I S U S U N Oleh : AMELIA REGINA Vb
  • 2. Peran KH Agus Salim dalam Persiapan Proklamasi Kemerdekaan RI K.H. Agus Salim lahir di kota Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat pada tanggal 8 Oktober 1884. Ia seorang yang sangat cerdas dengan penguasaan bahasa asing yang sangat luar biasa. Ia menguasai enam bahasa asing, yaitu bahasa Prancis, Inggris, Jerman, Jepang, Turki, dan Arab. K.H. Agus Salim pernah menjadi Ketua Partai Sarekat Islam Indonesia tahun 1929. Ia bersama Semaun mendirikan Persatuan Pergerakan Buruh pada tahun 1919. Mereka gigih menuntut kepada pemerintah kolonial Hindia Belanda agar membentuk Dewan Perwakilan Rakyat (Volskraad). Menjelang Proklamasi Kemerdekaan, K.H. Agus Salim termasuk salah satu anggota Panitia Sembilan dalam BPUPKI. Ketika masa Kemerdekaan, K.H Agus Salim dipercaya menjadi Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Syahrir I dan II. Beliau juga pernah ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Hatta. Perjuangan K.H. Agus Salim di dalam negeri maupun luar negeri sangat luar biasa. Ia meninggal pada tanggal 4 November 1954 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Pada tahun 1961 pemerintah Indonesia mengangkat K.H. Agus Salim sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional. Pada tahun 1915, K.H. Agus Salim bergabung dengan Sarekat Islam (SI), dan menjadi pemimpin kedua di SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto. Berikut ini peran K.H. Agus Salim pada masa perjuangan kemerdekaan RI: 1. anggota Volksraad (1921-1924) 2. anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945 3. Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Sjahrir II 1946 dan Kabinet III 1947
  • 3. 4. pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Arab, terutama Mesir pada tahun 1947 5. Menteri Luar Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin 1947 6. Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta 1948-1949 Di antara tahun 1946-1950 ia laksana bintang cemerlang dalam pergolakan politik Indonesia, sehingga kerap kali digelari "Orang Tua Besar" (The Grand Old Man). Ia pun pernah menjabat Menteri Luar Negeri RI pada kabinet Presidentil dan pada tahun 1950 sampai akhir hayatnya dipercaya sebagai Penasehat Menteri Luar Negeri. Pada tahun 1952, ia menjabat Ketua di Dewan Kehormatan PWI. Biarpun penanya tajam dan kritikannya pedas namun Haji Agus Salim dikenal masih menghormati batas-batas dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik. Setelah mengundurkan diri dari dunia politik, pada tahun 1953 ia mengarang buku dengan judul Bagaimana Takdir, Tawakal dan Tauchid harus dipahamkan? yang lalu diperbaiki menjadi Keterangan Filsafat Tentang Tauchid, Takdir dan Tawakal. Ia meninggal dunia pada 4 November 1954 di RSU Jakarta dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Namanya kini diabadikan untuk stadion sepak bola di Padang.
  • 4. Peran Supomo dalam Mengajukan Konsep Dasar Negara Indonesia Merdeka Peran Supomo dalam Mengajukan Konsep Dasar Negara Indonesia Merdeka - Selain Ir. Sukarno dan Brs. Muhammad Hatta, Mr. Supomo juga memiliki peranan yang tidak kalah penting dalam upaya mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Mr. Supomo dilahirkan pada tanggal 23 Januari 1903 di Sukoharjo, Jawa Tengah. Supomo muda bersekolah di Europeesche Lagere School (setingkat SD) dan lulus tahun 1917. Selanjutnya, ia melanjutkan ke Meer Uitgebreid Larger (setingkat SMP) di Solo dan lulus tahun 1920. Setelah lulus dari SMP Supomo kemudian berangkat ke Jakarta meneruskan pendidikan Rechtsschool (sekolah hukum) dan lulus tiga tahun kemudian. Supomo setahun kemudian mendapat kesempatan belajar di Universitas Leiden dan memperoleh gelar Meester In Rechten (Mr.) dan doktor ilmu hukum. Selama belajar di Negeri Belanda, Supomo ikut organisasi Perhimpunan Indonesia. Setelah pulang dari Negeri Belanda, Supomo menjadi ahli hukum. Karena Supomo ahli hukum maka Jepang menunjuknya untuk mengepalai Departemen Kehakiman Mr. Supomo aktif dalam BPUPKI. Dalam sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945 Supomo mengajukan konsep dasar negara Indonesia merdeka. Mr. Supomo juga aktif menjadi ketua panitia kecil bagian dari Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Ketika Indonesia merdeka, Mr. Supomo diangkat menjadi Menteri Kehakiman. Ia juga pernah menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris. Mr. Supomo meninggal pada tanggal 12 September 1958 di Jakarta dan dimakamkan di Solo. Atas jasa-jasanya, Pemerintah Indonesia menetapkan Mr. Supomo sebagai Pahlawan Kemerdekaan.
