2. PENGERTIAN
Perencanaan adalah suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang
tersedia
3. DASAR HUKUM
UU NO 25 TAHUN 2004 TENTANG
SISTEM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
4. TUJUAN
Mendukung antar pelaku pembangunan
Menjamin adanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi
Menjamin keterkaitan dan konsistensi, antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya
secara efesien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan
5. PENDEKATAN SISTEM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
( UU 25 TH 2004 )
POLITIK
Rencana Pembangunan merupakan hasil proses
politik ( publik choice theory of planing ) khususnya
penjabaran visi – misi kepala daerah terpilih
TEKNOKRATIK
Perencanaan yang dilakukan oleh perencana
profesional , atau oleh lembaga / unit organisasi yang
secara fungsional melakukan perencanaan
PARTISIPATIF
Perencanaan yang melibatkan masyarakat
ATAS BAWAH ( TOP DOWN ), BAWAH ATAS (
BOTTOM UP )
Perencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke
bawah atau dari bawah ke atas dalam hirarki
pemerintahan
6. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan
masyarakat untuk mengakomodasi kepentingan
mereka dalam proses penyusunan rencana
pembangunan
( Penjelasan Pasal 2 ayat 4 huruf d UU No 25 )
Masyarakat adalah orang-perseorangan,
kelompok orang termasuk masyarakat hukum
adat atau badan hukum yang berkepentingan
dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik
sebagai penanggung biaya, pelaku, penerima
manfaat, maupun penanggung resiko
( Penjelasan Pasal 2 ayat 4 huruf d UU No 25 )
7. WAHANA PARTISPASI MASYARAKAT
DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Musrenbang dalam rangka penyusunan RPJP Nasional /
Daerah
Musrenbang Jangka Menengah ( Penyusunan RPJM
Nasional / Daerah )
Musrenbang reguler / tahunan
Musrenbangdes
Musrenbangcam
Forum SKPD
Musrenbang Kab
Musrenbang Propinsi
Musrenbang Nasional
8. TAHAPAN PERENCANAAN
Penyusunan Rencana
* Melaksanakan musyawarah pembangunan
* Penyusunan rancangan akhir perencanaan
Penetapan Rencana
* RPJP Nasional / Daerah dengan UU / Perda
* RPJM Nasiolan / Daerah dengan Peraturan Presiden
Peraturan Bupati
* RKP Nasional / Daerah dengan Peraturan Presiden
Peraturan Bupati
Pengendalian pelaksanaan Rencana
* Koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan
rencana
Evaulasi pelaksanaan rencana
* Pengumpulan dan analisis data untuk menilai
pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja
9. RUANG LINGKUP PERENCANAAN
NASIONAL DAERAH
RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG NASIONAL JANGKA PANJANG DAERAH
RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH NASIONAL JANGKA MENENGAH DAERAH
RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS SKPD
KEMENTRIAN / LEMBAGA
RENCANA KERJA PEMERINTAH RENCANA KERJA PEMERINTAH
DAERAH
RENCANA KERJA KEMENTRIAN / RENCANA KERJA SKPD
LEMBAGA
10. RENSTRA
RENSTRA- KL RENSTRA- SKPD
Berpedoman pada Berpedoman pada
RPJM Nasional RPJM DAERAH
Isi : Isi :
1. Visi –misi 1. Visi –misi
2. Tujuan, Strategi dan 2. Tujuan, Strategi dan
Kebijakan Kebijakan
3. Program 3. Program
4. Kegiatan indikatif 4. Kegiatan indikatif
11. RENJA
RENJA –KL RENJA –SKPD
Penjabaran RENSTRA Penjabaran RENSTRA
KL SKPD
Isi : Isi :
1. Kebikan KL 1.Kebikan SKPD
2. Program dan Kegiatan 2.Program dan Kegiatan
Pembangunan Pembangunan
* Dilaksanakan * Dilaksanakan
Pemerintah Pemerintah
* Mendorong * Mendorong
Partsipasi Partsipasi
masyarakat masyarakat
12. RENCANA KERJA PEMERINTAH
RKP RKP DAERAH
PENJABARAN RPJM PENJABARAN RPJM
NASIONAL DAERAH
ISI : ISI :
1. Prioritas Pembangunan 1.Prioritas Pembangunan Daerah
Nasional 2.Rancangan Kerangka Ekonomi
2. Rancangan Kerangka Ekonomi Makro
Makro 3.Arah Kebijakan Keuangan Daerah
3. Arah Kebijakan Fiskal 4.Program SKPD, Lintas SKPD,
4. Program Kementrian, Lintas kewilayahan dan lintas
Kementrian, kewilayahan dan kewilayahan yang mememuat
lintas kewilayahan yang kegiatan dalam
memuat kegiatan dalam * Kerangka regulasi
* Kerangka regulasi * Kerangka Anggaran
* Kerangka Anggaran
13. PROSES / ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Penjaringan SEKALA KABUPATEN MUSREN
RPTK
musdus musdus Masalah dan CAM
Potensi
FORUM RENJA
SKPD SKPD
Lokarya Musyawarah PERDES
Musdes BPD RPJMD
desa
SEKALA DESA MUSREN
RKPD
KAB
PENGELOMPOKAN Lokakarya Per. Kades
SEJARAH DESA desa Musdes RKP Desa KU APBD
VISI MISI Penyusunan draf APB Desa
ANALISIS
SKORING
SIDANG PPA S
Musyawarah DPRD II
Musdes BPD
RAPBD
LKPJ Perhitungan Perubahan
APB Desa
KADES APB Desa APB Desa
PERDA
PELAKSANAAN APB Desa APBD II
14. HANDOUTS 1.3
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DESA
FoRmAsI Kebumen
15. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
DALAM PP 72 TAHUN 2005
PASAL 63
(1) Dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan Desa disusun perencanaan
pembangunan desa sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan
daerah kabupaten / kota
(2) Perencanaan pembangunan sebagaimana
dimaksud ayat (1) disusun secara partispatif
oleh pemerintah Desa sesui dengan kewenanganya
16. PASAL 64
(1) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana
dimaksud pasal 63 ayat (2) disusun secara
berjangka meliputi :
a. Rencana pembangunan jangka
menengah desa yang selanjutnya
disebut RPJMD untuk jangka waktu
lima tahun
b. Rencana Kerja pembangunan desa,
selanjutnya disebut RKP desa merupakan
penjabaran dari RPJMD untuk
jangka waktu 1 ( satu ) tahun
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a ditetapkan dengan Peraturan Desa dan
RKP desa ditetapkan dalam Peraturan kepala
desa
17. PENGERTIAN
RPJM Desa adalah dokumen
perencanaan strategis / jangka menengah
desa yang berjangka waktu 5 tahun dan di
tetapkan dengan Peraturan Desa
18. KONDISI SAAT INI KONDISI YANG
LEGENDA DAN MASALAH KESENJANGAN DIHARAPKAN
SEJARAH DAN VISI- MISI
PEMBANGUNAN DESA POTENSI DESA
DESA
JEMBATAN PERENCANAAN
REFLEKSI
RPJMD / 5 TAHUN
TI T II T III T IV TV
RENCANA TAHUNAN
RKP Desa
20. PROSES / ALUR PENYUSUNAN RPJM DESA
Penjaringan
musdus musdus Masalah dan
Potensi
Lokarya Musyawarah PERDES
desa
Musdes BPD RPJMD
PENGELOMPOKAN
SEJARAH DESA
VISI MISI
ANALISIS
SKORING
22. DEFINISI KEMISKINAN
• Kemiskinan adalah kondisi seseorang atau sekelompok orang, laki-
laki dan perempuan tidak terpenuhi hak-hak dasar untuk
mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang
bermartabat.(Kriteria SNPK)
• Kemiskinan didekati dengan pendekatan berbasis hak dasar (right-
based approach, yang meliputi: (1) terpenuhinya kebutuhan pangan,
(2) kesehatan, (3) pendidikan, (4) pekerjaan, (5) perumahan, (6) air
bersih, (7) pertanahan, (8) sumberdaya alam dan lingkungan hidup,
(9) rasa aman, (10) hak untuk berpartisipasi, dan (11) hak untuk
terbebas dari tindak kekerasan
• Kriteria BPS: Pengeluaran seseorang atau keluarga berada
di bawah garis kemiskinan, yaitu besarnya rupiah yang
dikeluarkan untuk konsumsi pangan dan non pangan
(sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan, angkutan
dan bahan bakar) setara 2.100 kkal per kapita per hari
23. PENGERTIAN HAK DASAR
• PENDEKATAN BERBASIS HAK ADALAH
SEBUAH PENDEKATAN PEMBANGUNAN
YANG MENGATUR KEWAJIBAN NEGARA
UNTUK MENGHORMATI, MELINDUNGI
DAN MEMENUHI HAK – HAK DASAR
MASYARAKAT
24. HAK DASAR
• HAK HIDUP
• HAK PENGHIDUPAN YANG LAYAK
• HAK MEMPEROLEH LAYANAN KESEHATAN
• HAK MEMPEROLEH LAYANAN PENDIDIKAN
• HAK ATAS KESEMPATAN KERJA DAN BERUSAHA
• HAK ATAS LAYANAN PERUMAHAN / TEMPAT
TINGGAL
• HAK MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP
YANG BAIK DAN SEHAT
• HAK ATAS PARTISIPASI
25. TUJUAN MDG’s
Deklarasi PBB Tentang Tujuan Pembangunan 2015
1. memberantas kemiskinan dan kelaparan
2. mewujudkan pendidikan dasar
3. meningkatkan kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan
4. mengurangi angka kematian bayi
5. meningkatkan kesehatan ibu.
6. memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit
lainnya
7. menjamin pengelolaan lingkungan hidup yang
berkelanjutan
8. mengembangkan kemitraan global dalam
pembangunan
26. INDIKATOR MDG’s
I. PEMBERANTASAN KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Target (1)
tinggal 50 persen proporsi penduduk dengan penghasilan dibawah 1 dolar sehari.
Indikator:
1. Proporsi penduduk dibawah 1 dollar sehari
2. Ratio kesenjangan kemiskinan
3. Persebaran kuantil orang miskin dalam konsumsi nasional
Target (2)
Antara tahun 1990–2015 proporsi penduduk kelaparan tinggal separuhnya.
Indikator:
1. Prevalensi balita kurang berat badan
2. Proporsi penduduk dibawah garis kemiskinan konsumsi.
II. MENINGKATKAN PENDIDIKAN DASAR
Target (3)
menjamin semua anak, laki-laki dan perempuan dimanapun berada mampu
menyelesaikan pendidikan dasarnya.
Indikator:
1. Ratio partisipasi di sekolah dasar
2. Proporsi murid kelas 1 mencapai kelas 5
3. Tingkat melek huruf pada penduduk usia 15-24 tahun
27. III. PROMOSI KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
Target (4)
memperkecil kesenjangan gender pada sekolah dasar dan sekolah
menengah pada tahun 2005 dan pada semua jenjang pendidikan pada
tahun 2015.
Indikator:
1. Ratio perempuan terhadap laki-laki di
sekolah dasar, menengah pertama dan
sekolah menengah atas.
2. Ratio perempuan melek huruf terhadap laki-laki usia
15-24 tahun.
3. Kontribusi perempuan dalam angkatan kerja di luar
sektor pertanian.
4. Proporsi perempuan yang duduk di parlemen.
IV PENURUNAN ANGKA KEMATIAN ANAK
Target (5)
menurunnya dua pertiga angka kematian anak dibawah lima tahun pada
tahun 1990-2015.
Indikator:
1. Tingkat kematian anak di bawah lima tahun
2. Tingkat kematian bayi
3. Proporsi anak usia satu tahun yang mendapat imunisasi campak
28. V MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
Target (6):
menurunkan dua pertiga ratio kematian
ibu pada tahun 1990- 2015.
Indikator:
1. Ratio kematian ibu
2. Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih.
VI MEMERANGI HIV/AIDS MALARIA DAN PENYAKIT LAINYA
Target (7):
pada tahun 2015 turun separuhnya dan mulai menghentikan penyebaran HIV/AIDS.
Indikator:
1. Prevalensi HIV di kalangan wanita hamil umur 15-24 tahun.
2. Tingkat prevalensi kontrasepsi
3. Jumlah anak yatim piatu korban HIV/AIDS
Target (8):
tahun 2015 tidak ada lagi kejadian malaria dan penyakit lainnya.
Indikator:
1. Tingkat prevalensi dan tingkat kematian akibat malaria
2. Proporsi penduduk di wilayah berisiko malaria yang menggunakan pencegahan
malaria secara efektif serta melakukan langkah pengobatan.
3. Tingkat prevalensi dan tingkat kematian akibat TBC
4. Proporsi kasus TBC yang terdeteksi dan yang menjalankan perngobatan.
29. VII PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN
Target (9):
mengintegrasikan prinsip-prinsip pengembangan lingkungan berkelanjutan ke
dalam kebijakan dan program negara dan mencegah kerusakan sumber-sumber
alam.
Indikator :
1. Proporsi luas hutan
2. Wilayah cagar alam
3. Efisiensi penggunaan energi
4. Emisi karbondioksida.
Target (10):
pada tahun 2015 proporsi penduduk yang tidak mempunyai akses terhadap air
minum sehat menurun 50 persen.
Indikator :
1. Proporsi penduduk yang mempunyai akses berlanjut terhadap sumber
air yang memadai.
Target (11):
pada tahun 2020, 100 juta penghuni daerah kumuh mengalami peningkatan taraf
hidup yang bermakna.
Indikator :
1. Proporsi penduduk yang mempunyai akses terhadap sanitasi yang memadai.
2. Proporsi penduduk yang mempunyai akses terhadap pemukiman
30. VIII MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
Target (12):
(12):
Pengembangan sistem perdagangan bebas, berdasar aturan, dapat diramalkan serta tidak
aturan,
diskriminatif dan sistem keuangan, termasuk kesepakatan mengenai pemerintahan yang bersih,
kesepakatan
pembangunan dan pengentasan kemiskinan baik nasional maupun internasional.
Target (13):
(13):
perhatian kepada kebutuhan negara-negara berkembang di kepulauan, termasuk tarif dan akses
negara-
terhadap kuota ekpor negara berkembang dan miskin.
Target (14):
(14):
memperhatikan kebutuhan khusus negara landlocked dan negara kepulauan
Target (15):
(15):
kesepakatan terhadap masalah hutang negara berkembang melalui standard nasional dan
internasional untuk ditangguhkan masa pengembaliannya.
pengembaliannya.
Indikator:
1. Subsidi pertanian domestik dan ekport di negara
Target (16):
(16):
kerjasama dengan negara berkembang dan negara maju untuk menciptakan lapangan kerja bagi para
untuk
pemuda.
Indikator:
1. Tingkat pengangguran kelompok umur 15-24 tahun
15-
Target (17):
(17):
Kerjasama dengan perusahaan farmasi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku obat bagi negara
kebutuhan
sedang berkembang.
Indikator:
Indikator:
1. Proporsi penduduk yang mempunyai akses terhadap obat yang dibutuhkan secara berkesinambungan
Target (18):
(18):
Kerjasama dengan pihak swasta untuk mengembangkan teknologi baru terutama informasi dan komunikasi.
teknologi
Indikator:
1. Saluran telepon per 1000 penduduk
2. Komputer per 1000 penduduk
32. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
DALAM PP 72 TAHUN 2005
PASAL 63
(1) Dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan Desa disusun perencanaan
pembangunan desa sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan
daerah kabupaten / kota
(2) Perencanaan pembangunan sebagaimana
dimaksud ayat (1) disusun secara partisipatif
oleh pemerintah Desa sesui dengan kewenanganya
33. PASAL 64
(1) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana
dimaksud pasal 63 ayat (2) disusun secara
berjangka meliputi :
a. Rencana pembangunan jangka
menengah desa yang selanjutnya
disebut RPJMD untuk jangka waktu
lima tahun
b. Rencana Kerja pembangunan desa,
selanjutnya disebut RKP desa merupakan
penjabaran dari RPJMD untuk
jangka waktu 1 ( satu ) tahun
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a ditetapkan dengan Peraturan Desa dan
RKP desa ditetapkan dalam Peraturan kepala
desa
35. PENGERTIAN
RPJM Desa adalah dokumen
perencanaan strategis / jangka menengah
desa yang berjangka waktu 5 tahun dan di
tetapkan dengan Peraturan Desa
36. KONDISI SAAT INI KONDISI YANG
LEGENDA DAN MASALAH KESENJANGAN DIHARAPKAN
SEJARAH DAN VISI- MISI
PEMBANGUNAN DESA POTENSI DESA
DESA
JEMBATAN PERENCANAAN
REFLEKSI
RPJMD / 5 TAHUN
TI T II T III T IV TV
RENCANA TAHUNAN
RKP Desa
38. PROSES / ALUR PENYUSUNAN RPJM DESA
Penjaringan
musdus musdus Masalah dan
Potensi
Lokarya Musyawarah PERDES
desa
Musrenbangdes
BPD RPJMD
PENGELOMPOKAN
SEJARAH DESA
VISI MISI
PRIORITAS MASALAH
TINDAKAN PEMECAHAN
MASALAH
39. HAND OUT
PENJARINGAN
MASALAH
DAN POTENSI
DENGAN
SKETSA DESA
FORMASI
40. PENGERTIAN
• SKETSA DESA ADALAH GAMBARAN
DESA SECARA KASAR/UMUM
MENGENAI KEADAAN SUMBER DAYA
FISIK ( ALAM DAN BUATAN )
41. TUJUAN PENGGUNAAN
SKETSA DESA
• Memahami akan jenis, jumlah dan sumber
daya di desa.
