SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
1
TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Dosen Pengampu : Prawidya Lestari, M.Pd.I
DiajukanUntuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PsikologiPerkembangan
Oleh :
Nur Fatimatu Zahro
NIRM. 2086208015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA PURWOREJO
TAHUN AJARAN 2020/2021
2
BAB l
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Remaja adalah
kelompok penduduk yang berusia 10-19 tahun (WHO). Pertumbuhan dan
perkembangan selama masa remaja dibagi dalam tiga tahap, yaitu remaja awal (usia 11-
14 tahun), remaja pertengahan (usia14-17 tahun) dan remaja akhir (usia 17-20 tahun).
Mereka ada yang berada di dalam sekolah (berbasis sekolah) dan di dalam kelompok
masyarakat (berbasis masyarakat). Dalam perkembangan kepribadian seseorang, masa
remaja memiliki arti yang khusus, namun begitu masa remaja mempunyai tempat yang
tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan seseorang. Hal itu dikarenakan
remaja tidak termasuk. golongan anak, tetapi ia tidak pula termasuk golongan orang
dewasa. Seorang anak masih belum selesai perkembangannya, orang dewasa dapat
dianggap sudah berkembang penuh. Sedangkan Remaja walaupun sudah mulai
berkembang namun belum mampu untuk menguasai fungsi fisik psikisnya dengan baik.
Remaja berada dalam status interim sebagai akibat daripada posisi yang diberikan oleh
orang tua dan sebagian diperoleh dari usaha mereka sendiri yang selanjutnya
memberikan prestise tertentu padanya. Status ini berhubungan dengan masa peralihan
yang timbul sesudah pemasakan seksual (pubertas). Masa peralihan tersebut diperlukan
untuk mempelajari remaja mampu memikul tanggung jawabnya nanti dalam masa
dewasa. Oleh sebab itu suatu pendidikan yang emansipatoris akan membantu remaja
untuk melepaskan status interimnya supaya ia dapat menjadi dewasa yang bertanggung
jawab.
3
Masa remaja adalah masa yang paling banyak mengalami perubahan secara psikologis,
biologis dan fisiologis. Kondisi ini terjadi melalui berbagai transisi dari berbagai dimensi
yang dalam proses perkembanganya mengalami perubahan-perubahan yang berdampak pada
munculnya kondisi yang membinggungkan, keragu-raguan, ketakutanketakutan dan
kecemasan-kecemasan. Berbagai perubahan ini ada yang dapat dilalui oleh remaja dengan
baik dan ada juga sebagain remaja yang mengalami hambatan dan gangguan dalam proses
perkembangannya sehingga dapat menghambat pencapaian tugas perkembangan selanjutnya.
Pengkajian tahap perkembangan hendaknya dapat memberikanpemahaman dan informasi
yang berguna bagi remaja, orang tua, orang dewasa maupun guru di sekolah.
2. Rumusan masalah
a. Apa saja fase - fase masa remaja ?
b. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi pubertas ?
c. Jelaskan Perkembangan fisik, social, bahasa, dan seksual masa puber !
d. Alasan mengapa ada sebagian remaja yang bekerja ?
e. Jelaskan arti kedewasaan itu apa ?
f. Jelaskan hubungan remaja dan pekerja remaja dengan masyarakat !
g. Apa itu perkembangan moralitas sikap pendirian dan pandangan hidup ?
h. Sebutkan tugas – tugas perkembangan masa remaja !
i. Jelaskan strategi apa yang dilakukan guru dalam pembelajaran anak SMA/SMK/MA ?
BAB Il
PEMBAHASAN
4
1. Fase-fase masa remaja: pubertas dan adolesensi
Suatu analisa yang cermat mengenai semua aspek perkembangan dalam remaja,
secara global masa remaja berlangsung antara umur 12-21 tahun, dengan pembagian
12-15 tahun :masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan, 18-21 tahun :
masa remaja akhir. Dalam buku-buku Jerman masih ada pembagian yang lain lagi
yaitu pembagian dalam prapubertas (masa peralihan dari masa anak-anak ke masa
remaja), pubertas (masa pemasakan seksual), dan adolesensi (masa remaja akhir
sebelum memasuki masa dewasa). Pra pubertas adalah periode sekitar 2 tahun
sebelum terjadinya pemasakan seksual yang sesungguhnya tetapi sudah terjadi
perkembangan fisiologis yang berhubungan dengan pemasakan beberapa kelenjar
endoktrin. Kelenjar endoktrin adalah kelenjar yang bermuara secara langsung di
dalam saluran darah. Zat-zat yang dikeluarkan disebut hormon. Hormonhormon
tadi memberikan stimulasi pada badan anak sedemikian rupa, hingga anak
merasakan rangsangrangsang tertentu, suatu rangsang hormonal yang
menyebabkan suatu rasa tidak tenang dalam diri anak suatu rasa yang belum
pernah dialami sebelumnya, yang tidak dimengertinya dan yang mengakhiri tahun-
tahun anak yang menyenangkan. 1
Masa pubertas atau masa pemasakan seksual umumnya terjadi antara usia 12-16 tahun
pada remaja laki-laki dan 11-15 tahun pada remaja wanita. Pubertas awal pada remaja wanita
ditandai dengan menstruasi, sedangkan remaja laki-laki ditandai dengan masa mimpi pertama
yang tanpa disadarinya mengeluarkan sperma. Biasanya perkembangan biologis gadis lebih
cepat satu tahun dibandingkan perkembangan biologis seorang pemuda.
1 Riryn Fatmawaty, Memahami PsikologiRemaja(FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan),Jurnal UNISLA, Vol vi,
No.02 hlm.57
5
Masa adolesensi sebagai masa remaja akhir atau batas dewasa awal umumnya antara usia
18-21 tahun. Walaupun masih banyak ditemukan seorang anak yang berusia lebih dari 21
tahun tetapi masih dalam pengawasan orang tuanya dan belum bisa hidup mandiri secara
ekonomi. Dalam kasus di atas paling tidak remaja yang sudah diambang masa dewasa sudah
mengerti norma-norma masyarakat tanpa harus didikte, sudah memikirkan rencana kehidupan
selanjutnya dan sudah berfikir secara bijaksana. Remaja yang tidak jelas ini memberi waktu
kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan
sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
2. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pubertas
Di samping faktor genetik, faktor lingkungan seperti nutrisi dan stres juga
berperan dalam awitan pubertas. Pengaruh lingkungan terhadap batas usia pubertas 15
Respon neuroendokrin terjadap berbagai faktor lingkungan menunjukkan pola yang
berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan tertentu menggunakan
beberapa jalur spesifik dalam mempengaruhi pubertas.2
Yusuf Syamsu, dalam (Psikologi Pekembangan Anak dan Remaja, 2002:06)
mengklasifikasikan sebagai berikut :
1) Di lingkungan keluarga
-batasan (norma) keluarga
a sbagi individu maupun kelompok dalam
mencapai tujuannya.
2) Di lingkungan Sekolah
2 Riryn Fatmawaty, Memahami Psikologi Remaja(FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan),Jurnal UNISLA, Vol vi
No.02 hlm.61
6
an sekolah
-teman di selolah
ersikap hormat terhadap guru, pemimpin sekolah dan staf lainnya
merealisasikan tujuan-tujuannya Pada umumnya masa
remaja adalah masa belajar di sekolah menengah pertama atau setingkat. (A.M. P Knoers
Dkk,1982:301).Yusuf Syamsu (2002:06) menambahkan bahwa, remaja adalah calon-
calon pemimpin bangsa yang harus menjalin masa pendidikan di sekolah, tetapi kalau
kita jumpai di pelosok-pelosok desa banyak remaja yang sudah putus sekolah dengan
alasan-alasan sebagai berikut :
omi: anak-anak diharapkan dapat membantu mencari nafkah orang tuanya
atau orang tua tidak sanggup membiayai ongkos pendidikan anak-anaknya
a
sendiri, mereka ingin mencari
nafkah sendiri, ingin merdeka dan menentukan kehidupannya sendiri
dengan watak sosial, dan watak ini menyebabkan
tingkah laku seseorang sangant terikat dengan lingkungan
3) Di lingkungan Masyarakat
terhadap hak-hak orang lain
dengan orang lain
i altruis terhadap kesejahteraan orang lain
3. Perkembangan fisik, social, bahasa, dan seksual masa puber
1) Perkembangan Fisik
Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan fisik sangat pesat pada usia 12/13-17/18
tahun. Pada masa ini, remaja merasakan ketidaknyamanan dan ketidakharmonisan pada diri
mereka karena anggota badan dan otot-otonya tumbuh secara tidak seimbang. Pertumbuhan otak
secara cepat terjadi pada usia 10-12/13 dan 14-16/17 tahun. Pertumbuhan otak wanita meningkat
1 tahun lebih cepat daripada laki laki yaitu pada usia 11 tahun, sedangkan pertumbuhan otak
7
laki-laki meningkat 2x lebih cepat dari pada wanita dalam usia 15 tahun.3
2) Perkembangan Sosial
Social cognition berkembang pada masa remaja. Social Cognition yaitu kemampuan
untuk memahami orang lain. Remaja dapat memhami orang lain sebagai individu yang unik,
baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat nilai-nilai maupun perasaanya. Pemahaman ini
mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang
lebih akrab dengan mereka, terutama teman sebaya.
3) Perkembangan Bahasa
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang ia telah banyak belajar dari
lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan. Lingkungan
remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan
lingkungan sekolah. Pola bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam
keluarga atau bahasa itu.
Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat di
mana mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan
masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku bahasa.
Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengkutip
proses belajar disekolah. Sebagaimana diketahui, dilembaga pendidikan diberikan rangsangan
yang terarah sesuai dengan kaidah-kaedah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan
memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata, tetapi juga secara berencana merekayasa
perkembangan sistem budaya, termasuk perilaku berbahasa. Pengaruh pergaulan di dalam
masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi
lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya. Dari
kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok yang bentuknya amat khusus, seperti
istilah baceman dikalangan pelajar yang dimaksudkan adalah bocoran soal ulangan atau tes.
Bahasa prokem terutama secara khusus untuk kepentingan khusus pula.
3 Riryn Fatmawaty, Memahami Psikologi Remaja(FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan),Jurnal UNISLA, Vol vi,
No.02 hlm.59&57
8
Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga masyarakat, dan sekolah dalam
perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan yang lain. Hal ini
ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan kosakata sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga
dari masyarakat lapisan pendidikan rendah atau buta huruf, akan banyak menggunakan bahasa pasar,
bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik yang pada umumnya
memiliki status sosial lebih baik, menggunakan istilah-istilah lebih selektif dan umumnya anak-anak
remajanyajugaberbahasalebihbaik.
Ragam bahasa remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan
cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau
menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti ‘ permainan diganti dengan mainan, pekerjaan
diganti dengankerjaan.
Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip
juga banyak digunakan untuk membuat susunan kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali
dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur yang pendek,
pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang bukan penutur asli
bahasa Indonesiamengalamikesulitanuntukmemahaminya.
Kita bisa mendengar bagaimana bahasa remaja ini dibuat begitu singkat tetapi sangat
komunikatif. Karakteristik perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh perkembangan
kognitif yang menurut Jean Piaget telah mencapai tahap operasional formal. Sejalan dengan
perkembangan kognitifnya, remaja mulai mampu mrngaplikasikan prinsip-prinsip berpikir formal atau
berpikir ilmiah secara baik pada setiap situasi dan telah mengalami peningkatan kemampuan dalam
menyusun pola hubungan secara komperhensif, membandingkan secara kritis antara fakta dan asumsi
denganmengurangi penggunaansymbol-simbol danterminologikonkretdalammengomunikasikannya.
Sejalan perkembangan psikis remaja yang berada pada fase pencarian jati diri, ada
tahapan kemampuan berbahasa pada remaja yang berbeda dari tahap-tahap sebelum atau
9
sesudahnya yang kadang-kadang menyimpang dari norma umum seperti munculnya istilah-
istilah khusus di kalangan remaja. Karakteristik psikologis khas remaja seringkali mendorong
remaja membangun dan memiliki bahasa relatif berbeda dan bahkan khas untuk kalangan remaja
sendiri, sampai-sampai tidak jarang orang di luar kalangan remaja kesulitan memahaminya.
Dalam perkembangan masyarakat modern sekarang ini, di kota-kota besar bahkan berkembang
pesat bahasa khas remaja yang sering dikenal dengan bahasa gaul. Bahkan karena pesatnya
perkembangan bahasa gaul ini dan untuk membantu kalangan diuluat remaja memahami bahasa
mereka, Debby Sahertian (2000) telah menyusun dan menertibkan sebuah kamus khas remaja
yang disebut dengan “ Kamus Bahasa Gaul” . Dalam kamus itu tertera sekian ribu bahasa gaul
yang menjadi bahasa khas remaja yang jika kita pelajari sangat berbeda dengan bahasa pada
umumnya. Kalangan remaja justru sangat akrab dan sangat memahami bahasa gaul serta merasa
lebih aman jika berkomunikasi dengan sesama remaja menggunakan bahasa gaul.
4) Perkembangan seksual masa puber
