SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
ANALISA BREAK EVENT POINT (BEP) / TITIK IMPAS
Analisa Break Event Point (BEP) adalah titik dimana perusahaan belum
memperoleh keuntungan tetapi juga tidak dalam kondisi rugi. Atau BEP merupakan
suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya
variabel, keuntungan dan volume aktivitas. Masalah BEP baru akan muncul dalam
perusahaan apabila perusahaan tersebut mempunyai Biaya Variabel dan Biaya
Tetap. Suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu dapat menderita
kerugian dikarenakan penghasilan penjualannya hanya mampu menutup biaya
variabel dan hanya bisa menutup sebagian kecil biaya tetap.
Contribution Margin adalah selisih antara penghasilan penjualan dan biaya
variabel, yang merupakan jumlah untuk menutup biaya tetap dan keuntungan.
Perusahaan akan memperoleh keuntungan dari hasil penjualannya apabila
kontribusi marginnya lebih besar dari biaya tetap, yang berarti total penghasilan
penjualan lebih besar dari total biaya.
BEP ditinjau dari konsep kontribus margin menyatakan bahwa volume penjualan
dimana kontribusi margin sama besarnya dengan total biaya tetapnya.
Manfaat Analisis Break Even Point (Titik Impas)
- Jumlah penjualan minimal harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian;
- Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu;
- Seberapa jauhkah yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu;
- Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita
rugi
- Untuk mengetahu bagaimana efek perubahan harga jual biaya dan volume
penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Asumsi dasar dalam analisa BEP antara lain :
a. Biaya dapat diklasifikasikan kedalam kompunen biaya variabel dan biaya tetap;
b. Total biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume produksi atau
penjualan, sedangkan total biaya variabel per unit tetap konstan.
c. Total biaya tetap tidak mengalami perubahan, meskipun ada perubahan volume
produksi atau penjualan, sedangkan biaya tetap / unit akan berubah karena
adanya perubahan volume kegiatan.
d. Harga jual per unit tidak akan berubah selama periode melakukan analisa
e. Perusahaan hanya membuat dan menjual satu jenis produk. Jika membuat dan
menjual lebih dari satu jenis produk, maka perbandingan penghasilan penjualan
antara masing-masing produk (disebut sebagaiSales Mix) akan tetap konstan.
f. Kapasitas produksi pabrik relatif konstan
g. Harga faktor produksi relatif konstan
h. Efisiensi produksi tidak berubah
i. Perubahan padapersediaan awal dan akhir jumlhanya tidak berarti
j. Volume merupakan faktor satu-satunya yang mempengaruhi biaya.
BEP dapat ditentukan dengan beberapa cara :
1. Pendekatan grafik
BEP terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis
total biaya.
2. Metode Trial Error
3. Pendekatan Matematis
Rumusnya adalah :
a. BEP (unit) = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit).
b. BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya avriabel / total hasil penjualan)
Margin of safety adalah batas keamanan yang menyatakan sampai seberapa jauh
volume penjualan yang dianggarkan boleh turun agar perusahaan tidk menderita
rugi atau dengan kata lain, batas maksimum penurunan volume penjualan yang
dianggarkan, yang tidak mengakibatkan kerugian.
MS = (Budget Sales – BEP) / Budget Sales
Budget Sales adalah jumlah penjualan yang telah ditargetkan
Contoh Soal :
1. Rencana penjualan tahun 2000 meliputi kedua jenis produk adalah sbb :
a. Penjualan
Nama Produk Jumlah Unit Harga /unit Total
Produk A 15.000 Rp 1.000,- Rp 15.000.000
Produk B 10.000 Rp 750,- Rp 7.500.000
