SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  48
PENGANTAR
FILSAFAT
PENDIDIKAN
OLEH
PATRIO TANDIANGGA S.S., M.FIL
POINT-POINT UNTUK MENDALAMI
1. SEBUTKAN FILSAFAT MENURUT NERGNEY &
HERBERT?
2. APA YANG DIMAKSUD FILSAFAT PENDIDIKAN?
3. APA KEPENTINGANNYA UNTUK KEHIDUPAN
SEHARI-HARI?
4. MENGAPA MENDIDIK PERLU FILSAFAT?
5. BAGAIMANA PENERAPAN DALAM PEMBELAJARAN
JIKA SAUDARA SEORANG GURU?
FILSAFAT PENDIDIKAN MENURUT
NERGNEY & HERBERT?
• Philosophy can be defined as a set of ideas about the
nature of reality and about the meaning of life” .
Filsafat dapat didefinisikan sebagai suatu bangunan
yang tersusun dari ide-ide tentang sifat-sifat dari
realita dan tentang makna dari kehidupan.
DUA KRITERIA POKOK FILSAFAT
1. Kegiatan mencari kebenaran
2. Kebenaran yang dicari itu berdimensi sedalam-
dalamnya, setinggi-tingginya, seluas-luasnya,
selengkap-lengkapnya, dan setuntas-tuntasnya
Yang dicari kebenaran: hal yang esensial
Kebenaran: “lima-se”
ASPEK-ASPEK
FILOSOFI/PHILOSOPHY
George R. Knight (1982: 3-9) dapat
ditinjau dari:
1. Suatu aktivitas (“an activity”)
2. Serangkaian sikap (“a set of
attitude”)
3. Sebagai batang tubuh isi (“a body of
content”)
FILOSOFY SEBAGAI AKTIVITAS
1. Sintesis (“Syntesizing”)
2. Spekulatif (“Speculative”)
3. Preskripsi (“Prescription”)
4. Analisis (“Analyzing”)
SINTESIS DALAM FILOSOFI
Keinginan atau kebutuhan manusia
untuk memiliki sebuah pandangan
hidup yang komprehensif dan
konsisten, serta memberi landasan
untuk menyatukan pemikiran dasar
aspirasi dan interpretasi
pengalamannya.
SPEKULATIF DALAM FILOSOFI
Mengijinkan atau memberi
kesempatan suatu lompatan
pemikiran:
1. Dari yang diketahui ke yang tidak
diketahui
2. Gerakan dengan kadar
kepercayaan yang tidak ditentukan
batas-batasnya.
PRESKRIPSI DALAM FILOSOFI
1. Berusaha menentukan standar untuk
mengevaluasi nilai-nilai dalam tindakan
dan seni.
2. Bagaimana orang harus bertindak atau
bereaksi dalam situasi tertentu.
3. Tugas menetapkan baik-buruk, benar-salah,
indah dan jelek.
4. Memutuskan tindakan atau sifat apa yang
paling berharga.
ANALISIS DALAM FILOSOFI
1. Fokus pada kajian mengenai
bahasa manusia
2. Klarifikasi pemahaman kita
mengenai arti kata-kata dan
konsep.
FILOSOFI SEBAGAI SIKAP
1. Kesadaran diri (“self-awareness”)
2. Komprehensif (“comprehensive-
ness”)
3. Penetrasi (“Penetration”)
4. Fleksibilitas (“flexibility”)
KESADARAN DIRI
Sebuah komitmen untuk
berbuat sejujur mungkin
dengan diri sendiri dalam
memandang kecondongan,
asumsi, dan prasangka
pribadi.
KOMPREHENSIF: Kecenderungan untuk
mengumpulkan data sebanyak mungkin
tentang suatu persoalan dari sebuah
spektrum sumber yang luas.
PENETRASI: suatu keinginan untuk
memasuki persoalan secara mendalam.
FLEKSIBILITAS: bentuk sensitivitas yang me
mungkinkan seseorang merestrukturisasi
idea-idea dengan kemampuan alternatif-
alternatif untuk sebuah pokok pandangan.
FILOSOFI SEBAGAI ISI
1. Metafisika
2. Epistemologi
3. Aksiologi
METAFISIKA
“ beyond physics” (di balik fisik)
Aktivitas spekulatif dan sintesis yang
memungkinkan ilmuwan menciptakan
pandangan dunianya dan mengembangkan
hipotesis yang dapat diuji dengan asumsi-
asumsi dasarnya.
Persoalan metafisik dibagi menjadi 4 aspek:
Kosmologis, Teologis, Antropologis, dan
Ontologis.
EPISTEMOLOGI
Filosofi pengetahuan
Studi tentang hakikat, sumber-
sumber, dan validitas pengetahuan.
Persoalan “What is true?” dan “ How
do we know”.
Darimana memperoleh pengetahuan.
AKSIOLOGI
Cabang filosofi untuk menjawab:
“What is of value”
Etika
Cabangnya:
Estetika
MENGAPA EDUKATOR PERLU FILOSOFI
1. Suatu pendirian mengenai arah dan tujuan
2. Membantu memberi pendirian mengenai arah
dan tujuan hidup dan kehidupan
3. Sebagai dasar menerapkan suatu pendidikan
atas dasar pandangan masyarakat dan
bangsanya.
4. Filosofi dan pendidikan memberikan prinsip-
prinsip dasar untuk diacu bagi pendidik dan
lembaga pendidikan.
FILSAFAT PENDIDIKAN
• Makna tujuan menjadi sumber mengapa kita
mendidik?
• Tujuan siswa dalam mencapai kehidupan.
• Esensi manusia berasal dari mana dan mau ke mana?
• Realitas manusia untuk menggali materi, metode,
dan keputusan siswa menuju tujuan hidupnya.
REALITAS DALAM PENDIDIKAN
• Menyangkut konten kurikulum, hubungan guru dan
murid, peranan siswa dengan masyarakat atau
sebaliknya, demikian juga peranan sekolah terhadap
masyarakat.
• Filsafat memberikan pedoman hidup, karena
mengandung nilai kesusilaan
• Perbuatan mendidik adalah serangkaian perbuatan
yang disengaja ke suatu makna tujuan.
PERTANYAAN
• Antara guru dan siswa, mengapa mereka bertemu?
• Manusia saling membutuhkan? Bagaimana jika dia
ingin menyendiri?
• Apa pendekatan yang digunakan untuk mengatur
manusia yang ingin berteman maupun ingin
menyendiri?
FILSAFAT IDEALISME
• Realitas sebagai nonmaterial
• Kehidupan yang ideal spt yang dibayangkan Plato
merupakan masyarakat atau republik yang dipimpin
seorang filsuf.
• Hubungan guru dan murid harus mandasarkan
sesuatu yang absolut ke arah kebajikan, kebenaran,
dan keindahan.
IDEALISME MELAHIRKAN TEORI
PENDIDIKAN ESENSIALISME
• Manusia adalah makhluk budaya, sehingga sumber
yang absolut berasal dari budaya.
• Mengarahkan siswa untuk mempertahankan norma-
norma yang ada dalam budaya.
• Plato mengilhamkan suatu macam pendidikan moral