Pertumbuhan meningkat cepat dan mencapai puncak kecepatan. Pada fase remaja awal
(11-14 tahun)karakteristik seks sekunder mulai tampak, seperti penonjolan payudara pada remaja
perempuan, pembesaran testis pada remaja laki-laki, pertumbuhan rambut ketiak, atau rambut
pubis.
Karakteristik seks sekunder ini tercapai dengan baik pada tahap remaja pertengahan (usia 14-17
tahun) dan pada tahap remaja akhir (17-20 tahun) struktur dan pertumbuhan reproduktif hampir
komplit dan remaja telah matang secara fisik. Masa pubertas dapat mulai sejak usia 8 atau akhir
usia 15 pada anak perempuan dan sejak usia 9,5 tahun dan hingga akhir usia 15 anak laki-laki.
Ini adalah penanda mendefinisikan awal remaja. Akhir masa remaja umumnya terjadi antara usia
17 dan 21 tahun dan ditandai dengan individu mencapai fisik penuh dan jatuh tempo
perkembangan atau dewasa muda.
Ini fase perkembangan melibatkan fisik yang signifikan, hormonal,
kognitif, emosional, dan perubahan sosial. Sebuah perspektif perkembangan saraf remaja
menyatakan bahwa sebagian besar perubahan terjadi terjadi pada tiga tumpang tindih tahapan:
awal, tengah, dan akhir. awal masa remaja menandai masa pubertas, remaja tengah ditandai
dengan pertumbuhan puncak dan pematangan fisik, dan masa remaja akhir menandai akhir dari
10
pubertas dan integrasi semua keterampilan fungsional. Masa puberitas merupakan proses
kematangan yang dialami oleh manusia yang ditandai dengan adanya pertumbuhan dan
perkembangan biologis dan fisiologis.
Perubahan dalam sistem reproduksi
yang paling jelas ciri pubertas melibatkan pematangan gonad dan pengembangan berikutnya dari
karakteristik seksual sekunder, yang dihasilkan dari peningkatan produksi hormon steroid gonad.
Perempuan pematangan pubertas melibatkan amplifikasi proses pertumbuhan folikel ovarium
dan steroidogenesis, yang terjadi sampai batas tertentu sebelum pubertas (Van Wagenen &
Simpson, 1973).
Peningkatan produksi hormon steroid oleh ovarium merangsang proliferasi dinding rahim, dan
penarikan dukungan steroid pada akhir setiap siklus mengarah ke menstruasi. Menstruasi
pertama disebut sebagai menarche dan saya biasa digunakan sebagai penanda pubertas,
meskipun itu adalah peristiwa yang relative terlambat dalam kaskade kejadian yang
menyebabkan pubertas pematangan system reproduksi.
Peningkatan produksi steroid ovarium juga merangsang pembesaran
payudara, pertumbuhan rambut kemaluan, dan deposisi lemak tubuh dalam pola
perempuan yang khas. Pada akhirnya, pematangan pubertas ovarium mengarah ke
pembentukan fungsi ovarium siklik, dengan ovulasi biasa. Umumnya siklus ovulasi
pertama terjadi beberapa bulan setelah menarche, dan pembentukan siklus ovulasi.
4.Perkembangan remaja yang sekolahdan remaja yang bekerja
Kemampuan akademik anak yang sudah memasuki usia sekolah akan mulai berkembang
juga kemampuan sosialnya dalam berinteraksi. Dukungan dari orang tua dan gurunya akan
membangun perasaan kompeten atau mampu serta kepercayaan diri, dan pencapaian sebelumnya
akan memotivasi anak untuk mencapai pengalaman baru (tahap industry). Sebaliknya kegagalan
untuk memperoleh prestasi dan kurangnya dukungan membuat anak menjadi rendah diri, dan
tidak kompeten. Apabila anak gagal dalam tahapan ini, yaitu anak menjadi merasa rendah diri
dan merasa dirinya tidak mampu, maka ke depannya anak akan sulit dalam menghadapi
permasalahan secara positif dan secara optimis. Hal ini sejalan dengan anak usia sekolah dasar
(6-12 tahun) menurut tahapan perkembangan psikoseksual Freud, berada pada fase latent,
11
dimana anak melakukan pengalihan energi seksual kepada pengejaran intelektual dan interaksi
sosial. Tahapan ini sangat penting dalam pengembangan keterampilan sosial, komunikasi, dan
kepercayaan diri. Maka dari itu, peranan sekolah, terutama guru di sekolah pada anak usia
sekolah ini sangat besar.4 Kurikulum dan proses belajar perlu disesuaikan dan memperhatikan
kondisi perkembangan anak, agar dapat mempersiapkan anak bertumbuh dan berkembang
menjadi anak yang sukses di masa depannya. Namun, apa yang akan terjadi ketika anak
tidak mendapatkan cukup pengawasan baik dari guru di sekolah, ataupun orang tua di rumah?
Anak-anak secara nalurinya akan mulai mengeksplor dunia di sekelilingnya. Mereka dipenuhi
dengan rasa ingin tahu yang besar. Dengan bakat itulah, anak-anak menjadi rentan terhadap hal-
hal yang negatif dari lingkungan. Pengawasan yang dilakukan baik dari guru maupun orang tua
sama pentingnya dengan pengajaran yang hendak diberikan kepada anak.
Di samping anak perlu mendapatkan wawasan mengenai cara bersikap dan berperilaku,
namun juga ada proses pengawasan yang dilakukan oleh lingkungan. Masa remaja merupakan
masa pencarian jati diri. Rasa ingin tahu yang besar pada usia remaja disebabkan karena mereka
mulai mengenal lingkungan yang lebih luas. Kemandirian yang sudah mulai terbentuk saat usia
remaja, dan rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungan akan berpengaruh terhadap
perkembangan fisik, perkembangan intelektual dan perkembangan sosial serta moralitas remaja.
Agar Remaja dapat berhasil dalam pendidikannya di sekolah, dukungan dan peran orangtua
sangat penting.
Menurut Kathryn, PhD dalam kidshealth.org , ada 10 cara yang bisa dilakukan orangtua untuk
menjaga anak remaja tetap di jalurnya dan berhasil dalam pendidikan di sekolah menengah.5
1. Pertama, orangtua berperan aktif dalam paguyuban orangtua siswa dan guru Dukungan
orangtua terhadap program-program sekolah dapat membuat proses belajar remaja menjadi lebih
baik. Hubungan yang akrab antara orangtua dan guru di sekolah dapat mempermudah dan
4 Hasan Basri,Remaja Berkualitas:Problematika Remaja Dan Solusinya,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,1996),cetke-
2, hlm.72
5 Siti Munfarid,10 cara membantu remaja anda berhasil di sekolah,dalam
https://gln.kemendikdud.go.id/glnsite/10-cara-membantu-remaja-anda-berhasil-di-sekolah-menengah/, diakses
kamis 25 maret 2021
12
memperlancar informasi dan program– program serta kebijakan di sekolah. Jika anak remaja
Anda memiliki kebutuhan belajar atau perilaku yang khusus, pertemuan dapat dijadwalkan
dengan guru dan staf sekolah lainnya untuk mempertimbangkan pengaturan atau revisi rencana
pendidikan individual (IEP). Ingatlah bahwa orangtua atau wali dapat meminta pertemuan
dengan guru, kepala sekolah, penasihat sekolah, atau staf sekolah lainnya kapan saja selama
tahun ajaran.
2. Kedua, kunjungi sekolah dan situsnya
Mengetahui tata letak fisik gedung sekolah dan lahannya dapat membantu Anda terhubung
dengan anak remaja ketika berbicara tentang hari sekolah. Ada baiknya mengetahui lokasi kantor
utama, perawat sekolah, kantin, sarana olahraga, auditorium, dan kelas khusus. Di situs web
sekolah, Anda dapat menemukan informasi tentang program-program sekolah seperti kalender
sekolah, jadwal untuk kegiatan ekstrakurikuler, olahraga, dan lain sebagainya. Banyak guru
mengelola situs web maupun grup di WhatsApp untuk memberikan informasi seputar
pembelajaran maupun kegiatan di sekolah, akses ke buku pelajaran dan sumber daya lainnya,
dan merinci tugas pekerjaan rumah.
3.Ketiga, mendukung program-program sekolah
Orangtua bisa membimbing remaja untuk belajar bagaimana menyeimbangkan kegiatan
akademik dengan kegiatan ekstrakurikuler, dan kehidupan sosial. Cara penting untuk membantu
adalah memastikan anak remaja Anda memiliki tempat yang tenang, cukup penerangan, dan
bebas gangguan untuk belajar. Bebas gangguan berarti tidak ada telepon, TV, atau situs web
selain sumber daya yang terkait dengan pekerjaan rumah. Pastikan selalu mengontrol untuk
memastikan anak remaja Anda tidak terganggu. Secara teratur duduk bersama anak remaja Anda
untuk membahas beban kelas dan memastikan semuanya seimbang, dan membantunya tetap
mengerjakan pekerjaan rumah dan jadwal belajar. Dorong anak remaja Anda untuk meminta
bantuan ketika dibutuhkan. Anda juga bisa meminta bantuan guru untuk membimbing belajar
remaja anda bila dibutuhkan.
4.Keempat, antar anak remaja anda ke sekolah dalam keadaan siap belajar
13
Sarapan bergizi dapat menyemangati remaja dan membuat mereka siap untuk hari itu. Secara
umum, remaja yang makan sarapan memiliki lebih banyak energi dan berbuat lebih baik dan siap
belajar di sekolah. Anda dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan memori anak dengan
menyediakan makanan sarapan yang kaya biji-bijian, serat, dan protein, serta rendah gula
tambahan. Remaja juga membutuhkan jumlah tidur yang tepat sekitar 8½ hingga 9½ jam setiap
malam untuk siap belajar sepanjang hari. Idealnya, remaja harus mencoba tidur pada waktu yang
sama setiap malam dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi. Anda dapat membantu
dengan mengingatkan sebelum tidur untuk mematikan telepon dan membatasi main game dan
menonton TV. Tidur siang di siang hari juga dapat mendorong waktu tidur kembali, jadi
sebaiknya jika remaja tidak tidur sepulang sekolah. Banyak remaja mencoba mengejar tidur di
akhir pekan. Tetapi cobalah untuk menjaga waktu tidur dan bangun anak Anda dalam waktu dua
jam dari kondisi mereka selama seminggu.
5.Kelima, menanamkan keterampilan organisasi
Mempelajari dan menguasai keterampilan mengatur, tetap fokus, dan melihat pekerjaan sampai
akhir akan membantu remaja dalam segala hal yang mereka lakukan. Tetapi ini biasanya tidak
diajarkan secara eksplisit di sekolah menengah, sehingga remaja dapat mengambil manfaat dari
bimbingan orangtua dengan keterampilan organisasi dan manajemen waktu. Orangtua dan wali
dapat membantu remaja menjaga tugas dan informasi kelas bersama dalam binder, buku catatan,
atau folder yang diatur oleh subjek. Membuat kalender akan membantu remaja mengenali
tenggat waktu yang akan datang dan merencanakan waktu mereka yang sesuai. Jangan lupa
untuk membuat anak Anda memasukkan komitmen non-akademik di kalender juga. Ini juga
membantunya membuat daftar pekerjaan harian yang diprioritaskan, belajar dan mengerjakan
pekerjaan rumah dalam ruang kerja yang cukup terang, tenang, serta teratur.
6.Keenam, tawarkan bantuan
Perencanaan adalah kunci untuk membantu anak remaja Anda belajar sambil mengerjakan tugas
dalam berbagai mata pelajaran. Karena nilai benar-benar diperhitungkan di sekolah menengah,
perencanaan belajar sangat penting untuk keberhasilan, terutama ketika waktu remaja Anda
diambil dengan kegiatan ekstrakurikuler. Ketika ada banyak hal yang harus dipelajari, bantu
14
anak remaja Anda untuk memecah tugas menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan tetap
berpegang pada jadwal kalender belajar.
Sehingga dia tidak belajar untuk beberapa tes semua dalam satu malam. Ingatkan anak remaja
Anda untuk membuat catatan di kelas, mengaturnya berdasarkan subjek, dan memeriksanya di
rumah. Anda dapat membantunya meninjau materi dan belajar dengan beberapa teknik. Seperti
pertanyaan sederhana, meminta untuk memberikan kata yang hilang, dan membuat tes latihan.
Semakin banyak proses yang digunakan otak untuk menangani informasi seperti menulis,
membaca, berbicara, dan mendengarkan semakin besar kemungkinan informasi tersebut akan
dipertahankan. Mengulangi kata-kata, membaca ulang bagian-bagian dengan keras, menulis
ulang catatan, atau memvisualisasikan atau menggambar informasi semua membantu otak
menyimpan data. Bahkan jika anak remaja Anda hanya membaca kembali catatan, tawarkan
untuk menanyai dia, dengan fokus pada fakta atau ide yang terbukti menyusahkan. Dorong dia
mengerjakan latihan soal matematika atau sains. Jika materi di luar kemampuan Anda,
rekomendasikan mencari bantuan dari teman sekelas atau guru, atau pertimbangkan untuk
berhubungan dengan tutor (beberapa sekolah memiliki program bimbingan teman-ke-teman
gratis).
7.Ketujuh, ketahui kebijakan disiplin sekolah
Semua sekolah memiliki aturan dan konsekuensi untuk perilaku siswa. Sekolah biasanya
mengutip kebijakan disiplin (kadang-kadang disebut kode perilaku siswa) dalam buku pegangan
siswa. Aturan biasanya mencakup harapan, dan konsekuensi untuk tidak memenuhi harapan,
untuk hal-hal seperti perilaku siswa, aturan berpakaian, penggunaan perangkat elektronik, dan
bahasa yang dapat diterima. Penting bagi anak remaja Anda untuk mengetahui apa yang
diharapkan di sekolah dan Anda mendukung konsekuensi sekolah ketika harapan tidak terpenuhi.
8.Kedelapan, terlibat menjadi relawan di sekolah
Menjadi relawan di sekolah adalah cara yang bagus untuk menunjukkan bahwa Anda tertarik
dengan pendidikan anak. Perlu diingat, beberapa remaja suka melihat orangtua mereka di
sekolah atau acara sekolah, yang lain mungkin merasa malu. Periksa situs sekolah atau distrik
sekolah untuk menemukan peluang sukarela yang sesuai jadwal Anda.
15
9.Sembilan, ambil perhatian dengan serius
Remaja harus istirahat jika mereka demam, mual, muntah, atau diare. Kalau tidak, penting bahwa
mereka tiba di sekolah tepat waktu setiap hari, karena harus mengejar ketinggalan dengan
pekerjaan kelas, proyek, tes, dan pekerjaan rumah dapat menjadi stres serta mengganggu
pembelajaran. Remaja mungkin memiliki banyak alasan untuk tidak ingin pergi ke sekolah, tugas
yang sulit, nilai rendah, masalah sosial, atau masalah dengan teman sekelas atau guru. Bicaralah
