SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  39
Page
IADB_seminar
Halaman : 0
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
May 2013
Kajian Komersial dan Keuangan
Proyek-Proyek Infrastruktur
a leading catalyst in the
acceleration of the national
infrastructure development
program
Halaman : 1
1. Pihak-Pihak Dalam Proyek Infrastruktur
Government
Creditors
Project
Promoters
Security and Assurance
of Debt Repayment
Long-Term Debt Financing
Halaman : 2
2. Tujuan Sponsor Proyek
1. Sponsor akan mendapatkan keuntungan dari hak pengelolaan
2. Return on Investment yang memadai
3. Kreditor hanya dapat mengklaim terhadap project company dan bukan kepada sponsor
3. Tujuan Kreditor
1. Resiko atas kredit terkelola dengan baik, dan arus kas yang memuaskan dan aman
2. Indikator : DSCR yang lebih tinggi dari yang ditetapkan
3. Interest Coverage Ratio lebih tinggi dari yang ditetapkan
4. Tujuan Pemerintah
1. Melayani kepentingan publik
2. Tarif terendah yang memungkinkan
3. Kualitas terbaik yang dapat diberikan
4. Meningkatkan pendapatan dari pajak penghasilan
3
Pembiayaan Korporasi
• Drawdown pembiayaan dilakukan pada saat
perusahaan telah memiliki penghasilan/ cash flow
• Pelunasan kredit dari cash flow yang dihasilkan oleh
keseluruhan portofolio aset
• Assesmen dilakukan kepada perusahaan khususnya
terhadap business risk, financial risk atas dasar kinerja
perusahaan selama ini.
• On balance sheet
• Tidak perlu SPV untuk pendanaan proyek
Project Finance
• Drawdown pembiayaan dilakukan pada saat perusahaan belum
memiliki penghasilan/ cash flow dan Revenue proyek untuk
membayar kembali kewajiban hutang
• Assessmen dilakukan kepada seluruh dokumen kontraktual untuk
memastikan bahwa penghasilan yang akan diperoleh dan biaya yang
akan keluar masih menyisakan cash flow yang cukup untuk
membayar hutang.
• Perlu SPV, sehingga jaminan pengembalian kredit menggunakan aset
proyek/ SPV, dalam hal ini setiap perusahaan sponsor akan
menyertakan ekuitasnya (Off balance sheet)
• Senior kreditur dapat step-in apabila terjadi default
• Sangat tergantung pada berbagai macam perjanjian dengan banyak
pihak yang terlibat. Kompleksitas dokumen yang perlu disiapkan
termasuk due dilligence
Halaman : 4
5. Apa Itu Project Finance ?
Menggalang dana untuk membiayai investasi proyek yang layak secara ekonomis
maupun finansial, dimana si penyandang dana akan melihat kepada kondisi arus
kas (cashflow) dari proyek tersebut sebagai sumber pengembalian pinjaman serta
keuntungan dari investasi yang telah ditanamkan.
Tujuan penggalangan dana dengan project finance adalah untuk menciptakan
struktur dana yang bankable (menarik investor) dan membatasi resiko-resiko dari
setiap pihak dengan mengalokasikannya kepada pihak yang lebih mampu
mengelolanya.
Didalam struktur project finance, suatu Special Purpose Vehicle dibentuk untuk
menggalang dana yang dibutuhkan oleh proyek. Pengembalian modal,
pembayaran pokok serta bunga pinjaman akan berasal dari pengembalian atas
pendapatan dan aset proyek tersebut. Untuk itu, baik investor ataupun kreditor
memerlukan kepastian hukum, peraturan dan lingkungan yang kondusif dalam
rentang waktu masa konsesi dari proyek tersebut.
Halaman : 5
6. Mengapa Memilih Project Finance
 Perlu dana besar yang melebihi kemampuan sponsor untuk membiayainya secara sendiri
 Menginternalisasi proses pengelolaan proyek diluar struktur keuangan perusahaan
 Mengkombinasikan kemampuan baik teknis maupun keuangan dalam mengelola proyek
dari berbagai perusahaan sponsor
 Memberikan pengembalian dalam bentuk “KAS”
 Resiko-resiko terkait dengan pelaksanaan proyek dialokasikan kepada pihak yang
mampu
 Mengefisienken pembayaran pajak
 Lebih ekonomis dalam mengelola satu proyek yang besar dibanding mengelola banyak
proyek dalam satu struktur
Halaman : 6
7. Karakteristik Project Finance
 Terpisah dari struktur perusahaan sponsor / investor
• Secara kerangka hukum dan neraca pembiayaan terpisah (off balance – sheet financing).
• Memiliki peringkat kredit serta arus kas tersendiri
 Jangka Panjang dan capital intensive
 Memiliki tingkat leverage yang tinggi (60- 80%)
 Resiko akan dialokasikan kepada pihak-pihak yang terlibat disesuaikan dengan kemampuan untuk
mengelolanya
 Arus kas dihitung dari komitmen pihak ketiga (biasanya suplier dan costumer )
 Waktu terbatas sesuai dengan jangka waktu proyek
 Sangat terstruktur – terkadang biaya transaksi relatif tinggi
 Perlu dibentuk Special Purpose Company untuk mengelola dana serta proyek tersebut
 Pengembalian pinjaman dan keuntungan berasal dari arus kas
 Pembiayaan dilakukan atas dasar limited/non recourse basis
 Perlu suatu kontrak yang mengikat setiap pihak
Halaman : 7
8. Struktur Dasar Project Finance
SPECIAL
PURPOSE COMPANY
HOST
GOVERNMENT
OPERATOR /
MAINTENANCE
INPUT
PROVIDERS
BUYERPROJECT SPONSOR
&
OTHER EQUITY
INVESTOR
LENDER
GUARANTOR/
INSURER
Investment
Dividends Revenues
Sales
Agreement
Concession
Agreement
O&M Contract
Input ContractDebt Service
Loans
Loans
Agreements
Guarantee/
Insurance
Contract
Halaman : 8
9. Pihak-Pihak Dalam Project Finance
No Pihak Dalam Project Finance Peranan
1 Sponsor Merupakan sponsor atau developer dari project financing yang mengorganisasikan pihak-pihak
lain, menyertakan modal, terkadang menjadi pemilik saham utama dari SPC proyek.
2 Project Company (SPC) Perusahaan yang dibentuk secara independen terpisah dari perusahaan induk/sponsor yang
memiliki dan mengelola aset proyek
3 Kontraktor Melaksanakan perencancaan, rekayasa dan kosntruksi dari proyek berdasarkan atas kontrak
konstruksi bersama SPC
4 Operator Melaksanakan operasi dan pemeliharaan dari aset proyek atas dasar kontrak operasi dan
pemeliharaan bersama SPC
5 Financial Adviser Memberikan nasihat tentang struktur pembiayaan proyek, menyusun Information Memorandum
6 Legal Adviser Menyusun dan mengkaji perjanjian/kontrak, mendukung proses negosiasi
7 Lender/Kreditur Merupakan lembaga keuangan atau sekelompok lembaga keuangan yang memberikan
pinjaman kepada SPC untuk membangun proyek dan menetapkan bunga atas pinjaman
berdasarkan aset proyek
8 Tenaga Ahli Meberikan rekomendasi kepada pihak terkait, melakukan studi dan memberikan pendapat
9 Suplier Melakukan pengadaan bahan baku berdasarkan kontrak jangka panjang bersama project
company
10 Pengguna/Pembeli/Buyer/Purchaser Menggunakan/membeli output proyek
11 Pemerintah Setempat / Host Government Memberikan Ijin, persetujuan serta menjamin pelaksanaan proyek
12 Lembaga Keuangan Multilateral/Bilateral Melakukan investasi, memberikan pinjaman atau memeberikan penjaminan
13 Asuransi Menajamin asuransi terhadap aspek-aspek proyek