Biaya Variabel Produk A 15.000 Rp 500 Rp 7.500.000
Biaya variabel Produk B 10.000 Rp 300 Rp 3.000.000
Biaya Tetap keseluruhan Rp 5.000.000 setahun.
Dengan data tersebut saudara diminta untuk :
1. Menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam Rupiah
2. Menentukan BEP produk A dalam unit
3. Menentukan BEP produk B dalam unit
Jawaban :
A. Menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam Rupiah
Rumus :
BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya variabel / total penjualan)
BEP = 5.000.000 / (1- (7.500.000+3.000.000) / (15.000.000+7.500.000)
BEP = 5.000.000 / (1 - 0.47)
BEP = 5.000.000 / 0.53
BEP = Rp 9.433.962,26 dibulatkan Rp 9.433.962,-
B. Menentukan BEP produk A dalam unit
Rumus :
BEP (unit) Produk A
= Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit).
BEP = 5.000.000 / (1.000 – 500)
BEP = 10.000 unit
C. Menentukan BEP produk B dalam unit
Rumus :
BEP (unit) Produk B
= Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit).
BEP = 5.000.000 / (750 – 300)
BEP = 11.111,11 unit dibulatkan 11.111 unit
2. Sebuah perusahaan menjual 100.000 buah hasil produksinya dengan harga Rp
20,-/buah. Biaya variabel per buah barang adalah Rp 14,- (yang Rp 11,- adalah
biaya produksinya dan sisanya adalah biaya pemasaran). Biaya tetap, terjadinya
secara merata jumlahnya Rp 792.000 (yang Rp 500.000,- biaya produksi dan lainnya
adalah biaya pemasaran.
Saya bantu buatkan tabel angka –nya untuk memudahkan mengerjakan :
Total Unit Harga Jual / unit Biaya
Variabel/unit
B.adm & pemsran
100.000 Rp 20 Rp 11 Rp 3/unit
Biaya
Tetap
Rp 500.000
Rp 292.000
Note :
Menurut Wikipedia biaya tetap adalah pengaluran yang tidak berubah sebagai
fungsi dari aktivitas suatu bisnis dalam periode yang sama. Dan biaya
Variabel adalah biaya berkaitan dengan volume (dan dibayar per barang/jasa yang
diproduksi). Dalam contoh diatas B. Adsministrasi dan pemasaran ada yang
dimasukkan ke unsur variabel dan sebagian masuk ke biaya tetap. Penggolongan itu
berdasarkan timbul dan besarnya pada masing-masing unsur.
Pertanyaan :
1. Tentukan BEP / rupiah dan unit
2. Menghitung berapa buah barang yang harus dijual agar perusahaan untung Rp
90.000,-
Jawaban :
A. Tentukan BEP dalam unit
Rumus :
BEP (unit) = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit).
BEP = 792.000 / (20 – 14)
BEP = 792.000 / 6
BEP = 132.000 unit
Tentukan BEP dalam rupiah
Rumus :
BEP (Rp) =
Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya variabel / total hasil penjualan)
BEP = 792.000 / (1 – (1.400.000/2.000.000)
BEP = 792.000 / 0.3
BEP = Rp 2.640.000,-
B. Menghitung berapa buah barang yang harus dijual agar perusahaan untung Rp
90.000,-.
LABA = HARGA JUAL – TOTAL BIAYA
90.000 = X – (b. Variabel + biaya tetap)
90.000 = x – (1.400.000 + 792.000)
90.000 = x – 2.192.000
X = 2.192.000 + 90.000
X = Rp 2.282.000,-
Jadi harga jualnya Rp 2.282.000,-.
PENGEMBANGAN FORMULA BEP (BREAK EVEN POINT)
BEP >>>>> TR = TC
Dimana :
TR = Total Revenue
TC = Total Cost
Pengembangannya dengan membentuk persamaan linier sederhana dibawah ini :
TR = TC
TR – TC = 0
Langkahnya adalah sbb :
1. Menurunkan rumus TR
TR = Harga per unit x Qty
2. Menurunkan Rumus TC
TC = VC + FC
Dimana :
VC = Variabel Cost (Biaya Variabel)
FC = Fixed Cost (biaya Tetap)
TC = VC + TC
TC = (Qty + Unit Variabel cost) + Fix Cost
3. Membuat persamaan Linier
TR – TC = 0
(Harga per unit x Qty) – ((Qty + Unit Variabel cost) + Fix Cost) = 0, ATAU
(Harga per unit x Qty) – (Qty + Unit Variabel cost) - + Fix Cost = 0
Qty x (Harga per unit – Unit Variabel cost) = Fixed Cost
Keterangan :
Q (Quantity ) adalah jumlah barang yang akan dijual, yang dalam perusahaan