dengan anak dan mungkin dengan administrator atau penasihat sekolah untuk mencari tahu lebih
lanjut tentang apa yang menyebabkan kecemasan. Untuk remaja yang memiliki masalah
kesehatan kronis, pendidik akan bekerja dengan keluarga dan dapat membatasi beban kerja atau
tugas sehingga siswa dapat tetap di jalur.
10.Sepuluh, luangkan waktu untuk berbicara tentang sekolah
Banyak remaja menghabiskan begitu banyak hari di luar rumah di sekolah, kegiatan
ekstrakurikuler, pekerjaan, atau dengan teman sebaya tetap terhubung dengan mereka dapat
menjadi tantangan bagi orangtua dan wali. Sementara kegiatan di sekolah, minat baru, dan
lingkaran sosial yang berkembang adalah pusat kehidupan siswa sekolah menengah, orangtua
dan wali masih menjadi jangkar mereka untuk memberikan cinta, bimbingan, dan dukungan.
Berusahalah berbicara dengan anak Anda setiap hari sehingga dia tahu bahwa apa yang terjadi di
sekolah penting bagi Anda. Ketika tahu orangtuanya tertarik dengan kehidupan akademik mereka, anak
Anda juga akan serius bersekolah. Karena komunikasi adalah jalan dua arah, cara Anda berbicara dan
mendengarkan anak dapat memengaruhi seberapa baik dia mendengarkan dan merespons. Penting
untuk mendengarkan dengan cermat, melakukan kontak mata, dan menghindari multitasking saat Anda
mengobrol. Ingatlah untuk berbicara dengan anak remaja Anda, bukan padanya. Pastikan untuk
mengajukan pertanyaan terbuka yang melampaui jawaban ”ya” atau ”tidak”. Selain saat makan
keluarga, saat-saat yang menyenangkan untuk berbicara termasuk perjalanan dengan mobil (meskipun
kontakmata tidakdiperlukandi sini,tentusaja).
Ketika remaja tahu dapat berbicara secara terbuka dengan orangtua mereka, tantangan sekolah
menengah bisa lebih mudah dihadapi. Bermacam-macam sebab dan alasan seorang remaja terpaksa
bekerja, karena ingin membantu orangtua dalam bidang ekonomi rumah tangga, atau mungkin karena
orangtua salah satu atau keduanya meninggal dunia, sehingga remaja mengambil alih fungsi ekonomi
16
kepala keluarga. Sebagai remaja, tentu pengetahuan dan pengalaman kerja masih jauh dari taraf yang
sempurna. Apalagi perasaan, pemikiran, dan tanggung jawab belum berkembang sebagaimana mestinya.
Mereka mampu bekerja walaupun dalam keadaan yang belum optimal, maka perlu mendapatkan
bimbingan dan pengarahan yang lebih intensif dan terarah, sehingga perkembangan menuju kemasakan
atau kedewasaan pribadi akan dapat dimilikinya. Kadangkala terkesan belum stabil dengan pekerjaanya,
namun hal ini hanya sementara, sebab dalam kemaantapan kepribadian kelak akan mempunyai
kesadaran kerja yang lebih baik. Dalam keadaan yang normal maka orang dapat memilih suatu
pekerjaan yang disenanginya. Pada anak-anak dan remaja unsur subyektifnya masih sangat menguasai
hingga pilihannya tidak bisa terlalu realistis. Pilihan pekerjaan yang sungguh-sungguh bukanlah suatu
tindakan sesaat, melainkan hasil suatu proses pemikiran dan pengalaman tertentu. Meskipun pilihan
pekerjaan jelas merupakan suatu tugas perkembangan remaja dan orang dewasa awal, namun hal itu
belummenunjukanbahwapilihanyangdilakukanpadamasaitu sudahmerupakanpilihanyangmantap.
Remajayangbekerjadanremajayang bersekolah.6
Rata-rata remaja menyelesaikan sekolah lanjutan pada usia kurang lebih 18 tahun, namun ada juga
sebagian besar remaja yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya dan mencari suatu pekerjaan.
Adapunalasanbagi keadaandiatasadalah:7
a) Alasanekonomi:anak-anakdiharapkanlekasdapatmembantu
mencari nafkah orangtuanya atau orangtua tidak sanggup membiayai biaya pendidikan di perguruan
tinggi.
b) Alasan psikologis: berhubungan dengan tingkat perkembangan yang dicapai, yaitu remaja ingin
mewujudkan dirinya sendiri, ingin mempunyai nafkah sendiri, ingin merdeka dan menentukan hidupnya
sendiri.
c) Alasan sosiologis: menurut Rolff dalam bukunya F.J. Monks, dkk, hal ini berhubungan dengan “watak
sosial” kelasburuh.Wataksosial ini menyebabkantingkahlakuseseorangsangat
terikat lingkungan. Menururt Matthijsen dalam bukunya F.J. Monks, dkk, hal ini merupakan alasan
berikutnya yaitu bahwa sekolah dirasa memberikan pelajaran yang berbau kelas menengah sehingga
anak-anakdari lingkungansosial yang “lebihrendah” kurangterdoronguntukmelanjutkansekolah.
6 F.J. Monks, dkk., Psikologi Perkembangan,hlm. 295
7 Martin Handoko Daya Penggerak Tengah Laku, (Yogyakarta: Kanisius,1992),hlm.9
17
5.Kedewasaan, Keadaan“ mondig” dan emansipasi remaja
Kedewasaan bukan soal umur,tapi cara berpikir dan sikap yang ditunjukkan,Remaja memiliki
juga kesempatan atau hak untuk bekerja atau sekolah, hal itu juga dipengaruuhi beberapa factor
yang mendukung hal tersebut,diantara minat remaja ,dan dorongan fakktor konomi,yang
menjadikkan seseorang itu mau bekerja.
Kedewasaan tentnya perlu bagi seorang remaja tenuya ,untuk dapat mengetahui sesuatu hal man
aynag baik da nana yang tidak baik.Selama tidak menganggu persekolahan,jika remaja itu
bekerja tidak masalah ,karena dapat menganggu semangat belajar.
6.Hubungan remaja dan pekerjaan, remaja dan masyarakat
Pekerjaan umumnya dilakukan oleh orang yang sudah berusia dewasa,namun juga dapat
dilakukan olehremaja,dengan berbagai alasan.Remaja belum dituntut bekerja,baru dituntut
berproses belajar dikelas,dan membantu orangtua.Jika sudah tahap bekerja maka kebanyakan
karena ada ssuatu penyebab ,hingga seorang remaja itu bekerja.Hubungannya disini bahwa
remaja dapat melakukan pekerjaaan seperti orang dewasa ,jika ada sesuatu penyebab yang dapat
mebuat orang itu bekerja.Remaja juga adalah penerus bangadi masa depan ,yang merupakan
komponen dalammasyarakat yang harus selrasa dan aktif bergotong royong untuk enciptakan
masyarakat yang aman damai,dan kondusif,hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban reaja
yang berkarakter,dan implementasi ilmu yang didapat dari sekolah.Hubungannya sangat erat
antara remaja danmasyarakat harus saling ada korelasi dan kesinambungan untuk menciptakan
lingkungann yang kondusif.
7.Perkembangan moralitas, sikap pendirian dan pandangan hidup
Perkembangan mengenai moral adalah suatu pemikiran yang diimplementasika dengan
tindakan,semakin berambah umur seoran remaja maka akan dapat menjadikan seseorang itu
mampu dalam berperilaku sesai etika dan norma,hal itu didukung dengan adanya pikirann yang
konssten yan dimilikidan memiliki sikap pandangan hidup ,keman arah tujuan yang ingin
dicapai ,ahl itu sebagai motivasi diri,untuk terus berjuang mengejar aap yang inginn dicita-
18
citakan.Remaja adalah orang yang berada difase ini karena mencari jati dirinya ,mengenai hal
yang dianggapnya penting dilaksanakan,sesai dengan pola piker dan pandangan yang dimiliki.8
8. Tugas-tugas perkembangan masa Remaja
Tugas-tugas perkembangan masa remaja9
Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya sikap dan meninggalkan perilaku
kekanak-kanakan serta berusaha untuk kemampuan bersikap dan perilaku secara dewasa.
Adapun tugas-tugas perkembangan
masa remaja, menurut Hurlock (Asrori, 2004:10) adalah berusaha:
a. Mampu menerima keadaan fisiknya
b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis
d. Mencapai kemandirian emosional
e. Mencapai kemandirian ekonom
f. Mengembangkan konsep dan ketrampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan
peran sebagai anggota anggota masyarakat
g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
h. Mengembakan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan
j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
Senada dengan pendapat Hurlock, William Kay (Pratiwi,2015) mengemukakan tugas-tugas
perkembangan remaja itu sebagai berikut:
a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya
b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas
c. Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi intrapersonal dan belajar bergaul dengan teman
sebaya atau orang lain, baik secara individual maupan kelompok
8 Permata Ashfi Raihana & Wiwik Wulandari,Status ibu dan pengaruhnya dalamkecerdasan moral anak pra -
sekolah,Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah (Surakarta,Jurnal Indigenous Vol.2 2016), 64
19
d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya
e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri
f. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas skala nilai, prinsip-prinsip
atau falsafah hidup
g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap perilaku) kekanak-kanakan.
Lebih lanjut Havighurst (Hurlock, 1991) mengemukakan bahwa tugas perkembangan remaja
adalah sebagai berikut:
a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun
wanita.
b. Mencapai peran sosial pria, dan wanita.
c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuh secara efektif.
d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
e. Mencapai kemandirian yang emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
f. Mempersiapkan karir ekonomi.
g. Mempersiapakan perkawinan dan keluarga.
h. Memperoleh perangkat dan sistem etis sebagai pegangan untuk perilaku mengembangkan
ideologi.
9.Strategi guru dalam pembelajaran anak SMA/SMK/MA
Dewasa ini terdengar kabar mengenai mutu pendidikan,mutunya yang menurun,entah sistem
pendidikannya,entah hasilnya.Agar kita lebih memahami mengenai sub yang akan
dibahas,terlebih dahulu kita mengetahui arti dan tujuan pendidikan.Pendidikan ialah usaha yang
bertujuan untuk mengubah tingkah laku yang sedemikian rupa sehingga menjadi tingkah laku
yang diinginkan. Setiap anak harus mengalami dan menjalani tahapan perubahan yang cukup
lama,sebelum ia hidup dalam lingkungan masyarakat.Kita lihat anak yang baru lahir masih
bergantung pada orang lain.Tingkah lakunya yang awalnya terdiri dari gerakan yang tidak berarti
diubah menjadi berarti.Maka diperlukan pendidikan.Tujuan pendidikan sebenarnya untuk
mendidik anak agar anak mengalami masa bahagia.
20
Anak di didik juga untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya.Mutu siswa tergantung
pada pendidiknya. Strategi yang bisa dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
khususnya pada jenjang SMA/SMK/MA,meliputi kedisiplinan guru dalam mendidik
muridnya.Dengan strategi ini siswa akan terbentuk jiwa kedisiplinan,yang diawali disiplin dalam
pengumpulan tugas,cara berpakaian dan lainnya.Kemudian,dalam pembelajaran guru diharapkan
dapat menjadi pelawak.Bukan berarti menjadi pelawak tetapi dalam pembelajaran suasana kelas
harus ceria,dibumbui lelucon agar kelas tidak tegang.Lalu,guru juga dapat sebagai teman,yang
mana dapat menerima problematik yang dialami siswa dan memberikan solusi. Dalam
pembelajarn dikelas tentunya agar dapat kondusif dan peserta didik aktif dalam kegiatan
pembelajaran,hal yang terpenting dilakukan oleh seorang guru,adalah dengan ebuat rancangan
metode pembelajaran dan media pembelajaran,kedua hal tersebut jika diterapkan denga b aik
dalam kelas,maka dapat embuat pengetahuan siswa bertambah,dan lebih interkatif dalam
mengikuti pembelajaran.Untuk itu Inovasi perlu dilakukan dalam pembelajaran,aagar terjadi
pengelaman belajar yang banyak ,dan bermanfaat untuk peserta didik.Guru dalam pelajaran
harus dapat memberikan suasana hangat ,jadi peserta didik dapat mampu mengikuti.
21
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1)pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan antara masa anak dan masa
dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun
2)masa remaja adalah suatu masa perubahan pada masa remaja terjadi perubahan yang
cepat baik secara fisik maupun psikologis
3)Dampak pertumbuhan fisik terhadap kondisi psikologis remaja berupa
canggung,malu,kecewa,dll
2. Saran
1)Orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang telah berpengalaman memiliki
peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan
2)Bimbingan orang tua dan guru sangat diperlukan agar remaja tidak salah arah, karena
dimasyarakat amat banyak pengaruh negatif yang dapat menyengsarakan masa depan
remaja
3)Sebaiknya orang tua memberikan pengetahuan mengenai dampak seks.
DAFTAR PUSTAKA
22
1. Riryn Fatmawaty, Memahami PsikologiRemaja(Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Jurnal
UNISLA,Vol vi,No.02 hlm.57
2. Riryn Fatmawaty, Memahami Psikologi Remaja(FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan),Jurnal UNISLA,
Vol vi No.02 hlm.61
3. Riryn Fatmawaty, Memahami Psikologi Remaja(FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan),Jurnal UNISLA,
Vol vi,No.02 hlm.59&57
4. Hasan Basri,Remaja Berkualitas:Problematika Remaja Dan Solusinya,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,1996),
cet ke-2, hlm.72
5. Siti Munfarid,10 cara membantu remaja anda berhasil di sekolah,dalam
https://gln.kemendikdud.go.id/glnsite/10-cara-membantu-remaja-anda-berhasil-di-sekolah-menengah/,
diakses kamis 25 maret2021
6. F.J. Monks, dkk., Psikologi Perkembangan,hlm. 295
7. Martin Handoko Daya Penggerak Tengah Laku, (Yogyakarta: Kanisius,1992),hlm.9
8. Permata Ashfi Raihana & Wiwik Wulandari,Status ibu dan pengaruhnya dalamkecerdasan moral anak
pra-sekolah,Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah (Surakarta,Jurnal Indigenous Vol.2 2016), 64

