SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  33
Tanaman Obat
Indonesia
Simplisia
Guru:
Ns. Paula Estika Wuga
Gani, S. Kep
DEFINISI FARMAKOGNOSI
Asal kata
Pharmacon : Obat yang berasal
dari tumbuhan, hewan dan
mineral
Gnosis : Ilmu/pengetahuan
 Jadi Farmakognosi adalah ilmu pengetahuan
yang menyelidiki bahan–bahan baik berasal dari
tumbuh-tumbuhan maupun hewan dan juga
beberapa mineral yang mempunyai khasiat sebagai
obat.
Istilah-istilah yang terkait
Fitofarmaka (= Fitoterapi) adalah sediaan obat yang telah dibuktikan
keamanannya dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau
sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku.
Zoofarmaka adalah sama dengan fitofarmaka tetapi bahan dasarnya
berasal dari hewan.
Aromaterapi adalah pengobatan atau pemeliharaan kesehatan dengan
menggunakan minyak atsiri.
Sediaan galenik adalah bentuk penyarian tumbuhan atau bagiannya yang
berupa ekstrak (infusa, ekstrak, tingtur).
Etnobotani adalah ilmu yang mengkaji tentang tanaman
yang terkait dengan kehidupan suku bangsa tertentu untuk
digunakan utamanya untuk pengobatan dan pemeliharaan
kesehatan atau keperluan lain. Ilmu ini sangat berguna untuk
mempelajari tanaman tertentu guna dikembangkan menjadi
komoditi bagi manusia.
Etnofarmakologi adalah eksplorasi ilmiah antar disiplin
tentang senyawa aktif secara biologis yang digunakan secara
tradisional atau diteliti oleh manusia. (bruhn & Holmstredt [98]
: 405-406)
Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk
kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagiannya.
Surya
Amal
Istilah-istilah yang terkait
Ruang Lingkup Farmakognosi
SIMPLISIA
DEFINISI SIMPLISIA
KLASIFIKASI SIMPLISIA
TATA NAMA SIMPLISIA
• Nama latin Simplisia ditetapkan dengan menyebut nama
Marga (Genus), atau nama Species (Jenis) atau petunjuk
lain dari Tanaman Asal, diikuti bagian tanaman yang
dipergunakan. Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisia
nabati yang diperoleh dari beberapa macam tanaman yang
berbeda marganya maupun untuk eksudat tanaman.
• Nama latin simplisia hewani dan pelikan ditetapkan dengan
menyebut nama latin yang paling umum bagi simplisia.
• Nama Indonesia: untuk semua jenis simplisia di tulis
dengan menyebutkan nama daerah yang paling lazim.
Bagian yang digunakan disebut setelah nama latin simplisia
tersebut.
CARA PEMBACAAN NAMA LATIN
Contoh
 Zingiberaceae
 Calami Rhizoma
 Cinchona Succirubra
 Caesalpinia Sappan
 Phyllanthy herba
 Zingiberase
 Kalami rhizoma
 Sinkona sukkirubra
 Sesalpinia Sappan
 Pilanti Herba
TATA NAMA SIMPLISIA
NO NAMA INDONESIA NAMA SIMPLISIA
1 Akar Radix
2 Umbi lapis Bulbus
3 Rimpang Rhizoma
4 Kulit Kayu Cortex
5 Kayu Lignum
6 Batang Caulis
7 Bunga Flos
8 Buah Fructus
9 Biji Semen
10 Daun Folium
11 Seluruh bagian tumbuhan Herba
TATA NAMA SIMPLISIA




