SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
MASYARAKAT MADANI
            DAN PROBLEMATIKA IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA




   OLEH :

       DENI HARIANTO    E1R 011 010
       ASTRIANA         E1R 011 006
       KURNIA HARISANTI E1R 011 0
       TRIZA NURJENAH   E1R 011 052
       MUHAMMAD FAUZAN E1R 011 030




PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
        UNIVERSITAS MATARAM
                 2012
BAB 1

                                     PENDAHULUAN
A. Latar belakang

        Semua orang mendambakan kehidupan yang aman, damai dan sejahtera sebagaimana
   yang dicita-citakan masyarakat Indonesia, yaitu adil dan makmur bagi seluruh lapisan
   masyarakat. Untuk mencapainya berbagai sistem kenegaraan muncul, seperti demokrasi.
   Cita-cita suatu masyarakat tidak mungkin dicapai tanpa mengoptimalkan kualitas sumber
   daya manusia. Hal ini terlaksana apabila semua bidang pembangunan bergerak secara terpadu
   yang menjadikan manusia sebagai subjek. Pengembangan masyarakat sebagai sebuah kajian
   keilmuan dapat menyentuh keberadaan manusia yang berperadaban. Pengembangan
   masyarakat merupakan sebuah proses yang dapat merubah watak, sikap dan prilaku
   masyarakat ke arah pembangunan yang dicita-citakan. Indikator dalam menentukan
   kemakmuran suatu bangsa sangat tergantung pada situasi dan kondisi serta kebutuhan
   masyarakatnya.

        Munculnya istilah masyarakat madani pada era reformasi ini, tidak terlepas dari kondisi
   politik negara yang berlangsung selama ini. Sejak Indonesia merdeka, masyarakat belum
   merasakan makna kemerdekaan yang sesungguhnya. Pemerintah atau penguasa belum
   banyak memberi kesempatan bagi semua lapisan masyarakat mengembangkan potensinya
   secara maksimal. Bangsa Indonesia belum terlambat mewujudkan masyarakat madani,
   asalkan semua potensi sumber daya manusia mendapat kesempatan berkembang dan
   dikembangkan. Mewujudkan masyarakat madani banyak tantangan yang harus dilalui. Untuk
   itu perlu adanya strategi peningkatan peran dan fungsi masyarakat dalam mengangkat
   martabat manusia menuju masyarakat madani itu sendiri.
        Akhir-akhir ini sering muncul ungkapan dari sebahagian pejabat pemerintah, politisi,
   cendekiawan, dan tokoh-tokoh masyarakat tentang masyarakat madani (sebagai terjemahan
   dari kata civil society). Tanpaknya, semua potensi bangsa Indonesia dipersiapkan dan
   diberdayakan untuk menuju masyarakat madani yang merupakan cita-cita dari bangsa ini.
   Masyarakat madani diprediski sebagai masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi
   budaya, adat istiadat, dan agama. Demikian pula, bangsa Indonesia pada era reformasi ini
   diarahkan untuk menuju masyarakat madani, untuk itu kehidupan manusia Indonesia akan
   mengalami perubahan yang fundamental yang tentu akan berbeda dengan kehidupan
   masayakat pada era orde baru. Kenapa, karena dalam masyarakat madani yang dicita-citakan,

   Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                           1
dikatakan akan memungkinkan "terwujudnya kemandirian masyarakat, terwujudnya nilai-
  nilai tertentu dalam kehidupan masyarakat, terutama keadilan, persamaan, kebebasan dan
  kemajemukan [pluraliseme]" , serta taqwa, jujur, dan taat hukum.
       Konsep masyarakat madani merupakan tuntutan baru yang memerlukan berbagai
  torobosan di dalam berpikir, penyusunan konsep, serta tindakan-tindakan. Dengan kata lain,
  dalam menghadapi perubahan masyarakat dan zaman, “diperlukan suatu paradigma baru di
  dalam menghadapi tuntutan-tuntutan yang baru, demikian kata filsuf Kuhn. Karena menurut
  Kuhn, apabila tantangan-tantangan baru tersebut dihadapi dengan menggunakan paradigma
  lama, maka segala usaha yang dijalankan akan memenuhi kegagalan".
        Berdasarkan apa yang dikemukakan di atas, maka kami sebagai wakil dari mahasiswa
  Indonesia yang cinta akan tanah air dan ingin melakukan perubahan dinegeri ini berusaha
  berjuang mewujudkan cita negara melalui berbagi hal, termasuk melalui tulisan yang berjudul
  “Menuju Masyarakat Madani” ini. Kami berharap dengan tulisan ini kita sebagai masyarakat
  bangsa Indonesia terutama para Mahasiswa Indonesia bisa menjalankan peran masing-masing
  untuk mewujudkan masyarakat madani di Indonesia.


B. Landasan Undang-undang Tentang Masyarakat Madani
       Cita negara madani dan demokratis nyata ada di dalam Undang-undang Dasar Negara
  Republik Indonesia Tahun 1945. Ide mengenai masyarakat madani dan demokratis yang
  tertuang dalam Pembukaan bahkan dipertahankan untuk tidak dirubah manakala bangsa ini
  melakukan reformasi konstitusi. Amandemen konstitusi sejak 1999 bahkan menunjukkan
  komitmen kuat bangsa yang semakin mengkristal untuk hidup bernegara secara demokratis.
       Pembukaan UUD 1945 sebagai bagian tak terpisahkan dari konstitusitelah pula
  menegaskan bahwa negara yang dilahirkan ini adalah untuk mengabdi pada rakyat,
  mensejahterakan rakyat, bukan sebaliknya: rakyat melayani pemerintah. Pemerintah Negara
  Indonesia, demikian alinea IV Pembukaan UUD 1945, memiliki kewajiban untuk melindungi
  segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Pemerintah dan negara ini
  ada untuk melindungi rakyatnya. Dalam negara Indonesia rakyatlah yang berdaulat . Pilihan
  Republik sebagai bentuk negara menunjukkan bahwa di dalam negara Indonesia yang
  berdaulat adalah orang banyak, bukannya sedikit orang entah yang mengejawantah dalam
  monarki maupun oligarki, walau kalau ditilik sejarahnya, negara Indonesia berasal dari
  himpunan ratusan kerajaan besar kecil. Inilah cita negara demokrasi yang digagas oleh para
  pendiri bangsa, dan terus dipertahankan oleh MPR manakala melakukan perubahan terhadap
  UUD 1945 sejak tahun 1999-2002.

  Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                          2
C. Rumusan Masalah
   a. Bagaimana konsep masyarakat madani?
  b. Apa saja Problematika masyarakat madani di Indonesia?
  c. Apakah masyarakat Indonesia sudah bisa dikatakan Madani ?
  d. Seperti apakah peran para akademisi dalam mewujudkan masyarakat madani?
D. Tujuan
  a. Memahami serta mampu menerapkan konsep masyarakat madani dalam kehidupan
     bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  b. Mewadahi para pembaca untuk menyadari betapa pentingnya mewujudkan masyarakat
     madani.
E. Manfaat
  a. Manfaat secara khusus
      i. Bagi penulis memperoleh pengetahuan dan kesdaran tentang betapa pentingnya
         masyarakat madani.
  b. Manfaat secara umum
      i. Karya ilmiah ini dapat secara lansung digunakan sebagai salah satu media untuk
         mengenalkan kepada seluruh komponen masyarakat tentang konsep serta pentinganya
         bermasyarakat madani.




  Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                         3
BAB II

                                   KAJIAN PUSTAKA

      Makna Civil Society “Masyarakat sipil” adalah terjemahan dari civil society. Konsep
civil society lahir dan berkembang dari sejarah pergumulan masyarakat. Cicero adalah orang
Barat yang pertama kali menggunakan kata “societies civilis” dalam filsafat politiknya.
Konsep civil society pertama kali dipahami sebagai negara (state). Secara historis, istilah civil
society berakar dari pemikir Montesque, JJ. Rousseau, John Locke, dan Hubbes. Ketiga
orang ini mulai menata suatu bangunan masyarakat sipil yang mampu mencairkan otoritarian
kekuasaan monarchi-absolut dan ortodoksi gereja (Larry Diamond, 2003: 278).

      Gellner (1995:2) menyatakan bahwa masyarakat madani akan terwujud manakala
terjadi tatanan masyarakat yang harmonis, yang bebas dari eksploitasi dan penindasan.
Pendek kata, masyarakat madani ialah kondisi suatu komunitas yang jauh dari monopoli
kebenaran dan kekuasaan. Kebenaran dan kekuasaan adalah milik bersama. Setiap anggota
masyarakat madani tidak bisa ditekan, ditakut-takuti, dicecal, diganggu kebebasannya,
semakin dijauhkan dari demokrasi, dan sejenisnya. Oleh karena itu, perjuangan menuju
masyarakat madani pada hakikatnya merupakan proses panjang dan produk sejarah yang
abadi dan perjuangan melawan kezaliman dan dominasi para penguasa menjadi ciri utama
masyarakat madani.