Contenu connexe

Tendances

Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaMakalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaBlog Malaikat Iblis di Bulan Maret
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianROSMAINIAMRIL29
 
Perkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosialPerkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosialmizwarsaputra69
 
Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)syarifah irmadani
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remajawahyusrisayekti
 
Borang soal selidik-tingkah_laku_emosi_k
Borang soal selidik-tingkah_laku_emosi_kBorang soal selidik-tingkah_laku_emosi_k
Borang soal selidik-tingkah_laku_emosi_kmariulfah
 
Kerja Kursus Perkembangan Kanak-kanak
Kerja Kursus Perkembangan Kanak-kanakKerja Kursus Perkembangan Kanak-kanak
Kerja Kursus Perkembangan Kanak-kanakSherly Jewinly
 
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDBimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDDina Haya Sufya
 
[PPD] Tahap dan Tugas Perkembangan
[PPD] Tahap dan Tugas Perkembangan[PPD] Tahap dan Tugas Perkembangan
[PPD] Tahap dan Tugas Perkembanganchiewon407
 
Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2sukatmaputri
 
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smpMakalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smpNovia Senja
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Nurul Hazanah
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganameliaresti
 

Tendances (20)

Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaMakalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
 
Perkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosialPerkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosial
 
Karakteristik siswa sd
Karakteristik siswa sdKarakteristik siswa sd
Karakteristik siswa sd
 
Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)
 
Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua
 
Modul a
Modul aModul a
Modul a
 
Perkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksiPerkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksi
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Pendidikan keluarga
Pendidikan keluargaPendidikan keluarga
Pendidikan keluarga
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
 