yang menjadikan tanggung jawab warganegara dan
untuk masyarakat.
FILSAFAT REALISME
• Melihat dunia sebagai obyek yang nyata.
• Pengenalan thd dunia yang nyata melalui informasi dunia
objek kepada perbuatan.
• Orientasi ini digagas oleh Aristoteles, Al-Kindi, dan Al-Farabi.
• Manusia belajar melalui inderanya.
• Pengembangan kepada manusia lebih ditekankan berpikir rasional,
fungsi sekolah untuk transfer bodies of knowledge dan keterampilan
inquiry dari siswa.
FILSAFAT THOMISME/TEISME
REALISME
• Keyakinan agama dan rasio sebagai komplementer
sumber kebenaran. Thomisme identik dengan Katolik
Roma, dan dikembangkan saintis Thomas Aquinas,
selanjutnya melahirkan teori pendidikan Perennialisme
yang dikembangkan Robert Hutchins.
• Paham Thomisme akibat pengaruh realisme ini
berkembang realisme sensoris yang dikemukakan oleh
Comenius dan Pestalozi.
PRAGMATISME
• Sebuah filosofi yang metode pendefinisian kebenaran
dan makna ide-ide disesuaikan pada konskuensi fisikal
dan bernilai praktis.
• Dewey (Gutek, 1974: 110) “man lives in an uncertain
world which is often hostile to his survival. In his mind,
man seeks to create a concept of certainty which gives
him a feeling of permanence and security”.
• Pragmatisme melihat dunia bukan di dalam keadaan
statis tetapi didalam keadaan yang terus-menerus
berubah.
EKSISTENSIALISME
• Filosofi yang menekankan subjektivitas dari
pengalaman manusia dan keutamaan kreativitas, serta
pilihan dalam dunia yang nonrasional.
• Prioritas individu untuk menghargai akan eksistensi
human ini sebagai reaksi terhadap krisis dari
masyarakat abad dua buluh. Sebelum abad ini
timbulnya industrialsasi berimbas pada pandangan
berpikir spt halnya di dunia industri. Logika seperti
mesin, yg utama efisiensi, standar yang sama,
mengabaikan kebermaknaan individu sebagai pribadi.
PANDANGAN EKSISTENSIALISME
TENTANG PENDIDIKAN
• Penanaman “intensity of awareness” pada pelajar. Maksudnya
siswa disadarkan bahwa mereka sebagai individu yang konstan,
bebas, dan kreatif memilih. Siswa memiliki kesadaran untuk
mengenal tanggung jawabnya untuk menentukan keinginan
hidupnya sesuai yang kehidupan yang dimiliki dan menciptakan
penentuan diri sendiri. Sesuai dengan Morris (Gutek, 1974:
202)”if education is to be truly human, it must somehow awaken
awareness in the learner-existential awareness of himself as a
single subjectivity present in the world.” Pendidikan harus benar-
benar human, hal tersebut harus membangkitkan pembelajar
kesadaran eksistensi dirinya sendiri sebagai subjek tunggal yang
hadir di dunia.
PROGRESSIVISME
• Progresivisme memandang segala sesuatu itu ke
depan. Semua yang ada di belakang merupakan
catatan-catatan yang berguna untuk dipelajari dan
saat dibutuhkan dapat ditampilkan dalam konteks
sekarang. Dengan menghargai peran manusia itulah
maka manusia dipandang sebagai makhluk yang serba
dinamis dan kreatif. Dengan demikian, pada dasarnya
manusia adalah makhluk yang memiliki kebebsan.
Semua ini penting demi kemajuan yang terus
diperlukan oleh manusia itu sendiri.
TOKOH PROGRESSIVISME SALAH
SATUNYA JOHANN HEINRICH
PESTALOZZI.
• Seorang reformis pendidikan di abad 19 dari Swiss.
Pestalozzi mengatakan: “ who as a willing discipline of
Rousseau, asserted that education should be more
than book learning. It should embrace the whole
child—his emotions, intellect, and body. Natural
education, said Pestalozzi, should take place in an
environment of emotional love and security. It should
also begin in child’s immediate environment and
involve the operations of the objects found in the
environment.
PEMIKIRAN PROGRESSIF
PESTALOZZI
• “The whole personality which had to be educated”.
Alam membentuk anak sebagai suatu keseluruhan
yang tidak terpisahkan, sebagai suatu organ vital
dengan banyak aspek kapasitas: moral, mental, dan
fisik. Alam menghendaki tidak ada aspek-aspek
kapasitas ini yang tidak dikembangkan. Dimana alam
telah mempengaruhi anak, dan juga membimbing
anak,alam juga mengem bangkan hati,pikiran, dan
fisik anak dalam kesatuan yang harmoni.
PROGRESSIVE EDUCATION IS
CHARACTERIZED:
1. A focus on the child as the learner rather than on
the subject;
2. An emphasis on activities and experiences rather
than an exclusive reliance on verbal and literacy
skills and knowlegde; and
3. the encouragement of cooperative group learning
activities rather than than competitive
individualized lesson learning.
IMPLIKASI FILOSOFI
PROGRESSIVISME
• Berakar dari pragmatisme dan eksistensialisme
• Melahirkan teori pendidikan rekonstruksionisme dan
humanisme.
• Humanisme, fokus pendidikan yang berpandangan humanis
terletak pada membantu siswa menjadi “humanized” atau “self-
actualized”. Jadi, memanusiakan dan mengaktualisasikan seluruh
kepribadian siswa merupakan fokus pendidikan yang
berpandangan humanis. Tujuan yang dicapai bagi siswa dalam
pandangan pendidikan yang humanis adalah “self-actualization
rather than a mastery of knowledge as an end in itself”. Fokus
aktualisasi kepribadian siswa.
POSTMODERN
• Postmodern sering disebut dengan Postmo
• Sesudah zaman modern
• Reaksi penolakan terhadap faham modern, karena
modern dipandang serba universal, menekankan rasio,
ekonomi kapitalistik, efisiensi, efektivitas, menekankan
