Dalam penulisan buku teks, ada beberapa landasan yaitu
1. Landasan keilmuan, meliputi keakuratan materi, cakupan materi, dan pendukung materi
2. Landasan ilmu pendidikan dan keguruan terkait dengan hakikat belajar, pembelajaran kontekstual, pembelajaran model pakem, dan pengembangangan aktivitas, kreativitas dan motivasi siswa
3. Landasan kebutuhan siswa berkaitan dengan motivasi
4. Landasan keterbacaan materi dan bahasa yang digunakan, meliputi aspek komunikatif, dialogis, lugas,keruntutan, koheransi, kesesuaian, penggunaan istilah dan simbol.
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
LANDASAN PENULISAN BUKU TEKS
1. 1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dari dosen
pengampu mata kuliah Menulis Buku Teks 1 yang berjudul “Landasan Penulisan Buku
teks”
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Banjarmasin, 1 Maret 2016
Penyusun
2. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................3
1.1 LatarBelakang .................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................Error! Bookmark not defined.
2.1 Landasan Penulisan Buku Teks ....................................Error! Bookmark not defined.
1. Landasan Keilmuan.................................................Error! Bookmark not defined.
2. Landasan Ilmu Pendidikan Dan Keguruan ............Error! Bookmark not defined.
3. Landasan Kebutuhan Siswa................................................................................... 10
4. Landasan Keterbacaan Materi Yang Digunakan.................................................. 13
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 14
3.2 Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 15
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum memulai cara penulisan buku teks pelajaran, kita akan membahas sedikit
apa itu buku? Buku adalah kumpulan dari lembaran kertas yang berisi tulisan (pesan
atau informasi) lalu dijilid menjadi satu serta diberi cover. Ada jumlah minimal
halaman pada buku, menurut UNESCO, sebuah buku harus memiliki jumlah
halaman minimal 48 halaman. Buku memiliki banyak jenis salah satunya buku
berdasarkan peruntukkannya yang dibagi menjadi dua yaitu buku sekolah dan buku
umum. Buku teks pelajaran termasuk kedalam kategori buku sekolah.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 Pasal 1,
buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang
memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan,
budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang
disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
Buku teks pelajaran dapat digunakan oleh guru serta siswa. Dalam penulisan buku
teks pelajaran ada standar yang harus dipenuhi antara lain: kelayakan isi, bahasa,
penyajian, dan kegrafikaan buku teks pelajaran. Selain itu dalam penulisan buku
teks ada beberapa landasan yang harus kita pahami.
2. Rumusan Masalah
1. Apa saja landasan penulisan buku teks ?
2. Apa pengertian landasan keilmuan ?
3. Apa pengertian landasan ilmu pengetahuan dan keguruan ?
4. Apa pengertian landasan kebutuhan siswa ?
5. Apa pengertian landasan keterbacaan materi dan bahasa yang digunakan ?
4. 4
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja landasan penulisan buku teks
2. Untuk mengetahui pengertian landasan keilmuan
3. Untuk mengetahui pengertian landasan ilmu pengetahuan dan keguruan
4. Untuk mengetahui pengertian landasan kebutuhan siswa
5. Untuk mengetahui landasan materi dan bahasa yang digunakan
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN PENULISAN BUKU TEKS
Dalam penulisan buku teks, ada beberapa landasan yang perlu kita pahami yaitu
landasan keilmuan, landasan ilmu pendidikan dan keguruan, landasan kebutuhan siswa
dan landasan keterbacaan materi dan bahasa yang digunakan. Landasan-landasan ini
berbeda dengan landasan penulisan buku pada umumnya, anda perlu memahami dengan
baik landasan-landasan tersebut.
1. Landasan Keilmuan
Dalam penulisan buku teks kita harus memahami dan menguasai teori yang terkait
dengan bidang keilmuan atau bidang yang ditulisnya. Dengan demikian, penulis buku
teks bahasa Indonesia harus memahami dan menguasai teori yang terkait dengan bahasa
Indonesia. Begitu juga penulis buku teks lainnya.
Secara teknis, landasan keilmuan ini meliputi keakuratan materi, cakupan materi,
dan pendukung materi.