Borang soal selidik-tingkah_laku_emosi_k
Borang soal selidik-tingkah_laku_emosi_kBorang soal selidik-tingkah_laku_emosi_k
Borang soal selidik-tingkah_laku_emosi_k
 
Kerja Kursus Perkembangan Kanak-kanak
Kerja Kursus Perkembangan Kanak-kanakKerja Kursus Perkembangan Kanak-kanak
Kerja Kursus Perkembangan Kanak-kanak
 
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDBimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
 
[PPD] Tahap dan Tugas Perkembangan
[PPD] Tahap dan Tugas Perkembangan[PPD] Tahap dan Tugas Perkembangan
[PPD] Tahap dan Tugas Perkembangan
 
Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2Tinjauan pustaka bab2
Tinjauan pustaka bab2
 
Perkembangan moral
Perkembangan moral Perkembangan moral
Perkembangan moral
 
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smpMakalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembangan
 

Similaire à PERKEMBANGAN REMAJA

Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awalwahyuhidayat330
 
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020RevaAldianSaputra
 
Perkembangan remaja awal dan akhir
Perkembangan remaja awal dan akhirPerkembangan remaja awal dan akhir
Perkembangan remaja awal dan akhirRevaAldianSaputra
 
tugas Psikologi perkembangan pdf
tugas Psikologi perkembangan pdftugas Psikologi perkembangan pdf
tugas Psikologi perkembangan pdfNawzahAmelia
 
PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL DAN MASA REMAJA AKHIR
PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL DAN MASA REMAJA AKHIRPERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL DAN MASA REMAJA AKHIR
PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL DAN MASA REMAJA AKHIRKANGIRFAI
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganAli Murfi
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganAli Murfhy
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganAsrurMualif1
 
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...Andi Humaira
 
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdfNyomanSugiartono
 
Makalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaMakalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaAaz M Hafidz Azis
 
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxNurChasanah59
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemmasriyah91
 
Makalah aulia 1
Makalah aulia 1Makalah aulia 1
Makalah aulia 1elfachruz
 
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten munaPenelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdfFauzia22
 
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta DidikFaktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didikgreccielfara
 
JURNAL UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGA...
JURNAL UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGA...JURNAL UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGA...
JURNAL UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGA...MuhammadAmran12
 
PPT Kelompok 3.pptx
PPT Kelompok 3.pptxPPT Kelompok 3.pptx
PPT Kelompok 3.pptxWulanSlanky
 

Similaire à PERKEMBANGAN REMAJA (20)

Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
 
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
 
Perkembangan remaja awal dan akhir
Perkembangan remaja awal dan akhirPerkembangan remaja awal dan akhir
Perkembangan remaja awal dan akhir
 
tugas Psikologi perkembangan pdf
tugas Psikologi perkembangan pdftugas Psikologi perkembangan pdf
tugas Psikologi perkembangan pdf
 
PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL DAN MASA REMAJA AKHIR
PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL DAN MASA REMAJA AKHIRPERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL DAN MASA REMAJA AKHIR
PERKEMBANGAN MASA REMAJA AWAL DAN MASA REMAJA AKHIR
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Pp dikcan
Pp dikcanPp dikcan
Pp dikcan
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembangan
 
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
 
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
 
Makalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaMakalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remaja
 
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
 
Makalah aulia 1
Makalah aulia 1Makalah aulia 1
Makalah aulia 1
 
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten munaPenelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna
Penelitian maraknya penggunaan miras di kabupaten muna
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf
 
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta DidikFaktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
Faktor-Faktor Perkembangan Peserta Didik
 
JURNAL UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGA...
JURNAL UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGA...JURNAL UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGA...
JURNAL UPAYA PENDIDIK MEMBANTU PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA USIA SEKOLAH MENENGA...
 
PPT Kelompok 3.pptx
PPT Kelompok 3.pptxPPT Kelompok 3.pptx
PPT Kelompok 3.pptx
 

Dernier

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Dernier (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