      Cornelis    Lay     melihatsubstansi     civil     society    mengacu     kepada      pluralitas
bentukdarikelompok-kelompokindependen                      (asosiasi,          lembagakolektivitas,
perwakilankepentingan) dansekaligus sebagai raut-raut dari pendapat umum dan komunikasi
yang independen.Ia adalah agen, sekaligushasildaritransformasisosial (Cornelis Lay, 2004:
61). Sementara menurut Haynes, tekanan dari “masyarakat sipil” sering memaksa pemerintah
untuk mengumumkan program-program demokrasi, menyatakan agenda reformasi politik,
merencanakandanmenyelenggarakanpemilihanumummultipartai,                        yang            demi
kejujurandiawasiolehtim pengamat internasional (Jeff Haynes, 2000: 28).

      Menurut        AS       Hikam,         civil       society        adalahsatuwilayah       yang
menjaminberlangsungnyaprilaku,                         tindakan,                danrefleksimandiri,
tidakterkungkungolehkehidupan        material,       dan      tidakterserap    di   dalamjaringan-
jaringankelembagaanpolitikresmi. Ciri-ciri utama civil society, menurut AS Hikam, adatiga,


Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                                     4
yaitu: (1) adanya kemandirian yang cukup tinggi dari individu-individu dan kelompok-
kelompok     dalam    masyarakat,      utamanya    ketika    berhadapan       dengan      negara;     (2)
adanyaruangpublikbebassebagaiwahanabagiketerlibatanpolitiksecara aktif dari warga negara
melalui wacana dan praktis yang berkaitan dengan kepentingan publik, dan (3) adanya
kemampuan membatasi kuasanegara agar iatidakintervensionis.

     Dalam arti politik, civil society bertujuanmelindungiindividuterhadapkesewenang-
wenangannegaradanberfungsisebagai kekuatan moral yang mengimbangi praktik-praktik
politik pemerintah dan lembaga-lembaga politik lainnya.Dalam arti ekonomi, civil society
berusaha      melindungi       masyarakat          danindividuterhadapketidakpastian              global
dancengkeramankonglomerasidenganmenciptakanjaringan ekonomi mandiri untuk kebutuhan
pokok,     dalam   bentuk   koperasi     misalnya.Oleh      karena    itu,    prinsip    civil    society
bukanpencapaiankekuasaan,                                             tetapidiberlakukannyaprinsip-
prinsipdemokrasidanharusselalumenghindarkandiridarikooptasidaripihakpenguasa
(Haryatmoko, 2003: 212).

     Perbedaan lain antara civil society danmasyarakatmadaniadalah civil society
merupakan      buah    modernitas,      sedangkanmodernitasadalahbuahdarigerakanRenaisans;
gerakanmasyarakatsekuler yang meminggirkanTuhan. Sehingga civil society mempunyai
moral-transendental            yang               rapuh              karena              meninggalkan
Tuhan.SedangkanmasyarakatmadanilahirdaridalambuaiandanasuhanpetunjukTuhan.                          Dari
alasaniniMaarifmendefinisikanmasyarakatmadanisebagaisebuahmasyarakat                    yang     terbuka,
egalitar, dantoleranataslandasan nilai-nilai etik-moral transendental yang bersumber dari
wahyu Allah (A. SyafiiMaarif, 2004: 84)




Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                                        5
BAB III

                                      PEMBAHASAN
A. Konsep Masyarakat Madani
  1. Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani
         Berbagai upaya dilakukan dalam mewujudkan masyarkat madani, baik yang
  berjangka pendek maupun yang berjangka panjang. Untuk yang berjangka pendek ,
  dilaksanakn dengan memilih dan menempatkan pemimpin-pemimpin yang dapat dipercaya
  (credible), dapat diterima (acceptable), dan dapat memimpin (capable).

         Jika dicari akar sejarahnya, maka dapat dilihat bahwa dalam masyarakat Yunani kuno
  masalah ini sudah mengemuka. Rahardjo (1997) menyatakan bahwa istilah civil society
  sudah ada sejak zaman sebelum masehi. Orang yang pertama kali yang mencetuskan istilah
  civil society ialah Cicero (106-43 SM), sebagai orator Yunani kuno. Civil society menurut
  Cicero ialah suatu komunitas politik yang beradab seperti yang dicontohkan oleh masyakat
  kota yang memiliki kode hukum sendiri. Dengan konsep civil society (kewargaan) dan
  urbanity (budaya kota), maka kota dipahami bukan hanya sekerdar konsentrasi penduduk,
  melainkan juga sebagai pusat peradaban dan kebudayaan.

         Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep civil society, juga berdasarkan
  pada konsep negara-kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada tahun 622M.
  Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamadhun (masyarakat yang beradaban) yang
  diperkenalkan oleh Ibn Khaldun, dan konsep Al Madinah al fadhilah (Madinah sebagai
  Negara Utama) yang diungkapkan oleh filsuf Al Farabi pada abad pertengahan
  (Rahardjoseperti yang dikutip Nurhadi, 1999).

         Menurut Dr. Ahmad Hatta, peneliti pada Lembaga Pengembangan Pesantren dan
  Studi Islam, Al Haramain, Piagam Madinah adalah dokumen penting yang membuktikan
  betapa sangat majunya masyarakat yang dibangun kala itu, di samping juga memberikan
  penegasan mengenai kejelasan hukum dan konstitusi sebuah masyarakat. Bahkan, dengan
  menyetir pendapat Hamidullah (First Written Constitutions in the World, Lahore, 1958),
  Piagam Madinah ini adalah konstitusi tertulis pertama dalam sejarah manusia. Konstitusi ini
  secara mencengangkan telah mengatur apa yang sekarang orang ributkan tentang hak-hak
  sipil (civil rights), atau lebih dikenal dengan hak asasi manusia (HAM), jauh sebelum

  Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                          6
Deklarasi Kemerdekaan Amerika (American Declaration of Independence, 1997), Revolusi
Prancis (1789), dan Deklarasi Universal PBB tentang HAM (1948) dikumandangkan.

       Sementara itu konsep masyarakat madani, atau dalam khazanah Barat dikenal sebagai
civil society (masyarakat sipil), muncul pada masa pencerahan (Renaissance) di Eropa
melalui pemikiran John Locke (abad ke-18) dan Emmanuel Kant (abad ke-19). Sebagai
sebuah konsep, civil society berasal dari proses sejarah panjang masyarakat Barat yang
biasanya dipersandingkan dengan konsepsi tentang state (negara). Dalam tradisi Eropa abad
ke-18, pengertian masyarakat sipil ini dianggap sama dengan negara (the state), yakni suatu
kelompok atau kesatuan yang ingin mendominasi kelompok lain.

       Barulah pada paruh kedua abad ke-18, terminologi ini mengalami pergeseran makna.
Negara dan masyarakat madani kemudian dimengerti sebagai dua buah entitas yang berbeda.
Bahkan kemudian, Kant menempatkan masyarakat madani dan negara dalam kedudukan
yang berlawanan, yang kemudian dikembangkan oleh Hegel, menurutnya masyarakat madani
merupakan subordinatif dari negara.

       Adapun tokoh yang pertama kali menggagas istilah civil society ini adalah Adam
Ferguson dalam bukunya ”Sebuah Esai tentang Sejarah Masyarakat Sipil (’An Essay on The
History of Civil Society’)” yang terbit tahun 1773 di Skotlandia. Ferguson menekankan
masyarakat madani pada visi etis kehidupan bermasyarakat. Pemahamannya ini digunakan
untuk mengantisipasi perubahan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri, dan
munculnya kapitalisme, serta mencoloknya perbedaan antara individu.

2. Pengertian Masyarakat Madani
       Masyarakat madani (civil society) dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang
beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya. Masyarakat madani
merupakan konsep yang berwayuh wajah: memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan
makna yang beda-beda

Menurut para ahli :

1. Zbigniew Rew, masyarakat madani merupakan suatu yang berkembang dari sejarah,
    yang mengandalkan ruang dimana individu dan perkumpulan tempat mereka bergabung
    bersaing satu sama lain guna mencapai nilai-nilai yang mereka yakini.
2. Han-Sung, masyarakat madani merupakan sebuah kerangka hukum yang melindungi dan
    menjamin hak-hak dasar individu.

Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                          7
3. Kim Sun Hyuk, masyarakat madani adalah suatu satuan yang terdiri dari kelompok-
     kelompok yang secara mandiri menghimpun dirinya dan gerakan-gerakan dalam
     msyarakat yang secara relative.
4. Thomas Paine, masyrakat madani adalah ruang dimana warga dapat mengembangkan
     kepribadian dan memberi peluang bagi pemuasan kepentingannya secara bebas dan tanpa
     paksaan
5. Hegel, masyarakat madani merupakan kelompok subordinatif dari Negara,
6. BlakeleydanSuggate (1997), masyarakatmadaniseringdigunakanuntuk menjelaskan “the
     sphere of voluntary activity which takes place outside of government and the market.
7. Munawir (1997) Istilahmadanisebernarnyaberasaldaribahasa Arab, madaniy. Kata
     madaniy berakar dari kata kerja madana yang berarti mendiami, tinggal, atau
     membangun. Kemudian berubah istilah menjadi madaniy yang artinya beradab, orang
     kota, orang sipil, dan yang bersifat sipil atau perdata. Dengan demikian, istilah Madaniy
     dalam bahasa Arab mempunyai banyak arti.
          Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani pada
prinsipnya memiliki multimakna, yaitu masyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi etika
dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi,
konsisten memiliki bandingan, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral, mengakui,
emansipasi, dan hak asasi, namun yang paling dominan adalah masyarakat yang demokratis.
Secara global bahwa dapat disimpulkan yang dimaksud dengan masyarakat madani adalah
sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri dihadapan penguasa
dan Negara, yang memiliki ruang publik dalam mengemukakan pendapat, adanya lembaga-
lembaga yang mandiri yang dapat mengeluarkan aspirasi dan kepentingan publik.