TATA NAMA SIMPLISIA




TATA NAMA SIMPLISIA




TATA NAMA SIMPLISIA




TATA NAMA SIMPLISIA




Alur Pembuatan Simplisia
Pengumpulan simplisia sangat penting
menentukan zat berkhasiat
1. Pengumpulan Simplisia
Hal-hal yang diperhatikan:
a) bagian tanaman yang digunakan,
b) umur tanaman yang digunakan,
c) waktu panen, dan
d) lingkungan tempat tumbuh.
Beberapa simplisia dapat dikumpulkan :
 Sembarangan dari tumbuhan liar tanpa keahlian,
Contoh : Ipecae Radix, tumbuhan liar yang ada di hutan yang
digunakan masyarakat daerah secara empiris.
> Cara yang kedua yaitu cara pengumpulan yang memerlukan
keahlian berdasarkan ilmu pengetahuan dan biasanya dari
tanaman yang penanamannya teratur di kebun-kebun atau
tanaman yang di kultivasikan.
Contohnya : yang memerlukan keahlian yang berdasarkan ilmu
pengetahuan ialah Digitalis Folium, dan Belladonna Folium.
• Daun : dipanen waktu proses fotosintesis masih aktif, yaitu pada
waktu hampir berbunga.
• Bunga : diambil dan dikumpulkan sesaat setelah terjadi
penyerbukan/pembuahan. Kadang-kadang diambil pada waktu bunga
belum mekar. Untuk yang mengandung minyak atsiri sebaiknya di
panen sebelum mekar.
• Herba : diambil ketika tumbuhan sedang mencapai tumbuh optimum.
Lebih baik lagi kalau tumbuhan sedang berbunga.
• Buah : sebaiknya dilakukan sebelum buah masak benar. Umumnya
yang diambil dari buah ini adalah biji.
• Contoh yang diambil sebelum masak yaitu lateks, daging buah.
• Yang di ambil dari buah yang sudah masak benar contohnya Formiculi
Fructus, kopi coklat dll.
Cara Pengumpulan Bagian-Bagian Tanaman
yang digunakan :
Cara Pengumpulan Bagian-Bagian Tanaman
yang digunakan :
• Biji : di ambil kalau buah masak benar.
• Rhizoma-Radix : diambil setelah selesai proses vegetatif. Pada tumbuhan
terdapat zat penumbuh yaitu auksin. Jika pertumbuhan telah selesai
berarti tumbuhan sudah cukup tua. Pada zingiberaceae umumnya di
anggap cukup tua bila umurnya kurang lebih setahun / 8 bulan. Rhizoma
sangat penting karena kalau di ambil sudah tua/kering : kadar amylumnya
tinggi, kadar minyak atsiri tinggi, kadar air rendah. Sebagai tanda dimana
rhizome dapat diambil baik: daun-daun sudah layu dan kering.
• Cortex : diambil bila tumbuhan sudah cukup besar umumnya zat
berkhasiat terdapat dalam serat terutama alkaloid.
• Lignum : diambil dari batang pohon yang sudah tua. Zat-zat yang di ambil
dari lignum antara lain : Zat warna misalnya : Santali Lignum, Santalini
Lignum, Sasafras Lignum, Quassiae Lignum, glikosida → makin tua makin
tinggi.
• Kotoran perlu dibersihkan, pada pengumpulan kotoran organ-organ lain harus
dihilangkan sesuai dengan syarat-syarat pengotoran suatu simplek yang di
cantumkan dalam monografi farmakope/MMI.
Contohnya :
• Daun tidak boleh lebih dari sekian persen pengotoran gagang/tangkai atau zat
organik asing.
• Untuk Rhizoma dan Radix syarat pengotoran yang di perbolehkan sampai sekian
% adalah pengotoran dari bagian tanaman sebelah atas tanah.Organ dibawah
tanah harus bebas tanah, misalnya dengan cara waktu panen tanaman
digoyangkan sebelum di keringkan. Rhizoma yang bercacing harus di buang.