PERKEMBANGAN REMAJA

  • 1. 1 TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Dosen Pengampu : Prawidya Lestari, M.Pd.I DiajukanUntuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PsikologiPerkembangan Oleh : Nur Fatimatu Zahro NIRM. 2086208015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA PURWOREJO TAHUN AJARAN 2020/2021
  • 2. 2 BAB l PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Remaja adalah kelompok penduduk yang berusia 10-19 tahun (WHO). Pertumbuhan dan perkembangan selama masa remaja dibagi dalam tiga tahap, yaitu remaja awal (usia 11- 14 tahun), remaja pertengahan (usia14-17 tahun) dan remaja akhir (usia 17-20 tahun). Mereka ada yang berada di dalam sekolah (berbasis sekolah) dan di dalam kelompok masyarakat (berbasis masyarakat). Dalam perkembangan kepribadian seseorang, masa remaja memiliki arti yang khusus, namun begitu masa remaja mempunyai tempat yang tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan seseorang. Hal itu dikarenakan remaja tidak termasuk. golongan anak, tetapi ia tidak pula termasuk golongan orang dewasa. Seorang anak masih belum selesai perkembangannya, orang dewasa dapat dianggap sudah berkembang penuh. Sedangkan Remaja walaupun sudah mulai berkembang namun belum mampu untuk menguasai fungsi fisik psikisnya dengan baik. Remaja berada dalam status interim sebagai akibat daripada posisi yang diberikan oleh orang tua dan sebagian diperoleh dari usaha mereka sendiri yang selanjutnya memberikan prestise tertentu padanya. Status ini berhubungan dengan masa peralihan yang timbul sesudah pemasakan seksual (pubertas). Masa peralihan tersebut diperlukan untuk mempelajari remaja mampu memikul tanggung jawabnya nanti dalam masa dewasa. Oleh sebab itu suatu pendidikan yang emansipatoris akan membantu remaja untuk melepaskan status interimnya supaya ia dapat menjadi dewasa yang bertanggung jawab.
  • 3. 3 Masa remaja adalah masa yang paling banyak mengalami perubahan secara psikologis, biologis dan fisiologis. Kondisi ini terjadi melalui berbagai transisi dari berbagai dimensi yang dalam proses perkembanganya mengalami perubahan-perubahan yang berdampak pada munculnya kondisi yang membinggungkan, keragu-raguan, ketakutanketakutan dan kecemasan-kecemasan. Berbagai perubahan ini ada yang dapat dilalui oleh remaja dengan baik dan ada juga sebagain remaja yang mengalami hambatan dan gangguan dalam proses perkembangannya sehingga dapat menghambat pencapaian tugas perkembangan selanjutnya. Pengkajian tahap perkembangan hendaknya dapat memberikanpemahaman dan informasi yang berguna bagi remaja, orang tua, orang dewasa maupun guru di sekolah. 2. Rumusan masalah a. Apa saja fase - fase masa remaja ? b. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi pubertas ? c. Jelaskan Perkembangan fisik, social, bahasa, dan seksual masa puber ! d. Alasan mengapa ada sebagian remaja yang bekerja ? e. Jelaskan arti kedewasaan itu apa ? f. Jelaskan hubungan remaja dan pekerja remaja dengan masyarakat ! g. Apa itu perkembangan moralitas sikap pendirian dan pandangan hidup ? h. Sebutkan tugas – tugas perkembangan masa remaja ! i. Jelaskan strategi apa yang dilakukan guru dalam pembelajaran anak SMA/SMK/MA ? BAB Il PEMBAHASAN
  • 4. 4 1. Fase-fase masa remaja: pubertas dan adolesensi Suatu analisa yang cermat mengenai semua aspek perkembangan dalam remaja, secara global masa remaja berlangsung antara umur 12-21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun :masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan, 18-21 tahun : masa remaja akhir. Dalam buku-buku Jerman masih ada pembagian yang lain lagi yaitu pembagian dalam prapubertas (masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja), pubertas (masa pemasakan seksual), dan adolesensi (masa remaja akhir sebelum memasuki masa dewasa). Pra pubertas adalah periode sekitar 2 tahun sebelum terjadinya pemasakan seksual yang sesungguhnya tetapi sudah terjadi perkembangan fisiologis yang berhubungan dengan pemasakan beberapa kelenjar endoktrin. Kelenjar endoktrin adalah kelenjar yang bermuara secara langsung di dalam saluran darah. Zat-zat yang dikeluarkan disebut hormon. Hormonhormon tadi memberikan stimulasi pada badan anak sedemikian rupa, hingga anak merasakan rangsangrangsang tertentu, suatu rangsang hormonal yang menyebabkan suatu rasa tidak tenang dalam diri anak suatu rasa yang belum pernah dialami sebelumnya, yang tidak dimengertinya dan yang mengakhiri tahun- tahun anak yang menyenangkan. 1 Masa pubertas atau masa pemasakan seksual umumnya terjadi antara usia 12-16 tahun pada remaja laki-laki dan 11-15 tahun pada remaja wanita. Pubertas awal pada remaja wanita ditandai dengan menstruasi, sedangkan remaja laki-laki ditandai dengan masa mimpi pertama yang tanpa disadarinya mengeluarkan sperma. Biasanya perkembangan biologis gadis lebih cepat satu tahun dibandingkan perkembangan biologis seorang pemuda. 1 Riryn Fatmawaty, Memahami PsikologiRemaja(FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan),Jurnal UNISLA, Vol vi, No.02 hlm.57
  • 5. 5 Masa adolesensi sebagai masa remaja akhir atau batas dewasa awal umumnya antara usia 18-21 tahun. Walaupun masih banyak ditemukan seorang anak yang berusia lebih dari 21 tahun tetapi masih dalam pengawasan orang tuanya dan belum bisa hidup mandiri secara ekonomi. Dalam kasus di atas paling tidak remaja yang sudah diambang masa dewasa sudah mengerti norma-norma masyarakat tanpa harus didikte, sudah memikirkan rencana kehidupan selanjutnya dan sudah berfikir secara bijaksana. Remaja yang tidak jelas ini memberi waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya. 2. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pubertas Di samping faktor genetik, faktor lingkungan seperti nutrisi dan stres juga berperan dalam awitan pubertas. Pengaruh lingkungan terhadap batas usia pubertas 15 Respon neuroendokrin terjadap berbagai faktor lingkungan menunjukkan pola yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan tertentu menggunakan beberapa jalur spesifik dalam mempengaruhi pubertas.2 Yusuf Syamsu, dalam (Psikologi Pekembangan Anak dan Remaja, 2002:06) mengklasifikasikan sebagai berikut : 1) Di lingkungan keluarga -batasan (norma) keluarga a sbagi individu maupun kelompok dalam mencapai tujuannya. 2) Di lingkungan Sekolah 2 Riryn Fatmawaty, Memahami Psikologi Remaja(FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan),Jurnal UNISLA, Vol vi No.02 hlm.61
  • 6. 6 an sekolah -teman di selolah ersikap hormat terhadap guru, pemimpin sekolah dan staf lainnya merealisasikan tujuan-tujuannya Pada umumnya masa remaja adalah masa belajar di sekolah menengah pertama atau setingkat. (A.M. P Knoers Dkk,1982:301).Yusuf Syamsu (2002:06) menambahkan bahwa, remaja adalah calon- calon pemimpin bangsa yang harus menjalin masa pendidikan di sekolah, tetapi kalau kita jumpai di pelosok-pelosok desa banyak remaja yang sudah putus sekolah dengan alasan-alasan sebagai berikut : omi: anak-anak diharapkan dapat membantu mencari nafkah orang tuanya atau orang tua tidak sanggup membiayai ongkos pendidikan anak-anaknya a sendiri, mereka ingin mencari nafkah sendiri, ingin merdeka dan menentukan kehidupannya sendiri dengan watak sosial, dan watak ini menyebabkan tingkah laku seseorang sangant terikat dengan lingkungan 3) Di lingkungan Masyarakat terhadap hak-hak orang lain dengan orang lain i altruis terhadap kesejahteraan orang lain 3. Perkembangan fisik, social, bahasa, dan seksual masa puber 1) Perkembangan Fisik Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan fisik sangat pesat pada usia 12/13-17/18 tahun. Pada masa ini, remaja merasakan ketidaknyamanan dan ketidakharmonisan pada diri mereka karena anggota badan dan otot-otonya tumbuh secara tidak seimbang. Pertumbuhan otak secara cepat terjadi pada usia 10-12/13 dan 14-16/17 tahun. Pertumbuhan otak wanita meningkat 1 tahun lebih cepat daripada laki laki yaitu pada usia 11 tahun, sedangkan pertumbuhan otak
  • 7. 7 laki-laki meningkat 2x lebih cepat dari pada wanita dalam usia 15 tahun.3 2) Perkembangan Sosial Social cognition berkembang pada masa remaja. Social Cognition yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja dapat memhami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat nilai-nilai maupun perasaanya. Pemahaman ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan mereka, terutama teman sebaya. 3) Perkembangan Bahasa Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang ia telah banyak belajar dari lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga atau bahasa itu. Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat di mana mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku bahasa. Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengkutip proses belajar disekolah. Sebagaimana diketahui, dilembaga pendidikan diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaedah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata, tetapi juga secara berencana merekayasa perkembangan sistem budaya, termasuk perilaku berbahasa. Pengaruh pergaulan di dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok yang bentuknya amat khusus, seperti istilah baceman dikalangan pelajar yang dimaksudkan adalah bocoran soal ulangan atau tes. Bahasa prokem terutama secara khusus untuk kepentingan khusus pula. 3 Riryn Fatmawaty, Memahami Psikologi Remaja(FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan),Jurnal UNISLA, Vol vi, No.02 hlm.59&57
  • 8. 8 Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga masyarakat, dan sekolah dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan kosakata sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari masyarakat lapisan pendidikan rendah atau buta huruf, akan banyak menggunakan bahasa pasar, bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik yang pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, menggunakan istilah-istilah lebih selektif dan umumnya anak-anak remajanyajugaberbahasalebihbaik. Ragam bahasa remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti ‘ permainan diganti dengan mainan, pekerjaan diganti dengankerjaan. Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesiamengalamikesulitanuntukmemahaminya. Kita bisa mendengar bagaimana bahasa remaja ini dibuat begitu singkat tetapi sangat komunikatif. Karakteristik perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif yang menurut Jean Piaget telah mencapai tahap operasional formal. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, remaja mulai mampu mrngaplikasikan prinsip-prinsip berpikir formal atau berpikir ilmiah secara baik pada setiap situasi dan telah mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun pola hubungan secara komperhensif, membandingkan secara kritis antara fakta dan asumsi denganmengurangi penggunaansymbol-simbol danterminologikonkretdalammengomunikasikannya. Sejalan perkembangan psikis remaja yang berada pada fase pencarian jati diri, ada tahapan kemampuan berbahasa pada remaja yang berbeda dari tahap-tahap sebelum atau
  • 9. 9 sesudahnya yang kadang-kadang menyimpang dari norma umum seperti munculnya istilah- istilah khusus di kalangan remaja. Karakteristik psikologis khas remaja seringkali mendorong remaja membangun dan memiliki bahasa relatif berbeda dan bahkan khas untuk kalangan remaja sendiri, sampai-sampai tidak jarang orang di luar kalangan remaja kesulitan memahaminya. Dalam perkembangan masyarakat modern sekarang ini, di kota-kota besar bahkan berkembang pesat bahasa khas remaja yang sering dikenal dengan bahasa gaul. Bahkan karena pesatnya perkembangan bahasa gaul ini dan untuk membantu kalangan diuluat remaja memahami bahasa mereka, Debby Sahertian (2000) telah menyusun dan menertibkan sebuah kamus khas remaja yang disebut dengan “ Kamus Bahasa Gaul” . Dalam kamus itu tertera sekian ribu bahasa gaul yang menjadi bahasa khas remaja yang jika kita pelajari sangat berbeda dengan bahasa pada umumnya. Kalangan remaja justru sangat akrab dan sangat memahami bahasa gaul serta merasa lebih aman jika berkomunikasi dengan sesama remaja menggunakan bahasa gaul. 4) Perkembangan seksual masa puber Pertumbuhan meningkat cepat dan mencapai puncak kecepatan. Pada fase remaja awal (11-14 tahun)karakteristik seks sekunder mulai tampak, seperti penonjolan payudara pada remaja perempuan, pembesaran testis pada remaja laki-laki, pertumbuhan rambut ketiak, atau rambut pubis. Karakteristik seks sekunder ini tercapai dengan baik pada tahap remaja pertengahan (usia 14-17 tahun) dan pada tahap remaja akhir (17-20 tahun) struktur dan pertumbuhan reproduktif hampir komplit dan remaja telah matang secara fisik. Masa pubertas dapat mulai sejak usia 8 atau akhir usia 15 pada anak perempuan dan sejak usia 9,5 tahun dan hingga akhir usia 15 anak laki-laki. Ini adalah penanda mendefinisikan awal remaja. Akhir masa remaja umumnya terjadi antara usia 17 dan 21 tahun dan ditandai dengan individu mencapai fisik penuh dan jatuh tempo perkembangan atau dewasa muda. Ini fase perkembangan melibatkan fisik yang signifikan, hormonal, kognitif, emosional, dan perubahan sosial. Sebuah perspektif perkembangan saraf remaja menyatakan bahwa sebagian besar perubahan terjadi terjadi pada tiga tumpang tindih tahapan: awal, tengah, dan akhir. awal masa remaja menandai masa pubertas, remaja tengah ditandai dengan pertumbuhan puncak dan pematangan fisik, dan masa remaja akhir menandai akhir dari