• Sebagai alat untuk menggali / menjaring
masalah yang ada di tingkat dusun (
Permasalahan Pengembangan Wilayah,
Sosial budaya dan Ekonomi
• Sebagai alat untuk menggali / menjaring
potensi yang ada di tingkat dusun
• Menyamakan presepsi tentang masalah
dan potensi
42. TAHAPAN PENGGUNAAN TEKNIK
SKETSA DESA
• PERSIAPAN
Pilih dan Tentukan Peserta
Persiapkan Tempat yang memadai
Siapkanlah Format masalah Sketsa Desa
Jelaskan tujuan kajian dengan Sketsa Desa
Siapkan alat yang akan digunakan ( Spidol, Plano )
Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )
• MEMBUAT SKETSA DESA
Pilihlah salah satu peserta yang paling mengetahui tentang batas-batas
wilayah Desa/ Dusun
Ajaklah untuk membuat batas Desa / Dusun pada media yang tersedia
Sepakati bersama simbol/legenda dan tulis/gambar pada pojok kiri
bawah sketsa desa
Ajaklah peserta untuk menggambar simbol yang disepakati dalam sketsa
yang telah dibuat
Ajaklah peserta untuk meneliti kembali sketsa desa yang telah dibuat
Ajaklah Peserta untuk melakukan perbaikan kalau memang diperlukan
43. PENGERTIAN
• MASALAH
Adalah perbedaan antara yang seharusnya dengan yang
sesungguhnya
• KEBUTUHAN
Kebutuhan adalah sesutu jika tidak dipenuhi akan
menimbulkan masalah yang berkaitan dengan
kelangsungan hidup
• KEINGINAN
Kebutuhan adalah sesuatu jika tidak dipenuhi tidak
menimbulkan masalah
• POTENSI
Adalah sumber daya yang tersedia yang mungkin dapat
digunakan untuk mengatasi masalah
44. BENTUK POTENSI
• Bentuk –bentuk potensi
1. Potensi Sumber Daya Alam
( batu, pasir, kayu dsb )
2. Potensi Sumber daya manusia
( Swadaya tenaga, Tenaga teknis
dll )
3. Potensi Sumber daya sosial
45. MENULISKAN PERNYATAAN MASALAH
DAN POTENSI
• Dalam menuliskan harus mencantumkan pokok
permasalahan dengan jelas
• Kapasitas masalah( Panjang, Lebar, Jumlah )
harus dituliskan dengan jelas
• Lokasi masalah harus dituliskan dengan jelas
• Masalah dituliskan dalam bentuk kalimat
pernyataan
Contoh :
1. Tanggul sungai longsor sepanjang
50 M Tinggi 3 M di Rw 01 Rt 01
46. • Mewawancarai Sketsa Desa
Galilah pengertian tentang Masalah, Kebutuhan, Hak-hak Dasar,
Keinginan dan potensi
Ajaklah peserta untuk mewawancarai sketsa desa dari arah
tetentu
Ketika menemui simbol/ legenda tanyakan pada peserta “ adakah
masalah ( Bidang Pengembangan Wilayah, Sosial Budaya,
Ekonomi ) pada hal tersebut ? “
Ketika menemui masalah, tanyakanlah kepada peserta bagaimana
kapasitas masalahnya ( berapa banyak, berapa panjang, berapa
luas dsb )
Rumuskan pernyataan masalahnya dan catat dalam Format 1
Kolom masalah
Diskusikan dengan peserta adakah potensi ( SDA, SOSIAL,
FISKAL,LEMBAGA ) yang ada pada mereka dan lingkunganya
yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah.
Catat potensi yang disepakati dalam format 1 kolom potensi
Lakukan hal demikian sampai semua luasan sketsa desa
terwawancarai
47. CONTOH FORMAT 1
KAJIAN SKETSA DESA
NO MASALAH POTENSI
1 2 3
1 Tanggul sungai jebol di RW 01 Batu
Rt 02 sepanjang 50 Meter Tenaga
2 5 Anak balita di Rw 01 menderita Posyandu
giZi buruk Bidang Desa
3 15 Anak Usia Dini di Rw 01 Komite sekolah
belum mendapatakan Guru
pelayanan pendidikan Tk
4 Jalan Desa sepanjang 700 meter Pasir
di RW 01 banyak berlubang dan Batu
becek Tenaga
5 TPQ AL Hidayah tidak berjalan Guru
aktif Gedung
6 Lahan sawah seluas 5 H di Rw Kelompok Tani
01 Rt 01 sering gagal panen
kerena serangan hama
48. HAND OUT
PENJARINGAN MASALAH
DAN POTENSI DENGAN
DIAGRAM KELEMBAGAAN
FORMASI
49. PENGERTIAN
Diagram Kelembagaan adalah
gambaran keadaan lembaga yang
ada serta peran dan pola hubungan
dengan masyarakat
Sebagai alat kajian Diagram
kelembagaan adalah alat untuk
mengkaji yang masalah dan potensi
berkait dengan kelembagaan
Lembaga adalah
50. Jenis – Jenis Lembaga
FORMAL
Lembaga yang mempunyai dasar hukum / Berbadan Hukum
Contoh
Pemerintah Desa
BPD
LKMD
Dll
NON FORMAL
Lembaga yang tidak mempunyai dasar hukum / Berbadan
Hukum
Contoh
Kelompok arisan
Paguyuban tukang becak
Kelompok yasinan
51. TUJUAN
Untuk mengetahui jenis dan jumlah
lembaga yang berperan di desa
Untuk mengetahui lembaga – lembaga
yang mempunyai peranan / manfaat bagi
masyarakat
Untuk Mengetahui pola hubungan lembaga
– lembaga yang ada dengan masayarakat
Untuk Mengetahui masalah dan potensi
pada lembaga – lembaga yang ada
52. TAHAPAN PENGGUNAAN TEKNIK
DIAGRAM KELEMBAGAAN
PERSIAPAN
Persiapkan Tempat yang memadai
Siapkan alat yang akan digunakan ( Spidol, Plano, Kertas
manila, gunting dan isolatif )
Siapkanlah Format masalah Diagram kelembagaan
Jelaskan tujuan kajian dengan Diagram kelembagaan
Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )
MEMBUAT DIAGRAM KELEMBAGAAN
Ajaklah peserta untuk mengidentifikasi lembaga yang ada
diwilayah mereka
Tulislah lembaga yang telah teridentifikasi pada media yang
tersedia
Buatlah bulatan / lingkaran dari kertas manila dengan ukuran
yang berbeda sebanyak lembaga yang teridentifikasi
Ajaklah peserta mendiskusikan pengaruh lembaga terhadap
kehidupan masyarakat dari yang paling besar sampai yang paling
kecil
Tuliskan nama lembaga yang pengaruhnya paling besar pada
lingkaran yang paling besar demikian seterusnya sampai pada
lembaga yang pengaruhnya paling kecil
54. LANGKAH-LANGKA KEGIATAN
Buat sketsa desa ( hanya batas desa/ dusunnya
saja ) tuliskan kata masyarakat ditengahnya )
Tanyakan Kepada peserta lembaga-lembaga
mana yang paling sering berhubungan dengan
masyarakat.
Tempelkan bulatan yang telah ditulis nama
lembaga pada seketsa desa
Jika sering berhubungan tempelkan dekat dengan
kata masyarakat jika tidak sering berhubungan
tempelkan jauh dari kata masyarakat
Lakukan hal demikian sampai semua bulatan
tertempel pada sketsa desa
56. MENGGALI MASALAH DAN
POTENSI
Galilah permasalahan dari lembaga
yang terindentifikasi dari segi :
a. Struktur Organisasi
b. Kapasitas SDM
c. Managemen Organisasi
d. Regulasi
Catatlah semua masalah dan potensi
yang tergali dalam Format yang
telah disediakan
57. CONTOH FORMAT 2
DIAGRAM KELEMBAGAAN
NO NAMA MASALAH POTENSI
LEMBAGA
1 2 3 4
1 PEMDES Administrasi Pemerintahan Desa Adanya itikad baik
belum rapi dari perangkat
Terjadi kekosongan perangkat
sebanyak 2 formasi
Bendahara Desa belum SDM
menguasai managemen
keuangan dengan baik
2 BPD Hubungan BPD dengan Pemdes SDM
dan masyarakat belum
berjalan secara optimal
Kemampuan BPD dalam SDM
pembahasan Peraturan desa
masih lemah
58. HAND OUT
PENJARINGAN MASALAH
DAN POTENSI DENGAN
KALENDER MUSIM
FORMASI
59. PENGERTIAN
• Kalender musim adalah alat kajian untuk
mengetahui kejadian / kegiatan dalam
kehidupan masyarakat berkaitan dengan
perubahan waktu
60. TUJUAN
• Untuk Mengetahui kegiatan – kegiatan
masyarakat berdasarkan perubahan waktu
• Untuk mengetahui kejadian – kejadian
yang berkaitan dengan kebutuhan dasar
yang terjadi secara berulang dalam
kehidupan masyarakat
• Untuk mengetahui masa - masa kritis
dalam kehidupan masyarakat
61. TAHAPAN PENGGUNAAN TEKNIK
KALENDER MUSIM
• PERSIAPAN
Persiapkan Tempat yang memadai
Siapkan alat yang akan digunakan ( Spidol, Plano, Kertas manila, gunting
dan isolatif )
Siapakan format masalah kalender musim
Jelaskan tujuan kajian dengan kalender musim
Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )
• MEMBUAT KALENDER MUSIM