1) Aspek keakuratan materi terlihat pada indikator berikut.
Setiap konsep, definisi, rumus, hukum, dan sebagainya yang disajikan
dalam buku teks harus tepat.
Materi yang disajikan harus autentik.
Konsep, definisi, rumus, hukum, dan sebagainya yang disajikan dalam
buku teks diperoleh dari prosedur yang tepat.
2) Aspek cakupan materi diarahkan pada indikator berikut
Uraian materi pada buku teks terdapat kesesuaian dengan standar
kompetensi (SK) dan kometensi dasar (KD) yang terdapat dalam
kurikulum.
Keluasan dan kedalaman materi sesuai dengan substansi yang terdapat
dalam SK dan KD serta tidak terjadi pengulangan materi yang berlebihan.
6. 6
3) Aspek pendukung materi diarahkan pada indikator berikut.
Ada sajian materi yang sesuai dengan perkembangan ilmu.
Adanya sajian materi yang memenuhi syarat kemutakhiran yang terlihat
pada wacana, contoh, dan latihan yang disajikan.
Adanya wawasan produktivitas
Adanya sajian materi yang dapat berwawasan kontekstual.
Adanya sajian materi yang dapat merangsang keingintahuan (inquiry)
siswa.
Adanya sajian materi yang dapat mengembangkan kecakapan hidup (life
skill).
Adanya sajian materi yang dapat mengembangkan wawasan kebhinekaan
(sosial budaya).
2. landasan Ilmu Pendidikan dan Keguruan.
Landasan kedua yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku teks adalah
landasan pendidikan dan keguruan, terutama hal-hal yang terkait dengan hakikat belajar,
pembelajaran kontekstual, pembelajaran model pakem, dan pengembangan aktivitas,
kreativitas, dan motivasi siswa.
a. Hakikat Belajar
Belajar merupakan salah satu faktor yang memengaruhi dan berperan penting
dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Perubahan perilaku tersebut ditandai
oleh cirri-ciri berikut,
Perubahan yang disadari dan disengaja
Perubahan yang berkesinambungan
Perubahan yang fungsional
Perubahan yang bersifat fositif
Perubahan yang bersifat aktif
Perubahan yang bersifat permanen
Perubahan yang bertujuan dan terarah
Perubahan tingkah laku secara keseluruhan
7. 7
b. Pembelajaran Kontekstual
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan
sekedar mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti
berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek. Akan tetapi, gagal dalam membekali
anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangkan panjang.
Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapat
tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi
informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk
menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas. Sesuatu yang baru datang dari
menemukan sendiri, bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru di kelas yang
dikelola dengan pendekatan kontakstual.
Pengertian Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan
momotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yag dipelajarinya dengan
mangaikan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari hari.
Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Pendekatan Tradisional.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara pendekatan kontekstual dengan
pendekatan tradisional,
Pendekatan Kontekstual:
a) Menyadarkan pada pemahaman makna
b) Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa
c) Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
d) Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata
e) Selalu mengaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
Pendekatan Tradisional:
a) Menyandarkan pada hapalan
b) Pemilihan informasi lebih banyak ditentukan oleh guru
c) Siswa secara fasif menerima informasi, khususnya dari guru
d) Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis, tidak bersandar pada realitas kehidupan
e) Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan
8. 8
Pemikiran Tentang Belajar.
1. Proses belajar. Proses belajar dapat mengubah struktur otak, perubahan
struktur otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi
pengetahuan dan keterampilan seseorang.
2. Transfer belajar. Siswa belajar dari mengalami sendiri, bukan dari
pemberian orang lain. Keterampilan dan pengetahuan itu diperluas dari
konteks yang terbatas (sedikit demi sedikit). Penting bagi siswa untuk
mengetahui tujuan belajar dan bagaimana ia menggunakan pengetahuan
dan keterampilan itu.
3. Siswa sebagai pembelajar. Tugas guru memfasilitasi agar informasi baru
bermakna. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan
menerapkan ide mereka sendiri, dan menyadarkan siswa untuk menerapkan
strategi mereka sendiri
4. Pentingnya lingkungan belajar. Belajar efektif itu bermulai dari lingkungan
belajar yang berppusat pada siswa. Umpan balik amat penting bagi siswa,
yang berasal dari proses penilaian yang benar. Menumbuhkan komunitas
belajar dalam bentuk kerja kelompok itu penting.
Penerapan Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran kontekstual dapat diterapkan dalam berbagai kurikulum, berbagai
bidang studi, dan kelas yang bagaimanapun keadaanya.
Tujuh Komponen Pembelajaran Kontekstual
1. Kontruktivisme
2. Inquiry
3. Questioning (bertanya)
4. Learning community (masyarakat belajar)
5. Modeling (permodelan)
6. Reflection (refleksi)
7. Authentic assessment (penilaian yang sebenarnya)
Karakteristik Pembelajaran Kontekstual
1. Kerjasama
2. Saling menunjang
9. 9
3. Menyenangkan tidak membosankan
4. Belajar dengan bergairah
5. Pembelajaran terintegrasi
6. Menggunakan berbagai sumber
7. Siswa aktif
8. Sharing dengan teman
9. Siswa kritis guru kreatif
10.Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa pete-peta,
gambar, artikel, humor, dan lain-lain
11.Laporan kepada orang tua bukang hanya raport, melainkan karya siswa,
laporan hasil praktikum, karangan siswa, dan lain-lain.
c. Pembelajaran Model Pakem.
Pakem adalah akronim dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikan rupa sehingga siswa aktif bertanya. Mempertanyakan
dan mengemukakan gagasan. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan
pembelajaran yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa
memusatkan perhatiannya secara penuh pada balajar sehingga waktu curah perhatiannya
tinggi. Efektif adalah pencapaian hasil yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran. Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerapan
pembelajaran model pakem yaitu:
1. Memahami sifat yang dimiliki anak
2. Mengenal anak secara perorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
4. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
10. 10
7. Memberikan umpan balik yang baik yang baik untuk mengingatkan
pembelajaran
8. Membedakan antara aktif secara fisik dan aktif secara mental
d. Pengembangan Aktivitas, Kreativitas, Dan Motivasi Siswa.
Efektivitas pembelajaran banyak bergantung kepada kesiapan dan cara belajar
yang dilakkukan oleh siswa, baik yang dilakukan secara mandiri maupun kelompok.
Sehubungan dengan itu, sajian dalam buku teks hendaknya dapat memandu dalam
pengembangan aktivitas , kreativitas, dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
3. Landasan Kebutuhan Siswa.
Landasan ketiga yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku teks adalah
landasan kebutuhan siswa. Hal itu dikarenakan landasan kebutuhan ini erat kaitannya
dengan motivasi, maka pemahaman tentang motivasi perlu diperdalam.
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat
menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmennya dalam melaksanakan suatu
kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu maupun dari luar individu
tersebut. Untuk memahami tentang motivasi, terdapat beberapa teori tentang motivasi
yang dapat dijelaskan, antara lain:
1. Teori Abraham H.Maslow (Teori Kebutuhan)
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham pada intinya berkisar pada
pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu
Kebutuhan fisiologikal, seperti rasa lapar, haus, istirahat, dan seks
Kebutuhan rasa aman, tidak dalam arti fisik semata, tetapi juga mental,
psikologikal, dan intelektual
Kebutuhan akan kasih sayang
Kebutuhan akan harga diri, yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol
Aktualisasi diri, dalam arti tersediannya kesempatan bagi seseorang untuk
mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi
kamampuannya nyata.
11. 11
Berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian, bukan sebagai hierarki.
2. Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
McClelland dikenal dengan teori kebutuhan untuk mencapai prestasi yang
menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang
akan prestasi.
Menurut McClelland, karakteristik orang yang berprestasi tinggi memiliki
3 ciri umum ,yaitu:
Sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan
moderat
Menyukai situasi-situasi ketika kinerja mereka timbul karena upaya mereka
sendiri, bukan karena faktor-faktor lain seperti kemujuran misalnya
Menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka,
dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah
3. Teori Clyton Alderfer
Teori Alderfer apabila disimak lebih lanjut akan tampak bahwa :
a) Makin tidak terpatuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan
untuk memuaskannya.
b) Kuatnya keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi semakin besar
apabila kebutuhan yang lebih rendah telah di puaskan.
c) Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi,
semakin besar pula keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih mendasar.
