2. Latar Belakang
o WHO :
- 333 juta orang gangguan penglihatan
- 154 juta kelainan refraksi tak terkoreksi
- Lebih dari 13 juta adalah anak anak
o Gangguan penglihatan
Hambatan pendidikan dan pekerjaan
Hambatan ekonomi dan kehidupan sosial
3. 5 Kategori Cacat Penglihatan
(WHO ICD – 10)
o Kategori 1 : Rabun, tajam penglihatan <6/18
o Kategori 2 : Rabun, tajam penglihatan <6/60
o Kategori 3 : Buta, tajam penglihatan <3/60,
Lapang pandangan <10
o Kategori 4 : Buta, tajam penglihatan <1/60,
Lapang pandangan <5
o Kategori 5 : Buta dan tidak ada persepsi
cahaya
4. Kunjungan Poliklinik
RS Mata Undaan tahun 2011
No Macam Penyakit Jumlah %
1. Kelainan Refraksi 13.352 33
2. Katarak 5.762 14
3. Konjungtivitis 4.222 10
4. Pseudofakia 3.766 9
5. Kelainan Kornea 3.276 8
6. Glaukoma 2.566 6
7. Kelainan Konjungtiva 2.286 6
8. Penyakit Retina 1.902 5
9. Gangguan Sistem Lakrimal 1.614 4
10. Lain - lain 2.225 6
Total 40.935 100
6. The Right to Sight 2020
VISI
Mata Sehat 2020 :
Setiap penduduk Indonesia pada
tahun 2020 memperoleh kesempatan/
hak untuk melihat secara optimal.
7. The Right to Sight 2020
MISI
Melakukan promosi kesehatan untuk
pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya
peran mata sehat.
Menanggulangi gangguan penglihatan dan
kebutaan di masyarakat.
Memfasilitasi pemerataan pelayanan kesehatan
mata yang bermutu dan terjangkau.
Menggalang kemitraan dengan masyarakat dan
pihak-pihak terkait di dalam dan luar negeri untuk
mewujudkan mata sehat 2020.
8. The Right to Sight 2020
TARGET
Penurunan angka kebutaan di Indonesia dari 1.5% (2002)
1.0% (2010) 0.5% (2020).
Peningkatan jumlah operasi katarak dari
2 operasi/dr.spm/mgg (2002)
12 operasi/dr.spm/mgg (2010)
20 operasi/dr.spm/mgg (2020)
Peningkatan Cataract Surgical Rate (CSR) 25% per tahun
sejak tahun 2004, berarti
total 80,000 (2002) 100,000 (2004).
Peningkatan koreksi kelainan refraksi dari
12.5% (2002) 35% (2010) 65% (2020).
9. Apakah Refraksi …?
Refraksi adalah proses pembiasan
cahaya yg melalui media optik
dengan indeks bias yang berbeda
10. Mata sebagai alat optik
Media refraksi:
- Kornea
- Lensa
- Cairan bola mata
12. Myopia
Sinar yang datangnya sejajar
difokuskan di depan retina
Untuk koreksi diperlukan lensa
Spheris (S-)
13. Faktor predisposisi miopia :
1. Etnik & Genetik Jepang dan Cina
2. Pendidikan yang lama
3. Banyak bekerja dengan
menggunakan penglihatan dekat
14. Tingkatan Miopia :
• Ringan : - 0.25 D - 3.00 D
• Sedang : - 3.25 D - 6.00 D
• Tinggi : > - 6.25 D
15. Komplikasi Miopia :
1. Ablatio retina
2. Anisometropia dan Aniseikonia:
perbedaan refraksi antara kedua mata
>3.00 Dioptri, sehingga bayangan yang
dibentuk di retina tidak sama besarnya
yang menimbulkan kesukaran dlm usaha
mempersatukan (fusi)
3. Strabismus esotropia (miopia tinggi
bilateral), eksotropia (miopia dengan
anisometropia)
16. Hypermetropia
Sinar yang datangnya sejajar di
fokuskan di belakang retina
Untuk koreksi diperlukan lensa
Spheris (S+)
17. Tingkatan Hipermetropia :
1. H. Ringan : +0.25 D s/d +3.00 D
2. H. Sedang : +3.25 D s/d +6.00 D
3. H. Tinggi : lebih dari +6.25 D
18. Komplikasi Hipermetropia :
1. Glaukoma karena bilik mata depan
dangkal
2. Strabismus konvergensi (esotropia) karena
akomodasi yang kuat, shg konvergensi yang
menetap (H. Tinggi dan H. Menengah)
3. Ambliopia
Bilateral : Hipermetropia > + 2.50 D
Unilateral : Pada anisometropia dengan
Perbedaan > + 1.00 D
19. Astigmatism
Sinar yang datang sejajar difokuskan
tidak pada satu titik
Diperlukan lensa silinder (C+, C-)
21. Koreksi kacamata untuk presbiopia
40 tahun S + 1.00 D
45 tahun S + 1.50 D
50 tahun S + 2.00 D
55 tahun S + 2.50 D
60 tahun S + 3.00 D
22. Beberapa cara dalam mengatasi
kelainan refraksi adalah sbb :
Menggunakan Kacamata
Menggunakan Lensa Kontak
Tindakan bedah refraksi
23. Refractive Surgery
Keratorefractive Intraocular
Surgery Surgery
Laser Non Laser Clear Lense Extraction /
Phakic IOL Lense Exchange
Ref Surgery Ref Surgery Refractive Surgery
Posterior Chamber
Anterior Chamber
(Implantable Contact Lense)
Fiksasi Iris Fiksasi Sudut
24. Refractive Surgery
• HISTORY
Refractive surgery sudah lama dilakukan
dengan teknologi sederhana. Mis:
• Freeze Keratomileusis
• Radial Keratotomy
Semakin berkembang dengan ditemukannya
teknologi:
• Laser Excimer
• Microkeratome
• Wavefront analysis
• Laser Femtosecond
27. Syarat Bedah Refraksi Laser
• Ukuran/Refraksinya sudah stabil
• Usia Pasien 18 tahun keatas
• Tidak ditemukan penyakit mata
(misal : Glaukoma, uveitis)
• Memiliki ketebalan kornea yang cukup.
