Dokumen tersebut membahas kasus gagal tumbuh pada seorang bayi. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium, didiagnosis dengan gagal tumbuh akibat GERD dan diare kronik. Penatalaksanaan dilakukan dengan terapi nutrisi, medisasi, dan pemantauan perkembangan berat badan. Prognosisnya dinilai kurang baik mengingat penyebab organik yang mungkin ada.
4. II. ANAMNESIS
• Keluhan Utama: Berat badan turun
• Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien (53 hari) berat badan turun. BB lahir
3700 gram menjadi 2400 gram.
Pasien sering muntah sejak lahir bila diberi ASI
dan mencret berwarna kuning cair, disertai
lendir dan tidak disertai darah.
5. • Riwayat Penyakit Dahulu:
sering muntah dan mencret sejak lahir
• Riwayat Penyakit Keluarga:
tidak ada yang memiliki gejala yang sama
• Silsilah/Ikhtisar keturunan:
6. • Riwayat Pribadi:
Riwayat kehamilan:
• Ibu tidak pernah mengalami sakit yang serius selama hamil.
• Riwayat minum alkohol dan merokok disangkal.
• Ibu memeriksakan kehamilannya dibidan cukup teratur.
• Ibu memiliki riwayat preeklampsia (140/100) saat hamil.
Riwayat persalinan:
• Pasien lahir SC atas indikasi CPD.
• Pasien lahir cukup bulan di Rumah Sakit, langsung
menangis, berat lahir 3700 gram, panjang lahir 50 cm.
Riwayat pasca lahir:
• tidak ada keluhan
8. • Imunisasi:
ibu pasien tidak tahu mengenai imunisasi yang
telah diterima anaknya
• Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Ekonomi : kurang
Lingkungan : Rumah kurang sehat
9. III.PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum:
1. Kesan Umum : tampak sakit sedang
2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda Utama :
• Frekuensi nadi : 100x/menit, teratur, isi cukup pada
keempat ekstremitas
• Frekuensi napas : 40 x/menit
• Suhu : 37,1 Celsius
• Tekanan darah : 90/60 mmHg
10. Status Gizi:
Klinis: edema (-) , tampak kurus (+)
Antropometris:
• Berat Badan (BB) : 3100 gram
• Tinggi/Panjang Badan(TB/PB) : 52 cm
• Lingkar kepala : 37,5 cm
• Lingkar lengan atas : 9 cm
(LiLA/U = < -3 SD )
12. Pemeriksaan Khusus
1. Kulit : hematom (-) , mottling (+), ikterik (-)
2. Kepala : deformitas (-), rambut lurus
kecoklatan, tidak mudah dicabut, muka
seperti orang tua, ubun-ubun besar cekung
belum tertutup.
3. Mata : konjungtiva pucat, sklera ikterik -/-,
pupil bulat isokor +/+, reflek cahaya
langsung/tidak langsung +/+
14. Dada :
a. Jantung
• Inspeksi : iktus kordis di sela iga ke 5 medial
LMCS
• Palpasi : tidak teraba thrill
• Perkusi : (Tidak dilakukan)
• Auskultasi : BJ 1 dan 2 normal, murmur(-),
gallop (-)
15. Paru kanan kiri
Depan
Inspeksi gerakan gerakan
simetris simetris
Palpasi fremitus normal fremitus normal
Perkusi sonor sonor
Auskultasi ronki(-) ronki(-)
wheezing(-) wheezing (-)
16. Paru kanan kiri
Belakang
Inspeksi gerakan gerakan
simetris simetris
Palpasi fremitus normal fremitus normal
Perkusi sonor sonor
Auskultasi ronki(-) ronki(-)
wheezing(-) wheezing (-)
17. 10. Abdomen :
Lemas, turgor kulit kembali lambat
bising usus terdengar menurun.
