3. Parfum atau minyak
wangi adalah campuran
minyak essensial dan
senyawa aroma, fiksatif,
danpelarut yang
digunakan untuk
memberikan bau wangi
untuk tubuh manusia,
objek atau ruangan.
4.
5. PARFUM YG BERASAL
DARI TUMBUHAN
MINYAK ATSIRI diperoleh dari bermacam-macam
tumbuhan dari bagian-bagian tertentu seperti:
– Bunga: mawar, lavender, orange blossom (bunga
limau)
– Biji: caraway (jintan), almond (prunus amygdalus)
– Daun: bay (daun salam), thyme, patchoull (nilam)
– Kayu: sandalwood (cendana), cedar, aloe
– Kulit kayu: cinnamon, cascarilla
6. – Buah: lemon (citrus), nutmeg (pala)
– Minyak bunga: jasmin absolute, rose absolute
– Resin, gum, balsam bahan tidak menguap yang
diperoleh
dari tanaman tetapi bahan ini mengandung minyak
menguap yang beraroma dan kental: gum styrax,
balsam peru, benzoin, myrrh.
7. PARFUM DARI SEKRESI
BINATANG
– Musk: dari kelenjar dekat organ seks rusa (musk deer)
– Civet: dari musang (civet catz)
– Ambergris: dari usus halus sperm whale
– (ikan paus yg mengandung spermaceti)
– Castereum : dari berang-berang
8. PARFUM DARI BAHAN
KIMIA
(ISOLAT)
Produk isolat diturunkan langsung dari masing masing minyak
atsiri melalui reaksi kimia, senyawa ini tidak ada dalam alam, bahan
ini merupakan produk esterifikasi seperti: formiat, asetat propionat,
dan ester-ester dari citronellol, linalool, geraniol, terpinol, dan lain
sebagainya.
– EUGINOL : biasanya diperoleh dari minyak cengkeh
– CITRAL : dari minyak lemongras
– GERANIOL : dari minyak citronella
9. PARFUM DARI BAHAN
KIMIA
(organic sintetik)
Bahan organic sintetik terdiri dari alkohol aromatic dan alkohol lemak
(fatty alkohol) yg biasanya mempunyai bau, ester-ester dan aldehida.
– Phenyl ethyl alkohol : salah satu bahan dasar parfum mawar.
– Cinnamyl alkohol : suatu fixatif dan digunakan dalam parfum lilac.
– Terpineol: terdapat dalam minyak pine tetapi dibuat dari terpentin, suatu
minyak atsiri.
– Amyl cinnamic aldehyde, salah satu bhn dasar parfum melati
– Ester-ester dari bau karakteristik buah-buahan: methyl phenyl carbinyl
acetate yg digunakan dlm parfum gardenia & jasmine
dan benzyl acetate yang digunakan dalam floral parfum.
10. Berdasarkan macam & sumber komponen zat pewangi yg terdapat dalam
parfum maka parfum dibagi 3 golongan :
1. Parfum yang berasal dari minyak atsiri (parfum alamiah)
2. Parfum sintetis
3. Parfum semi sintetis
11. Komposisi kimia parfum
– Zat pewangi (odoriferous substances)
– Zat pengikat (fixatives)
– Bahan pelarut atau pengencer (diluent)
12. ZAT PEWANGI
– Komponen pewangi terdiri dari persenyawaan kimia yang
menghasilkan bau wangi yang diperoleh dari minyak atsiri
atau dihasilkan secara sintetis.
– Pada umumnya parfum mengandung zat pewangi 2% (weak
parfum) sampai 10% atau 22,5% (strong parfum) dan
selebihnya adalah bahan pengencer dan zat pengikat.
13. Komposisi kimia dari
beberapa minyak atsiri
– Minyak rose (rodhihol) diperoleh dari hasil ekstraksi bunga mawar dan
merupakan jenis pewangi yang mahal (queen of flowers). Minyak ini
mengandung sejumlah besar geraniol, sitronellol dan sejumlah kecil ester
dan sebanyak 20% fraksi tidak berbau terdiri dari hidrokarbon berbentuk
padat.