Halaman : 9
10. Potensi Sumber Dana bagi Project Finance
EQUITY
SPONSOR CASH
INVESTMENT
THIRD PARTY
CONTRIBUTION
DEBT
Commercial
Bank
Market
Local
Financing
Export
Credit
Agencies
Institutional
Investors
Capital
Market
Multi
Lateral
TOPIK YANG AKAN DIBAHAS DALAM SESI PELATIHAN INI
• Pemberi pinjaman
– Karakteristik pinjaman
– Pembiayaan Proyek (Project Finance)
– Manajemen risiko pembiayaan proyek
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
• Pemberi pinjaman
– Karakteristik pinjaman
– Pembiayaan proyek
– Manajemen risiko pembiayaan proyek
TOPIK YANG AKAN DIBAHAS DALAM SESI PELATIHAN INI
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
• 60% hingga 80%
investasi
• Senioritas
• Jaminan terbatas
pada arus kas
proyek
Pemberi pinjaman – Kondisi umum
PENDEKATAN
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
• Pemberi pinjaman
– Karakteristik pinjaman
– Pembiayaan proyek
– Manajemen risiko pembiayaan proyek
TOPIK YANG AKAN DIBAHAS DALAM SESI PELATIHAN INI
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
• Lama pinjaman
• Senioritas
• Suku bunga
• Jadwal angsuran
Karakteristik pinjaman
PENDEKATAN
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
• Pemberi pinjaman
– Karakteristik pinjaman
– Pembiayaan proyek
– Manajemen risiko pembiayaan proyek
TOPIK YANG AKAN DIBAHAS DALAM SESI PELATIHAN INI
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
Modal
Sponsor
Dividen
SPV
Pemberi
pinjaman
Layanan Utang
Pembiayaan
Skema Pembiayaan Proyek
PENDEKATAN
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
JutaUSD
(400)
(600)
0
(200)
600
400
200
Total Arus Kas
Total Pendapatan
Dana + Utang
Total Investasi
Pembiayaan Proyek
PENDEKATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tahun
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
JutaUSD
(600)
(400)
0
(200)
600
400
200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tahun
Total Pendapatan
Dana + Utang
Total Investasi
Arus Kas Bebas
Beban Operasi
Pembiayaan Proyek
PENDEKATAN
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
Halaman : 19
13. Tahapan – Tahapan Dalam Project Finance
COMMERCIAL
ANALYSIS
FINANCIAL
ANALYSIS
FINANCIAL
OPTIMISATION
RAISING FINANCE
&
FINANCIAL CLOSE
POST
FINANCIAL CLOSE
FINANCIAL
ADVISORY
FINANCIAL
MODELLING &
STRUCTURING
TAXATION &
STRUCTURED
FINANCE
FUND
RAISING
ASSET VALUE
OPTIMISATION
• Bussiness & Tender
Strategy
• Market Entry
Strategy
• Feasibility Studies
• Strategic Planning
• Bid Management
• Risk Analysis and
Allocation
• Financial Structuring
& Optimisation
• Revenue Models
• Negotiation of
commercial &
financial agreements
• Model Development :
financial & operation
• Model Reviews
• Monte Carlo Risk
Analysis
• Benchmarking
• Scenario Testing
• Development Outline
finance plan
• Utput presentation to
investors and rating
agencies
• Corporate Tax
Structuring
• VAT minimisation
• Capital Allowances
• Structured Leasing
• Securitisation
• Asset backed finance
solution
• Accounting treatment
• Optimise Leverage
• Structure Equity
Participation
• Propose Equity
Investors as required
• Debt Finance Sourcing
• Present to rating
agencies
• Maintain debt finance
competition
• Propose debt term
• Close finance
• Cash flow
management
• Debt source
management
• Refinancing strategy
& execution
• Equity exit strategy
• Corporate
restructuring and
portfolio financing
Halaman : 20
Analisis Kelayakan Finansial/Keuangan dan Pemodelan Finansial
 Mengetahui proyeksi kinerja keuangan Proyek
 Analisis kelayakan finansial/keuangan juga dapat digunakan untuk
mengindikasikan perlu/tidaknya dukungan fiskal terhadap proyek.
 Dua isu komersial terkait : tarif dan dukungan fiskal
 Analisis kelayakan finansial/keuangan berfokus pada kajian biaya dan
penerimaan (revenue) Proyek dari sudut pandang investasi, dan biasanya dari
sudut pandang SPV(Special Purpose Vehicle). SPV adalah suatu perusahaan
yang secara khusus didirikan untuk melaksanakan Proyek
 Dengan melakukan analisis kelayakan finansial/keuangan akan ditunjukkan:
 Kelayakan finansial dari Proyek serta kinerja keuangannya selama usia
Proyek;
 Hal apa saja yang diperlukan untuk membuat Proyek menjadi layak
bilamana proyek tersebut ternyata memiliki kelayakan yang marjinal; dan
 Identifikasi yang jelas dan kesesuaian perhitungan atas usulan penyediaan
dukungan pemerintah, serta instrumen finansial yang paling tepat dan
paling minimal dalam penyediaan dukungan.
Halaman : 21
Perbedaan Evaluasi Ekonomi dan Evaluasi Kelayakan Finansial
EVALUASI EKONOMI,
 investasi dikaji dalam sudut pandang penggunaan sumber daya nasional/ negara.
 Melalui shadow price atau penyesuaian biaya,
 Menggunakan manfaat ekonomi seperti penghematan waktu, penghematan bahan
bakar, peningkatan efisiensi, peningkatan nilai kesehatan dan pendidikan maupun
manfaat khusus yang terkait Proyek.
 Biaya dan manfaat dinyatakan dengan nilai konstan
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL/KEUANGAN
 Fokus pada kinerja finansial dan komersial
 Biaya nyata termasuk pengenaan pajak serta kontinjensi harga maupun fisik.
 Potensi penerimaan dan bukan pada manfaat.
 Perhitungan pinjaman (dari lembaga keuangan), ekuitas (yang diinvestasikan
secara tunai) serta syarat-syarat keuangan
 Juga mengukur imbal hasil internal secara finansial (FIRR), rasio pengembalian
ekuitas (ROE), dan rasio kecukupan pengembalian pinjaman (DSCR).
 Digunakan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) sebagai tingkat diskonto
finansial – financial discount rate
Halaman : 22
Customer SegmentsValue Proposition
Channels
Customer Relationship
Revenue Streams
Key Resources
Key Partnerships
Cost Structure
Key Activities
Build the Business Model
Halaman : 23
Masukan (input) Bagi Model Keuangan
 Biaya Finansial Proyek (seperti : konstruksi, tanah, rekayasa/engineering, survai dsb.)
dan menurut tahun dikeluarkannya
 Kebutuhan/permintaan (output, produksi, volume lalu lintas, dsb.)
 Tarif Awal serta Rumusan Kenaikan/Eskalasi Tarif yang disepakati
 Biaya Operasi dan Pemeliharaan Tahunan (biaya pada tahun dasar ditambah dengan
kenaikan oleh adanya inflasi atau secara pro-rata dengan inflasi
penerimaan/pendapatan)
 Mekanisma pengembalian pinjaman berikut biaya-biayanya (berdasarkan jenis pinjaman,
suku bunga, tenggang waktu dan jangka waktu pembayaran kembali)
 Biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Opportunity Cost of Capital) –
sebagai gambaran digunakan nilai 20% pada sub-proyek Dephub tahun 2005.
 Jenis Ekuitas
 Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas – Debt to Equity Ratio (berkisar antara 80:20 dan 60:40,
umumnya 70:30)