4. Teori Herzberg (teori dua faktor)
Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain
ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, dan
kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain. Sementara itu, yang tergolong faktor-
faktor hygiene atau pemeliharaan antara lain mencakup status sesorang dalam organisasi,
hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan
kerjanya, serta kondisi kerja dan system imbalan yang berlaku.
12. 12
5. Teori Victor H. Vroom (teori harapan)
Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “work and motivation”
mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai teori harapan. Menurut teori ini,
motivasi merupakan akibat dari suatu hasil dari yang ingin dicapai seseorang dan
perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang
diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu dan jalan
tampaknya tebuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya
mendapatkannya.
6. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku
Dalam hal ini, berlakulah apa yang dikenal dengan hukum pengaruh yang
menyatakan bahwa manusia cenderung mengulangi perilaku yang mempunyai
konsekuensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang
mengakibatkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekuensi yang merugikan.
7. Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi
Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eskternal.
Faktor Internal :
Persepsi seseorang mengenai dirinya
Harga diri
Harapan pribadi
Kebutuhan
Keinginan
Kepuasan kerja, dan
Prestasi kerja yang dihasilkan
Faktor Eksternal:
Jenis dan sifat pekerjaan
Kelompok kerja tempat seseorang bergabung
Organisasi tempat mereka bekerja
13. 13
Situasi lingkungan pada umumnya
System imbalan yang berlaku dan cara penerapannya
4. Landasan Keterbacaan Materi dan Bahasa yang Digunakan
Landasan keempat yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku teks adalah
landasan keterbacaan materi dan bahasa yang digunakan. Landasan ini diperlukan karena
buku teks merupakan sarana komunikasi siswa dalam pembelajaran. Sebagai sarana
komunikasi, materi dan redaksi sajian dalam buku teks harus bisa dipahami siswa.
Secara teknis, indikator yang mendukung aspek keterbacaan materi dan bahasa
yang digunakan dalam buku teks adalah komunikatif, dialogis dan interaktif, lugas,
keruntutan alur pikir, koherensi, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar,
penggunaan istilah dan symbol atau lambing yang sesuai dengan perkembangan peserta
didik.
a) Aspek komunikatif terlihat pada penataan kalimatnya
b) Aspek dialogis dan interaktif terlihat pada daya penulisannya
c) Aspek lugas terlihat pada diksi atau pilihan katanya
d) Aspek keruntutan alur pikir terlihat pada kronologi penalaran, konsep, teori,
definisi, rumus, dan kaidah yang terdapat dalam buku teks harus disajikan dengan
pola penalaran tertentu sehingga dapat diterima dengan akal sehat
e) Aspek koherensi terlihat pada keterkaitan antar konsep, kegiatan, dan informasi
yang terdapat dalam sajian buku teks
f) Aspek kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar terllihat pada
ketetapan penggunaan ejaan tanda baca, istilah, dan struktur kalimat.
g) Aspek penggunaan istilah dan simbol atau lambing yang sesuai dengan
perkembangan peserta didik terlihat pada keberterimaan siswa terhadap istilah,
simbol, atau lambing yang digunakan dalam buku teks.
BAB III
PENUTUP
14. 14
3.1KESIMPULAN
Dalam penulisan buku teks, ada beberapa landasan yaitu
Landasan keilmuan, meliputi keakuratan materi, cakupan materi, dan
pendukung materi
Landasan ilmu pendidikan dan keguruan terkait dengan hakikat belajar,
pembelajaran kontekstual, pembelajaran model pakem, dan
pengembangangan aktivitas, kreativitas dan motivasi siswa
Landasan kebutuhan siswa berkaitan dengan motivasi
Landasan keterbacaan materi dan bahasa yang digunakan, meliputi aspek
komunikatif, dialogis, lugas,keruntutan, koheransi, kesesuaian, penggunaan
istilahdan simbol.
3.2SARAN