  • 5. Peran Ir. Sukarno sebagai Tokoh Perumus Dasar Negara Pancasila Peran Ir. Sukarno sebagai Tokoh Perumus Dasar Negara Pancasila - Ir. Sukarno lahir di Blitar, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901. Ayahnya bernama Raden Sukemi Sasrodiharjo yang masih keturunan Raja Kediri. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai yang masih keturunan bangsawan Bali. Sukarno muda ketika menjadi mahasiswa di Sekolah Teknik Bandung (sekarang ITB) membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI). Pada Kongres PNI Pertama, Sukarno terpilih sebagai Ketua PNI. Kegiatan politik Sukarno muda tidak disukai Belanda sehingga ia sering dipenjarakan. Meskipun demikian, Sukarno tidak patah semangat untuk berjuang memerdekakan Indonesia. Pada zaman pendudukan Jepang, Ir. Sukarno diminta Jepang mengobarkan semangat bangsa Indonesia agar bersedia membantu melawan Sekutu. Untuk itu, Ir. Sukarno bersama dengan Drs. Moh. Hatta. K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara (Empat Serangkai) ditunjuk sebagai pemimpin organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Namun, oleh tokoh Empat Serangkai, Putera justru dimanfaatkan untuk menggembleng watak bangsa Indonesia agar lebih cinta dan rela berkorban untuk tanah airnya. Menjelang kemerdekaan Indonesia, Ir. Sukarno berjuang di dalam organisasi BPUPKI dan PPKI. Ir. Sukarno menyumbangkan pemikirannya dalam pembentukan dasar negara Indonesia merdeka yang disebutnya dengan Pancasila pada lembaga BPUPKI. Ir. Sukarno juga dipercaya menjadi Ketua PPKI yang dipersiapkan untuk membentuk Indonesia merdeka. Puncaknya, Ir. Sukarno bersama Drs. Moh. Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia atas nama seluruh bangsa Indonesia. Meskipun bangsa Indonesia telah merdeka, perjuangan Ir. Sukarno tidak berhenti begitu saja. Pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 Ir. Sukarno terpilih dan dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama. Ir. Sukarno wafat pada tanggal 20 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar Jawa Timur. Pada tahun 1986 oleh pemerintah Indonesia Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta dianugerahi gelar Proklamator Indonesia.
  • 6. Peran Kasman Singodimejo: Singa Podium , Penuntut Islam Sebagai Dasar Negara Kasman Singodimejo adalah orang yang diperintahkan oleh Soekarno untuk melunakkan hati Ki Bagus Hadikusumo, Ketua Umum PP Muhammadiyah saat itu, yang tetap keukeuhdengan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, diktum soal kewajiban menjalankan syariah Islam. Ksatria salih dari Purworejo, Jawa Tengah ini merasa ‘bersalah’ atas keberhasilan lobinya tersebut. Kasman menyadari dirinya terlalu praktis dan tidak berpikir jauh dalam memandang Piagam Jakarta. Ia hanya terbuai dengan janji Soekarno yang mengatakan bahwa enam bulan lagi akan ada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat yang akan dapat memperbaiki kembali semua itu. Padahal dalam waktu enam bulan, mustahil untuk melakukan sidang perubahan di tengah kondisi yang masih bergolak. Meski Kasman telah mengambil langkah keliru, niat di hatinya sesungguhnya sangat baik, ingin bangsa ini bersatu. “Sayalah yang bertanggung jawab dalam masalalah ini dan semoga Allah mengampuni dosa saya,” kata Kasman sambil menetaskan air mata.1 Seolah ingin mengobati rasa bersalah penyesalannya pada peristiwa 18 Agustus 1945, pada sidang di Majelis Konstituante 2 Desember 1957, Kasman tak lagi sekadar menjadi “Singodimejo”, tetapi berubah menjadi “Singa di Podium” yang menuntut Islam sebagai dasar