SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  39
Sudan Raj Panthi (PhD)
Department of Water Supply and Sewerage
                      Kathmandu, Nepal
2
3
   Luas 147,000 km2
   Populasi 26.6 juta
   Cakupan air minum 80 %
   Cakupan sanitasi
     Berdasarkan kepemilikan toilet atau ODF (Open defecation Free) - 50 %
     ODF- districts 2 out of 75
     ODF –VDCs 235 out of 4000
   Jumlah Sistem Penyediaan Air = 37,000
   Hanya 200 proyek diperuntukkan bagi populasi >5,000
   Hanya 150 proyek memiliki fasilitas pengolahan air
   80 % proyek menggunakan mata air sebagai sumber air
   National drinking water standard (2005)

                                                                              4
Parameter           Unit            Max Limit /Limit
                                                                 National Drinking
Turbidity           NTU             5 (10)*
                                                                 Water Quality
TDS                 Mg/L            1000
                                                                 Standards, 2005
Iron                Mg/L            0.3 (3.0)*
Manganese           Mg/L            0.2
Arsenic             Mg/L            0.05
Chromium            Mg/L            0.05
Flu0ride            Mg/L            0.5 – 1.5
Lead                Mg/L            0.01
Ammonia             Mg/L            1.5
Nitrate             Mg/L            50
Total Hardness      Mg/L as CaCO3   500
Residual Chlorine   Mg/L            0.1 - 0.2
Total Coliform      MPN/100 mL      0 (in 95 % tests)
E. Coli             MPN/100 mL      0                   ( )* If there is no alternate source
                                                                                           5
   Penyedia air harus memberikan Program
    Peningkatan Kualitas Air (PPKA) kepada
    Kementerian terkait dan Kementerian
    Kesehatan Publik
   Penyedia layanan berkewajiban untuk
    mengimplementasikan program tersebut sejak
    tahun kedua dari disetujuinya program tersebut
    oleh Kementerian
   PPKA  WSP
                                                6
   Sebuah perangkat manajement untuk mencapai target
    penyediaan air minum berbasis kesehatan
   Sebuah cara yang efektif untuk memastikan keamanan air
    minum secara konsisten
   Sebuah rangkaian pekerjaan dalam analisis resiko yang
    diikuti oleh manajemen resiko, dari sumber air hingga
    konsumen
   Beragam intervensi pada tingkat rumah tangga, komuniats,
    penyedia air dan regulator, yang umumnya memiliki rasio
    biaya-keuntungan yang optimal
   Sebuah koreksi terhadap terabaikannya sanitasi
                                                            7
8
Buku
Panduan




 Pedoman




           9
1Pembentukan Tim
            5-7 anggota dengan
             pemimpin tim
            Mendefinisikan peran dan
             tanggungjawab
            Memberikan orientasi
             kepada tim mengenai WSP



                                   100
Pembentukan
                                  Tim
                                             Analisis
                                              Sistem


                                               2


   Mengerti komponen proyek
 Mempersiapkan peta sosial
 Mempersiapkan diagram
  alir
                                                        11
12
Pembentukan
              Analisis Sistem
    Tim




               Identifikasi bahaya dan
                   analisis resiko


                     3



                                 13
Pembentukan
    Tim         Analisis
                 Sistem




              Identifikasi bahaya dan
                  analisis resiko




                      Upaya
                   pengendalian

                           4
                                14
Titik-titik berbahaya atau    Skor resiko         Upaya
proses                         (1 to 4)         pengendalian
Sumber dan daerah tangkapan
Limpasan masuk ke dalam          4         Diversion channel
intake
Reservoirs

Tidak ada pembatas               3         Pemagaran
Tutup manhole yang rusak         4         Perbaikan/pengganti
                                            an
Jaringan pipa
Kebocoran di dekat sekolah       4         Perbaikan
Keran dan daerah pengguna
Platform yang rusak              2         Perbaikan
                                                                  15
Pembentukan
                         tim            Analisis
                                         sistem




