SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
UCAPAN TERIMAKASIH
 I Putu Dedy Kastama Hardy, SKM., MPH
Penguji I
 Ni Luh Gde Ari Natalia Yudha, SKM., MPH
Penguji II
 Made Agus Sugianto, SKM., M.Kes Pend
Penguji III
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN, SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS DHYANA PURA
BADUNG
2020
ANALISIS PEMANFAATAN DANA KAPITASI OLEH PUSKESMAS
DALAM PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
DI KABUPATEN BANGLI
OLEH : NI LUH WIDYA ASRI PRATIWI
NIM : 19120706051
LATAR BELAKANG
Salah satu strategi untuk mencapai
Indonesia Sehat 2025 yaitu dengan
pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN).
Program ini merupakan bagian dari
Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Penyelenggaraan program jaminan
sosial dilakukan oleh BPJS
BPJS Kesehatan berwenang untuk
mengadakan kontrak kerja dengan
fasilitas kesehatan dan mempunyai tugas
untuk membayarkan manfaat dan atau
biaya pelayanan kesehatan sesuai
dengan ketentuan program Jaminan
Sosial.
Pelayanan kesehatan dasar yang
diberikan oleh Puskesmas kepada
peserta dalam program JKN wajib
dibayar oleh BPJS Kesehatan dengan
tarif kapitasi dan tarif non kapitasi.
O1 02
03 04 Kabupaten Bangli merupakan salah
satu Kabupaten di Provinsi Bali,
memiliki 12 Puskesmas yang terdaftar
sebagai FKTP yang bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan dan seluruh
Puskesmas berstatus belum menjadi
BLUD (Badan Layanan Umum Daerah).
v
LATAR BELAKANG
Laporan JKN Kabupaten Bangli Tahun
2019 terlihat bahwa penerimaan kapitasi
tahun 2019 terdapat dana sisa sebesar
25,06% dari total penerimaan kapitasi.
Kabupaten Bangli belum memiliki
formularium daerah sehingga
tidak bisa membelanjakan dana
operasional JKN untuk pembelian
obat-obatan. Penyediaan obat
untuk di Puskesmas selama ini
berdasarkan formularium Nasional
pembelanjaan menggunakan
anggaran dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangli.
Study pendahuluan:
“Dana silpa terjadi dari awal
berlakuknya dana kapitasi yaitu
tahun 2014. Tidak pernah
Puskesmas merealisasikan dana
kapitasi sebesar 100%. Yang
menjadi penyebabnya adalah
dana operasional yang
dialokasikan 40% tidak pernah
teralisasi. yang terealisasi 100%
hanya dana jasa pelayanan yang
dialokasikan sebesar 60%. ”
Tidak diserapnya dana operasional
secara maksimal disebabkan
karena tidak bisa menggunakan
dana operasional pembelanjaan
obat-obatan.
Terjadi penumpukan dana silpa
setiap tahunnya , karena tidak
bisa digunakan sesuai dengan
syarat pada PMK No. 21 Tahun
2016, yaitu penumpukan pada
dana operasional
1
2
4
3
5
v
RUMUSAN
MASALAH
Bagaimanakah Pemanfaatan Dana Kapitasi Oleh
Puskesmas Dalam Penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Bangli?
3
TUJUAN
PENELITIAN
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
1. Menggambarkan pemanfaatan dana kapitasi JKN di Kabupaten Bangli.
2. Menggambarkan permasalahan pemanfaatan yang terjadi pada dana
kapitasi di Kabupaten Bangli.
MANFAAT TEORITIS
Untuk menambah wawasan dan bahan informasi yang dapat dijadikan
sebagai bahan refrensi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
adiministrasi kebijakan kesehatan
MANFAAT PRAKTIS
1. Bagi mahasiswa
2. Bagi Universitas Dhyana Pura,
3. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dan 12 Puskesmas yang
berada diwilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli.
MANFAAT
PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA
Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan
1. Pengertian
2. Kepersertaan
3. Hak dan kewajiban
4. Manfaat
Kapitasi
Suatu metode pembayaran dalam pelayanan kesehatan.
Dalam hal JKN ini, kepala berarti orang atau peserta atau
anggota program BPJS Kesehatan.
Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional
Meliputi: Faktor SDM, kelengkapan sarana dan prasarana,
lingkup pelayanan, komitmen pelayanan menjadi pertimbangan
dalam menentukan besaran tarif kapitasi bagi puskesmas
Pemanfaatan Dana Kapitasi
Jaminan Kesehatan Nasional
Pada Fasilitas Kesehatan
1. Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan
2. Biaya Operasional Pelayanan Kesehatan
3. Pemanfaatan Sisa Dana Kapitasi
: Variabel yang tidak ditulis
: Variabel yang teliti
Keterangan:
Sumber : PMK No. 21 Tahun 2016
Kerangka Konsep
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Operasional Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
1 Pemanfatan Dana
Kapitasi JKN
Penggunaan dana kapitasi untuk
pembayaran jasa pelayanan
kesehatan dan biaya operasional
yang bersumber dari dana kapitasi
JKN.
Wawancara
mendalam,
observasi
telaah
dokumen
Pedoman
wawancara
mendalam
Informasi/jawaban
informan dalam
bentuk transkip
Pemanfaatan
dana kapitasi
Pembayaran jasa
pelayanan
kesehatan tenaga
kesehatan dan non
kesehatan
Alokasi Dana Kapitasi untuk
pembayaran jasa pelayanan
dimanfaatkan untuk pembayaran jasa
pelayanan kesehatan bagi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan
yang melakukan pelayanan pada
FKTP. Pembagian jasa pelayanan
kesehatan kepada tenaga kesehatan
mempertimbangankan jenis
ketenagaan dan kehadiran.
Wawancara
mendalam,
observasi
telaah
dokumen
Pedoman
wawancara
mendalam
Informasi/jawaban
informan dalam
bentuk transkip
Pemanfaatan
dana kapitasi
Pembayaran
Jasa
Pelayanan
Kesehatan
tenaga
kesehatan dan
non kesehatan
1. Variabel jenis tenaga kesehatan dan non
kesehatan berdasarkan ketenagaan dinilai
sebagai berikut : tenaga medis, diberi nilai 150
(seratus lima puluh), tenaga apoteker atau
tenaga profesi keperawatan (Ners), diberi nilai
100 (seratus); tenaga kesehatan paling rendah
S1/D4, diberi nilai 80 (delapan puluh); tenaga
kesehatan D3, diberi nilai 60 (enam puluh);
tenaga non kesehatan paling rendah D3, atau
