SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Télécharger pour lire hors ligne
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
Seminar Nasional
“Satu Tahun Implementasi Kebijakan Satu Peta”
Dan Forum Anggota JKPP VII
Bogor, 22-24 Februari 2017
LATAR BELAKANG
Pada awal bulan Februari tahun 2016 Presiden Joko Widodo telah menandatanganiPeraturan
Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) pada
Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000, dengan pertimbangan dalam rangka mendorong
penggunaan informasi Geospasial untuk pelaksanaan pembangunan. Perpres ini menegaskan,
bahwa Percepatan Pelaksanaan KSP pada tingkat ketelitian peta skala 1:50.000 bertujuan untuk
terpenuhinya satu peta yang mengacu kepada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis
data dan satu geoportal guna percepatan pelaksanaan pembangunan nasional. Kebijakan ini
juga dianggap sangat mendesak dilakukan sebagai upaya mencegah tumpang tindih dan konflik
pemanfaatan ruang yang seringkali menghambat aktivitas ekonomi dan pembangunan
khususnya investasi serta mendukung terwujudnya agenda prioritas Nawacita. Perpres ini juga
diluncurkan melalui bagian dari paket kebijakan ekonomi Jilid VIII.
Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000
sebagaimana dimaksud berfungsi sebagai :
a. Acuan data IGT (Informasi Geospasial Tematik) pada masing-masing sektor
b. Acuan perencanaan pemanfaatan ruang skala luas yang terintegrasi dalam dokumen
Rencana Tata Ruang
Adapun Percepatan Pelaksanaan KSP dilakukan melalui 4 (empat) kegiatan, yaitu:
1. Kompilasi data IGT yang dimiliki oleh Kementerian/Lembaga, Kelompok Kerja Nasional
IGT, dan/atau pemerintah daerah untuk seluruh wilayah Indonesia
2. Integrasi data IGT melalui proses koreksi dan verifikasi IGT terhadap IGD (informasi
Geospasial Dasar)
3. Sinkronisasi dan penyelarasan antar data IGT yang terintegrasi
4. Penyusunan rekomendasi dan fasilitas penyelesaian permasalahan IGT, termasuk
penyediaan alokasi anggaran dalam rangka penyelesaian permasalahan tersebut
Dalam rangka Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta, pemerintah telah membentuk Tim
Percepatan KSP, yang bertugas: a) melakukan koordinasi strategis yang dibutuhkan untuk
percepatan pelaksanaan KSP, b) membuat dan menetapkan kebijakan dalam rangka
penyelesaian permasalahan dan hambatan percepatan pelaksanaan KSP, c) melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap percepatan pelaksanaan KSP pada umumnya dan rencana
aksi percepatan pelaksanaan KSP pada khususnya, dan d) memberikan arahan kepada Tim
Pelaksana agar sesuai dengan tujuan percepatan pelaksanaan KSP yang telah ditetapkan.
Sebenarnya gagasan Kebijakan Satu Peta ini telah dilontarkan sejak akhir masa jabatan Presiden
SBY, namun baru terimplementasi pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dengan
keluarnya Perpres Nomor 9 Tahun 2016 ini.Sejak awal gagasan KSP ini hadir, JKPP bersama
mitra memandang hal ini merupakan salah satu peluang untuk mendorong peta-peta
partisipatif masyarakat adat/lokal yang merupakan bentuk peta-peta penguasaan ruang
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
masyarakat adat/lokal untuk dapat terintegrasi, diverifikasi dan disinkronisasikan dengan peta-
peta sektoral lainnya, sehingga konflik ruang dan lahan antara masyarakat adat/lokal dengan
pihak lain (pemerintah, korporasi) yang selama ini terjadi dapat diselesaikan. Selain itu hal yang
penting adalah pemetaan partisipatif dapat diakui baik secara metodologi maupun data spasial
yang dihasilkan dari proses pemetaan partisipatif.
Peta yang dihasilkan dari proses pemetaan partisipatif merupakan peta tematik penguasaan
ruang masyarakat adat/lokal, dari total luas pemetaan partisipatif 10,22 Juta Ha, 77% tumpang
tindih dengan kawasan hutan, 46% tumpang tindih dengan perizinan (perkebunan, tambang),
sehingga melalui proses verifikasi, integrasi dan sinkronisasi peta partisipatif dengan peta
sektoral lainnya dalam implementasi KSP diharapkan dapat menyelesaikan konflik akibat
tumpang tindih penguasaan ruang tersebut.
Dalam setahun perjalanannya, Kelompok Kerja Nasional IGT (Pokja Nasional IGT) masih dalam
tahap koordinasi untuk mengumpulkan (kompilasi) data spasial tematik antar Kementerian dan
Lembaga, Pelibatan masyarakat sipil dalam Pokja Nasional IGT belum terjadi, padahal salah satu
Pokja Nasional IGT adalah untuk IGT Masyarakat dan Masyarakat Hukum Adat.
Kebijakan Satu Peta dalam perspektif JKPP dan mitra tidak hanya persoalan menyatukan
informasi Geospasial diantara K/L saja dalam satu peta agar tidak tumpang tindih, tetapi juga
penting untuk menyatukan peta-peta partisipatif yang dibuat masyarakat adat/lokal sebagai
bukti kepemilikan (hak) dan penguasaan ruang masyarakat sehingga tidak tumpang tindih
dengan peta-peta sektoral tersebut. Tujuan integrasi peta partisipatif dalam Kebijakan Satu Peta
berguna untuk memverifikasi peta-peta sektoral pemerintah (K/L) atau swasta dan juga sebagai
salah satu upaya agar peta partisipatif dapat berdiri sejajar diantara peta-peta sektoral
pemerintah dan swasta. Integrasi peta partispatif kedalam KSP dimaksudkan bukan hanya peta
partisipatif diterima oleh pihak K/L yang dilihat dari sisi aspek Satu Referensi, Satu Standar, Satu
Database, dan Satu Geoportal, justru penting juga dilihat dari sisi proses pembuatan maupun