• Tidak sedang hamil dan menyusui
28. Laser Refractive Surgery
Surface Surgery Flap Surgery
Microkeratome
PRK LASIK
LASEK Femtosecond LASIK
All Femtosecond
Epi-LASIK Refractive Surgery
29. Excimer Laser
Excimer laser adalah laser yang dihasilkan dari
campuran gas Argon dan Halogen / Florine untuk
menghasilkan energi photon.
Excimer laser adalah jenis laser dingin yang
dibutuhkan untuk operasi mata dengan presisi yang
tinggi.
Laser ini digunakan untuk sejumlah
aplikasi, diantaranya prosedur opthalmology seperti
LASIK.
Excimer laser dapat dikontrol untuk target area yang
diinginkan tanpa menyebabkan kerusakan jaringan
disekitarnya.
Versi awal Excimer laser ditemukan di tahun 1970-an
di Rusia, dan sekitar tahun 1980 disetujui untuk
30. PRK
(Photorefractive Keratectomy)
• Photoablation (pengikisan Stroma)
dilakukan setelah mengangkat
(membuang) epitel kornea dengan
menggunakan alkohol dan dikerjakan
secara manual
31. LASIK
(Laser Assisted in Situ Keratomileusis)
• Diawali pembuatan flap kornea dengan
ketebalan tertentu menggunakan
microkeratome.
• Dilakukan Photoablation (pengikisan kornea)
dengan Excimer Laser.
• Flap dikembalikan pada posisi semula.
32. Pre-Lasik
• Auto Refractive
• Refraksi
• Wavefront
• Tonometry
• Topography kornea
• Schirmer test (pemeriksaan kadar air mata)
• Pachymetri (pemeriksaan ketebalan kornea)
• Anterior dan Posterior (retina)
36. Keunggulan Wavefront Guided Lasik
• Persentase keberhasilan yang lebih tinggi untuk
mencapai visus 10/10 atau lebih
• Memperkecil kemungkinan penurunan visus terbaik
• Memperkecil kemungkinan penurunan kontras
• Mengurangi gangguan penglihatan malam hari
(Halos, Ghosting, Glare)
37. • PRK • LASIK
– Discomfort – Lebih nyaman
– Pemulihan penglihatan – Lebih cepat
lebih lama
– Keterbatasan ukuran – Lebih luas
yang dikoreksi
– Kemungkinan Haze – Tidak
– Tidak ada komplikasi flap – Dapat terjadi
– Dapat dikerjakan pada – Perlu ketebalan
ketebalan kornea yang kornea yang lebih
lebih tipis tebal
40. Keuntungan Lasik
• Dapat menghilangkan ketergantungan pada
pemakaian kacamata atau lensa kontak
• Operasi singkat
• Tanpa rasa sakit
• Tidak memerlukan rawat inap
• Tidak perlu disuntik, tapi cukup
menggunakan anastesi melalui tetes mata
• Penyembuhan dan pemulihan penglihatan
relatif lebih cepat
• Memiliki tingkat keberhasilan hingga 90 - 95%
41. Resiko & Komplikasi
Laser Bedah Refraksi
• Under Correction atau Over Correction
• Regresi
• Penurunan tajam penglihatan terbaik
• Rasa tidak nyaman / Discomfort (Night
glare, dry eye, iritasi)
• Infeksi
• Komplikasi pada Flap (Free Flap, button
hole, incomplete Flap, Flap displacement)