                                      Identifikasi bahaya dan
                                          analisis resiko



 Perbaikan
                                              Upaya
  mendesak dengan                          pengendalian

  prioritas
 Perbaikan jangka
  panjang                          5Dukungan dan koreksi16
Pembentukan
    Tim         Analisis
                 sistem




              Identifikasi bahaya dan
                  analisis resiko




                      Upaya
                   pengendalian



 6
                 Koreksiyang
 Rencana
                  mendesak      17
Monitoring
Apa yang akan dimonitor?        Siapa yang memonitor? Kapan akan
                                                      dimonitor(frekuensi)?

Sumber

                                1. Govinda BK ( staff)   Dua bulan sekali
a) Identifikasi lokasi dimana   2. Kamal Narayan
banjir dapat masuk ke intake    3. Krishna Kattel
b) Identifikasi titik masuk
pencemar



Instalasi Pengolahan Air
Katup yang terekspos untuk 1.Raghupati KC ( staff)       Dua kali dalam sebulan
menggelontor unit pengolahan 2. Krishna B. Devkota
                             3. Balaram Shrestha
                                                                              18
Pembentukan
               Tim         Analisis
                            sistem




                         Identifikasi bahaya dan
                             analisis resiko




                                 Upaya
                              pengendalian
7
Validasi
                            Koreksi yang
            Rencana
                             mendesak      19
           monitoring
Pembentukan
                  Tim         Analisis
                               Sistem




                            Identifikasi bahaya dan
                                analisis resiko

 8
Verifikasi                          Upaya
                                 pengendalian


   Validasi
                             Koreksi mendesak
               Rencana
                                              20
              monitoring
MEngkonfirmasi bahwa
layanan atau produk sesuai
dengan kebutuhan
pengguna

                             21
Validasi unit pengolahan (studi kasus)
   TSS = 500       TSS = 100      TSS = 20
   Tu=2000         Tu=1400        Tu=50             TSS = 0
                                                    Tu=<1
   CF=352          CF=320         CF=52
                                                    CF=0



                                                                     RVT


               GC/PST


                             RF              SSF                       FRC (Cl2 )=
                                                      Cl2 = 1mg/l
                                                                       0.2 mg/l



      FRC (Cl2 )= 0.1 mg/l          T#200
     T#300




                                                   T# 300
                                                                    T# 500
TSS in mg/L
Tu in NTU
CF in CFU per 100 mL
Pembentukan
                        Tim         Analisis
                                     Sistem


      9
                                  Identifikasi bahaya dan
Kepuasan pengguna
                                      analisis resiko




    Verifikasi                            Upaya
                                       pengendalian


       Validasi
                                   Koreksi mendesak
                     Rencana
                                                    23
                    Monitoring
10
                      Pembentukan
                          Tim         Analisis
                                       Sistem
        Dokumentasi


                            ?
                                    Identifikasi bahaya dan
Kepuasan Pengguna
                                        analisis resiko




    Verifikasi                              Upaya
                                         pengendalian


       Validasi
                                     Koreksi mendesak
                       Rencana
                                                      24
                      monitoring
Manajemen Sumber Daya
  Anggaran
   ▪ Donor luar negeri (WHO, UN-Habitat, UNICEF etc.)
   ▪ Nasional (DWSS, DOLIDAR etc.)
   ▪ Lokal (Project’s)
  Peralatan (Microbial Test-kit)
  Sumber Daya Manusia (WSP Training for 200
   Engineers)
Advokasi(National Workshop, Awareness Program)
                                                        266
   Jenis-jenis proyek untuk WSP
     Pompa tangan/Sumur dangkal
     Proyek penyediaan air minum perdesaan
     Proyek penyediaan air minum perkotaan/semi-urban
   Organisasi yang terlibat dalam WSP
     DWSS/ WHO/ UN Habitat
     NEWAH / Water Aid
     ENPHO
     Centre for Integrated Urban Development (CIUD)
     Municipal Association of Nepal (MuAN)
     Rural Water Supply and Sanitation Project, WN &
     RVWRMP
                                                         27
Dari 2006 to 2009
 Sumur dangkal – 1 Cluster
 Pilot projects di 12 daerah perdesaan
 Pilot projects di 5 daerah perkotaan

Pada 2010/2011
 22 Projects di daerah perdesaan
 20 Projects di daerah perkotaan
 150 Projects (@ 2 # per distrik)

Rencana 2011/12
 150 Projects (@ 2 # per distrik)
 10 Projects di daerah perkotaan
 WHO/AusAid Project III Phase


                                          28
29
30
31
Titik-titik kritis
                     32
Titik-titik kritis




                     33
Pengawasan
  kebocoran (Itahari)




                        34
SEBELUM WSP
              SESUDAH WSP




                            35
SEBELUM WSP   SESUDAH wsp




                            36
Nama proyek Distrik         E-coli per 100 mL   Sample
                                                point
                            Sebelum   Setelah
                            WSP       WSP
Sanopatiyani   Chitawan     150       0         RVT
                            100       0         Tap
Jante          Morang       150       26        Tap
                            120       2         Source
Gahate         Nuwakot      90        0         RVT
Bhyagute
                            95        0         Tap
Motipur        Kapilbastu   65        0         Deep Well
                            95        5         Tap
Deurali        Kaski        300       0         RVT
                            60        0         Pipeline    37
   Sistem yang sumbernya berkualitas bukan berarti
    tidak memerlukan WSP
   Ada berbagai pendekatan untuk melaksanakan
    WSP
   WSP tidak membutuhkan banyak dana, namun
    WSP bisa menghemat pembiayaan
   Tim WSP harus memiliki pengalaman dan keahlian
    yang cukup
   Pembelajaran perlu didokumentasikan dari setiap
    studi kasus
                                                      38
Kebijakan dan Pengalaman Nepal dalam Implementasi Water Safety Plans

Contenu connexe

Similaire à Kebijakan dan Pengalaman Nepal dalam Implementasi Water Safety Plans

HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)ImplementationHACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)ImplementationMarita Rahmawati
 
Thesis Project by R. Lisye Herlina
Thesis Project by R. Lisye HerlinaThesis Project by R. Lisye Herlina
Thesis Project by R. Lisye HerlinaRLisye
 
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...infosanitasi
 

Similaire à Kebijakan dan Pengalaman Nepal dalam Implementasi Water Safety Plans (7)

HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)ImplementationHACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
HACCP (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)Implementation
 
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptxICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
 
FMEA.ppt
FMEA.pptFMEA.ppt
FMEA.ppt
 
Thesis Project by R. Lisye Herlina
Thesis Project by R. Lisye HerlinaThesis Project by R. Lisye Herlina
Thesis Project by R. Lisye Herlina
 
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
 
Pub galant tanson-bahasa
Pub   galant tanson-bahasaPub   galant tanson-bahasa
Pub galant tanson-bahasa
 
Kelompok 2 bab 17
Kelompok 2 bab 17Kelompok 2 bab 17
Kelompok 2 bab 17
 

Plus de Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

Plus de Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Dernier

penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 

Dernier (20)

penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 

Kebijakan dan Pengalaman Nepal dalam Implementasi Water Safety Plans

  • 1. Sudan Raj Panthi (PhD) Department of Water Supply and Sewerage Kathmandu, Nepal
  • 4. Luas 147,000 km2  Populasi 26.6 juta  Cakupan air minum 80 %  Cakupan sanitasi  Berdasarkan kepemilikan toilet atau ODF (Open defecation Free) - 50 %  ODF- districts 2 out of 75  ODF –VDCs 235 out of 4000  Jumlah Sistem Penyediaan Air = 37,000  Hanya 200 proyek diperuntukkan bagi populasi >5,000  Hanya 150 proyek memiliki fasilitas pengolahan air  80 % proyek menggunakan mata air sebagai sumber air  National drinking water standard (2005) 4
  • 5. Parameter Unit Max Limit /Limit National Drinking Turbidity NTU 5 (10)* Water Quality TDS Mg/L 1000 Standards, 2005 Iron Mg/L 0.3 (3.0)* Manganese Mg/L 0.2 Arsenic Mg/L 0.05 Chromium Mg/L 0.05 Flu0ride Mg/L 0.5 – 1.5 Lead Mg/L 0.01 Ammonia Mg/L 1.5 Nitrate Mg/L 50 Total Hardness Mg/L as CaCO3 500 Residual Chlorine Mg/L 0.1 - 0.2 Total Coliform MPN/100 mL 0 (in 95 % tests) E. Coli MPN/100 mL 0 ( )* If there is no alternate source 5
  • 6. Penyedia air harus memberikan Program Peningkatan Kualitas Air (PPKA) kepada Kementerian terkait dan Kementerian Kesehatan Publik  Penyedia layanan berkewajiban untuk mengimplementasikan program tersebut sejak tahun kedua dari disetujuinya program tersebut oleh Kementerian  PPKA  WSP 6
  • 7. Sebuah perangkat manajement untuk mencapai target penyediaan air minum berbasis kesehatan  Sebuah cara yang efektif untuk memastikan keamanan air minum secara konsisten  Sebuah rangkaian pekerjaan dalam analisis resiko yang diikuti oleh manajemen resiko, dari sumber air hingga konsumen  Beragam intervensi pada tingkat rumah tangga, komuniats, penyedia air dan regulator, yang umumnya memiliki rasio biaya-keuntungan yang optimal  Sebuah koreksi terhadap terabaikannya sanitasi 7
  • 10. 1Pembentukan Tim  5-7 anggota dengan pemimpin tim  Mendefinisikan peran dan tanggungjawab  Memberikan orientasi kepada tim mengenai WSP 100
  • 11. Pembentukan Tim Analisis Sistem 2  Mengerti komponen proyek  Mempersiapkan peta sosial  Mempersiapkan diagram alir 11
  • 12. 12
  • 13. Pembentukan Analisis Sistem Tim Identifikasi bahaya dan analisis resiko 3 13
  • 14. Pembentukan Tim Analisis Sistem Identifikasi bahaya dan analisis resiko Upaya pengendalian 4 14
  • 15. Titik-titik berbahaya atau Skor resiko Upaya proses (1 to 4) pengendalian Sumber dan daerah tangkapan Limpasan masuk ke dalam 4 Diversion channel intake Reservoirs Tidak ada pembatas 3 Pemagaran Tutup manhole yang rusak 4 Perbaikan/pengganti an Jaringan pipa Kebocoran di dekat sekolah 4 Perbaikan Keran dan daerah pengguna Platform yang rusak 2 Perbaikan 15
  • 16. Pembentukan tim Analisis sistem Identifikasi bahaya dan analisis resiko  Perbaikan Upaya mendesak dengan pengendalian prioritas  Perbaikan jangka panjang 5Dukungan dan koreksi16
  • 17. Pembentukan Tim Analisis sistem Identifikasi bahaya dan analisis resiko Upaya pengendalian 6 Koreksiyang Rencana mendesak 17 Monitoring