publikasinya. JKPP berharap kebijakan satu peta bukan sebatas mengumpulkan gambar wilayah
parsial dari para pihak, melainkan juga memandang penting adanya proses check and recheck
dilapangan melalui satu model sistem verifikasi (kartografis, status dan fungsi ruang), registrasi
(status dan ruang) dan integrasi yang legal, legitimate dan partisipatif.
Selama ini Peta Partisipatif yang difasilitasi oleh JKPP, Simpul Layanan Pemetaan Partisipatif
(SLPP) serta mitra lainnya yang aktif dalam pemetaan partisipatif masih diposisikan sebagai Peta
Indikatif karena dianggap belum menggunakan standarisasi yang ada di BIG (aspek metodologi
dan alat). BIG cenderung masih melihat peta partisipatif dari sisi teknis tetapi tidak melihat dari
sisi sosial yang sudah terbangun dimasyarakat. Membuat kesepakatan tata batas antar
desa/adat lebih berat ketimbang persoalan teknis membuat peta. Setidaknya peta partisipatif
sudah bisa dipakai sebagai alat verifikasi bagi pemerintah terhadap persoalan tata batas yang
selama ini terjadi.
Disisi lain terdapat pengakuan dan penghormatan terhadap metodologi pemetaan partisipatif
dan peta yang dihasilkan.Kebutuhan pemerintah daerah terhadap informasi geospasial di
wilayahnya cukup penting dan urgent.Ddalam kurun waktu 3 tahun ini JKPP membangun
kerjasama dengan beberapa pemerintah daerah untuk melakukan pemetaan batas antar desa,
perencanaan tata guna lahan kawasan perdesaan, mendorong perlindungan lahan pangan dan
pertanian berkelanjutan serta mengidentifikasi wilayah masyarakat adat sebagai dasar
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat. Selain itu kebijakan pemerintah yang
hadir saat ini membutuhkan informasi geospasial yang dipenuhi oleh proses-proses pemetaan
partisipatif, alokasi Perhutanan Sosial yang ditargetkan seluas 12,7 juta Ha, 9 juta Ha Tanah
Obyek Reforma Agraria (TORA), Hutan Adat dan lain-lain, selama ini menggunakan peta
partisipatif sebagai dasar acuan penunjukan wilayahnya.
Kini, selama 1 tahun perjalanan Implementasi Kebijakan Satu Peta ini penting kiranya untuk
mengetahui sejauhmana proses percepatan implementasi KSP dari para pihak yang
berkompeten terkait kemajuan, hambatan dan tantanganimplementasi Kebijakan Satu Peta ini
melalui Seminar “Satu Tahun Implementasi Kebijakan Satu Peta”.
TUJUAN SEMINAR
 Mengetahui Peta Jalan Implementasi Kebijakan Satu Peta pemerintah (Kementerian dan
Lembaga)
 Mengetahui kemajuan, hambatan dan tantangan Implementasi Kebijakan Satu Peta
 Identifikasi Peluang Integrasi Peta Masyarakat (Adat dan Lokal) dalam Kebijakan Satu
Peta
HASIL YANG DIHARAPKAN
 Peserta mengetahui Peta Jalan Implementasi Kebijakan Satu Peta dimasing-masing
Kementerian dan Lembaga
 Peserta mengetahui kemajuan, hambatan dan tantangan dalam Implementasi
Kebijakan Satu Peta
 Peserta mengetahui peluang Integrasi Peta Masyarakat (Adat dan Lokal) dalam
Kebijakan Satu Peta
PENDUKUNG SEMINAR
Seminar Nasional “Satu Tahun Implementasi Kebijkan Satu Peta” ini didukung oleh JKPP
bersama mitra.
PESERTA SEMINAR
1 AGRA 16 Greenpeace 31 KEHATI
2 AMAN 17 HuMA 32 Kemitraan
3 ARC 18 ICEL 33 KIARA
4 AURIGA 19 ICRAFT 34 KONTRAS
5 BRWA 20 IHCS 35 KPA
6 Burung Indonesia 21 IGJ 36 KPRI
7 CIFOR 22 ILC ASIA 37 KpSHK
8 CLUA 23 IMN 38 LEI
9 Epistema 24 ITB 39 LIPI
10 ELSAM 25 Jaring Pela 40 Masyarakat Desa Henda
11 FKKM 26 JATAM 41 NTFP-EP
12 FORD FOUNDATION 27 JPIK 42 OXFAM INDONESIA
13 Forum Tata Ruang Luwu Utara 28 Kapal Perempuan 43 PUSAKA
14 FPP 29 Kaoem Telapak 44 Pusat Kajian Agraria
15 FWI 30 Kasepuhan Banten 45 Prakarsa
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
46 P4W IPB 58 Walhi Eksekutif Nasional
47 Safir 59 WGT
48 SAINS 60 World Bank
49 Samdhana Institute 61 WRI
50 Sawit Watch 62 WWF
51 Solidaritas Perempuan 63 Pemerintah Daerah Propinsi Papua
52 SPKS 64 Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Tengah
53 SPI 65 Pemerintah Daerah Kab. Pulang Pisau
54 The Asia Foundation 66 Pemerintah Daerah Kab. Luwu Utara
55 TUK Indonesia 67 Pemerintah Daerah Kab. Lebak
56 UGM 68 Pemerintah Daerah Kab. Propinsi Papua
57 UNDP 69 Pemerintah Daerah Kab. Wonosobo
Kementerian dan Lembaga
1. Kantor Staf Kepresidenan
2. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN
3. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
4. Kementerian Dalam Negeri
5. Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
6. Kementerian Kelautan dan Perikanan
7. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
8. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
9. Badan Informasi Geospasial
10. Badan Perencanaan Nasional
11. Badan Restorasi Gambut
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
AGENDA SEMINAR NASIONAL
Waktu Acara Tema Nara Sumber PIC
08.30 – 09.00 Registrasi Peserta Panitia
09.00 – 09.30 Pembukaan MC
Sambutan Dewan Nasional JKPP Laksmi A. Savitri
09.30 – 10.00 Coffee Break Panitia
Seminar Nasional
Satu Tahun Implementasi Kebijakan Satu Peta (KSP)
Waktu Tema Nara Sumber PIC
10.00 – 12.30 Kemajuan Pelaksanaan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta
dan Ruang Partisipasi Data Spasial Masyarakat Hukum
Adat/Masyarakat Lokal
Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik,
Badan Informasi Geospasial
Moderator :
Wimar Witoelar
Menuju Sinkronisasi IGT antar sektor dan Partisipasi Mitra
Pembangunan
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah,
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Urgensi Data Spasial Pemetaan Partisipatif dalam