asisten tenaga kesehatan, diberi nilai 50 (lima
puluh) dan tenaga non kesehatan di bawah
D3, diberi nilai 25 (dua puluh lima).
2. Tenaga kesehatan yang merangkap tugas
administratif, diberi nilai sebagai berikut:
tambahan nilai 100 (seratus), untuk tenaga
yang merangkap tugas sebagai kepala FKTP;
tambahan nilai 50 (lima puluh), untuk tenaga
yang merangkap tugas sebagai bendahara
Dana Kapitasi JKN; dan tambahan nilai 30 (tiga
puluh), untuk tenaga yang merangkap tugas
sebagai Kepala Tata Usaha atau penanggung
jawab penatausahaan keuangan.
3. Tenaga kesehatan dan non kesehatan yang
merangkap tugas sebagai penanggung jawab
program atau yang setara, diberi tambahan
nilai 10 (sepuluh) untuk setiap program atau
yang setara.
Wawancara
mendalam,
observasi telaah
dokumen
Pedoman
wawancara
mendalam
Informasi/jawaban
informan dalam
bentuk transkip
Definisi Operasional Variabel
Pemanfaatan
dana kapitasi
Pembayaran
Jasa
Pelayanan
Kesehatan
tenaga
kesehatan dan
non kesehatan
4. Setiap tenaga kesehatan dan non kesehatan
yang memiliki masa kerja: 5 (lima) tahun
sampai dengan 10 (sepuluh) tahun diberi
tambahan nilai 5 (lima), 11 (sebelas) tahun
sampai dengan 15 (lima belas) tahun, diberi
tambahan nilai 10 (sepuluh), 16 (enam belas)
tahun sampai dengan 20 (duapuluh) tahun,
diberi tambahan nilai 15 (lima belas), 21 (dua
puluh satu) tahun sampai dengan 25 (dua puluh
lima) tahun, diberi tambahan nilai 20 (dua
puluh) dan lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun,
diberi tambahan nilai 25 (dua puluh lima).
5. Variabel kehadiran dinilai sebagai berikut: hadir
setiap hari kerja diberi nilai 1 (satu) poin per hari
dan terlambat hadir atau pulang sebelum
waktunya yang diakumulasi sampai dengan 7
(tujuh) jam, dikurangi 1 (satu)
poin. Ketidakhadiran karena sakit dan/atau
penugasan kedinasan oleh pejabat yang
berwenang paling banyak 3 (tiga) hari kerja
tetap diberikan nilai 1 (satu) poin per hari.
Wawancara
mendalam,
observasi telaah
dokumen
Pedoman
wawancara
mendalam
Informasi/jawaba
n informan dalam
bentuk transkip
Pemanfaatan
dana kapitasi
Pembayaran
Biaya
Operasional
Pemanfaatan dana kapitasi meliputi belanja obat-
obat, pembelian alat kesehatan, bahan medis habis
pakai dan biaya operasional pelayanan kesehatan
lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada peserta JKN yang terdaftar dan
mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Wawancara
mendalam,
observasi telaah
dokumen
Pedoman
wawancara
mendalam
Informasi/jawaba
n informan dalam
bentuk transkip
No Variabel Definisi Operasional Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
2 Permasalahan
Pemanfaatan
dana kapitasi JKN
Permasalah yang muncul dalam
pemanfaatan dana kapitasi JKN yang terdiri
dari dana untuk pembayaran jasa pelayanan
kesehatan dan biaya operasional yang
bersumber dari dana kpitasi JKN.
Wawancara
mendalam,
observasi telaah
dokumen
Pedoman
wawancara
mendalam
Informasi/jawaban
informan dalam
bentuk transkip
Masalah
pemanfaatan
dana kapitasi
Pembayaran jasa
pelayanan
kesehatan tenaga
kesehatan dan
non kesehatan
Masalah-masalah yang ditemukan saat
memanfaatan pembayaran jasa pelayanan
dimanfaatkan untuk pembayaran jasa
pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan
dan tenaga non kesehatan yang melakukan
pelayanan pada FKTP. Pembagian jasa
pelayanan kesehatan kepada tenaga
kesehatan mempertimbangankan jenis
ketenagaan dan kehadiran.
Wawancara
mendalam,
observasi telaah
dokumen
Pedoman
wawancara
mendalam
Informasi/jawaban
informan dalam
bentuk transkip
Masalah
pemanfaatan
dana kapitasi
untuk biaya
Operasional
Pelayanan
kesehatan
lainnya
Pemanfaatan dana kapitasi meliputi belanja
obat-obat, pembelian alat kesehatan, bahan
medis habis pakai dan biaya operasional
pelayanan kesehatan lainnya untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada
peserta JKN yang terdaftar dan
mendapatkan pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
Wawancara
mendalam,
observasi telaah
dokumen
Pedoman
wawancara
mendalam
Informasi/jawaban
informan dalam
bentuk transkip
Tehnik Purposive Sampling
Informan: Kepala Dinas,
pengelola program JKN
dan bendahara JKN Dinas
Kesehatan Kabupaten
Bangli.
Yang dibahas dalam penelitian
yaitu melihat gambaran dari
pemanfaatan dana kapitasi
JKN, permasalahan yang
ditemukan dalam pemanfaatan
dana kapitasi JKN oleh
Puskesmas di Kabupaten
Bangli.
Penelitian
deskriptif dengan
metode kualitatif
Tempat:
Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangli.
Waktu:
Bulan Februari s/d
April 2021
Ruang
Lingkup
Penelitian
Rancangan
Penelitian
1
Tempat dan
Waktu
Penelitian
2
Informan
Penelitian
METODE PENELITIAN
3
4
1. Pemilihan informan
2. Menyusun/merancang
pertanyaan yg akan diajukan
3. Menyiapkan instrumen
4. Melakukan wawancara
5. Analisis Data
6. Membahas hasil penelitian
7. Menyimpulkan hasil penelitian
1. Wawancara
mendalam
2. Penelusuran
dokumen
3. Dokumentasi
data/sumber
Menggunakan pedoman
wawancara dg pertanyaan
yang bersifat terbuka dan
mengutamakan opini atau
pendapat informan.
Alat bantu berupa alat tulis,
alat perekam (Handphone)
dan kamera untuk melakukan
dokumentasi.
Teknik
Pengumpulan
dan
Pengolahan
Data
Instrumen
Penelitian
5
Prosedur
Penelitian
6
Triangulasi
Sumber
METODE PENELITIAN
7
8
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Teknik Analisa Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data tematik
1
Transkip
Melakukan pengumpulan data
dan membuat transkrip data
dengan cara mendengarkan
berulang-ulang hasil rekaman
wawancara
Open Coding
Membaca berulang-ulang
transkrip data, peneliti dapat
menemukan makna data yang
signifikan dengan membuat
suatu open koding
Coding Selectif
Memilah kalimat atau
paragraf pada pernyataan-