  • 18. Apa yang akan dimonitor? Siapa yang memonitor? Kapan akan dimonitor(frekuensi)? Sumber 1. Govinda BK ( staff) Dua bulan sekali a) Identifikasi lokasi dimana 2. Kamal Narayan banjir dapat masuk ke intake 3. Krishna Kattel b) Identifikasi titik masuk pencemar Instalasi Pengolahan Air Katup yang terekspos untuk 1.Raghupati KC ( staff) Dua kali dalam sebulan menggelontor unit pengolahan 2. Krishna B. Devkota 3. Balaram Shrestha 18
  • 19. Pembentukan Tim Analisis sistem Identifikasi bahaya dan analisis resiko Upaya pengendalian 7 Validasi Koreksi yang Rencana mendesak 19 monitoring
  • 20. Pembentukan Tim Analisis Sistem Identifikasi bahaya dan analisis resiko 8 Verifikasi Upaya pengendalian Validasi Koreksi mendesak Rencana 20 monitoring
  • 21. MEngkonfirmasi bahwa layanan atau produk sesuai dengan kebutuhan pengguna 21
  • 22. Validasi unit pengolahan (studi kasus) TSS = 500 TSS = 100 TSS = 20 Tu=2000 Tu=1400 Tu=50 TSS = 0 Tu=<1 CF=352 CF=320 CF=52 CF=0 RVT GC/PST RF SSF FRC (Cl2 )= Cl2 = 1mg/l 0.2 mg/l FRC (Cl2 )= 0.1 mg/l T#200 T#300 T# 300 T# 500 TSS in mg/L Tu in NTU CF in CFU per 100 mL
  • 23. Pembentukan Tim Analisis Sistem 9 Identifikasi bahaya dan Kepuasan pengguna analisis resiko Verifikasi Upaya pengendalian Validasi Koreksi mendesak Rencana 23 Monitoring
  • 24. 10 Pembentukan Tim Analisis Sistem Dokumentasi ? Identifikasi bahaya dan Kepuasan Pengguna analisis resiko Verifikasi Upaya pengendalian Validasi Koreksi mendesak Rencana 24 monitoring
  • 25.
  • 26. Manajemen Sumber Daya  Anggaran ▪ Donor luar negeri (WHO, UN-Habitat, UNICEF etc.) ▪ Nasional (DWSS, DOLIDAR etc.) ▪ Lokal (Project’s)  Peralatan (Microbial Test-kit)  Sumber Daya Manusia (WSP Training for 200 Engineers) Advokasi(National Workshop, Awareness Program) 266
  • 27. Jenis-jenis proyek untuk WSP  Pompa tangan/Sumur dangkal  Proyek penyediaan air minum perdesaan  Proyek penyediaan air minum perkotaan/semi-urban  Organisasi yang terlibat dalam WSP  DWSS/ WHO/ UN Habitat  NEWAH / Water Aid  ENPHO  Centre for Integrated Urban Development (CIUD)  Municipal Association of Nepal (MuAN)  Rural Water Supply and Sanitation Project, WN & RVWRMP 27
  • 28. Dari 2006 to 2009  Sumur dangkal – 1 Cluster  Pilot projects di 12 daerah perdesaan  Pilot projects di 5 daerah perkotaan Pada 2010/2011  22 Projects di daerah perdesaan  20 Projects di daerah perkotaan  150 Projects (@ 2 # per distrik) Rencana 2011/12  150 Projects (@ 2 # per distrik)  10 Projects di daerah perkotaan  WHO/AusAid Project III Phase 28
  • 29. 29
  • 30. 30
  • 31. 31
  • 34. Pengawasan kebocoran (Itahari) 34
  • 35. SEBELUM WSP SESUDAH WSP 35
  • 36. SEBELUM WSP SESUDAH wsp 36
  • 37. Nama proyek Distrik E-coli per 100 mL Sample point Sebelum Setelah WSP WSP Sanopatiyani Chitawan 150 0 RVT 100 0 Tap Jante Morang 150 26 Tap 120 2 Source Gahate Nuwakot 90 0 RVT Bhyagute 95 0 Tap Motipur Kapilbastu 65 0 Deep Well 95 5 Tap Deurali Kaski 300 0 RVT 60 0 Pipeline 37
  • 38. Sistem yang sumbernya berkualitas bukan berarti tidak memerlukan WSP  Ada berbagai pendekatan untuk melaksanakan WSP  WSP tidak membutuhkan banyak dana, namun WSP bisa menghemat pembiayaan  Tim WSP harus memiliki pengalaman dan keahlian yang cukup  Pembelajaran perlu didokumentasikan dari setiap studi kasus 38