manufaktur tentunya diproduksi terlebih dahulu;
R (Revenue ) adalah pendapatan, yang dalam perusahaan manufaktur biasanya
didominasi oleh Sales, yang mana Sales (penjualan) adlah jumlah terjual (Qty x
Unit produk yang terjual);
Unit Price (harga per unit) adalah harga per unit dari barang yang akan dijual;
VC (Variabel Cost) adalah cost yang timbul akibat diproduksinya suatu barang,
artinya segala yang cost yang terjadi untuk memproduksi suatu barang. Seperti
sebelumnya “Variabel Cost” akan berubah-ubah mengikuti jumlah produk yang
akan diproduksi. Semakin banyak yang diproduksi semakin besar juga biaya
variabelnya, begitu juga sebaliknya.
Jika kita lihat pada Laporan Laba Rugi , Variabel Cost akan tergolong ke dalam
kelompok “Cost of Good Sales”, atau Harga pokok penjualan. Yang pada
perusahaan manufaktur umumnya terdiri dari :
- Bahan Baku (Raw Material);
- Bahan penolong ;
- Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) atau Direct Labour Cost
- BOP (Overhead Pabrik) yang biasanya terdiri dari penyusutan Gedung Pabrik,
Penyusutan Mesin yang menggunakan unit production output, Maintenance, Listrik,
pengiriman dll
- Unit Variabel Cost adlah besarnya variabel cost yang ditimbulkan untuk
membuat satu unit produk tertentu, yang besarnya diperoleh dengan cara
membagi total variabel cost (Variabel Cost) dengan jumlah product yang dibuat
(Qty).
- Fixed Cost adalah cost yang akan terjadi akibat penggunaan sumber daya
tertentu yang penggunaannya tanpa dipengaruhi oleh banyak sedikitnya produk
yang diproduksi.
Misalnya adalah Biaya operasional seperti payroll dan biaya perlengkapan kantor,
biaya sewa, dan biaya penyusutan dan amortisasi yang menggunakan metode garis
lurus.
KETERBATASAN ANALISIS BREAL EVEN POINT
BEP dapat dirasakan manfaatnya apabila titik BEP dapat dipertahankan selama
periode tertentu. Keadaan ini dipertahankan apabila biaya-biaya dan harga jual
adalah konstan, karena naik turunnya harga jual dan biaya akan mempengaruhi
titik break even.
Dalam kenyataannya analisis ini agak sukar untuk diterapkan. Oleh sebab itu bagi
analis perlu diketahui bahwa analisi BEP mempunyai limitasi-limitasi tertentu,
yaitu :
a. Fixed Cost haruslah konstan selama periode atau range of out put tertentu;
b. Variabel Cost dalam hubungannya dengan sales haruslah konstan;
c. Sales Price per unit tidak berubah dalam periode tertentu;
d. Sales Mix adalah konstan.
Berdasarkan limitasi-limitasi tersebut, BEP akan bergeser atau berubah apabila
:
1. Perubahan, terjadi sebagai akibat bertambahnya kapasitas produksi, dimana
perubahan ini ditandai dengan naik turunnya garis FC dan TC-nya, meskipun
perubahannya tidak mempengaruhi kemiringan garis TC. Bila FC naik BEP akan
bergeser keats atau sebaliknya;
2. Perubahan pada variabel cost ratio atau VC per unit, dimana perubahan ini
akan menentukan bagaimana miringnya garis total cost. Naiknya biaya VC per unit
akan menggeser BEP ke atas atau sebaliknya;
3. Perubahan dalam Sales Price per unit
Perubahan ini akan mempengaruhi miringnya garis total revenue (TR). Naiknya
harga jual per unit pada level penjualan yang sama walaupun semua biaya adalah
tetap, akan menggeser ke bawah atau sebaliknya;
4. Terjadinya perubahan dalam sales mix
Apabila suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu macam produk maka
komposisi atau perbandingan antara satu produk dengan produk lain (sales mix)
haruslah tetap. Apabila terjadiperubahan misalnya terjadi kenaikan 20% pada
produk A sedangkan produk B tetap maka BEP pun akan berubah.
Sumber : Laboratorium Pengembangan Akuntansi Gunadarma dan Pusat
Pengembangan Bahan Ajar UMB