Ajaklah peserta mendiskusikan musim yang ada
Hasilnya tuliskan pada kolom yang tersedia
Ajaklah pererta untuk mengidentifikasi kejadian – kejadian( masalah ,
kegiatan) penting yang berkaitan dengan kebutuhan dasar yang
kejadiannya terus berulang
Tuliskanlah dalam kolom masalah / kejadaian pada kalender musim
Ajaklah peserta mendiskusikan kapan biasanya kejadian – kejadian
tersebut terjadi
Tuliskan dengan memberi tanda X pada kolom yang tersedia
62. KALENDER MUSIM
MASALAH KEMARAU / KETIGA PENGHUJAN / RENDENG WARENG / PANCA ROBA
KEGIATAN Agus Sep Okt Nov Des Jan Feb Mart Apr Mei Juni Juli
BANJIR * *** *
***
PENYAKIT DIARE * ** *
PACEKLIK * **
BANYAK
***
KONDANMGAN * ** *
***
PANEN RAYA *
HAMA TANAMAN * ** *
63. Menggali Masalah dan Potensi
• Tanyakan kepada peserta musyawarah berkaitan dengan
kejadian / masalah yang ada
* Dimana lokasi kejadiannya
* Siapa yang terkena dampak masalah
tersebut
* Bagaimana kapasitas masalahnya
• Tanyakan kepada peserta musyawarah potensi apa yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut
• Tuliskan masalah dan potensi kedalam format masalah
dan potensi kalender musim
64. FORMAT 2
KALENDER MUSIM
NO MASALAH POTENSI
1 Pada musim penghujan Rw 01 / Rt 03 Batu
tergenang banjir Pasir
Tenaga
2 Pada musim pancaroba 12 warga Rw 1 Posyandu
Rt 02 terserang diare Bidang Desa
3 Pada musim kemarau terjadi paceklik Lumbung desa
66. Pengelompokan masalah adalah suatu
kegiatan untuk menghimpun/ mendaftar,
memeriksa kebenaran, menggabungkan dan
mengelompokan masalah dalam sektor dan
bidang
67. Memperoleh data masalah dan potensi yang
akurat dari hasil tiga alat kajian di tingkat
dusun
Menggabungkan dan mengelompokkan
masalah dari hasil kajian di tingkat dusun
kedalam sektor dan bidang (
Pengembangan Wilayah, Ekonomi dan Sosial
Budaya )
68. PERSIAPAN
Persiapkan Tempat yang memadai
Siapkan alat yang akan digunakan ( Spidol,
Plano, isolatif )
Siapkan Format Pengelompokan Masalah
Siapkan data dari hasil kajian di tingkat dusun (
tiga alat kajian)
Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )
69. 1. Indentifikasikan masalah – masalah yang sama dari hasil
penjaringan masalah di tingkat didusun
2. Jadikanlah masalah-masalah yang sama tersebut menjadi
satu rumusan masalah
3. Jika langkah 2 telah selesai, kelompokanlah masalah
kedalam sektor ( sektor pendidikan, kesehatan, pertanian,
perdagangan, peternakan ,pemerintahan, pekerjaan
umum, Sumber daya air dll )
4. Kelompokanlah sektor – sektor yang ada kedalam dalam
bidang ( Pengembangan wilayah, Sosial budaya,
Ekonomi ) tuliskan dalam kolom 2 format 4
5. Periksalah potensi hasil kajian di tingkat dusun ( tiga alat
kajian ) tuliskanlah dalam tuliskan dalam kolom 2 format
4
70. CONTOH
No Masalah Potensi
1 2 3
I BIDANG PENGEMBANGAN WILAYAH
1.1 Pekerjaan Umum
1.1.1 Jalan Desa sepanjang 700 meter di RW 01 banyak berlubang dan becek Tenaga, batu
1.2 Sumber Daya Air
1.2.1 Tanggul sungai jebol di RW 01 Rt 02 sepanjang 50 Meter Tenaga, batu
II BIDANG EKONOMI
2.1 Pertanian
2.1.1 Lahan sawah seluas 5 H di Rw 01 Rt 01 sering gagal panen kerena serangan Keleompok tani
hama
III BIDANG SOSIAL BUDAYA
3.1 Pendidikan
3.1.1 15 Anak Usia Dini di Rw 01 belum mendapatkan pelayanan pendidikan TK Pertiwi
3.1.1 TPQ AL Hidayah tidak berjalan aktif Gedung dan Ustzad
3.2 Kesehatan
3.2.1 5 Anak balita di Rw 01 menderita gisi buruk Posyandu
3.3 Pemerintahan
3.3.1 Terjadi kekosongan perangkat sebanyak 2 formasi
3.3.2 Bendahara Desa belum menguasai managemen keuangan dengan baik Ada semangat dan komitmen
3.3.2 Kemampuan BPD dalam pembahasan Peraturan desa masih lemah Ada semangat dan komitmen
72. MENYUSUN SEJARAH DESA
Persiapan
Persiapkan Tempat yang memadai
Siapkan alat yang akan digunakan ( Spidol, Plano, dan isolatif )
Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )
Langkah- Langkah
Bagilah peserta menjadi 3 kelompok berdasarkan tahun kelahiran
Misal : Tahun kelahiran perserta yang paling tua
adalah tahun 1948 dan yang termuda
lahir pada tahun 1978.
Kelompok 1 kelahiran tahun 1948 s/d 1958
Kelompok 2 kelahairan tahun 1959 s/d 1969
Kelompok 3 kelahiran tahun 1970 s/d 1978
Masing –masing kelompok untuk mendiskusikan kejadian –kejadian penting (
kejadian yang baik dan kejadian yang buruk )
Misal
Kelompok 1 dari tahun 1960 s/d tahun 1975
Kelompok 2 dari tahun 1976 s/d tahun 1990
Kelompok 3 dari tahun 1990 s/d tahun 2007
Hasil diskusi dituliskan pada format sejarah desa
73. SEJARAH DESA
Tahun Kejadian yang baik Kejadian yang buruk
1 2 3
1965 Terjadi hura –hura politik
1967 Balai Desa mulai dibangun Terjadi paceklik karena
serangan hama tikus
1970
1971
1972
1973
1975
1976
1977
1978
1979
DST
74. MENGAMBIL PELAJARAN DARI
SEJARAH DESA
Diskusikanlah dan catat kejadaian
kejadian buruk yang berulang terjadi
Ambilah pelajaran, sebagai antisipasi
kedepan
Diskusikanlah dan catat kejadian kejadian
baik yang berulang terjadi
Ambilah pelajaran, sebagai bekal
mengarungi masa depan
76. PENGERTIAN
• VISI
Adalah adalah suatu gambaran menantang
tentang masa depan yang berisikan cita –cita
yang ingin diwujudkan oleh sebuah institusi
77. CIRI VISI YANG BAIK
• Merupakan hasil komitmen dan bisa memberikan
inspirasi bagi para pelaksana
• Merupakan jembatan antara masa lalu dengan masa
depan
• Memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat
serta manfaat yang luas
• Mengandung tujuan yang jelas sehingga memberikan
keyakinan bagi para pelaksana
• Memungkinkan untuk pelaksanaan yang fleksibel dan
kreatif
78. PERNYATAAN VISI YANG BAIK
• Singkat, misalnya cukup 10 kata
• Menarik dan mudah diingat
• Mengandung inspirasi dan tantangan
• Mengandung kejelasan cita-cita
• Biasanya menggunakan kata keadaan
79. MERUMUSKAN VISI DESA
• Persiapan
Siapkan alat yang akan digunakan ( Spidol, Plano, meta plan dan isolatif )
Jelaskan tujuan perumusan visi dan misi Desa
Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )
• Langkah-Langkah
Ajaklah peserta mengingat kembali tentang sejarah desa dan hasil pengelompokan
masalah dan potensi
Bagikan meta plan kepada peserta, masing – masing peserta mendapat satu meta
plan
Ajaklah peserta menuliskan tiga buah kata yang merupakan cita – cita ( Visi )
masa depan desa
Tempelkanlah semua meta plan yang merupakan visi individu pada tempat yang
mudah dilihat seluruh peserta
Susun dan gabungkanlah visi individu tersebut sehingga menjadi Visi Desa
Buatlah dan sepakati difinisi kerja dari Visi Desa
80. VISI
INDIVIDU /
KELOMPOK
VISI
INDIVIDU /
VISI KELOMPOK
INDIVIDU /
KELOMPOK
VISI VISI
DESA BERSAMA
VISI
INDIVIDU / VISI
KELOMPOK INDIVIDU /
VISI KELOMPOK
INDIVIDU /
KELOMPOK
81. Pedoman Penyusunan Misi
• Misi hendaknya bersifat spesifik
• Misi hendaknya mengandung makna yang
memotifasi
• Misi hendaknya masuk akal dan operasional
• Misi hendaknya mudah dipahami oleh pihak-
pihak terkait
• Pernyataan Misi hendaknya cukup singkat
• Biasanya menggunakan kata kerja
82. PENGERTIAN
• Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau
dilaksanakan oleh sebuah institusi sebagai
penjabaran dari Visi yang telah ditetapkan
83. CONTOH
VISI DAN MISI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KEBUMEN
• VISI
TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG BERMUTU DAN TERJANGKAU MELALUI
OPTIMALISASI LAYANAN.
