Majalah ini merupakan media komunikasi diantara pemangku kepentingan dan dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian. Diterbitkan oleh Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) bekerjasama dengan Ditjen Cipta Karya Kementerian PU. Terdapat dua versi yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 6 Oktober 2004
1.
2. Dari Redaksi 1
Media Informasi Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Suara Anda 2
Laporan Utama
Diterbitkan oleh: Air Minum Masih Jadi Impian 3
Kelompok Kerja Air Minum dan Filosofi Air Minum Dorong Perbaikan PDAM 7
Penyehatan Lingkungan Sekilas Kondisi Air Minum dan Sanitasi Indonesia 8
Menilik MDGs Air Minum 10
Penasihat/Pelindung:
Direktur Jenderal Tata Perkotaan dan
Peringkat Cakupan Layanan Air Minum Per Kabupaten/Kota Tahun 2002 11
Perdesaan, DEPKIMPRASWIL Wawasan
Batam: Air Mengalir Lewat Kios 13
Penanggung Jawab: Air di Australia dan Pembangunan Berkelanjutan 15
Direktur Permukiman dan Perumahan, Sekali Lagi tentang Privatisasi 17
BAPPENAS Penanganan Kebocoran di PDAM Makassar 20
Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi,
Strategi Peningkatan Kesadaran Masyarakat 21
DEPKES
Direktur Perkotaan dan Perdesaan Teropong
Wilayah Timur, DEPKIMPRASWIL The Real Air Minum 24
Direktur Bina Sumber Daya Alam dan Dirut PDAM Kota Bogor: Bisa Dikembangkan Lebih Luas 25
Teknologi Tepat Guna, DEPDAGRI Reportase
Direktur Penataan Ruang dan Pedagang Air, Antara Dibutuhkan dan Disayangkan 26
Lingkungan Hidup, DEPDAGRI Wawancara
Ketua Umum Perpamsi: Perlu Badan Pengelola Air 28
Pemimpin Redaksi:
Oswar Mungkasa Info Buku 31
Info Situs 32
Dewan Redaksi: Info CD 33
Hartoyo, Johan Susmono, Seputar WASPOLA
Indar Parawansa, Poedjastanto Perbaikan Draft Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Lembaga 34
Fasilitasi Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat di Daerah 35
Redaktur Pelaksana:
Maraita Listyasari, Rewang Budiyana,
Seputar AMPL
Rheidda Pramudhy, Joko Wartono, Hari Monitoring Air Sedunia 37
Essy Asiah, Mujiyanto Menangani Kebocoran Perlu Komitmen 38
Seminar Hari Habitat Dunia 2004 39
Desain/Ilustrasi: Lokakarya NAP Air Minum, Air Limbah, dan Persampahan 39
Rudi Kosasih Pemaparan Konsep CLTS 40
Lokakarya Nasional Sumber Air Domestik 41
Produksi:
Machrudin Diseminasi Petunjuk Teknis Pembangunan Prasarana dan Sarana Kawasan
Agropolitan dan Penyehatan Lingkungan Permukiman di Wilayah Barat 41
Sirkulasi/Distribusi: Konsolidasi Interim Proyek WSLIC 2 42
Anggie Rifki Sosialisai Manual Pengelolaan Sarana AMPL Tingkat Desa 43
Handwashing: Soap Saves Lives! 43
Alamat Redaksi: Kunjungan Monitoring WSLIC 2 ke Kab. Belitung 44
Jl. Cianjur No. 4 Menteng, Jakarta Pusat.
Seminar Nasional Sosialisasi UU No. 8 Tahun 2004 45
Telp. (021) 31904113
e-mail: redaksipercik@yahoo.com SANIMAS Balong Asri, Mojokerto Terawat 46
redaksi@ampl.or.id Pertemuan Tim Koordinasi Propinsi dan Kabupaten Proyek WSLIC 2 46
oswar@bappenas.go.id Peresmian Proyek WSLIC 2 di Kab. Kediri 47
Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi Proyek Pro Air 47
Redaksi menerima kiriman Lokakarya Penyempurnaan Proposal Program Pembangunan Sanitasi Indonesia 48
tulisan/artikel dari luar. Isi berkaitan
Lokakarya Penyusunan Rencana Kerja WASPOLA Tahun 2005 48
dengan air minum dan penyehatan
lingkungan dan belum pernah
Kunjungan
dipublikasikan. Panjang naskah tak WSLIC 2 Ubah Desa Pakel Jadi Desa Sehat 49
dibatasi. Sertakan identitas diri. Pustaka AMPL 50
Redaksi berhak mengeditnya. Agenda 51
Silahkan kirim ke alamat di atas. Glossary 52
foto cover: www.firstmilesolution.com
3. DARI REDAKSI
P
embaca, Percik kembali menya- KARIKATUR:RUDI KOSASIH
pa Anda. Dua bulan rasanya begi-
tu lama. Kami berharap edisi ini
akan mengobati rasa rindu Anda.
Kalau edisi sebelumnya, Percik
mengangkat isu sampah, kali ini kami
membahas air minum. Mengapa? Karena
ini masalah yang sangat penting. Air
minum adalah kebutuhan dasar manusia.
Bahkan posisinya tidak bisa digantikan
dengan yang lain. Apakah kita sudah
menyadari hal ini? Sayangnya perhatian
terhadap air minum belum seperti yang
diharapkan.
Hampir semua daerah di Indonesia
sudah memiliki Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM), tapi hampir semua juga
tidak memberikan layanan sebagaimana
nama yang disandangnya yakni perusa-
haan yang menghasilkan air minum.
Yang terjadi, PDAM baru melayani kon-
sumennya dengan air bersih. Segenap Redaksi Majalah Percik mengucapkan
Tentu ini sebuah tantangan baru bagi
Selamat Idul Fitri 1425 H
PDAM. Mengingat sebagian besar PDAM
masih menanggung beban utang.
“Mohon Maaf Lahir dan Batin”
Jumlahnya pun cukup besar. Sebagian
yang lain masih berkutat dengan per-
soalan inefisiensi dan mismanajemen. Di dampak yang signifikan tidak hanya bagi terus berkembang saat ini.
sisi lain, tuntutan terhadap pelayanan PDAM tetapi juga kepada masyarakat Pembaca, rubrik wawasan kali ini
yang optimal tak bisa dibendung lagi pelanggan air minum. mungkin tak seperti biasanya. Ada satu
apalagi Indonesia telah menyepakati Lalu bagaimana dengan PDAM tulisan yang cukup panjang mengenai
komitmen yang dicanangkan oleh sendiri untuk memenuhi tuntutan itu, Strategi Peningkatan Kesadaran Masya-
pemimpin dunia pada Johannesburg Percik mengadakan wawancara dengan rakat. Isinya cukup menarik berkaitan
Summit 2002 sebagai manifestasi dari Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air dengan bagaimana menggerakkan kesa-
Millennium Development Goals (MDGs). Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) daran masyarakat dari berbagai sudut
Di sana dinyatakan bahwa pada tahun Ridwan Syahputra Musagani. Berbagai pandang dan oleh berbagai kalangan ter-
2015, separuh dari penduduk dunia yang hal menyangkut PDAM terungkap hadap konservasi air.
saat ini belum mendapatkan akses ter- darinya, termasuk gagasannya agar air Perlu kami informasikan, kegiatan
hadap air minum (safe drinking water) minum bisa memperoleh subsidi sebagai- Kelompok Kerja AMPL cukup banyak dan
harus telah mendapatkan akses tersebut. mana bahan bakar. kami tampung di rubrik Seputar AMPL.
Selanjutnya pada tahun 2025, seluruh Tak kalah menariknya, pengalaman Informasi lainnya, lomba penulisan ten-
penduduk dunia harus telah menda- PDAM Tirta Pakuan, Kota Bogor, yang tang penyelenggaran air minum dan
patkan akses terhadap air minum. telah berhasil mengembangkan layanan penyehatan lingkungan telah memasuki
Tentu untuk mencapai hal itu harus air minum dalam arti sebenarnya. Air tahap penilaian. Pada November ini
terjadi perubahan paradigma dari air produknya telah memenuhi kualitas yang pemenang akan diumumkan.
bersih menjadi air minum. Perubahan ditetapkan untuk diminum. Hanya saja Akhirnya kami berharap Percik akan
filosofi inilah, yang menurut Direktur memang masih dalam skala kecil. Ken- terus menjadi salah satu referensi Anda
Permukiman dan Perumahan Bappenas, dati begitu, ini adalah cikal bakal untuk di bidang air minum dan penyehatan
Basah Hernowo, akan memberikan memenuhi tuntutan masyarakat yang lingkungan. Wassalam.
Percik 1
Oktober 2004
4. S UARA ANDA
P E R C I K A RT U N KARIKATUR:RUDI KOSASIH
Ingin Dapat Percik
Sebelumnya saya memperkenalkan
diri, nama saya Kesit Kanigoro. Saya be-
kerja di sebuah NGO (World Vision
International) di Jakarta. Saya mengeta-
hui majalah ini dari teman yang meng-
ikuti pertemuan dengan beberapa lemba-
ga sekitar bulan September lalu. Ketika
saya membaca isinya ternyata bagus
sekali dan amat membantu saya untuk
menambah wawasan saya tentang sani-
tasi. Saya kebetulan baru mendapatkan
tugas untuk menangani hal ini, jadi saya
harus belajar banyak tentang sanitasi dan
air minum.
