1. Penelitian ini membahas pengaruh penggunaan gadget pada mahasiswa dan hubungannya dengan prestasi mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara penggunaan handphone dengan kepribadian dan prestasi mahasiswa.
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1f111031
1. PENGARUH PENGGUNAAN GADGET PADA MAHASISWA DAN
HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI MAHASISWA (STUDI KASUS
MAHASISWA FMIPA UNLAM)
Prastyo Prakoso#1
Program Studi S1 Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Lambung Mangkurat
Jalan jend. A. Yani Km 35.8 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Ikhwan1ngenet@gmail.com
Abstrak. Tantangan dunia pendidikan adalah etika, etika moral
seorang mahasiswa, Karena adanya gadget yang disalah
gunakan justru akan semakin memanjakan mahasiswa untuk
melakukan tugas mereka dan juga akan cenderung membatasi
kreativitas yang mereka lakukan. Selain itu gadget yang
digunakan dengan tidak bijaksana justru membuat para
mahasiswa semakin terlena dengan kesenangan yang didapatkan
melalui gadget. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
yaitu metode pengamatan (observasi) dan metode wawancara
(interview). Peneliti memilih metode ini karena bersifat praktis,
tidak membutuhkan biaya yang banyak, hasilnya cukup
menurut peneliti dan mudah dilaksanakan. Hasil penelitian
menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara
pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian dan
prestasi mahasiswa.
Kata Kunci. Gadget , Pendidikan,
Mahasiswa, Prestasi.
Penelitian
I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi semakin memasyarakat
dikalangan mahasiswa. kini gadget adalah sakunya anak didik,
hampir semua mahasiswa mengantongi gadget. Hal ini
merupakan kebanggan bagi Orang tua, karena mempunyai
anak yang tidak ketinggalan zaman. Orang tua menyadari
akan pentingnya gadget bagi anaknya dengan berbagai alasan,
namun Orang tua tidak menyadari bahwa disamping itu
gadget juga mempunya dampak negatif.
Tantangan dunia pendidikan adalah etika, etika moral
seorang siswa, hal ini tercermin dari ditemukannya beberapa
handphone siswa yang berisikan video porno, hal ini
menunjukkan kurangnya kesadaran siswa akan moral. Jika
nilai-nilai moral telah tertanam dengan baik dikalangan siswa,
maka penggunaan handphone justru menjadi sangat positif.
Dewasa ini dengan kemajuan teknologi, secara tidak sadar
kita menjadi budak alat komunikasi khususnya dikalangan
pelajar. Ada orang yang gelisah dan tidak bisa hidup tanpa
handphone. Memang betul alat komunikasi itu penting tapi
harus tahu menempatkannya.
Kecenderungan untuk menyalahgunakan
gadget
dikalangan mahasiswa dapat menjadi penghalang mereka
untuk menjadi kaum intelek yang sesungguhnya. Seperti
mahasiswa yang bergantung pada LCD, Laptop saat mereka
melakukan presentasi untuk memenuhi kewajiban mereka
dalam mengerjakan tugas. Mereka menganggap bahwa
presentasi tanpa menggunakan LCD, laptop akan menjadi
boomerang. Tanpa mereka sadari sebenarnya jika dalam
mempresentasikan tugas yang mereka kerjakan bukanlah LCD,
power point yang indah untuk membuat audience tertarik
dengan apa yang kita sampaikan atau pula agar pesan yang
kita sampaikan dapat tersampaikan dengan baik, karena agar
pesan yang kita sampaikan akan sampai dengan baik maka
bergantung bagaimana pembicara menyampaikan pesan
dengan menarik seperti body language, bahasa, nada, ekspresi,
dll.
Karena adanya gadget yang disalah gunakan justru akan
semakin memanjakan mahasiswa untuk melakukan tugas
mereka dan juga akan cenderung membatasi kreativitas yang
mereka lakukan. Penulis mengangap para mahasiswa saat ini
dimajakan oleh teknologi yang begitu canggihnya seperti
adanya fasilitas e-book yang dapat diakses kapanpun dan
dimanapun dengan menggunakan tablet yang membuat
mahasiswa semakin malas untuk dating ke perpustakaan untuk
membaca buku, padahal banyak sekali buku lama yang tidak
kita temukan di e-book yang mungkin dapat menjadi bahan
referensi yang baik bagi mereka, sehingga mereka tidak hanya
berkutat pada buku-buku yang didapatkan melalui jalur online.
Selain itu gadget yang digunakan dengan tidak bijaksana
justru membuat para mahasiswa semakin terlena dengan
kesenangan yang didapatkan melalui gadget. Kita tentu saja
mengenal gadget seperti mp3, mp4, Ipod, PS portable yang
dirasa bagi beberapa pihak dapat membantu menghilangkan
rasa bosan dan dapat menghibur mereka, namun terkadang
mahasiswa cenderung menggunakan barang-barang tersebut
secara berlebihan sehingga mereka menjadi malas untuk
melaksanakan kewajiban mereka karena memiliki anggapan
bahwa fitur-fitur yang diberikan gadget lebih menarik dan
sayang untuk dilewatkan daripada mengerjakan kewajiban
mereka. Bahkan terkadang karena kelelahan bermain game
maka mereka terlambat atau tidak masuk kuliah.