membangun Kebijakan Satu Data Nasional
Deputi II Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu
Sosial, Ekologi dan Budaya Strategis, Kantor Staff
Kepresidenan
Pengukuhan Kawasan Hutan melalui Pelibatan Masyarakat:
Kedudukan Peta-Peta Partisipatif dalam perbaikan tata
kelola hutan Indonesia
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
Pengakuan Hak Ulayat/Hak Komunal dalam kerangka
Administrasi Penataan Ruang di Indonesia: Kedudukan Peta-
Peta Partisipatif dalam mendorong Penataan Ruang yang
Partisipatif
Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN
Kewenangan Desa dalam Penataan dan Pengelolaan Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa,
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
Wilayah Desa yang Partisipatif dan kontribusinya untuk
menyelesaikan penegasan batas Desa
Kementerian Dalam Negeri
Hak Asal Usul dalam penataan Desa Adat untuk
peningkatan kesejahteraan Masyarakat Desa
Direktur Jenderal Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian
Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
Kontribusi Pemetaan Partisipatif dalam tata kelola ruang
dan sumber daya alam: Kebijakan Satu Peta terobosan
perbaikan penataan ruang di Indonesia
Koordinator Nasional Jaringan Kerja Pemetaan
Partisipatif (JKPP)
12.30 – 13.00 Konferensi Pers  Badan Informasi
Geospasial
 Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
 Kantor Staff Presiden
(KSP)
 Jaringan Kerja Pemetaan
Partisipatif (JKPP)
YPB, Panitia
12.30 – 13.30 Ishoma Panitia
13.30 – 16.00 PANEL SEMINAR
Panel 1
Perluasan Wilayah Kelola Rakyat
Waktu Tema Nara Sumber PIC
13.30 – 16.00 Peluang dan kontribusi Pemetaan Partisipatif dalam
Kebijakan Reforma Agraria
Direktur Landreform Pada Ditjen Penataan
Agraria, ATR/BPN RI
Moderator
Peluang dan kontribusi Pemetaan Partisipatif dalam
Kebijakan Perhutanan Sosial
Direktur Penyiapan Perhutanan Sosial pada
Ditjen PSKL
Peluang dan kontribusi Pemetaan Partisipatif dalam
mendorong Kawasan Perdesaan yang menjamin Wilayah
Kelola Rakyat
Direktur Perencanaan Pembangunan Kawasan
Pedesaan, Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
Pengalaman Pemrov Sulawesi Tengah dalam mendorong
pengakuan Wilayah Kelola Rakyat: Studi Perhutanan Sosial
di Sulawesi Tengah
Pem Prov. Sulawesi Tengah
Pemetaan Partisipatif dan kontribusinya dalam mendorong
perhutanan sosial
Wahanan Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)
Eksekutif Nasional
Pemetaan Partisipatif dan kontribusinya dalam mendorong
reforma agraria
Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA)
Potret terkini PIAPS Forest Watch Indonesia (FWI)
Menuju Perhutanan Sosial yang Mencerminkan Pengelolaan
Hutan Berbasis Kerakyatan
Konsorsium Pendukung Sistem Hutan
Kerakyatan (KpSHK)
Panel 2
Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat
Waktu Tema Nara Sumber PIC
13.30 – 16.00 Kontribusi Pemetaan Partisipatif dan Peran Masyarakat
Hukum Adat dalam Percepatan Pengakuan dan
Perlindungan Masyarakat Adat: Pengalaman dalam Pokja
Masyarakat dan Hukum Adat
Direktur Kawasan, Perkotaan dan Batas
Negara,Direktorat Jendral Bina Administrasi
Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri
Moderator
Mekanisme dan Standardisasi adopsi Peta-Peta Partisipatif
dalam mendukung kinerja Pokja Masyarakat dan Hukum
Adat”
Kepala Bidang Pemetaan Kebencanaan dan
Perubahan Iklim, Badan Informasi Geospasial
Peran dan Kebijakan Walidata dalam mengumpulkan Peta-
Peta Partisipatif untuk melengkapi IGT Wilayah Adat
Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik,
Kementerian Agraria dan Tata Ruang /Badan
Pertanahan Nasional
Pengalaman Pemda dalam mendukung pengumpulan IGT
Wilayah Adat
Pemda Kab. Jayapura
Pengalaman Pemda dalam mendukung pengumpulan
Informasi Geospasial Tematik Wilayah Adat
Pemda Kab. Lebak
Pengalaman Pemda dalam mendukung pengumpulan IGT
Wilayah Adat
Pemda Kab. Bulukumba
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
Strategi Perluasan dan Pasca Penetapan Hutan Adat Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)
Refleksi mendorong “Percepatan Pengakuan Wilayah Adat
melalui Kebijakan Daerah”
Epistema Institute
Refleksi Panjang Perjuangan Mendorong Penetapan Hutan
Adat
Perkumpulan HuMa
Urgensi Registrasi Wilayah Adat dalam percepatan
pengakuan
BRWA (Badan Registrasi Wilayah Adat)
Panel 3
Inisiatif Pengakuan Wilayah Kelola Rakyat (Kebijakan Nasional VS Kebijakan Daerah)
Waktu Tema Nara Sumber PIC
13.30 – 16.00 Kewenangan Desa dalam pengelolaan Wilayah Kelola Rakyat dan
Peran Pemerintah Daerah”
Direktur Penataan dan Administrasi Pemerintahan
Desa, Pada Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan
Desa, Kementerian Dalam Negeri
Moderator
Kerangka Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengakuan Wilayah
Kelola Rakyat”
Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat
Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik
Indonesia
Pengakuan Wilayah Kelola Rakyat Melalui Sustainable Land
Use Planning (SLUP).
Pemda Kab. Luwu Utara
Upaya memastikan wilayah kelola rakyat melalui
Perlindungan lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan
Pemda Kab. Pulang Pisau
Pemetaan dan Perencanaan Desa dalam merespon Undang-
Undang Desa.
Pemda Kab. Wonosobo
RUU Perkelapasawitan Sawit Watch
Peta Partisipatif Untuk Resolusi Konflik Impartial Mediator Network (IMN)
16.00 – 16.30 Penutupan Seminar
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif

Contenu connexe

Tendances

Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial
Musnanda Satar
 
Teknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinyaTeknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinya
Retno Pratiwi
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitian
Zakiyul Mu'min
 
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakatContoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Zakiyul Mu'min
 
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
Google+
 

Tendances (20)

Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 :  Alat-Alat PemetaanBab 10 :  Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
 
Laporan praktikum penginderaan jauh
Laporan praktikum penginderaan jauhLaporan praktikum penginderaan jauh
Laporan praktikum penginderaan jauh
 
Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
 
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitPanduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
DIGITASI
 
Pkl bab 1
Pkl bab 1Pkl bab 1
Pkl bab 1
 
Teknik navigasi darat
Teknik navigasi daratTeknik navigasi darat
Teknik navigasi darat
 
Laporan srtm oke
Laporan srtm okeLaporan srtm oke
Laporan srtm oke
 
Teknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinyaTeknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinya
 
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIALPETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
 
Desain sistem informasi web gis
Desain sistem informasi web gisDesain sistem informasi web gis
Desain sistem informasi web gis
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitian
 
Proposal BAB I - BAB III
Proposal BAB I - BAB IIIProposal BAB I - BAB III
Proposal BAB I - BAB III
 
Bab 7 -penyuluhan
Bab 7   -penyuluhanBab 7   -penyuluhan
Bab 7 -penyuluhan
 
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakatContoh proposal pkm pengabdian masyarakat
Contoh proposal pkm pengabdian masyarakat
 
Contoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKLContoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKL
 
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
 

Similaire à Tor seminar nasional jkpp 1 tahun ksp

Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasianPanduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Abdul Kohar
 
Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...
Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...
Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

Similaire à Tor seminar nasional jkpp 1 tahun ksp (20)

Kabar jkpp 21
Kabar jkpp 21Kabar jkpp 21
Kabar jkpp 21
 
Kabar jkpp edisi 21
Kabar jkpp edisi 21Kabar jkpp edisi 21
Kabar jkpp edisi 21
 
Kabar jkpp 19
Kabar jkpp 19Kabar jkpp 19
Kabar jkpp 19
 
Kabar jkpp edisi 19
Kabar jkpp edisi 19Kabar jkpp edisi 19
Kabar jkpp edisi 19
 
To r panel 1 perluasan wilayah kelola rakyat
To r panel 1 perluasan wilayah kelola rakyatTo r panel 1 perluasan wilayah kelola rakyat
To r panel 1 perluasan wilayah kelola rakyat
 
Tor panel 2 pengakuan dan perlindungan masyarakat adat
Tor panel 2 pengakuan dan perlindungan masyarakat adatTor panel 2 pengakuan dan perlindungan masyarakat adat
Tor panel 2 pengakuan dan perlindungan masyarakat adat
 
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasianPanduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
 
Tor panel 3 inisiatif pengakuan wkr (kebijakan nasional vs kebijakan daerah)
Tor panel 3 inisiatif pengakuan wkr (kebijakan nasional vs kebijakan daerah)Tor panel 3 inisiatif pengakuan wkr (kebijakan nasional vs kebijakan daerah)
Tor panel 3 inisiatif pengakuan wkr (kebijakan nasional vs kebijakan daerah)
 
Kebijakan Satu Peta Untuk Pembangunan Indonesia
Kebijakan Satu Peta Untuk Pembangunan IndonesiaKebijakan Satu Peta Untuk Pembangunan Indonesia
Kebijakan Satu Peta Untuk Pembangunan Indonesia
 
Kabar JKPP Edisi 22
Kabar JKPP Edisi 22Kabar JKPP Edisi 22
Kabar JKPP Edisi 22
 
Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...
Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...
Pengarusutamaan SDGs dalam Rencana Pembangunan di Jawa Tengah: Tinjauaan Aspe...
 
penyusunan laporan PKD.pptx
penyusunan laporan PKD.pptxpenyusunan laporan PKD.pptx
penyusunan laporan PKD.pptx
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
Aksi reaksi dan peran litbang
Aksi reaksi dan peran litbangAksi reaksi dan peran litbang
Aksi reaksi dan peran litbang
 
Kabar jkpp edisi 18
Kabar jkpp  edisi 18Kabar jkpp  edisi 18
Kabar jkpp edisi 18
 
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
 
Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)
Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)
Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)
 