pernyataan penting informan.
Kategori
Mengelompokkan data yang
tersedia sesuai katagori ke
dalam sebuah tema.
Tema
Tema yang sudah ada
dikelompokkan menjadi tema-
tema yang potensial.
Hasil
Tema yang potensial disusun
dalam bentuk tulisan hasil
penelitian
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Tempat Penelitian
Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli beralamat di Jalan
Brigen Ngurah Rai No. 18 Kawan Kecamatan Bangli
Kabupaten Bangli
Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan terdiri
dari, Unit Pelaksana Teknis yaitu Puskesmas Bangli,
Puskesmas Bangli Utara, Puskesmas Tembuku I,
Puskesmas Tembuku II, Puskesmas Susut I, Puskesmas
Susut II, Puskesmas Kintamani I, Puskesmas Kintamani
II, Puskesmas Kintamani III, Puskesmas Kintamani IV,
Puskesmas Kintamani V, Puskesmas Kintamani VI dan
UPT Laboratorium Daerah.
Pemanfaatan dana kaptasi JKN di Kabupaten Bangli tahun
2019 mengikuti aturan dari PMK No. 21 Tahun 2016
Tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN.
Skema Pemanfatan Dana Kapitasi JKN
Penelitian Yulianto (2016), menyimpulkan bahwa
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016
Tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional dan dukungan biaya operasional pada fasilitas
kesehatan tingkat pertama milik pemerintah daerah,
dikeluarkan sebagai solusi atas kekurangan atau
kelemahan regulasi sebelumnya akibat perkembangan
penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional, oleh
karena itu dengan ditetapkan regulasi tersebut
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
jaminan kesehatan nasioanl terutama pada fasilitas
kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah.
Pembagian jasa pelayanan terhadap tenaga kesehatan
dan non kesehatan pada Puskesmas wilayah kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli ditetapkan
berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
21 Tahun 2016 Tentang Penggunaan Dana Kapitasi
Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama, dengan alokasi jasa pelayanan
kesehatan 60% x Total penerimaan dana kapitasi.
Pemanfaatan Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan Tenaga Kesehatan Dan Non Kesehatan
Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN
1
“Alokasi kapitasi JKN untuk pembayaran jasa
pelayanan kesehatan untuk tenaga kesehatan dan
non kesehatan yang bekerja di Puskesmas, yang
ditentukan oleh masing-masing Puskesmas
berdasarkan dari Permenkes Nomor 21 Tahun 2016.”
Hasil penelitian dari Fitiraneti dkk (2017) bahwa
besaran dana kapitasi untuk petugas pelayanan
kesehatan ditentukan berdasarkan nilai poin.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Anggreini, dkk (2016) bahwa jasa pelayanan kesehatan
dibayarkan sesuai dengan komponen pendidikan,
jabatan, masa kerja, kinerja dan kehadiran.
Pemanfaatan Pembayaran Biaya Operasional Pelayanan Kesehatan
Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN
2
 Tidak ada biaya operasional untuk pembelian obat dan
bahan medis habis pakai.
Kabupaten Bangli belum memiliki formularium
daerah sehingga tidak bisa membelanjakan dana
operasional untuk pembelian obat-obatan.
 Terdapat satu Puskesmas yang tidak melakukan
pembelajaan alat kesehatan yaitu Puskesmas Susut I
“Tahun 2019 ada satu Puskesmas yang tidak
melakukan pembelanjaan alat kesehatan yaitu
Puskesmas Susut I, ini disebabkan karena beberapa
kendala yang dihadapi saat proses pengadaan alat-
alat kesehatan sehingga dari waktu yang telah
ditentukan”
 Biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya dari
dana kapitasi JKN terealisasikan pada semua
Puskesmas yang ada di Kabupaten Bangli.
“Semua Puskesmas pada tahun 2019 mebelanjakan
dana kapitasi JKN untuk biaya operasional pelayanan
kesehatan lainnya. Realisasi dana tersebut digunakan
untuk pemeliharaan ringan Sarpras Puskesmas,
Puskesmas Keliling, dukungan operasional SIM,
operasional pelayanan kesehatan, kegiatan gedung
dan peningkatan kapasitas SDM.”
Penggunaan dana kapitasi JKN di Kabupaten Bangli belum maksimal
terutama pada biaya operasional
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulianto
dan Nadjib (2016) yang meneliti tentang Pemanfaatan Dana Kapitasi oleh
Puskesmas di Kota Lubuklinggau tahun 2014-2016 menyimpulkan bahwa
penggunaan dana kapitasi Puskesmas di Kota Lubuk-linggau sudah sesuai
dengan penggunaannya tetapi dalam hal pencapaian realisasi dana
kapitasi masih belum maksimal terutama di penggunaan biaya operasional.
Sisa dana kapitasi puskesmas sebagian besar berasal dari sisa dukungan
operasional, bukan berasal dari sisa jasa pelayanan.
Permasalahan Pemanfaatan Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan
Tenaga Kesehatan Dan Non Kesehatan
Permasalahan Dana Kapitasi JKN
1
“Tahun 2019 sampai dengan sekarang tidak ada masalah
dalam pemanafaatan dana kapitasi untuk pembayaran jasa
pelayanan kesehatan, semua sudah berdasarkan dari
ketentuan-ketentuan dari Permenkes No. 21 tahun 2016.”
Pembagian jasa pelayanan kesehatan menggunakan poin
yang tergadang menimbulkan kecemburuan di diantara
sesama pegawai Puskesmas, hal ini sejalan dengan hasil
penelitian dari Firianeti dkk (2017) bahwa besaran dana
kapitasi untuk petugas pelayanan kesehatan ditentukan
berdasarkan nilai poin yang menimbulkan kecemburuan
sesama petugas kesehatan.
Realisasi pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan
tidak jauh dari yang ditetapkan berdasarkan PMK
No 21 Tahun 2016 Tentang Penggunaan Dana
Kapitasi JKN sebanyak 60%.
Yulianto dan Nadjib (2016) yang dilakukan di Kota Lubuk
Lingau yaitu sisa penggunaan dana kapitasi Puskemas
sebagian besar berasal dari sisa dukungan operasional,
bukan berasal dari sisa jasa pelayanan.