kegunaan ilmu dan teknologi, individualistik
dipentingkan, dan identitas tetap.
FAHAM POSTMODERN
1. Mencari alternatif-alternatif modernitas
2. Manusia bukan hanya rasio
3. Berdimensi banyak,ada yang melampai rasionalitas.
Yang disebut I.Kant “the Sublime”maksudnya masih
ada sumber-sumber yang menghasilkan keunikan
luar biasa,multikultural, alternatif, dan identitas
lentur/floating.
4. Pendidikan untuk mengembangkan kemampuan
kritis untuk menjawab tantangan dan
mentransformasikan kondisi sosial dan politik.
FILSAFAT PANCASILA SECARA
YURIDIS
• Undang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab
II pasal 2 berbunyi:
PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN
PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG
DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945
mumpuni@uny.ac.id
PENDIDIKAN PANCASILA
1. Sesuatu yang universal dan berlangsung
2. Tidak terputus dari generasi dan generasi
3. Merupakan hak dasar manusia di manapun
berada.
4. TIDAK TERLEPAS PANDANGAN HIDUP SUATU
BANGSA
PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA
PANCASILA
mumpuni@uny.ac.id
KAJIAN METAFISIKA
• HAKIKAT YANG TERSIMPUL DI BALIK FENOMENA
• REALITA YANG TERDALAM DARI PANCASILA ITU SENDIRI
HAKIKAT TUHAN
Memahami fenomenanya
Mengatahui Tuhan yang Maha Esa: asas dan sumber
ada(eksistensi) kemakhlukan dan kesemestaan.
Tuhan : supranatural dan transendental.
penyebab utama (causa prima)
mumpuni@uny.ac.id
KAJIAN METAFISIKA TENTANG
TUHAN
•Adanya Tuhan tidak
dibuktikan dengan bukti
tertentu.
•Eksistensi Tuhan: hukum
pertama (First Principle).
•Dalam pandangan Islam
manusia dilarang
mumpuni@uny.ac.id
KEMANUSIAAN
HAKEKATNYA MEMBICARAKAN MANUSIA ITU SENDIRI
KODRATI MAKHLUK OTONOM
KEMAUAN BEBAS DAN MAKHLUK TUHAN
CIRI KHAS BANGSA INDONESIA ADIL DAN BERADAB
MENGUTAMAKAN JASMANIAH DAN ROHANIAH
KEPENTINGAN PRIBADI DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
DALAM RANGKA PENGABDIAN KEPADA
TUHAN YANG MAHA ESA.
EKSISTENSI BERADA DALAM KEBERSAMAAN
SESAMA MANUSA
mumpuni@uny.ac.id
PERSATUAN INDONESIA
• Bhineka Tunggal Ika
• Keragaman menjadi modal
kekayaan yang perlu
diakomodasi dalam pelaksanaan
pendidikan
• Pendidikan multikulturisme
sudah menjadi sewajarnya.
mumpuni@uny.ac.id
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH
HIKMAT KEBIJAK SANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
• Hakikat rakyat: keseluruhan merupakan hal yang esensial
• Kebersamaan dalam memecahkan persoalan yang dihadapi
rakyat itu sendiri.
• Demokrasi untuk memperhatikan hak rakyat: Pertama rasa
hormat terhadap harkat dan derajat sesama manusia. Kedua
rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama.
• Norma-norma, aturan, tata nilai adalah untuk pembatasan
dengan suka hati, begitu juga orang lain dapat merasakan
kebebasan yang diperoleh setiap Warga Negara.
mumpuni@uny.ac.id
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA
• Adil adalah memberikan kepada diri sendiri atau kepada
orang lain yang seharusnya menjadi haknya.
• Hak dan kewajiban dijalankan seimbang.
• Keadilan menyangkut hubungan dengan diri sendiri, dengan
orang lain, atau masyarakat, dan dengan alam sekitar, serta
dengan Tuhan.
• Dalam hubungan dengan Tuhan manusia harus
menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
mumpuni@uny.ac.id
KAJIAN EPISTEMOLOGI PENGANTAR
FILSAFAT PANCASILA
1. Manusia secara kodrati memiliki potensi untuk
berpengetahuan, mengolahnya, dan
mengembangkannya.
2. Manusia berusaha mencari pengetahuan dan kebenaran
melalui berbagai sumber: 1) wahyu Illahi; 2) pengetahuan
intuitif; 3) pengetahuan rasional; 4) pengetahuan impiris
3. Noor Syam (1984: 365-364) mengemukakan konstruksi
pengalaman dan pengetahuan manusia secara hierarkis
mencakup: dunia realitas, dunia ilmiah, dunia nilai
filosofis, dan dunia religius.
mumpuni@uny.ac.id
KAJIAN AKSIOLOGIS
• Etimologis aksiologi dari kata: aksios-nilai, dan logo-
teori. Dibedakan dua nilai, yaitu “etika” dan “estetika”.
• Etika: moral dan ilmu kesusilaan untuk dasar berbuat
susila; dan “estetika” menyangkut keindahan.
• Pancasila merupakan seperangkat nilai yang dijadikan
pedoman dalam berperilaku bagi bangsa Indonesia,
merupakan norma-norma kehidupan yang harus
dilaksanakan.
IMPLIKASI FILSAFAT PENDIDIKAN
BAGI PENDIDIKAN NASIONAL.
• Pendidikan secara langsung berkaitan dengan nilai.
Nilai dari Pancasila tersebut , pendidikan dapat
menentukan tujuan, motivasi, kurikulum, metode
belajar, dan hubungan guru dan siswa.
Tujuan Pendidikan Nasional pada hakikatnya merupakan
perwujudan cita-cita ideal bangsa Indonesia, yaitu
mewujudkan masyarakat yang berdasarkan Pancasila.
PENDEKATAN FILOSOFIS
TERHADAP PENDIDIKAN
• Pendekatan untuk menelaah dan memecahkan
masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan
metode filsafat.
• Pengetahuan atau teori pendidikan yang dihasilkan
dengan pendekatan filosofi disebut Filasafat
Pendidikan.
• Henderson (1959) filsafat pendidikan adalah filsafat
yang diterapkan/diaplikasikan untuk menelaah dan
memecahkan masalah-masalah pendidikan.
TUGAS
• Silakan nonton Video di Youtube
• https://www.youtube.com/watch?v=q5fh6lowQZY
• Dan Buat Ringkasan sepanjang 2 Halaman
• Dikumpulkan Hari Senin Minggu depan.