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
18. 11. Ekstremitas:
Tungkai Lengan
kanan kiri kanan kiri
Gerakan: N N N N
Trofi : normotrofi normotrofi normotrofi normotrofi
Tonus : Baik Baik Baik Baik
Kekuatan: 5 5 5 5
19. kanan kiri kanan kiri
• Klonus: - - - -
• Refleks
Fisiologis : N N N N
• Refleks
Patologis : - - - -
• Sensibilitas : Baik Baik Baik Baik
27. VII. RENCANA PENGELOLAAN
A. Rencana Pemeriksaan Penunjang
• USG ABDOMEN
• RONTGEN THORAK
• DARAH LENGKAP
• ELEKTROLIT DARAH
28. • TES FUNGSI HATI
• TES ANTI HIV
• Cek FEACES dan URIN LENGKAP
• ALBUMIN
• BNO ABDOMEN
29. B. Rencana Penatalaksanaan dan Diit
Medikamentosa
• Infus Asering 30 tpm micro
• Gentamicin 2 x 5 mg IV
• L-bio 2 x ½ sachet
• Zink 1 x 10 mg dilarutkan dalam air 100 cc
• Antrain 2 x 30 mg IV
• Metronidazole 3 x 120 mg
• Terapi GERD dengan cisapride 3 x 5 mg
30. DIIT
Memberikan makanan untuk tumbuh kejar
• Energi : 100-110 Kkal/kg BB/hari
• Protein : 3 – 4 gr/kg BB/hari
• Bentuk makanan : ASI
31. • Kebutuhan kalori untuk kebutuhan harian dan
catch up BB ideal adalah 500 kkal, jenis
makanan ASI on demand (sesuai kemauan
bayi) atau sekitar 700 cc
• Pantau kenaikan BB dan gejala klinis setelah
asupan ASI adekuat
• Beri multivitamin dan asam folat
32. Non-medikamentosa
• Menyusui anak dengan posisi duduk agar
mencegah refluks
• Pasien diposisikan fowler saat tidur
• Jaga kebersihan pasien dan personal hygine
ibu
33. C. Rencana Pemantauan
• Pantau tanda vital pasien
• Pantau intake makanan dan kalori
• Pantau gejala penyakit penyerta
• Pantau pemberian antibiotik
• Pantau tumbuh kembang pasien
34. D. Rencana Edukasi
• Edukasi tentang hygiene anak dan posisi anak
saat tidur dan memberikan ASI.
• Suntikan/imunisasi dasar dan ulangan
(booster)
• Vitamin A setiap 6 bulan (dosis sesuai umur)
36. Follow Up 27 April 2013
S: Muntah(+) setelah ASI, darah (-) lendir(-) bau
(-) mencret(+) warna kuning cair, ampas dan
lendir (+), bau khas feses .
BB: 3200 gram
O:
• Kepala: normocepal
• Mata: konjungtiva anemis, sklera tidak Ikterik,
pupil isokor
• Leher: KGB tidak membesar
37. • Paru: vesikuler, ronki (-), wheezing (-)
• Jantung : BJ I dan II normal reguler,
murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : cembung lembut, BU (+)
normal, asites (-), hepar dan lien tidak
teraba.
• Ekstremitas : akral hangat
38. Follow up 28 April 2013
S: Muntah setelah ASI berkurang, darah (-)
lendir(-) bau (-) mencret(+) warna kuning cair,
ampas dan lendir (+), bau khas feses .
BB: 3300 gram
O:
• Kepala: normocepal
• Mata: konjungtiva anemis, sklera tidak Ikterik,
pupil isokor
• Leher: KGB tidak membesar
39. • Paru: vesikuler, ronki (-), wheezing (-)
• Jantung : BJ I dan II normal reguler,
murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : cembung lembut, BU (+)
normal, asites (-), hepar dan lien tidak
teraba.
• Ekstremitas : akral hangat
40. Follow up 29 april 2013
S: Muntah setelah ASI berkurang , darah (-)
lendir(-) bau (-) mencret(+) warna kuning ,
ampas banyak dan lendir berkurang, bau khas
feses .
BB: 3300 gram
O:
• Kepala: normocepal
• Mata: konjungtiva anemis, sklera tidak Ikterik,
pupil isokor
• Leher: KGB tidak membesar
41. • Paru: vesikuler, ronki (-), wheezing (-)
• Jantung : BJ I dan II normal reguler,
murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : cembung lembut, BU (+)
normal, asites (-), hepar dan lien tidak
teraba.
• Ekstremitas : akral hangat
42. TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Gagal Tumbuh
• Definisi pasti belum ada.
• Gagal tumbuh adalah pertumbuhan fisik tidak
adekuat selama pengamatan dalam suatu
periode dengan menggunakan grafik
pertumbuhan
• atau perkembangan psikososial yang tidak
sesuai dgn anak sebayanya.
45. Penilaian Anak Gagal Tumbuh
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik.
• Interaksi anak dengan orang tua
• Kurva pertumbuhan
• Pemeriksaan penunjang
• Penilaian perkembangan
46. Kriteria diagnostik gagal tumbuh:
• Berat badan <75% dari median berat
badan sesuai umur kronologik (kriteria
Gomez) atau;
• Berat badan <80% dari berat badan
menurut tinggi (kriteria Waterlow) atau ;
• BMI umur kronologi < persentil 5 atau;
47. • Berat menurut umur kronologi <
persentil 3 atau;
• Tinggi menurut umur kronologi <
persentil 5 atau;
• Penurunan berat badan
menyeberangi lebih dari 2 garis
persentil mayor.
52. KESIMPULAN
• Gagal tumbuh bisa disebabkan oleh penyebab
organik dan non organik atau kombinasi
keduanya.
• Dalam menilai anak dengan gagal tumbuh
diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik yang
teliti dan hubungan orang tua dan anak serta
pemeriksaan penunjang atas indikasi.
• Deteksi dan tata laksana dini akan
mempengaruhi prognosis anak dengan gagal
tumbuh.