– Minyak bergamot dari hasil pengepresan buah citrus bergamia Risso.
14. ZAT PENGIKAT (fixative)
– Wangi parfum akan cepat menguap tanpa zat pengikat
karena pada umumnya zat pewangi dalam alkohol lebih
cepat menguap dari alkohol sendiri.
– Zat pengikat adalah suatu persenyawaan yang memiliki
daya menguap yang lebih rendah dari zat pewangi atau
minyak atsiri serta dapat menghambat atau mengurangi
kecepatan penguapan zat pewangi.Penambahan zat
pengikat bertujuan mempertahankan komponen yang
dapat menguap agar dapat dipertahankan untuk jangka
lebih lama.
15. Zat Pengikat Yang Ideal
– Larut sempurna dalam etanol, minyak atsiri, dan
persyaratan aromatik berwujud cair.
– Mudah digunakan dalam parfum beralkohol dan bahan
berupa bubuk atau padatan.
– Mengurangi daya menyerap parfum dan menghasilkan
campuran wangi yang harmonis.
16. Berada dalam keadaan murni
sehingga efektif jika digunakan
dalam jumlah kecil.
Pada umumnya zat pengikat
berasal dari bahan nabati,
hewani dan sentetis
Zat pengikat nabati berasal
dari golongan : gum,
resin, lilin dan beberapa
mnyak atsiri bertitik didih
tinggi.
17. BAHAN PELARUT
ATAU PENGENCER
– Bahan pelarut yang baik digunakan : etil alkohol.
– Fungsi bahan pengencer : menurunkan konsentrasi zat
pewangi dalam parfum sampai konsentrasi tertentu,
sehingga dihasilkan intensitas wangi yang dikehendaki.
20. DESTILASI
Distilasi atau penyulingan : proses
pemisahan komponen yang berupa cairan
atau padatan dari 2 macam campuran atau
lebih berdasarkan titik uapnya dan proses
ini dilakukan terhadap minyak atsiri yang
tidak larut dalam air dan tidak rusak oleh
uap.
22. Pengempresan
– Cara pengepresan umumnya dilakukan terhadap bahan
berapa biji, buah atau kulit buah yang dihasilkan dari
tanaman yang termasuk famili citrus, karena minyak dari
tanaman citrus akan mengalami kerusakan jika diekstraksi
dengan penyulingan.
– Contoh: Minyak lemon, Minyak bergamot (kulit jeruk
mandarin).
23. Enfleurage (ekstraksi
dengan lemak dingin)
Pada proses ini absorbsi minyak atsiri oleh lemak dilakukan
pada suhu rendah, sehingga minyak terhindar dari
kerusakan yang disebabkan panas.
– Metode ini banyak diterapkan untuk mengekstraksi
ekstraksi sedap malam, mawar, yang masih melanjutkan
kegiatan fisiologisnya & memproduksi minyak setelah
bunga dipetik.
24. MASERASI
– Pada proses ini, absorbsi minyak atsiri oleh lemak dilakukan
dalam keadaan hangat.
– Alat yang digunakan dan proses pencampuran bunga
dengan lemak sama seperti pada enfleurage.
– Dilakukan terhadap beberapa jenis bunga : mawar, orange,
yang kegiatan fisiologisnya terhenti setelah pemetikan.
Bunga tersebut jika disuling hanya menghasilkan sejumlah
minyak yang diproduksi oleh bunga pada saat ekstraksi &
seterusnya akan mati & tidak memproduksi minyak.
25. EKTRAKSI DENGAN
PELARUT MENGUAP
– Cara ini digunakan untuk minyak bunga yang mudah rusak
oleh pemanasan, oleh uap dan air.
– Cara ini terutama untuk minyak bunga : cempaka, melati,
mawar, lavender, kenanga dll.
– Minyak bunga hsl ekstraksi dengan pelarut menguap ini
masih memiliki bau asli bunga alamiah dan lebih baik
mutunya dibanding dengan bunga hasil penyulingan.