negara. Dalam pidatonya di sidang Konstituante, Kasman menuntut: Saudara Ketua, satu-satunya tempat yang tepat untuk menetapkan Undang-undang Dasar yang tetap dan untuk menentukan dasar negara yang tentu itu ialah Dewan Kosntituante ini! Justru itulah yang menjadi way out daripada pertempuran sengit di dalam Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia yang telah pula saya singgung dalam pidato saya dalam pandangan umum babak pertama. Saudara Ketua, saya masih ingat, bagaimana ngototnya almarhum Ki Bagus Hadikusumo Ketua Umum Pusat Pimpinan Muhammadiyah yang pada waktu itu sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempertahankan agama Islam untuk dimasukkan dalam muqoddimah dan Undang-undang Dasar 1945. Begitu ngotot saudara ketua, sehingga Bung Karno dan Bung Hatta menyuruh Mr T.M Hassan sebagai putera Aceh menyantuni Ki Bagus Hadikusumo guna menentramkannya. Hanya dengan kepastian dan jaminan bahwa 6 bulan lagi sesudah Agustus 1945 kita akan bentuk sebuah
  • 7. Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Majelis Pembuat Undang-undang Dasar yang tetap, maka bersabarlah Ki Bagus Hadikusumo untuk menanti. Saudara Ketua, kini juru bicara Islam Ki Bagus Hadikusumo itu telah meninggalkan kita untuk selama-lamannya, karena telah berpulang ke rakhmatullah. Beliau telah menanti dengan sabarnya, bukan menanti 6 bulan seperti yang telah dijanjikan kepadanya. Beliau menanti, ya menanti sampai dengan wafatnya… Gentlement agreement itu sama sekali tidak bisa dipisahkan daripada “janji” yang telah diikrarkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia kepada kami golongan Islam yang berada dalam panitia tersebut. Di dalam hal ini Dewan Konstituante yang terhormat dapat memanggil Mr. T.M Hassan, Bung Karno dan Bung Hatta sebagai saksi mutlak yang masih hidup guna mempersaksikan kebenaran uraian saya ini…. Saudara Ketua, di mana lagi jika tidak di Dewan Konstituante yang terhormat ini, Saudara Ketua, dimanakah kami golongan Islam menuntut penunaian “janji” tadi itu? Di mana lagi tempatnya? Apakah Prof. Mr Soehardi mau memaksa kita mengadakan revolusi? Saya persilakan saudara Prof Mr. Soehardi menjawab pertanyaan saya ini secara tegas! Silakan! Saudara Ketua, jikalau dulu pada tanggal 18 Agustus 1945 kami golongan Islam telah di- fait-a-compli-kan dengan suatu janji dan/atau harapan dengan menantikan waktu 6 bulan, menantikan suatu Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk membuat Undang-undang Dasar yang baru dan yang permanen, Saudara Ketua, janganlah kami golongan Islam di Dewan Konstituante sekarang ini di-fait-a-compli-kan lagi dengan anggapan-anggapan semacam: Undang-undang Dasar Sementara dan Dasar Negara tidak boleh dirubah, tidak boleh diganti, tidak boleh diganggu gugat! Sebab fait-a-compli semacam itu sekali ini, Saudara Ketua, hanya akan memaksa dada meledak!” Pidato Kasman di Sidang Konstituante yang sangat berapi-api mengusulkan Islam sebagai dasar negara sungguh sebuah ‘penebusan kesalahan’ yang sangat luar biasa. Dalam pidato-pidatonya di Konstituante itu, Kasman secara detil mengemukakan alasan-alasannya mengapa Islam layak dijadikan dasar negara, dan menantang golongan/kelompok lain untuk mengemukakan alasan-alasannya terhadap Pancasila. Dengan adu argumen ini akan terlihat mana yang benar dan solutif. Bagi Kasman, Islam adalah sumber mataair yang tak pernah kering dan tak akan ada habisnya untuk digunakan sebagai dasar dari NKRI ini jika negara ini dilandaskan pada Islam. Sebaliknya, Pancasila yang dijadikan dasar negara tak lebih seperti “air dalam tempayan”, yang diambil- diangsur, digali dari “mataair” atau sumber yang universal itu, yaitu Islam
  • 8. PERAN Dr. K.R.T. RADJIMAN WEDYODININGRAT Peran Sang Dokter Kasunanan Dia dokter bumiputera yang cemerlang. Perannya penting dalam memimpin rapat persiapan pembentukan negara Indonesia merdeka. WAKILNYA di Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), RP Soeroso, mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 1986. Sementara sang ketua, KRT Radjiman Wedyodiningrat, baru tahun ini mendapat gelar tersebut. “Peranannya yang terpenting sebagai ketua BPUPKI adalah memberikan arah pada seluruh wacana penyusunan dasar negara, dalam arti menyetujui atau menolak usul-usul anggota,” tulis Saafroedin Bahar, “Sumbangan Daerah dalam Proses Nation Building”, termuat dalam Regionalisme, Nasionalisme, dan Ketahanan Nasional karya Ichlasul Amal dan Armaidy Armawi. Radjiman Wedyodiningrat lahir di Yogyakarta pada 21 April 1879 dari keluarga biasa. Selagi masih kecil, dia sudah kehilangan orangtuanya. Prihatin dengan nasibnya, Dr Wahidin Soedirohoesodo menolong pemuda berbakat dan penuh cita-cita itu untuk memperoleh pengajaran yang baik. Menurut AG Pringgodigdo dalam Ensiklopedi Umum, Radjiman lulus dari Sekolah Dokter Bumiputera (Stovia) sebagai “dokter jiwa” pada 1898. Setelah beberapa tahun bekerja di Banyumas, Purworejo, Semarang, dan Madiun, dia meneruskan pendidikannya dan menjadi asisten di Stovia sampai lulus sebagai Indisch Arts. Dia kemudian bekerja di Sragen, menjadi asisten dokter istana Kasunanan Surakarta, dan dokter rumahsakit jiwa Lawang Jawa Timur –namanya kemudian dilekatkan pada rumahsakit tersebut: Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat. “Pada Oktober 1909 ia tiba di Negeri Belanda untuk melanjutkan pendidikan sebagai dokter dan untuk mengkhitan putra-putra Susuhunan,” tulis Harry Poeze dalam Di Negeri Penjajah, Orang Indonesia di Negeri Penjajah 1600-1950. Dia lulus dengan “hasil cemerlang” dan bergelar Arts. “Dengan demikian kedudukan dokter Radjiman setaraf dengan dokter-dokter lulusan Universitas bangsa Belanda,” tulis Pringgodigdo, “suatu hal yang waktu itu tidak mudah dicapai oleh seorang anak pribumi, jika tidak sungguh-sungguh cemerlang kecakapan dan kepandaiannya.” Radjiman menjadi orang Indonesia kedua, setelah WK Tehupeiory, yang berceramah di Indisch Genootschap (Indies Institute) pada Februari 1911. Dalam ceramahnya, dia memberikan jawaban atas pertanyaan “apakah orang Jawa dapat menerima pencerahan lebih lanjut.” Pidato Radjiman, yang dilengkapi cuplikan dari buku-buku psikologi, diterima dengan penuh pujian.
  • 9. Selain di Belanda, Radjiman memperdalam keahliannya di Berlin dan Paris. “Wedyodiningrat menjadi dokter ahli bedah, ahli ilmu bersalin, dan ahli penyakit kandungan,” tulis Pringgodigdo. Sepulang dari Belanda pada pertengahan 1911, Radjiman menjadi dokter istana Kasunanan Surakarta yang pertama di Solo. Selain itu, dia kembali aktif di Boedi Oetomo sebagai wakil ketua, menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat), dan memimpin majalah tengah bulanan Timboel. Pada masa pendudukan Jepang, Radjiman menduduki jabatan-jabatan prestius tapi yang terpenting adalah ketua BPUPKI. “Apa dasar negara Indonesia jika kelak merdeka?” adalah pertanyaan yang diajukannya dalam sidang BPUPKI yang kemudian dijawab Sukarno dengan uraian mengenai Pancasila. Radjiman Wedyodiningrat wafat pada 20 September 1952. Jenazahnya dikebumikan di Desa Melati, Sleman, Yogyakarta, tempat peristirahatan terakhir bapak angkatnya, Wahidin Soedirohusodo.