Akar-akar yang kecil harus di potong. Sebelum di keringkan harus di iris-iris,
• Biji yang berasal dari buah berlendir harus di cuci dulu.
2. Sortasi Basah dan
3. Pencucian
• Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pen
geringan, pengepakan, dan penggilingan/penyerbukan.
• Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, atau dengan alat mesin per
ajang khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukur
an yag dikehendaki.
4. Perajangan
Tujuan Pengeringan:
• Untuk membantu pengawetan bahan. Mencegah tumbuhnya
mikroorganisme.
• Untuk mengurangi volume berat bahan.
• Untuk mempermudah pembuatan, bentuk-bentuk yang umum
digunakan dalam perdagangan.
• Untuk mencegah reaksi enzimatik
• Untuk mencegah perubahan-perubahan kimiawi
5. Pengeringan
Kandungan air
Kandungan air bahan segar
• daun 60-90%
• akar dan rimpang 70-85%
• kayu 40-50%
• Biji 5 -10%
1. Secara alami dengan sinar matahari. Bisa dilakukan
langsung dan tidak langsung.
a. Langsung : di udara terbuka pada cuaca baik. Contoh : Caryophylli
Flos, Cinnamomi Cortex, Cardamomi Fructus.
b. Tidak Langsung : Pengeringan dilakukan dalam ruangan kecuali :
– Mentha piperitae Folium : mula-mula pengeringan dilakukan di
ladang-ladang.
– Bunga dan buah dapat pula digunakan tempat dalam ruangan yang
dasarnya berupa anyaman kayu yang kemudian dialasi dengan
kertas penyerap (koran).
Cara Pengeringan
2. Secara buatan : a) Penaikan suhu, b) Pengurangan tekanan (vakum).
•Pengeringan dengan penaikan suhu  lebih cepat dan sesuai untuk
tempat dalam udara dingin daripada udara terbuka.
•Dengan menaikkan suhu : 400-600C tanpa pengurangan tekanan :
menggunakan lemari pengering. Contoh : untuk simplisia tahan panas
(termostabil).
•Untuk bahan obat yang dikeringkan dalam jumlah sangat sedikit sangat
sesuai bila dikeringkan menggunakan pengurangan tekanan (ruang
vakum) dengan suhu serendah mungkin. Contoh : untuk simplisia
mengandung minyak atsiri.
•Kering sudah cukup bila daun diremas cukup rapuh.
Cara Pengeringan
3. Secara kimia : dengan menggunakan penambahan zat-
zat pengering. Digunakan untuk bahan-bahan termolabil.
4. Secara fisik : dengan sinar inframerah dan cara
gelombang radiasi.
Cara Pengeringan
• Sortasi dilakukan kembali untuk memastikan tidak adanya pengotor-peng
otor pada simplisia.
• Pewadahan berfungsi melindungi bahan dan tidak banyak makan tempat.
• Tujuan pewadahan untuk melindungi terhadap sinar, uap air/kelembaban,
gangguan serangga, tikus.
• Alat yang di gunakan /Wadah : plastik tebal dengan kualitas baik atau gel
as yang berwarna gelap dan tertutup kedap.
6. Sortasi Kering dan
7. Pewadahan
• cara penyimpanan suatu bahan obat tidak ada suatu keistimewaan.
• Tempat penyimpanan : tempat/gudang, dingin, di aliri udara kering.
• Untuk jumlah sedikit : dalam wadah tertutup rapat dan tahan sinar yang
terbuat dari gelas, kaleng timah, gelas coklat dll, suhu rendah.
- Bila di simpan dalam kotak kayu dan kantong kertas – akan
mengabsorbsi kembali uap air udara 10-12% (>12%), menyebabkan
simplisia dapat cepat rusak, selain itu akan dapat dirusak oleh serangga,
tikus, bau simplisia akan campur aduk.
8. Penyimpanan
pendahuluan farmakognosi (1).ppt