• MISI
1. Menciptakan pelayanan pendidikan yang, merata, berkeadilan, terjangkau
dari aspek lokasi, biaya dan kesempatan
2. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu sesuai dengan
standar operasional, Standar Pelayanan Pendidikan dan berorientasi pada
standar nasional pendidikan
3. Meningkatkan managemen dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten,
Unit Pelaksana Teknis dan sekolah
4. Memberikan pelayanan Pendidikan Formal, non formal dan in forlmal
5. Memberikan pembinaan dan pengembangan kreatifitas bidang seni,
budaya, pemuda dan olah raga
86. TUJUAN
Untuk mengetahui bobot masing – masing
masalah
Menentukan urutan masalah secara tepat
berdasar bobot
Menentukan urut – urutan masalah yang
harus segera diselasaikan
87. TAHAPAN MEMBUAT
PRIORITAS MASALAH
Sampaikan terlebih dahulu mengapa harus
membuat prioritas masalah
Sepakati terlebih dahulu apapun hasil
kesepakatan tentang prioritas masalah
adalah kesepakatan bersama
Sepakati terlebih dahulu kriteria dan bobot
Lakukanlah pensekoran secara partisipatif
88. PENENTUAN KRITERIA PERINGKAT
MASALAH
Tentukan dan sepakati terlebih dahulu kriteria yang akan digunakan
untuk menentukan peringkat masalah
Misal :
Pengembangan Wilayah
1. Tingkat kerusakan
2. Dampak
3. Pengaruh tehadap kemiskinan
Bidang Ekonomi
1. Menghambat peningkatan pendapatan
2. Dampak
3. Pengaruh terhadap Kemiskinan
Bidang Sosial Budaya
1. Menghambat pemenuhan hak dasar
2. Dampak
3. Pengaruh terhadap Kemiskinan
89. PEMBOBOTAN MASALAH
Sepakati bobot dan nilai untuk setiap 3. Pengaruh terhadap Kemiskinan :
indikator - Sangat berpengaruh
Misal - Cukup berpengaruh
1. Tingkat kerusakan SKOR - Berpengaruh
- Sangat parah 76 s/d 100 - kurang berpengaruh
- Cukup parah 51 s/d 75
- Parah 26 s/d 50 4. Pengaruh terhadap pemenuhan hak dasar :
- Kurang parah 1 s/d 25 - Sangat berpengaruh
- Cukup berpengaruh
2. Dampak - Berpengaruh
- Dirasakan satu Desa atau lebih - kurang berpengaruh
- Dirasakan satu RW
- Dirasakan satu RT 5. Menghambat peningkatan pendapatan :
- Dirasakan individu - sangat menghambat
- cukup menghambat
- menghambat
- kurang menghambat
Setelah kriteria dan Pembobotan disepakati tulislah di kertas plano dan di
tempel di tempat yang dapat dilihat dengan baik oleh semua peserta
90. MELAKUKAN SKORING
Siapkan Format skoring masalah
Salinlah semua kegiatan pada kolom 2 format 2 kedalam
kolom 2 format 5
Ajaklah peserta musyawarah melakukan skoring
masalah dengan satu kriteria terlebih dahulu
Tuliskan skor yang disepakati pada kolom yang tersedia
Lakukanlah hal demikian sehingga semua masalah
diberi skor dengan kriteria yang telah disepakati
Jika semua masalah telah diberi skor, ajaklah peserta
musyawarah untuk menjumlah skor pada setiap masalah
dan hasilnya tuliskan pada kolom 7 format 5
Jika ada jumlah yang sama, ulanglah kembali
pensekoran pada masalah yang mempuyai jumlah skor
sama
Buatlah ranking berdasar besar kecilnya jumlah skor dan
tuliskan pada kolom 8 format 5
91. CONTOH FORAMAT 5
SKORING MASALAH
NO MASALAH KRITERIA PENILAIAN Jumlah Rangking
skor
Tingkat Jumlah yang Pengaruh
Kerusakan terkena Thp
Dampak kemiskinan
1 2 3 4 5 6 7 8
I BIDANG
PENGEMBANGAN
WILAYAH
1.1 Pekerjaan Umum
1.1. Jalan Desa sepanjang 60 95 50 205 II
1 700 meter di RW 01
banyak berlubang dan
becek
1.2 Sumber Daya Air
1.2. Tanggul sungai jebol di 90 85 40 125 I
1 RW 01 Rt 02 sepanjang
50 Meter
92. FORAMAT 5
SKORING MASALAH
NO MASALAH KRITERIA PENILAIAN Jumlah Rangk
Menghambat Menghambat Jumlah skor ing
peningkatan pemenuhan yang
pendapatan hak dasar menerima
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
II BIDANG EKONOMI
2.1 Pertanian
2.1.1 Lahan sawah seluas 5 30 40 50 120 I
H di Rw 01 Rt 01 sering
gagal panen kerena
serangan hama
2.1.2
2.2 Peternakan
2.2.1
2.3 Perdagangan
2.3.1
93. FORAMAT 5
SKORING MASALAH
NO MASALAH KRITERIA PENILAIAN Jumlah Rangking
Menghambat Jumlah Pengaruh skor
pemenuhan hak yang Thp
dasar menerima kemiskinan
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
III BIDANG SOSIAL BUDAYA
3.1 Pendidikan
3.1.1 15 Anak Usia Dini di Rw 01 10 20 30 60 1
belum mendapatakan
pelayanan pendidikan
3.1.1 TPQ AL Hidayah tidak berjalan 10 10 3 23 3
aktif
3.2 Kesehatan
3.2.1 5 Anak balita di Rw 01 5 10 10 25 2
menderita gisi buruk
3.3 Pemerintahan
3.3.1 Terjadi kekosongan perangkat 5 5 10 20 4
sebanyak 2 formasi
95. PENGERTIAN
Menyusun alternatif tindakan Pemecahan
Masalah adalah serangkaian kegiatan
kajian dan analisis masalah, penyebab
dan potensi untuk menentukan alternatif
tindakan pemecahan masalah
96. TUJUAN
Untuk mengetahui penyebab mendasar
dari setiap masalah
Mengetahui potensi yang tepat untuk
memecahkan masalah
Merumuskan berbagai alternatif tindakan
yang dapat dilakukan untuk memecahkan
masalah
97. MERUMUSKAN ALTERNATIF
TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
Persiapan
Persiapkan Tempat yang memadai
Siapkan alat yang akan digunakan ( Spidol, Plano, Kertas manila,
gunting dan isolatif )
Menyiapkan Format Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )
Langkah-Langkah
Tulislah setiap masalah berdasar pada pengelompokan masalah
(Format 5 ) pada kolom 2 pada format 6
Kajilah penyebab mendasar dari setiap masalah dan hasilnya
tuliskan pada kolom 3 format 6
Kajilah potensi yang dapat menyelesaikan masalah dan
penyebabnya pada setiap masalah, hasilnya tuliskan pada kolom 4
format 6
Rumuskanlah alternatif tindakan pemecahan masalah dengan
mendasarkan pada penyebabnya dan memperhitungkan potensi
yang ada, hasilnya tuliskan pada kolom 5 format 6
98. CONTOH FORMAT 6
ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI ALTERNATIF TINDAKAN
PEMECAHAN MASALAH
1 2 3 4 5
I PENGEMBANGAN
WILAYAH
1.1 Pekerjaan Umum
1.1.1 Jalan Desa sepanjang Tidak ada drainase / Tenaga Pembangunan Drainasi
700 meter di RW 01 saluran pembuangan jalan sepanjang 700 M
banyak berlubang dan untukmembuang air
becek yang naik kejalan
jalan masih berupa pengerasan jalan
tanah
1.2 Sumber Daya Air
1.2.1 Tanggul sungai jebol di Tanah tanggul sangat Tenaga Pembangunan Talud
RW 01 Rt 02 sepanjang labil Sungai sepanjang 50
50 Meter Meter
99. FORMAT 6
ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI ALTERNATIF
TINDAKAN
PEMECAHAN
MASALAH
1 2 3 4 5
II BIDANG EKONOMI
2.1 Pertanian
2.1.1 Hasil panen di lahan Lahan kurang subur Kelompok Gerakan pengomposan
persawahan Block Tani lahan
silumbu seluas 10 Ha
menurun sampai 25%
Pada musim tanam 1. Normalisasi irigasi
kemarau sulit 2. Normalisasi
mendapatkan air dan drainase
pada musim hujan
banjir
2.2 Peternakan
2.2.1 Setiap tahun terjadi serangan Terkena virus “thelo” Tindakan vaksinasi
penyakit “ayam thelo” yang secara dini
mengakibatkan lebih dari 100
ayam mati di semua wilayah
dusun
100. FORMAT 6
ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI ALTERNATIF TINDAKAN
PEMECAHAN MASALAH
1 2 3 4 5
III SOSIAL BUDAYA
3.1 Pendidikan
3.1.1 15 Anak Usia Dini di Rw 01 Kurangnya kesadaran Komite Sosialisasi pendidikan anak
belum mendapatkan masyarakat tentang sekolah Usia Dini
pelayanan pendidikan pentingya pendidikan anak Guru
prasarana yang ada di Komite Bantuan APE
TK pertiwi I kurang sekolah
memadahi Guru
1 anak SMP drop out Tidak bisa membayar uang BOS Kebijakan biaya sekolah
gedung dan uang ujian DAS gratis bagi orang miskin
DPK dan
Dinas
terkait
3.2. Kesehatan
3.2.1. Pada tahun 2007 sebanyak 10 tindakan pertolongan pendirian Pustu yang
orang meninggal karena pertama tidak mampu dilengkapi fasilitas
penyakit demam berdarah
menanggulangi memadahi
103. Langkah‐langkah Membuat
Matrik Program dan kegiatan
Salinlah alternatif tindakan pemecahan masalah ( kolom 5 format 6 )
kedalam kolom 2 format 7
Tuliskan volume masing masing kegiatan pada kolom 3 format 7
Tuliskan lokasi kegiatan pada kolom 4 format 7
Tuliskan V pada 5,6,7,8 dan 9 sesui dengan prioritas masalah dengan
memperhitungkan perkiraan pendapatan tahun bersangkutan
Tuliskan tanda V pada kolom 10,11 dan 12 sesuai dengan sumber
pembiayaan
Cara menentukan sumber pembiayaan adalah
a. Kewenangan Desa
b. Kemampuan pembiayaan
c. Kemampuan teknis pelaksanaan kegiatan
Jika suatu kegiatan memenuhi semua kriteria maka sumber pembiayaan
berasal dari APB Desa dan jika salah satu kriteria tidak terpenuhi maka
sumber pembiayaan berasal dari APBD/N
104. MENENTUKAN SUMBER BIAYA
SUMBER BIAYA
1. APBD/APBN, meliputi :
APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN (SEKALA SUPRA DESA )
Apabila kegiatan tersebut :
1.1. Bukan Kewenangan Desa
1.2. Biayanya terlalu besar / tidak mampu dibiayai desa
1.3. Desa tidak mempunyai kapasitas teknis untuk melaksanakannya
2. APB Desa :
1.1. Kewenangan Desa
1.2. Biayanya terjangkau oleh anggaran Desa
1.3. Desa mempunyai kapasitas teknis untuk melaksanakannya
3. Lainya:
Berasal dari selain sumber diatas, misal:
a. Bantuan dari organisasi non pemerintah
b. perusahaan dan
c. Bantuan Program ( misal : P2KP, PPK, dll )
d. Pihak ketiga lainnya ( warga perantauan,
105. CONTOH RPJMDes TAHUN 2006 - 2010
DESA AMPUH KECAMATAN HANDAL KABUPATEN SAKTI
N0 BIDANG / KEGIATAN VOL LOKAS TAHUN SUMBER
I BIAYA INDIKATOR
2006 2007 2008 2009 2010 APBD/ APB Lainnya
APBN Desa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
I PENGEMBANGAN
WILAYAH
1.1 Pekerjaan Umum
1.1.1 Pembangunan 700 Rw 01 V V X Terbangunya
Drainasi jalan M drainase P 700 m
1.1.2 Pengerasan jalan 700 Rw 01 V V V Terbangunnya jalan
(makadam) MX makadam P 700 m
3M
1.2 Sumber Daya Air
1.2.1 Pembangunan Talud 50 M Rw 01 V V Terbangunya Talud
Sungai sepanjang 50 X3 Rt 02 sungai P 50 M
Meter M
II BIDANG EKONOMI
2.1 Pertanian
2.1.1 Bantuan pengadaan 10 Desa V V
alat pembasmi hama Buah
III SOSIAL BUDAYA
3.1 Pendidikan
3.1.1 Sosialisasi pendidikan Ls Desa V V Anak terlayani
anak Usia Dini pendidikan
3.1.2 Bantuan APE 10 Desa V V Anak terlayani
B h pendidikan
107. PENGERTIAN
Musrenbang Jangka Menengah Desa
diselenggarakan dalam rangka menyusun
RPJMDes diikuti oleh unsur-unsur
Pemerintahan Desa dan mengikut
sertakan masyarakat.