Contenu connexe

Tendances

Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingAni Andiyani
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksiAhmad Rudi
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPSujatmiko Wibowo
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...Altina Hanum
 
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAnggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAii Lelasari
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)arkirusmana
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateMaiya Maiya
 

Tendances (20)

Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
MEMAKSIMASI PROFIT PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, ANALISIS JANGKA PENDEK DAN...
 
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAnggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Analisis trend
Analisis trendAnalisis trend
Analisis trend
 
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
 
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bopContoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
 

En vedette

Alk analisis sumber dan penggunaan modal kerja
Alk  analisis sumber dan penggunaan modal kerjaAlk  analisis sumber dan penggunaan modal kerja
Alk analisis sumber dan penggunaan modal kerjaHarisno Al-anshori
 
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even Point
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even PointMakalah Ekonomi Teknik, Break Even Point
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even Pointojicatel
 
Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP)Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP)dewianggg
 
Soal latihan pengantar ekonomi makro
Soal latihan pengantar ekonomi makro Soal latihan pengantar ekonomi makro
Soal latihan pengantar ekonomi makro azelia
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even pointTri Yulianto
 
Kisi kisi soal ekonomi x semester genap 2014
Kisi kisi soal ekonomi x semester genap 2014Kisi kisi soal ekonomi x semester genap 2014
Kisi kisi soal ekonomi x semester genap 2014Kasmadi Rais
 

En vedette (7)

Presentasi bep
Presentasi bepPresentasi bep
Presentasi bep
 
Alk analisis sumber dan penggunaan modal kerja
Alk  analisis sumber dan penggunaan modal kerjaAlk  analisis sumber dan penggunaan modal kerja
Alk analisis sumber dan penggunaan modal kerja
 
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even Point
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even PointMakalah Ekonomi Teknik, Break Even Point
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even Point
 
Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP)Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP)
 
Soal latihan pengantar ekonomi makro
Soal latihan pengantar ekonomi makro Soal latihan pengantar ekonomi makro
Soal latihan pengantar ekonomi makro
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even point
 
Kisi kisi soal ekonomi x semester genap 2014
Kisi kisi soal ekonomi x semester genap 2014Kisi kisi soal ekonomi x semester genap 2014
Kisi kisi soal ekonomi x semester genap 2014
 

Similaire à BEP ANALISIS

P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptxP7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptxAhmadKhusyaini
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxRiaMennita
 
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).ppt
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).pptPPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).ppt
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).pptmusicminang
 
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptxPP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptxAnggunRusyantia
 
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.pptSlide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.pptfeliciaclarissa6
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfRiaMennita
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirimInggarh
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuanganRiasusanti874
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)Ardhy Danu
 
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptxANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptxmuhammadmirzaIkhsanu
 
Analisa_Break_Event_Point_BEP.ppt
Analisa_Break_Event_Point_BEP.pptAnalisa_Break_Event_Point_BEP.ppt
Analisa_Break_Event_Point_BEP.pptMadeTrisnaSastradi
 

Similaire à BEP ANALISIS (20)

Analisa Pulang Pokok
Analisa Pulang PokokAnalisa Pulang Pokok
Analisa Pulang Pokok
 
bep_update.ppt
bep_update.pptbep_update.ppt
bep_update.ppt
 
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptxP7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
P7 ANALISIS BIAYA_BEP.pptx
 
Prakarya BEP.ppsx
Prakarya BEP.ppsxPrakarya BEP.ppsx
Prakarya BEP.ppsx
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
 
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).ppt
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).pptPPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).ppt
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).ppt
 
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptxPP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
 
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.pptSlide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirim
 
Analisi break eeven
Analisi break eevenAnalisi break eeven
Analisi break eeven
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuangan
 
bep- (1).pptx
bep- (1).pptxbep- (1).pptx
bep- (1).pptx
 
11 analisis break even
11 analisis break even11 analisis break even
11 analisis break even
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
MATEMATIKA BISNIS (BEP).pptx
MATEMATIKA BISNIS (BEP).pptxMATEMATIKA BISNIS (BEP).pptx
MATEMATIKA BISNIS (BEP).pptx
 
Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)
 
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptxANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
 
Analisis BEP (2017)
Analisis BEP (2017)Analisis BEP (2017)
Analisis BEP (2017)
 
Analisa_Break_Event_Point_BEP.ppt
Analisa_Break_Event_Point_BEP.pptAnalisa_Break_Event_Point_BEP.ppt
Analisa_Break_Event_Point_BEP.ppt
 

Dernier

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 

Dernier (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 

BEP ANALISIS

  • 1. ANALISA BREAK EVENT POINT (BEP) / TITIK IMPAS Analisa Break Event Point (BEP) adalah titik dimana perusahaan belum memperoleh keuntungan tetapi juga tidak dalam kondisi rugi. Atau BEP merupakan suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume aktivitas. Masalah BEP baru akan muncul dalam perusahaan apabila perusahaan tersebut mempunyai Biaya Variabel dan Biaya Tetap. Suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu dapat menderita kerugian dikarenakan penghasilan penjualannya hanya mampu menutup biaya variabel dan hanya bisa menutup sebagian kecil biaya tetap. Contribution Margin adalah selisih antara penghasilan penjualan dan biaya variabel, yang merupakan jumlah untuk menutup biaya tetap dan keuntungan. Perusahaan akan memperoleh keuntungan dari hasil penjualannya apabila kontribusi marginnya lebih besar dari biaya tetap, yang berarti total penghasilan penjualan lebih besar dari total biaya. BEP ditinjau dari konsep kontribus margin menyatakan bahwa volume penjualan dimana kontribusi margin sama besarnya dengan total biaya tetapnya. Manfaat Analisis Break Even Point (Titik Impas) - Jumlah penjualan minimal harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian; - Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu; - Seberapa jauhkah yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu; - Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi - Untuk mengetahu bagaimana efek perubahan harga jual biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh. Asumsi dasar dalam analisa BEP antara lain : a. Biaya dapat diklasifikasikan kedalam kompunen biaya variabel dan biaya tetap; b. Total biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan, sedangkan total biaya variabel per unit tetap konstan. c. Total biaya tetap tidak mengalami perubahan, meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan, sedangkan biaya tetap / unit akan berubah karena adanya perubahan volume kegiatan. d. Harga jual per unit tidak akan berubah selama periode melakukan analisa e. Perusahaan hanya membuat dan menjual satu jenis produk. Jika membuat dan menjual lebih dari satu jenis produk, maka perbandingan penghasilan penjualan antara masing-masing produk (disebut sebagaiSales Mix) akan tetap konstan. f. Kapasitas produksi pabrik relatif konstan g. Harga faktor produksi relatif konstan h. Efisiensi produksi tidak berubah i. Perubahan padapersediaan awal dan akhir jumlhanya tidak berarti j. Volume merupakan faktor satu-satunya yang mempengaruhi biaya.
  • 2. BEP dapat ditentukan dengan beberapa cara : 1. Pendekatan grafik BEP terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis total biaya. 2. Metode Trial Error 3. Pendekatan Matematis Rumusnya adalah : a. BEP (unit) = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit). b. BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya avriabel / total hasil penjualan) Margin of safety adalah batas keamanan yang menyatakan sampai seberapa jauh volume penjualan yang dianggarkan boleh turun agar perusahaan tidk menderita rugi atau dengan kata lain, batas maksimum penurunan volume penjualan yang dianggarkan, yang tidak mengakibatkan kerugian. MS = (Budget Sales – BEP) / Budget Sales Budget Sales adalah jumlah