Contenu connexe

Tendances

Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
fahmiganteng
 

Tendances (20)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resepSop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stok
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek
 
Slide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletSlide Presentasi Tablet
Slide Presentasi Tablet
 
Makalah herbarium
Makalah herbariumMakalah herbarium
Makalah herbarium
 
Poster Dagusibu
Poster DagusibuPoster Dagusibu
Poster Dagusibu
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
 
Tanaman Berkhasiat Obat
Tanaman Berkhasiat ObatTanaman Berkhasiat Obat
Tanaman Berkhasiat Obat
 
Farmakognosi flos-11
Farmakognosi flos-11Farmakognosi flos-11
Farmakognosi flos-11
 
PERTEMUAN II SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II  SIMPLISIA.pptPERTEMUAN II  SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II SIMPLISIA.ppt
 
Botani tumbuhan (1)
Botani tumbuhan (1)Botani tumbuhan (1)
Botani tumbuhan (1)
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 

Similaire à pendahuluan farmakognosi (1).ppt

pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.pptpertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
chilonkduppa
 
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMAFARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
aptsitisamaniyah
 
Khasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoangKhasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoang
holilurrahman
 
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilanLaporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Agus Ariyanto
 

Similaire à pendahuluan farmakognosi (1).ppt (20)

SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptxSIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
 
Materi 3. Simplisia.pdf
Materi 3. Simplisia.pdfMateri 3. Simplisia.pdf
Materi 3. Simplisia.pdf
 
simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptx
 
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIAPRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
 
Kul ii simplisia
Kul ii simplisiaKul ii simplisia
Kul ii simplisia
 
Obat asli indonesia pdf
Obat asli indonesia pdfObat asli indonesia pdf
Obat asli indonesia pdf
 
budidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiabudidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisia
 
Kelompok 8 herbarium
Kelompok 8 herbariumKelompok 8 herbarium
Kelompok 8 herbarium
 
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.pptpertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
 
Budidaya Jahe Merah
Budidaya Jahe MerahBudidaya Jahe Merah
Budidaya Jahe Merah
 
Laporan biologi
Laporan biologiLaporan biologi
Laporan biologi
 
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMAFARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
 
Khasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoangKhasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoang
 
Tahapan simplisia
Tahapan simplisiaTahapan simplisia
Tahapan simplisia
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilanLaporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
 
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
 
Herbarium 2.ppt
Herbarium 2.pptHerbarium 2.ppt
Herbarium 2.ppt
 
penanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panen
penanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panenpenanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panen
penanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panen
 
Pengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada SeladaPengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada Selada
 