108. TUJUAN
Menampung dan menetapkan
rumusan Visi dan Misi desa yang
diperoleh dari musyawarah
perencanaan pada tingkat di
bawahnya ( Lokakarya Desa ).
Menetapkan Program dan kegiatan
indikatif tahun 2006 -2011 yang
diperoleh dari musyawarah
perencanaan pada tingkat di
bawahnya ( Lokakarya Desa ).
109. KELUARAN
1. Rancangan RPJMDes yang
meliputi Visi, misi, program dan
kegiatan indikatif
2. Berita acara Musrenbang
RPJMDes.
110. PESERTA
PesertaMusrenbang dalam rangka
penyusunan RPJMDes adalah :
Delegasi Dusun/ RW
Tokoh agama, tokoh adat, unsur perempuan
Unsur pemuda
organisasi kemasyarakatan desa
pengusaha, kelompok tani/nelayan,
palaku pendidikan ( Kasek, Komite, Guru )
KK Miskin
Bidan Desa
Unsur pejabat kecamatan
111. TAHAPAN
Persiapan
1. Siapkanlah materi musrenbang dengan baik
2. Sebarkanlah undangan dan materi musrenbang
paling lambat tiga hari sebelum pelaksanaan
3. Persiapkanlah tempat dan peralatan lainya
yang memadai
Langkah-Langkah
1. Siapakan daftar hadir musrenbang
2. Bacakanlah pokok-pokok hasil kesepakatan lokakarya
desa ( Visi, Misi, Program,Kegiatan dan Raperdes)
4. Berilah kesempatan warga untuk memberikan
tanggapan
5. Bahas dan musyawarahkan setiap tanggapan dari
warga
6. Berikan waktu khusus kepada BPD untuk memberikan
tanggapan terhadap Raperdes dan lampirannya
7. Buatlah berita acara musrenbang RPJMDes
112. Berita Acara
Musrenbang RPJMDes Tahun 2006-2011
Pada hari ini Kamis tanggal 31 September Tahun 2006 bertempat di Gedung pertemuan / Balai Desa Selancar
Kecamatan Awang-Awang Kabupaten Kebelet yang dihadiri oleh beberapa unsur sebagaimana daftar hadir
terlampir dalam rangka melaksanakan musyawarah rencana pembangunan desa ( Musrenbangdes ).
Musrenbangdes dimaksud membahas Rancangan Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Desa
(RPJMDes) tahun 2006-2011 Desa Selancar kecamatan Awang-Awang.
Adapun Materi , Pimpinan Rapat dan Nara Sumber, sebagai berikut :
A. Materi
1. Rancangan Visi dan Misi Desa
2. Rancangan Program dan kegiatan indikatif tahun 2006 - 2011
B. Pimpinan Rapat
Pemimpin Rapat : Suto Dikromo
Notulen : Ciplek Wulansih
C. Nara Sumber :
- Drs. Galih Purwo : Kasi PMD Kecamatan Awang-awang
- Ir. Suryo Ndadari : Dinas Pertanian
- Murakabi, MM : anggota DPRD Perwakilan DP 10
Setelah diadakan pembahasan melalui musyawarah mufakat, maka forum Musrenbangdes menghasilkan
kesepakatan dan kesepahaman hal-hal sebagai berikut :
1. Visi dan Misi Desa Selancar
2. Program dan kegiatan indikatif tahun 2006 - 2011
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Pimpinan Musrenbang Notulis / Sekretaris
( ) ( )
Mengetahui
Kepala Desa Selancar,
113. HAND OUT
TEKNIK PENYUSUNAN
PERDES DAN SISTEMATIKA
RPJMDes
FORMASI
114. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
DALAM PP 72 TAHUN 2005
• PASAL 63
(1) Dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan Desa disusun perencanaan
pembangunan desa sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan
daerah kabupaten / kota
(2) Perencanaan pembangunan sebagaimana
dimaksud ayat (1) disusun secara partisipatif
oleh pemerintah Desa sesui dengan kewenanganya
115. • PASAL 64
(1) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana
dimaksud pasal 63 ayat (2) disusun secara
berjangka meliputi :
a. Rencana pembangunan jangka
menengah desa yang selanjutnya
disebut RPJM Desa untuk jangka waktu
lima tahun
b. Rencana Kerja pembangunan desa,
selanjutnya disebut RKP desa merupakan
penjabaran dari RPJMD untuk
jangka waktu 1 ( satu ) tahun
(2) RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a ditetapkan dengan Peraturan Desa dan
RKP desa ditetapkan dalam Peraturan kepala
desa
116. CONTOH PERATURAN DESA KARANGMAJA KECAMATAN KARANGGAYAM
KABUPATEN KEBUMEN
NOMOR 01 TAHUN 2007
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DESA (RPJMDes) TAHUN 2006 - 2010
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA KARANGMAJA
Menimbang : a.
b.
c. ……..
Mengingat : 1.
2.
3.
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KARANGMAJA
dan
KEPALA DESA KARANGMAJA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DESA (RPJMDes) TAHUN 2006-2010
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud :
1. ………
2. ……….
BAB II
SISTEMATIKA PENYUSUNAN RPJMDes
Pasal 2
…………………………
.
Pasal 3
…………………………
Pasal 4
Pasal 5
Pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan tidak sesuai / mengalami perubahan dari RPJMDes karena ada bencana alam.
Pasal 6
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh
Kepala Desa.
Pasal 7
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Karangmaja
Pada tanggal : Desember 2005
KEPALA DESA KARANGMAJA
ARIS TEGUH PRIYONO
117. CONTOH
SISTEMATIKA RPJM Desa
• BAB 1 : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang / Pendahuluan
b. Landasan Hukum
c. Tujuan
• BAB 2 : PROFIL DESA
a. Sejarah Desa
b. Kondisi Umum Desa
c. SOTK Desa
c. Masalah Mendasar
• BAB 3 : PROSES PENYUSUNAN RPJMDes
a. Musdus
c. Lokakarya Desa
d. Musrenbangdes RPJMDes
• BAB 4 : VISI, MISI, PROGRAM DAN KEGIATAN
a. Visi dan Misi
b. Program dan Kegiatan Indikatif
• BAB 5 : PENUTUP
LAMPIRAN :
1. Matrik Program dan Kegiatan
2. Proses Penyusunan Program ( F 1 S/D F 6 )
3. Berita acara musyawarah ( Musdus, Lokdes, Musrenbangdes )
4. Daftar Hadir Musyawarah (Musdus, Lokdes, Musrenbangdes )
5. Peta Desa
118. MENGUKUR KETIDAKADILAN GENDER
1. Subordinasi
Suatu penilaian bahwa suatu peran dinilai dan
dianggap lebih rendah dari peran yang lain
Subordinasi Gender Perempuan dapat dilihat :
Masih sedikitnya perempuan yang bekerja dalam peran pengambil
keputusan dan menduduki peran penentu kebijakan
Adanya status perempuan sebagai jenis kelamin yang lebih rendah
dibandingkan laki-laki
Dalam pengupahan, perempuan yang menikah dibayar sebagai
pekerja lajang dengan anggapan setiap perempuan mendapatkan
nafkah yang cukup dari suaminya
Di beberapa perusahaan terdapat aturan dimana gaji perempuan
mendapat potongan pajak lebih tinggi, karena dianggap sebagai
pekerja lajang, meskipun secara de facto harus menafkahi keluarga
119. 2. Marjinalisasi
Suatu proses peminggiran peran ekonomi seseorang atau
semua kelompok yang mengakibatkan proses pemiskinan
Proses Marjinalisasi dapat dilihat dari :
Apakah kinerja perempuan dalam rumah tangga (domestik) dinilai sama dengan
pekerjaan publik ?