II. RINGKASAN
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah suatu pengamatan yang
melibatkan ciri tertentu. Ciri tersebut bisa berupa perhitungan,
angka, atau kuantitas. Penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang berdasarkan pada perhitungan, persentase, rata-rata, dan
juga perhitungan statistik lainnya. Analisa statistik digunakan
untuk membantu peneliti mengetahui hubungan antar variabel.
Penelitian
2. 2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dapat disertai dengan ruang lingkup
untuk membatasi masalah yang akan dicari solusinya.
Masalah yang akan dicari pemecahannya dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya yang tegas dan jelas. Bentuk masalah
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.) Rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah
yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan
variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih
(variabel yang berdiri sendiri).
2.) Rumusan masalah komperatif adalah rumusan masalah
penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau
lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada
waktu yang berbeda.
3.) Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan anatara dua
variabel atau lebih. Terdapat tiga hubungan yaitu hubungan
simetris, hubungan kausal dan hubungan interaktif atau timbal
balik [1].
3. Variabel
Variabel adalah objek atau faktor yang berperan dan
berpengaruh dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
Variabel itu, ada bermacam-macam. Variabel dapat dibagi
atas dua bagian yaitu:
1.) Variabel bebas (Independent Variable) atau biasa
disebut dengan variabel prediksi atau variabel yang
sebenarnya.
2.) Variable terikat ( Dependent Variable) atau disebut
juga variable luar dan bukan sebenarnya.
Berdasarkan sifatnya variabel dapat dibedakan menjadi :
1.) Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan
sifat kualitas dari obyek yang menghasilkan data kualitatif
melalui pengamatan.
2.) Variabel kuantitatif adalah variabel yang menujukkan
sifat kuantitas, akan menghasilkan data kuantitatif melalui
cara pencacahan, atau pengukuran, atau pemeriksaan
laboratorium dan lain-lain.
Macam-macam data variable :
1.) Berdasarkan kategori
- Binary/dichotomous yaitu variabel yang mempunyai
dua nilai kategori yang saling berlawanan.
- Nominal/non-ordered polytomous. Dalam skala ominal
dipergunakan angka-angka, namun angka-angka
tersebut hanya merupakan tanda untuk mepermudah
analisis.
2.) Ordinal data yang didasarkan pada hasil dari
kuantifikasi data kualitatif.
3.) Ukuran
- Interval merupakan angka kuantitatif yang tidak
memiliki nilai nol mutlak.
- Rasio merupakan angka kuantitatif yang memiliki
nilai mutlak.
4. Validitas dan Reliabilitas
Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar
mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan
semakin tinggi
validitas suatu al at test, maka alat test tersebut semakin
mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa
yang seharusnya diukur. Validitas menunjukkan ukuran yang
benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat
dikatakan semakin tinggi validitas suatu al at test, maka alat
test tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin
menunjukkan apa yang seharusnya diukur [2].
5. Pengumpulan data
Data dapat dikelompokkan menjadi berbagai jenis yaitu
1.) Menurut Cara Memperolehnya
- Data primer adalah data yang diamb il langsung dari
obyek penelitian atau merupakan data yang berasal dari
sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam
bentuk file. Data primer tersebut harus dicari melalui
narasumber atau responden.
- Data sekunder adalah data yang tidak didapatkan
secara langsung dari objek penelitian, melainkan data
yang berasal dari sumber yang telah dikumpulkan oleh
pihak lain.
2.) Menurut Sumber Data
- Data internal data yang menggambarkan situasi dan
kondisi pada suatu organisasi secara internal.
- Data eksternal adalah data yang menggambarkan
situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi.
3.) Menurut Jenis Data
- Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam
bentuk angka-angka.
- Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk
kata-kata yang mengandung makna.
4.) Menurut Sifat Data
- Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan
asli.
- Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu
interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke
nilai yang lainnya.
5.) Menurut Waktu Pengumpulan
- Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik
waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31
Desember 2006, data pelanggan PT. PLN bulan April
2006, dan lain sebagainya.
- Data
time-series
adalah
data yang datanya
menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau
periode secara historis.
Metode observasi merupakan salah satu cara yang bisa
digunakan untuk mengumpulkan data. Metode observasi ini
biasanya digunakan untuk mengetahui perilaku masyarakat
secara detail.
Keunggulan obesevasi adalah
- Perilaku non-verbal
- Hubungan sosial antar anggota masyarakat di suatu
tempat bisa diamati dengan observasi.
- Perilaku yang terjadi di masyarakat itu benar-benar
bersifat alami, tidak artifisial dan hasil reka yasa tertentu.
Kelemahan observasi adalah
- Kurang terkendali.
- Sulit dikuantifikasikan.
3. - Peneliti member skor terhadap pendapat yang diberikan
oleh responden.
- Ukuran sampel yang kecil sehingga varibelpenelitiannya
tidak tegas [2].
6. Tabulasi Data
Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan
diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis
menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan.