3. Ciri-ciri Masyarakat Madani

         Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah. Memiliki banyak arti
atau sering diartikan dengan makna yang berbeda – beda. Bila merujuk pada pengertian
dalam Bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah
kontraposisi dari masyarakat militer. Menurut Blakeley dan Suggate (1997), masyarakat
madani sering digunakan untuk menjelaskan “the sphere of voluntary activity which takes
place outside of government and the market”.

         Merujuk pada Bahmuller (1997), ada beberapa karakteristik masyarakat madani, antara
lain ;

Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                             8
1. Terintegrasinya individu – individu dan kelompok – kelompok eksklusif ke dalam
       masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
   2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan – kepentingan yang mendominasi
       dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan – kekuatan alternatif.
   3. Terjembataninya kepentingan – kepentingan individu dan negara karena keanggotaan
       organisasi – organisasi volunter mampu memberikan masukan – masukan terhadap
       keputusan – keputusan pemerintah.
   4. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu – individu
       mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
   5. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga – lembaga sosial dengan
       berbagai perspektif.
     Dari beberapa ciri tersebut, kiranya dapat dikatakan bahwa “masyarakat madani adalah
sebuah masyarakat demokratis di mana para anggotanya menyadari akan hak – hak dan
kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan – kepentingan. Di
mana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas – luasnya bagi kreativitas warga
negara untuk mewujudkan program – program pembangunan di wilayahnya. Namun
demikian, masyarakat madani bukanlah masyarakat yang sekali jadi, yang hampa udara,
taken for granted. Masyarakat madani adalah konsep yang cair dibentuk dari proses sejarah
yang panjang dan perjuangan yang terus – menerus.

     Dengan demikian kita sebenarnya memiliki tiga visi mengenai masyarakat sipil dan
negara. Pertama, kehadiran masyarakat sipil hanya bersifat sementara dalam perkembangan
masyarakat. Karena kecenderungannya untuk rusak dari dalam, maka pada akhirnya
masyarakat sipil akan ditelan oleh negara, yakni sebuah negara ideal, yang merupakan taraf
perkembangan masyarakat yang tertinggi. Kedua, karena negara hanya cerminan saja dari
masyarakat sipil dan berfungsi melayani individu yang serakah, maka negara akan
diruntuhkan atau runtuh dengan sendirinya dalam suatu revolusi proletar. Jika negara lenyap,
maka yang tinggal hanya masyarakat, yakni suatu masyarakat tanpa kelas. Dan ketiga, visi
yang melihat bahwa masyarakat sipil tidak saja bisa menjadi benteng kelas yang memegang
hegemoni, dalam hal ini kelas borjuasi, tetapi bisa pula menjalankan fungsi etis dalam
mendidik masyarakat dan mengarahkan perkembangan ekonomi yang melayani kepentingan
masyarakat. Di lain pihak, masyarakat sipil sendiri juga terdiri dari organisasi-organisasi
yang melayani kepentingan umum, atau memiliki rasionalitas dan mampu mengatur dirinya



Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                            9
sendiri secara bebas. Bisa terjadi keduanya saling mendukung, dalam arti buruk maupun baik
dari segi kepentingan umum.

4. Syarat Masyarakat Madani

      Bila kita kaji, masyarakat di negara – negara maju sudah dapat dikatakan sebagai
masyarakat madani. Maka, ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi
masyarakat madani. Yakni adanya democratic government (pemerintahan demokratis yang
dipilih dan berkuasa secara demokratis) dan democratic civilian (masyarakat sipil yang
sanggup menjunjung tinggi nilai – nilai civil security, civil responsibility, dan civil
resilience).

      Apabila diurai, dua kriteria tersebut menjadi tujuh prasyarat masyarakat madani. Antara
lain sebagai berikut ;

      1. Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat
      2. Berkembangnya modal manusia (human capital) dan modal sosial (social capital)
          yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas – tugas
          kehidupan dan terjalinnya kepercayaan dan relasi sosial antar kelompok
      3. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan. Dengan kata lain,
          terbukanya akses terhadap berbagai pelayanan sosial
      4. Adanya hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat dan lembaga – lembaga
          swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum di mana isu – isu kepentingan
          bersama dan kebijakan publik dapat dikembangkan
      5. Adanya kohesifitas antar kelompok dalam masyarakat serta tumbuhnya sikap saling
          menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan
      6. Terselenggaranya sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga – lembaga
          ekonomi, hokum, dan sosial berjalan secara produkitf dan berkeadilan sosial
      7. Adanya jaminan, kepastian, dan kepercayaan antara jaringan – jaringan
          kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi antar
          mereka secara teratur, terbuka, dan terpercaya.
      Tanpa prasyarat tersebut, maka masyarakat madani hanya akan berhenti pada jargon.
Masyarakat madani akan terjerumus pada masyarakat “sipilisme” yang sempit yang tidak
ubahnya dengan paham militerisme yang anti demokrasi dan sering melanggar hak asasi
manusia. Dengan kata lain, ada beberapa rambu yang perlu diwaspadai dalam proses


Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                           10
mewujudkan masyarakat madani (DuBois dan Milley, 1992). Rambu – rambu tersebut dapat
 menjadi jebakan yang menggiring masyarakat menjadi sebuah entitas yang bertolak belakang
 dengan semangat negara dan bangsa.




B. PROBLEMATIKA MASYARAKAT MADANIDI INDONESIA
 1. Paradigma Dan Praktek Masyarakat Madani Di Indonesia
        Dalam kultur masyarakat indonesia kita mengetahui bahwa ada banyak sekali
   perbedaan nilai dan norma yang terdapat didalamnya, lewat budayanya itulah masyarakat
   memandang fenomena yang terjadi di Indonesia ini dan mereka merespon dengan prilaku
   yang sangat beragam, sehingga hal ini menjadi dasar susahnya untuk memberi
   pemahaman dengan satu cara, artinya membutuhkan konsep kemadanian yang mampu
   menimbang serta mendukung kultur yang mereka miliki yang nantinya akan
   mempengaruhi paradigmanya terhadap konsep masyarakat madani ini.
        Kemudian pada point yang kedua kita memiliki masalah yang sangat jelas dan rumit
   di Indonesia yakni tentang praktik konsep kemadanian ini. Jika kita memandang sekilas
   tentu kita akan segera berkomentar bahwa di Indonesia masyarakat madani ini tidak
   terwujud. Kita dapat melihat bukti yang sangat nyata terjadi dikalangan masyarakat,
   contohnya kriminalitas yang semakin tinggi di indonesia. Bahkan anak-anak bangsa sudah
   banyak terkontaminasi moral buruk. Hal ini tentu berita yang menyakitkan bagi cita-cita
   indonesia untuk membentuk masyarakat yang cerdas dan sejahtera serta membuat bangsa
   menjadi terlihat sangat menyedihkan. Dan tentu dengan mudah bisa kita simpulkan bahwa
   di indonesia tidak terterapnya praktik masyarakat madani.
        Contoh lain yang bisa kita lihat yaitu maraknya perselisihan antar pelajar, antar suku
   bahkan antar kampung. Betapa besar petaka akibat perbuatan buruk macam ini. Jadi hal ini
   menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman terhadap konsep masyarakat madani di
   indonesia.


 2. Hambatan Penerapan Masyarakat Madani di Indonesia
        Menurut hemat kami hambatan terbesar yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan
    masyarakat madani adalah kebodohan, kebodohan dalam hal ini mencakup seluruh unsur
    kehidupan, yang menyebabkan banyak masyarakat yang apatis serta fanatik terhadap
    golongan. Hal ini menjadi dasar terjadinya kriminalitas, kemiskinan, serta kebobrokan


 Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                            11
masyarakat indonesia. Adapun hambatan lain yang dihadapi adalah merupakan bagian
   dari tindak kebodohan.


C. KONTRADIKSI       PRINSIP      MADANI       DENGAN       PENERAPAN         POLITIK,
 EKONOMI SERTA HUKUM DI INDONESIA
               Dalam analisis kami,   kami mendapatkan hal yang sangat menyedihkan,
  dimana prinsip masyarakat madani sangat bertolak belakang dengan keadaan Indonesia
  sekarang ini. Di bawah ini kami akan menguraikan dari beberapa aspek sbb:
 1. Aspek politik

               Dewasa ini kita melihat kondisi politik Indonesia yang sangat memalukan,
    terlihat perebutan kekuasaan yang mencolok dimana partai-partai politik menunjukkan
    kefanatikannya terhadap kelompoknya. Saling menjatuhkan, mementingkan keuntungan
    partai bukan rakyat, seolah-olah merebut kue yang lunak hingga ia hancur. Begitulah
    keadaan indonesia, orang-orang yang berkedudukan saling memperebutkan kekuasaan
    serta saling menjatuhkan yang menyebabkan kehancuran. Tidak sesuai sekali dengan
    konsep madani yang menanamkan nilai kebersamaan.