Apakah perempuan memiliki akses yang sama terhadap sumber ekonomi,
pemanfaatan waktu dan pengambilan keputusan?
Apakah perempuan memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan
kariernya?
Apakah perempuan mendapatkan dorongan atau setidaknya kebebasan kultural dan
politik untuk memilih kariernya dibandingkan dengan rumah tangga tanpa ada sanksi
sosial?
Apakah perempuan secara de facto menerima upah sama dengan upah rekan
sekerjanya yang laki-laki untuk jenis pekerjaan yang dinilai setara?
Apakah perempuan mendapatkan kesempatan sama masuk ke lapangan pekerjaan
apapun dan dimanapun tanpa pembedaan yang disebabkan oleh kemampuan
reproduksinya
Apakah perempuan tetap dipertahankan sebagai tenaga kerja meskipun perusahaan
sedang mengurangi pekerjanya
Apakah perempuan diakui di depan hukum setara pria dalam hal memperoleh waris,
harta gono gini dan sejenisnya?
120. 3. BEBAN GANDA
Masuknya perempuan di sektor publik tidak
senantiasa diiringi dengan berkurangnya beban
mereka di dalam rumah tangga
Perempuan mendapatkan multi peran
sekaligus multi beban :
Di rumah menjalankan peran reproduksi berupa
pemeliharaan keluarga dan pengasuhan
Di tempat kerja menjalankan peran produksi
Di komunitas menjalankan peran pengelolaan
komunita
121. 4. Kekerasan
Peran gender telah membedakan karakter
perempuan dan laki-laki. Pembedaan
karakter dan anggapan gender perempuan
itu feminin, lemah, dan lain-lain sering
memunculkan tindak kekerasan baik sexual
ataupun kekerasan lainnya.
Pelaku kekerasan mulai dari individu,
institusi keluarga, masyarakat bahkan
negara. Akibatnya pelaksanaan
pembangunan sering mengabaikan hak
perempuan dan bias gender
122. 5. Stereotype
Adalah pemberian label atau cap yang
dikenakan kepada seseorang atau suatu
anggapan yang salah atau sesat. Pelabelan
umumnya dilakukan dalam hubungan sosial
atau lebih dan seringkali digunakan sebagai
alasan untuk membenarkan sebuah tindakan
dari suatu kelompok ke kelompok lainnya
Pelabelan juga menunjukkan adanya relasi
yang tidak seimbang. Pada umumnya pihak
yang lebih kuat atau dominan dapat leih
punya daya dalam membangun stereotype
pihak lainnya
123. SEKS & GENDER
SEKS GENDER KETIDAKADILAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI
GENDER
PEREMPUAN
Penis Vagina
Kuat Lemah SUBORDINASI
Sperma Menyusui
Rasional Emosional MARGINALISASI
Jakun Melahirkan
Tampan Cantik BEBAN GANDA
Kasar Halus/lembut KEKERASAN
Maskulin Feminin STEREOTYPE
Publik Domestik
Bisa dipertukar
124. KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DESA SELING
KECAMATAN KARANGSAMBUNG
KABUPATEN KEBUMEN
NOMOR : /KPTS/ 2007
TENTANG
PERSETUJUAN PENETAPAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DESA (RPJMDes) TAHUN 2008 - 2012
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SELING ,
Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten
Kebumen Nomor 3 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan
Desa yang bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan
meningkatkan partisipasi, kesejahteraan serta pelayanan
masyarakat desa melalui pembangunan dalam skala desa;
b. bahwa untuk melaksanakan pembangunan dalam skala desa
tersebut, pelaksanaannya harus sesuai dengan daftar skala
prioritas pembangunan desa baik bidang fisik, ekonomi dan
sosial budaya, maka perlu dibuat Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJMDes);
c. bahwa RPJMDes tersebut merupakan rencana strategis
Pembangunan Tahun 2008-2012 yang menggambarkan Visi,
Misi, Tujuan, Sasaran, Porgram dan Kegiatan Desa yang wajib
ditetapkan dengan Peraturan Desa;
d. bahwa untuk memberikan keabsahan hukum, perlu menetapkan
Keputusan Badan Permusyawaratan Desa ( BDP ) Desa Seling
Persetujuan Penetapan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa Seling Tahun 2008-2012.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Tengah Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32. Tahun 1950,
125. tentang Penetapan mulai berlakunya Undang-undang Nomor 13
Tahun 1950;
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai
Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3952);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3988);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2004
tentang Pengaturan Kewenangan Desa;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 7 Tahun 2004
tentang Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa;
126. 12. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 41 Tahun 2004
tentang Kewenangan Daerah Kabupaten Kebumen ( Lembaran
Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2004 Nomor 52 )
13. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 53 Tahun 2004
tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Publik;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2007
tentang Sumber Pendapatan Desa. (Lembaran Daerah
Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 4 Tahun 2007
tentang Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa di
Kabupaten Kebumen (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen
Tahun 2007 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Kebumen Nomor 3);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
PERTAMA : Menyetujui Rancangan Peraturan Desa Seling Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDes ) Tahun 2008-
2012 ditetapkan menjadi Peraturan Desa.
KEDUA : Agar Peraturan Desa tentang RPMJDes Tahun 2008-2012
diketahui oleh masyarakat, memerintahkan kepada Pemerintah
Desa untuk segera mensosialisasikan Peraturan Desa dimaksud.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di SELING
Pada tanggal 11 November 2007
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SELING
K E T U A,
Drs. Slamet Nurhadi
127. Lampiran II : PERATURAN DESA KRITIG
Nomor : TAHUN 2005
Tanggal : 22 Desember 2005
Tentang : RPJMDes sekala DESA
DESA : KRITIG
KECAMATAN : PETANAHAN
KABUPATEN : KEBUMEN
TAHUN : 2006 s/d 2010
NO BIDANG/ RENCANA LOKASI VOLUME TAHUN KE SUMBER DANA INDIKATOR
TINDAKAN I II III IV V APBD APBDes SWA LAIN2 KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
I. BID.PENGEMBANGAN WILAYAH
1.1. Rehab Saluran pembuangan RW. IV 1 x 600 M v v Air lancer dan mengurangi banjir
1.2. Pengrokosan jalan setapak RW IV 1 x 400 M v v Jalan tidak licin dan becek
1.3. Pengerasan jalan tembus RW III 1,5x400 M v v Jalan tidak licin dan becek
1.4. Pengrokosan jalan tembus Nampudadi RW III 2x300 M v v Jalan tidak licin dan becek
1.5. Penggalian saluran air dan pemasangan RW III 1,5x100 M v v Saluran air lancar danm tidak banjir
gorong-gorong
1.6. Pembuatan sender saluran irigasi RW IV 1,5x500 M v v Saluran Air lancer dan tanah tidak longsor
1.7. Pengrokosan jalan tembus RW IV/ BAK 1x600 M v v Jalan tidak licin dan becek
1.8. Pengecoran jalan jurusan lapangan RW III 1,5x200 M v Jalan tidak licin dan becek
1.9. Pengrokosan jalan pedenokan RW IV 2x1000 M v v Jalan tidak licin dan becek
1.10. Penyenderan saluran irigasi Bak RW IV 1x300 M v v Saluran Air lancar dan tidak erosi
1.11. Pembuatan jalan setapak menuju pasar RW II 1x400 M v v Memperpendek t jalan ke pasar
1.12. Penyenderan saluran irigasi tp jln.raya RW I 1x680 M v v Memperlancar irigasi dan mengurangi banjir
1.13. Normalisasi saluran pembuangan jl.masjid RW I 1x200 M v v Memperlancar pembuangan limbah dan
mengurangi pencemaran lingkungan
1.14. Penggalian saluran pembuangan air RW IV v v Mengurangi banjir
1.15. Pengrokosan jalan Branti RW II 2x800 M v v Jalan tidak licin dan becek
1.16. Pembuatan pintu air pd tanggul sungai RW II 1x1 M v v Mengurangi banjir daerah disekitar sungai
1.17. Pembuatan jalan setapak RW IV 1,5x500 M v v Mempermudah transportasi bagi masyarakat
1.18. Pengrokosan jalan tembus sugi RW I 1x 50 M v v Jalan tidak licin dan becek
1.19. Pembuatan jalan setapak RW I 1 x 300 M v v Mempermudah transportasi bagi masyarakat
1.20. Pengerasan jalan desa RW I 1x1600 M v v Jalan tidak bergelombang, licin dan becek
1.21. Rehab Gedung Serba Guna / PKK Balai Desa 8 x 20 M v v v Gedung lebih representative
1.22. Pengurugan lapangan TDU RW I 50x75 M v v Lapangan TDU dapat difungsikan untuk olahraga
1.23. Pembuatan buk/ jembatan kecil RW I, III, IV 5 bh v v Memperlancar arus lalulintas jalan antar RT/RW
128. NO BIDANG/ RENCANA LOKASI VOLUME TAHUN KE SUMBER DANA INDIKATOR
TINDAKAN I II III IV V APBD APBDes SWA LAIN2 KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 14 8 9 10 11 12 13 14
II. BIDANG EKONOMI
2.1. Pembentukan kelompok tani RW I, III dan Desa 2 kelompok v v v Terbentuknya wadah dan terorganisirnya
Pengalian bantuan modal usaha kegiatan tani, ternak.