Contenu connexe

Tendances

Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaranPerkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaranDedi Yulianto
 
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranKB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranIstna Zakia Iriana
 
Makalah pendidikan anak berbakat mys
Makalah pendidikan anak berbakat mysMakalah pendidikan anak berbakat mys
Makalah pendidikan anak berbakat mysMitha Ye Es
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
 
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docxMODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docxnadia868813
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiAbdul Jamil
 
Miskonsepsi pembelajaran IPA di SD
Miskonsepsi pembelajaran IPA di SDMiskonsepsi pembelajaran IPA di SD
Miskonsepsi pembelajaran IPA di SDNastiti Rahajeng
 
Kurikulum Muatan Lokal
Kurikulum Muatan LokalKurikulum Muatan Lokal
Kurikulum Muatan LokalJenny Givany
 
Rpp bahasa arab m ts kelas 8 semester 2
Rpp bahasa arab m ts kelas 8 semester 2Rpp bahasa arab m ts kelas 8 semester 2
Rpp bahasa arab m ts kelas 8 semester 2KumarSalim
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 SMP Bab 4 Gerak dan Gaya - A. Gerak Benda
Modul Ajar IPA Kelas 7 SMP Bab 4 Gerak dan Gaya - A.  Gerak BendaModul Ajar IPA Kelas 7 SMP Bab 4 Gerak dan Gaya - A.  Gerak Benda
Modul Ajar IPA Kelas 7 SMP Bab 4 Gerak dan Gaya - A. Gerak BendaModul Guruku
 
Bab 1.3 IPA Kelas 7 (Merancang Percobaan) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...
Bab 1.3 IPA Kelas 7 (Merancang Percobaan) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...Bab 1.3 IPA Kelas 7 (Merancang Percobaan) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...
Bab 1.3 IPA Kelas 7 (Merancang Percobaan) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...ZainulHasan13
 
KB 3 Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
KB 3 Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013KB 3 Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
KB 3 Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013Istna Zakia Iriana
 
UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIAUPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIANesha Mutiara
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikPujiati Puu
 
Pemahaman Diri
Pemahaman DiriPemahaman Diri
Pemahaman Diriindi101
 
Presentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligencePresentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligenceKunchoro Aji Putra
 
Bab 1.2. IPA Kelas 7 (Laboratorium IPA) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suko...
Bab 1.2. IPA Kelas 7 (Laboratorium IPA) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suko...Bab 1.2. IPA Kelas 7 (Laboratorium IPA) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suko...
Bab 1.2. IPA Kelas 7 (Laboratorium IPA) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suko...ZainulHasan13
 

Tendances (20)

Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaranPerkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
Perkembangan bakat khusus dan proses pembelajaran
 
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranKB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
 
Lks gaya
Lks gayaLks gaya
Lks gaya
 
Makalah pendidikan anak berbakat mys
Makalah pendidikan anak berbakat mysMakalah pendidikan anak berbakat mys
Makalah pendidikan anak berbakat mys
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docxMODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
 