42-59 (1).pdf
42-59 (1).pdf42-59 (1).pdf
42-59 (1).pdf
 
Uclg aspac melokalkan sd gs tpb tv desa 06 oct 2020 | PAPARAN KADES IWAN
Uclg aspac melokalkan sd gs tpb tv desa 06 oct 2020 | PAPARAN KADES IWAN Uclg aspac melokalkan sd gs tpb tv desa 06 oct 2020 | PAPARAN KADES IWAN
Uclg aspac melokalkan sd gs tpb tv desa 06 oct 2020 | PAPARAN KADES IWAN
 
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalMeknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
 

Plus de Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif

Plus de Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (20)

Potret Krisis Ruang Sulawesi
Potret Krisis Ruang SulawesiPotret Krisis Ruang Sulawesi
Potret Krisis Ruang Sulawesi
 
Potret Ketimpangan Ruang Kalimantan
Potret Ketimpangan Ruang KalimantanPotret Ketimpangan Ruang Kalimantan
Potret Ketimpangan Ruang Kalimantan
 
Sustainable Land Use Planning (SLUP) Working Paper 2015
Sustainable Land Use Planning (SLUP) Working Paper 2015Sustainable Land Use Planning (SLUP) Working Paper 2015
Sustainable Land Use Planning (SLUP) Working Paper 2015
 
Panduan Pemetaan Berbasis Masyarakat Oleh Alix Flavelle
Panduan Pemetaan Berbasis Masyarakat Oleh Alix FlavellePanduan Pemetaan Berbasis Masyarakat Oleh Alix Flavelle
Panduan Pemetaan Berbasis Masyarakat Oleh Alix Flavelle
 
24.2 Manifesto Forestry Land Reform oleh Dianto Bachriadi
24.2 Manifesto Forestry Land Reform oleh Dianto Bachriadi24.2 Manifesto Forestry Land Reform oleh Dianto Bachriadi
24.2 Manifesto Forestry Land Reform oleh Dianto Bachriadi
 
Pemanfaatan Dana Desa untuk Pemetaan Sumberdaya Desa Berbasis Spasial
Pemanfaatan Dana Desa untuk Pemetaan Sumberdaya Desa Berbasis SpasialPemanfaatan Dana Desa untuk Pemetaan Sumberdaya Desa Berbasis Spasial
Pemanfaatan Dana Desa untuk Pemetaan Sumberdaya Desa Berbasis Spasial
 
Kertas posisi bersama MPMK (RMI, JKPP dan Huma)
Kertas posisi bersama MPMK (RMI, JKPP dan Huma)Kertas posisi bersama MPMK (RMI, JKPP dan Huma)
Kertas posisi bersama MPMK (RMI, JKPP dan Huma)
 
Reforma Agraria Untuk Pemula
Reforma Agraria Untuk PemulaReforma Agraria Untuk Pemula
Reforma Agraria Untuk Pemula
 
Konsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan Petani
Konsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan PetaniKonsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan Petani
Konsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan Petani
 
Anggota Individu JKPP Periode 2017 2021
Anggota Individu JKPP Periode 2017 2021Anggota Individu JKPP Periode 2017 2021
Anggota Individu JKPP Periode 2017 2021
 
Laporan BRWA 2018 2019
Laporan BRWA 2018 2019Laporan BRWA 2018 2019
Laporan BRWA 2018 2019
 
Memahami Dimensi-dimensi Kemiskinan Masyarakat Adat
Memahami Dimensi-dimensi Kemiskinan Masyarakat AdatMemahami Dimensi-dimensi Kemiskinan Masyarakat Adat
Memahami Dimensi-dimensi Kemiskinan Masyarakat Adat
 
Keputusan Kepala BIG No. 27 tahun 2019 tentang Walidata Informasi Geospasial ...
Keputusan Kepala BIG No. 27 tahun 2019 tentang Walidata Informasi Geospasial ...Keputusan Kepala BIG No. 27 tahun 2019 tentang Walidata Informasi Geospasial ...
Keputusan Kepala BIG No. 27 tahun 2019 tentang Walidata Informasi Geospasial ...
 
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
 
Panduan Teknis Penetapan dan Penegasan Batas Desa_ MCA Indonesia
Panduan Teknis Penetapan dan Penegasan Batas Desa_ MCA IndonesiaPanduan Teknis Penetapan dan Penegasan Batas Desa_ MCA Indonesia
Panduan Teknis Penetapan dan Penegasan Batas Desa_ MCA Indonesia
 
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutPermen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
 
Perpres Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia
Perpres Nomor 39 tahun 2019   tentang Satu Data IndonesiaPerpres Nomor 39 tahun 2019   tentang Satu Data Indonesia
Perpres Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia
 
Kabar jkpp 20
Kabar jkpp 20Kabar jkpp 20
Kabar jkpp 20
 
Kabar jkpp edisi 17
Kabar jkpp edisi 17Kabar jkpp edisi 17
Kabar jkpp edisi 17
 
Kabar jkpp 16
Kabar jkpp 16Kabar jkpp 16
Kabar jkpp 16
 

Dernier

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Dernier (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Tor seminar nasional jkpp 1 tahun ksp