  • 10. 10 pubertas dan integrasi semua keterampilan fungsional. Masa puberitas merupakan proses kematangan yang dialami oleh manusia yang ditandai dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan biologis dan fisiologis. Perubahan dalam sistem reproduksi yang paling jelas ciri pubertas melibatkan pematangan gonad dan pengembangan berikutnya dari karakteristik seksual sekunder, yang dihasilkan dari peningkatan produksi hormon steroid gonad. Perempuan pematangan pubertas melibatkan amplifikasi proses pertumbuhan folikel ovarium dan steroidogenesis, yang terjadi sampai batas tertentu sebelum pubertas (Van Wagenen & Simpson, 1973). Peningkatan produksi hormon steroid oleh ovarium merangsang proliferasi dinding rahim, dan penarikan dukungan steroid pada akhir setiap siklus mengarah ke menstruasi. Menstruasi pertama disebut sebagai menarche dan saya biasa digunakan sebagai penanda pubertas, meskipun itu adalah peristiwa yang relative terlambat dalam kaskade kejadian yang menyebabkan pubertas pematangan system reproduksi. Peningkatan produksi steroid ovarium juga merangsang pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan, dan deposisi lemak tubuh dalam pola perempuan yang khas. Pada akhirnya, pematangan pubertas ovarium mengarah ke pembentukan fungsi ovarium siklik, dengan ovulasi biasa. Umumnya siklus ovulasi pertama terjadi beberapa bulan setelah menarche, dan pembentukan siklus ovulasi. 4.Perkembangan remaja yang sekolahdan remaja yang bekerja Kemampuan akademik anak yang sudah memasuki usia sekolah akan mulai berkembang juga kemampuan sosialnya dalam berinteraksi. Dukungan dari orang tua dan gurunya akan membangun perasaan kompeten atau mampu serta kepercayaan diri, dan pencapaian sebelumnya akan memotivasi anak untuk mencapai pengalaman baru (tahap industry). Sebaliknya kegagalan untuk memperoleh prestasi dan kurangnya dukungan membuat anak menjadi rendah diri, dan tidak kompeten. Apabila anak gagal dalam tahapan ini, yaitu anak menjadi merasa rendah diri dan merasa dirinya tidak mampu, maka ke depannya anak akan sulit dalam menghadapi permasalahan secara positif dan secara optimis. Hal ini sejalan dengan anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) menurut tahapan perkembangan psikoseksual Freud, berada pada fase latent,
  • 11. 11 dimana anak melakukan pengalihan energi seksual kepada pengejaran intelektual dan interaksi sosial. Tahapan ini sangat penting dalam pengembangan keterampilan sosial, komunikasi, dan kepercayaan diri. Maka dari itu, peranan sekolah, terutama guru di sekolah pada anak usia sekolah ini sangat besar.4 Kurikulum dan proses belajar perlu disesuaikan dan memperhatikan kondisi perkembangan anak, agar dapat mempersiapkan anak bertumbuh dan berkembang menjadi anak yang sukses di masa depannya. Namun, apa yang akan terjadi ketika anak tidak mendapatkan cukup pengawasan baik dari guru di sekolah, ataupun orang tua di rumah? Anak-anak secara nalurinya akan mulai mengeksplor dunia di sekelilingnya. Mereka dipenuhi dengan rasa ingin tahu yang besar. Dengan bakat itulah, anak-anak menjadi rentan terhadap hal- hal yang negatif dari lingkungan. Pengawasan yang dilakukan baik dari guru maupun orang tua sama pentingnya dengan pengajaran yang hendak diberikan kepada anak. Di samping anak perlu mendapatkan wawasan mengenai cara bersikap dan berperilaku, namun juga ada proses pengawasan yang dilakukan oleh lingkungan. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Rasa ingin tahu yang besar pada usia remaja disebabkan karena mereka mulai mengenal lingkungan yang lebih luas. Kemandirian yang sudah mulai terbentuk saat usia remaja, dan rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungan akan berpengaruh terhadap perkembangan fisik, perkembangan intelektual dan perkembangan sosial serta moralitas remaja. Agar Remaja dapat berhasil dalam pendidikannya di sekolah, dukungan dan peran orangtua sangat penting. Menurut Kathryn, PhD dalam kidshealth.org , ada 10 cara yang bisa dilakukan orangtua untuk menjaga anak remaja tetap di jalurnya dan berhasil dalam pendidikan di sekolah menengah.5 1. Pertama, orangtua berperan aktif dalam paguyuban orangtua siswa dan guru Dukungan orangtua terhadap program-program sekolah dapat membuat proses belajar remaja menjadi lebih baik. Hubungan yang akrab antara orangtua dan guru di sekolah dapat mempermudah dan 4 Hasan Basri,Remaja Berkualitas:Problematika Remaja Dan Solusinya,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,1996),cetke- 2, hlm.72 5 Siti Munfarid,10 cara membantu remaja anda berhasil di sekolah,dalam https://gln.kemendikdud.go.id/glnsite/10-cara-membantu-remaja-anda-berhasil-di-sekolah-menengah/, diakses kamis 25 maret 2021
  • 12. 12 memperlancar informasi dan program– program serta kebijakan di sekolah. Jika anak remaja Anda memiliki kebutuhan belajar atau perilaku yang khusus, pertemuan dapat dijadwalkan dengan guru dan staf sekolah lainnya untuk mempertimbangkan pengaturan atau revisi rencana pendidikan individual (IEP). Ingatlah bahwa orangtua atau wali dapat meminta pertemuan dengan guru, kepala sekolah, penasihat sekolah, atau staf sekolah lainnya kapan saja selama tahun ajaran. 2. Kedua, kunjungi sekolah dan situsnya Mengetahui tata letak fisik gedung sekolah dan lahannya dapat membantu Anda terhubung dengan anak remaja ketika berbicara tentang hari sekolah. Ada baiknya mengetahui lokasi kantor utama, perawat sekolah, kantin, sarana olahraga, auditorium, dan kelas khusus. Di situs web sekolah, Anda dapat menemukan informasi tentang program-program sekolah seperti kalender sekolah, jadwal untuk kegiatan ekstrakurikuler, olahraga, dan lain sebagainya. Banyak guru mengelola situs web maupun grup di WhatsApp untuk memberikan informasi seputar pembelajaran maupun kegiatan di sekolah, akses ke buku pelajaran dan sumber daya lainnya, dan merinci tugas pekerjaan rumah. 3.Ketiga, mendukung program-program sekolah Orangtua bisa membimbing remaja untuk belajar bagaimana menyeimbangkan kegiatan akademik dengan kegiatan ekstrakurikuler, dan kehidupan sosial. Cara penting untuk membantu adalah memastikan anak remaja Anda memiliki tempat yang tenang, cukup penerangan, dan bebas gangguan untuk belajar. Bebas gangguan berarti tidak ada telepon, TV, atau situs web selain sumber daya yang terkait dengan pekerjaan rumah. Pastikan selalu mengontrol untuk memastikan anak remaja Anda tidak terganggu. Secara teratur duduk bersama anak remaja Anda untuk membahas beban kelas dan memastikan semuanya seimbang, dan membantunya tetap mengerjakan pekerjaan rumah dan jadwal belajar. Dorong anak remaja Anda untuk meminta bantuan ketika dibutuhkan. Anda juga bisa meminta bantuan guru untuk membimbing belajar remaja anda bila dibutuhkan. 4.Keempat, antar anak remaja anda ke sekolah dalam keadaan siap belajar
  • 13. 13 Sarapan bergizi dapat menyemangati remaja dan membuat mereka siap untuk hari itu. Secara umum, remaja yang makan sarapan memiliki lebih banyak energi dan berbuat lebih baik dan siap belajar di sekolah. Anda dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan memori anak dengan menyediakan makanan sarapan yang kaya biji-bijian, serat, dan protein, serta rendah gula tambahan. Remaja juga membutuhkan jumlah tidur yang tepat sekitar 8½ hingga 9½ jam setiap malam untuk siap belajar sepanjang hari. Idealnya, remaja harus mencoba tidur pada waktu yang sama setiap malam dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi. Anda dapat membantu dengan mengingatkan sebelum tidur untuk mematikan telepon dan membatasi main game dan menonton TV. Tidur siang di siang hari juga dapat mendorong waktu tidur kembali, jadi sebaiknya jika remaja tidak tidur sepulang sekolah. Banyak remaja mencoba mengejar tidur di akhir pekan. Tetapi cobalah untuk menjaga waktu tidur dan bangun anak Anda dalam waktu dua jam dari kondisi mereka selama seminggu. 5.Kelima, menanamkan keterampilan organisasi Mempelajari dan menguasai keterampilan mengatur, tetap fokus, dan melihat pekerjaan sampai akhir akan membantu remaja dalam segala hal yang mereka lakukan. Tetapi ini biasanya tidak diajarkan secara eksplisit di sekolah menengah, sehingga remaja dapat mengambil manfaat dari bimbingan orangtua dengan keterampilan organisasi dan manajemen waktu. Orangtua dan wali dapat membantu remaja menjaga tugas dan informasi kelas bersama dalam binder, buku catatan, atau folder yang diatur oleh subjek. Membuat kalender akan membantu remaja mengenali tenggat waktu yang akan datang dan merencanakan waktu mereka yang sesuai. Jangan lupa untuk membuat anak Anda memasukkan komitmen non-akademik di kalender juga. Ini juga membantunya membuat daftar pekerjaan harian yang diprioritaskan, belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah dalam ruang kerja yang cukup terang, tenang, serta teratur. 6.Keenam, tawarkan bantuan Perencanaan adalah kunci untuk membantu anak remaja Anda belajar sambil mengerjakan tugas dalam berbagai mata pelajaran. Karena nilai benar-benar diperhitungkan di sekolah menengah, perencanaan belajar sangat penting untuk keberhasilan, terutama ketika waktu remaja Anda diambil dengan kegiatan ekstrakurikuler. Ketika ada banyak hal yang harus dipelajari, bantu
  • 14. 14 anak remaja Anda untuk memecah tugas menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan tetap berpegang pada jadwal kalender belajar. Sehingga dia tidak belajar untuk beberapa tes semua dalam satu malam. Ingatkan anak remaja Anda untuk membuat catatan di kelas, mengaturnya berdasarkan subjek, dan memeriksanya di rumah. Anda dapat membantunya meninjau materi dan belajar dengan beberapa teknik. Seperti pertanyaan sederhana, meminta untuk memberikan kata yang hilang, dan membuat tes latihan. Semakin banyak proses yang digunakan otak untuk menangani informasi seperti menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan semakin besar kemungkinan informasi tersebut akan dipertahankan. Mengulangi kata-kata, membaca ulang bagian-bagian dengan keras, menulis ulang catatan, atau memvisualisasikan atau menggambar informasi semua membantu otak menyimpan data. Bahkan jika anak remaja Anda hanya membaca kembali catatan, tawarkan untuk menanyai dia, dengan fokus pada fakta atau ide yang terbukti menyusahkan. Dorong dia mengerjakan latihan soal matematika atau sains. Jika materi di luar kemampuan Anda, rekomendasikan mencari bantuan dari teman sekelas atau guru, atau pertimbangkan untuk berhubungan dengan tutor (beberapa sekolah memiliki program bimbingan teman-ke-teman gratis). 7.Ketujuh, ketahui kebijakan disiplin sekolah Semua sekolah memiliki aturan dan konsekuensi untuk perilaku siswa. Sekolah biasanya mengutip kebijakan disiplin (kadang-kadang disebut kode perilaku siswa) dalam buku pegangan siswa. Aturan biasanya mencakup harapan, dan konsekuensi untuk tidak memenuhi harapan, untuk hal-hal seperti perilaku siswa, aturan berpakaian, penggunaan perangkat elektronik, dan bahasa yang dapat diterima. Penting bagi anak remaja Anda untuk mengetahui apa yang diharapkan di sekolah dan Anda mendukung konsekuensi sekolah ketika harapan tidak terpenuhi. 8.Kedelapan, terlibat menjadi relawan di sekolah Menjadi relawan di sekolah adalah cara yang bagus untuk menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan pendidikan anak. Perlu diingat, beberapa remaja suka melihat orangtua mereka di sekolah atau acara sekolah, yang lain mungkin merasa malu. Periksa situs sekolah atau distrik sekolah untuk menemukan peluang sukarela yang sesuai jadwal Anda.