Pengadaan obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai,
dan pengadaan barang/jasa yang terkait dengan dukungan
biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya dapat
dilakukan oleh SKPD dinas kesehatan kabupaten/kota
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengadaan tersebut dengan syarat :
 Mempertimbangkan ketersediaan yang dialokasikan
oleh pemerintah dan pemerintah daerah,
 Berpedoman pada formularium nasional,
 Dalam hal obat dan bahan medis habis pakai yang
dibutuhkan tidak tercantum dalam formularium nasional
dapat menggunakan obat lain termasuk obat
tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka
secara terbatas, dengan persetujuan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Permasalahan Pemanfaatan Biaya Operasional
Permasalahan Pemanfaatan Biaya Operasional
2
Tahun 2019 tidak ada dana kapitasi JKN di Kabupaten Bangli yang
digunakan untuk pengadaan obat
“Ya memang kami semenjak diberlakukan dana kapitasi, Kabupaten Bangli belum
pernah mengadakan pembelanjaan obat yang bersumber dari dana kapitasi JKN.
Pengadaan obat harus berdasarkan pada formularium Nasional atau daerah.
Pengadaan obat sudah menggunakan sumber dari sumber dana yang lain, lalu di
drop ke Puskesmas. Kabupaten Bangli belum memiliki formularium daerah.”
Pada penelitian Ariati (2016), juga memaparkan tentang belum ada aturan minimal
kesesuaian Fornakes dengan Formularium daerah. Saran dari hasil penelitian tersebut
perbaikan kepada stakeholder terkait berupa: memperbaiki dan melakukan sinkronisasi
aturan penggunaan obat yang bertentangan dengan FORNAS, memperbaiki
penyusunan RKO dan pengadaan melalui e-catalogue meminta Kemenkes melakukan
proses monitoring dan evaluasi sebagai dasar evaluasi kebijakan pengadaan obat serta
Kemenkes/LKPP/BPOM membangun SOP bersama untuk kegiatan yang melibatkan
pekerjaan lintas instansi dalam rangka memperkuat koordinasi.
Tahun 2019 tidak ada dana kapitasi JKN di Kabupaten Bangli yang
digunakan untuk pembelian bahan medis habis pakai
“Kendala yang ada dalam proses pengadaan dimana saat itu Dinas Kesehatan
hanya memiliki satu saja pejabat pengadaan yang harus mengurus seluruh
pengadaan dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, namun mulai tahun
2020 permasalahan sudah diatasi, dan masing-masing Puskesmas sudah
menggunakan dana kapitasi JKN untuk membeli BMHP.”
Permasalahan yang dihadapi: kekurangan SDM yang bertugas sebagai pejabat
pengadaan barang Dinas Kesehatan, hanya ada 1 orang yang bertugas.
Hasil penelitian dari Tampanatu dkk (2018),
memaparkan bahwa pejabat pengadaan
barang jasa di Kota Belitung belum dapat
melakukan perannya dalam melakukan
pengadaan barang dan jasa.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Undap dkk (2016) proses pengadaan bahan
habis pakai diadakan oleh Dinas Kesehatan
terhambat karena melalui proses e-katalog.
PENUTUP
KESIMPULAN SARAN
1. Pemanfaatan dana kapitasi JKN tahun 2019
untuk jasa pelayanan kesehatan di Kabupaten
Bangli telah sesuai dengan PMK 21 tahun 2016
dan untuk operasional dimanfaatkan untuk biaya
operasional lainnya dan pengadaan alat
kesehatan (hanya 11 Puskesmas).
1. Permasalahan dalam pemanfaatan dana kapitasi
yaitu pada biaya operasional pembelian obat
tidak terealisasikan karena Kabupaten Bangli
belum memiliki formularium Kabupaten dan
pembelanjaan bahan medis habis pakai tidak
dapat dilakukan sesuai dengan PMK No 21
tahun 2016 disebabkan oleh kekurangan
Sumber Daya Manusia sebagai pejabat
pengadan.
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli agar segera
menyelesaikan formularium daerah agar
pembelanjaan obat bisa dilaksanakan sehingga
tidak menganggu pelayanan kesehatan di FKTP
milik pemerintah.
1. Dinas kesehatan Kabupaten Bangli dan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli segera
untuk menetapkan Puskesmas yang di
Kabupaten Bangli menjadi Badan Layanan
Umum Daerah, sehingga Puskesmas dapat
mengelola sendiri keuangannya, sehingga proses
pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan
untuk pelayanan kesehatan dapat segera bisa
dilaksanakan.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances

Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraHelda Zakiya Fitri
 
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan MasyarakatProses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan MasyarakatYohanita Tengku
 
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATANPERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATANRos dyana
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxProdukHerbalDXN
 
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanPembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanSutopo Patriajati
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiarisdiana21
 
Integrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptxIntegrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptxPromkesKotsmi
 
Lembar kuesioner
Lembar kuesionerLembar kuesioner
Lembar kuesionertanux5792
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...RetnoAyun1
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
 
ppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptxppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptxsorayapost
 
Posyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdfPosyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdfabdi1942
 
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diareJurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diarenrukmana rukmana
 

Tendances (20)

Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan MasyarakatProses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
 
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATANPERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
 
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanPembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 
Makalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmasMakalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmas
 
Integrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptxIntegrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptx
 
Lembar kuesioner
Lembar kuesionerLembar kuesioner
Lembar kuesioner
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
Posyandu
PosyanduPosyandu
Posyandu
 
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
Materi 1 - Transformasi Pelayanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Rekam Medis ...
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
 
ppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptxppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptx
 
Posyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdfPosyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdf
 
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diareJurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
 
4. peran dinas kesehatan
4. peran dinas kesehatan4. peran dinas kesehatan
4. peran dinas kesehatan
 

Similaire à Ppt skripsi (1)

Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?Suprijanto Rijadi
 
Materi sos bpjs kesehatan
Materi sos bpjs kesehatanMateri sos bpjs kesehatan
Materi sos bpjs kesehatanAdi Ardianto
 
Bpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupahBpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupahHety Byan
 
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)Tini Wartini
 
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptxMateri-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptxjejehaje
 
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptxANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptxayupamilih
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxVeniceaprilia
 
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxSosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxpuskesmastambakaji
 
Pengantar adm kes
Pengantar adm kesPengantar adm kes
Pengantar adm kesady suhardi
 
PPT sosialisasi bantuan kemenkes periode 2 tahun 2023.pdf
PPT sosialisasi bantuan kemenkes periode 2 tahun 2023.pdfPPT sosialisasi bantuan kemenkes periode 2 tahun 2023.pdf
PPT sosialisasi bantuan kemenkes periode 2 tahun 2023.pdfMutuUrologiRSCM
 
LAPORAN PROFIL 2021.docx
LAPORAN PROFIL 2021.docxLAPORAN PROFIL 2021.docx
LAPORAN PROFIL 2021.docxAriRoscita
 
Monitoring dan Evaluasi Program JKN
Monitoring dan Evaluasi Program JKNMonitoring dan Evaluasi Program JKN
Monitoring dan Evaluasi Program JKNInsan Adiwibowo
 
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptxPeran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptxbimaachmad1
 
Peran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKN
Peran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKNPeran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKN
Peran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKNHFG Project
 

Similaire à Ppt skripsi (1) (20)

Pemanfaatan jkn bok
Pemanfaatan jkn bokPemanfaatan jkn bok
Pemanfaatan jkn bok
 
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
 
PPT yeww.pptx
PPT yeww.pptxPPT yeww.pptx
PPT yeww.pptx
 
Materi sos bpjs kesehatan
Materi sos bpjs kesehatanMateri sos bpjs kesehatan
Materi sos bpjs kesehatan
 
Bpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupahBpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupah
 
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)
 
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptxMateri-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
 
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptxANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
 
Sistem yankes
Sistem yankesSistem yankes
Sistem yankes
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
 
MDGs
MDGsMDGs
MDGs
 
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxSosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
 
Pengantar adm kes
Pengantar adm kesPengantar adm kes
Pengantar adm kes
 
PPT sosialisasi bantuan kemenkes periode 2 tahun 2023.pdf
PPT sosialisasi bantuan kemenkes periode 2 tahun 2023.pdfPPT sosialisasi bantuan kemenkes periode 2 tahun 2023.pdf
PPT sosialisasi bantuan kemenkes periode 2 tahun 2023.pdf
 
BPJS
BPJSBPJS
BPJS
 
Bab i dan ii
Bab i dan iiBab i dan ii
Bab i dan ii
 
LAPORAN PROFIL 2021.docx
LAPORAN PROFIL 2021.docxLAPORAN PROFIL 2021.docx
LAPORAN PROFIL 2021.docx
 
Monitoring dan Evaluasi Program JKN
Monitoring dan Evaluasi Program JKNMonitoring dan Evaluasi Program JKN
Monitoring dan Evaluasi Program JKN
 
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptxPeran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
 
Peran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKN
Peran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKNPeran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKN
Peran Pemerintah Daerah dalam Memperkuat Pelayanan Primer di Era JKN
 

Dernier

630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 

Dernier (20)

630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 

Ppt skripsi (1)