 2. Ekonomi

       Dalam konsep masyarakt madani, segala tindakan ekonomi haruslah menguntungkan
    semua pihak. Tapi lihatlah keadaan ekonomi di Indonesia sekarang, betapa
    menyedihkan, praktek kapitalis merajalela, yang miskin makin miskin yang kaya makin
    rakus.

       Banyaknya pelaku ekonomi yang tidak memperdulikan halal haramnya suatu
    tindakan, ideologi materialis telah menjadi ciri khas yang sangat nampak jelas dalam
    praktik ekonomi di indonesia. Tujuan utamanya adalah untung baru memberi manfaat,
    bukan memberi manfaat baru untung.

 3. Hukum

              Ingin menangis rasanya melihat ketidak adilan yang dipertontonkan oleh para
       pejuang-pejuang kebobrokan bangsa kita. Sudikah kita diperlakukan tak wajar dalam
       proses hukum sedang ada orang yang lebih hebat kesalahannya diperlakukan dengan
       hormat??.

              Adakah pemerintah yang setia bersahaja demi bangsa?

              Adakah pemerintah yang setia berjuang demi rakyat?

              Adakah pemerintah yang rela berkorban demi keadilan?

      Jawabannya adalah TIDAK kecuali hanya 5% . namun yang ditampakkan seolah
      100% dengan permainan busuk yang dimaknakan agung dengan kata “Dari rakyat

Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                       12
Untuk Rakyat”. Kata-kata tersebut hanya berlaku untuk penderitaan rakyat atau
         dengan kata lain Rakyat yang menderita adalah untuk rakyat dan rakyat yang
         mendapat kedudukan itulah perhatianku.

               Bolehkah kita mengatakan itu madani, tidak itu adalah edan-ni dengan
         bungkus kualitas tinggi.



D. PERAN AKADEMISI DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI

         Dalam subbab ini kami akan menjelaskan secara gamblang tentang peran Mahasiswa
  dalam mewujudkan masyarakat madani.

      Mahasiswa, makna yang luar biasa terkandung didalamnya seharusnya segera
  membludak dalam bentuk wujud perbuatan bukan menjadi mahasiswa yang apatis. Tempat
  bagi mahasiswa dalam mewujudkan masyarakat madani haruslah berada pada barisan depan.
  Berikut uraian kami tentang cara yang bisa ditempuh untuk memaksimalkan peran tersebut.

    Menajamkan fungsi pewacanaan

         Dengan kemampuan akademik yang dimiliki, mahasiswa seharusnya mampu menjadi
    ujung tombak penyadaran terhadap masyarakat dengan pewacanaan. Ada banyak hal yang
    bisa disampaikan mahasiswa melalui hal ini, mulai dari masalah kemiskinan, kriminalitas,
    ataupun    kebobrokan sistem penyelenggaraan negara. Lewat wadah ini, kita bisa
    membentuk kesadaran masyarakat.

    Pengabdian lewat baksos jasa

         Ada sebuah program yang sangat luar biasa dan belum banyak dilakukan oleh
    mahasiswa, yaitu Desa Binaan. Melalui program ini mahasiswa secara lansung akan
    mengambil peran pengabdian terhadap masyarakat. Ada banyak anak-anak desa yang
    sangat menyedihkan keadaan moralnya, kontaminasi serta prilaku imitasi terhadap budaya
    busuk yang ditampilkan di dunia maya sudah menjadi ciri khas dibanyak pedesaan. Maka
    jika melihat keadaan itu seharusnya kita merasa bertanggung jawab atas itu dengan
    membagi kefahaman kita terhadap mereka, dan itu bisa kita lakukan dengan program
    Baksos Jasa.



  Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                        13
BAB IV

                                       PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulakn sebagai berikut :

           a. Menyarakat madani merupakan suatu wujud masyarakat yang memiliki
               kemandirian aktivitas dengan ciri: universalitas, supermasi, keabadian,
               pemerataan kekuatan, kebaikan dari dan untuk bersama, meraih kebajikan
               umum, piranti eksternal, bukan berinteraksi pada keuntungan, dan
               kesempatan yang sama dan merata kepada setiap warganya. ciri masyarakat
               ini merupakan masyarakat yang ideal dalam kehidupan. Untuk Pemerintah
               pada era reformasi ini, akan mengarakan semua potensi bangsa berupa
               pendidikan, ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, militer, kerah
               masyarakat madani yang dicita-citakan.
           b. Di indonesia konsep masyarakat madani ini sangat bertolak belakang dengan
               penerapannya. Politik, ekonomi, sosbud serta hukum di Indonesia telah jauh
               dari nilai kemadanian malah sebaliknya Edan-ni. Namun kita harus melihat
               positifnya, bahwa masih ada kesempatan besar untuk memperbaiki
               masyarakat kita yang sudah mendekatai taraf menyedihkan ini.
           c. Mahasiswa seharusnya mampu berperan untuk mewujudkan masyarakat
               madani. Berbagai cara bisa ditempuh mahasiswa untuk hal itu. Misalnya:
               lewat pewacanaan, pengabdian berupa desa binaan, serta membangun skill
               kewirausahaan.

      Saran


              Bagi kita semua, janganlah kita menjadi orang yang apatis, apapun
      posisi kita baik mahasiswa, dosen, guru atau wirausaha seharusnya segera
      mengambil peran untuk mewujudkan masyarakat madani. Tidaklah
      pantas kita berbangga dengan status kita sekarang ini jika kita belum
      mampu untuk bermanfaat bagi masyarakat.



Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                       14
DAFTAR PUSTAKA

Azizi, AQodriAbdillah. 2000. MasyarakatmadaniAntaraCitadanFakta: KajianHistoris-
     Normatif.     Dalam    Ismail    SM     dan     Abdullah     Mukti,     Pendidikan   Islam,
     DemokratisasidanMasyarakatMadani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hamim,        Thoha.    2000.     Islam      dan     Civil      society     (Masyarakatmadani):
     TinjauantentangPrinsipHuman Rights, Pluralism dan Religious Tolerance. Dalam
     Ismail        SM       dan           Abdullah       Mukti,           Pendidikan      Islam,
     DemokratisasidanMasyarakatMadani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gamble, Andrew. 1988. An Introduction to Modern Social and Political Thought. Hongkong:
     Macmillan Education Ltd.

Hidayat, Komaruddindan Ahmad Gaus AF. 1998. Pasing Over: Melintas Batas Agama.
     Jakarta: GramediaPustakaUtama. Hal.xiv.

Ismail, Faisal. 1999. NU, Gusdurism, danPolitikKyai. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Rumadi. 1999. Civil Society dan NU Pasca-Gus Dur. Kompas Online. 5 November 1999.




Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11”                                              15

Contenu connexe

Tendances

Makalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budayaMakalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budayaippangnakmambi
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamSayur Lodeh
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Doan Gabriel Silalahi
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraPuspita Yudaningrum
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia adePancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia adeLholo Ismunasib
 
Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur
Pancasila Sebagai Perjanjian LuhurPancasila Sebagai Perjanjian Luhur
Pancasila Sebagai Perjanjian Luhurluffyahmad
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianRisdawati Hutabarat
 
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMakalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMohammad Nawawi
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikachilovely
 
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1Azza Mafazah
 
substansi ham
substansi hamsubstansi ham
substansi hamabd_
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahRizki Kamaratih
 
3. konsep filsafat pancasila
3. konsep filsafat pancasila3. konsep filsafat pancasila
3. konsep filsafat pancasilamartini dwi
 
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasi
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasiArtikel teknologi informasi-dan-komunikasi
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasiAlexs Ys
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaWarnet Raha
 

Tendances (20)

Makalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budayaMakalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budaya
 
Pkn kelas 9 bab 3 upload
Pkn kelas 9 bab 3 uploadPkn kelas 9 bab 3 upload
Pkn kelas 9 bab 3 upload
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan ham
 
Pp sikap yg sesuai dgn hukum
Pp sikap yg sesuai dgn hukumPp sikap yg sesuai dgn hukum
Pp sikap yg sesuai dgn hukum
 
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahtera
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia adePancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia ade
 
Pembukaan uud 1945
Pembukaan uud 1945Pembukaan uud 1945
Pembukaan uud 1945
 
Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur
Pancasila Sebagai Perjanjian LuhurPancasila Sebagai Perjanjian Luhur
Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
 
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMakalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
 
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesiaMakalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
 
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
 
substansi ham
substansi hamsubstansi ham
substansi ham
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
 
masyarakat madani
masyarakat madanimasyarakat madani
masyarakat madani
 
3. konsep filsafat pancasila
3. konsep filsafat pancasila3. konsep filsafat pancasila
3. konsep filsafat pancasila
 
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasi
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasiArtikel teknologi informasi-dan-komunikasi
Artikel teknologi informasi-dan-komunikasi
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 

En vedette

Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniWahyuni Jrs
 
Masyarakat Madani Power Point
Masyarakat Madani Power PointMasyarakat Madani Power Point
Masyarakat Madani Power PointFirda Khaerini
 
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan SejahteraKB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahterapjj_kemenkes
 
Makalah masyarakat madani
Makalah masyarakat madaniMakalah masyarakat madani
Makalah masyarakat madaniNia31
 