Miskonsepsi pembelajaran IPA di SD
Miskonsepsi pembelajaran IPA di SDMiskonsepsi pembelajaran IPA di SD
Miskonsepsi pembelajaran IPA di SD
 
Kurikulum Muatan Lokal
Kurikulum Muatan LokalKurikulum Muatan Lokal
Kurikulum Muatan Lokal
 
Hadits belajar mengajar
Hadits belajar mengajarHadits belajar mengajar
Hadits belajar mengajar
 
Rpp bahasa arab m ts kelas 8 semester 2
Rpp bahasa arab m ts kelas 8 semester 2Rpp bahasa arab m ts kelas 8 semester 2
Rpp bahasa arab m ts kelas 8 semester 2
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 SMP Bab 4 Gerak dan Gaya - A. Gerak Benda
Modul Ajar IPA Kelas 7 SMP Bab 4 Gerak dan Gaya - A.  Gerak BendaModul Ajar IPA Kelas 7 SMP Bab 4 Gerak dan Gaya - A.  Gerak Benda
Modul Ajar IPA Kelas 7 SMP Bab 4 Gerak dan Gaya - A. Gerak Benda
 
Bab 1.3 IPA Kelas 7 (Merancang Percobaan) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...
Bab 1.3 IPA Kelas 7 (Merancang Percobaan) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...Bab 1.3 IPA Kelas 7 (Merancang Percobaan) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...
Bab 1.3 IPA Kelas 7 (Merancang Percobaan) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...
 
KB 3 Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
KB 3 Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013KB 3 Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
KB 3 Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
 
UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIAUPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistik
 
Pemahaman Diri
Pemahaman DiriPemahaman Diri
Pemahaman Diri
 
Presentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligencePresentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligence
 
Karya Inovatif Guru PAI (Siti Khadijah Ibrahim)
Karya Inovatif Guru PAI (Siti Khadijah Ibrahim)Karya Inovatif Guru PAI (Siti Khadijah Ibrahim)
Karya Inovatif Guru PAI (Siti Khadijah Ibrahim)
 
Bab 1.2. IPA Kelas 7 (Laboratorium IPA) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suko...
Bab 1.2. IPA Kelas 7 (Laboratorium IPA) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suko...Bab 1.2. IPA Kelas 7 (Laboratorium IPA) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suko...
Bab 1.2. IPA Kelas 7 (Laboratorium IPA) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Suko...
 

Similaire à Filsafat Pendidikan (20)

20120305130337 kuliah 2
20120305130337 kuliah 220120305130337 kuliah 2
20120305130337 kuliah 2
 
Kuliah 2
Kuliah 2Kuliah 2
Kuliah 2
 
PPT_Landasan Filsafat_OK.pptx
PPT_Landasan Filsafat_OK.pptxPPT_Landasan Filsafat_OK.pptx
PPT_Landasan Filsafat_OK.pptx
 
Filosofi pendididkan
Filosofi pendididkanFilosofi pendididkan
Filosofi pendididkan
 
Aliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikanAliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikan
 
Cici
CiciCici
Cici
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
Aliran Filsafat Pendidikan.ppt
Aliran Filsafat Pendidikan.pptAliran Filsafat Pendidikan.ppt
Aliran Filsafat Pendidikan.ppt
 
Bab iv filsafat
Bab iv filsafatBab iv filsafat
Bab iv filsafat
 
Falsafah Pendidikan
Falsafah PendidikanFalsafah Pendidikan
Falsafah Pendidikan
 
Mazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikanMazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikan
 
kuliah-2.ppt
kuliah-2.pptkuliah-2.ppt
kuliah-2.ppt
 
Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Mazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikanMazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikan
 

Dernier

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Dernier (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Filsafat Pendidikan

  • 2. POINT-POINT UNTUK MENDALAMI 1. SEBUTKAN FILSAFAT MENURUT NERGNEY & HERBERT? 2. APA YANG DIMAKSUD FILSAFAT PENDIDIKAN? 3. APA KEPENTINGANNYA UNTUK KEHIDUPAN SEHARI-HARI? 4. MENGAPA MENDIDIK PERLU FILSAFAT? 5. BAGAIMANA PENERAPAN DALAM PEMBELAJARAN JIKA SAUDARA SEORANG GURU?
  • 3. FILSAFAT PENDIDIKAN MENURUT NERGNEY & HERBERT? • Philosophy can be defined as a set of ideas about the nature of reality and about the meaning of life” . Filsafat dapat didefinisikan sebagai suatu bangunan yang tersusun dari ide-ide tentang sifat-sifat dari realita dan tentang makna dari kehidupan.
  • 4. DUA KRITERIA POKOK FILSAFAT 1. Kegiatan mencari kebenaran 2. Kebenaran yang dicari itu berdimensi sedalam- dalamnya, setinggi-tingginya, seluas-luasnya, selengkap-lengkapnya, dan setuntas-tuntasnya Yang dicari kebenaran: hal yang esensial Kebenaran: “lima-se”
  • 5. ASPEK-ASPEK FILOSOFI/PHILOSOPHY George R. Knight (1982: 3-9) dapat ditinjau dari: 1. Suatu aktivitas (“an activity”) 2. Serangkaian sikap (“a set of attitude”) 3. Sebagai batang tubuh isi (“a body of content”)
  • 6. FILOSOFY SEBAGAI AKTIVITAS 1. Sintesis (“Syntesizing”) 2. Spekulatif (“Speculative”) 3. Preskripsi (“Prescription”) 4. Analisis (“Analyzing”)
  • 7. SINTESIS DALAM FILOSOFI Keinginan atau kebutuhan manusia untuk memiliki sebuah pandangan hidup yang komprehensif dan konsisten, serta memberi landasan untuk menyatukan pemikiran dasar aspirasi dan interpretasi pengalamannya.
  • 8. SPEKULATIF DALAM FILOSOFI Mengijinkan atau memberi kesempatan suatu lompatan pemikiran: 1. Dari yang diketahui ke yang tidak diketahui 2. Gerakan dengan kadar kepercayaan yang tidak ditentukan batas-batasnya.
  • 9. PRESKRIPSI DALAM FILOSOFI 1. Berusaha menentukan standar untuk mengevaluasi nilai-nilai dalam tindakan dan seni. 2. Bagaimana orang harus bertindak atau bereaksi dalam situasi tertentu. 3. Tugas menetapkan baik-buruk, benar-salah, indah dan jelek. 4. Memutuskan tindakan atau sifat apa yang paling berharga.
  • 10. ANALISIS DALAM FILOSOFI 1. Fokus pada kajian mengenai bahasa manusia 2. Klarifikasi pemahaman kita mengenai arti kata-kata dan konsep.
  • 11. FILOSOFI SEBAGAI SIKAP 1. Kesadaran diri (“self-awareness”) 2. Komprehensif (“comprehensive- ness”) 3. Penetrasi (“Penetration”) 4. Fleksibilitas (“flexibility”)
  • 12. KESADARAN DIRI Sebuah komitmen untuk berbuat sejujur mungkin dengan diri sendiri dalam memandang kecondongan, asumsi, dan prasangka pribadi.
  • 13. KOMPREHENSIF: Kecenderungan untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin tentang suatu persoalan dari sebuah spektrum sumber yang luas. PENETRASI: suatu keinginan untuk memasuki persoalan secara mendalam. FLEKSIBILITAS: bentuk sensitivitas yang me mungkinkan seseorang merestrukturisasi idea-idea dengan kemampuan alternatif- alternatif untuk sebuah pokok pandangan.
  • 14. FILOSOFI SEBAGAI ISI 1. Metafisika 2. Epistemologi 3. Aksiologi
  • 15. METAFISIKA “ beyond physics” (di balik fisik) Aktivitas spekulatif dan sintesis yang memungkinkan ilmuwan menciptakan pandangan dunianya dan mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dengan asumsi- asumsi dasarnya. Persoalan metafisik dibagi menjadi 4 aspek: Kosmologis, Teologis, Antropologis, dan Ontologis.
  • 16. EPISTEMOLOGI Filosofi pengetahuan Studi tentang hakikat, sumber- sumber, dan validitas pengetahuan. Persoalan “What is true?” dan “ How do we know”. Darimana memperoleh pengetahuan.
  • 17. AKSIOLOGI Cabang filosofi untuk menjawab: “What is of value” Etika Cabangnya: Estetika
  • 18. MENGAPA EDUKATOR PERLU FILOSOFI 1. Suatu pendirian mengenai arah dan tujuan 2. Membantu memberi pendirian mengenai arah dan tujuan hidup dan kehidupan 3. Sebagai dasar menerapkan suatu pendidikan atas dasar pandangan masyarakat dan bangsanya. 4. Filosofi dan pendidikan memberikan prinsip- prinsip dasar untuk diacu bagi pendidik dan lembaga pendidikan.
  • 19. FILSAFAT PENDIDIKAN • Makna tujuan menjadi sumber mengapa kita mendidik? • Tujuan siswa dalam mencapai kehidupan. • Esensi manusia berasal dari mana dan mau ke mana? • Realitas manusia untuk menggali materi, metode, dan keputusan siswa menuju tujuan hidupnya.
  • 20. REALITAS DALAM PENDIDIKAN • Menyangkut konten kurikulum, hubungan guru dan murid, peranan siswa dengan masyarakat atau sebaliknya, demikian juga peranan sekolah terhadap masyarakat. • Filsafat memberikan pedoman hidup, karena mengandung nilai kesusilaan • Perbuatan mendidik adalah serangkaian perbuatan yang disengaja ke suatu makna tujuan.
  • 21. PERTANYAAN • Antara guru dan siswa, mengapa mereka bertemu? • Manusia saling membutuhkan? Bagaimana jika dia ingin menyendiri? • Apa pendekatan yang digunakan untuk mengatur manusia yang ingin berteman maupun ingin menyendiri?
  • 22. FILSAFAT IDEALISME • Realitas sebagai nonmaterial • Kehidupan yang ideal spt yang dibayangkan Plato merupakan masyarakat atau republik yang dipimpin seorang filsuf. • Hubungan guru dan murid harus mandasarkan sesuatu yang absolut ke arah kebajikan, kebenaran, dan keindahan.
  • 23. IDEALISME MELAHIRKAN TEORI PENDIDIKAN ESENSIALISME • Manusia adalah makhluk budaya, sehingga sumber yang absolut berasal dari budaya. • Mengarahkan siswa untuk mempertahankan norma- norma yang ada dalam budaya. • Plato mengilhamkan suatu macam pendidikan moral yang menjadikan tanggung jawab warganegara dan untuk masyarakat.