Gambar 4. Analisis Data[3]
Ada dua cara yang digunakan dalam menyajikan data,
yaitu dalam bentuk angka-angka dalam tabel atau grafik.
Penyajian dalam bentuk tabel antara lain, tabel satu arah
(memiliki satu keterangan), tabel dua arah (menunjukkan
hubungan di antara dua hal yang berbeda), tabel tigas arah
(menunjukkan tiga hal yang berbeda). Sedangkan dengan
grafik, grafik garis (line Chart), grafik batang (bar chart),
grafik lingkaran (pie chart), grafik gambar
(pictogram) dan lain sebagainya.
Mean
∑
Yaitu menghitung nilai rata-rata, rumusnya:
Median
Suatu nilai yang membagi frekuensi menjadi dua bagian
yang sama, dikatakan sebagai titik tengah.
Modus
Suatu nilai yang terjadi pada frekuensi yang terbesar.
7. Analisa Data Kuantitatif
a) Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi merupakan suatu distribusi atau
tabel frekuensi yang mengelompokkan data yang belum
terkelompokkan (ungroup data) ke dalam beberapa kelas,
sehingga menjadi data yang terkelompokkan (group data).
b) Cross-Tabulations
Cross-tabulation adalah sebuah teknik visual yang
memungkinkan peneliti menguji relasi antar variabel.
c) Korelasi
Korelasi
merupakan
suatu
metode
yang
menggambarkan hubungan diantara satu variabel dengan
variabel lainnya.
d) Regresi
Analisis regresi digunakan apabila kita ingin
memprediksi hasil penelitian kita dengan menggunakan
dua varibel atau lebih.
e) Uji t (t-test)
Analisa t-test (uji t) biasanya digunakan untuk
membandingkan dua kelompok dengan menggunakan
mean kelompok sebagai dasar perbandingan.
f) Uji F (F-test)
Uji f berguna untuk menguji apakah populasi tempat
sampel diambil memiliki korelasi nol atau adanya relasi
yang signifikan antara variabel independent dengan
variabel dependent.
g) Uji z ( z test)
Uji z merupakan salah satu bentuk dari uji kenormalan
dengan besar sampel lebih dari 30.
h) Analisis Validitas
Untuk melakukan analisis validitas dapat digunakan
metode pearson product moment dengan syarat sampel
yang diambil bersifat normal (> 30) sedangkan bila sampel
yang diambil kecil (< 30) maka dapat digunakan metode
spearman rank correlation.
i) Analisis Reliabilitas
Untuk melakukan analisis reliabilitas dapat digunakan
metode Cronbach's Alpha. Jika koefisien yang didapat <
0.60, maka instrumen penelitian tersebut reliabel.
Gambar 5. Analisis Pemilihan Pengolahan Data[3]
III. PENELITIAN
Jenis desain penelitian yang saya gunakan pada
penelitian yang berjudul Pengaruh Penggunaan Gadget Pada
Mahasiswa
Dan
Hubungannya
Dengan
Prestasi
Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA UNLAM) ini
adalah penelitian Riset kolerasi (Correlational Research)
dengan pendekatan studi kasus, karena penelitian Riset
kolerasi adalah penelitian yang dilakukan untuk melihat
hubungan antara dua variabel. Penelitian ini juga memusatkan
kepada mahasiswa sebagai bahan studinya.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
populasi Mahasiswa/i Fakultas MIPA UNLAM. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan Teknik
Random Sampling (probability sampling) atau pengambilan
sampling secara acak. Alasan memilih metode ini karena
teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel dimana
semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri
atau bersama-sama memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel.
4. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan
data berupa wawancara yang akan ditanyakan kepada
beberapa mahasiswa/I karena dengan melakukan wawancara
maka akan langsung didapatkan data yang diinginkan dan
wawancara merupakan bagian yang terpenting dari setiap
survey.
IV. KESIMPULAN
Penelitian jenis kuantitatif dengan melibatkan suatu ciri
tertentu dalam pengamatannya. Menggunakan teknik random
sampling, agar keragaman hasil yang diharapkan dapat terjadi.
Dengan menggunakan grafik, hasil dari penelitian dapat
dengan mudah dilihat perbandingannya antara sampel dengan
kategori yang satu dengan kategori yang lainnya
V. REFERENSI
[1]
Febrian, Ogie. 2013. Bab 2.
http://eprints.uny.ac.id/9883/2/BAB%202%20%2008104244022.pdf
Diakses pada 5 Oktober 2013.
[2]
Gunawati, Rindang., Sri Hartati, Anita Listiara. 2006.
Hubungan antara Efektivitas Komunikasi MahasiswaDosen Pembimbing Utama Skripsi dengan Stres dalam
Menyusun Skripsi pada Mahasiswa Program Studi
Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. Vol.3 No.2.
[3]
Hasibuan, Zainal A. Metode Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi. Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Indonesia. Depok. 2007.
[4]
Utaminingsih, Sartika., Iman Setyabudi. 2012. Tipe
Kepribadian dan Prokrastinasi Akademik pada Siswa
SMA “X” Tangerang. Jurnal Psikologi. Vol.10 No.1.