  • 1. UCAPAN TERIMAKASIH  I Putu Dedy Kastama Hardy, SKM., MPH Penguji I  Ni Luh Gde Ari Natalia Yudha, SKM., MPH Penguji II  Made Agus Sugianto, SKM., M.Kes Pend Penguji III
  • 2. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN, SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS DHYANA PURA BADUNG 2020 ANALISIS PEMANFAATAN DANA KAPITASI OLEH PUSKESMAS DALAM PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KABUPATEN BANGLI OLEH : NI LUH WIDYA ASRI PRATIWI NIM : 19120706051
  • 3. LATAR BELAKANG Salah satu strategi untuk mencapai Indonesia Sehat 2025 yaitu dengan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program ini merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional. Penyelenggaraan program jaminan sosial dilakukan oleh BPJS BPJS Kesehatan berwenang untuk mengadakan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan dan mempunyai tugas untuk membayarkan manfaat dan atau biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program Jaminan Sosial. Pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh Puskesmas kepada peserta dalam program JKN wajib dibayar oleh BPJS Kesehatan dengan tarif kapitasi dan tarif non kapitasi. O1 02 03 04 Kabupaten Bangli merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Bali, memiliki 12 Puskesmas yang terdaftar sebagai FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan seluruh Puskesmas berstatus belum menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah).
  • 4. v LATAR BELAKANG Laporan JKN Kabupaten Bangli Tahun 2019 terlihat bahwa penerimaan kapitasi tahun 2019 terdapat dana sisa sebesar 25,06% dari total penerimaan kapitasi. Kabupaten Bangli belum memiliki formularium daerah sehingga tidak bisa membelanjakan dana operasional JKN untuk pembelian obat-obatan. Penyediaan obat untuk di Puskesmas selama ini berdasarkan formularium Nasional pembelanjaan menggunakan anggaran dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli. Study pendahuluan: “Dana silpa terjadi dari awal berlakuknya dana kapitasi yaitu tahun 2014. Tidak pernah Puskesmas merealisasikan dana kapitasi sebesar 100%. Yang menjadi penyebabnya adalah dana operasional yang dialokasikan 40% tidak pernah teralisasi. yang terealisasi 100% hanya dana jasa pelayanan yang dialokasikan sebesar 60%. ” Tidak diserapnya dana operasional secara maksimal disebabkan karena tidak bisa menggunakan dana operasional pembelanjaan obat-obatan. Terjadi penumpukan dana silpa setiap tahunnya , karena tidak bisa digunakan sesuai dengan syarat pada PMK No. 21 Tahun 2016, yaitu penumpukan pada dana operasional 1 2 4 3 5
  • 5. v RUMUSAN MASALAH Bagaimanakah Pemanfaatan Dana Kapitasi Oleh Puskesmas Dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Bangli? 3 TUJUAN PENELITIAN TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS 1. Menggambarkan pemanfaatan dana kapitasi JKN di Kabupaten Bangli. 2. Menggambarkan permasalahan pemanfaatan yang terjadi pada dana kapitasi di Kabupaten Bangli. MANFAAT TEORITIS Untuk menambah wawasan dan bahan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan refrensi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya adiministrasi kebijakan kesehatan MANFAAT PRAKTIS 1. Bagi mahasiswa 2. Bagi Universitas Dhyana Pura, 3. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dan 12 Puskesmas yang berada diwilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli. MANFAAT PENELITIAN
  • 6. TINJAUAN PUSTAKA Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan 1. Pengertian 2. Kepersertaan 3. Hak dan kewajiban 4. Manfaat Kapitasi Suatu metode pembayaran dalam pelayanan kesehatan. Dalam hal JKN ini, kepala berarti orang atau peserta atau anggota program BPJS Kesehatan. Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Meliputi: Faktor SDM, kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup pelayanan, komitmen pelayanan menjadi pertimbangan dalam menentukan besaran tarif kapitasi bagi puskesmas Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan 1. Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan 2. Biaya Operasional Pelayanan Kesehatan 3. Pemanfaatan Sisa Dana Kapitasi
  • 7. : Variabel yang tidak ditulis : Variabel yang teliti Keterangan: Sumber : PMK No. 21 Tahun 2016 Kerangka Konsep
  • 8. Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Operasional Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur 1 Pemanfatan Dana Kapitasi JKN Penggunaan dana kapitasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan biaya operasional yang bersumber dari dana kapitasi JKN. Wawancara mendalam, observasi telaah dokumen Pedoman wawancara mendalam Informasi/jawaban informan dalam bentuk transkip Pemanfaatan dana kapitasi Pembayaran jasa pelayanan kesehatan tenaga kesehatan dan non kesehatan Alokasi Dana Kapitasi untuk pembayaran jasa pelayanan dimanfaatkan untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang melakukan pelayanan pada FKTP. Pembagian jasa pelayanan kesehatan kepada tenaga kesehatan mempertimbangankan jenis ketenagaan dan kehadiran. Wawancara mendalam, observasi telaah dokumen Pedoman wawancara mendalam Informasi/jawaban informan dalam bentuk transkip
  • 9. Pemanfaatan dana kapitasi Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan tenaga kesehatan dan non kesehatan 1. Variabel jenis tenaga kesehatan dan non kesehatan berdasarkan ketenagaan dinilai sebagai berikut : tenaga medis, diberi nilai 150 (seratus lima puluh), tenaga apoteker atau tenaga profesi keperawatan (Ners), diberi nilai 100 (seratus); tenaga kesehatan paling rendah S1/D4, diberi nilai 80 (delapan puluh); tenaga kesehatan D3, diberi nilai 60 (enam puluh); tenaga non kesehatan paling rendah D3, atau asisten tenaga kesehatan, diberi nilai 50 (lima puluh) dan tenaga non kesehatan di bawah D3, diberi nilai 25 (dua puluh lima). 2. Tenaga kesehatan yang merangkap tugas administratif, diberi nilai sebagai berikut: tambahan nilai 100 (seratus), untuk tenaga yang merangkap tugas sebagai kepala FKTP; tambahan nilai 50 (lima puluh), untuk tenaga yang merangkap tugas sebagai bendahara Dana Kapitasi JKN; dan tambahan nilai 30 (tiga puluh), untuk tenaga yang merangkap tugas sebagai Kepala Tata Usaha atau penanggung jawab penatausahaan keuangan. 3. Tenaga kesehatan dan non kesehatan yang merangkap tugas sebagai penanggung jawab program atau yang setara, diberi tambahan nilai 10 (sepuluh) untuk setiap program atau yang setara. Wawancara mendalam, observasi telaah dokumen Pedoman wawancara mendalam Informasi/jawaban informan dalam bentuk transkip