Untuk itu saya perlu informasi ba-
gaimana mendapatkan majalah ini. Saya
sudah mencoba akses ke internet me- Proceeding International Conference. Tema yang Aktual
mang ada dalam situs AMPL, tapi saya 3. Pedoman Pengelolaan Persampah-
kesulitan untuk men-download-nya. Di an Perkotaan bagi Pelaksana, Depar- Terima kasih kami ucapkan atas
manakah saya bisa mendapatkan cetakan temen Permukiman dan Prasarana Wila- kiriman Percik edisi Juni ke kantor kami,
majalah ini atau CD-nya. Atas bantuan- yah, Direktorat Jenderal Tata Perkotaan sebagai media pertukaran informasi
nya kami ucapkan terima kasih. dan Tata Perdesaan, 2003. bidang AMPL. Kami nilai isi media terse-
4. Pedoman Pengelolaan Persam- but sudah cukup variatif, dari laporan
Kesit Kanigoro pahan Perkotaan bagi Eksekutif dan utama, wawasan, reportase, dan rubrik-
Jakarta Legislatif Pemerintah Kota/Kabupaten, rubrik lain. Untuk penyempurnaan, kami
Departemen Permukiman dan Prasarana menyarankan agar pada penerbitan-pe-
Percik bisa didapatkan di kantor Wilayah, Direktorat Jenderal Tata Per- nerbitan selanjutnya, tema yang diangkat
Pokja AMPL atau sekretariat redaksi kotaan dan Tata Perdesaan, 2003 merujuk pada isu-isu yang akan atau
Percik di Jl. Cianjur No. 4 Menteng, Ja- 5. Pedoman Penyusunan Standar Pe- sedang menjadi persoalan kita bersama
karta Pusat, setiap hari kerja. Anda bisa layanan Bidang Air Minum, Departemen seperti kekeringan saat ini dan mungkin
datang langsung atau menghubungi Permukiman dan Prasarana Wilayah, masalah banjir lagi pada bulan-bulan
kami melalui telepon.(Redaksi) Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan mendatang, dikaitkan dengan pengelo-
Tata Perdesaan, 2003. laan AMPL pada keadaan tersebut.
6. Pedoman Penanggulangan Limbah
Ingin Dapat CD dan Buku Cair Domestik, Direktorat Jenderal Tata radi_az@plasa.com
Perkotaan dan Tata Perdesaan, 2003. Bapeda Subang
Dalam rangka pengembangan Per- Atas bantuan, kerja sama serta perha-
pustakaan Jurusan Teknik Lingkungan tian Bapak/Ibu demi kepentingan maha- Terima kasih atas sarannya. Kami
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro siswa kami atas nama jurusan, kami akan berusaha terus memperbaiki isi
Semarang untuk peningkatan wawasan mengucapkan banyak terima kasih. majalah Percik. Berbagai masukan da-
para mahasiswa bersama ini kami memo- ri para stakeholder, bagi kami sangat
hon kepada bapak/ibu Ketua Kelompok Ir. Syafrudin CES, MT. berharga demi kemajuan majalah ini.
Kerja Air Minum dan Penyehatan Ling- NIP. 131 764 877 Bahkan kami amat senang jika para sta-
kungan untuk dapat mengirimkan kepa- Jurusan Teknik Lingkungan keholder di seantero Nusantara bisa
da kami beberapa CD dan buku sebagai An. Dekan Fakultas Teknik UNDIP menuliskan hal-hal aktual yang terjadi
berikut: Semarang di wilayahnya masing-masing, terma-
1. Reducing Energy Cost ini Munici- suk berbagai pengalaman menyangkut
pal Water Supplay Operations Kami akan membantu sesuai dengan AMPL, untuk kemudian kami muat
2.Water Supply and Sanitation for kemampuan dan ketersediaan CD atau di Percik. (Redaksi)
Small Towns and Multivillage Schemes, buku yang ada. (Redaksi)
2 Percik
Oktober 2004
5. L APORAN UTAMA
Air Minum
Masih Jadi Impian
FOTO: OSWAR MUNGKASA
A
ir adalah kehidupan. Kali- pelayanan air minum. Untuk itu,
mat itu begitu dalam mak- laporan utama kali ini akan ba-
nanya, tapi sebagian besar nyak menyoroti kinerja PDAM.
orang/pengambil keputusan (pe-
merintah) tidak menyadarinya. Latar Belakang Pendirian
Buktinya, air minum belum masuk PDAM
dalam daftar kebutuhan pokok Keberadaan PDAM merupa-
manusia. Yang umum disebut kan cerminan pelaksanaan pasal
sebagai kebutuhan pokok adalah 5 ayat 4 UU No. 5 tahun 1962
makanan, pakaian, dan perumah- tentang Perusahaan Daerah
an. Lebih spesifik lagi, khalayak yang berbunyi "Cabang-cabang
sering menyebut sembako (sembi- produksi yang penting bagi
lan bahan pokok) sebagai kebu- daerah dan yang menguasai
tuhan dasar yang harus dipenuhi. hajat hidup orang banyak di
Terus di mana posisi air minum? daerah yang bersangkutan di-
Padahal kalau kita mau ber- usahakan oleh perusahaan dae-
pikir sejenak, betapa air mi- rah yang modalnya untuk selu-
num/bersih peranannya tak bisa ruhnya merupakan kekayaan
tergantikan. Kalau kita tak mem- daerah yang dipisahkan".
punyai beras, kita bisa makan
singkong atau jagung atau lainnya. Jumlah PDAM
Tak punya minyak goreng, kita Berdasar data terakhir yang
bisa memasak tanpa minyak go- tertera dalam dokumen Per-
reng. Tapi kalau tidak ada air, apa pamsi Direktori 2000, maka
yang bisa kita lakukan dengan jumlah PDAM telah mencapai
sembako yang ada? Jadi barang 290 perusahaan. Selain itu, saat
teronggok yang tak berguna. ini tercatat 6 perusahaan swasta
Memang saat ini kita bisa men- yang telah beroperasi, yaitu PT
jumpai air di mana-mana. Tapi Palyja dan PT. Thames Water
apakah air itu memenuhi syarat secara Bank Dunia (1992) mengungkapkan Jaya yang mendapatkan konsesi dari
kualitas untuk diminum/dimasak? Nanti bahwa penyakit diare yang berasal dari PAM Jaya; PT. Tirta Artha Mulia di Bali
dulu. Jika kita sembarangan menggu- air yang tidak layak minum telah menye- yang merupakan patungan swasta de-
nakan air, alih-alih bisa sehat, justru babkan kemaitan lebih dari 3 juta pen- ngan PDAM Kabupaten Badung mem-
sebaliknya bisa mendatangkan penyakit. duduk per tahun, jumlah terbesarnya berikan pelayanan di kawasan Nusa Dua
Dr. John Snow, epidemologis, pada tahun anak-anak. Ini semua menunjukkan beta- Bali; PT. Aditia Tirta Batam, perusahaan
1855 menemukan bahwa penyakit kolera pa pentingnya air minum bagi kesehatan patungan swasta Indonesia dengan
menyebar bersama air yang rusak. Ada dan kehidupan. Air minum adalah kebu- Biwater dari Inggris, mendapatkan kon-
keterkaitan erat antara sumber air mi- tuhan dasar manusia. sesi untuk melayani seluruh pulau Batam
num yang tercemar dan berjangkitnya Usaha untuk memenuhi kebutuhan dari PT. Otorita Batam; PT. Dream di
wabah kolera di Inggris saat itu. Pada air minum di Indonesia termasuk meme- Ambon, merupakan perusahaan pa-
tahun 1880-an, Louis Pasteur mengem- nuhi target MDGs tidak terlepas dari kip- tungan antara PDAM Ambon dengan
bangkan teori the germ theory of disease rah Perusahaan Daerah Air Minum perusahaan DRENTE dari Belanda
yang menjelaskan penularan penyakit (PDAM). Bahkan untuk daerah perko- untuk melayani sebagian wilayah kota
dari mikroba melalui media air. Studi taan, PDAM merupakan tulang punggung Ambon.
Percik 3
Oktober 2004
6. L APORAN UTAMA
Cakupan Pelayanan PDAM Terminologi Air Minum gara mengalami defisit ketersediaan air
Pelayanan air minum di kawasan terutama di musim kemarau.
perkotaan umumnya ditangani oleh
PDAM, berbeda dengan kawasan perde-
A ir Minum (drinking water) ada-
lah air yang melalui proses peng-
olahan atau tanpa proses pengolahan
Kecenderungan konsumsi air mening-
kat tajam sementara ketersediaan air ba-
saan yang lebih banyak ditangani oleh memenuhi syarat kesehatan dan ku yang memadai semakin terbatas.
organisasi masyarakat setempat yang dapat langsung diminum. (Keputusan Semakin langkanya air baku salah satu-
beragam bentuknya. Tak heran tingkat Menkes No. 907 Tahun 2002) nya disebabkan oleh pengelolaan air lim-
pelayanan air minum PDAM di perdesaan Air Bersih (clean water) adalah bah yang tidak terkendali disamping
hanya mencapai sekitar 5 persen, semen- air yang digunakan untuk keperluan kurangnya usaha konservasi sumber air.
sehari-hari yang kualitasnya meme-
tara di perkotaan telah menjangkau 51,7 Berdasar data Departemen Pekerjaan
nuhi syarat kesehatan dan dapat
persen (BPS, 2000). Jumlah penduduk diminum apabila telah dimasak Pe- Umum, sekitar 56,15 persen KK mem-
yang terlayani sebesar 56,6 juta jiwa, de- ngertian air bersih dalam terminologi buang langsung limbahnya ke sungai.
ngan jumlah sambungan rumah sebanyak akademis adalah air yang dihasilkan Sementara sungai merupakan sumber air
4,748 juta unit dan hidran umum dari rekayasa terhadap air kotor yang baku PDAM. Lebih dari 60 persen kapa-
sebanyak 85.700 unit. berasal dari tubuh manusia dan bi- sitas produksi mempergunakan sungai
Walaupun demikian, baru sekitar natang serta berasal dari suatu ke- sebagai air bakunya. Penggunaan sungai
giatan ekonomi agar layak disalurkan
20,3 persen PDAM yang cakupan sebagai sumber air baku bahkan menca-
kembali sebagai air permukaan.
pelayanannya di atas 25 persen, semen- pai 95 persen di Kalimantan. Sumber air
tara hanya 8,6 persen cakupan pelayanan tanah hanya dipergunakan oleh sekitar 35
di atas 50 persen, selebihnya sekitar 79,7 kualitas air yang dihasilkan banyak ter- persen PDAM kecil.
persen baru melayani dibawah 25 persen. kendala oleh ketersediaan sumber air Tingkat kehilangan air secara nasional
baku, baik kuantitas maupun kualitas. mencapai 32,18 persen, yang sangat
Masalah dan Kendala Walaupun ketersediaan air Indonesia bervariasi diantara PDAM yang ada.