penjualan yang telah ditargetkan Contoh Soal : 1. Rencana penjualan tahun 2000 meliputi kedua jenis produk adalah sbb : a. Penjualan Nama Produk Jumlah Unit Harga /unit Total Produk A 15.000 Rp 1.000,- Rp 15.000.000 Produk B 10.000 Rp 750,- Rp 7.500.000 Biaya Variabel Produk A 15.000 Rp 500 Rp 7.500.000 Biaya variabel Produk B 10.000 Rp 300 Rp 3.000.000 Biaya Tetap keseluruhan Rp 5.000.000 setahun. Dengan data tersebut saudara diminta untuk : 1. Menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam Rupiah 2. Menentukan BEP produk A dalam unit 3. Menentukan BEP produk B dalam unit Jawaban : A. Menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam Rupiah Rumus : BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya variabel / total penjualan) BEP = 5.000.000 / (1- (7.500.000+3.000.000) / (15.000.000+7.500.000) BEP = 5.000.000 / (1 - 0.47) BEP = 5.000.000 / 0.53
  • 3. BEP = Rp 9.433.962,26 dibulatkan Rp 9.433.962,- B. Menentukan BEP produk A dalam unit Rumus : BEP (unit) Produk A = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit). BEP = 5.000.000 / (1.000 – 500) BEP = 10.000 unit C. Menentukan BEP produk B dalam unit Rumus : BEP (unit) Produk B = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit). BEP = 5.000.000 / (750 – 300) BEP = 11.111,11 unit dibulatkan 11.111 unit 2. Sebuah perusahaan menjual 100.000 buah hasil produksinya dengan harga Rp 20,-/buah. Biaya variabel per buah barang adalah Rp 14,- (yang Rp 11,- adalah biaya produksinya dan sisanya adalah biaya pemasaran). Biaya tetap, terjadinya secara merata jumlahnya Rp 792.000 (yang Rp 500.000,- biaya produksi dan lainnya adalah biaya pemasaran. Saya bantu buatkan tabel angka –nya untuk memudahkan mengerjakan : Total Unit Harga Jual / unit Biaya Variabel/unit B.adm & pemsran 100.000 Rp 20 Rp 11 Rp 3/unit Biaya Tetap Rp 500.000 Rp 292.000 Note : Menurut Wikipedia biaya tetap adalah pengaluran yang tidak berubah sebagai fungsi dari aktivitas suatu bisnis dalam periode yang sama. Dan biaya Variabel adalah biaya berkaitan dengan volume (dan dibayar per barang/jasa yang diproduksi). Dalam contoh diatas B. Adsministrasi dan pemasaran ada yang dimasukkan ke unsur variabel dan sebagian masuk ke biaya tetap. Penggolongan itu berdasarkan timbul dan besarnya pada masing-masing unsur. Pertanyaan : 1. Tentukan BEP / rupiah dan unit 2. Menghitung berapa buah barang yang harus dijual agar perusahaan untung Rp 90.000,- Jawaban : A. Tentukan BEP dalam unit Rumus : BEP (unit) = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit). BEP = 792.000 / (20 – 14) BEP = 792.000 / 6 BEP = 132.000 unit Tentukan BEP dalam rupiah Rumus :
  • 4. BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya variabel / total hasil penjualan) BEP = 792.000 / (1 – (1.400.000/2.000.000) BEP = 792.000 / 0.3 BEP = Rp 2.640.000,- B. Menghitung berapa buah barang yang harus dijual agar perusahaan untung Rp 90.000,-. LABA = HARGA JUAL – TOTAL BIAYA 90.000 = X – (b. Variabel + biaya tetap) 90.000 = x – (1.400.000 + 792.000) 90.000 = x – 2.192.000 X = 2.192.000 + 90.000 X = Rp 2.282.000,- Jadi harga jualnya Rp 2.282.000,-. PENGEMBANGAN FORMULA BEP (BREAK EVEN POINT) BEP >>>>> TR = TC Dimana : TR = Total Revenue TC = Total Cost Pengembangannya dengan membentuk persamaan linier sederhana dibawah ini : TR = TC TR – TC = 0 Langkahnya adalah sbb : 1. Menurunkan rumus TR TR = Harga per unit x Qty 2. Menurunkan Rumus TC TC = VC + FC Dimana : VC = Variabel Cost (Biaya Variabel) FC = Fixed Cost (biaya Tetap) TC = VC + TC TC = (Qty + Unit Variabel cost) + Fix Cost 3. Membuat persamaan Linier TR – TC = 0 (Harga per unit x Qty) – ((Qty + Unit Variabel cost) + Fix Cost) = 0, ATAU (Harga per unit x Qty) – (Qty + Unit Variabel cost) - + Fix Cost = 0 Qty x (Harga per unit – Unit