Fungsi partisipasi politik
Fungsi partisipasi politikFungsi partisipasi politik
Fungsi partisipasi politikMuh. Husriadi
 
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan BangsaKB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsapjj_kemenkes
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniKartika Dwi Rachmawati
 
Budaya Demokrasi Masyarakat Madani
Budaya Demokrasi Masyarakat MadaniBudaya Demokrasi Masyarakat Madani
Budaya Demokrasi Masyarakat MadaniSyifa Ghifari
 
KB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan BangsaKB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan Bangsapjj_kemenkes
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaPetra Maya
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniHaidar Bashofi
 
Etika public relations ? Humas
Etika public relations ? HumasEtika public relations ? Humas
Etika public relations ? Humasotnayirt
 

En vedette (20)

Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Masyarakat Madani Power Point
Masyarakat Madani Power PointMasyarakat Madani Power Point
Masyarakat Madani Power Point
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan SejahteraKB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
 
Makalah masyarakat madani
Makalah masyarakat madaniMakalah masyarakat madani
Makalah masyarakat madani
 
Masyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani pptMasyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani ppt
 
Fungsi partisipasi politik
Fungsi partisipasi politikFungsi partisipasi politik
Fungsi partisipasi politik
 
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan BangsaKB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
 
Masyarakat Madani
Masyarakat MadaniMasyarakat Madani
Masyarakat Madani
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
 
Masyarakat Madani
Masyarakat MadaniMasyarakat Madani
Masyarakat Madani
 
Budaya Demokrasi Masyarakat Madani
Budaya Demokrasi Masyarakat MadaniBudaya Demokrasi Masyarakat Madani
Budaya Demokrasi Masyarakat Madani
 
KB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan BangsaKB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan Bangsa
KB 1 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan & Kesatuan Bangsa
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusia
 
Masyarakat Madani
Masyarakat MadaniMasyarakat Madani
Masyarakat Madani
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madani
 
Masyarkat Madani
Masyarkat MadaniMasyarkat Madani
Masyarkat Madani
 
Perilaku jujur
Perilaku jujurPerilaku jujur
Perilaku jujur
 
Etika public relations ? Humas
Etika public relations ? HumasEtika public relations ? Humas
Etika public relations ? Humas
 

Similaire à Makalah Masyarakat Madani

KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamKELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamabdulhamidalyFKIP
 
Pengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncakPengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncakSyaifuddin Udin
 
Pengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncakPengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncakSyaifuddin Udin
 
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptxMasyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptxMawarPutri10
 
Tugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madaniTugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madaniBilhad Hard
 
Kewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani pptKewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani pptPamulang University
 
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaPerkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaWahyuElfina
 
Pengertian masyarakat madani ( civic society )~PKN
Pengertian masyarakat madani ( civic society )~PKNPengertian masyarakat madani ( civic society )~PKN
Pengertian masyarakat madani ( civic society )~PKNKhofifahh Indrianii
 
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)Lidya Dalovya
 
ppt kelompok vi .pptx
ppt kelompok vi .pptxppt kelompok vi .pptx
ppt kelompok vi .pptxDeviNovita48
 
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)zoelfiqar
 
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani friscayunita
 
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBudaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniAditya Padma
 
wawancara kewarganegaraan.pptx
wawancara kewarganegaraan.pptxwawancara kewarganegaraan.pptx
wawancara kewarganegaraan.pptxYosSeliin1
 
KLP 3 Masyarakat Madani.pptx
KLP 3 Masyarakat Madani.pptxKLP 3 Masyarakat Madani.pptx
KLP 3 Masyarakat Madani.pptxFilmDrive1
 

Similaire à Makalah Masyarakat Madani (20)

valen resum mas
valen resum masvalen resum mas
valen resum mas
 
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamKELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
 
Pengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncakPengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncak
 
Pengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncakPengertian civil society dan puncak
Pengertian civil society dan puncak
 
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptxMasyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
Masyarakat Madani- Carissa Ekka Cantika- 20190530084.pptx
 
Tugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madaniTugas konsep masyarakat madani
Tugas konsep masyarakat madani
 
Kewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani pptKewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
Kewarganegaraan-Masyarakat madani ppt
 
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaPerkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
 
Pengertian masyarakat madani ( civic society )~PKN
Pengertian masyarakat madani ( civic society )~PKNPengertian masyarakat madani ( civic society )~PKN
Pengertian masyarakat madani ( civic society )~PKN
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
 
ppt kelompok vi .pptx
ppt kelompok vi .pptxppt kelompok vi .pptx
ppt kelompok vi .pptx
 
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
 
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
 
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBudaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
wawancara kewarganegaraan.pptx
wawancara kewarganegaraan.pptxwawancara kewarganegaraan.pptx
wawancara kewarganegaraan.pptx
 
Ade folder
Ade folderAde folder
Ade folder
 
KLP 3 Masyarakat Madani.pptx
KLP 3 Masyarakat Madani.pptxKLP 3 Masyarakat Madani.pptx
KLP 3 Masyarakat Madani.pptx
 
Tugas akhir pancasila
Tugas akhir pancasilaTugas akhir pancasila
Tugas akhir pancasila
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 

Dernier

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Dernier (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