2.2. Bantuan Modal Pengrajin Tampah RW I 10 orang v v v Hasil produksi dan pendapatan meningkat
2.3. Bantuan modal simpan pinjam RW Desa 4 RW/klp v v v v v Kegiatan Simpan Pinjam lancer
2.4. Bantuan modal pengrajin tudung RW II 40 orang v v v v Hasil produksi dan pendapatan meningkat
III. BIDANG SOSIAL BUDAYA
3.1. Bantuan keuangan kepada TK Desa 2 TK v v v v v v Memperlancar kelangsungan proses belajar
3.2. Bantuan Jamban Keluarga Desa 160 Jamban v v v v v x v v Setiap keluarga mempunyai jamban
3.3. Bantuan rehab musholla RW I 2 musholla v v x v v Kondisi fisik lebih representative
3.4. Bantuan keuangan pada posyandu Desa 6 klp v v v v v v Kegiatan posyandu lebih lancer
3.5. Bantuan paving mushollah At-tauhid RW IV 500 M2 v v x v v Halam tidak becek dan licin
3.6. Bantuan pembelian alat rebana RW I, IV 2 klpk v v v Kegiatan seni rebana
3.7. Pembangunan pos kampling Desa 2 pos v v v Kegiatan jaga malam meningkat
3.8. Bantuan pembelian alat olahraga Pemuda Desa v v Kegiatan olahraga meningkat
3.9. Bantuan pengembangan bakat seni lukis Desa 10 orang v v v v Minat pemuda untuk melukis meningkat
Keterangan :
- Tanda ( v ) = sumber utama
- Tanda ( x ) = sumber tambahan/ cadangan
Ditetapkan di : KRITIG
Pada Tanggal : 22 Desember 2005
Kepala Desa Kritig
A G U S
129. Lampiran III : PERATURAN DESA KRITIG
Nomor : TAHUN 2005
Tanggal : 22 Desember 2005
Tentang : RPJMDes
Sekala : KECAMATAN/ KABUPATEN
DESA : KRITIG
KECAMATAN : PETANAHAN
KABUPATEN : KEBUMEN
TAHUN : 2006 s/d 2010
NO BIDANG/ RENCANA LOKASI VOLUME TAHUN KE SUMBER DANA INDIKATOR
TINDAKAN I II III IV V APBD APBDes SWA LAIN2 KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
I. BID.PENGEMBANGAN WILAYAH
1.1. Pembangunan macadam jalan desa Desa 3 x 4000 M v v v v v x Jalan tidak bergelombang, licin dan tidak banjir
1.2. Normalisasi sungai balo dan pemasangan RW II 3 x 1000 M v v v v v Lahan disekitar sungai tidak banjir
pintu air
1.3. Normalisasi saluran Irigasi RW II 1,5 x 2000 M v v v v v Lahan disekitar sungai tidak banjir
1.4. Pembuatan tanggul dan pengerukan sungai RW IV v v v v v Daerah disekitar sungai tidak banjir
1.5. Pemasangan Tiang listrik Desa 4 RW v v v v v Jaringan listrik ke konsumen/ sesuai standar
II. BIDANG EKONOMI
2.1. Bantuan modal usaha kelompok tani Desa 4 klp v v v x Kegiatan kelompok tani lancar
III. BIDANG SOSIAL BUDAYA
3.1. Rehab Gedung SDN Kritig 2 RW I 3 lokal v v v x Kondisi fisik lebih representatif
3.2. Rehab Gedung SDN Kritig I RW IV 2 lokal v v v x Kondisi fisik lebih representatif
3.3. Bantuan pemugaran rumah Desa 20 rumah v v v v x Kondisi fisik lebih representative dan layak
huni
Keterangan :
- Tanda ( v ) = sumber utama
- Tanda ( x ) = sumber tambahan/ cadangan
Ditetapkan di : KRITIG
Pada Tanggal : 22 Desember 2005
Kepala Desa Kritig
A G U S
130. Lampiran I : KEPUTUSAN KEPALA DESA
Nomor : TAHUN 2005
Tanggal : 22 Desember 2005
Tentang : RPTDes TAHUN 2006
DESA : KRITIG
KECAMATAN : PETANAHAN
KABUPATEN : KEBUMEN
TAHUN : 2006
NO BIDANG&KEGIATAN TUJUAN LOKASI VOL. SIFAT RAB & SUMBER DANA ( Rp.) INDIKATOR
B L R APBD APBDes Lain2 Total KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
I. BID.PENGEMBANGAN WILAYAH
1.1. Rehab Saluran pembuangan memperlancar irigasi RW. IV 1 x 600 M V 6,000,000 6,000,000 Air lancer dan mengurangi banjir
1.2. Pengrokosan jalan setapak Mengurangi licin & becek RW IV 1 x 400 M V 1,000,000 1,000,000 Jalan tidak licin dan becek
1.3. Pengerasan jalan tembus Mengurangi licin & becek RW III 1,5x400 M V 1,000,000 1,000,000 Jalan tidak licin dan becek
1.4. Pengrokosan jalan tembus Nampudadi Mengurangi licin & becek RW III 2x300 M V 1,500,000 1,500,000 Jalan tidak licin dan becek
1.5. Penggalian saluran air dan pemasangan Mengurangi banjir RW III 1,5x100 M V 1,500,000 1,500,000 Saluran air lancar dan tidak banjir
gorong-gorong
1.6. Pembuatan sender saluran irigasi Mencegah longsor RW IV 1,5x500 M V 7,500,000 7,500,000 Saluran Air lancer dan tanah tidak
longsor
II. BIDANG EKONOMI
2.1. Pembentukan kelompok tani RW I, III Mendorong keaktifan Desa 2 kelompok V Terbentuknya wadah dan terorganisirnya
dan penggalaian bantuan usaha kelompok tani 15,000,000 500,000 15,500,000 kegiatan tani, ternak.
2.2. Bantuan Modal Pengrajin Tampah Meningkatkan hasil RW I 10 orang V 1,000,000 1,000,000 Hasil produksi dan pendapatan
produksi meningkat
III. BIDANG SOSIAL BUDAYA
3.1. Rehab Gedung SDN Kritig 2 Meningkatkan kenyamanan RW I 3 lokal V 25,000,000 25,000,000 Kondisi fisik lebih representatif
3.2. Rehab Gedung SDN Kritig I Ruang Kelas RW IV 2 lokal V 16,000,000 16,000,000 Kondisi fisik lebih representatif
3.3. Bantuan kepada TK Meningkatkan proses Desa 2 TK V 1,000,000 1,000,000 Memperlancar kelangsungan proses
belajar mengajar belajar
3.4. Bantuan Posyandu Meningkatkan kinerja kader Desa 6 Pos V 600,000 600,000 Kegiatan Posyandu lancar
3.5. Bantuan jamban Keluarga Meningkatkan derajat Desa 30 KK V 6,000,000 1,000,000 7,000,000 Setiap keluarga mempunyai jamban
kesehatan keluarga
3.6. Bantuan pembelian alat Olahraga Meningkatkan keaktifan Desa 1 Paket V 1,000,000 1,000,000 Kegiatan OR meningkat
kegiatan pemuda
JUMLAH TOTAL ANGGARAN TAHUN 2006 62,000,000 23,600,000 85,600,000
Ditetapkan di : KRITIG
Pada tanggal : 22 Desember 2005
KEPALA DESA KRITIG
131. PERATURAN DESA SELING
KECAMATAN KARANGSAMBUNG
KABUPATEN KEBUMEN
NOMOR : TAHUN 2007
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DESA (RPJMDes) TAHUN 2008 - 2012
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA SELING ,
Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten
Kebumen Nomor 3 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa
yang bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan meningkatkan
partisipasi, kesejahteraan serta pelayanan masyarakat desa melalui
pembangunan dalam skala desa;
b. bahwa untuk melaksanakan pembangunan dalam skala desa
tersebut, pelaksanaannya harus sesuai dengan daftar skala
prioritas pembangunan desa baik bidang fisik, ekonomi dan sosial
budaya, maka perlu dibuat Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDes);
c. bahwa RPJMDes tersebut merupakan rencana strategis
Pembangunan Tahun 2008-2012 yang menggambarkan Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Porgram dan Kegiatan Desa yang wajib
ditetapkan dengan Peraturan Desa;
d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu menetapkan
Peraturan Desa Seling tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa Tahun 2008-2012.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Tengah Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32. Tahun 1950, tentang
Penetapan mulai berlakunya Undang-undang Nomor 13 Tahun
1950;
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
1
132. Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3988);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2004
tentang Pengaturan Kewenangan Desa;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 7 Tahun 2004
tentang Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 41 Tahun 2004
tentang Kewenangan Daerah Kabupaten Kebumen ( Lembaran
Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2004 Nomor 52 )
13. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 53 Tahun 2004
tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Publik;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2007
tentang Sumber Pendapatan Desa. (Lembaran Daerah Kabupaten
Kebumen Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Kebumen Nomor 2);
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SELING
dan
KEPALA DESA SELING
2