pendahuluan farmakognosi (1).ppt

  • 2. DEFINISI FARMAKOGNOSI Asal kata Pharmacon : Obat yang berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral Gnosis : Ilmu/pengetahuan  Jadi Farmakognosi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki bahan–bahan baik berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan dan juga beberapa mineral yang mempunyai khasiat sebagai obat.
  • 3. Istilah-istilah yang terkait Fitofarmaka (= Fitoterapi) adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanannya dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku. Zoofarmaka adalah sama dengan fitofarmaka tetapi bahan dasarnya berasal dari hewan. Aromaterapi adalah pengobatan atau pemeliharaan kesehatan dengan menggunakan minyak atsiri. Sediaan galenik adalah bentuk penyarian tumbuhan atau bagiannya yang berupa ekstrak (infusa, ekstrak, tingtur).
  • 4. Etnobotani adalah ilmu yang mengkaji tentang tanaman yang terkait dengan kehidupan suku bangsa tertentu untuk digunakan utamanya untuk pengobatan dan pemeliharaan kesehatan atau keperluan lain. Ilmu ini sangat berguna untuk mempelajari tanaman tertentu guna dikembangkan menjadi komoditi bagi manusia. Etnofarmakologi adalah eksplorasi ilmiah antar disiplin tentang senyawa aktif secara biologis yang digunakan secara tradisional atau diteliti oleh manusia. (bruhn & Holmstredt [98] : 405-406) Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagiannya. Surya Amal Istilah-istilah yang terkait
  • 9.
  • 10. TATA NAMA SIMPLISIA • Nama latin Simplisia ditetapkan dengan menyebut nama Marga (Genus), atau nama Species (Jenis) atau petunjuk lain dari Tanaman Asal, diikuti bagian tanaman yang dipergunakan. Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisia nabati yang diperoleh dari beberapa macam tanaman yang berbeda marganya maupun untuk eksudat tanaman. • Nama latin simplisia hewani dan pelikan ditetapkan dengan menyebut nama latin yang paling umum bagi simplisia. • Nama Indonesia: untuk semua jenis simplisia di tulis dengan menyebutkan nama daerah yang paling lazim. Bagian yang digunakan disebut setelah nama latin simplisia tersebut.
  • 12. Contoh  Zingiberaceae  Calami Rhizoma  Cinchona Succirubra  Caesalpinia Sappan  Phyllanthy herba  Zingiberase  Kalami rhizoma  Sinkona sukkirubra  Sesalpinia Sappan  Pilanti Herba
  • 13. TATA NAMA SIMPLISIA NO NAMA INDONESIA NAMA SIMPLISIA 1 Akar Radix 2 Umbi lapis Bulbus 3 Rimpang Rhizoma 4 Kulit Kayu Cortex 5 Kayu Lignum 6 Batang Caulis 7 Bunga Flos 8 Buah Fructus 9 Biji Semen 10 Daun Folium 11 Seluruh bagian tumbuhan Herba
  • 20. Pengumpulan simplisia sangat penting menentukan zat berkhasiat 1. Pengumpulan Simplisia Hal-hal yang diperhatikan: a) bagian tanaman yang digunakan, b) umur tanaman yang digunakan, c) waktu panen, dan d) lingkungan tempat tumbuh.
  • 21. Beberapa simplisia dapat dikumpulkan :  Sembarangan dari tumbuhan liar tanpa keahlian, Contoh : Ipecae Radix, tumbuhan liar yang ada di hutan yang digunakan masyarakat daerah secara empiris. > Cara yang kedua yaitu cara pengumpulan yang memerlukan keahlian berdasarkan ilmu pengetahuan dan biasanya dari tanaman yang penanamannya teratur di kebun-kebun atau tanaman yang di kultivasikan. Contohnya : yang memerlukan keahlian yang berdasarkan ilmu pengetahuan ialah Digitalis Folium, dan Belladonna Folium.
  • 22. • Daun : dipanen waktu proses fotosintesis masih aktif, yaitu pada waktu hampir berbunga. • Bunga : diambil dan dikumpulkan sesaat setelah terjadi penyerbukan/pembuahan. Kadang-kadang diambil pada waktu bunga belum mekar. Untuk yang mengandung minyak atsiri sebaiknya di panen sebelum mekar. • Herba : diambil ketika tumbuhan sedang mencapai tumbuh optimum. Lebih baik lagi kalau tumbuhan sedang berbunga. • Buah : sebaiknya dilakukan sebelum buah masak benar. Umumnya yang diambil dari buah ini adalah biji. • Contoh yang diambil sebelum masak yaitu lateks, daging buah. • Yang di ambil dari buah yang sudah masak benar contohnya Formiculi Fructus, kopi coklat dll. Cara Pengumpulan Bagian-Bagian Tanaman yang digunakan :
  • 23. Cara Pengumpulan Bagian-Bagian Tanaman yang digunakan : • Biji : di ambil kalau buah masak benar. • Rhizoma-Radix : diambil setelah selesai proses vegetatif. Pada tumbuhan terdapat zat penumbuh yaitu auksin. Jika pertumbuhan telah selesai berarti tumbuhan sudah cukup tua. Pada zingiberaceae umumnya di anggap cukup tua bila umurnya kurang lebih setahun / 8 bulan. Rhizoma sangat penting karena kalau di ambil sudah tua/kering : kadar amylumnya tinggi, kadar minyak atsiri tinggi, kadar air rendah. Sebagai tanda dimana rhizome dapat diambil baik: daun-daun sudah layu dan kering. • Cortex : diambil bila tumbuhan sudah cukup besar umumnya zat berkhasiat terdapat dalam serat terutama alkaloid. • Lignum : diambil dari batang pohon yang sudah tua. Zat-zat yang di ambil dari lignum antara lain : Zat warna misalnya : Santali Lignum, Santalini Lignum, Sasafras Lignum, Quassiae Lignum, glikosida → makin tua makin tinggi.
  • 24. • Kotoran perlu dibersihkan, pada pengumpulan kotoran organ-organ lain harus dihilangkan sesuai dengan syarat-syarat pengotoran suatu simplek yang di cantumkan dalam monografi farmakope/MMI. Contohnya : • Daun tidak boleh lebih dari sekian persen pengotoran gagang/tangkai atau zat organik asing. • Untuk Rhizoma dan Radix syarat pengotoran yang di perbolehkan sampai sekian % adalah pengotoran dari bagian tanaman sebelah atas tanah.Organ dibawah tanah harus bebas tanah, misalnya dengan cara waktu panen tanaman digoyangkan sebelum di keringkan. Rhizoma yang bercacing harus di buang. Akar-akar yang kecil harus di potong. Sebelum di keringkan harus di iris-iris, • Biji yang berasal dari buah berlendir harus di cuci dulu. 2. Sortasi Basah dan 3. Pencucian
  • 25. • Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pen geringan, pengepakan, dan penggilingan/penyerbukan. • Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, atau dengan alat mesin per ajang khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukur an yag dikehendaki. 4. Perajangan
  • 26. Tujuan Pengeringan: • Untuk membantu pengawetan bahan. Mencegah tumbuhnya mikroorganisme. • Untuk mengurangi volume berat bahan. • Untuk mempermudah pembuatan, bentuk-bentuk yang umum digunakan dalam perdagangan. • Untuk mencegah reaksi enzimatik • Untuk mencegah perubahan-perubahan kimiawi 5. Pengeringan
  • 27. Kandungan air Kandungan air bahan segar • daun 60-90% • akar dan rimpang 70-85% • kayu 40-50% • Biji 5 -10%
  • 28. 1. Secara alami dengan sinar matahari. Bisa dilakukan langsung dan tidak langsung. a. Langsung : di udara terbuka pada cuaca baik. Contoh : Caryophylli Flos, Cinnamomi Cortex, Cardamomi Fructus. b. Tidak Langsung : Pengeringan dilakukan dalam ruangan kecuali : – Mentha piperitae Folium : mula-mula pengeringan dilakukan di ladang-ladang. – Bunga dan buah dapat pula digunakan tempat dalam ruangan yang dasarnya berupa anyaman kayu yang kemudian dialasi dengan kertas penyerap (koran). Cara Pengeringan
  • 29. 2. Secara buatan : a) Penaikan suhu, b) Pengurangan tekanan (vakum). •Pengeringan dengan penaikan suhu  lebih cepat dan sesuai untuk tempat dalam udara dingin daripada udara terbuka. •Dengan menaikkan suhu : 400-600C tanpa pengurangan tekanan : menggunakan lemari pengering. Contoh : untuk simplisia tahan panas (termostabil). •Untuk bahan obat yang dikeringkan dalam jumlah sangat sedikit sangat sesuai bila dikeringkan menggunakan pengurangan tekanan (ruang vakum) dengan suhu serendah mungkin. Contoh : untuk simplisia mengandung minyak atsiri. •Kering sudah cukup bila daun diremas cukup rapuh. Cara Pengeringan
  • 30. 3. Secara kimia : dengan menggunakan penambahan zat- zat pengering. Digunakan untuk bahan-bahan termolabil. 4. Secara fisik : dengan sinar inframerah dan cara gelombang radiasi. Cara Pengeringan
  • 31. • Sortasi dilakukan kembali untuk memastikan tidak adanya pengotor-peng otor pada simplisia. • Pewadahan berfungsi melindungi bahan dan tidak banyak makan tempat. • Tujuan pewadahan untuk melindungi terhadap sinar, uap air/kelembaban, gangguan serangga, tikus. • Alat yang di gunakan /Wadah : plastik tebal dengan kualitas baik atau gel as yang berwarna gelap dan tertutup kedap. 6. Sortasi Kering dan 7. Pewadahan
  • 32. • cara penyimpanan suatu bahan obat tidak ada suatu keistimewaan. • Tempat penyimpanan : tempat/gudang, dingin, di aliri udara kering. • Untuk jumlah sedikit : dalam wadah tertutup rapat dan tahan sinar yang terbuat dari gelas, kaleng timah, gelas coklat dll, suhu rendah. - Bila di simpan dalam kotak kayu dan kantong kertas – akan mengabsorbsi kembali uap air udara 10-12% (>12%), menyebabkan simplisia dapat cepat rusak, selain itu akan dapat dirusak oleh serangga, tikus, bau simplisia akan campur aduk. 8. Penyimpanan