Makalah Masyarakat Madani

  • 1. MASYARAKAT MADANI DAN PROBLEMATIKA IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA OLEH : DENI HARIANTO E1R 011 010 ASTRIANA E1R 011 006 KURNIA HARISANTI E1R 011 0 TRIZA NURJENAH E1R 011 052 MUHAMMAD FAUZAN E1R 011 030 PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2012
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Semua orang mendambakan kehidupan yang aman, damai dan sejahtera sebagaimana yang dicita-citakan masyarakat Indonesia, yaitu adil dan makmur bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk mencapainya berbagai sistem kenegaraan muncul, seperti demokrasi. Cita-cita suatu masyarakat tidak mungkin dicapai tanpa mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini terlaksana apabila semua bidang pembangunan bergerak secara terpadu yang menjadikan manusia sebagai subjek. Pengembangan masyarakat sebagai sebuah kajian keilmuan dapat menyentuh keberadaan manusia yang berperadaban. Pengembangan masyarakat merupakan sebuah proses yang dapat merubah watak, sikap dan prilaku masyarakat ke arah pembangunan yang dicita-citakan. Indikator dalam menentukan kemakmuran suatu bangsa sangat tergantung pada situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakatnya. Munculnya istilah masyarakat madani pada era reformasi ini, tidak terlepas dari kondisi politik negara yang berlangsung selama ini. Sejak Indonesia merdeka, masyarakat belum merasakan makna kemerdekaan yang sesungguhnya. Pemerintah atau penguasa belum banyak memberi kesempatan bagi semua lapisan masyarakat mengembangkan potensinya secara maksimal. Bangsa Indonesia belum terlambat mewujudkan masyarakat madani, asalkan semua potensi sumber daya manusia mendapat kesempatan berkembang dan dikembangkan. Mewujudkan masyarakat madani banyak tantangan yang harus dilalui. Untuk itu perlu adanya strategi peningkatan peran dan fungsi masyarakat dalam mengangkat martabat manusia menuju masyarakat madani itu sendiri. Akhir-akhir ini sering muncul ungkapan dari sebahagian pejabat pemerintah, politisi, cendekiawan, dan tokoh-tokoh masyarakat tentang masyarakat madani (sebagai terjemahan dari kata civil society). Tanpaknya, semua potensi bangsa Indonesia dipersiapkan dan diberdayakan untuk menuju masyarakat madani yang merupakan cita-cita dari bangsa ini. Masyarakat madani diprediski sebagai masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi budaya, adat istiadat, dan agama. Demikian pula, bangsa Indonesia pada era reformasi ini diarahkan untuk menuju masyarakat madani, untuk itu kehidupan manusia Indonesia akan mengalami perubahan yang fundamental yang tentu akan berbeda dengan kehidupan masayakat pada era orde baru. Kenapa, karena dalam masyarakat madani yang dicita-citakan, Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 1
  • 3. dikatakan akan memungkinkan "terwujudnya kemandirian masyarakat, terwujudnya nilai- nilai tertentu dalam kehidupan masyarakat, terutama keadilan, persamaan, kebebasan dan kemajemukan [pluraliseme]" , serta taqwa, jujur, dan taat hukum. Konsep masyarakat madani merupakan tuntutan baru yang memerlukan berbagai torobosan di dalam berpikir, penyusunan konsep, serta tindakan-tindakan. Dengan kata lain, dalam menghadapi perubahan masyarakat dan zaman, “diperlukan suatu paradigma baru di dalam menghadapi tuntutan-tuntutan yang baru, demikian kata filsuf Kuhn. Karena menurut Kuhn, apabila tantangan-tantangan baru tersebut dihadapi dengan menggunakan paradigma lama, maka segala usaha yang dijalankan akan memenuhi kegagalan". Berdasarkan apa yang dikemukakan di atas, maka kami sebagai wakil dari mahasiswa Indonesia yang cinta akan tanah air dan ingin melakukan perubahan dinegeri ini berusaha berjuang mewujudkan cita negara melalui berbagi hal, termasuk melalui tulisan yang berjudul “Menuju Masyarakat Madani” ini. Kami berharap dengan tulisan ini kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia terutama para Mahasiswa Indonesia bisa menjalankan peran masing-masing untuk mewujudkan masyarakat madani di Indonesia. B. Landasan Undang-undang Tentang Masyarakat Madani Cita negara madani dan demokratis nyata ada di dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ide mengenai masyarakat madani dan demokratis yang tertuang dalam Pembukaan bahkan dipertahankan untuk tidak dirubah manakala bangsa ini melakukan reformasi konstitusi. Amandemen konstitusi sejak 1999 bahkan menunjukkan komitmen kuat bangsa yang semakin mengkristal untuk hidup bernegara secara demokratis. Pembukaan UUD 1945 sebagai bagian tak terpisahkan dari konstitusitelah pula menegaskan bahwa negara yang dilahirkan ini adalah untuk mengabdi pada rakyat, mensejahterakan rakyat, bukan sebaliknya: rakyat melayani pemerintah. Pemerintah Negara Indonesia, demikian alinea IV Pembukaan UUD 1945, memiliki kewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Pemerintah dan negara ini ada untuk melindungi rakyatnya. Dalam negara Indonesia rakyatlah yang berdaulat . Pilihan Republik sebagai bentuk negara menunjukkan bahwa di dalam negara Indonesia yang berdaulat adalah orang banyak, bukannya sedikit orang entah yang mengejawantah dalam monarki maupun oligarki, walau kalau ditilik sejarahnya, negara Indonesia berasal dari himpunan ratusan kerajaan besar kecil. Inilah cita negara demokrasi yang digagas oleh para pendiri bangsa, dan terus dipertahankan oleh MPR manakala melakukan perubahan terhadap UUD 1945 sejak tahun 1999-2002. Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 2
  • 4. C. Rumusan Masalah a. Bagaimana konsep masyarakat madani? b. Apa saja Problematika masyarakat madani di Indonesia? c. Apakah masyarakat Indonesia sudah bisa dikatakan Madani ? d. Seperti apakah peran para akademisi dalam mewujudkan masyarakat madani? D. Tujuan a. Memahami serta mampu menerapkan konsep masyarakat madani dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. b. Mewadahi para pembaca untuk menyadari betapa pentingnya mewujudkan masyarakat madani. E. Manfaat a. Manfaat secara khusus i. Bagi penulis memperoleh pengetahuan dan kesdaran tentang betapa pentingnya masyarakat madani. b. Manfaat secara umum i. Karya ilmiah ini dapat secara lansung digunakan sebagai salah satu media untuk mengenalkan kepada seluruh komponen masyarakat tentang konsep serta pentinganya bermasyarakat madani. Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 3
  • 5. BAB II KAJIAN PUSTAKA Makna Civil Society “Masyarakat sipil” adalah terjemahan dari civil society. Konsep civil society lahir dan berkembang dari sejarah pergumulan masyarakat. Cicero adalah orang Barat yang pertama kali menggunakan kata “societies civilis” dalam filsafat politiknya. Konsep civil society pertama kali dipahami sebagai negara (state). Secara historis, istilah civil society berakar dari pemikir Montesque, JJ. Rousseau, John Locke, dan Hubbes. Ketiga orang ini mulai menata suatu bangunan masyarakat sipil yang mampu mencairkan otoritarian kekuasaan monarchi-absolut dan ortodoksi gereja (Larry Diamond, 2003: 278). Gellner (1995:2) menyatakan bahwa masyarakat madani akan terwujud manakala terjadi tatanan masyarakat yang harmonis, yang bebas dari eksploitasi dan penindasan. Pendek kata, masyarakat madani ialah kondisi suatu komunitas yang jauh dari monopoli kebenaran dan kekuasaan. Kebenaran dan kekuasaan adalah milik bersama. Setiap anggota masyarakat madani tidak bisa ditekan, ditakut-takuti, dicecal, diganggu kebebasannya, semakin dijauhkan dari demokrasi, dan sejenisnya. Oleh karena itu, perjuangan menuju masyarakat madani pada hakikatnya merupakan proses panjang dan produk sejarah yang abadi dan perjuangan melawan kezaliman dan dominasi para penguasa menjadi ciri utama masyarakat madani. Cornelis Lay melihatsubstansi civil society mengacu kepada pluralitas bentukdarikelompok-kelompokindependen (asosiasi, lembagakolektivitas, perwakilankepentingan) dansekaligus sebagai raut-raut dari pendapat umum dan komunikasi yang independen.Ia adalah agen, sekaligushasildaritransformasisosial (Cornelis Lay, 2004: 61). Sementara menurut Haynes, tekanan dari “masyarakat sipil” sering memaksa pemerintah untuk mengumumkan program-program demokrasi, menyatakan agenda reformasi politik, merencanakandanmenyelenggarakanpemilihanumummultipartai, yang demi kejujurandiawasiolehtim pengamat internasional (Jeff Haynes, 2000: 28). Menurut AS Hikam, civil society adalahsatuwilayah yang menjaminberlangsungnyaprilaku, tindakan, danrefleksimandiri, tidakterkungkungolehkehidupan material, dan tidakterserap di dalamjaringan- jaringankelembagaanpolitikresmi. Ciri-ciri utama civil society, menurut AS Hikam, adatiga, Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 4
  • 6. yaitu: (1) adanya kemandirian yang cukup tinggi dari individu-individu dan kelompok- kelompok dalam masyarakat, utamanya ketika berhadapan dengan negara; (2) adanyaruangpublikbebassebagaiwahanabagiketerlibatanpolitiksecara aktif dari warga negara melalui wacana dan praktis yang berkaitan dengan kepentingan publik, dan (3) adanya kemampuan membatasi kuasanegara agar iatidakintervensionis. Dalam arti politik, civil society bertujuanmelindungiindividuterhadapkesewenang- wenangannegaradanberfungsisebagai kekuatan moral yang mengimbangi praktik-praktik politik pemerintah dan lembaga-lembaga politik lainnya.Dalam arti ekonomi, civil society berusaha melindungi masyarakat danindividuterhadapketidakpastian global dancengkeramankonglomerasidenganmenciptakanjaringan ekonomi mandiri untuk kebutuhan pokok, dalam bentuk koperasi misalnya.Oleh karena itu, prinsip civil society bukanpencapaiankekuasaan, tetapidiberlakukannyaprinsip- prinsipdemokrasidanharusselalumenghindarkandiridarikooptasidaripihakpenguasa (Haryatmoko, 2003: 212). Perbedaan lain antara civil society danmasyarakatmadaniadalah civil society merupakan buah modernitas, sedangkanmodernitasadalahbuahdarigerakanRenaisans; gerakanmasyarakatsekuler yang meminggirkanTuhan. Sehingga civil society mempunyai moral-transendental yang rapuh karena meninggalkan Tuhan.SedangkanmasyarakatmadanilahirdaridalambuaiandanasuhanpetunjukTuhan. Dari alasaniniMaarifmendefinisikanmasyarakatmadanisebagaisebuahmasyarakat yang terbuka, egalitar, dantoleranataslandasan nilai-nilai etik-moral transendental yang bersumber dari wahyu Allah (A. SyafiiMaarif, 2004: 84) Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 5
  • 7. BAB III PEMBAHASAN A. Konsep Masyarakat Madani 1. Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani Berbagai upaya dilakukan dalam mewujudkan masyarkat madani, baik yang berjangka pendek maupun yang berjangka panjang. Untuk yang berjangka pendek , dilaksanakn dengan memilih dan menempatkan pemimpin-pemimpin yang dapat dipercaya (credible), dapat diterima (acceptable), dan dapat memimpin (capable). Jika dicari akar sejarahnya, maka dapat dilihat bahwa dalam masyarakat Yunani kuno masalah ini sudah mengemuka. Rahardjo (1997) menyatakan bahwa istilah civil society sudah ada sejak zaman sebelum masehi. Orang yang pertama kali yang mencetuskan istilah civil society ialah Cicero (106-43 SM), sebagai orator Yunani kuno. Civil society menurut Cicero ialah suatu komunitas politik yang beradab seperti yang dicontohkan oleh masyakat kota yang memiliki kode hukum sendiri. Dengan konsep civil society (kewargaan) dan urbanity (budaya kota), maka kota dipahami bukan hanya sekerdar konsentrasi penduduk, melainkan juga sebagai pusat peradaban dan kebudayaan. Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep civil society, juga berdasarkan pada konsep negara-kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada tahun 622M. Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamadhun (masyarakat yang beradaban) yang diperkenalkan oleh Ibn Khaldun, dan konsep Al Madinah al fadhilah (Madinah sebagai Negara Utama) yang diungkapkan oleh filsuf Al Farabi pada abad pertengahan (Rahardjoseperti yang dikutip Nurhadi, 1999). Menurut Dr. Ahmad Hatta, peneliti pada Lembaga Pengembangan Pesantren dan Studi Islam, Al Haramain, Piagam Madinah adalah dokumen penting yang membuktikan betapa sangat majunya masyarakat yang dibangun kala itu, di samping juga memberikan penegasan mengenai kejelasan hukum dan konstitusi sebuah masyarakat. Bahkan, dengan menyetir pendapat Hamidullah (First Written Constitutions in the World, Lahore, 1958), Piagam Madinah ini adalah konstitusi tertulis pertama dalam sejarah manusia. Konstitusi ini secara mencengangkan telah mengatur apa yang sekarang orang ributkan tentang hak-hak sipil (civil rights), atau lebih dikenal dengan hak asasi manusia (HAM), jauh sebelum Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 6
  • 8. Deklarasi Kemerdekaan Amerika (American Declaration of Independence, 1997), Revolusi Prancis (1789), dan Deklarasi Universal PBB tentang HAM (1948) dikumandangkan. Sementara itu konsep masyarakat madani, atau dalam khazanah Barat dikenal sebagai civil society (masyarakat sipil), muncul pada masa pencerahan (Renaissance) di Eropa melalui pemikiran John Locke (abad ke-18) dan Emmanuel Kant (abad ke-19). Sebagai sebuah konsep, civil society berasal dari proses sejarah panjang masyarakat Barat yang biasanya dipersandingkan dengan konsepsi tentang state (negara). Dalam tradisi Eropa abad ke-18, pengertian masyarakat sipil ini dianggap sama dengan negara (the state), yakni suatu kelompok atau kesatuan yang ingin mendominasi kelompok lain. Barulah pada paruh kedua abad ke-18, terminologi ini mengalami pergeseran makna. Negara dan masyarakat madani kemudian dimengerti sebagai dua buah entitas yang berbeda. Bahkan kemudian, Kant menempatkan masyarakat madani dan negara dalam kedudukan yang berlawanan, yang kemudian dikembangkan oleh Hegel, menurutnya masyarakat madani merupakan subordinatif dari negara. Adapun tokoh yang pertama kali menggagas istilah civil society ini adalah Adam Ferguson dalam bukunya ”Sebuah Esai tentang Sejarah Masyarakat Sipil (’An Essay on The History of Civil Society’)” yang terbit tahun 1773 di Skotlandia. Ferguson menekankan masyarakat madani pada visi etis kehidupan bermasyarakat. Pemahamannya ini digunakan untuk mengantisipasi perubahan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri, dan munculnya kapitalisme, serta mencoloknya perbedaan antara individu. 2. Pengertian Masyarakat Madani Masyarakat madani (civil society) dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya. Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah: memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang beda-beda Menurut para ahli : 1. Zbigniew Rew, masyarakat madani merupakan suatu yang berkembang dari sejarah, yang mengandalkan ruang dimana individu dan perkumpulan tempat mereka bergabung bersaing satu sama lain guna mencapai nilai-nilai yang mereka yakini. 2. Han-Sung, masyarakat madani merupakan sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hak-hak dasar individu. Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 7
  • 9. 3. Kim Sun Hyuk, masyarakat madani adalah suatu satuan yang terdiri dari kelompok- kelompok yang secara mandiri menghimpun dirinya dan gerakan-gerakan dalam msyarakat yang secara relative. 4. Thomas Paine, masyrakat madani adalah ruang dimana warga dapat mengembangkan kepribadian dan memberi peluang bagi pemuasan kepentingannya secara bebas dan tanpa paksaan 5. Hegel, masyarakat madani merupakan kelompok subordinatif dari Negara, 6. BlakeleydanSuggate (1997), masyarakatmadaniseringdigunakanuntuk menjelaskan “the sphere of voluntary activity which takes place outside of government and the market. 7. Munawir (1997) Istilahmadanisebernarnyaberasaldaribahasa Arab, madaniy. Kata madaniy berakar dari kata kerja madana yang berarti mendiami, tinggal, atau membangun. Kemudian berubah istilah menjadi madaniy yang artinya beradab, orang kota, orang sipil, dan yang bersifat sipil atau perdata. Dengan demikian, istilah Madaniy dalam bahasa Arab mempunyai banyak arti. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani pada prinsipnya memiliki multimakna, yaitu masyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi etika dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi, konsisten memiliki bandingan, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral, mengakui, emansipasi, dan hak asasi, namun yang paling dominan adalah masyarakat yang demokratis. Secara global bahwa dapat disimpulkan yang dimaksud dengan masyarakat madani adalah sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri dihadapan penguasa dan Negara, yang memiliki ruang publik dalam mengemukakan pendapat, adanya lembaga- lembaga yang mandiri yang dapat mengeluarkan aspirasi dan kepentingan publik. 3. Ciri-ciri Masyarakat Madani Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah. Memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang berbeda – beda. Bila merujuk pada pengertian dalam Bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer. Menurut Blakeley dan Suggate (1997), masyarakat madani sering digunakan untuk menjelaskan “the sphere of voluntary activity which takes place outside of government and the market”. Merujuk pada Bahmuller (1997), ada beberapa karakteristik masyarakat madani, antara lain ; Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 8
  • 10. 1. Terintegrasinya individu – individu dan kelompok – kelompok eksklusif ke dalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial. 2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan – kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan – kekuatan alternatif. 3. Terjembataninya kepentingan – kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi – organisasi volunter mampu memberikan masukan – masukan terhadap keputusan – keputusan pemerintah. 4. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu – individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. 5. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga – lembaga sosial dengan berbagai perspektif. Dari beberapa ciri tersebut, kiranya dapat dikatakan bahwa “masyarakat madani adalah sebuah masyarakat demokratis di mana para anggotanya menyadari akan hak – hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan – kepentingan. Di mana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas – luasnya bagi kreativitas warga negara untuk mewujudkan program – program pembangunan di wilayahnya. Namun demikian, masyarakat madani bukanlah masyarakat yang sekali jadi, yang hampa udara, taken for granted. Masyarakat madani adalah konsep yang cair dibentuk dari proses sejarah yang panjang dan perjuangan yang terus – menerus. Dengan demikian kita sebenarnya memiliki tiga visi mengenai masyarakat sipil dan negara. Pertama, kehadiran masyarakat sipil hanya bersifat sementara dalam perkembangan masyarakat. Karena kecenderungannya untuk rusak dari dalam, maka pada akhirnya masyarakat sipil akan ditelan oleh negara, yakni sebuah negara ideal, yang merupakan taraf perkembangan masyarakat yang tertinggi. Kedua, karena negara hanya cerminan saja dari masyarakat sipil dan berfungsi melayani individu yang serakah, maka negara akan diruntuhkan atau runtuh dengan sendirinya dalam suatu revolusi proletar. Jika negara lenyap, maka yang tinggal hanya masyarakat, yakni suatu masyarakat tanpa kelas. Dan ketiga, visi yang melihat bahwa masyarakat sipil tidak saja bisa menjadi benteng kelas yang memegang hegemoni, dalam hal ini kelas borjuasi, tetapi bisa pula menjalankan fungsi etis dalam mendidik masyarakat dan mengarahkan perkembangan ekonomi yang melayani kepentingan masyarakat. Di lain pihak, masyarakat sipil sendiri juga terdiri dari organisasi-organisasi yang melayani kepentingan umum, atau memiliki rasionalitas dan mampu mengatur dirinya Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 9