  • 24. FILSAFAT REALISME • Melihat dunia sebagai obyek yang nyata. • Pengenalan thd dunia yang nyata melalui informasi dunia objek kepada perbuatan. • Orientasi ini digagas oleh Aristoteles, Al-Kindi, dan Al-Farabi. • Manusia belajar melalui inderanya. • Pengembangan kepada manusia lebih ditekankan berpikir rasional, fungsi sekolah untuk transfer bodies of knowledge dan keterampilan inquiry dari siswa.
  • 25. FILSAFAT THOMISME/TEISME REALISME • Keyakinan agama dan rasio sebagai komplementer sumber kebenaran. Thomisme identik dengan Katolik Roma, dan dikembangkan saintis Thomas Aquinas, selanjutnya melahirkan teori pendidikan Perennialisme yang dikembangkan Robert Hutchins. • Paham Thomisme akibat pengaruh realisme ini berkembang realisme sensoris yang dikemukakan oleh Comenius dan Pestalozi.
  • 26. PRAGMATISME • Sebuah filosofi yang metode pendefinisian kebenaran dan makna ide-ide disesuaikan pada konskuensi fisikal dan bernilai praktis. • Dewey (Gutek, 1974: 110) “man lives in an uncertain world which is often hostile to his survival. In his mind, man seeks to create a concept of certainty which gives him a feeling of permanence and security”. • Pragmatisme melihat dunia bukan di dalam keadaan statis tetapi didalam keadaan yang terus-menerus berubah.
  • 27. EKSISTENSIALISME • Filosofi yang menekankan subjektivitas dari pengalaman manusia dan keutamaan kreativitas, serta pilihan dalam dunia yang nonrasional. • Prioritas individu untuk menghargai akan eksistensi human ini sebagai reaksi terhadap krisis dari masyarakat abad dua buluh. Sebelum abad ini timbulnya industrialsasi berimbas pada pandangan berpikir spt halnya di dunia industri. Logika seperti mesin, yg utama efisiensi, standar yang sama, mengabaikan kebermaknaan individu sebagai pribadi.
  • 28. PANDANGAN EKSISTENSIALISME TENTANG PENDIDIKAN • Penanaman “intensity of awareness” pada pelajar. Maksudnya siswa disadarkan bahwa mereka sebagai individu yang konstan, bebas, dan kreatif memilih. Siswa memiliki kesadaran untuk mengenal tanggung jawabnya untuk menentukan keinginan hidupnya sesuai yang kehidupan yang dimiliki dan menciptakan penentuan diri sendiri. Sesuai dengan Morris (Gutek, 1974: 202)”if education is to be truly human, it must somehow awaken awareness in the learner-existential awareness of himself as a single subjectivity present in the world.” Pendidikan harus benar- benar human, hal tersebut harus membangkitkan pembelajar kesadaran eksistensi dirinya sendiri sebagai subjek tunggal yang hadir di dunia.
  • 29. PROGRESSIVISME • Progresivisme memandang segala sesuatu itu ke depan. Semua yang ada di belakang merupakan catatan-catatan yang berguna untuk dipelajari dan saat dibutuhkan dapat ditampilkan dalam konteks sekarang. Dengan menghargai peran manusia itulah maka manusia dipandang sebagai makhluk yang serba dinamis dan kreatif. Dengan demikian, pada dasarnya manusia adalah makhluk yang memiliki kebebsan. Semua ini penting demi kemajuan yang terus diperlukan oleh manusia itu sendiri.
  • 30. TOKOH PROGRESSIVISME SALAH SATUNYA JOHANN HEINRICH PESTALOZZI. • Seorang reformis pendidikan di abad 19 dari Swiss. Pestalozzi mengatakan: “ who as a willing discipline of Rousseau, asserted that education should be more than book learning. It should embrace the whole child—his emotions, intellect, and body. Natural education, said Pestalozzi, should take place in an environment of emotional love and security. It should also begin in child’s immediate environment and involve the operations of the objects found in the environment.
  • 31. PEMIKIRAN PROGRESSIF PESTALOZZI • “The whole personality which had to be educated”. Alam membentuk anak sebagai suatu keseluruhan yang tidak terpisahkan, sebagai suatu organ vital dengan banyak aspek kapasitas: moral, mental, dan fisik. Alam menghendaki tidak ada aspek-aspek kapasitas ini yang tidak dikembangkan. Dimana alam telah mempengaruhi anak, dan juga membimbing anak,alam juga mengem bangkan hati,pikiran, dan fisik anak dalam kesatuan yang harmoni.
  • 32. PROGRESSIVE EDUCATION IS CHARACTERIZED: 1. A focus on the child as the learner rather than on the subject; 2. An emphasis on activities and experiences rather than an exclusive reliance on verbal and literacy skills and knowlegde; and 3. the encouragement of cooperative group learning activities rather than than competitive individualized lesson learning.
  • 33. IMPLIKASI FILOSOFI PROGRESSIVISME • Berakar dari pragmatisme dan eksistensialisme • Melahirkan teori pendidikan rekonstruksionisme dan humanisme. • Humanisme, fokus pendidikan yang berpandangan humanis terletak pada membantu siswa menjadi “humanized” atau “self- actualized”. Jadi, memanusiakan dan mengaktualisasikan seluruh kepribadian siswa merupakan fokus pendidikan yang berpandangan humanis. Tujuan yang dicapai bagi siswa dalam pandangan pendidikan yang humanis adalah “self-actualization rather than a mastery of knowledge as an end in itself”. Fokus aktualisasi kepribadian siswa.
  • 34. POSTMODERN • Postmodern sering disebut dengan Postmo • Sesudah zaman modern • Reaksi penolakan terhadap faham modern, karena modern dipandang serba universal, menekankan rasio, ekonomi kapitalistik, efisiensi, efektivitas, menekankan kegunaan ilmu dan teknologi, individualistik dipentingkan, dan identitas tetap.
  • 35. FAHAM POSTMODERN 1. Mencari alternatif-alternatif modernitas 2. Manusia bukan hanya rasio 3. Berdimensi banyak,ada yang melampai rasionalitas. Yang disebut I.Kant “the Sublime”maksudnya masih ada sumber-sumber yang menghasilkan keunikan luar biasa,multikultural, alternatif, dan identitas lentur/floating. 4. Pendidikan untuk mengembangkan kemampuan kritis untuk menjawab tantangan dan mentransformasikan kondisi sosial dan politik.
  • 36. FILSAFAT PANCASILA SECARA YURIDIS • Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 2 berbunyi: PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 mumpuni@uny.ac.id
  • 37. PENDIDIKAN PANCASILA 1. Sesuatu yang universal dan berlangsung 2. Tidak terputus dari generasi dan generasi 3. Merupakan hak dasar manusia di manapun berada. 4. TIDAK TERLEPAS PANDANGAN HIDUP SUATU BANGSA PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA PANCASILA mumpuni@uny.ac.id
  • 38. KAJIAN METAFISIKA • HAKIKAT YANG TERSIMPUL DI BALIK FENOMENA • REALITA YANG TERDALAM DARI PANCASILA ITU SENDIRI HAKIKAT TUHAN Memahami fenomenanya Mengatahui Tuhan yang Maha Esa: asas dan sumber ada(eksistensi) kemakhlukan dan kesemestaan. Tuhan : supranatural dan transendental. penyebab utama (causa prima) mumpuni@uny.ac.id
  • 39. KAJIAN METAFISIKA TENTANG TUHAN •Adanya Tuhan tidak dibuktikan dengan bukti tertentu. •Eksistensi Tuhan: hukum pertama (First Principle). •Dalam pandangan Islam manusia dilarang mumpuni@uny.ac.id
  • 40. KEMANUSIAAN HAKEKATNYA MEMBICARAKAN MANUSIA ITU SENDIRI KODRATI MAKHLUK OTONOM KEMAUAN BEBAS DAN MAKHLUK TUHAN CIRI KHAS BANGSA INDONESIA ADIL DAN BERADAB MENGUTAMAKAN JASMANIAH DAN ROHANIAH KEPENTINGAN PRIBADI DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PENGABDIAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA. EKSISTENSI BERADA DALAM KEBERSAMAAN SESAMA MANUSA mumpuni@uny.ac.id
  • 41. PERSATUAN INDONESIA • Bhineka Tunggal Ika • Keragaman menjadi modal kekayaan yang perlu diakomodasi dalam pelaksanaan pendidikan • Pendidikan multikulturisme sudah menjadi sewajarnya. mumpuni@uny.ac.id
  • 42. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAK SANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN • Hakikat rakyat: keseluruhan merupakan hal yang esensial • Kebersamaan dalam memecahkan persoalan yang dihadapi rakyat itu sendiri. • Demokrasi untuk memperhatikan hak rakyat: Pertama rasa hormat terhadap harkat dan derajat sesama manusia. Kedua rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama. • Norma-norma, aturan, tata nilai adalah untuk pembatasan dengan suka hati, begitu juga orang lain dapat merasakan kebebasan yang diperoleh setiap Warga Negara. mumpuni@uny.ac.id
  • 43. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA • Adil adalah memberikan kepada diri sendiri atau kepada orang lain yang seharusnya menjadi haknya. • Hak dan kewajiban dijalankan seimbang. • Keadilan menyangkut hubungan dengan diri sendiri, dengan orang lain, atau masyarakat, dan dengan alam sekitar, serta dengan Tuhan. • Dalam hubungan dengan Tuhan manusia harus menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. mumpuni@uny.ac.id
  • 44. KAJIAN EPISTEMOLOGI PENGANTAR FILSAFAT PANCASILA 1. Manusia secara kodrati memiliki potensi untuk berpengetahuan, mengolahnya, dan mengembangkannya. 2. Manusia berusaha mencari pengetahuan dan kebenaran melalui berbagai sumber: 1) wahyu Illahi; 2) pengetahuan intuitif; 3) pengetahuan rasional; 4) pengetahuan impiris 3. Noor Syam (1984: 365-364) mengemukakan konstruksi pengalaman dan pengetahuan manusia secara hierarkis mencakup: dunia realitas, dunia ilmiah, dunia nilai filosofis, dan dunia religius. mumpuni@uny.ac.id
  • 45. KAJIAN AKSIOLOGIS • Etimologis aksiologi dari kata: aksios-nilai, dan logo- teori. Dibedakan dua nilai, yaitu “etika” dan “estetika”. • Etika: moral dan ilmu kesusilaan untuk dasar berbuat susila; dan “estetika” menyangkut keindahan. • Pancasila merupakan seperangkat nilai yang dijadikan pedoman dalam berperilaku bagi bangsa Indonesia, merupakan norma-norma kehidupan yang harus dilaksanakan.
  • 46. IMPLIKASI FILSAFAT PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN NASIONAL. • Pendidikan secara langsung berkaitan dengan nilai. Nilai dari Pancasila tersebut , pendidikan dapat menentukan tujuan, motivasi, kurikulum, metode belajar, dan hubungan guru dan siswa. Tujuan Pendidikan Nasional pada hakikatnya merupakan perwujudan cita-cita ideal bangsa Indonesia, yaitu mewujudkan masyarakat yang berdasarkan Pancasila.
  • 47. PENDEKATAN FILOSOFIS TERHADAP PENDIDIKAN • Pendekatan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. • Pengetahuan atau teori pendidikan yang dihasilkan dengan pendekatan filosofi disebut Filasafat Pendidikan. • Henderson (1959) filsafat pendidikan adalah filsafat yang diterapkan/diaplikasikan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan.
  • 48. TUGAS • Silakan nonton Video di Youtube • https://www.youtube.com/watch?v=q5fh6lowQZY • Dan Buat Ringkasan sepanjang 2 Halaman • Dikumpulkan Hari Senin Minggu depan.