  • 15. 15 9.Sembilan, ambil perhatian dengan serius Remaja harus istirahat jika mereka demam, mual, muntah, atau diare. Kalau tidak, penting bahwa mereka tiba di sekolah tepat waktu setiap hari, karena harus mengejar ketinggalan dengan pekerjaan kelas, proyek, tes, dan pekerjaan rumah dapat menjadi stres serta mengganggu pembelajaran. Remaja mungkin memiliki banyak alasan untuk tidak ingin pergi ke sekolah, tugas yang sulit, nilai rendah, masalah sosial, atau masalah dengan teman sekelas atau guru. Bicaralah dengan anak dan mungkin dengan administrator atau penasihat sekolah untuk mencari tahu lebih lanjut tentang apa yang menyebabkan kecemasan. Untuk remaja yang memiliki masalah kesehatan kronis, pendidik akan bekerja dengan keluarga dan dapat membatasi beban kerja atau tugas sehingga siswa dapat tetap di jalur. 10.Sepuluh, luangkan waktu untuk berbicara tentang sekolah Banyak remaja menghabiskan begitu banyak hari di luar rumah di sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, pekerjaan, atau dengan teman sebaya tetap terhubung dengan mereka dapat menjadi tantangan bagi orangtua dan wali. Sementara kegiatan di sekolah, minat baru, dan lingkaran sosial yang berkembang adalah pusat kehidupan siswa sekolah menengah, orangtua dan wali masih menjadi jangkar mereka untuk memberikan cinta, bimbingan, dan dukungan. Berusahalah berbicara dengan anak Anda setiap hari sehingga dia tahu bahwa apa yang terjadi di sekolah penting bagi Anda. Ketika tahu orangtuanya tertarik dengan kehidupan akademik mereka, anak Anda juga akan serius bersekolah. Karena komunikasi adalah jalan dua arah, cara Anda berbicara dan mendengarkan anak dapat memengaruhi seberapa baik dia mendengarkan dan merespons. Penting untuk mendengarkan dengan cermat, melakukan kontak mata, dan menghindari multitasking saat Anda mengobrol. Ingatlah untuk berbicara dengan anak remaja Anda, bukan padanya. Pastikan untuk mengajukan pertanyaan terbuka yang melampaui jawaban ”ya” atau ”tidak”. Selain saat makan keluarga, saat-saat yang menyenangkan untuk berbicara termasuk perjalanan dengan mobil (meskipun kontakmata tidakdiperlukandi sini,tentusaja). Ketika remaja tahu dapat berbicara secara terbuka dengan orangtua mereka, tantangan sekolah menengah bisa lebih mudah dihadapi. Bermacam-macam sebab dan alasan seorang remaja terpaksa bekerja, karena ingin membantu orangtua dalam bidang ekonomi rumah tangga, atau mungkin karena orangtua salah satu atau keduanya meninggal dunia, sehingga remaja mengambil alih fungsi ekonomi
  • 16. 16 kepala keluarga. Sebagai remaja, tentu pengetahuan dan pengalaman kerja masih jauh dari taraf yang sempurna. Apalagi perasaan, pemikiran, dan tanggung jawab belum berkembang sebagaimana mestinya. Mereka mampu bekerja walaupun dalam keadaan yang belum optimal, maka perlu mendapatkan bimbingan dan pengarahan yang lebih intensif dan terarah, sehingga perkembangan menuju kemasakan atau kedewasaan pribadi akan dapat dimilikinya. Kadangkala terkesan belum stabil dengan pekerjaanya, namun hal ini hanya sementara, sebab dalam kemaantapan kepribadian kelak akan mempunyai kesadaran kerja yang lebih baik. Dalam keadaan yang normal maka orang dapat memilih suatu pekerjaan yang disenanginya. Pada anak-anak dan remaja unsur subyektifnya masih sangat menguasai hingga pilihannya tidak bisa terlalu realistis. Pilihan pekerjaan yang sungguh-sungguh bukanlah suatu tindakan sesaat, melainkan hasil suatu proses pemikiran dan pengalaman tertentu. Meskipun pilihan pekerjaan jelas merupakan suatu tugas perkembangan remaja dan orang dewasa awal, namun hal itu belummenunjukanbahwapilihanyangdilakukanpadamasaitu sudahmerupakanpilihanyangmantap. Remajayangbekerjadanremajayang bersekolah.6 Rata-rata remaja menyelesaikan sekolah lanjutan pada usia kurang lebih 18 tahun, namun ada juga sebagian besar remaja yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya dan mencari suatu pekerjaan. Adapunalasanbagi keadaandiatasadalah:7 a) Alasanekonomi:anak-anakdiharapkanlekasdapatmembantu mencari nafkah orangtuanya atau orangtua tidak sanggup membiayai biaya pendidikan di perguruan tinggi. b) Alasan psikologis: berhubungan dengan tingkat perkembangan yang dicapai, yaitu remaja ingin mewujudkan dirinya sendiri, ingin mempunyai nafkah sendiri, ingin merdeka dan menentukan hidupnya sendiri. c) Alasan sosiologis: menurut Rolff dalam bukunya F.J. Monks, dkk, hal ini berhubungan dengan “watak sosial” kelasburuh.Wataksosial ini menyebabkantingkahlakuseseorangsangat terikat lingkungan. Menururt Matthijsen dalam bukunya F.J. Monks, dkk, hal ini merupakan alasan berikutnya yaitu bahwa sekolah dirasa memberikan pelajaran yang berbau kelas menengah sehingga anak-anakdari lingkungansosial yang “lebihrendah” kurangterdoronguntukmelanjutkansekolah. 6 F.J. Monks, dkk., Psikologi Perkembangan,hlm. 295 7 Martin Handoko Daya Penggerak Tengah Laku, (Yogyakarta: Kanisius,1992),hlm.9
  • 17. 17 5.Kedewasaan, Keadaan“ mondig” dan emansipasi remaja Kedewasaan bukan soal umur,tapi cara berpikir dan sikap yang ditunjukkan,Remaja memiliki juga kesempatan atau hak untuk bekerja atau sekolah, hal itu juga dipengaruuhi beberapa factor yang mendukung hal tersebut,diantara minat remaja ,dan dorongan fakktor konomi,yang menjadikkan seseorang itu mau bekerja. Kedewasaan tentnya perlu bagi seorang remaja tenuya ,untuk dapat mengetahui sesuatu hal man aynag baik da nana yang tidak baik.Selama tidak menganggu persekolahan,jika remaja itu bekerja tidak masalah ,karena dapat menganggu semangat belajar. 6.Hubungan remaja dan pekerjaan, remaja dan masyarakat Pekerjaan umumnya dilakukan oleh orang yang sudah berusia dewasa,namun juga dapat dilakukan olehremaja,dengan berbagai alasan.Remaja belum dituntut bekerja,baru dituntut berproses belajar dikelas,dan membantu orangtua.Jika sudah tahap bekerja maka kebanyakan karena ada ssuatu penyebab ,hingga seorang remaja itu bekerja.Hubungannya disini bahwa remaja dapat melakukan pekerjaaan seperti orang dewasa ,jika ada sesuatu penyebab yang dapat mebuat orang itu bekerja.Remaja juga adalah penerus bangadi masa depan ,yang merupakan komponen dalammasyarakat yang harus selrasa dan aktif bergotong royong untuk enciptakan masyarakat yang aman damai,dan kondusif,hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban reaja yang berkarakter,dan implementasi ilmu yang didapat dari sekolah.Hubungannya sangat erat antara remaja danmasyarakat harus saling ada korelasi dan kesinambungan untuk menciptakan lingkungann yang kondusif. 7.Perkembangan moralitas, sikap pendirian dan pandangan hidup Perkembangan mengenai moral adalah suatu pemikiran yang diimplementasika dengan tindakan,semakin berambah umur seoran remaja maka akan dapat menjadikan seseorang itu mampu dalam berperilaku sesai etika dan norma,hal itu didukung dengan adanya pikirann yang konssten yan dimilikidan memiliki sikap pandangan hidup ,keman arah tujuan yang ingin dicapai ,ahl itu sebagai motivasi diri,untuk terus berjuang mengejar aap yang inginn dicita-
  • 18. 18 citakan.Remaja adalah orang yang berada difase ini karena mencari jati dirinya ,mengenai hal yang dianggapnya penting dilaksanakan,sesai dengan pola piker dan pandangan yang dimiliki.8 8. Tugas-tugas perkembangan masa Remaja Tugas-tugas perkembangan masa remaja9 Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya sikap dan meninggalkan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk kemampuan bersikap dan perilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja, menurut Hurlock (Asrori, 2004:10) adalah berusaha: a. Mampu menerima keadaan fisiknya b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis d. Mencapai kemandirian emosional e. Mencapai kemandirian ekonom f. Mengembangkan konsep dan ketrampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota anggota masyarakat g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua h. Mengembakan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga. Senada dengan pendapat Hurlock, William Kay (Pratiwi,2015) mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja itu sebagai berikut: a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas c. Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi intrapersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupan kelompok 8 Permata Ashfi Raihana & Wiwik Wulandari,Status ibu dan pengaruhnya dalamkecerdasan moral anak pra - sekolah,Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah (Surakarta,Jurnal Indigenous Vol.2 2016), 64
  • 19. 19 d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri f. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap perilaku) kekanak-kanakan. Lebih lanjut Havighurst (Hurlock, 1991) mengemukakan bahwa tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut: a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita. b. Mencapai peran sosial pria, dan wanita. c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuh secara efektif. d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab. e. Mencapai kemandirian yang emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. f. Mempersiapkan karir ekonomi. g. Mempersiapakan perkawinan dan keluarga. h. Memperoleh perangkat dan sistem etis sebagai pegangan untuk perilaku mengembangkan ideologi. 9.Strategi guru dalam pembelajaran anak SMA/SMK/MA Dewasa ini terdengar kabar mengenai mutu pendidikan,mutunya yang menurun,entah sistem pendidikannya,entah hasilnya.Agar kita lebih memahami mengenai sub yang akan dibahas,terlebih dahulu kita mengetahui arti dan tujuan pendidikan.Pendidikan ialah usaha yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku yang sedemikian rupa sehingga menjadi tingkah laku yang diinginkan. Setiap anak harus mengalami dan menjalani tahapan perubahan yang cukup lama,sebelum ia hidup dalam lingkungan masyarakat.Kita lihat anak yang baru lahir masih bergantung pada orang lain.Tingkah lakunya yang awalnya terdiri dari gerakan yang tidak berarti diubah menjadi berarti.Maka diperlukan pendidikan.Tujuan pendidikan sebenarnya untuk mendidik anak agar anak mengalami masa bahagia.
  • 20. 20 Anak di didik juga untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya.Mutu siswa tergantung pada pendidiknya. Strategi yang bisa dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada jenjang SMA/SMK/MA,meliputi kedisiplinan guru dalam mendidik muridnya.Dengan strategi ini siswa akan terbentuk jiwa kedisiplinan,yang diawali disiplin dalam pengumpulan tugas,cara berpakaian dan lainnya.Kemudian,dalam pembelajaran guru diharapkan dapat menjadi pelawak.Bukan berarti menjadi pelawak tetapi dalam pembelajaran suasana kelas harus ceria,dibumbui lelucon agar kelas tidak tegang.Lalu,guru juga dapat sebagai teman,yang mana dapat menerima problematik yang dialami siswa dan memberikan solusi. Dalam pembelajarn dikelas tentunya agar dapat kondusif dan peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran,hal yang terpenting dilakukan oleh seorang guru,adalah dengan ebuat rancangan metode pembelajaran dan media pembelajaran,kedua hal tersebut jika diterapkan denga b aik dalam kelas,maka dapat embuat pengetahuan siswa bertambah,dan lebih interkatif dalam mengikuti pembelajaran.Untuk itu Inovasi perlu dilakukan dalam pembelajaran,aagar terjadi pengelaman belajar yang banyak ,dan bermanfaat untuk peserta didik.Guru dalam pelajaran harus dapat memberikan suasana hangat ,jadi peserta didik dapat mampu mengikuti.
  • 21. 21 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan 1)pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun 2)masa remaja adalah suatu masa perubahan pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik maupun psikologis 3)Dampak pertumbuhan fisik terhadap kondisi psikologis remaja berupa canggung,malu,kecewa,dll 2. Saran 1)Orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang telah berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan 2)Bimbingan orang tua dan guru sangat diperlukan agar remaja tidak salah arah, karena dimasyarakat amat banyak pengaruh negatif yang dapat menyengsarakan masa depan remaja 3)Sebaiknya orang tua memberikan pengetahuan mengenai dampak seks. DAFTAR PUSTAKA
  • 22. 22 1. Riryn Fatmawaty, Memahami PsikologiRemaja(Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Jurnal UNISLA,Vol vi,No.02 hlm.57 2. Riryn Fatmawaty, Memahami Psikologi Remaja(FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan),Jurnal UNISLA, Vol vi No.02 hlm.61 3. Riryn Fatmawaty, Memahami Psikologi Remaja(FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan),Jurnal UNISLA, Vol vi,No.02 hlm.59&57 4. Hasan Basri,Remaja Berkualitas:Problematika Remaja Dan Solusinya,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,1996), cet ke-2, hlm.72 5. Siti Munfarid,10 cara membantu remaja anda berhasil di sekolah,dalam https://gln.kemendikdud.go.id/glnsite/10-cara-membantu-remaja-anda-berhasil-di-sekolah-menengah/, diakses kamis 25 maret2021 6. F.J. Monks, dkk., Psikologi Perkembangan,hlm. 295 7. Martin Handoko Daya Penggerak Tengah Laku, (Yogyakarta: Kanisius,1992),hlm.9 8. Permata Ashfi Raihana & Wiwik Wulandari,Status ibu dan pengaruhnya dalamkecerdasan moral anak pra-sekolah,Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah (Surakarta,Jurnal Indigenous Vol.2 2016), 64