  • 1. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif Seminar Nasional “Satu Tahun Implementasi Kebijakan Satu Peta” Dan Forum Anggota JKPP VII Bogor, 22-24 Februari 2017 LATAR BELAKANG Pada awal bulan Februari tahun 2016 Presiden Joko Widodo telah menandatanganiPeraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000, dengan pertimbangan dalam rangka mendorong penggunaan informasi Geospasial untuk pelaksanaan pembangunan. Perpres ini menegaskan, bahwa Percepatan Pelaksanaan KSP pada tingkat ketelitian peta skala 1:50.000 bertujuan untuk terpenuhinya satu peta yang mengacu kepada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data dan satu geoportal guna percepatan pelaksanaan pembangunan nasional. Kebijakan ini juga dianggap sangat mendesak dilakukan sebagai upaya mencegah tumpang tindih dan konflik pemanfaatan ruang yang seringkali menghambat aktivitas ekonomi dan pembangunan khususnya investasi serta mendukung terwujudnya agenda prioritas Nawacita. Perpres ini juga diluncurkan melalui bagian dari paket kebijakan ekonomi Jilid VIII. Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 sebagaimana dimaksud berfungsi sebagai : a. Acuan data IGT (Informasi Geospasial Tematik) pada masing-masing sektor b. Acuan perencanaan pemanfaatan ruang skala luas yang terintegrasi dalam dokumen Rencana Tata Ruang Adapun Percepatan Pelaksanaan KSP dilakukan melalui 4 (empat) kegiatan, yaitu: 1. Kompilasi data IGT yang dimiliki oleh Kementerian/Lembaga, Kelompok Kerja Nasional IGT, dan/atau pemerintah daerah untuk seluruh wilayah Indonesia 2. Integrasi data IGT melalui proses koreksi dan verifikasi IGT terhadap IGD (informasi Geospasial Dasar) 3. Sinkronisasi dan penyelarasan antar data IGT yang terintegrasi 4. Penyusunan rekomendasi dan fasilitas penyelesaian permasalahan IGT, termasuk penyediaan alokasi anggaran dalam rangka penyelesaian permasalahan tersebut Dalam rangka Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta, pemerintah telah membentuk Tim Percepatan KSP, yang bertugas: a) melakukan koordinasi strategis yang dibutuhkan untuk percepatan pelaksanaan KSP, b) membuat dan menetapkan kebijakan dalam rangka penyelesaian permasalahan dan hambatan percepatan pelaksanaan KSP, c) melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap percepatan pelaksanaan KSP pada umumnya dan rencana aksi percepatan pelaksanaan KSP pada khususnya, dan d) memberikan arahan kepada Tim Pelaksana agar sesuai dengan tujuan percepatan pelaksanaan KSP yang telah ditetapkan. Sebenarnya gagasan Kebijakan Satu Peta ini telah dilontarkan sejak akhir masa jabatan Presiden SBY, namun baru terimplementasi pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dengan keluarnya Perpres Nomor 9 Tahun 2016 ini.Sejak awal gagasan KSP ini hadir, JKPP bersama mitra memandang hal ini merupakan salah satu peluang untuk mendorong peta-peta partisipatif masyarakat adat/lokal yang merupakan bentuk peta-peta penguasaan ruang
  • 2. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif masyarakat adat/lokal untuk dapat terintegrasi, diverifikasi dan disinkronisasikan dengan peta- peta sektoral lainnya, sehingga konflik ruang dan lahan antara masyarakat adat/lokal dengan pihak lain (pemerintah, korporasi) yang selama ini terjadi dapat diselesaikan. Selain itu hal yang penting adalah pemetaan partisipatif dapat diakui baik secara metodologi maupun data spasial yang dihasilkan dari proses pemetaan partisipatif. Peta yang dihasilkan dari proses pemetaan partisipatif merupakan peta tematik penguasaan ruang masyarakat adat/lokal, dari total luas pemetaan partisipatif 10,22 Juta Ha, 77% tumpang tindih dengan kawasan hutan, 46% tumpang tindih dengan perizinan (perkebunan, tambang), sehingga melalui proses verifikasi, integrasi dan sinkronisasi peta partisipatif dengan peta sektoral lainnya dalam implementasi KSP diharapkan dapat menyelesaikan konflik akibat tumpang tindih penguasaan ruang tersebut. Dalam setahun perjalanannya, Kelompok Kerja Nasional IGT (Pokja Nasional IGT) masih dalam tahap koordinasi untuk mengumpulkan (kompilasi) data spasial tematik antar Kementerian dan Lembaga, Pelibatan masyarakat sipil dalam Pokja Nasional IGT belum terjadi, padahal salah satu Pokja Nasional IGT adalah untuk IGT Masyarakat dan Masyarakat Hukum Adat. Kebijakan Satu Peta dalam perspektif JKPP dan mitra tidak hanya persoalan menyatukan informasi Geospasial diantara K/L saja dalam satu peta agar tidak tumpang tindih, tetapi juga penting untuk menyatukan peta-peta partisipatif yang dibuat masyarakat adat/lokal sebagai bukti kepemilikan (hak) dan penguasaan ruang masyarakat sehingga tidak tumpang tindih dengan peta-peta sektoral tersebut. Tujuan integrasi peta partisipatif dalam Kebijakan Satu Peta berguna untuk memverifikasi peta-peta sektoral pemerintah (K/L) atau swasta dan juga sebagai salah satu upaya agar peta partisipatif dapat berdiri sejajar diantara peta-peta sektoral pemerintah dan swasta. Integrasi peta partispatif kedalam KSP dimaksudkan bukan hanya peta partisipatif diterima oleh pihak K/L yang dilihat dari sisi aspek Satu Referensi, Satu Standar, Satu Database, dan Satu Geoportal, justru penting juga dilihat dari sisi proses pembuatan maupun publikasinya. JKPP berharap kebijakan satu peta bukan sebatas mengumpulkan gambar wilayah parsial dari para