Dokumen tersebut membahas pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Cahaya sangat diperlukan untuk proses fotosintesis dan pembentukan klorofil, sehingga tanaman yang kurang cahaya akan tumbuh lemah dan pucat. Intensitas cahaya optimal bervariasi untuk setiap jenis tanaman.
1. PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN
DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)
RESUME
Oleh:
KOKO TAMPUBOLON
100301250
AGROEKOTEKNOLOGI IV
MATA KULIAH EKOLOGI TANAMAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
2. PENDAHULUAN
Pertumbuhan pada tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari
dalam maupun dari luar. Salah satu factor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman dari luar yaitu faktor cahaya yang dapat menghambat proses
pertumbuhan batang tanaman karena cahaya dapat menguraikan auksin yaitu salah
satu hormon pertumbuhan. Pada setiap tahap dalam kehidupan suatu tumbuhan,
sensitivitas terhadap lingkungan dan koordinasi respons sangat jelas terlihat.
Tumbuhan dapat mengindera gravitasi dan arah cahaya dan menanggapi stimulus-
stimulus ini dengan cara yang kelihatannya sangat wajar bagi kita. Seleksi alam
lebih menyukai mekanisme respons tumbuhan yang meningkatkan keberhasilan
reproduktif.
Perkembangan memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang
memadai, dan persediaan oksigen yang cukup. Periode dormansi juga merupakan
persyaratan bagi perkecambahan banyak biji sebagai contoh, biji buah apel hanya
dapat berkecambah setelah masa dingin yang lama. Ada bukti bahwa
perkecambahan kimia terbentuk di dalam bijinya ketika terbentuk. Pencegahan ini
lambat laun akan dipecah pada suhu rendah sampai tidak lagi memadai untuk
menghalangi perkecambahan ketika kondisi lainnya membaik.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari
lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang
teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara
(dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran
biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.
3. TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversibel, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Pertumbuhan bersifat kuantitatif artinya dapat dinyatakan dengan suatu
bilangan. Pertumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu factor dari dalam
maupun dari luar tumbuhan. Salah satu factor pertumbuhan dari luar yaitu cahaya.
Cahaya khusunya cahaya matahari merupakan sumber energi yang penting untuk
melaksanakan fotosintesis pada tanaman. Cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap organ atau terhadap keseluruhan tumbuhan secara langsung.
Tanpa adanya cahaya tumbuhan hijau tak mungkin dapat bertahan hidup dalam
waktu yang lama. Banyaknya cahaya yang diperlukan oleh tumbuhan berbeda –
beda antara tumbuhan satu dengan tumbuhan lainnya.
Dalam eksperimen yang dilakukan oleh Boysen-Jensen (1910)
menyimpulkan bahwa bahan kimia yang dihasilkan dari bagian ujung daerah
perpanjangan akan turun apabila terkena cahaya matahari dan berpindah ke sisi
yang tidak ada sinar matahari. Sebagai akibatnya sisi tersebut menimbun banyak
bahan kimia. Dengan demikian, pertumbuhan pada bagian yang tidak kena cahaya
akan lebih cepat dari pada bagian yang terkena cahaya. Kesimpulannya ada bahan
yang diproduksi oleh sel pada ujung daerah perpanjangan yang turun dari ujung
pada sisi yang tidak kena cahaya dan menyebabkan terjadinya pertumbuhan yang
lebih cepat di derah gelap. Pertumbuhan yang cepat di daerah gelap disebut
etiolasi.
Frits Wewl (1928) dalam percobaannya menyimpulkan, bahwa bahan
kimia tersebut dapat mempercepat proses pertumbuhan dan dinamakan auksin.
4. Auksin merupakan hormon pertumbuhan yang ditemukan di ujung batang dan
akar serta di tempat pembentukan bunga, buah dan daun. Biji-bijian dari banyak
spesies tidak akan berkecambah pada keadaan gelap, biji-biji itu memerlukan
rangsangan cahaya. Karena itu kelihatannya perkecambahan yang dikendalikan
cahaya merupakan satu adaptasi tanaman yang tidak toleran terhadap penaungan.
Beberapa peneliti telah memperlihatkan bahwa biji yang peka terhadap cahaya
tidak akan berkecambah dibawah kanopi daun. Cahaya sendiri memiliki suatu
intensitas, kerapatan pengaliran atau intensitas menunjukkan pengaruh primernya
terhadap fotosintesis dan pengaruh sekundernya pada morfogenetika
pada intensitas rendah, tetapi sebagian memerlukan energi yang lebih besar
(Mancinelli dan Rabino, 1987).
Ekologi tanaman dalam kaitannya dengan intensitas cahaya diatur oleh dua
hal, yaitu :
1. Penempatan daun dalam posisi dimana akan diterima intersepsi cahaya
maksimum. Berarti diatas kanopi dan didalam komunitas yang kompleks
sebagian besar daun tesebut tidak dapat mencapainya. Karena itu sebagian
besar dari daun akan berada pada intensitas cahaya yang kurang dari yang
dibutuhkan.
2. Fotosintesis dimaksimumkan untuk energi yang diterima, dengan anggapan
keadaan ini menjadi dibawah titik jenuh cahaya untuk fotosintesis normal,
sehingga tetap dalam kesinambungan neto karbon yang positif (pengikatan
CO2 untuk fotosintesis lebih besar daripada jumlah yang dikeluarkan pada
respirasi dan hasil karbohidrat). Sehelai daun yang berada pada keseimbangan
C yang negative akan memerlukan gula yang diambil dari sisa tanaman dan
akan mengurangi ketegaran secara menyeluruh.
5. Adanya penyinaran sinar matahari akan menimbulkan cahaya. Sedang cahaya
sangat dibutuhkan untuk pembentukan zat warna hijau (chlorophyll) terhadap
pertumbuhan tanaman dan kwualitas daripada produksi.
Tanaman yang kurang cahaya matahari pertumbuhannya lemah, pucat dan
memanjang. Setiap jenis sayuran menghendaki syarat-syarat yang sangat
berlawanan, ada suatu jenis yang menghendaki penyinaran panjang, ada pula yang
pendek.
Yang dimaksud penyinaran panjang ialah lebih dari 12 jam, sedang
penyinaran pendek kurang dari 12 jam. Ketersediaan cahaya bagi pertumbuhan
tanaman sangat bermanfaat, karena beberapa proses dalam perkembangan
tanaman dikendalikan oleh cahaya, yang antara lain adalah :
o Perkecambahan
o Perpanjangan batang
o Membukanya hypocotyls
o Perluasan daun
o Sistesis klorofil
o Gerakan batang
6. KESIMPULAN
1. Intensitas cahaya diatur oleh dua hal, yaitu : Penempatan daun dalam posisi
dimana akan diterima intersepsi cahaya maksimum, dan fotosintesis
dimaksimumkan untuk energi yang diterima.
2. Cahaya sangat dibutuhkan untuk pembentukan zat warna hijau (chlorophyll)
terhadap pertumbuhan tanaman dan kwualitas daripada produksi.
3. Tanaman yang kurang cahaya matahari pertumbuhannya lemah, pucat dan
memanjang.
4. Penyinaran panjang ialah lebih dari 12 jam, sedangkan penyinaran pendek
kurang dari 12 jam.
5. Ketersediaan cahaya bagi pertumbuhan tanaman sangat bermanfaat, karena
beberapa proses dalam perkembangan tanaman dikendalikan oleh cahaya,
yang antara lain adalah :
o Perkecambahan
o Perpanjangan batang
o Membukanya hypocotyls
o Perluasan daun
o Sistesis klorofil
o Gerakan batang