 Tingkat pajak – tax rates (tingkat pajak bagi perusahaan nasional)
 Dasar perhitungan penyusutan yang diperkenankan - depreciation (berdasarkan
peraturan nasional)
Halaman : 24
Keluaran (Output) Model Keuangan
 Laporan atas Laba dan Rugi (Profit – Loss Statement), serta Laporan Arus Kas
(Cash Flow) yang memberikan data-data penting pada setiap tahun pelaksanaan
proyek.
 Dalam laporan-laporan tersebut ditunjukkan:
 Keseluruhan kondisi arus kas dari Proyek
 Kondisi arus kas yang tersedia bagi penyerta ekuitas/modal (para investor).
 Profitabilitas/Kelayakan: Tingkat Pengembalian Internal Finansial atau
Pengembalian atas Ekuitas/Modal (FIRR/atau ROE Proyek).
 Pemulihan Biaya (Cost Recovery): berdasarkan atas jumlah tahun yang
diperlukan untuk pengembalian ekuitas (umumnya berkisar antara 5-7 tahun
pada Proyek komersial biasa, akan tetapi pada Proyek Infrastruktur
pengembalian ekuitas akan berlangsung lebih panjang hingga 10-15 tahun dan
bahkan lebih).
 Rasio atas Kecukupan Pengembalian Pinjaman (Debt Service Coverage Ratio) :
proyeksi arus kas hendaknya secara minimum mampu mencukupi kebutuhan
pengembalian pinjaman. Persyaratan yang umum digunakan tentang hal ini,
bahwa arus kas bersih (net cashflow) pada setiap tahunnya harus paling sedikit
bernilai 1,2 kali dari nilai pembayaran pinjaman yang jatuh tempo pada tahun
tersebut.
 Perkiraan FNPV
Halaman : 25
Kajian-Kajian Dalam Model Keuangan
 Panjang waktu konsesi untuk memberikan imbal hasil ekuitas yang sesuai.
 Implikasi terhadap kondisi finansial dari penggunaan berbagai tipe pinjaman maupun
ekuitas
 Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio) yang paling optimal
 Kerugian-kerugian di tahun-tahun awal (jika ada) yang perlu diantisipasi oleh investor
(dengan/atau melalui dukungan fiskal).
 Dukungan fiskal yang mungkin diperlukan (dan juga akan menjadi masukan dalam
memperkirakan besarnya jaminan - guarantee)
 Implikasi terhadap kondisi finansial serta penentuan waktu yang optimal dari upaya
‘penarikkan kembali’ (claw back) terhadap dukungan fiskal.
 Dampak dari perubahan atas peubah utama seperti tarif, biaya-biaya proyek dsb.
IADB_seminar
Source of Information
Line Output Input Source
Projects with offtake agreement Project with market risks
1 Revenue Off take agreement Market Study
Concession Agreement
2 Inflation
Exchange rate
tariff
Off take agreement & expert opinion
Off take agreement & expert opinion
Off take agreement
Macroeconomic Data
Macroeconomic Data
Market Study
3 Operating Cost O&M Agreement
Lend Lease Agreement
Projections of other cost
O&M Agreement
Lend Lease Agreement
Projections of other cost
4 Interest Money market Data
Swap Market Data
Money market Data
Swap Market Data
5 Net Operating Profit Derived Number (Line 1,2,3,4) Derived Number (Line 1,2,3,4)
6 Principal Payback Due dilligence on project cost
Due Dilligence on borrowing capacity
Sensitivity Analysisi
Due dilligence on market study
Due Dilligence on borrowing capacity
Sensitivity Analysis
7 Tax Host Country Tax Code
Implementation Agreement in case of
government permitting any tax holiday
Host Country Tax Code
Implementation Agreement in case of
government permitting any waiver
8 Net Cash Flow Derived Number (Lines 5,6,7) Derived Number (Lines 5,6,7)
IADB_seminar
The cost of capital
Why is the cost of capital important?
 The cost of capital is a crucial investment decision variable.
 The cost of capital determines the cost of financing new investment projects.
 According to profit maximisation principles investment projects are accepted as
long as the expected return of the project is larger or equal to the cost of capital
 Given a set of projects, lower cost of capital increases the profitability of the firm.
WACC = (1-Φ)re + Φ rd
WACC = Weighted Average Cost of Capital
Φ = ratio of debt to total financing
re = rate of return for equity
rd = rate of return for debt
Page
IADB_seminar
Halaman : 28
Risiko
proyek
Risiko
negara
Risiko
Pemda
Identifikasi risiko – Tiga jenis risiko
PENDEKATAN
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
Page
IADB_seminar
Halaman : 29
Risiko desain
Risiko konstruksi
Risiko permintaan
Risiko operasi
Risiko pembiayaan
…
Risiko
proyek
Risiko
negara
Risiko
Pemda
Identifikasi risiko – Tiga jenis risiko
PENDEKATAN
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
Page
IADB_seminar
Halaman : 30
Risiko
proyek
Risiko
negara
Risiko
Pemda
Identifikasi risiko – Tiga jenis risiko
PENDEKATAN
Risiko politik dan
perundangan
Risiko pengambil
alihan
(expropriation)
Risiko lingkungan
dan geografis
Risiko sosial
Risiko ekonomi-
finansial
…
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
Page
IADB_seminar
Halaman : 31
Risiko
proyek
Risiko
negara
Risiko
Pemda
Identifikasi risiko – Tiga jenis risiko
PENDEKATAN
Risiko kegagalan
(default)
Risiko perubahan
pemerintahan dan
proyek (project
reversal)
Perolehan izin dan
lisensi tidak
berhasil
…
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
Page
IADB_seminar
Halaman : 32
• Identifikasi risiko
• Manajemen risiko
TOPIK YANG AKAN DIBAHAS DALAM SESI PELATIHAN INI
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
Page
IADB_seminar
Halaman : 33
• Menghilangkan atau
mengurangi risiko
• Mengalokasikan risiko
• Mempertimbangkan
asuransi
• Risiko yang tidak dapat
dikelola
Manajemen risiko – Prinsip UNESCAP dalam manajemen risiko
PENDEKATAN
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
Page
IADB_seminar
Halaman : 34
Manajemen risiko – Tiga langkah
PENDEKATAN
Kualifikasi
risiko
Mitigasi
risiko
Alokasi
risiko
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
Page
IADB_seminar
Halaman : 35
PENDEKATAN
Manajemen risiko – Tiga langkah
Kualifikasi
risiko
Mitigasi
risiko
Alokasi
risiko
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
Page
IADB_seminar
Halaman : 36
Risiko Probabilitas Dampak Penilaian risiko
Desain Rendah Sedang Sedang-Rendah
Konstruksi
Permintaan
Operasi
Pemeliharaan
Pengambil alihan
Arkeologi
PENDEKATAN
Latihan: Kualifikasi risiko dalam proyek KPS
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
Page
IADB_seminar
Halaman : 37
Penegakan kontrak
Penagihan dan
pengumpulan
Biaya
konstruksi/peralatan
Biaya lahan
Biaya operasi
Nilai suku bunga
Nilai tukar
Latihan: Langkah mitigasi risiko
PENDEKATAN
RISIKO LINGKUP
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
Page
IADB_seminar
Halaman : 38
Manajemen risiko – Tiga langkah
PENDEKATAN
Kepada pihak yang paling tepat
untuk mengelola risiko
Risiko dan pengembalian (return)
Berbagi risiko (yaitu
risiko permintaan)
Kualifikasi
risiko
Mitigasi
risiko
Alokasi
risiko
Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA

Contenu connexe

Tendances

Draft masterplan-ncicd-bahasa-lr
Draft masterplan-ncicd-bahasa-lrDraft masterplan-ncicd-bahasa-lr
Draft masterplan-ncicd-bahasa-lr
Niko Yazid
 
Jenis jenis sistem struktur jembatan
Jenis  jenis sistem  struktur jembatanJenis  jenis sistem  struktur jembatan
Jenis jenis sistem struktur jembatan
Agus Tri
 
Bab 4 pendekatan dan metodologi
Bab 4   pendekatan dan metodologiBab 4   pendekatan dan metodologi
Bab 4 pendekatan dan metodologi
dandi rustandi
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyek
Nurul Angreliany
 
Kp 05 2010 petak tersier
Kp 05 2010 petak tersierKp 05 2010 petak tersier
Kp 05 2010 petak tersier
Arizki_Hidayat
 

Tendances (20)

POLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTIPOLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTI
 
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
 
Risk Management
Risk ManagementRisk Management
Risk Management
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya Air
 
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Draft masterplan-ncicd-bahasa-lr
Draft masterplan-ncicd-bahasa-lrDraft masterplan-ncicd-bahasa-lr
Draft masterplan-ncicd-bahasa-lr
 
Paparan_KONSEPSI.pdf
Paparan_KONSEPSI.pdfPaparan_KONSEPSI.pdf
Paparan_KONSEPSI.pdf
 
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)
 
Perencanaan proyek si
Perencanaan proyek siPerencanaan proyek si
Perencanaan proyek si
 
Jenis jenis sistem struktur jembatan
Jenis  jenis sistem  struktur jembatanJenis  jenis sistem  struktur jembatan
Jenis jenis sistem struktur jembatan
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian air
 
Bab 4 pendekatan dan metodologi
Bab 4   pendekatan dan metodologiBab 4   pendekatan dan metodologi
Bab 4 pendekatan dan metodologi
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
 
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptxPaparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyek
 
Presentasi review masterplan
Presentasi review masterplanPresentasi review masterplan
Presentasi review masterplan
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 Kegiatan Pelaksanaan Proyek Kegiatan Pelaksanaan Proyek
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 
Kp 05 2010 petak tersier
Kp 05 2010 petak tersierKp 05 2010 petak tersier
Kp 05 2010 petak tersier
 

En vedette

Mengenal lebih dekat penataan ruang bagi generasi muda
Mengenal lebih dekat penataan ruang bagi generasi mudaMengenal lebih dekat penataan ruang bagi generasi muda
Mengenal lebih dekat penataan ruang bagi generasi muda
Fitri Indra Wardhono
 
Visi - Misi - Kebijakan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Visi - Misi - Kebijakan Kerjasama Pemerintah dan SwastaVisi - Misi - Kebijakan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Visi - Misi - Kebijakan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Oswar Mungkasa
 
Tanah dan hukum tanah
Tanah dan hukum tanahTanah dan hukum tanah
Tanah dan hukum tanah
Yopi Pebri
 

En vedette (20)

Mekanisme dan Tahapan Penyiapan Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam ...
Mekanisme dan Tahapan Penyiapan Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam ...Mekanisme dan Tahapan Penyiapan Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam ...
Mekanisme dan Tahapan Penyiapan Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam ...
 