pihak, melainkan juga memandang penting adanya proses check and recheck dilapangan melalui satu model sistem verifikasi (kartografis, status dan fungsi ruang), registrasi (status dan ruang) dan integrasi yang legal, legitimate dan partisipatif. Selama ini Peta Partisipatif yang difasilitasi oleh JKPP, Simpul Layanan Pemetaan Partisipatif (SLPP) serta mitra lainnya yang aktif dalam pemetaan partisipatif masih diposisikan sebagai Peta Indikatif karena dianggap belum menggunakan standarisasi yang ada di BIG (aspek metodologi dan alat). BIG cenderung masih melihat peta partisipatif dari sisi teknis tetapi tidak melihat dari sisi sosial yang sudah terbangun dimasyarakat. Membuat kesepakatan tata batas antar desa/adat lebih berat ketimbang persoalan teknis membuat peta. Setidaknya peta partisipatif sudah bisa dipakai sebagai alat verifikasi bagi pemerintah terhadap persoalan tata batas yang selama ini terjadi. Disisi lain terdapat pengakuan dan penghormatan terhadap metodologi pemetaan partisipatif dan peta yang dihasilkan.Kebutuhan pemerintah daerah terhadap informasi geospasial di wilayahnya cukup penting dan urgent.Ddalam kurun waktu 3 tahun ini JKPP membangun kerjasama dengan beberapa pemerintah daerah untuk melakukan pemetaan batas antar desa, perencanaan tata guna lahan kawasan perdesaan, mendorong perlindungan lahan pangan dan pertanian berkelanjutan serta mengidentifikasi wilayah masyarakat adat sebagai dasar
  • 3. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat. Selain itu kebijakan pemerintah yang hadir saat ini membutuhkan informasi geospasial yang dipenuhi oleh proses-proses pemetaan partisipatif, alokasi Perhutanan Sosial yang ditargetkan seluas 12,7 juta Ha, 9 juta Ha Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA), Hutan Adat dan lain-lain, selama ini menggunakan peta partisipatif sebagai dasar acuan penunjukan wilayahnya. Kini, selama 1 tahun perjalanan Implementasi Kebijakan Satu Peta ini penting kiranya untuk mengetahui sejauhmana proses percepatan implementasi KSP dari para pihak yang berkompeten terkait kemajuan, hambatan dan tantanganimplementasi Kebijakan Satu Peta ini melalui Seminar “Satu Tahun Implementasi Kebijakan Satu Peta”. TUJUAN SEMINAR  Mengetahui Peta Jalan Implementasi Kebijakan Satu Peta pemerintah (Kementerian dan Lembaga)  Mengetahui kemajuan, hambatan dan tantangan Implementasi Kebijakan Satu Peta  Identifikasi Peluang Integrasi Peta Masyarakat (Adat dan Lokal) dalam Kebijakan Satu Peta HASIL YANG DIHARAPKAN  Peserta mengetahui Peta Jalan Implementasi Kebijakan Satu Peta dimasing-masing Kementerian dan Lembaga  Peserta mengetahui kemajuan, hambatan dan tantangan dalam Implementasi Kebijakan Satu Peta  Peserta mengetahui peluang Integrasi Peta Masyarakat (Adat dan Lokal) dalam Kebijakan Satu Peta PENDUKUNG SEMINAR Seminar Nasional “Satu Tahun Implementasi Kebijkan Satu Peta” ini didukung oleh JKPP bersama mitra. PESERTA SEMINAR 1 AGRA 16 Greenpeace 31 KEHATI 2 AMAN 17 HuMA 32 Kemitraan 3 ARC 18 ICEL 33 KIARA 4 AURIGA 19 ICRAFT 34 KONTRAS 5 BRWA 20 IHCS 35 KPA 6 Burung Indonesia 21 IGJ 36 KPRI 7 CIFOR 22 ILC ASIA 37 KpSHK 8 CLUA 23 IMN 38 LEI 9 Epistema 24 ITB 39 LIPI 10 ELSAM 25 Jaring Pela 40 Masyarakat Desa Henda 11 FKKM 26 JATAM 41 NTFP-EP 12 FORD FOUNDATION 27 JPIK 42 OXFAM INDONESIA 13 Forum Tata Ruang Luwu Utara 28 Kapal Perempuan 43 PUSAKA 14 FPP 29 Kaoem Telapak 44 Pusat Kajian Agraria 15 FWI 30 Kasepuhan Banten 45 Prakarsa
  • 4. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif 46 P4W IPB 58 Walhi Eksekutif Nasional 47 Safir 59 WGT 48 SAINS 60 World Bank 49 Samdhana Institute 61 WRI 50 Sawit Watch 62 WWF 51 Solidaritas Perempuan 63 Pemerintah Daerah Propinsi Papua 52 SPKS 64 Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Tengah 53 SPI 65 Pemerintah Daerah Kab. Pulang Pisau 54 The Asia Foundation 66 Pemerintah Daerah Kab. Luwu Utara 55 TUK Indonesia 67 Pemerintah Daerah Kab. Lebak 56 UGM 68 Pemerintah Daerah Kab. Propinsi Papua 57 UNDP 69 Pemerintah Daerah Kab. Wonosobo Kementerian dan Lembaga 1. Kantor Staf Kepresidenan 2. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN 3. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 4. Kementerian Dalam Negeri 5. Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 6. Kementerian Kelautan dan Perikanan 7. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 8. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 9. Badan Informasi Geospasial 10. Badan Perencanaan Nasional 11. Badan Restorasi Gambut
  • 5. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif AGENDA SEMINAR NASIONAL Waktu Acara Tema Nara Sumber PIC 08.30 – 09.00 Registrasi Peserta Panitia 09.00 – 09.30 Pembukaan MC Sambutan Dewan Nasional JKPP Laksmi A. Savitri 09.30 – 10.00 Coffee Break Panitia Seminar Nasional Satu Tahun Implementasi Kebijakan Satu Peta (KSP) Waktu Tema Nara Sumber PIC 10.00 – 12.30 Kemajuan Pelaksanaan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta dan Ruang Partisipasi Data Spasial Masyarakat Hukum Adat/Masyarakat Lokal Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik, Badan Informasi Geospasial Moderator : Wimar Witoelar Menuju Sinkronisasi IGT antar sektor dan Partisipasi Mitra Pembangunan Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Urgensi Data Spasial Pemetaan Partisipatif dalam membangun Kebijakan Satu Data Nasional Deputi II Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Sosial, Ekologi dan Budaya Strategis, Kantor Staff Kepresidenan Pengukuhan Kawasan Hutan melalui Pelibatan Masyarakat: Kedudukan Peta-Peta Partisipatif dalam perbaikan tata kelola hutan Indonesia Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pengakuan Hak Ulayat/Hak Komunal dalam kerangka Administrasi Penataan Ruang di Indonesia: Kedudukan Peta- Peta Partisipatif dalam mendorong Penataan Ruang yang Partisipatif Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Kewenangan Desa dalam Penataan dan Pengelolaan Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa,