Variabel cost) = Fixed Cost Keterangan : Q (Quantity ) adalah jumlah barang yang akan dijual, yang dalam perusahaan manufaktur tentunya diproduksi terlebih dahulu; R (Revenue ) adalah pendapatan, yang dalam perusahaan manufaktur biasanya didominasi oleh Sales, yang mana Sales (penjualan) adlah jumlah terjual (Qty x Unit produk yang terjual); Unit Price (harga per unit) adalah harga per unit dari barang yang akan dijual; VC (Variabel Cost) adalah cost yang timbul akibat diproduksinya suatu barang, artinya segala yang cost yang terjadi untuk memproduksi suatu barang. Seperti
  • 5. sebelumnya “Variabel Cost” akan berubah-ubah mengikuti jumlah produk yang akan diproduksi. Semakin banyak yang diproduksi semakin besar juga biaya variabelnya, begitu juga sebaliknya. Jika kita lihat pada Laporan Laba Rugi , Variabel Cost akan tergolong ke dalam kelompok “Cost of Good Sales”, atau Harga pokok penjualan. Yang pada perusahaan manufaktur umumnya terdiri dari : - Bahan Baku (Raw Material); - Bahan penolong ; - Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) atau Direct Labour Cost - BOP (Overhead Pabrik) yang biasanya terdiri dari penyusutan Gedung Pabrik, Penyusutan Mesin yang menggunakan unit production output, Maintenance, Listrik, pengiriman dll - Unit Variabel Cost adlah besarnya variabel cost yang ditimbulkan untuk membuat satu unit produk tertentu, yang besarnya diperoleh dengan cara membagi total variabel cost (Variabel Cost) dengan jumlah product yang dibuat (Qty). - Fixed Cost adalah cost yang akan terjadi akibat penggunaan sumber daya tertentu yang penggunaannya tanpa dipengaruhi oleh banyak sedikitnya produk yang diproduksi. Misalnya adalah Biaya operasional seperti payroll dan biaya perlengkapan kantor, biaya sewa, dan biaya penyusutan dan amortisasi yang menggunakan metode garis lurus. KETERBATASAN ANALISIS BREAL EVEN POINT BEP dapat dirasakan manfaatnya apabila titik BEP dapat dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini dipertahankan apabila biaya-biaya dan harga jual adalah konstan, karena naik turunnya harga jual dan biaya akan mempengaruhi titik break even. Dalam kenyataannya analisis ini agak sukar untuk diterapkan. Oleh sebab itu bagi analis perlu diketahui bahwa analisi BEP mempunyai limitasi-limitasi tertentu, yaitu : a. Fixed Cost haruslah konstan selama periode atau range of out put tertentu; b. Variabel Cost dalam hubungannya dengan sales haruslah konstan; c. Sales Price per unit tidak berubah dalam periode tertentu; d. Sales Mix adalah konstan. Berdasarkan limitasi-limitasi tersebut, BEP akan bergeser atau berubah apabila : 1. Perubahan, terjadi sebagai akibat bertambahnya kapasitas produksi, dimana perubahan ini ditandai dengan naik turunnya garis FC dan TC-nya, meskipun perubahannya tidak mempengaruhi kemiringan garis TC. Bila FC naik BEP akan bergeser keats atau sebaliknya; 2. Perubahan pada variabel cost ratio atau VC per unit, dimana perubahan ini akan menentukan bagaimana miringnya garis total cost. Naiknya biaya VC per unit akan menggeser BEP ke atas atau sebaliknya; 3. Perubahan dalam Sales Price per unit Perubahan ini akan mempengaruhi miringnya garis total revenue (TR). Naiknya harga jual per unit pada level penjualan yang sama walaupun semua biaya adalah tetap, akan menggeser ke bawah atau sebaliknya;
  • 6. 4. Terjadinya perubahan dalam sales mix Apabila suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu macam produk maka komposisi atau perbandingan antara satu produk dengan produk lain (sales mix) haruslah tetap. Apabila terjadiperubahan misalnya terjadi kenaikan 20% pada produk A sedangkan produk B tetap maka BEP pun akan berubah. Sumber : Laboratorium Pengembangan Akuntansi Gunadarma dan Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB