Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006. Tema Membendung Sampah Bandung
1.
2. Media Informasi Air Minum Dari Redaksi 1
dan Penyehatan Lingkungan
Suara Anda 2
Diterbitkan oleh:
Kelompok Kerja Air Minum Laporan Utama
dan Penyehatan Lingkungan Membendung Sampah Bandung 3
(Pokja AMPL)
Pengurangan Sampah di Sumber 7
Penasihat/Pelindung:
Direktur Jenderal Cipta Karya Pilihan Konsep Penanganan Sampah Kota Bandung 8
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Walikota Bandung: Tak Bisa Lagi Cara Tradisional 9
Penanggung Jawab: Pembelajaran Darurat Sampah Bandung 12
Direktur Permukiman dan Perumahan,
BAPPENAS Wawancara
Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi, Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas:
DEPKES
Direktur Pengembangan Air Minum, Jawa Butuh Storage-storage Baru 15
Dep. Pekerjaan Umum
Direktur Pengembangan Penyehatan Inovasi
Lingkungan Permukiman,
Filter Penjernih Segala Jenis Air 19
Dep. Pekerjaan Umum
Direktur Bina Sumber Daya Alam dan Peraturan
Teknologi Tepat Guna, DEPDAGRI
Direktur Penataan Ruang dan PP No. 16 Tahun 2005 21
Lingkungan Hidup, DEPDAGRI
Teropong
Pemimpin Redaksi: PDAM Sragen, Perpaduan Komitmen dan Manajemen 22
Oswar Mungkasa
Bupati Sragen: PDAM Harus Profesional 24
Dewan Redaksi:
Supriyanto, Johan Susmono,
Klinik IATPI 25
Indar Parawansa, Bambang Purwanto Kisah
Redaktur Pelaksana: Srikandi-srikandi Jamban 27
Maraita Listyasari, Rewang Budiyana,
Rheidda Pramudhy, Joko Wartono, Abstrak 29
Essy Asiah, Mujiyanto Wawasan
Desain/Ilustrasi: Makna Kelembagaan AMPL Bagi Keberlanjutan Sarana 30
Rudi Kosasih
Misteri Lorong Waktu Peradaban Teknologi Keairan 33
Produksi: Pembangunan dan Pemberdayaan 37
Machrudin
Seputar AMPL 41
Sirkulasi/Distribusi:
Agus Syuhada Seputar WASPOLA 47
Info Buku 48
Alamat Redaksi:
Jl. Cianjur No. 4 Menteng, Jakarta Pusat. Info CD 49
Telp./Faks.: (021) 31904113
http://www.ampl.or.id Info Situs 50
e-mail: redaksipercik@yahoo.com
Agenda 51
redaksi@ampl.or.id
oswar@bappenas.go.id Pustaka AMPL 52
Redaksi menerima kiriman
tulisan/artikel dari luar. Isi berkaitan
dengan air minum dan penyehatan lingkungan
dan belum pernah dipublikasikan.
Panjang naskah tak dibatasi. Majalah Percik dapat diakses di situs AMPL: http://www.ampl.or.id
Sertakan identitas diri.
Redaksi berhak mengeditnya.
Silahkan kirim ke alamat di atas.
3. D A R I R E DA K S I
T
anpa terasa, tiga tahun tah propinsi dan pusat pun ha-
sudah kami hadir di ruang rus turun tangan. Oleh karena
baca Anda. Tepat Agustus itu, ini merupakan pelajaran
2003, kami terbit perdana. Waktu berharga bagi kota-kota lain di
itu Percik hanya 24 halaman hitam Indonesia. Jangan sampai musi-
putih. Rubriknya pun sedikit. Tata bah serupa terjadi. Sayang, keti-
letak masih sederhana. Peredar- ka tulisan ini disusun, musibah
annya pun terbatas. Percik saat sampah terjadi di Bantar Ge-
itu hanya dicetak 500 eksemplar. bang, Bekasi.
Sangat terbatas. Mungkin Anda Di rubrik Inovasi, kami me-
yang ada di daerah tak kenal seper- nampilkan sebuah temuan yang
ti apa Percik edisi awal. dilakukan oleh seorang kakek di
Kini Percik telah 14 kali terbit. Bandung. Filter air ini mampu
Berbagai pembenahan terjadi di menjernihkan berbagai jenis air.
sana-sini, termasuk pengayaan ru- Bukan tidak mungkin ini bisa
brik, penambahan warna halaman, dikembangkan untuk mengatasi
dan perbaikan tata letak. Percik masalah air di Indonesia. Di
telah menjangkau seluruh kabu- rubrik Teropong, kita akan meli-
paten/kota di tanah air, termasuk hat model terobosan baru pena-
kalangan LSM, perguruan tinggi, nganan PDAM. Terobosan itu
dan kedutaan asing, serta sebagian dilakukan oleh Pemda Kab.
masyarakat. Di jajaran stakeholder Sragen, pemda yang kita kenal
air minum dan penyehatan ling- masih bersifat sementara. Tarik memiliki banyak terobosan
kungan sepertinya Percik telah men- menarik antar kepentingan ada di dalam administrasi pemerintahan.
dapat tempat tersendiri. Tujuan sana. Apalagi semua orang tahu ada Sedangkan di rubrik Kisah, kami
penerbitan Percik sebagai sarana dana sangat besar untuk menyele- menampilkan sosok-sosok pejuang
informasi dan komunikasi stake- saikan masalah ini. Biasanya 'ada gula jamban dari berbagai daerah. Berkat
holder AMPL tampaknya sudah ter- pasti ada semut.' peran ibu-ibu inilah, program bebas
wujud. Pembelajaran dari kasus sampah buang air besar sembarangan di
Kendati begitu, bukan berarti Bandung ini adalah betapa kita masih wilayah mereka masing-masing suk-
kami telah puas. Kami akan terus belum memberikan kepedulian yang ses. Kini mereka menjadi contoh
mengadakan perbaikan. Rencananya cukup terhadap kebersihan, khusus- betapa masyarakat yang berdaya dan
mulai edisi depan, kami akan mener- nya sampah. Kita masih lebih mem- diberdayakan akan mampu men-
bitkan Percik Yunior. Sisipan ini prioritaskan sektor-sektor lain. Pa- dorong dan memicu proses pemba-
berisi informasi mengenai AMPL dahal kebersihan memberi dampak ngunan, kendati mereka sendiri pun
khusus bagi kalangan anak-anak. yang signifikan bagi kesehatan dan tak mendapat imbalan.
Kami berharap anak-anak pun bisa keindahan. Pengabaian terhadap Tak kalah menariknya, kami me-
mulai peduli dengan masalah AMPL. TPA, misalnya, terbukti menimbul- wawancarai Direktur Irigasi dan
Seperti apa Percik Yunior ini, tunggu kan korban jiwa. Sampah yang tak Pengairan Bappenas berkenaan de-
kehadirannya. terbuang terbukti meresahkan warga ngan kekeringan yang melanda seba-
Di edisi ulang tahun ini, kami dan merusak keindahan kota. Pe- gian wilayah Indonesia saat ini. Ter-
menampilkan tema utama mengenai nanganan sampah ternyata bukan hal nyata persoalan manajemen air men-
sampah Kota Bandung. Menurut yang mudah. Butuh kerja sama antar- jadi salah satu sebab kejadian terse-
kami, ini adalah topik yang masih wilayah atau antardaerah. Musibah but, selain masalah alam dan ling-
cukup menarik. Hingga kini per- sampah Bandung menunjukkan kungan. Akhirnya semoga Anda bisa
soalan persampahan di kota tersebut pemerintah kota saja tak cukup mam- mengambil banyak manfaat dari
belum tuntas. Penyelesaian yang ada pu menanganinya. Bahkan pemerin- Percik edisi ini. Wassalam.
Percik Agustus 2006 1
4. S U A R A A N DA
KARIKATUR:RUDI KOSASIH
Hadits CLTS PERCIKARTUN
Pada tanggal 16-20 Mei 2006 ada
pelatihan CLTS yang melibatkan tiga
kabupaten di Pulau Lombok (Lotim,
Loteng & Lobar). Masing-masing kabu-
paten ada tiga desa yang akan menjadi
tempat uji coba lapangan.
Khusus untuk Kab. Lombok Timur,
pelatihan CLTS dilaksanakan pada 16-
18 Mei 2006, bertempat Hotel Meliwis,
Jl. Labuhan Haji - Lombok Timur. Pada
saat RTL di kelas (hari terakhir tanggal
18 Mei 2006), hadir beberapa orang
dari tiga desa lokasi uji coba, yaitu Desa Ada hal yang cukup menarik juga larut malam. (Saat ini hampir selama 24
Sikur, Kerongkong, dan Teros. dari salah seorang peserta perempuan jam).
Peserta sangat terkesima/termoti- dari Desa Teros yaitu Ibu Murni (Kader 2. Bau tak sedap tercium dari salah
vasi oleh salah seorang peserta dari Posyandu sekaligus berperan sebagai satu atau kedua tempat tersebut.
Desa Sikur yaitu Ustadz Mohamad koordinator kesehatan masyarakat/pro-
Saleh (Kadus Segire/Binong) yang mosi kesehatan TKM Desa Taros). Dia Sehubungan dengan hal itu, kami
menyampaikan hadits riwayat Muslim memberikan informasi bahwa dirinya mohon kiranya Kelompok Kerja Air
dan Abu Daud, yang terkait dengan cukup terpicu untuk segera membuat Minum dan Penyehatan Lingkungan
CLTS, yaitu sangat dilaknat jika ham- jamban walaupun harus dengan meng- (Pokja AMPL) dapat memeriksa standar
bah Allah membuang hajat/kotoran gali sendiri, tanpa menunggu bantuan kelayakan dari pabrik/pengolahan karet
dijalan dan di tempat manusia berte- suami, karena dia memiliki prinsip dan peternakan babi tersebut, apakah
duh. bahwa jika mau memotivasi orang lain, sudah sesuai dengan aturan yang
Adapun arti dari hadits tersebut harus dimulai dari sendiri dan harus berlaku baik dari sisi standar kebisingan
yaitu: bisa menjadi contoh bukan hanya bisa dan bau yang dapat diterima oleh
1. "Takutlah akan dua hal yang men- sekedar pemberi contoh bagi orang lain. manusia, maupun dari sisi dampak
datangkan laknat", Para sahabat lingkungan (AMDAL). Kami khawatir
bertanya : Sugito, kejadian ini akan berdampak kepada
"Apakah dua hal yang mendatang- Lombok Timur kesehatan masyarakat khususnya kelu-
kan laknat itu, wahai Rasullullah? arga kami baik dalam jangka pendek
Bersabdalah Rasullullah SAW : maupun panjang.
"Ialah yang buang hajat/kotoran
Suara Bising dan Sebelumnya warga telah menyampai-
di jalan tempat lewat manusia Bau Tak Sedap kan permasalahan ini kepada pejabat
atau buang hajat/kotoran ditem- lingkungan (RT/RW) tetapi sampai saat
pat manusia berteduh" Saya mewakili warga di Vila Dago ini tidak ada tindak lanjutnya. Besar ha-
(Hadits riwayat Muslim dan Abu Tol, Kelurahan Serua, Kecamatan Cipu- rapan kami Pokja AMPL dapat membantu
Daud) tat, Kabupaten Tangerang, Banten ber- kami mencarikan jalan keluar.
sama ini menyampaikan bahwa di tem-
2. "Barang siapa yang buang air pat kami, tepatnya di depan blok rumah A. Cholid, SIP
hendaknya ditutup/dihalangi, ti- kami yang hanya dibatasi oleh aliran su- (021) 74701362
dak terbuka" ngai yang membatasi Kecamatan Ci-
(Hadits riwayat Abu Daud) putat dan Serpong, terdapat pabrik Terima kasih atas perhatiannya.
pengolahan karet dan peternakan babi. Surat Anda akan kami lanjutkan ke
3. "Janganlah kamu melakukan ke- Keberadaan itu memunculkan ma- pihak-pihak yang terkait langsung
mudharatan terhadap dirimu dan salah yaitu: dengan wilayah di mana Anda berada
orang lain" 1. Suara bising dari mesin pengolah yakni Bapedalda Kab. Tangerang.
(Hadits riwayat Ibnu Majah dan karet dan mesin air untuk pengolahan Semoga permasalahan ini segera tun-
Ad-Daruqutni) karet yang berlangsung dari pagi hingga tas. (Redaksi).
2 Percik Agustus 2006
5. L A P O R A N U TA M A
Gara-gara sampah, Bandung jadi kota terkotor di Indonesia.
Beberapa langkah telah diupayakan untuk mengatasinya.
Mampukah ini bisa bertahan lama?
Strategi apa untuk penanganan ke depan?
A
ndai tidak ada tragedi Leuwigajah, 21 Februari Tanggap Darurat
2005, mungkin perhatian kita terhadap per- Berdasarkan prediksi, setiap hari warga Bandung
soalan sampah tetap saja minim. Kejadian itu dan sekitarnya menghasilkan sampah sebanyak 7.500
seolah menyentakkan kita untuk melihat masalah per- meter kubik. Sejak Leuwigajah ditutup, sampah-sam-
sampahan ini secara lebih serius. Ternyata kita tak pah itu untuk sementara dibuang ke TPA Jelekong,
memiliki sarana pendukung baik fisik maupun non fisik Cicabe, dan Pasir Impun yang difungsikan sebagai TPA
(peraturan) yang komprehensif untuk mengatasi darurat. Ini mau tidak mau harus dilakukan karena
masalah persampahan baik di tingkat lokal maupun dalam kondisi seperti itu, Kota Bandung harus menjadi
nasional. tuan rumah peringatan Hari Ulang Tahun Konferensi
Tragedi sampah terbesar di Indonesia itu telah terja- Asia Afrika ke-50.
di. Sebanyak 146 jiwa melayang sia-sia. Tak hanya itu, Pengoperasian kembali TPA lama ini tidak mudah.
tragedi itu menyisakan persoalan baru khususnya bagi Warga di sekitar TPA, misalnya di Jelekong, tidak mau
Kota Bandung dan sekitarnya. Penutupan Tempat menerima kenyataan pemfungsian kembali TPA terse-
Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah menyebabkan but. Selain itu, kapasitas TPA memang terbatas.
kota itu sulit membuang sampahnya. TPA Jelekong seluas 10 hektar yang dibuka kembali
Selama 41 hari sampah di Kota Bandung parkir di Maret 2005, akhirnya ditutup 31 Desember 2005.
tempatnya. Paris van Java ini berubah julukan menjadi Sebagai gantinya sampah dibuang ke TPA Cicabe mulai
kota sampah. Bau tak sedap tercium di mana-mana. 9 Januari 2006. Sebagian lainnya dibuang ke TPA Pasir
Rombongan lalat berkeliaran ke sana ke mari. Impun, yang sebenarnya telah ditutup tahun 1990, guna
Onggokan-onggokan sampah mengganggu arus lalu lin- menghadapi HUT KAA. Akhirnya kedua TPA itu pun
tas. Tak heran bila kemudian Bandung mendapat tak mampu lagi menampung sampah Kota Bandung.
predikat Kota Terkotor di Indonesia dari Kementerian Sejak 15 April 2006 tak ada lagi TPA sampah.
Lingkungan Hidup pada peringatan Hari Lingkungan Sebenarnya, Pemkot Bandung juga telah berupaya
Hidup Sedunia. Predikat yang sangat memalukan. mengurangi timbulan sampah dari sumbernya. Surat
Percik Agustus 2006 3
6. L A P O R A N U TA M A
Edaran Walikota Nomor : 658.1 / SE Blok Cikubang, Desa Sumur Bandung, usai. Pekerjaan rumah besar kini yang
055 - BPOD tanggal, 28 April 2005 ten- Kec. Cipatat, Kab. Bandung (milik TNI menanti yaitu bagaimana mengelola
tang langkah-langkah proaktif pena- AD) seluas 1,5 hektar; Blok Cigedig, sampah kota dalam jangka panjang.
nganan sampah Kota Bandung melalui Desa Sarimukti, Kec. Cipatat, Kab. Kalau tidak, persoalan ini akan menjadi
program 3 R, dan Surat Edaran Wali- Bandung (milik Perum Perhutani) selu- bom waktu yang bisa kapan saja
kota Bandung Nomor : 658.1 / SE. 135 - as 21,2 hektar; dan Blok Gunung Hejo, meledak dan membawa bencana.
PD.KBR tanggal, 27 Desember 2005 Desa Cianting, Kec. Sukatani, Kab. Pemerintah kota sendiri telah me-
tentang optimalisasi Surat Edaran No- Bandung (milik PTP VIII). Blok yang rencanakan untuk membangun pabrik
mor : 658.1 / SE 055 - BPOD. Berbagai terakhir belum bisa digunakan. Blok pengolah sampah. Rencana ini muncul
upaya telah dilakukan oleh masyarakat Cikubang digunakan pada 26 Mei hing- setelah Walikota Bandung mengunjungi
(Lihat: Kegiatan Persampahan Masya- ga 11 Juni 2006. Sedangkan Blok Shanghai Cina dan Singapura untuk
rakat di Bandung). Tapi hasilnya kurang Cigedig digunakan mulai 28 Mei hingga melihat dari dekat proses penanganan
signifikan. Kegiatan ini maksimum saat ini. sampah di kedua kota tersebut.
hanya mampu mengurangi 10 persen Selama 15 April 2006-26 Mei 2006, ''Ternyata ada pengolah sampah di te-
dari total timbunan sampah. sampah menumpuk. Volumenya diper- ngah kota yang menghasilkan energi.
Bersamaan dengan itu, Pemkot kirakan mencapai sekitar 400 ribu Prosesnya tidak menyisakan sampah
Bandung mencari lahan kosong milik meter kubik. Sampah-sampah itu telah sedikitpun. Kota Bandung ingin
pemerintah kota, masyarakat dan dipindahkan ke Blok Cigedig, Sarimukti menuju ke sana,'' kata H. Dada Ro-
badan usaha untuk digunakan sebagai dengan memaksimalkan armada yang sada beberapa waktu lalu.
tempat penimbunan sampah. Lokasi ada-sekitar 140 truk sampah dari PD Untuk kebutuhan itu, Pemkot
yang didapat yakni Kecamatan Regol Kebersihan Kota Bandung, sewa truk, telah mencari lahan sebagai lokasi
(200 m2), Cibenying Kaler (50 m2), dan bantuan truk TNI. Sementara per- pabrik. Letaknya di dalam kota, di
Kiaracondong (400 m2), Bandung sampahan tertangani. wilayah Bandung timur. Luasnya 20
Kidul (50 m2), Sumur Bandung (60 hektar dengan pembagian 5 hektar
m2), Bandung Kulon (264 m2), dan Program Jangka Panjang Pemkot untuk bangunan pabrik, 5 hektar untuk
Arcamanik (1.800 m2). Karena hanya Bandung kini sudah bersih. Predikat lahan cadangan, dan 10 hektar untuk
untuk menimbun, lahan-lahan itu pun kota terkotor, mungkin sudah bisa penghijauan. Lokasi ini pun, menurut
penuh. dicabut. Tapi bukan berarti permasa- Walikota, secara prinsip tak masalah
Kondisi ini memaksa Pemkot Ban- lahan persampahan di kota ini sudah karena hanya dimiliki oleh satu orang
dung mencari alternatif. Tapi itu tidak
FOTO:MUJIYANTO
mudah. Ada 31 lokasi yang diharapkan
bisa menjadi TPA baru atau darurat.
Dari jumlah tersebut tiga daerah menja-
di nominasi yakni Blok Cimerang, Desa
Citatah, Kab. Bandung; Blok Legok
Nangka, Kec. Nagrek, Kab. Bandung;
dan Desa Sumur Bandung, Kec. Cipatat,
Kab. Bandung. Namun ada kendala per-
izinan. Sebagian ada kendala penolakan
dari masyarakat sekitar lokasi.
Pemerintah Propinsi Jawa Barat
turun tangan. Apalagi pemerintah pusat
menaruh perhatian besar terhadap kon-
disi Kota Bandung. Pemprop bersama
Muspida, Pemkot Bandung, Pemkab
Bandung, Pemkot Cimahi, Perum
Perhutani Unit III Jabar, Kodam III
Siliwangi, dan PTP VIII melalui se-
rangkaian pembicaraan menyepakati
tiga lokasi untuk dijadikan TPA TPA darurat Sarimukti.
sementara. Lokasi itu yaitu
4 Percik Agustus 2006
7. L A P O R A N U TA M A
dan yang bersangkutan tak keberatan.
Rencana Pemkot Bandung ini KONDISI FISIK SAMPAH KOTA BANDUNG PER HARI
didasarkan pada konsep strategis peng-
olahan sampah yakni (i) mengubah cara NO. KOMPONEN BERAT DAN VOLUME
pandang dan persepsi tentang sampah
Berat (ton) % Berat Vol (m3) %Vol
(bagi penimbul sampah dan pengelola
sampah) dari sesuatu yang harus 1. Sampah basah 1.11 59,5 3.592,5 47,9
dibuang dan dimusnahkan, menjadi 2. Kertas 223 11,9 2.235 29,8
sesuatu yang masuk memiliki nilai man-
3. Tekstil 10 0,5 112,5 1,5
faat dan sebagai sumber daya yang ter-
habiskan (sustainable resources), (ii) 4. Plastik 236 12,6 697,5 9,3
menjaga keberlanjutan sistem opera- 5. Pecah belah 26 1,4 60 0,8
sional pelayanan, karena dengan sistem
6. Logam 28 1,5 292,5 3,9
pengolahan akan mengurangi kerentan-
an macet atau jenuhnya mata rantai 7. Lain-lain 236 12,8 525 7,0
operasional yaitu sistem pembuangan. Jumlah 1.875 100,0 7.500 100.0
Bila mata rantai pembuangan macet sumber: Pemkot Bandung
atau jenuh maka akan memacetkan Dalam kaitan manajemen, Pemkot merintah pusat pada 23 Juni 2006
mata rantai sistem pelayanan lainnya menyiapkan konsep. Pertama, pada membentuk panitia ad hoc.
seperti pengumpulan dan pengang- perhitungan kondisi usaha berjalan dan Panitia itu beranggotakan tim
kutan sehingga sampah akan tertumpuk beroperasi sesuai dengan mekanisme daerah (Pemkot Bandung, Pem-
di TPS-TPS dan tempat lainnya. pasar (layak usaha), manajemen pabrik kab Bandung, Pemkot Cimahi, dan
Sembari menuju ke arah sana, dapat sepenuhnya diserahkan kepada ITB) dan tim pusat (Bappenas, Dep.
Pemkot bekerja sama dengan Institut swasta. Kedua, jika pabrik tidak dapat PU, Kementerian LH, dan BPPT).
Teknologi Bandung (ITB) mengem- berjalan dan beroperasi sesuai dengan Panitia ini bertugas menyusun langkah-
bangkan pabrik pengolah sampah skala mekanisme pasar (hasil penjualan pro- langkah strategis dalam upaya penang-
kecil. Setiap hari pabrik ini mengolah 24 duk tidak mencukupi untuk men- gulangan krisis sampah di Metropolitan
ton sampah. Energi yang dihasilkan jalankan usaha pabrik) manajemen Bandung, sekaligus melakukan koordi-
sebesar 500 kWh. pabrik dikelola bersama antara swasta nasi dan mempererat kerja sama.
Energi ini dinilai terlalu kecil dan dan pemerintah kota dengan meka- Melalui serangkaian pertemuan,
belum ekonomis. Nantinya pabrik yang nisme subsidi. panitia ad hoc menetapkan prinsip
akan dibangun mampu menghasilkan Menurut Walikota rencana pemba- dasar bagi strategi program. Prinsip itu
energi 25-30 Mega Watt. Sementara ngunan pabrik ini tidak akan meng- adalah:
asupannya berupa sampah seberat ganggu program Greater Bandung 1. Pengurangan timbulan sampah
1.500 ton per hari. Pabrik ini juga Waste Management Corporation dimulai dari sumbernya - gerakan 3 R
menghasilkan uap air dan abu untuk (GBWMC). Dia menilai sampah Ban- (Reduce, Reuse dan Recycle) sehingga
bahan bangunan (batako). Listrik terse- dung itu banyak. ''Kita akan tetap ikut sampah yang dikumpulkan, diangkut,
but nanti akan dijual kepada masyara- program itu,'' kata Dada. dan dibuang menjadi minim.
kat. 2. Azas polluter pays principle, yang
Niat Pemkot ini tampaknya akan Kebijakan Hasil Panitia Ad Hoc mewajibkan siapapun yang meng-
terwujud. Pemkot telah menggandeng Penanganan sampah di Kota Ban- hasilkan sampah menanggung biaya
PT. Bandung Raya Indah Lestari (BRIL) dung memang tak bisa hanya di- penanganan sampah.
dan Daarut Tauhid, ITB, dan PLN. bebankan kepada Pemkot. Banyak pi- 3. Penyediaan TPA masih dibu-
Pemkot akan bertindak sebagai pemilik hak terkait dalam masalah ini, termasuk tuhkan dalam pengelolaan persam-
sampah. PT BRIL dan Daarut Tauhid pemerintah daerah di sekitar ibukota pahan perkotaan.
sebagai pengolah sampah, PLN sebagai Propinsi Jawa Barat tersebut. Mau tidak 4. Kerja sama regional untuk
pembeli dan penjual listrik. ITB bertu- mau penanganannya pun harus terinte- memperoleh lokasi TPA dan mena-
gas menangani perencanaan tekno- grasi antarsemua stakeholder baik nganinya secara bersama.
loginya. Jika tidak ada aral melintang, dalam jangka pendek (hingga akhir 5. Program pengembangan
pabrik akan berdiri tahun 2007), menengah (2-3 tahun), dan pan- lebih lanjut, yaitu memanfaatkan
depan. jang (10 tahun). Atas dasar itu, pe- sampah untuk kepentingan lain dan
Percik Agustus 2006 5
8. L A P O R A N U TA M A
sekaligus mengurangi jumlahnya secara TPA Citiis/Legok Nangka; identifikasi ren- cost recovery" pada periode perencana-
efektif, seperti penerapan Waste to cana aksi sesuai hasil GBWMC; dan penye- an jangka panjang dan pilot proyek com-
Energy lesaian status hukum TPA Leuwigajah. posting skala kawasan. Di TPA, program
Dalam jangka pendek, penanganan Pada jangka menengah, di tingkat berupa konstruksi teknologi RSL dan SL di
sampah di sumber akan dilakukan de- sumber, program berupa replikasi pro- TPA Leuwigajah; pembangunan Peng-
ngan program pemilahan, 3R, dan com- gram pemilahan, 3R, composting skala olahan Sampah Terpadu (kapasitas 100
posting skala rumah tangga. Untuk itu rumah tangga, serta pemberlakuan m3/hari, lahan: 1500 m2, dengan perkira-
akan ada sosialisasi, pelatihan dan pem- sanksi denda terhadap pelanggaran an investasi Rp. 2,3 milyar); Waste to Ener-
bentukan KSM (Kelompok Swadaya aturan. Di TPS, peningkatan cakupan pe- gy - Pilot Project (konstruksi pilot project
Masyarakat), proyek composting skala layanan pengangkutan, replikasi program Waste to Energy (100 ton/hari), supervisi
rumah tangga, disertai penegakan atur- composting skala kawasan, serta studi dan pilot project Waste to Energy, dan Evaluasi
an. Di tingkat TPS, program berupa konstruksi SPA. Di TPA, studi kelayakan, pilot project Waste to Energy).
peningkatan cakupan pelayanan peng- Amdal, dan DED TPA Citiis/Legok Nang- Penanganan sampah hasil panitia ad
angkutan. Caranya dengan penambah- ka; sosialisasi teknologi Reusable Sanitary hoc ini, kalau disimak merupakan hasil
an jumlah armada pengangkutan, Landfill (RSL) dan Sanitary landfill (SL) kompilasi dan kompromi dari berbagai
inventarisasi dan revitalisasi TPS, peng- di TPA Leuwigajah; studi kelayakan TPA usulan dari stakeholder. (Lihat: Pilihan
aturan rute berbasis GIS (Geographic Regional-Sanitary landfill; peraturan Konsep Penanganan Sampah Kota
Information System) dan jadwalnya, re- kerja sama antar daerah; kerja sama de- Bandung). Secara teori, kebijakan itu
plikasi program composting skala ka- ngan swasta; DED pengolahan sampah cukup menjanjikan. Tapi apakah
wasan, serta studi dan Konstruksi TPS. terpadu; Pilot Project Waste to : (i) Energi cukup aplikatif? Pertanyaan ini
Sedangkan di TPA, TPA Sarimukti akan (ii) Pupuk organik; dan pilot Project perlu diajukan mengingat imple-
direvitalisasi (landfill 21,2 Ha) melalui Landfill Gas to Energy (LFGTE). mentasi yang melibatkan banyak pihak
Detail Engineering Design (DED) dan Sedangkan pada jangka panjang, pe- biasanya justru malah tidak bisa ber-
Konstruksi, pembangunan instalasi kom- nanganan sampah di sumber sama de- jalan sesuai harapan. Semoga ini hanya
pos, serta operasi dan pemeliharaan. Selain ngan tahap sebelumnya. Di tingkat TPS, sebuah kekhawatiran yang tak terbukti.
itu, penetapan Lokasi, Instalasi Pengolahan programnya yakni efisiensi dan pening- Sekarang kita tinggal menunggu, aksi
Terpadu (IPT), Pembebasan Lahan, Anali- katan kapasitas manajemen pengelolaan mana yang akan bisa membendung
sis Dampak Lingkungan (AMDAL), DED, persampahan, pencapaian target "full sampah Kota Bandung. mujiyanto
SEKILAS PROGRAM GBWMC
G reater Bandung Waste Management Corporation (GBWMC) adalah
sebuah lembaga yang dibentuk untuk menangani sampah
Metropolitan Bandung (Bandung dan sekitarnya). Pembentukan kelemba-
Nantinya akan ada dua TPA untuk wilayah Metropolitan Bandung. Satu
untuk kawasan timur dan satunya untuk kawasan barat. Berdasarkan
survei ada dua daerah yang terpilih yakni Citiis (100 ha), dan Legok Selong
gaan ini didasarkan atas nota kesepahaman pengelolaan sampah (70 ha). Sementara tahap pengolahan sampah sebagai berikut.
Metropolitan Bandung 7 Maret 2005, SK Gubernur Jawa Barat tentang TA H A P P E N G O L A H A N S A M PA H
Pembentukan Tim Perumus Pengelolaan Sampah di Metropolitan Bandung, Ta h a p - 1 Ta h a p - 2 Ta h a p - 3
dan SKB Pembentukan Wadah Pengelolaan Sampah Bersama di
Metropolitan Bandung 27 Desember 2005. Pemerintah daerah yang terli- Area 1 TPA 100 ha 100 ha 100 ha
bat dalam GBWMC ini adalah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bandung, Masa Pakai 20-25 tahun > 25 tahun >>> 25 tahun
Kabupaten Garut, dan Kabupaten Sumedang. Dua kabupaten lainnya yakni
Purwakarta dan Cianjur belum ada kepastian.
Model TPA TPA TPA Storage
Strategi pelaksanaan GBWMC menggunakan tiga prinsip yakni:
Penanganan Sanitary
Sampah Landfill Recovery Storage Waste to Energy
1. Strategi teknis
a. Pencegahan sampah dari sumber: permukiman, pertanian, Produksi ---- - gas, kompos - listrik, bhn kimia
pertokoan, termasuk kantor dan sekolah (Perlu regulasi dan Pendapatan Rp. 0 Rp. XXX Rp. YYY
enforcement)
b. TPA masih diperlukan Pelaksanaan GBWMC (TPA Sanitary landfill dan pengurangan sampah
2. Strategi kelembagaan dan SDM di sumber) membutuhkan dana sebesar Rp. 385 milyar. Skenario pendanaan-
a. Sampah merupakan masalah public management nya ada empat yaitu (i) sharing pusat-propinsi-kab/kota, (ii) sharing propinsi-
b. Peningkatan kapasitas aparatur publik atau out sourcing kab/kota, (iii) sharing propinsi-kab/kota-investor, (iv) dana pinjaman dari
3. Strategi budaya dan spiritual Bank Dunia dengan melibatkan swasta sebagai operator.
a. Sampah fisik merupakan resultan sampah non fisik GBWMC merencanakan selambat-lambatnya 27 Desember 2006 wadah
b. Pendekatan: budaya/keteladanan dan spiritual pengelolaan sampah bersama di Metropolitan Bandung telah resmi terben-
(perlu kampanye/sosialisasi) tuk. Gubernur Jawa Barat juga diharapkan telah mengeluarkan SK untuk
penunjukan lokasi TPA. MJ
6 Percik Agustus 2006
9. L A P O R A N U TA M A
Pengurangan Sampah di Sumber
S elain mencari alternatif TPA, PD Kebersihan Bandung
mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak untuk
mengolah sampah di sumber sampah atau TPS. Kemitraan
daur ulang plastik jenis PET dan PE (Botol dan Gelas kemasan
air minum mineral), dan daur ulang plastik menjadi kon-
tainer (bin) sampah.
yang terjalin itu yaitu composting di Eks TPA Pasir Impun, Kegiatan-kegiatan itu antara lain :
Pengomposan oleh Yayasan Bitari di Eks TPA Kegiatan Melalui Swadaya Masyarakat
Pasir Impun PT PINDAD
Luas Lahan = 2000 m2 Luas Lahan = 600 m2
Volume sampah yang masuk = ± 20 m3/hari Volume sampah yang masuk = 9 - 10 m3/hari
Produksi Kompos = 660 Kg/ Hari Produksi Kompos = 500 - 1000 Kg/ Hari
Jenis Sampah yang masuk kelokasi 90 % da-
un, 10 % hasil kegiatan kantor (kertas+sisa
makanan) Residu Non Organik dibakar.
Daur Ulang Plastik oleh CV Fajat di eks TPA Pasir Impun
dan Jl. Holis
Luas Lahan = 2000 m2
RW 1 1 C i b a n g k o n g
Volume sampah Plastik = ± 0,5 - 1 ton/hari
Luas Lahan = ± 400 m2
Jenis Produksi = Chips dan Kontainer
(berikut lahan untuk uji coba tanaman)
Volume sampah yang masuk = ± 10 m3/hari
Produksi Kompos = 1 - 1,5 ton/ Hari
Residu Non Organik dipilah dan dijual
J h o n Pi e t e r s
Lokasi RW 06 dan Jl. Cipamokolan No. 77
Kel.Cipamokolan Kec.Rancasari
Luas Lahan = ± 2.500 m2
Volume sampah plastik = ± 6 ton/hari
Selain itu ada pula kegiatan melalui bantuan program
Volume sampah logam = ± 8 ton/hari
WJEMP - CEF. Kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu
Produk : Pelet plastik
pengomposan di 5 RW Kelurahan Gegerkalong, Keca-
matan Sukasari
Pengomposan dengan Green Phoskko RW 04 Kelurahan
Luas Lahan = ± 300 m2
Cipadung, Kecamatan Cibiru
Volume sampah yang masuk = ± 2-3 ton /hari
Produksi kompos = ± 1 - 1,5 ton/hari Luas Lahan = ± 100 m2
Residu Non Organik dipilah dan dijual Volume sampah yang masuk = ± 2 m3/hari
Produksi kompos = ± 0.35 m3/hari
Residu Non Organik dipilah dan dijual
Lindi dari pengomposan untuk pupuk cair
Pengomposan dengan Green Phoskko RW 14 Kelurah-
an Palasari, Kecamatan Cibiru
Luas Lahan = ± 100 m2
Volume sampah yang masuk = ± 1,2 m3 /hari
Produksi kompos = ± 0,2 m3/hari
Residu Non Organik dipilah dan dijual
Residu Non Organik dibakar,
abu dibuat bata.
Percik Agustus 2006 7
10. L A P O R A N U TA M A
PILIHAN KONSEP PENANGANAN
SAMPAH KOTA BANDUNG
S
ampah Bandung memang sudah ITB m3/hari). Untuk jangka panjang pe-
terbendung kendati masih se- Pengelolaan sampah terpadu, yakni nerapan konsep 3R dapat mencapai
mentara waktu. Musibah sam- Komposter rumah tangga 40-60 persen dari total timbulan sam-
pah ini mengundang berbagai pihak un- Pengomposan Skala RT/RW, seki- pah. Total biaya yang dibutuhkan se-
tuk ikut urun rembug dalam rangka tar 10 RT: 3 gerobak sampah de- lama tahun 2006 yakni Rp. 2 milyar.
memecahkan persoalan tersebut. Seti- ngan volume 4,5-5 m3/hari
daknya ada tiga instansi yang memiliki Pengolah sampah terpadu kapasi- BPPT
konsep, selain Pemerintah Kota Ban- tas 100 m3/hari. Butuh lahan Skenario 1
dung sendiri. Usulan itu berasal dari 1.500 m2. Butuh hanggar utama, Rehabilitasi dan pemakaian kembali
Badan Pengkajian dan Penerapan Tek- hanggar kompos, rumah kaca, TPA Leuwigajah (jika TPA itu bisa
nologi (BPPT), Institut Teknologi Ban- conveyor belt, mesin pencacah dimanfaatkan) menjadi reusable
dung (ITB), dan Kementerian Ling- sampah organik, sistem suplai sanitary landfill dan pengelo-
kungan Hidup. Berikut usulan masing- udara pengomposan aerasi, unit laan sampah terpadu berbasis
masing lembaga tersebut. reactor uji coba gasifikasi dan bio- 3 R. Biaya pengolahan per ton
gas, penyaring kompos, insinera- sampah adalah Rp. 79.074.
PEMKOT BANDUNG tor, mesin batako, pencacah plas- Skenario 2
Jangka Pendek sebelum ada teknologi tic, container stok, timbangan dan Penerapan TPA reusable sanitary
pengolahan sebagainya. Biaya operasi pada landfill (jika TPA Leuwigajah
Peran serta masyarakat melalui kapasitas minimum (20 m3) yakni tidak dapat dimanfaatkan dan jika
konsep 3 R (Reduce, reuse, dan Rp. 27.000/m3 dan pada kapasi- didapatkan TPA baru dengan luasan
recycle) tas maksimum kompos cepat (100 yang memadai) dan penerapan pe-
Pengomposan, insinerator mikro m3) yakni Rp. 5.400/m3. ngelolaan sampah terpadu berbasis
skala RW/pembakaran (hati-hati) 3 R. Butuh dua lokasi RSL dengan
Penimbunan setempat KEMENTERIAN LH kapasitas 13.000 m3/hari dan 7.000
Pengolahan sampah dengan basis Penerapan konsep 3 R dengan me- m3/hari. Biaya pengolahan Rp.
teknologi modern maksimalkan 6 lokasi TPS potensial 87.079 per ton sampah.
Pembangunan pabrik pengolah selama tahun 2006. Metode ini diper- Skenario 3
sampah yang bisa mengubah sam- kirakan dapat mengurangi sampah Penerapan pengolahan sampah men-
pah menjadi energi listrik, pupuk sebesar 725 m3 atau sekitar 22,66 jadi energi melalui teknologi insinera-
organik, atau produk lain. Kapa- persen (total sampah terangkut 3.200 tor, TPA RSL ukuran kecil, dan pene-
sitas pabrik 1.500 rapan pengelolaan sampah terpadu
ton/hari, operasi FOTO:MUJIYANTO
berbasis gerakan 3 R (jika TPA Leu-
24 jam/hari. Ener- wigajah tidak dapat digunakan dan
gi yang dihasilkan didapatkan TPA baru dengan
30 M Watt. luasan yang relatif sempit). Insi-
Manajemen sepe- nerator yang akan dibangun mem-
nuhnya diserahkan punyai kapasitas 1.000 ton per hari
swasta bila perhi- yang dilengkapi sistem peman-
tungan usaha sesuai faatan panas pembakaran untuk
mekanisme pasar. energi. Butuh lahan 5 hektar dan
Jika tidak, pabrik dua lokasi TPA RSL dengan
dikelola bersama kapasitas tampung masing-
antara swasta dan masing 8.000 m3/hari. Bia-
pemerintah kota. ya perkiraan per ton sampah
yakni Rp. 124.870. MJ
8 Percik Agustus 2006
11. L A P O R A N U TA M A
Walikota Bandung, H. Dada Rosada:
Tak Bisa Lagi Cara Tradisional
B
FOTO:MUJIYANTO
isa digambarkan seperti punya di Pasir Impun, 7 Ha juga ditu-
apa pengelolaan sampah di tup. Juga di Cicabe, 14 April ditutup.
kota Bandung sebelum ter- Jadi pada 15 April kita tak bisa mem-
jadinya darurat sampah? buang sampah ke mana-mana. Sampai
Selama ini pengelolaan sampah di- 26 Mei 2006 sampah menumpuk.
lakukan secara tradisional yaitu sani- Lamanya 41 hari. Setiap hari ada 7.500
tary landfill, paling juga meningkat meter kubik sampah. Kali 41 hari jadi
pada control landfill. Kalau sanitary sekitar 400 ribu meter kubik. Oleh kare-
landfill, sampah dibuang saja kemudian na itu saya katakan Bandung itu musi-
diratakan pada satu lokasi tertentu. Se- bah darurat sampah. Dan ini bukan
dangkan control landfill, sampah dira- hanya isu nasional tapi juga interna-
takan kemudian ditumpuk tanah. Baik sional. Saya terus berupaya menyele-
sanitary maupun control landfill ter- saikannya. Pada 26 Mei Pak Gubernur
nyata keduanya menimbulkan masalah dan Panglima Kodam III Siliwangi
ke depan kalau dibiarkan terus. turun tangan sehingga mendapatkan
Sanitary landfill kan membutuhkan tanah di Sarimukti, milik Perhutani
tanah yang luas. Kalau tanahnya sempit, seluas 21 hektar. Saat itu juga kita
pada suatu saat bisa menimbulkan terseleksi menjadi lima, dan akhirnya memakai tanah Kodam di Cikubang
musibah. Contohnya di Leuwigajah. menjadi tiga. Tiga itu kemudian mem- seluas 2,5 ha, dan itu hanya mampu
Kalau kita menumpuk tanah akan bentuk konsorsium yang namanya PT dipakai selama 10 hari. Sekarang kita
berakibat yang sama juga karena air BRIL yaitu Bandung Raya Indah menggunakan Sarimukti. Dengan Sari-
lindinya dan ambrolnya sampah bisa Lestari. Pada September 2005 kita mukti, 7 Agustus lalu Pak Gubernur me-
terjadi. Kalau kita mau membuat ver- mengadakan MoU dengan perusahaan nandatangani perjanjian dengan Perhu-
tikal, memangnya mau ditembok ke tersebut. Kewajiban PT BRIL adalah tani sebagai payung hukum penggunaan
atas? Dengan terjadinya kasus Leuwi- mencari tanah dan membebaskannya lahan tersebut. Bahwa sampah yang di-
gajah kita harus berbuat lebih baik dan untuk pabrik, kemudian membuat pab- buang oleh Kab. Bandung, Cimahi, Kota
tidak mengulangi lagi kasus tersebut rik sendiri. Sebelumnya pada Juli- Bandung, nantinya akan dijadikan tem-
yang jelas menimbulkan korban dan Agustus kita ke Shanghai, Cina, melihat pat pengolahan menjadi kompos. Ini ju-
merugikan masyarakat dan pemerintah pabrik di sana. Apa yang kita lakukan ga atas saran tim yang dibentuk oleh
kota. mengadopsi dari sana. Walaupun saya Men PPN/Ketua bappenas, Meneg LH,
pribadi pernah dapat training dengan Menteri Ristek. Pemerintah menyedia-
Apa yang dilakukan Pemda Bupati Bandung dan Walikota Cimahi kan dana Rp. 14 milyar. Pembagiannya,
setelah Leuwigajah longsor? dalam bidang sampah. Sehingga saya bi- Kota Bandung Rp. 1,5 milyar untuk
Seizin gubernur secara lisan, sekitar sa melengkapi komparasi Jepang dan membangun fasilitas pengolahan kom-
bulan Maret 2005 kami mengundang 16 Cina itu. Setelah September, BRIL men- pos menjadi sampah di Sarimukti. Tapi
pengusaha yang mau bergerak di bidang cari lahan. Ternyata tidak mudah. Yang setelah saya komparasi ke Singapura se-
pengolahan sampah baik yang mengha- dicari di Kab. Bandung dan Garut. Bebe- minggu lalu, ternyata ada fasilitas peng-
silkan kompos, pupuk, energi, briket, rapa lokasi di Bandung, masyarakat se- olahan sampah di tengah kota menjadi
batubata, semen dan sebagainya. Me- tuju, kita setuju, tapi Pemda Kab. Ban- energi, pembersih air. Ada empat lokasi.
reka berasal dari dalam dan luar negeri. dung tidak setuju. Ada juga yang kabu- Sehingga untuk energi listrik, Kota Ban-
Untuk menyeleksi mereka, kami mem- paten setuju tapi masyarakat tidak se- dung sangat memungkinkan karena ha-
bentuk tim perumus yang terdiri dari tuju. Jadi tidak mudah. Yang terakhir ki- nya menggunakan 5 ha untuk pabrik, 15
pemerintah kota, pakar lingkungan, dan ta masih membuang sampah di Jelekong, ha untuk green belt-nya. Saya meng-
dari Unpad. Tim bekerja dan akhirnya Kab. Bandung. Terus ditutup. Kita juga hendaki 5 ha untuk pabrik, 5 ha untuk
Percik Agustus 2006 9
12. L A P O R A N U TA M A
ILLUSTRASI:RUDI KOZ
PEMKOT
cadangan, dan 10 ha untuk penghijau- Bandung itu. Kabupaten Bandung dan Kita membuat yang baru. Yang lama
an. Dari pengalaman di beberapa ne- Cimahi sampahnya tidak banyak. Kalau kan sanitary landfill. Itu sudah tidak
gara, ternyata prosesnya tidak menyisa- kota Bandung per hari 7.500 meter bisa lagi. Sekarang master plan sedang
kan sampah sedikitpun karena sampah kubik, sedangkan Cimahi tiga bulan saja dibuat. Jadi master plan baru titik
diolah terus. Kota Bandung ingin menu- 450 meter kubik. Kami yang terbanyak lokasi saja. Bahwa di RTRW dan
ju ke sana. Mudah-mudahan kalau ini menginginkan sampah ini jadi energi RDTRK-nya kita memplot Bandung
teralisasi, ini menjadikan yang pertama listrik. Kebetulan PLN juga belum bisa timur sebagai lokasi industri nonpolu-
di Indonesia. melayani semua warga. tan dan pergudangan.
Apakah Pemkot hanya bekerja Di mana lokasi pabrik yang Apa yang Anda sampaikan
sama dengan swasta itu saja? direncanakan? menunjukkan bagaimana sampah
Pada 31 Juli lalu, kerja sama Pemkot Ada di Bandung timur. Prosesnya akhir itu diolah. Lalu bagaimana
Bandung dengan PT BRIL dikembang- sedang berlangsung. Insya Allah tidak dengan pemberdayaan masyara-
kan lagi dengan ITB, PLN, dan Darut akan mengalami kesulitan karena yang kat dalam mengurangi sampah?
Tauhid. Keputusannya, Pemkot yang mempunyai tanah hanya seorang dan Masyarakat kita imbau untuk memi-
mempunyai sampah, PT BRIL dan Da- sudah menyerahkan kepada kita. Kita lah sampah di rumah dulu. Ini seperti
rut Tauhid yang mengolah sampah, berharap tidak akan terjadi seperti yang yang dilakukan di negara-negara maju.
PLN yang membeli dan menjual, dan di Bojong. Masyarakat sudah kita sosi- Paling tidak dipilah antara yang organik
ITB yang menangani perencanaan tek- alisasikan dan mau. dan anorganik. Sampah itu kemudian
nologinya. Sebelumnya ITB dan PLN kita ambil dan dibawa ke depot. Di situ
sudah mengadakan kerja sama dengan Soal anggaran bagaimana? juga ada orang yang memilah. Di pabrik
skala kecil 1 hari 24 ton menghasilkan Ya anggarannya bertahap. nantinya akan ada tenaga kerja dari
energi listrik 500 kWH. Ini dinilai ter- mulai yang kasar sampai yang trampil
lalu kecil sehingga PLN menyarankan Berapa alokasinya? yang memiliki keahlian khusus.
bekerja sama dengan Pemkot karena Kita belum menentukan. Yang pen-
punya sampah banyak. Kita ancer- ting sekarang adalah payung hukumnya Bagaimana bentuk kerja sama
ancer 1500 ton per hari dapat meng- dulu. Business plan-nya belum dibuat. dengan pihak swasta?
hasilkan 25 Mega Watt. Kerja kita banyak terganggu, misalnya Semua kita serahkan kepada swasta.
mencari lahan saja kan tidak gampang. Nah kita tinggal nyicil, entah seperti apa
Kerja sama regional antarpem- bentuknya nanti. Operatornya swasta, kita
da sendiri seperti apa? Dengan kasus musibah sampah bayar kepada mereka. Jadi mereka itu me-
Kerja sama antar Pemkot, Pemkab ini, apakah Bandung memperta- lakukan investasi dan yang mengoperasi-
Bandung, dan Cimahi wujudnya ya hankan master plan yang sudah kannya. Jadi kita menyerahkan sampah
pembuangan bersama di Sarimukti, Kab ada atau membuat yang baru? dan kita bayar. Mereka memperoleh ke-
10 Percik Agustus 2006
13. L A P O R A N U TA M A
untungan dari situ. Selain itu mereka men- gi kota lain agar tidak terjadi mu-
jual hasil sampah berupa energi ke PLN. Kita dengan seluruh sibah seperti di Bandung, apa
potensi masyarakat yang harus dilakukan?
Bagaimana dampak adanya Yang pertama, harus mengubah pe-
pabrik sampah terhadap kinerja
melaksanakan 3 R. rilaku. Tak bisa lagi membuang sampah
PD Kebersihan Kota Bandung? Reduce, Reuse, dan seenaknya. Memilah sampah. Dan pe-
Ya secara bertahap, mungkin kita Recycle. Tapi itu merintah daerah tidak lagi mengguna-
kerja samakan. Yang akan datang kan sangat darurat kan cara-cara yang tradisional, sanitary
akan kembali menjadi milik pemerintah landfill.
kota jika BOT atau BTO selesai.
sekali. Itupun hasilnya
tidak banyak. Apa yang harus dilakukan oleh
Berapa jangka waktu kerja sa- pemerintah daerah jika mereka
ma dengan swasta ini? mengalami darurat sampah?
Ya, minimal 20 tahun. Berarti harus ada payung hu- Yang harus mengacu pada peng-
kum? olahan sampah secara teknologi, apa-
Apakah pemda menyiapkan Harus. Apalagi kerja sama itu juga kah bergabung (dengan pihak/pemda
Perda khusus untuk mengawal menyangkut ITB, PLN, dan Darut lain) atau sendiri-sendiri.
kerja sama ini? Tauhid.
Ya, harus itu. Sekarang sudah ada per- Maksudnya dalam kondisi da-
danya. Judulnya yang ada Pengelolaan Berapa sih anggaran untuk pe- rurat?
Sampah, dari rumah ke TPS dilakukan ngelolaan sampah selama ini? Ya kita dengan seluruh potensi ma-
masyarakat bersama RT/RW, dari TPS Dari Pemda kita membantu sebesar syarakat melaksanakan 3 R itu. Reduce,
diangkut ke TPA dan tidak diapa-apain. Rp. 20 milyar. Tapi beban yang dibe- Reuse, dan Recycle. Tapi itu sangat
Masyarakat ditarik retribusi karena dari rikan kepada PD Kebersihan untuk re- darurat sekali. Itupun hasilnya tidak
TPS ke TPA kita yang mengangkutnya. tribusi kan hanya 53 persen-an dari ke- banyak. Selama 41 hari ada sampah se-
butuhan anggaran yang lebih dari 20 kitar 400 ribu meter kubik. Dengan 3 R
Belum ada perda khusus dalam milyar. kita bisa mengurangi paling hanya 10
kaitan kerja sama ini? ribu meter kubik. Di samping itu proses
Baru MoU. Mungkin Anda punya saran ba- itu tidak cepat untuk menimbulkan re-
volusi. Model seperti ini untuk jangka
FOTO:MUJIYANTO
panjang. Membuat pengelolaan sampah
di rumah kan juga tidak semua orang
sanggup untuk itu. Jadi pengelolaan
sampah dari tradisional ke teknologi itu
mutlak.
Mulai kapan pabrik berope-
rasi?
Tahun ini kan baru pembangunan
pabrik. Butuh waktu 1 tahun. Selama
itu sampah kita buang di Sarimukti.
Jadi ini sudah bagus sekali.
Apakah langkah Anda tidak
berbenturan dengan program
GBWMC?
GBWMC tidak ada masalah. Kita
akan tetap ikut dalam program tersebut.
Lagipula sampah Bandung itu kan
banyak. Jadi tidak perlu ada kekhawa-
Sudut Kota Bandung yang sudah mulai bersih. tiran dengan Sarimukti. MJ
Percik Agustus 2006 11
14. L A P O R A N U TA M A
Pembelajaran Darurat
Sampah Bandung
K
ondisi persampahan di Indone- bahwa kondisinya memang sudah super
sia sudah sedemikian carut Oleh: Endang Setyaningrum* kritis dan harus segera ditangani de-
marut yang ditandai dengan ngan segera. Pada akhirnya tidak ku-
berbagai kasus pencemaran akibat sam- setelah TPA Leuwigajah longsor, se- rang dari empat menteri (PU, LH,
pah. Puncaknya ketika TPA Leuwigajah banyak 300.000 m3 sampah tertahan di Bappenas dan BPPT) dan bahkan ITB
longsor pada bulan Februari lalu yang dalam kota karena tidak ada TPA yang disibukkan oleh kegiatan tanggap daru-
memakan korban meninggal 146 orang dapat menerima sampah yang setiap rat sampah tersebut meskipun instruksi
dan diikuti dengan berbagai perdebatan harinya mencapai 4.000 m3 atau lebih Presiden untuk mengatasi masalah
sengit, saling menyalahkan. Namun tepat karena kuatnya penolakan warga sampah Bandung hanya ditujukan
seperti hal yang lazim terjadi di yang keberatan dengan keberadaan TPA kepada Menteri Lingkungan Hidup.
Republik kita tercinta ini, bencana long- alternatif (TPA Jelekong, TPA Babakan, Dalam kondisi tanggap darurat ini,
sornya TPA Leuwigajah pun tidak diiku- dan lain-lain). Dengan kondisi demi- TNI juga turun gunung (tepatnya turun
ti dengan upaya perbaikan yang me- kian, sudah dapat dipastikan Bandung kota) untuk mengevakuasi sampah dari
madai baik secara teknis maupun poli- yang terkenal sejuk dan indah berubah dalam kota (tentunya dibantu oleh apa-
tis. Rasanya itulah titik nadir paling menjadi kota lautan sampah yang bau rat pemerintah daerah dan PD Keber-
rendah dalam dunia persampahan di dan menjijikkan bahkan kekhawatiran sihan Bandung), dengan mengerahkan
Indonesia selama ini. terjadinya penyebaran penyakit sempat personel, kendaraan dan alat berat serta
Meskipun tidak ada pernyataan terjadi di beberapa lokasi. menyediakan lokasi milik TNI di Ciku-
resmi Pemerintah mengenai "keadaan Namun ada atau tidaknya pernya- bang, Kecamatan Darangdan-Kabu-
darurat" sampah di wilayah Bandung, taan darurat sampah Bandung secara paten Purwakarta (luas 4 ha) sebagai
kenyataannya sejak bulan Mei 2006 resmi dari Pemerintah, kita mengakui tempat pembuangan sampah. Inilah
FOTO:ENDANG SETYANINGRUM barangkali yang dapat digunakan seba-
gai indikator sampah Bandung dalam
keadaan darurat, yaitu seperti dalam
kondisi perang. TNI berada digaris
depan. Selain itu juga dibentuknya tim
Satgas dan tim Ad Hoc.
Selain itu sampah juga dibuang ke
lokasi perkebunan milik Perhutani di
desa Sarimukti (luas 21 ha), kecamatan
Cipatat-Rajamandala, Kabupaten Ban-
dung. Sebenarnya ada banyak pilihan
lokasi yang dapat digunakan sebagai
tempat darurat pembuangan sampah,
namun banyaknya penolakan dari pihak
masyarakat, akhirnya Gubernur memi-
lih 3 lokasi yaitu :
- Cikubang (luas 4 ha), jarak dari kota
Bandung 28 km, tanah milik TNI
yang terletak di Kabupaten Pur-
wakarta
Sampah menumpuk di TPS. - Sarimukti (21 ha), jarak dari kota
12 Percik Agustus 2006
15. L A P O R A N U TA M A
FOTO:ENDANG SETYANINGRUM
Bandung 42 km, tanah milik Perhu-
tani di wilayah kabupaten Bandung
- Gunung Hejo (8 ha), jarak dari kota
Bandung 33 km, tanah milik PTP VIII
di wilayah Kabupaten Purwakarta
Proses pembuangan di lokasi Ciku-
bang dilakukan oleh personil TNI de-
ngan metode pembuangan "darurat"
yang lumayan, yaitu metode gali dan
timbun. Saya sempat berpikir, ternyata
tentara tidak hanya belajar masalah
kemiliteran saja tetapi juga tahu bagai-
mana cara membuang sampah dengan
"metode kucing" tersebut. Sayangnya
sampah yang dapat ditampung di Ci-
kubang kurang lebih hanya 50.000 m3
(luas lahan yang dapat digunakan hanya
1,5 ha dari 4 ha yang ada) selama 30
Antrian Truk Sampah di Jalan Masuk TPA Cikubang
hari.
Sedangkan proses pembuangan di
lokasi Sarimukti lebih darurat lagi kare- masuk menuju lokasi)
na hanya mengandalkan open dumping Sekarang hanya - Biaya DED Sarimukti
disertai pemadatan (tanpa penutupan - Biaya penyiapan lokasi Gunung Hejo
tersedia dana
tanah seperti yang dilakukan Cikubang) (DED, penyediaan air bersih)
dengan kapasitas pembuangan menca- Rp 15.000,-/ m3, - Tujuh unit alat berat senilai Rp. 11
pai 800 m3/hari (saat ini telah menam- masih jauh di bawah Milyar
pung 70.000 m3). Sebenarnya izin kewajaran harga suatu - Biaya penyediaan air bersih di lokasi
penggunaan lokasi Sarimukti adalah pengelolaan sampah. Gunung Hejo
untuk pembuatan kompos, namun Pada akhirnya Biaya tersebut belum termasuk
mengingat kondisi darurat ini, maka ke- biaya yang jumlahnya sulit diperkirakan
kita memang hanya dapat
giatan kompos sampai saat ini juga be- seperti biaya lahan baik di Cikubang
lum dilakukan. berandai-andai saja. maupun di Sarimukti, biaya koordinasi,
Sementara itu untuk pemanfaatan biaya angkutan sampah yang telah
lokasi di Gunung Hejo (luas 8 ha, dapat berulang kali ditolak warga, biaya kese-
dimanfaatkan 5,5 ha) yang terletak di Harga Tanggap Darurat hatan masyarakat yang sakit akibat
sisi jalan tol Cipularang, belum sempat Upaya tanggap darurat yang semula pencemaran sampah di dalam kota,
dilakukan. Meskipun telah dilakukan diharapkan dapat selesai dalam 1 bulan biaya akibat menurunnya turis
suatu quick detail engineering design sesuai instruksi Presiden, namun domestik yang batal ke Bandung dan
untuk menerapkan metode pembuang- akhirnya memakan waktu sampai 3 lain-lain.
an akhir sampah yang lebih baik, meng- bulan. Dalam kurun waktu tersebut, Betapa mahalnya harga sebuah
ingat terdapatnya mata air di sekitar lo- telah banyak dana yang harus dibayar darurat sampah di wilayah Bandung
kasi tersebut, namun sayang kemudian oleh berbagai pihak untuk hal-hal seba- tercinta, andai dulu TPA Leuwigajah
lokasi tersebut ditolak oleh DPRD gai berikut : tidak longsor, andai TPA Leuwigajah
Kabupaten Purwakarta meskipun per- - Biaya angkutan (Rp. 750.000 / rit) yang dapat dioperasikan dengan metode sa-
syaratan penyediaan air bersih bagi mencapai 180 truk (2 rit/hari) selama 3 nitary landfill yang benar, andai alokasi
warga di sekitar lokasi (Kampung Ci- bulan mencapai Rp. 8,1 milyar. dana untuk mengelola sampah cukup
bentar dan Pasirmalaka) sudah dipe- - Biaya pembuangan di Cikubang (alat memadai (sekarang hanya tersedia dana
nuhi oleh Departemen PU. Bahkan izin berat, personel dan infrastruktur Rp 15.000,-/ m3, masih jauh di bawah
jalan masuk melalui jalan TOL saat itu pengamanan lingkungan) kewajaran harga suatu pengelolaan
sedang diproses oleh Menteri Pekerjaan - Biaya pembuangan di Sarimukti (alat sampah). Pada akhirnya kita memang
Umum. berat, personel, perbaikan jalan hanya dapat berandai-andai saja.
Percik Agustus 2006 13
16. L A P O R A N U TA M A
Kapan Darurat Berakhir? Timbulnya kesadaran warga untuk
Setelah 3 bulan berlalu dan dari mengurangi volume sampah yang
hitung-hitungan matematik volume Seyogyanya pihak dibuang ke TPA dengan cara membuat
sampah yang berhasil dievakuasi dari eksekutif dan legislatif kompos dan daur ulang sedekat
kota Bandung dan Cimahi ke lokasi TPA tidak lagi setengah hati mungkin dengan sumbernya, perlu
darurat, sebenarnya masih ada puluhan diberikan dorongan, seperti pemberian
dalam mengalokasikan
ribu m3 sampah yang masih tertahan di insentif.
kota meskipun tidak se-jorok sebelum- dana untuk suatu Seyogyanya pihak eksekutif dan le-
nya. Bandung relatif kembali bersih pengelolaan gislatif tidak lagi setengah hati dalam
bahkan sudah dipenuhi lagi oleh turis persampahan yang mengalokasikan dana untuk suatu pe-
Jakarta terutama pada hari libur dan ngelolaan persampahan yang memadai,
memadai.
akhir pekan. terutama untuk peningkatan kualitas
Apakah itu berarti proses tanggap TPA pasca tanggap darurat (TPA Sa-
darurat berakhir? Bagaimana dengan rimukti) dan merealisasikan kompos
kelanjutan peningkatan kualitas TPA di buangan/pemrosesan akhir) sampah terpadu skala besar.
Sarimukti yang hanya dilaksanakan perlu dilakukan secara profesional Pada akhirnya master plan sampah
secara open dumping dan kemungkinan dan tidak menimbulkan dampak perlu ada dan menjadi acuan jangka
leachatenya sudah mulai mencemari negatif maupun masalah sosial. Juga panjang bagi semua pihak termasuk
lingkungan? Bagaimana kelanjutan penanganan pasca longsor TPA alokasi ruang untuk lokasi TPA yang
pelaksanaan unit produksi kompos ter- Leuwigajah dan TPA Jelekong. dilengkapi dengan zona penyangga dan
padu di Sarimukti (sesuai dengan izin pemberlakuan "garis sempadan TPA".
Perhutani)? Masih banyak hal yang Renungan untuk Pembelajaran Alokasi TPA adalah juga investasi jang-
perlu ditindaklanjuti agar tidak ada lagi Meskipun badai (sampah) sudah ber- ka panjang karena kita akan menda-
"darurat sampah jilid 2". lalu dari Bandung, rasanya penting bagi patkan "lahan baru" pasca TPA, mung-
kita semua untuk merenung, meng- kin menjadi ruang terbuka hijau.
Skenario Pasca Tanggap Darurat endapkan semua yang terjadi di Bandung * Staf Direktorat Pengembangan Penyehatan
Untuk skenario pasca tanggap daru- sebagai titik tolak menuju semangat pe- Lingkungan Permukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
rat diusulkan perbaikan infrastruktur di ngelolaan sampah yang lebih baik. Departemen Pekerjaan Umum
lokasi Cikubang dan Sarimukti untuk
mengatasi masalah pencemaran ling- FOTO:ENDANG SETYANINGRUM
kungan yang sudah mulai terlihat di
lokasi Sarimukti, terutama pencemaran
leachate dan penyediaan fasilitas peng-
olahan sampah terpadu (kompos dan
daur ulang)
Sedangkan tahap lanjutannya
adalah selain kembali ke skenario usu-
lan WJEMP (GBWMC), yang meliputi :
- Pelaksanaan sosialisasi kepada ma-
syarakat dan pihak-pihak terkait un-
tuk menghindari masalah konflik
sosial seperti yang selama ini terjadi
- Pembebasan lahan (lokasi Citiis dan
Kebon Nangka-Nagrek) dengan ganti
rugi yang memadai.
- Penyediaan fasilitas landfill dan peng-
olahan sampah yang memadai teruta-
ma yang berkaitan dengan penyediaan
zona penyangga, fasilitas perlindungan
lingkungan dan lain-lain.
- Pengoperasian TPA (tempat pem- Kondisi Jalan Masuk ke TPA Cikubang.
14 Percik Agustus 2006
17. WAWA N C A R A
Direktur Pengairan dan Irigasi, Bappenas, Ir. M. Dony Azdan, MA, MS, PhD:
Jawa Butuh
Storage-storage Baru
FOTO:ISTIMEWA Tapi untuk wilayah-wilayah pengem-
Akhir-akhir ini kekeringan melanda bangan seperti daerah irigasi, itu tidak
berbagai daerah di Indonesia. Kondisi ini selalu terjadi. Berarti ini masalah kon-
menyebabkan kerugian yang tidak sedikit trol. Di daerah-daerah yang artifisial,
jumlahnya. Anehnya, di beberapa daerah daerah-daerah irigasi buatan, pada saat
tersebut pada musim hujan justru banjir dia bisa melepaskan airnya ke
kebanjiran. Ini fenomena yang menarik sungai, dan saat musim kering ditahan.
untuk diperbincangkan. Mengapa ini bisa Pola irigasi di Indonesia umumnya iri-
terjadi dan apakah ini sekadar masalah gasi gravitasi. Jadi hanya membendung
dan menaikkan air saja. Tidak ada kon-
alam atau ada campur tangan manusia?
trol volume air, kecuali ada waduk.
Untuk itu Percik mewawancarai Direktur
Itulah fungsi waduk-waduk besar. Ini
Pengairan dan Irigasi Bappenas, M Dony Azdan
full control. Tapi sebagian besar irigasi
di kantornya. Berikut petikannya. kita semi kontrol yaitu irigasi dengan
menaikkan airnya.
K ekeringan melanda berbagai hampir sebesar 10 milyar dolar sejak Campur tangan terhadap fak-
daerah di Indonesia. Apa penye- awal Orde Baru. Yang terbesar irigasi, tor lingkungan seperti apa?
babnya? karena saat itu kita didorong untuk swa- Soal lingkungan kita hanya bisa
Ada tiga faktor utama. Yang perta- sembada pangan sehingga pembangunan mengimbau. Hutan-hutan jangan dite-
ma, mungkin global climate change, irigasi berlangsung besar-besaran. bangi. Para petani di upper catchment
perubahan iklim global. Karena hujan Sampai sekarang kita punya irigasi teknis area yang berpendapatan rendah biasa-
dan kekeringan terjadi di luar bulan- sebesar 4,6 juta hektar, full control. Ada nya juga menanam tanaman seperti
bulan yang standar. Yang kedua, faktor yang dikatakan semi teknis dan se- singkong, jagung yang sangat buruk
lingkungan. Yang ketiga, infrastruktur derhana hampir 7,2 juta hektar. Ada lagi untuk aliran sungai karena tanaman itu
sumber daya air. Sektor lingkungan irigasi tadah hujan. Biasanya di perde- tidak mampu menahan air. Permukim-
sudah jelas, ada sektor-sektor di luar saan yang tidak ada irigasi teknisnya. an-permukiman sampai saat ini sering
pengairan itu sendiri yang sangat begitu banyaknya developer lupa bahwa
berpengaruh misalnya kehutanan, per- Sejauh mana hal itu mempe- daerah itu sebenarnya tempat parkir
tanian lahan kering, dan sebagainya ngaruhi kekeringan? air. Misalnya dulu Jakarta punya ba-
sehingga membuat kapasitas penyalur- Kalau bicara kekeringan, sering ter- nyak rawa. Rawa itu sebenarnya tempat
an air secara natural maupun buatan jadi dua hal, seperti sebuah mata uang. parkir air sebelum mengalir ke laut.
menjadi berkurang. Kita melihat wa- Satu sisi kekeringan, tapi sisi lain ke- Sekarang itu dikembangkan, dinaikkan
duk-waduk yang dibuat endapannya banjiran. Ini menunjukkan kemampuan dan sebagainya sehingga air tak memi-
sangat tinggi. suatu wilayah daerah aliran sungai yang liki tempat parkir. Itu sering menye-
berubah sehingga tidak mampu mena- babkan banjir.
Kalau soal infrastruktur bagai- han air yang cukup karena catchment
mana? area-nya sudah hancur dan sebagainya. Adakah kaitan antara keke-
Soal infrastruktur, kita sendiri Yang sedang kita teliti sekarang, apakah ringan dan karakter sungai-su-
sudah punya investasi di sumber daya daerah yang kekeringan itu pada musim ngai kita?
air termasuk irigasi, pengendalian su- hujan juga kebanjiran? Ternyata su- Umumnya sungai di Jawa itu curam
ngai dan juga pengembangan rawa ngai-sungai besar umumnya demikian. tapi pendek sehingga flushing-nya ce-
Percik Agustus 2006 15
18. WAWA N C A R A
pat. Sementara itu kita tidak punya sto- yang banyak seperti embung-embung. Ini yang sekarang sedang kita teliti.
rage-storage yang relatif cukup untuk Setiap kabupaten misalnya, harus pu-
menahan air tersebut untuk musim ke- nya satu. Manajemen yang bagaimana
ring. Kita tidak sempat saving. Saat ini agar tak terjadi kekeringan?
kita punya 120 dam dengan waduk. Te- Ambil contoh Jatiluhur yang full
tapi kalau kita lihat, khususnya di Jawa, Kalau kita melihat control. Punya saluran yang ke barat
air yang bisa kita saving itu hanya 10 untuk suplai Jakarta, ke timur untuk
per kepulauan maka
persen. 90 persen air tidak pernah digu- daerah sampai Indramayu, ke utara
nakan sebelum air itu sampai ke laut.
Jawa adalah daerah untuk daerah-daerah pantai. Biasanya
Sudah alirannya curam, pendek, flush- kritis defisit air. di akhir musim hujan atau pertengahan
ing, dan juga tidak punya storage. Perhitungan global kita, musim hujan, bisa dilihat tahun ini
Sampai tahun 90-an, sebetulnya kita Jawa defisit 5 milyar tahun kering atau tahun basah. Kalau
banyak membangun waduk-waduk. meter kubik per tahun. tahun ini tahun kering berarti ditutup
Dari awal 80-an sampai akhir 90-an, semua pintunya supaya muka air naik
Itu berarti tingkat
pertentangan dari teman-teman LH sampai optimal, tidak harus dilepas
untuk membangun dam itu sangat
saving harus dinaikkan. setiap saat. Kalau tahun ini agak basah,
besar dengan alasan perubahan efek sebagian di lepas. Katakanlah di tahun
lingkungan dan sebagainya yang mem- ini kita sudah punya storage, setelah itu
buat kita susah betul membuat waduk. Bisa dijelaskan seperti apa maka kita ada pola tanam khususnya di
Mereka membandingkan dengan Ame- kondisi Pulau Jawa dari studi itu? ujung. Jadi di Kabupaten Karawang,
rika atau Eropa. Amerika itu damnya Kita mendapatkan suatu potensi Purwakarta, yang luasan hektarnya
ada 25 ribu. Kita cuma ratusan. Me- kabupaten-kabupaten yang defisit sete- nanti akan dapat catuan air sekian me-
mang ada dua hal yaitu masalah pembe- lah kita lihat hidrologi dan demand-nya ter kubik untuk luasan sekian. Ada
basan tanah dan perubahan lingkungan bagi sektor pertanian dan industri. daerah-daerah yang umumnya airnya
tetapi memang kalau saya pribadi Sebanyak 77 persen kabupaten di Jawa itu sudah kecil, maka biasanya kita pa-
menganggap storage perlu. Kalau seka- mengalami defisit. Defisit itu ada tiga kai penggolongan. Sampai pada titik
rang kita perlu membangun dam, ya kategori yaitu biasa antara 0-3 bulan tertentu, jika air agak susut maka harus
harus dibangun. Kebutuhannya besar. per tahun, sedang 3-6 bulan, dan parah ada rencana pola tanam yang ditetap-
lebih besar dari 6 bulan. Kalau kondisi kan. Misalnya, kali ini Indramayu ja-
Artinya dengan kondisi alam kita biarkan tanpa ada intervensi infra- ngan menamam padilah karena airnya
itu sebenarnya kekeringan bisa struktur maka tahun 2015, 78 persen tidak cukup. Maka ada penggolongan
diprediksi? akan mengalami defisit. Tetapi dari misalnya dari padi-padi-palawija men-
Dari seluruh Indonesia, ada dua yang biasa ke sedang atau ke parah akan jadi padi-palawija-palawija. Dulu mana-
daerah yang mempunyai potensi defisit semakin besar. Lokasi tidak banyak jemen ini, ada ulu-ulu yang memegang
air yaitu Jawa dan Nusa Tenggara. Lain- berubah, tapi defisitnya semakin parah. kewenangan sangat kuat. Tapi di zaman
nya berdasarkan skala water balance Pada 2025 defisit bisa menjadi 80,5 sekarang petani susah diatur. Sudah
global, tidak defisit. Hanya saja kita persen. Begitu kita coba list dari infor- tahu musim pertengahan kering, dia
melihat lokal per lokal. Intinya kalau masi yang ada, ada 26 area yang keke- tanam padi lagi. Pada saatnya tidak da-
kita melihat per kepulauan maka Jawa ringan. Misalnya Bandung, terjadi keke- pat air, marah. Sebetulnya sepanjang
itu adalah daerah kritis defisit air. ringan. Memang dalam studi daerah saluran, petani tidak boleh mengambil
Perhitungan global kita, dari hasil studi tersebut termasuk agak parah. Garut air begitu saja. Sebab ini kan sudah di-
strategi penanganan sumber daya air defisit biasa. Indramayu parah. Kebu- atur, untuk yang paling hilir. Kan se-
Pulau Jawa, Jawa defisit 5 milyar meter men agak parah. Wonosobo agak aneh, mua dapat jatah. Kadang-kadang, pom-
kubik per tahun. Itu berarti tingkat sa- harusnya tidak defisit, tapi kok faktanya pa mudah, ambil aja sehingga yang di
ving harus dinaikkan. Kita masih butuh defisit. Berarti ini ada masalah manaje- hilir sebenarnya belum waktunya keke-
storage-storage yang cukup besar. Stra- men air. Semarang defisit biasa. Pur- ringan jadi kekeringan.
teginya sekarang karena banyak perten- balingga harusnya tidak bermasalah ka-
tangan dari sisi lingkungan hidup untuk rena dapat air dari Comal dan Serayu Bagaimana dengan enforcement?
dam-dam besar, maka kita akan usa- yang cukup besar. Tapi kenapa keke- Sekarang repot. Dulu semua meng-
hakan yang medium dan small scale ringan? Ini ada masalah manajemen. ikuti ulu-ulu, sekarang tidak. Mana-
16 Percik Agustus 2006
19. WAWA N C A R A
FOTO:MUJIYANTO
jemen ini sedikit berubah dengan ada-
nya otonomi. Siapa yang bertanggung
jawab? Walaupun sudah ada UU, untuk
irigasi yang di atas 3 ribu hektar itu
tanggung jawab pemerintah pusat, 1-3
ribu propinsi, di bawah seribu tanggung
jawab kabupaten, tapi apakah insti-
tusinya sudah siap? Misalnya yang di
atas 3 ribu, sekarang pusat yang ada di
sana siapa? Mau tidak mau kan harus
ada tugas perbantuan ke daerah. Kalau
begitu, daerah terbebani. Propinsi juga
begitu, belum tentu dia punya orang-
nya. Akhirnya tugas perbantuan juga.
Unit-unit ini sendiri sedang berubah.
Dulu kan idealnya, meskipun dia orang
pusat, dia kan tetap bisa digunakan oleh Stok air di Situ Cibereum, Bandung, menurun.
orang dinas di Kab/prop. Makanya dari
sisi manajemen masih dalam proses Bagaimana kondisi infrastruk- biasa. Tapi ini hanya untuk saluran ter-
improvement. tur keairan kita saat ini? siernya saja, yang primer dan sekunder
Dari sisi infrastruktur, kita punya tetap di tangan pemerintah karena itu
Berapa kebutuhan storage ki- masalah dengan operasi dan pemeliha- rentan konflik karena penggunanya
ta? raan. Ternyata kalau kita membangun tidak hanya petani. Tersier ini kita ha-
Untuk Jawa saja 5 milyar meter ku- tempat lain, tempat yang pertama lupa rapkan petani dengan membuat kelom-
bik. Sebagai ilustrasi, Indramayu itu dipelihara. Operasi dan pemeliharaan pok ikut memelihara infrastruktur ter-
daerah yang kering. Dari mana dapat itu telah menjadi masalah sejak tahun sebut. Untuk pendanaannya, pemerin-
air? Dia disuplai dari Jatiluhur. Maka- 80-an. Misalnya jaringan irigasi yang tah masih bisa membantu.
nya ada desain untuk Cimanuk yaitu sudah kita tetapkan ternyata operasi
Jatigede. Kalau waduk Jatigede terba- pemeliharaannya sangat terbatas se- Bagaimana komposisi penggu-
ngun maka storage-nya itu akan kita hingga baru 5 tahun harus direhabili- naan sumber daya air?
gunakan untuk daerah Indramayu dan tasi. Sebetulnya kalau kita punya peren- Biasanya, irigasi 89-94 persen. DMI
Sumedang. Ini berarti akan mengurangi canaan yang baik, mestinya 15 tahun municipal dan industri itu antara 4-11
penggunaan air Jatiluhur. Jatiluhur baru direhab. Ini yang menjadi masalah persen. Untuk daerah yang sedang
akan kita gunakan lebih banyak ke barat di infrastruktur sumber daya air dan ini berkembang bisa 8-9 persen. Misalnya
atau ke utara. Misalnya kalau Jatigede yang menjadi prioritas kita ke depan. Bekasi dan Karawang. Jadi masih
hampir 500 juta meter kubik, maka bu- Memang kita sangat mengerti pemerin- banyak untuk irigasi.
tuh 10 waduk sebesar Jatigede. Tapi kita tah sendiri tidak mungkin, operasi dan
bisa juga bikin waduk yang kecil-kecil. pemeliharaan itu kan butuh ownership. Artinya yang akan banyak me-
Bagus jika misalnya ada embung-em- Oleh sebab itu pendekatan kita, yang nanggung beban kekeringan sek-
bung kabupaten atau kecamatan. Bah- paling mendapat benefit adalah petani tor pertanian?
kan ada satu ide, per hektar ada tempat dan dia yang paling tahu mana yang Kekeringan dampaknya lebih ba-
penampung air. Permasalahan di Jawa diperlukan terlebih dahulu dalam me- nyak di pertanian. Tetapi juga tidak se-
kepemilihan lahan kecil, rata-rata 0,25 melihara. Lain kalau orang dinas, lalu. Ada daerah-daerah yang dari awal
hektar. Juga daerah-daerah subur, mungkin hanya melihat mana penam- kering/defisit, misalnya Pacitan atau
hampir 100 persen tidak mempunyai pakan infrastruturnya yang baik kendati Indramayu. Problemnya itu kalau kita
masalah air. Tapi di daerah kering, air belum tentu fungsinya berjalan baik. bicara untuk municipal dan industri,
juga sulit. Jadi ini bukan hanya sekadar Oleh karena itu kita introdusir sejak khususnya municipal, kualitas air jadi
masalah tempat tapi transformasi air itu tahun 1990-an bahwa untuk operasi pe- masalah. Kalau irigasi, kualitas air tak
sendiri. Misalnya ada orang cari air meliharaan kita memintakan partisipasi terlalu dipersoalkan. Problem utama
sampai 12 km, kalau diberi storage di dari petani. Tadinya malah mau dise- kita berubah dari kawasan pertanian
situ juga belum tentu ada air. rahkan tapi ada komplain yang luar menjadi kawasan urban, tidak serta
Percik Agustus 2006 17