  • 10. Definisi Operasional Variabel Pemanfaatan dana kapitasi Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan tenaga kesehatan dan non kesehatan 4. Setiap tenaga kesehatan dan non kesehatan yang memiliki masa kerja: 5 (lima) tahun sampai dengan 10 (sepuluh) tahun diberi tambahan nilai 5 (lima), 11 (sebelas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun, diberi tambahan nilai 10 (sepuluh), 16 (enam belas) tahun sampai dengan 20 (duapuluh) tahun, diberi tambahan nilai 15 (lima belas), 21 (dua puluh satu) tahun sampai dengan 25 (dua puluh lima) tahun, diberi tambahan nilai 20 (dua puluh) dan lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun, diberi tambahan nilai 25 (dua puluh lima). 5. Variabel kehadiran dinilai sebagai berikut: hadir setiap hari kerja diberi nilai 1 (satu) poin per hari dan terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya yang diakumulasi sampai dengan 7 (tujuh) jam, dikurangi 1 (satu) poin. Ketidakhadiran karena sakit dan/atau penugasan kedinasan oleh pejabat yang berwenang paling banyak 3 (tiga) hari kerja tetap diberikan nilai 1 (satu) poin per hari. Wawancara mendalam, observasi telaah dokumen Pedoman wawancara mendalam Informasi/jawaba n informan dalam bentuk transkip Pemanfaatan dana kapitasi Pembayaran Biaya Operasional Pemanfaatan dana kapitasi meliputi belanja obat- obat, pembelian alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta JKN yang terdaftar dan mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Wawancara mendalam, observasi telaah dokumen Pedoman wawancara mendalam Informasi/jawaba n informan dalam bentuk transkip
  • 11. No Variabel Definisi Operasional Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur 2 Permasalahan Pemanfaatan dana kapitasi JKN Permasalah yang muncul dalam pemanfaatan dana kapitasi JKN yang terdiri dari dana untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan biaya operasional yang bersumber dari dana kpitasi JKN. Wawancara mendalam, observasi telaah dokumen Pedoman wawancara mendalam Informasi/jawaban informan dalam bentuk transkip Masalah pemanfaatan dana kapitasi Pembayaran jasa pelayanan kesehatan tenaga kesehatan dan non kesehatan Masalah-masalah yang ditemukan saat memanfaatan pembayaran jasa pelayanan dimanfaatkan untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang melakukan pelayanan pada FKTP. Pembagian jasa pelayanan kesehatan kepada tenaga kesehatan mempertimbangankan jenis ketenagaan dan kehadiran. Wawancara mendalam, observasi telaah dokumen Pedoman wawancara mendalam Informasi/jawaban informan dalam bentuk transkip Masalah pemanfaatan dana kapitasi untuk biaya Operasional Pelayanan kesehatan lainnya Pemanfaatan dana kapitasi meliputi belanja obat-obat, pembelian alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta JKN yang terdaftar dan mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Wawancara mendalam, observasi telaah dokumen Pedoman wawancara mendalam Informasi/jawaban informan dalam bentuk transkip
  • 12. Tehnik Purposive Sampling Informan: Kepala Dinas, pengelola program JKN dan bendahara JKN Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli. Yang dibahas dalam penelitian yaitu melihat gambaran dari pemanfaatan dana kapitasi JKN, permasalahan yang ditemukan dalam pemanfaatan dana kapitasi JKN oleh Puskesmas di Kabupaten Bangli. Penelitian deskriptif dengan metode kualitatif Tempat: Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli. Waktu: Bulan Februari s/d April 2021 Ruang Lingkup Penelitian Rancangan Penelitian 1 Tempat dan Waktu Penelitian 2 Informan Penelitian METODE PENELITIAN 3 4
  • 13. 1. Pemilihan informan 2. Menyusun/merancang pertanyaan yg akan diajukan 3. Menyiapkan instrumen 4. Melakukan wawancara 5. Analisis Data 6. Membahas hasil penelitian 7. Menyimpulkan hasil penelitian 1. Wawancara mendalam 2. Penelusuran dokumen 3. Dokumentasi data/sumber Menggunakan pedoman wawancara dg pertanyaan yang bersifat terbuka dan mengutamakan opini atau pendapat informan. Alat bantu berupa alat tulis, alat perekam (Handphone) dan kamera untuk melakukan dokumentasi. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Instrumen Penelitian 5 Prosedur Penelitian 6 Triangulasi Sumber METODE PENELITIAN 7 8 1. Data Primer 2. Data Sekunder
  • 14. Teknik Analisa Data Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data tematik 1 Transkip Melakukan pengumpulan data dan membuat transkrip data dengan cara mendengarkan berulang-ulang hasil rekaman wawancara Open Coding Membaca berulang-ulang transkrip data, peneliti dapat menemukan makna data yang signifikan dengan membuat suatu open koding Coding Selectif Memilah kalimat atau paragraf pada pernyataan- pernyataan penting informan. Kategori Mengelompokkan data yang tersedia sesuai katagori ke dalam sebuah tema. Tema Tema yang sudah ada dikelompokkan menjadi tema- tema yang potensial. Hasil Tema yang potensial disusun dalam bentuk tulisan hasil penelitian
  • 15. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Tempat Penelitian Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli beralamat di Jalan Brigen Ngurah Rai No. 18 Kawan Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan terdiri dari, Unit Pelaksana Teknis yaitu Puskesmas Bangli, Puskesmas Bangli Utara, Puskesmas Tembuku I, Puskesmas Tembuku II, Puskesmas Susut I, Puskesmas Susut II, Puskesmas Kintamani I, Puskesmas Kintamani II, Puskesmas Kintamani III, Puskesmas Kintamani IV, Puskesmas Kintamani V, Puskesmas Kintamani VI dan UPT Laboratorium Daerah.
  • 16. Pemanfaatan dana kaptasi JKN di Kabupaten Bangli tahun 2019 mengikuti aturan dari PMK No. 21 Tahun 2016 Tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN. Skema Pemanfatan Dana Kapitasi JKN Penelitian Yulianto (2016), menyimpulkan bahwa Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional dan dukungan biaya operasional pada fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah daerah, dikeluarkan sebagai solusi atas kekurangan atau kelemahan regulasi sebelumnya akibat perkembangan penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional, oleh karena itu dengan ditetapkan regulasi tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan penyelenggaraan jaminan kesehatan nasioanl terutama pada fasilitas kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
  • 17. Pembagian jasa pelayanan terhadap tenaga kesehatan dan non kesehatan pada Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli ditetapkan berdasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, dengan alokasi jasa pelayanan kesehatan 60% x Total penerimaan dana kapitasi. Pemanfaatan Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan Tenaga Kesehatan Dan Non Kesehatan Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN 1 “Alokasi kapitasi JKN untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan untuk tenaga kesehatan dan non kesehatan yang bekerja di Puskesmas, yang ditentukan oleh masing-masing Puskesmas berdasarkan dari Permenkes Nomor 21 Tahun 2016.” Hasil penelitian dari Fitiraneti dkk (2017) bahwa besaran dana kapitasi untuk petugas pelayanan kesehatan ditentukan berdasarkan nilai poin. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggreini, dkk (2016) bahwa jasa pelayanan kesehatan dibayarkan sesuai dengan komponen pendidikan, jabatan, masa kerja, kinerja dan kehadiran.