Kontribusi pelayanan air minum mencakup sekitar 6 persen persediaan air Sebagai misal, PDAM Medan yang hanya
PDAM tidak dapat dipungkiri cukup sig- dunia atau sekitar 21 persen persediaan 20 persen dibanding PAM DKI Jaya yang
nifikan, walaupun sebenarnya kualitas air air Asia Pasifik (KLH, 2003), namun dari mencapai 44 persen. Tingkat kehilangan
yang dihasilkan masih jauh dari yang tahun ke tahun kelangkaan air makin air yang masih sedemikian besar sangat
diharapkan. Bahkan masih sering PDAM mengemuka. Secara nasional, ketersedi- mengurangi penerimaan dari PDAM.
diplesetkan sebagai Perusahaan Daerah aan air masih mencukupi, tetapi jika Akibat selanjutnya kemampuan perusa-
Air Mandi. dirinci per wilayah maka akan terlihat haan untuk berkembang menjadi sema-
Usaha PDAM untuk meningkatkan bahwa wilayah Jawa-Bali dan Nusa Teng- kin terbatas.
Tinjauan PDAM berdasar jumlah
pelanggan menunjukkan masih banyak
PDAM yang beroperasi dibawah skala
ekonomi yang memadai (sekitar 10.000
pelanggan). Hanya 14 PDAM dengan
jumlah pelanggan diatas 50.000, semen-
tara tercatat sekitar 168 PDAM dengan
PDAM
dengan air siap minum
Berdasar data terakhir,
di Indonesia paling tidak
terdapat 4 PDAM yang telah
memproduksi air siap minum yaitu
PDAM Buleleng, PDAM Kota Malang,
PDAM Medan, dan PDAM Kota Bogor.
Namun cakupan pelayanannya
masih sangat terbatas.
4 Percik
Oktober 2004
7. L APORAN UTAMA
FOTO: OSWAR MUNGKASA
jumlah pelanggan masing-masing di-
bawah 10.000 pelanggan. Kondisi jumlah
pelanggan yang demikian kecilnya tidak
memungkinkan bagi PDAM yang ber-
sangkutan untuk beroperasi secara
efisien. Dapat dipastikan bahwa pemerin-
tah daerah setiap tahun harus memberi
subsidi yang besar pada PDAM tersebut.
Berdasar kondisi keuangan PDAM,
maka (i) hanya 18 persen PDAM memiliki
profitabilitas positif; (ii) 22 persen PDAM
mempunyai ekuitas negatif; (iii) 44
persen PDAM tarifnya lebih kecil dari
biaya operasi dan pemeliharaan; (iv)
hanya 10 persen PDAM dengan kondisi
keuangan sehat. Hutang PDAM sendiri
secara keseluruhan telah menembus
angka paling tidak Rp. 5 Triliun, dengan
jumlah hutang pokok sebesar Rp. 3
Triliun. Hanya sekitar 89 PDAM yang
bebas dari hutang.
Prinsip yang mengedepankan air mi- Pada saat ini kebijakan seharusnya; (viii) kemampuan teknis dan
num sebagai kebutuhan dasar manusia manajerial yang masih rendah.
menjadikan PDAM dibebani tugas sosial
nasional Pembangunan Akumulasi kendala dan masalah yang
oleh pemerintah daerah. Akibatnya tarif Air Minum Berbasis ada menjadikan usaha PDAM memberi
ditetapkan lebih banyak mempertim- Lembaga yang merupakan pelayanan yang baik pada masyarakat
bangkan faktor sosial dan politik diban- menjadi terkendala. Jangan lagi ber-
ding pertimbangan teknis dan keuangan.
payung kebijakan mimpi untuk mendapatkan layanan beru-
Pemasukan menjadi negatif karena harga pengelolaan PDAM masih pa produk air siap minum.
jual menjadi lebih rendah dari biaya pro- dalam taraf penyelesaian
duksi, sehingga tarif yang ada tidak per- Kebijakan ke Depan
nah mencerminkan prinsip cost recovery
bahkan menjadi salah Menentukan kebijakan air minum
(pemulihan biaya). satu bagian dari tidaklah mudah. Mengapa? Karena sektor
Di satu pihak tarif yang ditetapkan program 100 hari ini melibatkan banyak pihak dengan
tidak dapat menutupi ongkos produksi, berbagai kepentingan. Dan sebagaimana
namun usulan kenaikan tarif selalu men-
Kabinet Indonesia Bersatu. diketahui, ego sektoral begitu kental da-
dapat tantangan baik dari masyarakat lam struktur pemerintahan di Indonesia.
maupun legislatif. Sepertinya penolakan Pada saat ini kebijakan nasional
ini lebih disebabkan oleh ketidak- birokrasi dan politisi dalam pengelolaan Pembangunan Air Minum Berbasis Lem-
mengertian masyarakat maupun legislatif PDAM; (ii) peraturan perundang-un- baga yang merupakan payung kebijakan
saja. Hal ini dapat dijelaskan dari (i) rata- dangan yang tidak sesuai lagi; (iii) makin pengelolaan PDAM masih dalam taraf
rata pengeluaran masyarakat untuk air sulitnya mendapatkan dan makin mahal- penyelesaian bahkan menjadi salah satu
minum masih rendah sekitar 2 persen; nya biaya pengolahan air baku; (iv) jum- bagian dari program 100 hari Kabinet
(ii) konsumsi air minum yang merupakan lah pelanggan yang tidak mencapai skala Indonesia Bersatu.
kebutuhan dasar menjadikan tidak sensi- usaha yang ekonomis; (v) masih tingginya Namun dalam buku Infrastruktur
tif terhadap perubahan tarif. tingkat kebocoran; (vi) tarif air yang tidak Indonesia yang diluncurkan Bappenas
Dapat disimpulkan kondisi PDAM dapat menutup biaya produksi; (vii) tahun 2003, dapat ditemui beberapa
yang masih memprihatinkan disebabkan kurangnya sosialisasi pada pelanggan dan kebijakan yang relevan yaitu (i) perlu ada
oleh beberapa hal yaitu (i) campur tangan legislatif tentang struktur tarif yang penataan kembali (deregulasi) peraturan
Percik 5
Oktober 2004
8. L APORAN UTAMA
perundang-undangan di bidang air mi-
num. Dalam hal ini perlu ada upaya per- Sungai Besar di Jawa Barat Tidak Layak
baikan peraturan perundang-undangan sebagai Bahan Baku Air Minum
baik yang terkait dengan aspek teknis,
kelembagaan, pembiayaan, kerja sama
dengan swasta atau masyarakat, standar
kesehatan air minum dan tarif. Selain itu
perlu ada peningkatan partisipasi dunia
M enurut Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup Daerah
(BPLHD) Jawa Barat, sungai
mar bakteri coli pada tingkat yang
sudah sangatt mengkhawatirkan. Air
sungai tersebut sudah tidak layak
usaha dan masyarakat dalam pemba- Cisadane, Ciliwung, Cileungsi, lagi jadi sumber air minum.
ngunan dan pengelolaan air minum Citarum, dan Cimanuk telah terce- Sumber: Kompas, 8 Juli 2003
melalui penciptaan iklim usaha yang kon-
dusif; (ii) tak kalah pentingnya adalah
peningkatan perlindungan sumber air yang berbasis pada watershed; (iii) secara penyetaraan sosial (social equity), keber-
dan kualitas lingkungan. Perlindungan khusus tentang restrukturisasi pengelo- lanjutan pelayanan air minum, pember-
sumber air baku perlu melibatkan lintas laan PDAM maka perlu dilakukan pe- lakuan biaya konservasi sumber air (con-
sektoral dan wilayah administrasi de- ngelompokan (regrouping) institusi-ins- servation cost) dan mempertimbangkan
ngan membentuk water board authority titusi yang membangun dan mengelola air sebagai benda ekonomi. Di samping
yang beranggotakan pihak-pihak berke- air minum dalam satu wadah institusi itu, efisiensi perlu dilakukan terhadap
pentingan. Langkah ini harus didukung regional. Fungsi regulator dan operator pengelolaan PDAM melalui penurunan
oleh program konservasi alam, lingkung- harus dipisahkan secara tegas agar PDAM kebocoran teknis dan administratif.
an hidup, dan sumber daya air agar bisa profesional dalam bekerja dan terbe- Menyangkut investasi, perlu dipikirkan
kehandalan ketersediaan air baku bisa bas dari intervensi politik dan birokrasi. untuk mengembangkan alternatif pembi-
dipertahankan. Di sisi pemakaian, pe- Mengenai tarif, perlu ada restrukturisasi ayaan bagi pembangunan dan pengelo-
ngelolaan dan penggunaan air baku harus berdasarkan prinsip pengembalian biaya laan air minum melalui penerbitan
berprinsip pada optimasi dan efisiensi investasi dan operasi (cost recovery), municipal bonds yang dijamin oleh
pemerintah daerah atau melalui pen-
FOTO: OSWAR MUNGKASA
jualan sebagian saham PDAM kepada
masyarakat dan swasta; (iv) kebijakan
lainnya yakni reformasi dan peningkatan
penyediaan dan pembangunan air minum
melalui pengembangan pola pembiayaan
bersama (cost sharing) antartingkatan
pemerintah; (v) yang tak boleh keting-
galan adalah penyusunan rencana tindak
dan rencana investasi di bidang air
minum untuk mencapai sasaran pela-
yanan air minum bagi 50 persen pen-
duduk Indonesia yang saat ini belum
mempunyai akses terhadap air minum
sesuai target. MDGs.
Melihat kendala yang demikian
banyak, maka mampukah PDAM mewu-
judkan mimpi kita untuk mendapatkan
air minum dalam pengertian yang sebe-
narnya. Sepertinya untuk sementara air
minum masih jadi impian kita semua.
Atau dengan bahasa gaulnya "air siap
minum…mimpi kali ye?"…..
(OM dan MJ)
6 Percik
Oktober 2004
9. L APORAN UTAMA
Basah Hernowo, Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas
''Filosofi Air Minum Dorong
Perbaikan PDAM'' FOTO: OSWAR MUNGKASA
A
ir minum termasuk kebutuhan
dasar manusia. Dan ini sudah
ada sejak jaman Belanda dulu.
Namun ketika kita memasuki Pelita I dan
II, saat kita sedang gencar membangun
sarana dan prasarana air minum, pan-
dangan terhadap air minum ini bergeser
karena kita terlalu mementingkan fi-
siknya. Benar, secara fisik kita mampu
mencapai target yang diharapkan, tapi
secara manajemen kita tidak mampu
mempertahankan kualitas air sebagai air
minum. Saat itulah terjadi switch dari air
minum menjadi air bersih. Padahal kalau
kita lihat ke belakang, sebenarnya perbe-
daan costing-nya antara air bersih dan air
minum itu tidak terlalu signifikan. Be-
danya mungkin hanya pada manajemen,
bagaimana menjaga kualitas air minum
hingga sampai ke pengguna (user), misal-
nya menjaga tekanan dan tak ada kebo-
coran.
Sebenarnya dengan filosofi air minum
ini semua dituntut well performance baik
PDAM-nya termasuk penggunanya. Mi- diperbolehkan ada di air untuk tetap Tapi kalau sekarang kita tembak bahwa
salnya kalau ada kenaikan tarif, ya me- menjaga manusia aman/sehat. Jadi yang PDAM harus melayani pengguna dengan
mang harganya harus sebesar itu. Ban- satu masuk ke badan air, yang satu kualitas air minum, pasti semua akan
dingkan dengan sekarang dengan kondisi masuk ke badan manusia. care (peduli). Dengan seperti ini PDAM
'bersih', kadang-kadang isinya cacing, Dengan standar yang jelas PDAM akan evaluasi misalnya pipanya banyak
kotoran dan sebagainya, maka orang tidak bisa main-main lagi. Kebocoran yang bocor, administrasi tidak beres
akan malas untuk menerima kenaikan yang sekarang masih 35 persen mau tidak sehingga akan bekerja sama dengan
tarif karena mutu airnya rendah. Coba mau harus ditekan karena masyarakat pemerintah pusat untuk melakukan pem-
kalau kualitasnya bisa dibandingkan de- akan menuntut. ''Ini Anda jual kepada binaan. Apakah misalnya pemerintah
ngan air kemasan yang mahal itu, orang saya air minum, kok tidak bisa diminum''. pusat bisa memfasilitasi untuk menda-
tak akan sulit menerima kenaikan tarif. Dengan adanya pengawasan dari penggu- patkan budget atau memperbaiki sistem-
Oleh karena itu, yang perlu ditekankan na, PDAM akan memiliki kinerja yang nya.
bahwa kualitas air itu menjadi tujuan baik. Kalau sekarang kan tidak ada yang Dari situ pemerintah pusat juga bisa
akhir dari pelayanan air minum. counter. menuntut PDAM agar memiliki perfor-
Kalau kita bandingkan dengan Ame- Jadi perubahan filosofi ini sangat mance dan manajemen yang baik. Peme-
rika, yang dimaksud dengan clean water penting. Mengapa? Karena sekarang kita rintah juga akan berbicara dengan pemi-
di sana adalah air dari satu produk yang menghadapi masalah dilema manajemen liknya yaitu pemerintah daerah. Oleh
wajar masuk ke badan air. Jadi air itu tak di PDAM. Menko yang lama sudah me- karena itu, ini sebenarnya salah satu
boleh ada polutan lagi. Sedangkan air ngeluarkan strategi penyehatan PDAM, upaya kita untuk memecahkan masalah
minum (safe drinking water) adalah tidak jalan karena demikian banyak pelayanan air minum kepada masyarakat
kandungan kontaminan maksimum yang kepentingan yang terlibat di dalamnya. yang dilakukan oleh PDAM. (MJ)
Percik 7
Oktober 2004
10. L APORAN UTAMA
Sekilas Kondisi Air Minum
dan Sanitasi Indonesia
L
aporan Pembangunan Manusia PRIORITAS I PRIORITAS III
Tahun 2004 yang dikeluarkan
Kondisi air minum/ Kondisi air minum/
Tingkat Kemiskinan
bersama oleh Bappenas, BPS dan
Di atas rata-rata
UNDP mengetengahkan beberapa fakta sanitasi di bawah sanitasi di atas
menarik terkait dengan air minum dan rata-rata Indonesia rata-rata Indonesia
sanitasi. Dengan mengutip data BPS yang
Tingkat kemiskinan Tingkat kemiskinan
terdapat dalam buku tersebut, maka kon-
disi air minum dan sanitasi di setiap ka-
di atas rata-rata di atas rata-rata
bupaten/kota dan propinsi dapat diper- Indonesia Indonesia
bandingkan.
Tujuan yang ditetapkan dalam MDG
telah menjadi kesepakatan bersama. Sa- PRIORITAS II PRIORITAS IV
lah satunya menyangkut air minum dan
Tingkat Kemiskinan
Kondisi air minum/ Kondisi air minum/
Di bawah rata-rata
sanitasi dasar yaitu target 10 yang menya-
takan bahwa separuh dari proporsi pen- sanitasi di bawah sanitasi di atas
duduk yang belum mendapatkan akses rata-rata Indonesia rata-rata Indonesia
terhadap air minum dan sanitasi harus Tingkat kemiskinan Tingkat kemiskinan
telah dapat terpenuhi pada tahun 2015.
di bawah rata-rata di bawah rata-rata
Sebagaimana kita maklumi bahwa target
air minum Indonesia pada tahun 2015 se- Indonesia Indonesia
suai dengan MDG adalah 70 persen, se-
mentara target sanitasi 63,5 persen. Kondisi air minum/sanitasi Kondisi air minum/sanitasi
Namun yang kurang disadari bahwa di bawah rata-rata di atas rata-rata
target tersebut berskala nasional yang ar-
tinya merupakan angka rata-rata nasio-
nal, sementara pengelolaan air minum sangat sederhana tapi paling tidak dapat dapat perhatian serius terkait dengan
dan sanitasi telah menjadi kewenangan menggambarkan kondisi daerah. Metode kondisi air minum dan sanitasi tetapi
pemerintah kabupaten/kota. Seharusnya yang dipergunakan adalah dengan meng- yang prioritas utama hanya delapan yaitu
perhatian lebih diarahkan pada kondisi klasifikasikan kondisi kabupaten/kota NAD, Sumsel, Bengkulu, NTB, NTT,
air minum dan sanitasi di kabupa- maupun propinsi dalam empat kuadran Sulteng, Gorontalo dan Papua. Sementara
ten/kota. Sebagai ilustrasi, walaupun In- seperti yang tertera di atas. terdapat empat propinsi yang kondisi air mi-
donesia memenuhi target tersebut tetapi Berdasar pada pengklasifikasian ter- numnya perlu segera dibenahi tetapi prio-
jika dilihat lebih rinci lagi maka akan di- sebut, maka dapat ditetapkan urutan pri- ritas utama perlu diberikan pada Propinsi
temukan masih banyaknya kabupa- oritas penanganan yaitu prioritas I, pri- Lampung. Kondisi sanitasi yang mempri-
ten/kota dengan kondisi air minum dan oritas II, prioritas III, dan prioritas IV. hatinkan terdapat pada 6 propinsi dengan
sanitasi yang jauh dari memadai. Daerah yang perlu untuk mendapatkan prioritas utama pada empat propinsi yaitu
Secara teoritis maupun empiris ter- perhatian serius dalam penanganan air Jateng, Jatim, Sultra, dan Maluku.
nyata peningkatan kualitas dan keterse- minum dan sanitasi adalah daerah de- Propinsi yang tidak termasuk dalam
diaan air minum dan sanitasi dapat me- ngan prioritas I. prioritas utama dalam penanganan air
ningkatkan kesejahteraan penduduk Berdasarkan pada pengklasifikasian minum dan sanitasi mencapai delapan
yang berarti juga mengurangi tingkat ke- di atas, maka secara umum dapat di- propinsi. Sementara yang tidak menjadi
miskinan. Tulisan ini mencoba memberi hasilkan beberapa prioritas penanganan prioritas utama dalam penanganan air
gambaran kondisi pelayanan air minum baik untuk air minum, sanitasi maupun minum adalah Sumbar, Jateng, Jatim.
dan sanitasi dikaitkan dengan tingkat ke- gabungan air minum dan sanitasi di pro- Selain itu, penanganan sanitasi di
miskinan di kabupaten/kota. pinsi maupun kabupaten/kota. Lampung, Riau, Jambi dan Jabar belum
Tentunya metode yang dipergunakan Terdapat 13 propinsi yang perlu men- perlu menjadi prioritas utama.
8 Percik
Oktober 2004
11. L APORAN UTAMA
PRIORITAS PENANGANAN Rumah Tangga yang Mempunyai Akses Sanitasi Rumah Tangga yang Mempunyai Akses Air
AIR MINUM PROPINSI per Propinsi Tahun 2002 Minum per Propinsi Tahun 2002
Lampung Jateng, Jatim,
Riau, Jambi, Sumbar.
Jabar. Bali
DKI Jakarta
DKI Jakarta Sulawesi Utara
DI Yogyakarta Jawa Timur
PRIORITAS PENANGANAN Kalimantan Timur
Kalimantan Timur
Riau
SANITASI PROPINSI Lampung
DI Yogyakarta
Jawa Tengah
Sumatera Utara
Jateng, Jatim, Lampung Jawa Barat*
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Selatan
Sultra, Maluku Sulawesi Utara
Sumatera Utara
Jambi
Sumbar, Malut Riau, Jambi, Bali Sumatera Barat
Kalimantan Selatan Maluku Utara**
Jabar INDONESIA Maluku*
Sumatera Selatan* INDONESIA
NTT Bengkulu
PRIORITAS PENANGANAN
PROPINSI
Banten** Sulawesi Selatan
AIR MINUM DAN SANITASI PROPINSI
PROPINSI
Kalimantan Tengah Lampung
Jawa Tengah NTT
NAD, Sumsel, DIY Jawa Timur
Jambi
Maluku Utara**
Bengkulu, NTB, Bengkulu
Nangroe Aceh
Bangka Belitung**
NTT, Sulteng, Sumatera Barat
NTB
Gorontalo, Nangroe Aceh
Sumatera Selatan*
Kalimantan Barat
Papua Sulawesi Tenggara Jawa Barat*
Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah
Babel, Banten, Sumut, DKIJakarta, Bangka Belitung** Banten**
Maluku Riau
Kalbar, Kalteng, Bali, Kalsel, Sulawesi Tengah Papua***
Sulsel Kaltim, Sulut Gorontalo** Gorontalo
Papua*** Kalimantan Tengah
NTB Kalimantan Barat
Lebih rinci lagi, kondisi kabupaten
dan kota juga dapat diklasifikasikan de-
ngan menggunakan metode ini. Hasilnya
dapat dilihat pada tabel berikut.
PRIORITAS PENANGANAN AIR MINUM Sumber: Indonesia Human Development Report 2004
DAN SANITASI KABUPATEN/KOTA
Keterangan:
PRIORITAS * = Propinsi yang mengalami pemekaran
I II III IV ** = Propinsi baru hasil pemekaran
Air Minum dan Sanitasi 87 37 27 79 *** = propinsi berubah nama
Air Minum 28 40 31 15
Sanitasi 26 15 18 40
Total 141 92 76 134
dalam penanganan air minum saja sebanyak beri ilustrasi lebih rinci tentang kondisi
Berdasar tabel di atas, terlihat bahwa 28 kabupaten/kota, dan penanganan sani- air minum dan sanitasi Indonesia dan
kabupaten/kota yang perlu mendapat tasi saja sebanyak 26 kabupaten/ kota. tidak hanya pada skala rata-rata nasional
perhatian relatif berimbang dengan kabu- Tentunya pemeringkatan menurut sehingga akan terlihat betapa kondisi kita
paten/kota yang relatif baik kondisi air prioritas seperti yang dilakukan di atas sangat beragam. Diharapkan ini akan
minum dan sanitasinya. Secara umum, tidak perlu diterjemahkan secara harfiah memberi masukan bagi langkah penca-
kabupaten/kota yang perlu mendapat pri- dalam arti bahwa ketika daerah tidak paian target MDG di masa depan.
oritas utama dalam penanganan air masuk dalam prioritas utama maka dae- Hasil selengkapnya dari kondisi air
minum dan sanitasi adalah sebanyak 87 rah tersebut tidak perlu melakukan pem- minum dan sanitasi per kabupaten/kota
kabupaten/kota. Sementara kabupaten/- bangunan di sektor air minum dan sani- dapat diakses pada situs AMPL
kota yang perlu mendapat prioritas utama tasi. Gambaran di atas hanya ingin mem- www.ampl.or.id (OM)
Percik 9
Oktober 2004
12. L APORAN UTAMA
Menilik MDGs Air Minum
Mengapa MDGs penting? suk air perpipaan, air pompa, air dari su- Bagaimana Kondisi kita dalam men-
MDGs merupakan kesepakatan pe- mur terlindungi atau sumber air terlin- capai tujuan pembangunan mileni-
mimpin dunia untuk bersama-sama me- dungi atau air hujan. um (MDGs) pada tahun 2015?
nanggulangi masalah yang dihadapi oleh Secara nasional pada saat ini (2002)
sebagian besar negara berkembang di du- Bagaimana Cara menghitung target sekitar 50 persen penduduk mempunyai
nia seperti kemiskinan, buta huruf, kela- MDG? akses kepada sumber air yang memadai.
paran, tingginya angka kematian bayi, ke- Pertama kali perlu disepakati jumlah Masih dibutuhkan tambahan sekitar 20
kurangan pendidikan, kekurangan air mi- proporsi penduduk yang mempunyai akses persen penduduk yang perlu disediakan
num dan sanitasi, serta degradasi ling- kepada sumber air yang memadai pada akses pada tahun 2015.
kungan. tahun 1990, yaitu sekitar 40 persen. Berdasar perkiraan kasar, sebagaima-
Masalah tersebut tak dapat terselesai- Kemudian proporsi penduduk selebihnya na tercantum dalam buku Infrastruktur
kan tanpa adanya bantuan dan kerjasama yaitu 60 persen merupakan proporsi pen- Indonesia (Bappenas), maka kebutuhan
dari seluruh negara di dunia. Kesadaran duduk yang belum mempunyai akses ter- investasi per tahun untuk mencapai target
ini yang mendasari dideklarasikannya hadap sumber air yang memadai. Sehing- tersebut adalah sekitar 4-5 Triliun. Semen-
MDGs yang diharapkan dapat menjadi alat ga pada tahun 2015, proporsi penduduk tara ketersediaan dana setiap tahun hanya
pemersatu seluruh negara di dunia dalam yang harus mendapat akses adalah sebesar mencapai sekitar 600 M sampai 1 Triliun.
memerangi masalah mendasar manusia. 30 persen (setengah dari 60 persen). Ber- Dibutuhkan sumber dana lain untuk me-
arti penduduk yang punya akses 40 persen menuhi kebutuhan tersebut seperti dana
Tujuan dan Target Air Minum dalam (1990) ditambahkan dengan tambahan kontribusi masyarakat, swasta, hibah dan
MDGs proporsi penduduk yang harus mempu- pinjaman luar negeri.
Dari 8 tujuan dan 18 target MDGs, nyai akses sebesar 30 persen (2015), se- Namun yang perlu lebih mendapat
maka air minum bersama sanitasi terkait hingga keseluruhan proporsi penduduk perhatian adalah bahwa sebenarnya tang-
langsung dengan Tujuan 7 yaitu Pengelola- yang harus mempunyai akses pada tahun gungjawab pengelolaan air minum telah
an Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan 2015 menjadi 70 persen. Sebenarnya cara diserahkan ke pemerintah daerah sesuai
dan Target 10 yakni mengurangi separuh, menghitungnya sederhana. dengan amanat undang-undang yang ada.
pada tahun 2015, dari proporsi penduduk Sehingga untuk mencapai target MDGs,
yang tidak memiliki akses terhadap air mi- keterlibatan pemerintah daerah menjadi
num dan sanitasi dasar.
Salah Kaprah tentang MDGs keniscayaan.
Indikator apa yang dipergunakan T anpa disadari terjadi beberapa kesalahka-
prahan dalam menyikapi MDGs, diantara-
nya (i) MDGs diterjemahkan hanya sekedar se-
Jika menyimak lebih jauh kondisi
cakupan pelayanan air minum di masing-
dalam menghitung pencapaian ki- kumpulan target yang harus dipenuhi. Sebe-
masing kabupaten/kota, maka akan dida-
nerja target MDGs? narnya target yang ditetapkan dalam MDGs pati masih banyak daerah yang cakupan
Setiap negara diberi keluwesan untuk harus dipandang sebagai suatu cara untuk pelayanannya masih jauh tertinggal.
menggalang kesepakatan diantara seluruh
menentukan sendiri indikator yang diper- Misalnya masih terdapat sekitar 45 kabu-
pemimpin dunia untuk menyelesaikan per-
gunakan dalam mencapai target yang dite- masalahan mendasar negara berkembang. paten/kota dengan cakupan pelayanan
tapkan. Di Indonesia sesuai dengan yang Disini yang dipentingkan adalah semangatnya. dibawah 35 persen.
tercantum dalam dokumen Indonesia: Bagaimana agar permasalahan yang ada men- Ketika secara nasional kita dapat
jadi perhatian kita semua. Kebersamaan menja-
Progress Report on the ‘Millenium Deve- di kuncinya; (ii) Target air minum dan sanitasi
mencapai target 70 persen pada tahun
lopment Goals' yang diluncurkan Februari dasar dalam MDGs menggunakan proporsi dan 2015, maka bagaimana dengan kemung-
2004, maka indikator yang dipergunakan sama sekali tidak mencantumkan angka abso- kinan masih banyaknya kabupaten/kota
lut. Hal ini untuk menghindari perdebatan ten-
adalah proporsi penduduk yang mempu- yang masih tertinggal. Sebaiknya penca-
tang perkiraan penduduk pada tahun 2015; (iii)
nyai akses terhadap sumber air yang Tahun yang dipergunakan sebagai tahun dasar paian target 70 persen tersebut sejauh
memadai. adalah tahun 1990. Dokumen National Action mungkin juga memperhatikan kondisi dari
Terdapat dua kondisi yang dianggap Plan Air Bersih masih menggunakan tahun da- masing-masing kabupaten/kota. Sehingga
sar 2000; (iv) Definisi air minum bukanlah defi-
masuk dalam kategori sumber air yang pada tahun 2015, ketika target tersebut
nisi sebagaimana yang tercantum dalam Kepu-
memadai yaitu (i) air perpipaan; (ii) sum- tusan Menkes No. 907 Tahun 2002, tetapi seti- tercapai secara nasional maka sekaligus
ber air terlindungi yang berjarak paling ap negara diberi keleluasaan untuk mendefinisi- juga jumlah kabupaten/kota yang masih
sedikit 10 meter dari lokasi pengumpulan kan secara lebih luwes. Seperti yang dijelaskan tertinggal sudah jauh berkurang. Ini sesuai
sebelumnya, semangat kebersamaan menyele-
tinja (cubluk, septic tank dan sejenisnya). saikan masalah lebih dikedepankan. (OM)
dengan semangat kebersamaan dari
Sehingga sumber air yang memadai terma- MDGs. (OM)
10 Percik
Oktober 2004
13. L APORAN UTAMA
Peringkat Cakupan Layanan Air Minum Per Kabupaten/Kota Tahun 2002
No. Kabupaten/Kota Cakupan ( % ) No. Kabupaten/Kota Cakupan ( % ) No. Kabupaten/Kota Cakupan ( % )
1 Kota Surabaya 98,2 61 Karanganyar 68,6 121 Lampung Tengah 59.3
2 Jakarta Utara 97,7 62 Tabanan 68,5 122 Kota Probolinggo 59.3
3 Kota Banjarmasin 95,4 63 Ngawi 68,2 123 Kota Gorontalo 59.3
4 Kota Pematang Siantar 94,6 64 Langkat 68,1 124 Kendal 59.0
5 Kota Solok 94,3 65 Kota Sabang 67,7 125 Madiun 58.9
6 Kota Balikpapan 93,0 66 Nganjuk 67,6 126 Tuban 58.9
7 Kota Sibolga 92,4 67 Kota Bandung 67,3 127 Purworejo 58.6
8 Kota Ujung Pandang 92,0 68 Timur Tengah Utara 66,9 128 Luwu 58.6
9 Kota Banda Aceh 90,7 69 Ponorogo 66,7 129 Kota Mojokerto 58.4
10 Kota Jayapura 90,5 70 Kota Denpasar 66,7 130 Mojokerto 58.2
11 Kota Tegal 89,3 71 Lamongan 66,6 131 Gowa 58.2
12 Kota Salatiga 88,6 72 Kota Bandar Lampung 66,1 132 Nias 58.0
13 Magetan 88,1 73 Gunung Kidul 66,0 133 Pesisir Selatan 58.0
14 Kota Bontang 86,9 74 Kota Padang 65,9 134 Bungo 58.0
15 Kota Buleleng 85,9 75 Lampung Timur 65,8 135 Jombang 57.8
16 Kota Magelang 85,4 76 Muaro Jambi 65,6 136 Bantul 57.7
17 Jakarta Pusat 85,3 77 Karangasem 65,6 137 Sleman 57.6
18 Gianyar 84,7 78 Tabalong 65,6 138 Kota Kediri 57.6
19 Kota Samarinda 84,3 79 Kota Pangkalpinang 65,3 139 Sumedang 57.4
20 Kota Tanjung Balai 84,1 80 Kota Surakarta 65,3 140 Probolinggo 57.1
21 Kota Padang Panjang 83,4 81 Lumajang 65,3 141 Tapin 56.9
22 Jakarta Barat 82,9 82 Kota Sukabumi 65,0 142 Pasir 56.8
23 Kota Pasuruan 82,3 83 Tulungagung 64,8 143 Muna 56.8
24 Kota Bukit Tinggi 81,7 84 Magelang 64,7 144 Kota Yogyakarta 56.7
25 Rembang 80,9 85 Kota Pare-Pare 64,6 145 Banggai 56.5
26 Kota Kupang 80,2 86 Gresik 64,1 146 Tana Toraja 56.5
27 Kota Semarang 79,8 87 Malang 63,6 147 Halmahera Pusat 56.5
28 Kota Medan 79,7 88 Pacitan 63,4 148 Bengkayang 56.4
29 Kota Manado 79,0 89 Kendari 63,4 149 Kota Bekasi 56.1
30 Kota Sorong 79,0 90 Bekasi 63,1 150 Deli Serdang 56.0
31 Kota Bitung 78,2 91 Kupang 63,1 151 Bolaang Mongondow 56.0
32 Kota Payakumbuh 78,1 92 Pamekasan 62,9 152 Pangkajene Kepulauan 55.8
33 Ngada 78,1 93 Kota Cilegon 62,6 153 Bengkulu Utara 55.7
34 Kota Cirebon 77,9 94 Minahasa 62,4 154 Kota Banjar Baru 55.7
35 Kota Ternate 77,9 95 Aceh Tenggara 62,3 155 Jakarta Timur 55.4
36 Kota Kendari 77,7 96 Banggai Kepulauan 62,1 156 Kota Mataram 55.4
37 Pati 76,9 97 Solok 62,0 157 Alor 55.2
38 Sumba Timur 76,4 98 Wonogiri 62,0 158 Kota Binjai 54.9
39 Kulon Progo 76,3 99 Temanggung 61,8 159 Boyolali 54.3
40 Sidoarjo 76,0 100 Kota Malang 61,8 160 Dompu 54.3
41 Kota Ambon 75,5 101 Lima Puluh Kota 61,6 161 Cilacap 54.0
42 Kota Baru 74,6 102 Bangli 61,6 162 Sumbawa 54.0
43 Kota Madiun 74,3 103 Maluku Tengah 61,6 163 Pandeglang 53.9
44 Klungkung 74,1 104 Trenggalek 61,5 164 Kota Depok 53.8
45 Kota Batam 73,4 105 Asahan 61,3 165 Lampung Selatan 53.5
46 Batanghari 73,0 106 Karo 61,3 166 Kota Bogor 53.5
47 Kota Sawah Lunto 72,8 107 Kerinci 61,3 167 Jember 53.5
48 Kota Palembang 72,7 108 Jembrana 60,7 168 Buton 53.5
49 Wonosobo 72,4 109 Pasaman 60,5 169 Enrekang 53.3
50 Bangkalan 72,2 110 Sragen 60,4 170 Pinrang 53.1
51 Semarang 71,6 111 Purwakarta 60,3 171 Ende 53.0
52 Kota Jambi 70,8 112 Bengkulu 60,2 172 Poso 52.9
53 Badung 70,7 113 Rejang Lebong 60,1 173 Tenggamus 52.8
54 Sampang 70,4 114 Blitar 60,1 174 Maluku Tenggara Barat 52.6
55 Grobogan 70,0 115 Sukoharjo 60,0 175 Aceh Tengah 52.4
56 Aceh Utara 69,9 116 Tanah Datar 59,9 176 Sanghite Talaud 52.4
57 Purbalingga 69,9 117 Kediri 59,9 177 Sinjai 52.1
58 Soppeng 69,6 118 Sumenep 59,8 178 Labuhan Batu 52.0
59 Jepara 69,0 119 Banyumas 59,5 179 Maros 52.0
60 Blora 68,8 120 Siak 59,3 180 Simeuleu 51.8
Percik 11
Oktober 2004
14. L APORAN UTAMA
No. Kabupaten/Kota Cakupan ( % ) No. Kabupaten/Kota Cakupan ( % ) No. Kabupaten/Kota Cakupan ( % )
181 Demak 51,8 241 Kotawaringin Barat 43,4 301 Kota Dumai 32,6
182 Tebo 51,3 242 Bulukumba 43,2 302 Aceh Selatan 32,4
183 Kota Metro 51,3 243 Cirebon 43,0 303 Aceh Barat 32,4
184 Majalengka 51,2 244 Toli-Toli 43,0 304 Serang 31,7
185 Pidie 50,9 245 Paniai 42,9 305 Way Kanan 30,9
186 Wajo 50,6 246 Polewali Mamasa 42,8 306 Ketapang 30,7
187 Klaten 50,5 247 Indramayu 42,5 307 Bulungan 30,6
188 Simalungun 50,3 248 Sorong 42,2 308 Mimika 30,6
189 Banjarnegara 50,3 249 Soralangun 42,1 309 Aceh Besar 30,5
190 Kolaka 50,3 250 Cianjur 42,1 310 Toba Samosir 30,1
191 Bima 50,2 251 Padang Pariaman 42,0 311 Jeneponto 29,6
192 Kutai 50,2 252 Bondowoso 42,0 312 Bengkalis 29,2
193 Kutai Timur 50,2 253 Mamuju 42,0 313 Aceh Singkil 29,1
194 Sindenreng Rappang 50,1 254 Lombok Timur 41,9 314 Puncak Jaya 29,1
195 Kampar 49,9 255 Berau 41,9 315 Tapanuli Selatan 28,5
196 Tulang Bawang 49,9 256 Jakarta Selatan 41,8 316 Mandailing Natal 28,1
197 Sukabumi 49,9 257 Situbondo 41,8 317 Lampung Barat 27,9
198 Tanah Laut 49,9 258 Subang 41,7 318 Rokan Hulu 27,8
199 Bangka 49,6 259 Sumba Barat 41,3 319 Barito Kuala 27,4
200 Pemalang 49,6 260 Lahat 41,1 320 Kapuas 26,9
201 Kota Tebing Tinggi 49,4 261 Musi Banyuasin 41,0 321 Tanjung Jabung Barat 26,8
202 Lampung Utara 49,3 262 Dairi 40,8 322 Kutai Barat 26,0
203 Kudus 49,3 263 Garut 40,8 323 Boalemo 25,9
204 Lombok Tengah 49,3 264 Pekalongan 40,8 324 Biak Numfor 25,2
205 Merangin 49,0 265 Hulu Sungai Tengah 40,7 325 Sintang 24,7
206 Brebes 48,7 266 Natuna 40,4 326 Barito Utara 23,6
207 Bojonegoro 48,5 267 Manggarai 40,3 327 Sanggau 22,1
208 Tangerang 48,5 268 Buoi 40,3 328 Merauke 21,1
209 Hulu Sungai Utara 48,4 269 Batang 40,2 329 Kapuas Hulu 19,6
210 Maluku Tenggara 48,4 270 Kota Palangkaraya 40,2 330 Landak 19,4
211 Morowali 48,3 271 Tapanuli Tengah 40,1 331 Selayar 19,2
212 Kota Pekalongan 47,9 272 Kuningan 40,0 332 Kota Pontianak 14,5
213 Tapanuli Utara 47,7 273 Buru 39,8 333 Sambas 13,5
214 Pelalawan 47,7 274 Jayapura 39,7 334 Manokwari 13,3
215 Luwu Utara 47,7 275 Aceh Timur 39,4 335 Kepulauan Mentawai 11,8
216 Hulu Sungai Selatan 47,5 276 Kepulauan Riau 39,4 336 Yapen Maropen 10,4
217 Pasuruan 47,3 277 Maluku Utara 39,3 337 Malinau 9,1
218 Banyuwangi 47,2 278 Sawah Lunto / Sijunjung 39,0 338 Pontianak 7,7
219 Agam 47,0 279 Kuantan Sengingi 38,9 339 Nabire 7,6
220 Tegal 46,8 280 Rokan Hilir 38,8 340 Indragiri Hilir 4,3
221 Sikka 46,5 281 Bandung 38,8 341 Tanjung Jabung Timur 1,1
222 Fak Fak 46,5 282 Banjar 38,8
223 Belitung 46,3 283 Muara Enim (Liot) 38,6 INDONESIA 55,2
224 Lembata 46,3 284 Barru 38,6
225 Flores Timur 46,3 285 Jayawijaya 38,4
226 Bone 46,1 Sumber:
286 Indragiri Hulu 38,3
227 Kebumen 45,9 287 Timur Tengah Selatan 38,1 Laporan Pembangunan Manusia 2004,
228 Bireuen 45,6 288 Ogan Komering Hilir 37,7 Bappenas -- BPS -- UNDP
229 Kota Tangerang 45,2 289 Donggala 37,7
230 Ciamis 44,9 290 Kota Tarakan 36,5
231 Ogan Komering Ulu 44,8 291 Tasikmalaya 36,4
232 Kota Blitar 44,8 292 Gorontalo 36,2
233 Lombok Barat 44,6 293 Kota Palu 36,0
234 Musi Rawas 44,1 294 Bantaeng 35,9
235 Bogor 44,1 295 Kotawaringin Timur 35,7
236 Majene 44,1 296 Takalar 35,1
237 Bengkulu Selatan 43,9 297 Nunukan 35,0
238 Kota Pekan Baru 43,8 298 Lebak 34,8
239 Karimun 43,6 299 Karawang 34,6
240 Belu 43,6 300 Barito Selatan 32,8
12 Percik
Oktober 2004
15. WAWASAN
BATAM: Air Mengalir Lewat Kios
FOTO: ISTIMEWA
*)
Oleh: Tri Dewi Virgiyanti
D
i Batam, urusan air bukan urus-
an gampang. Pulau di sebelah
timur Sumatera ini tak cukup
punya sumber air tawar alami. Tak ada
sungai yang bisa dijadikan sumber air ta-
war dan air tanah untuk memenuhi kebu-
tuhan 600 ribu penduduknya.
Kondisi alam seperti itulah yang men-
dorong Otorita Batam untuk membuat
enam situ buatan untuk menadah air hu-
jan. Air hujan itu lalu diolah untuk me-
menuhi kebutuhan air warga Batam. Air
danau itu diolah PT. Adhya Tirta Batam
(ATB) menjadi air baku untuk air minum.
Sejak 1995, perusahaan ini memiliki kon-
sensi pengelolaan air minum selama 25
tahun. PT. ATB yang merupakan per-
kongsian antara perusahaan asing dari
Inggris, Cascal, dan perusahaan lokal, gara-gara air yang hilang. Sementara itu, Pendapatan rata-rata penduduk ruli
Bangun Cipta Kontraktor serta Syabata aksi pencurian ini juga potensial meru- berkisar antara Rp. 600 ribu rupiah hing-
Cemerlang mengalirkan air ke rumah- gikan para pelanggan. Bayangkan kalau ga Rp 1,5 juta.
rumah penduduk. seandainya, ongkos produksi yang hilang ATB dan Otorita pun harus memeras
Namun tak semua penduduk menda- itu harus dibebankan ke pelanggan. Se- otak. Di satu sisi dia harus bisa melayani
pat jatah air. Peraturan setempat mela- lain itu, kualitas dan tekanan air yang kebutuhan air warga ruli -- karena me-
rang ATB mengalirkan air ke rumah-ru- sampai ke rumah pelanggan pun menu- mang hanya inilah cara jitu memberantas
mah yang ada di kawasan ilegal yang run karena kebocoran pipa. aksi pencurian air-- di sisi lain ada per-
dikenal dengan sebutan ruli alias rumah Pengawasan terhadap jaringan pipa aturan yang melarang buat mengalirkan
liar. Persoalanpun muncul. Pasalnya tak air bersih pun tak gampang dilakukan. air ke kawasan ruli. Akhirnya, ATB dan
kurang dari 80 ribu warga yang menem- Luasnya jaringan pipa yang mencakup Otoritas Batam memutuskan memba-
pati ruli sama-sama membutuhkan air seluruh Pulau Batam mempersulit penga- ngun kios-kios air di dekat kawasan ruli.
seperti warga yang lain. Sebenarnya pen- wasan. Usaha-usaha pengawasan ternya- Untuk tahap pertama dibuat delapan kios
duduk ruli berusaha mendapatkan air ta tak mengurangi jumlah air yang hilang. air. Kios-kios ini diserahkan kepada
lewat penampungan air hujan serta mem- Seperti permainan kucing-kucingan. Ke- pihak tertentu untuk dikelola. Tentu saja
beli air dari lori (truk penjual air). bocoran pipa di satu titik dapat diatasi, tak sembarangan pihak bisa mengelola.
Sayangnya kualitas air yang mereka beli muncul kebocoran di titik lain. Setidaknya ada dua syarat untuk bisa
tak bisa digunakan untuk minum. Karena Menyikapi hal ini, ATB bersama de- mengelola kios air. Pertama, institusinya
kebanyakan lori mendapatkan air dari ngan Otorita Batam mencoba mencari harus berbadan hukum, seperti koperasi
selokan. Akibatnya, munculah aksi-aksi jalan keluar. Kepentingan bisnis untuk atau CV, sehingga institusi itu bisa jadi
pencurian air. Warga kawasan ruli, ke- mengurangi NRW bukan satu-satunya pelanggan legal ATB. Kedua, pengelola
mudian membuat sambungan-sambung- pertimbangan. Ikut dipertimbangkan ini harus mendapat dukungan dari pen-
an liar ataupun merusak pipa untuk men- juga kebutuhan air bersih warga ruli. duduk ruli sekitarnya. Orang-orang yang
dapatkan air. Meski mereka tinggal di daerah illegal, mengelolanya pun ditunjuk oleh warga
Aksi ini cukup merugikan ATB, kare- mereka juga ikut menyumbang pertum- ruli. Tujuannya untuk mengurangi kon-
na jumlah air yang hilang (non revenue buhan ekonomi di Batam. Mereka yang flik di masa datang serta memastikan
water/NRW) bisa mencapai lebih dari 30 kebanyakan bekerja sebagai buruh, sat- bahwa penduduk ruli membeli air dari
persen. Ongkos produksi air tak bisa pam, tukang ojek ternyata punya penda- kios itu.
ditutupi oleh pembayaran langganan air patan dan daya beli yang cukup tinggi. Kios air yang dibuat dari kontainer
Percik 13
Oktober 2004
16. W AWASAN
bekas ini dihubungkan ke jaringan air Pengadaan kios air ini kenyamanan hidup para penghuni ruli
bersih ATB. Kios ini dilengkapi meteran pun meningkat. Keluhan penyakit kulit
air serta keran pengatur. Kios ini juga masih perlu kajian lebih serta penyakit pencernaan kini jauh
bersifat portable, mudah dipindahkan ke mendalam, apakah berkurang.
tempat lain jika diperlukan. benar-benar mengun- Tentu saja masih banyak hal yang
Antara pengelola dan ATB dibuatlah perlu terus dipantau dalam pelaksanaan
perjanjian-perjanjian yang mengikat an- tungkan bagi ATB kios air agar di kemudian hari keberadaan
tara kedua belah pihak. Isinya antara lain maupun masyarakat, kios air ini secara kontinu dan berkelan-
pihak pengelola harus memelihara kios baik masyarakat ruli jutan bisa memberikan akses air bersih
air dan melakukan pembayaran ke ATB. yang layak bagi seluruh warga dan peker-
Pihak pengelola juga yang mengatur atau masyarakat jaan rumah pihak otorita untuk membe-
pendistribusian air ke penduduk setem- pelanggan ATB lainnya. rantas ruli dapat dicapai.
pat. Hanya warga sekitar yang mendaftar Mungkin keberadaan kios air dan
yang dapat membeli air dari kios. keuntungan yang diperoleh dari pen-
Tujuannya untuk menghindari penjualan jualan air ini dapat mulai dipergunakan
air ke penjual komersial seperti lori. yang merasa dirugikan dengan adanya untuk memberdayakan masyarakat ruli
Berkaitan soal harga, kios-kios air itu kios air ini. Terutama soal tarif terendah untuk tinggal secara legal dan me-
dikenakan tarif terendah oleh ATB. yang dikenakan pada kios air. Selain itu ningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
Namun, pihak pengelola berhak menjual muncul juga tudingan bahwa keberadaan Jika memang kios air ini nantinya terbuk-
air di atas harga dari ATB. Meskipun begi- kios air malah mengukuhkan keberadaan ti sukses, daerah perkotaan lain di In-
tu, pihak kios tak bisa memasang tarif ruli di Batam yang selama ini memang donesia yang mengalami hal yang sama
semena-mena. Pasalnya harga air yang sulit diberantas. dalam memberikan akses air kepada pen-
dijual harus disepakati antara pengelola Meski demikian, warga kawasan ruli duduk ilegalnya atau daerah kumuh dapat
dan warga. Sayangnya karena yang men- umumnya menyambut baik keberadaan belajar dari Batam.
jadi patokan harga adalah harga air lori kios-kios air itu. Warga senang karena *)
Staf Direktorat Permukiman dan
yang memang mahal, maka harga air yang bisa dapat air bersih yang mudah dan
Perumahan Bappenas, dan
dijual dari kios ini cukup tinggi jika lebih murah. Selain itu kesehatan serta anggota Pokja AMPL
dibandingkan harga air dari ATB. Kondisi
demikian memungkinkan pendistribu- FOTO: ISTIMEWA
sian keuntungan yang agak tidak berim-
bang, karena pengelola bisa mendapatkan
keuntungan yang cukup tinggi dari pen-
jualan air ini. Omset penjualan mereka
per bulan berkisar antara 9-25 juta rupi-
ah. Harga air dari ATB hanya Rp. 3.000
per meter kubik. Setelah dijual kepada
penduduk, harga bisa mencapai Rp.
12.500-Rp. 25.000 per meter kubik. Rata-
rata pengeluaran rumah tangga untuk air
berkisar antara Rp. 150 ribu-Rp. 250 ribu
per bulan.
Oleh karena itu, pengadaan kios air ini
masih perlu kajian lebih mendalam,
apakah benar-benar menguntungkan bagi
ATB maupun masyarakat, baik masya-
rakat ruli atau masyarakat pelanggan ATB
lainnya. Karena seiring dengan pemba-
ngunan kios air ini juga bermunculan
protes dari masyarakat pelanggan air ATB
14 Percik
Oktober 2004
17. WAWASAN
Air di Australia dan
Pembangunan Berkelanjutan
A
ir merupakan topik pembicaraan *)
penggunaan air. Pembatasan ini sifatnya
yang tak pernah lekang dimakan Iwan Juwana mengikat dan ditunjang oleh berbagai
waktu. Ini karena air merupakan instrumen pendukung yang dapat dian-
kebutuhan vital setiap orang yang tak untuk volume yang sama, harga air dalkan. Instrumen pendukung yang
bisa tergantikan. Tiap-tiap negara memi- minum lebih mahal dari bensin. dimaksud salah satunya ialah upaya con-
liki pengalaman dalam pengelolaan air. Walaupun demikian, tentu saja tidak trolling dan penegakan hukum. Sebagai
Ada yang berhasil, ada yang gagal. Salah dipungkiri bahwa pembangunan instalasi contoh, salah satu bentuk water restric-
satu negara yang dianggap cukup berhasil pengolahan air minum, jaringan dis- tion yakni larangan penggunaan air dari
dalam pengelolaan air adalah Australia, tribusi dan pemeliharaan untuk terca- kran untuk mencuci mobil dan menyiram
negara tetangga kita. painya potable water di Indonesia mem- pekarangan di siang hari. Ketika peratur-
Ada sejumlah perbedaan dalam pe- butuhkan dana yang besar. Memang, an ini ditetapkan, pada saat yang ber-
ngelolaan air minum antara Australia dan sepertinya bangsa kita masih harus samaan diterjunkan pula petugas yang
Indonesia. Pertama dalam distribusi air bermimpi panjang hingga terealisasinya mengontrol penggunaan air di siang hari.
minum. Seperti juga di negara-negara air langsung minum dari kran. Dana Jika saja ditemukan ada pelanggaran,
maju lain, mendapatkan air minum di terbesar yang harus dialokasikan tentu- petugas tidak segan-segan memberikan
Australia sangatlah mudah. Fasilitas air nya pada jaringan distribusi perpipaan denda kepada yang bersangkutan di tem-
minum domestik dapat dipastikan beru- dan pemeliharaan, karena sebetulnya pat kejadian sesuai ketentuan yang
pa potable water, atau air yang bisa lang- untuk instalasi pengolahan hampir berlaku. Tidak dikenal adanya istilah
sung diminum dari kran. Begitu pula semua PDAM dan perusahaan air minum 'kompromi' atau tawar menawar ketika
fasilitas-fasilitas umum seperti di taman, di Indonesia telah memenuhi standar pelanggaran terjadi. Begitu pula dengan
sekolah, kantor dan tempat-tempat baku mutu air minum yang ditetapkan media, ketika water restriction ditetap-
umum lainnya tidak akan lepas dari Depkes maupun WHO. Contoh paling kan, media televisi, radio, surat kabar dan
kemudahan untuk mendapatkan air dekat, pernah satu waktu salah satu pro- media-media cetak lainnya memberikan
minum. Kran-kran umum yang tersebar, gram televisi Indonesia menampilkan sosialisasi kepada masyarakat luas. Tidak
semuanya bisa digunakan untuk minum. profil perusahaan air minum di Pulau ada alasan bagi pelanggar untuk me-
Hal inilah yang menjadi sebab utama, Batam, PT. Adhya Tirta Batam. Diperli- ngatakan tidak tahu aturan yang sedang
orang-orang di sana termasuk turis dan hatkan dalam acara tersebut, beberapa berlaku. Pada tahap tertentu, kesadaran
pelajar internasional selalu membawa karyawan meminum air dari kran hasil akan pentingnya fungsi air di kalangan
botol minuman ke manapun pergi. Botol- instalasi pengolahan air minum. Namun, masyarakat, pemerintah dan aktor lain-
botol minuman inilah yang kemudian dapat dipastikan tidak ada seorang pun nya di Australia sudah tinggi, terutama
bisa diisi ulang dari kran-kran umum yang berani meminum air dari kran ru- jika pembandingnya Indonesia. Lalu apa
tersebut. mahnya, terutama rumah yang berlokasi yang menjadi dasar tindak kesadaran ini?
Dilihat dari segi lingkungan, tentu ini jauh dari tempat pengolahan air minum. Penulis mengamati, yang menjadi
sangat baik karena dengan demikian Sebab, makin jauh lokasi rumah berarti dasar munculnya kesadaran akan pen-
makin sedikit botol minuman yang akan pula makin besar kemungkinan air mi- tingnya sumber air ini adalah konsep sus-
dibuang ke lingkungan. Ini berarti pula num yang sampai ke kran rumah telah tainable development, pembangunan
berkurangnya beban untuk mengolah melalui jaringan pipa yang lebih panjang, berkelanjutan. Pemerintah federal Aus-
buangan padat yang biasa dilakukan oleh dimana kualitas pipa banyak berkarat. tralia menjabarkan konsep pembangun-
masyarakat ataupun pemerintah daerah Perbedaan signifikan kedua adalah an berkelanjutan ini dalam lima pilar
setempat. Sedangkan dilihat dari sudut adanya water restriction, pada saat-saat atau lima prinsip. Prinsip pertama dike-
pandang customer, ini berarti adanya tertentu di hampir seluruh wilayah Aus- nal dengan nama precautionary princi-
penghematan yang signifikan untuk tralia. Ketika menghadapi musim kema- ple. Prinsip ini menekankan, jika suatu
membeli air minum. Seperti yang telah rau yang panjang, ditandai dengan menu- kegiatan diduga akan berdampak ling-
dimaklumi bersama, biaya yang harus runnya muka air waduk sebagai sumber kungan, maka harus dilakukan upaya-
dikeluarkan untuk membeli air minum utama air bersih, pemerintah nasional upaya segera untuk mencegah timbulnya
tidaklah kecil. Bahkan, bisa dikatakan dan daerah memberlakukan pembatasan dampak tersebut tanpa harus menunggu
Percik 15
Oktober 2004