  • 11. sendiri secara bebas. Bisa terjadi keduanya saling mendukung, dalam arti buruk maupun baik dari segi kepentingan umum. 4. Syarat Masyarakat Madani Bila kita kaji, masyarakat di negara – negara maju sudah dapat dikatakan sebagai masyarakat madani. Maka, ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi masyarakat madani. Yakni adanya democratic government (pemerintahan demokratis yang dipilih dan berkuasa secara demokratis) dan democratic civilian (masyarakat sipil yang sanggup menjunjung tinggi nilai – nilai civil security, civil responsibility, dan civil resilience). Apabila diurai, dua kriteria tersebut menjadi tujuh prasyarat masyarakat madani. Antara lain sebagai berikut ; 1. Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat 2. Berkembangnya modal manusia (human capital) dan modal sosial (social capital) yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas – tugas kehidupan dan terjalinnya kepercayaan dan relasi sosial antar kelompok 3. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan. Dengan kata lain, terbukanya akses terhadap berbagai pelayanan sosial 4. Adanya hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat dan lembaga – lembaga swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum di mana isu – isu kepentingan bersama dan kebijakan publik dapat dikembangkan 5. Adanya kohesifitas antar kelompok dalam masyarakat serta tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan 6. Terselenggaranya sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga – lembaga ekonomi, hokum, dan sosial berjalan secara produkitf dan berkeadilan sosial 7. Adanya jaminan, kepastian, dan kepercayaan antara jaringan – jaringan kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi antar mereka secara teratur, terbuka, dan terpercaya. Tanpa prasyarat tersebut, maka masyarakat madani hanya akan berhenti pada jargon. Masyarakat madani akan terjerumus pada masyarakat “sipilisme” yang sempit yang tidak ubahnya dengan paham militerisme yang anti demokrasi dan sering melanggar hak asasi manusia. Dengan kata lain, ada beberapa rambu yang perlu diwaspadai dalam proses Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 10
  • 12. mewujudkan masyarakat madani (DuBois dan Milley, 1992). Rambu – rambu tersebut dapat menjadi jebakan yang menggiring masyarakat menjadi sebuah entitas yang bertolak belakang dengan semangat negara dan bangsa. B. PROBLEMATIKA MASYARAKAT MADANIDI INDONESIA 1. Paradigma Dan Praktek Masyarakat Madani Di Indonesia Dalam kultur masyarakat indonesia kita mengetahui bahwa ada banyak sekali perbedaan nilai dan norma yang terdapat didalamnya, lewat budayanya itulah masyarakat memandang fenomena yang terjadi di Indonesia ini dan mereka merespon dengan prilaku yang sangat beragam, sehingga hal ini menjadi dasar susahnya untuk memberi pemahaman dengan satu cara, artinya membutuhkan konsep kemadanian yang mampu menimbang serta mendukung kultur yang mereka miliki yang nantinya akan mempengaruhi paradigmanya terhadap konsep masyarakat madani ini. Kemudian pada point yang kedua kita memiliki masalah yang sangat jelas dan rumit di Indonesia yakni tentang praktik konsep kemadanian ini. Jika kita memandang sekilas tentu kita akan segera berkomentar bahwa di Indonesia masyarakat madani ini tidak terwujud. Kita dapat melihat bukti yang sangat nyata terjadi dikalangan masyarakat, contohnya kriminalitas yang semakin tinggi di indonesia. Bahkan anak-anak bangsa sudah banyak terkontaminasi moral buruk. Hal ini tentu berita yang menyakitkan bagi cita-cita indonesia untuk membentuk masyarakat yang cerdas dan sejahtera serta membuat bangsa menjadi terlihat sangat menyedihkan. Dan tentu dengan mudah bisa kita simpulkan bahwa di indonesia tidak terterapnya praktik masyarakat madani. Contoh lain yang bisa kita lihat yaitu maraknya perselisihan antar pelajar, antar suku bahkan antar kampung. Betapa besar petaka akibat perbuatan buruk macam ini. Jadi hal ini menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman terhadap konsep masyarakat madani di indonesia. 2. Hambatan Penerapan Masyarakat Madani di Indonesia Menurut hemat kami hambatan terbesar yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani adalah kebodohan, kebodohan dalam hal ini mencakup seluruh unsur kehidupan, yang menyebabkan banyak masyarakat yang apatis serta fanatik terhadap golongan. Hal ini menjadi dasar terjadinya kriminalitas, kemiskinan, serta kebobrokan Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 11
  • 13. masyarakat indonesia. Adapun hambatan lain yang dihadapi adalah merupakan bagian dari tindak kebodohan. C. KONTRADIKSI PRINSIP MADANI DENGAN PENERAPAN POLITIK, EKONOMI SERTA HUKUM DI INDONESIA Dalam analisis kami, kami mendapatkan hal yang sangat menyedihkan, dimana prinsip masyarakat madani sangat bertolak belakang dengan keadaan Indonesia sekarang ini. Di bawah ini kami akan menguraikan dari beberapa aspek sbb: 1. Aspek politik Dewasa ini kita melihat kondisi politik Indonesia yang sangat memalukan, terlihat perebutan kekuasaan yang mencolok dimana partai-partai politik menunjukkan kefanatikannya terhadap kelompoknya. Saling menjatuhkan, mementingkan keuntungan partai bukan rakyat, seolah-olah merebut kue yang lunak hingga ia hancur. Begitulah keadaan indonesia, orang-orang yang berkedudukan saling memperebutkan kekuasaan serta saling menjatuhkan yang menyebabkan kehancuran. Tidak sesuai sekali dengan konsep madani yang menanamkan nilai kebersamaan. 2. Ekonomi Dalam konsep masyarakt madani, segala tindakan ekonomi haruslah menguntungkan semua pihak. Tapi lihatlah keadaan ekonomi di Indonesia sekarang, betapa menyedihkan, praktek kapitalis merajalela, yang miskin makin miskin yang kaya makin rakus. Banyaknya pelaku ekonomi yang tidak memperdulikan halal haramnya suatu tindakan, ideologi materialis telah menjadi ciri khas yang sangat nampak jelas dalam praktik ekonomi di indonesia. Tujuan utamanya adalah untung baru memberi manfaat, bukan memberi manfaat baru untung. 3. Hukum Ingin menangis rasanya melihat ketidak adilan yang dipertontonkan oleh para pejuang-pejuang kebobrokan bangsa kita. Sudikah kita diperlakukan tak wajar dalam proses hukum sedang ada orang yang lebih hebat kesalahannya diperlakukan dengan hormat??. Adakah pemerintah yang setia bersahaja demi bangsa? Adakah pemerintah yang setia berjuang demi rakyat? Adakah pemerintah yang rela berkorban demi keadilan? Jawabannya adalah TIDAK kecuali hanya 5% . namun yang ditampakkan seolah 100% dengan permainan busuk yang dimaknakan agung dengan kata “Dari rakyat Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 12
  • 14. Untuk Rakyat”. Kata-kata tersebut hanya berlaku untuk penderitaan rakyat atau dengan kata lain Rakyat yang menderita adalah untuk rakyat dan rakyat yang mendapat kedudukan itulah perhatianku. Bolehkah kita mengatakan itu madani, tidak itu adalah edan-ni dengan bungkus kualitas tinggi. D. PERAN AKADEMISI DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI Dalam subbab ini kami akan menjelaskan secara gamblang tentang peran Mahasiswa dalam mewujudkan masyarakat madani. Mahasiswa, makna yang luar biasa terkandung didalamnya seharusnya segera membludak dalam bentuk wujud perbuatan bukan menjadi mahasiswa yang apatis. Tempat bagi mahasiswa dalam mewujudkan masyarakat madani haruslah berada pada barisan depan. Berikut uraian kami tentang cara yang bisa ditempuh untuk memaksimalkan peran tersebut. Menajamkan fungsi pewacanaan Dengan kemampuan akademik yang dimiliki, mahasiswa seharusnya mampu menjadi ujung tombak penyadaran terhadap masyarakat dengan pewacanaan. Ada banyak hal yang bisa disampaikan mahasiswa melalui hal ini, mulai dari masalah kemiskinan, kriminalitas, ataupun kebobrokan sistem penyelenggaraan negara. Lewat wadah ini, kita bisa membentuk kesadaran masyarakat. Pengabdian lewat baksos jasa Ada sebuah program yang sangat luar biasa dan belum banyak dilakukan oleh mahasiswa, yaitu Desa Binaan. Melalui program ini mahasiswa secara lansung akan mengambil peran pengabdian terhadap masyarakat. Ada banyak anak-anak desa yang sangat menyedihkan keadaan moralnya, kontaminasi serta prilaku imitasi terhadap budaya busuk yang ditampilkan di dunia maya sudah menjadi ciri khas dibanyak pedesaan. Maka jika melihat keadaan itu seharusnya kita merasa bertanggung jawab atas itu dengan membagi kefahaman kita terhadap mereka, dan itu bisa kita lakukan dengan program Baksos Jasa. Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 13
  • 15. BAB IV PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulakn sebagai berikut : a. Menyarakat madani merupakan suatu wujud masyarakat yang memiliki kemandirian aktivitas dengan ciri: universalitas, supermasi, keabadian, pemerataan kekuatan, kebaikan dari dan untuk bersama, meraih kebajikan umum, piranti eksternal, bukan berinteraksi pada keuntungan, dan kesempatan yang sama dan merata kepada setiap warganya. ciri masyarakat ini merupakan masyarakat yang ideal dalam kehidupan. Untuk Pemerintah pada era reformasi ini, akan mengarakan semua potensi bangsa berupa pendidikan, ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, militer, kerah masyarakat madani yang dicita-citakan. b. Di indonesia konsep masyarakat madani ini sangat bertolak belakang dengan penerapannya. Politik, ekonomi, sosbud serta hukum di Indonesia telah jauh dari nilai kemadanian malah sebaliknya Edan-ni. Namun kita harus melihat positifnya, bahwa masih ada kesempatan besar untuk memperbaiki masyarakat kita yang sudah mendekatai taraf menyedihkan ini. c. Mahasiswa seharusnya mampu berperan untuk mewujudkan masyarakat madani. Berbagai cara bisa ditempuh mahasiswa untuk hal itu. Misalnya: lewat pewacanaan, pengabdian berupa desa binaan, serta membangun skill kewirausahaan. Saran Bagi kita semua, janganlah kita menjadi orang yang apatis, apapun posisi kita baik mahasiswa, dosen, guru atau wirausaha seharusnya segera mengambil peran untuk mewujudkan masyarakat madani. Tidaklah pantas kita berbangga dengan status kita sekarang ini jika kita belum mampu untuk bermanfaat bagi masyarakat. Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 14
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Azizi, AQodriAbdillah. 2000. MasyarakatmadaniAntaraCitadanFakta: KajianHistoris- Normatif. Dalam Ismail SM dan Abdullah Mukti, Pendidikan Islam, DemokratisasidanMasyarakatMadani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hamim, Thoha. 2000. Islam dan Civil society (Masyarakatmadani): TinjauantentangPrinsipHuman Rights, Pluralism dan Religious Tolerance. Dalam Ismail SM dan Abdullah Mukti, Pendidikan Islam, DemokratisasidanMasyarakatMadani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gamble, Andrew. 1988. An Introduction to Modern Social and Political Thought. Hongkong: Macmillan Education Ltd. Hidayat, Komaruddindan Ahmad Gaus AF. 1998. Pasing Over: Melintas Batas Agama. Jakarta: GramediaPustakaUtama. Hal.xiv. Ismail, Faisal. 1999. NU, Gusdurism, danPolitikKyai. Yogyakarta: Tiara Wacana. Rumadi. 1999. Civil Society dan NU Pasca-Gus Dur. Kompas Online. 5 November 1999. Present by Mahasiswa matematika FKIP UNRAM “11” 15