  • 18. Pemanfaatan Pembayaran Biaya Operasional Pelayanan Kesehatan Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN 2  Tidak ada biaya operasional untuk pembelian obat dan bahan medis habis pakai. Kabupaten Bangli belum memiliki formularium daerah sehingga tidak bisa membelanjakan dana operasional untuk pembelian obat-obatan.  Terdapat satu Puskesmas yang tidak melakukan pembelajaan alat kesehatan yaitu Puskesmas Susut I “Tahun 2019 ada satu Puskesmas yang tidak melakukan pembelanjaan alat kesehatan yaitu Puskesmas Susut I, ini disebabkan karena beberapa kendala yang dihadapi saat proses pengadaan alat- alat kesehatan sehingga dari waktu yang telah ditentukan”  Biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya dari dana kapitasi JKN terealisasikan pada semua Puskesmas yang ada di Kabupaten Bangli. “Semua Puskesmas pada tahun 2019 mebelanjakan dana kapitasi JKN untuk biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya. Realisasi dana tersebut digunakan untuk pemeliharaan ringan Sarpras Puskesmas, Puskesmas Keliling, dukungan operasional SIM, operasional pelayanan kesehatan, kegiatan gedung dan peningkatan kapasitas SDM.”
  • 19. Penggunaan dana kapitasi JKN di Kabupaten Bangli belum maksimal terutama pada biaya operasional Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulianto dan Nadjib (2016) yang meneliti tentang Pemanfaatan Dana Kapitasi oleh Puskesmas di Kota Lubuklinggau tahun 2014-2016 menyimpulkan bahwa penggunaan dana kapitasi Puskesmas di Kota Lubuk-linggau sudah sesuai dengan penggunaannya tetapi dalam hal pencapaian realisasi dana kapitasi masih belum maksimal terutama di penggunaan biaya operasional. Sisa dana kapitasi puskesmas sebagian besar berasal dari sisa dukungan operasional, bukan berasal dari sisa jasa pelayanan.
  • 20. Permasalahan Pemanfaatan Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan Tenaga Kesehatan Dan Non Kesehatan Permasalahan Dana Kapitasi JKN 1 “Tahun 2019 sampai dengan sekarang tidak ada masalah dalam pemanafaatan dana kapitasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan, semua sudah berdasarkan dari ketentuan-ketentuan dari Permenkes No. 21 tahun 2016.” Pembagian jasa pelayanan kesehatan menggunakan poin yang tergadang menimbulkan kecemburuan di diantara sesama pegawai Puskesmas, hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Firianeti dkk (2017) bahwa besaran dana kapitasi untuk petugas pelayanan kesehatan ditentukan berdasarkan nilai poin yang menimbulkan kecemburuan sesama petugas kesehatan. Realisasi pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan tidak jauh dari yang ditetapkan berdasarkan PMK No 21 Tahun 2016 Tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN sebanyak 60%. Yulianto dan Nadjib (2016) yang dilakukan di Kota Lubuk Lingau yaitu sisa penggunaan dana kapitasi Puskemas sebagian besar berasal dari sisa dukungan operasional, bukan berasal dari sisa jasa pelayanan.
  • 21.  Pengadaan obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai, dan pengadaan barang/jasa yang terkait dengan dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya dapat dilakukan oleh SKPD dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengadaan tersebut dengan syarat :  Mempertimbangkan ketersediaan yang dialokasikan oleh pemerintah dan pemerintah daerah,  Berpedoman pada formularium nasional,  Dalam hal obat dan bahan medis habis pakai yang dibutuhkan tidak tercantum dalam formularium nasional dapat menggunakan obat lain termasuk obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka secara terbatas, dengan persetujuan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Permasalahan Pemanfaatan Biaya Operasional Permasalahan Pemanfaatan Biaya Operasional 2
  • 22. Tahun 2019 tidak ada dana kapitasi JKN di Kabupaten Bangli yang digunakan untuk pengadaan obat “Ya memang kami semenjak diberlakukan dana kapitasi, Kabupaten Bangli belum pernah mengadakan pembelanjaan obat yang bersumber dari dana kapitasi JKN. Pengadaan obat harus berdasarkan pada formularium Nasional atau daerah. Pengadaan obat sudah menggunakan sumber dari sumber dana yang lain, lalu di drop ke Puskesmas. Kabupaten Bangli belum memiliki formularium daerah.” Pada penelitian Ariati (2016), juga memaparkan tentang belum ada aturan minimal kesesuaian Fornakes dengan Formularium daerah. Saran dari hasil penelitian tersebut perbaikan kepada stakeholder terkait berupa: memperbaiki dan melakukan sinkronisasi aturan penggunaan obat yang bertentangan dengan FORNAS, memperbaiki penyusunan RKO dan pengadaan melalui e-catalogue meminta Kemenkes melakukan proses monitoring dan evaluasi sebagai dasar evaluasi kebijakan pengadaan obat serta Kemenkes/LKPP/BPOM membangun SOP bersama untuk kegiatan yang melibatkan pekerjaan lintas instansi dalam rangka memperkuat koordinasi.
  • 23. Tahun 2019 tidak ada dana kapitasi JKN di Kabupaten Bangli yang digunakan untuk pembelian bahan medis habis pakai “Kendala yang ada dalam proses pengadaan dimana saat itu Dinas Kesehatan hanya memiliki satu saja pejabat pengadaan yang harus mengurus seluruh pengadaan dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, namun mulai tahun 2020 permasalahan sudah diatasi, dan masing-masing Puskesmas sudah menggunakan dana kapitasi JKN untuk membeli BMHP.” Permasalahan yang dihadapi: kekurangan SDM yang bertugas sebagai pejabat pengadaan barang Dinas Kesehatan, hanya ada 1 orang yang bertugas. Hasil penelitian dari Tampanatu dkk (2018), memaparkan bahwa pejabat pengadaan barang jasa di Kota Belitung belum dapat melakukan perannya dalam melakukan pengadaan barang dan jasa. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Undap dkk (2016) proses pengadaan bahan habis pakai diadakan oleh Dinas Kesehatan terhambat karena melalui proses e-katalog.
  • 24. PENUTUP KESIMPULAN SARAN 1. Pemanfaatan dana kapitasi JKN tahun 2019 untuk jasa pelayanan kesehatan di Kabupaten Bangli telah sesuai dengan PMK 21 tahun 2016 dan untuk operasional dimanfaatkan untuk biaya operasional lainnya dan pengadaan alat kesehatan (hanya 11 Puskesmas). 1. Permasalahan dalam pemanfaatan dana kapitasi yaitu pada biaya operasional pembelian obat tidak terealisasikan karena Kabupaten Bangli belum memiliki formularium Kabupaten dan pembelanjaan bahan medis habis pakai tidak dapat dilakukan sesuai dengan PMK No 21 tahun 2016 disebabkan oleh kekurangan Sumber Daya Manusia sebagai pejabat pengadan. 1. Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli agar segera menyelesaikan formularium daerah agar pembelanjaan obat bisa dilaksanakan sehingga tidak menganggu pelayanan kesehatan di FKTP milik pemerintah. 1. Dinas kesehatan Kabupaten Bangli dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli segera untuk menetapkan Puskesmas yang di Kabupaten Bangli menjadi Badan Layanan Umum Daerah, sehingga Puskesmas dapat mengelola sendiri keuangannya, sehingga proses pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan dapat segera bisa dilaksanakan.