Siklus Pelaksanaan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta
Siklus Pelaksanaan Proyek Kerjasama Pemerintah SwastaSiklus Pelaksanaan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta
Siklus Pelaksanaan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta
 
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan SwastaPengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
 
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
 
Proses Penjaminan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta. Konteks Dukungan Fiskal...
Proses Penjaminan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta. Konteks Dukungan Fiskal...Proses Penjaminan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta. Konteks Dukungan Fiskal...
Proses Penjaminan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta. Konteks Dukungan Fiskal...
 
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
 
Peran swasta dlm infrastruktur indonesia,13 april 2016
Peran swasta dlm infrastruktur indonesia,13 april 2016Peran swasta dlm infrastruktur indonesia,13 april 2016
Peran swasta dlm infrastruktur indonesia,13 april 2016
 
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015
 
Public Private Partnership
Public Private PartnershipPublic Private Partnership
Public Private Partnership
 
Company Profile PT Sarana Multi Infrastruktur ( Indonesia )
Company Profile PT Sarana Multi Infrastruktur ( Indonesia )Company Profile PT Sarana Multi Infrastruktur ( Indonesia )
Company Profile PT Sarana Multi Infrastruktur ( Indonesia )
 
Konsinyeering novotel creative financing_ver 2.0
Konsinyeering novotel creative financing_ver 2.0Konsinyeering novotel creative financing_ver 2.0
Konsinyeering novotel creative financing_ver 2.0
 
Pengenalan project finance bagian 1
Pengenalan project finance bagian 1Pengenalan project finance bagian 1
Pengenalan project finance bagian 1
 
Government strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportationGovernment strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportation
 
Silabus financial analysis rev 1 (18 11-2015)
Silabus financial analysis rev 1 (18 11-2015)Silabus financial analysis rev 1 (18 11-2015)
Silabus financial analysis rev 1 (18 11-2015)
 
Mengenal lebih dekat penataan ruang bagi generasi muda
Mengenal lebih dekat penataan ruang bagi generasi mudaMengenal lebih dekat penataan ruang bagi generasi muda
Mengenal lebih dekat penataan ruang bagi generasi muda
 
Visi - Misi - Kebijakan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Visi - Misi - Kebijakan Kerjasama Pemerintah dan SwastaVisi - Misi - Kebijakan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Visi - Misi - Kebijakan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
 
Perpres no 38 tahun 2015
Perpres no 38 tahun  2015Perpres no 38 tahun  2015
Perpres no 38 tahun 2015
 
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
 
Tanah dan hukum tanah
Tanah dan hukum tanahTanah dan hukum tanah
Tanah dan hukum tanah
 
Hukum agraria
Hukum agraria Hukum agraria
Hukum agraria
 

Similaire à Kajian Komersial dan Keuangan Proyek Infrastruktur

UWCI Validation visit March 2024 _ ID.pdf
UWCI Validation visit March 2024 _ ID.pdfUWCI Validation visit March 2024 _ ID.pdf
UWCI Validation visit March 2024 _ ID.pdf
AgusIrawan89
 

Similaire à Kajian Komersial dan Keuangan Proyek Infrastruktur (20)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
PT. SMI Mekanisme Pembiayaan Infrastruktur Skema KPBU.pptx
PT. SMI Mekanisme Pembiayaan Infrastruktur Skema KPBU.pptxPT. SMI Mekanisme Pembiayaan Infrastruktur Skema KPBU.pptx
PT. SMI Mekanisme Pembiayaan Infrastruktur Skema KPBU.pptx
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Strategy to gain the trust of investor
Strategy to gain the trust of investorStrategy to gain the trust of investor
Strategy to gain the trust of investor
 
Resume manajemen2
Resume manajemen2Resume manajemen2
Resume manajemen2
 
Tugas resum 2
Tugas resum 2Tugas resum 2
Tugas resum 2
 
14. Pembiyaan Proyek.pptx
14. Pembiyaan Proyek.pptx14. Pembiyaan Proyek.pptx
14. Pembiyaan Proyek.pptx
 
Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptxMateri 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
 
Skema join operation
Skema join operationSkema join operation
Skema join operation
 
UWCI Validation visit March 2024 _ ID.pdf
UWCI Validation visit March 2024 _ ID.pdfUWCI Validation visit March 2024 _ ID.pdf
UWCI Validation visit March 2024 _ ID.pdf
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UAS
 
Kuliah Hukum Perbankan Pertama FH UI 2018
Kuliah Hukum Perbankan Pertama FH UI 2018Kuliah Hukum Perbankan Pertama FH UI 2018
Kuliah Hukum Perbankan Pertama FH UI 2018
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 

Plus de Oswar Mungkasa

Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Oswar Mungkasa
 

Plus de Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Kajian Komersial dan Keuangan Proyek Infrastruktur

  • 1. Page IADB_seminar Halaman : 0 PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) May 2013 Kajian Komersial dan Keuangan Proyek-Proyek Infrastruktur a leading catalyst in the acceleration of the national infrastructure development program
  • 2. Halaman : 1 1. Pihak-Pihak Dalam Proyek Infrastruktur Government Creditors Project Promoters Security and Assurance of Debt Repayment Long-Term Debt Financing
  • 3. Halaman : 2 2. Tujuan Sponsor Proyek 1. Sponsor akan mendapatkan keuntungan dari hak pengelolaan 2. Return on Investment yang memadai 3. Kreditor hanya dapat mengklaim terhadap project company dan bukan kepada sponsor 3. Tujuan Kreditor 1. Resiko atas kredit terkelola dengan baik, dan arus kas yang memuaskan dan aman 2. Indikator : DSCR yang lebih tinggi dari yang ditetapkan 3. Interest Coverage Ratio lebih tinggi dari yang ditetapkan 4. Tujuan Pemerintah 1. Melayani kepentingan publik 2. Tarif terendah yang memungkinkan 3. Kualitas terbaik yang dapat diberikan 4. Meningkatkan pendapatan dari pajak penghasilan
  • 4. 3 Pembiayaan Korporasi • Drawdown pembiayaan dilakukan pada saat perusahaan telah memiliki penghasilan/ cash flow • Pelunasan kredit dari cash flow yang dihasilkan oleh keseluruhan portofolio aset • Assesmen dilakukan kepada perusahaan khususnya terhadap business risk, financial risk atas dasar kinerja perusahaan selama ini. • On balance sheet • Tidak perlu SPV untuk pendanaan proyek Project Finance • Drawdown pembiayaan dilakukan pada saat perusahaan belum memiliki penghasilan/ cash flow dan Revenue proyek untuk membayar kembali kewajiban hutang • Assessmen dilakukan kepada seluruh dokumen kontraktual untuk memastikan bahwa penghasilan yang akan diperoleh dan biaya yang akan keluar masih menyisakan cash flow yang cukup untuk membayar hutang. • Perlu SPV, sehingga jaminan pengembalian kredit menggunakan aset proyek/ SPV, dalam hal ini setiap perusahaan sponsor akan menyertakan ekuitasnya (Off balance sheet) • Senior kreditur dapat step-in apabila terjadi default • Sangat tergantung pada berbagai macam perjanjian dengan banyak pihak yang terlibat. Kompleksitas dokumen yang perlu disiapkan termasuk due dilligence
  • 5. Halaman : 4 5. Apa Itu Project Finance ? Menggalang dana untuk membiayai investasi proyek yang layak secara ekonomis maupun finansial, dimana si penyandang dana akan melihat kepada kondisi arus kas (cashflow) dari proyek tersebut sebagai sumber pengembalian pinjaman serta keuntungan dari investasi yang telah ditanamkan. Tujuan penggalangan dana dengan project finance adalah untuk menciptakan struktur dana yang bankable (menarik investor) dan membatasi resiko-resiko dari setiap pihak dengan mengalokasikannya kepada pihak yang lebih mampu mengelolanya. Didalam struktur project finance, suatu Special Purpose Vehicle dibentuk untuk menggalang dana yang dibutuhkan oleh proyek. Pengembalian modal, pembayaran pokok serta bunga pinjaman akan berasal dari pengembalian atas pendapatan dan aset proyek tersebut. Untuk itu, baik investor ataupun kreditor memerlukan kepastian hukum, peraturan dan lingkungan yang kondusif dalam rentang waktu masa konsesi dari proyek tersebut.
  • 6. Halaman : 5 6. Mengapa Memilih Project Finance  Perlu dana besar yang melebihi kemampuan sponsor untuk membiayainya secara sendiri  Menginternalisasi proses pengelolaan proyek diluar struktur keuangan perusahaan  Mengkombinasikan kemampuan baik teknis maupun keuangan dalam mengelola proyek dari berbagai perusahaan sponsor  Memberikan pengembalian dalam bentuk “KAS”  Resiko-resiko terkait dengan pelaksanaan proyek dialokasikan kepada pihak yang mampu  Mengefisienken pembayaran pajak  Lebih ekonomis dalam mengelola satu proyek yang besar dibanding mengelola banyak proyek dalam satu struktur
  • 7. Halaman : 6 7. Karakteristik Project Finance  Terpisah dari struktur perusahaan sponsor / investor • Secara kerangka hukum dan neraca pembiayaan terpisah (off balance – sheet financing). • Memiliki peringkat kredit serta arus kas tersendiri  Jangka Panjang dan capital intensive  Memiliki tingkat leverage yang tinggi (60- 80%)  Resiko akan dialokasikan kepada pihak-pihak yang terlibat disesuaikan dengan kemampuan untuk mengelolanya  Arus kas dihitung dari komitmen pihak ketiga (biasanya suplier dan costumer )  Waktu terbatas sesuai dengan jangka waktu proyek  Sangat terstruktur – terkadang biaya transaksi relatif tinggi  Perlu dibentuk Special Purpose Company untuk mengelola dana serta proyek tersebut  Pengembalian pinjaman dan keuntungan berasal dari arus kas  Pembiayaan dilakukan atas dasar limited/non recourse basis  Perlu suatu kontrak yang mengikat setiap pihak
  • 8. Halaman : 7 8. Struktur Dasar Project Finance SPECIAL PURPOSE COMPANY HOST GOVERNMENT OPERATOR / MAINTENANCE INPUT PROVIDERS BUYERPROJECT SPONSOR & OTHER EQUITY INVESTOR LENDER GUARANTOR/ INSURER Investment Dividends Revenues Sales Agreement Concession Agreement O&M Contract Input ContractDebt Service Loans Loans Agreements Guarantee/ Insurance Contract
  • 9. Halaman : 8 9. Pihak-Pihak Dalam Project Finance No Pihak Dalam Project Finance Peranan 1 Sponsor Merupakan sponsor atau developer dari project financing yang mengorganisasikan pihak-pihak lain, menyertakan modal, terkadang menjadi pemilik saham utama dari SPC proyek. 2 Project Company (SPC) Perusahaan yang dibentuk secara independen terpisah dari perusahaan induk/sponsor yang memiliki dan mengelola aset proyek 3 Kontraktor Melaksanakan perencancaan, rekayasa dan kosntruksi dari proyek berdasarkan atas kontrak konstruksi bersama SPC 4 Operator Melaksanakan operasi dan pemeliharaan dari aset proyek atas dasar kontrak operasi dan pemeliharaan bersama SPC 5 Financial Adviser Memberikan nasihat tentang struktur pembiayaan proyek, menyusun Information Memorandum 6 Legal Adviser Menyusun dan mengkaji perjanjian/kontrak, mendukung proses negosiasi 7 Lender/Kreditur Merupakan lembaga keuangan atau sekelompok lembaga keuangan yang memberikan pinjaman kepada SPC untuk membangun proyek dan menetapkan bunga atas pinjaman berdasarkan aset proyek 8 Tenaga Ahli Meberikan rekomendasi kepada pihak terkait, melakukan studi dan memberikan pendapat 9 Suplier Melakukan pengadaan bahan baku berdasarkan kontrak jangka panjang bersama project company 10 Pengguna/Pembeli/Buyer/Purchaser Menggunakan/membeli output proyek 11 Pemerintah Setempat / Host Government Memberikan Ijin, persetujuan serta menjamin pelaksanaan proyek 12 Lembaga Keuangan Multilateral/Bilateral Melakukan investasi, memberikan pinjaman atau memeberikan penjaminan 13 Asuransi Menajamin asuransi terhadap aspek-aspek proyek
  • 10. Halaman : 9 10. Potensi Sumber Dana bagi Project Finance EQUITY SPONSOR CASH INVESTMENT THIRD PARTY CONTRIBUTION DEBT Commercial Bank Market Local Financing Export Credit Agencies Institutional Investors Capital Market Multi Lateral
  • 11. TOPIK YANG AKAN DIBAHAS DALAM SESI PELATIHAN INI • Pemberi pinjaman – Karakteristik pinjaman – Pembiayaan Proyek (Project Finance) – Manajemen risiko pembiayaan proyek Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 12. • Pemberi pinjaman – Karakteristik pinjaman – Pembiayaan proyek – Manajemen risiko pembiayaan proyek TOPIK YANG AKAN DIBAHAS DALAM SESI PELATIHAN INI Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 13. • 60% hingga 80% investasi • Senioritas • Jaminan terbatas pada arus kas proyek Pemberi pinjaman – Kondisi umum PENDEKATAN Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 14. • Pemberi pinjaman – Karakteristik pinjaman – Pembiayaan proyek – Manajemen risiko pembiayaan proyek TOPIK YANG AKAN DIBAHAS DALAM SESI PELATIHAN INI Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 15. • Lama pinjaman • Senioritas • Suku bunga • Jadwal angsuran Karakteristik pinjaman PENDEKATAN Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 16. • Pemberi pinjaman – Karakteristik pinjaman – Pembiayaan proyek – Manajemen risiko pembiayaan proyek TOPIK YANG AKAN DIBAHAS DALAM SESI PELATIHAN INI Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 18. JutaUSD (400) (600) 0 (200) 600 400 200 Total Arus Kas Total Pendapatan Dana + Utang Total Investasi Pembiayaan Proyek PENDEKATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Tahun Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 19. JutaUSD (600) (400) 0 (200) 600 400 200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Tahun Total Pendapatan Dana + Utang Total Investasi Arus Kas Bebas Beban Operasi Pembiayaan Proyek PENDEKATAN Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 20. Halaman : 19 13. Tahapan – Tahapan Dalam Project Finance COMMERCIAL ANALYSIS FINANCIAL ANALYSIS FINANCIAL OPTIMISATION RAISING FINANCE & FINANCIAL CLOSE POST FINANCIAL CLOSE FINANCIAL ADVISORY FINANCIAL MODELLING & STRUCTURING TAXATION & STRUCTURED FINANCE FUND RAISING ASSET VALUE OPTIMISATION • Bussiness & Tender Strategy • Market Entry Strategy • Feasibility Studies • Strategic Planning • Bid Management • Risk Analysis and Allocation • Financial Structuring & Optimisation • Revenue Models • Negotiation of commercial & financial agreements • Model Development : financial & operation • Model Reviews • Monte Carlo Risk Analysis • Benchmarking • Scenario Testing • Development Outline finance plan • Utput presentation to investors and rating agencies • Corporate Tax Structuring • VAT minimisation • Capital Allowances • Structured Leasing • Securitisation • Asset backed finance solution • Accounting treatment • Optimise Leverage • Structure Equity Participation • Propose Equity Investors as required • Debt Finance Sourcing • Present to rating agencies • Maintain debt finance competition • Propose debt term • Close finance • Cash flow management • Debt source management • Refinancing strategy & execution • Equity exit strategy • Corporate restructuring and portfolio financing
  • 21. Halaman : 20 Analisis Kelayakan Finansial/Keuangan dan Pemodelan Finansial  Mengetahui proyeksi kinerja keuangan Proyek  Analisis kelayakan finansial/keuangan juga dapat digunakan untuk mengindikasikan perlu/tidaknya dukungan fiskal terhadap proyek.  Dua isu komersial terkait : tarif dan dukungan fiskal  Analisis kelayakan finansial/keuangan berfokus pada kajian biaya dan penerimaan (revenue) Proyek dari sudut pandang investasi, dan biasanya dari sudut pandang SPV(Special Purpose Vehicle). SPV adalah suatu perusahaan yang secara khusus didirikan untuk melaksanakan Proyek  Dengan melakukan analisis kelayakan finansial/keuangan akan ditunjukkan:  Kelayakan finansial dari Proyek serta kinerja keuangannya selama usia Proyek;  Hal apa saja yang diperlukan untuk membuat Proyek menjadi layak bilamana proyek tersebut ternyata memiliki kelayakan yang marjinal; dan  Identifikasi yang jelas dan kesesuaian perhitungan atas usulan penyediaan dukungan pemerintah, serta instrumen finansial yang paling tepat dan paling minimal dalam penyediaan dukungan.
  • 22. Halaman : 21 Perbedaan Evaluasi Ekonomi dan Evaluasi Kelayakan Finansial EVALUASI EKONOMI,  investasi dikaji dalam sudut pandang penggunaan sumber daya nasional/ negara.  Melalui shadow price atau penyesuaian biaya,  Menggunakan manfaat ekonomi seperti penghematan waktu, penghematan bahan bakar, peningkatan efisiensi, peningkatan nilai kesehatan dan pendidikan maupun manfaat khusus yang terkait Proyek.  Biaya dan manfaat dinyatakan dengan nilai konstan ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL/KEUANGAN  Fokus pada kinerja finansial dan komersial  Biaya nyata termasuk pengenaan pajak serta kontinjensi harga maupun fisik.  Potensi penerimaan dan bukan pada manfaat.  Perhitungan pinjaman (dari lembaga keuangan), ekuitas (yang diinvestasikan secara tunai) serta syarat-syarat keuangan  Juga mengukur imbal hasil internal secara finansial (FIRR), rasio pengembalian ekuitas (ROE), dan rasio kecukupan pengembalian pinjaman (DSCR).  Digunakan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) sebagai tingkat diskonto finansial – financial discount rate
  • 23. Halaman : 22 Customer SegmentsValue Proposition Channels Customer Relationship Revenue Streams Key Resources Key Partnerships Cost Structure Key Activities Build the Business Model
  • 24. Halaman : 23 Masukan (input) Bagi Model Keuangan  Biaya Finansial Proyek (seperti : konstruksi, tanah, rekayasa/engineering, survai dsb.) dan menurut tahun dikeluarkannya  Kebutuhan/permintaan (output, produksi, volume lalu lintas, dsb.)  Tarif Awal serta Rumusan Kenaikan/Eskalasi Tarif yang disepakati  Biaya Operasi dan Pemeliharaan Tahunan (biaya pada tahun dasar ditambah dengan kenaikan oleh adanya inflasi atau secara pro-rata dengan inflasi penerimaan/pendapatan)  Mekanisma pengembalian pinjaman berikut biaya-biayanya (berdasarkan jenis pinjaman, suku bunga, tenggang waktu dan jangka waktu pembayaran kembali)  Biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Opportunity Cost of Capital) – sebagai gambaran digunakan nilai 20% pada sub-proyek Dephub tahun 2005.  Jenis Ekuitas  Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas – Debt to Equity Ratio (berkisar antara 80:20 dan 60:40, umumnya 70:30)  Tingkat pajak – tax rates (tingkat pajak bagi perusahaan nasional)  Dasar perhitungan penyusutan yang diperkenankan - depreciation (berdasarkan peraturan nasional)
  • 25. Halaman : 24 Keluaran (Output) Model Keuangan  Laporan atas Laba dan Rugi (Profit – Loss Statement), serta Laporan Arus Kas (Cash Flow) yang memberikan data-data penting pada setiap tahun pelaksanaan proyek.  Dalam laporan-laporan tersebut ditunjukkan:  Keseluruhan kondisi arus kas dari Proyek  Kondisi arus kas yang tersedia bagi penyerta ekuitas/modal (para investor).  Profitabilitas/Kelayakan: Tingkat Pengembalian Internal Finansial atau Pengembalian atas Ekuitas/Modal (FIRR/atau ROE Proyek).  Pemulihan Biaya (Cost Recovery): berdasarkan atas jumlah tahun yang diperlukan untuk pengembalian ekuitas (umumnya berkisar antara 5-7 tahun pada Proyek komersial biasa, akan tetapi pada Proyek Infrastruktur pengembalian ekuitas akan berlangsung lebih panjang hingga 10-15 tahun dan bahkan lebih).  Rasio atas Kecukupan Pengembalian Pinjaman (Debt Service Coverage Ratio) : proyeksi arus kas hendaknya secara minimum mampu mencukupi kebutuhan pengembalian pinjaman. Persyaratan yang umum digunakan tentang hal ini, bahwa arus kas bersih (net cashflow) pada setiap tahunnya harus paling sedikit bernilai 1,2 kali dari nilai pembayaran pinjaman yang jatuh tempo pada tahun tersebut.  Perkiraan FNPV
  • 26. Halaman : 25 Kajian-Kajian Dalam Model Keuangan  Panjang waktu konsesi untuk memberikan imbal hasil ekuitas yang sesuai.  Implikasi terhadap kondisi finansial dari penggunaan berbagai tipe pinjaman maupun ekuitas  Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio) yang paling optimal  Kerugian-kerugian di tahun-tahun awal (jika ada) yang perlu diantisipasi oleh investor (dengan/atau melalui dukungan fiskal).  Dukungan fiskal yang mungkin diperlukan (dan juga akan menjadi masukan dalam memperkirakan besarnya jaminan - guarantee)  Implikasi terhadap kondisi finansial serta penentuan waktu yang optimal dari upaya ‘penarikkan kembali’ (claw back) terhadap dukungan fiskal.  Dampak dari perubahan atas peubah utama seperti tarif, biaya-biaya proyek dsb.
  • 27. IADB_seminar Source of Information Line Output Input Source Projects with offtake agreement Project with market risks 1 Revenue Off take agreement Market Study Concession Agreement 2 Inflation Exchange rate tariff Off take agreement & expert opinion Off take agreement & expert opinion Off take agreement Macroeconomic Data Macroeconomic Data Market Study 3 Operating Cost O&M Agreement Lend Lease Agreement Projections of other cost O&M Agreement Lend Lease Agreement Projections of other cost 4 Interest Money market Data Swap Market Data Money market Data Swap Market Data 5 Net Operating Profit Derived Number (Line 1,2,3,4) Derived Number (Line 1,2,3,4) 6 Principal Payback Due dilligence on project cost Due Dilligence on borrowing capacity Sensitivity Analysisi Due dilligence on market study Due Dilligence on borrowing capacity Sensitivity Analysis 7 Tax Host Country Tax Code Implementation Agreement in case of government permitting any tax holiday Host Country Tax Code Implementation Agreement in case of government permitting any waiver 8 Net Cash Flow Derived Number (Lines 5,6,7) Derived Number (Lines 5,6,7)
  • 28. IADB_seminar The cost of capital Why is the cost of capital important?  The cost of capital is a crucial investment decision variable.  The cost of capital determines the cost of financing new investment projects.  According to profit maximisation principles investment projects are accepted as long as the expected return of the project is larger or equal to the cost of capital  Given a set of projects, lower cost of capital increases the profitability of the firm. WACC = (1-Φ)re + Φ rd WACC = Weighted Average Cost of Capital Φ = ratio of debt to total financing re = rate of return for equity rd = rate of return for debt
  • 29. Page IADB_seminar Halaman : 28 Risiko proyek Risiko negara Risiko Pemda Identifikasi risiko – Tiga jenis risiko PENDEKATAN Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 30. Page IADB_seminar Halaman : 29 Risiko desain Risiko konstruksi Risiko permintaan Risiko operasi Risiko pembiayaan … Risiko proyek Risiko negara Risiko Pemda Identifikasi risiko – Tiga jenis risiko PENDEKATAN Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 31. Page IADB_seminar Halaman : 30 Risiko proyek Risiko negara Risiko Pemda Identifikasi risiko – Tiga jenis risiko PENDEKATAN Risiko politik dan perundangan Risiko pengambil alihan (expropriation) Risiko lingkungan dan geografis Risiko sosial Risiko ekonomi- finansial … Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 32. Page IADB_seminar Halaman : 31 Risiko proyek Risiko negara Risiko Pemda Identifikasi risiko – Tiga jenis risiko PENDEKATAN Risiko kegagalan (default) Risiko perubahan pemerintahan dan proyek (project reversal) Perolehan izin dan lisensi tidak berhasil … Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 33. Page IADB_seminar Halaman : 32 • Identifikasi risiko • Manajemen risiko TOPIK YANG AKAN DIBAHAS DALAM SESI PELATIHAN INI Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 34. Page IADB_seminar Halaman : 33 • Menghilangkan atau mengurangi risiko • Mengalokasikan risiko • Mempertimbangkan asuransi • Risiko yang tidak dapat dikelola Manajemen risiko – Prinsip UNESCAP dalam manajemen risiko PENDEKATAN Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 35. Page IADB_seminar Halaman : 34 Manajemen risiko – Tiga langkah PENDEKATAN Kualifikasi risiko Mitigasi risiko Alokasi risiko Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 36. Page IADB_seminar Halaman : 35 PENDEKATAN Manajemen risiko – Tiga langkah Kualifikasi risiko Mitigasi risiko Alokasi risiko Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 37. Page IADB_seminar Halaman : 36 Risiko Probabilitas Dampak Penilaian risiko Desain Rendah Sedang Sedang-Rendah Konstruksi Permintaan Operasi Pemeliharaan Pengambil alihan Arkeologi PENDEKATAN Latihan: Kualifikasi risiko dalam proyek KPS Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 38. Page IADB_seminar Halaman : 37 Penegakan kontrak Penagihan dan pengumpulan Biaya konstruksi/peralatan Biaya lahan Biaya operasi Nilai suku bunga Nilai tukar Latihan: Langkah mitigasi risiko PENDEKATAN RISIKO LINGKUP Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA
  • 39. Page IADB_seminar Halaman : 38 Manajemen risiko – Tiga langkah PENDEKATAN Kepada pihak yang paling tepat untuk mengelola risiko Risiko dan pengembalian (return) Berbagi risiko (yaitu risiko permintaan) Kualifikasi risiko Mitigasi risiko Alokasi risiko Pelatihan KPS – PT SMI - CDIA