  • 6. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif Wilayah Desa yang Partisipatif dan kontribusinya untuk menyelesaikan penegasan batas Desa Kementerian Dalam Negeri Hak Asal Usul dalam penataan Desa Adat untuk peningkatan kesejahteraan Masyarakat Desa Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kontribusi Pemetaan Partisipatif dalam tata kelola ruang dan sumber daya alam: Kebijakan Satu Peta terobosan perbaikan penataan ruang di Indonesia Koordinator Nasional Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP) 12.30 – 13.00 Konferensi Pers  Badan Informasi Geospasial  Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian  Kantor Staff Presiden (KSP)  Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP) YPB, Panitia 12.30 – 13.30 Ishoma Panitia 13.30 – 16.00 PANEL SEMINAR Panel 1 Perluasan Wilayah Kelola Rakyat Waktu Tema Nara Sumber PIC 13.30 – 16.00 Peluang dan kontribusi Pemetaan Partisipatif dalam Kebijakan Reforma Agraria Direktur Landreform Pada Ditjen Penataan Agraria, ATR/BPN RI Moderator Peluang dan kontribusi Pemetaan Partisipatif dalam Kebijakan Perhutanan Sosial Direktur Penyiapan Perhutanan Sosial pada Ditjen PSKL Peluang dan kontribusi Pemetaan Partisipatif dalam mendorong Kawasan Perdesaan yang menjamin Wilayah Kelola Rakyat Direktur Perencanaan Pembangunan Kawasan Pedesaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
  • 7. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif Pengalaman Pemrov Sulawesi Tengah dalam mendorong pengakuan Wilayah Kelola Rakyat: Studi Perhutanan Sosial di Sulawesi Tengah Pem Prov. Sulawesi Tengah Pemetaan Partisipatif dan kontribusinya dalam mendorong perhutanan sosial Wahanan Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Eksekutif Nasional Pemetaan Partisipatif dan kontribusinya dalam mendorong reforma agraria Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) Potret terkini PIAPS Forest Watch Indonesia (FWI) Menuju Perhutanan Sosial yang Mencerminkan Pengelolaan Hutan Berbasis Kerakyatan Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KpSHK) Panel 2 Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat Waktu Tema Nara Sumber PIC 13.30 – 16.00 Kontribusi Pemetaan Partisipatif dan Peran Masyarakat Hukum Adat dalam Percepatan Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat: Pengalaman dalam Pokja Masyarakat dan Hukum Adat Direktur Kawasan, Perkotaan dan Batas Negara,Direktorat Jendral Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri Moderator Mekanisme dan Standardisasi adopsi Peta-Peta Partisipatif dalam mendukung kinerja Pokja Masyarakat dan Hukum Adat” Kepala Bidang Pemetaan Kebencanaan dan Perubahan Iklim, Badan Informasi Geospasial Peran dan Kebijakan Walidata dalam mengumpulkan Peta- Peta Partisipatif untuk melengkapi IGT Wilayah Adat Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik, Kementerian Agraria dan Tata Ruang /Badan Pertanahan Nasional Pengalaman Pemda dalam mendukung pengumpulan IGT Wilayah Adat Pemda Kab. Jayapura Pengalaman Pemda dalam mendukung pengumpulan Informasi Geospasial Tematik Wilayah Adat Pemda Kab. Lebak Pengalaman Pemda dalam mendukung pengumpulan IGT Wilayah Adat Pemda Kab. Bulukumba
  • 8. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif Strategi Perluasan dan Pasca Penetapan Hutan Adat Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Refleksi mendorong “Percepatan Pengakuan Wilayah Adat melalui Kebijakan Daerah” Epistema Institute Refleksi Panjang Perjuangan Mendorong Penetapan Hutan Adat Perkumpulan HuMa Urgensi Registrasi Wilayah Adat dalam percepatan pengakuan BRWA (Badan Registrasi Wilayah Adat) Panel 3 Inisiatif Pengakuan Wilayah Kelola Rakyat (Kebijakan Nasional VS Kebijakan Daerah) Waktu Tema Nara Sumber PIC 13.30 – 16.00 Kewenangan Desa dalam pengelolaan Wilayah Kelola Rakyat dan Peran Pemerintah Daerah” Direktur Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa, Pada Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri Moderator Kerangka Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengakuan Wilayah Kelola Rakyat” Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Pengakuan Wilayah Kelola Rakyat Melalui Sustainable Land Use Planning (SLUP). Pemda Kab. Luwu Utara Upaya memastikan wilayah kelola rakyat melalui Perlindungan lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan Pemda Kab. Pulang Pisau Pemetaan dan Perencanaan Desa dalam merespon Undang- Undang Desa. Pemda Kab. Wonosobo RUU Perkelapasawitan Sawit Watch Peta Partisipatif Untuk Resolusi Konflik Impartial Mediator Network (IMN) 16.00 – 16.30 Penutupan Seminar
  • 9. Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif