2. Topik Minggu Lalu
Bagian Utama Kendaraan
Konsep ICE & ECE
Klasifikasi ICE
Konstruksi Dasar ICE
Prinsip Kerja ICE
Proses Pembakaran (Syarat, Diagram, Faktor-faktor)
Campuran BB & Udara (Komposisi & Pengaruh)
2
5. Detonasi
Detonasi merupakan suara pukulan pada piston dan dinding silinder akibat
tekanan pembakaran yang tidak stabil. Tekanan tersebut disebabkan oleh
benturan tekanan hasil pembakaran di dalam silinder, karena didalam silinder
terdapat lebih dari satu titik awal pembakaran
7. WARNA HASIL PEMBAKARAN PADA BUSI
1. Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna coklat atau abu-abu. Kondisi
mesin normal dan penggunaan nilai panas busi yang tepat.
2. Tidak Normal : Terdapat kerak berwarna putih pada ujung insulator dan elektroda
akibat kebocoran oli pelumas ke ruang bakar atau karena penggunaan
oli pelumas yang berkualitas rendah.
3. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam disebabkan campuran
bahan bakar & udara terlalu kaya atau kesalahan pengapian. Setel
ulang, apabila tidak ada perubahan naikkan nilai panas busi.
4. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam dan basah disebabkan
kebocoran oli pelumas atau kesalahan pengapian.
5. Tidak Normal : Ujung insulator berwarna putih mengkilat dan elektroda meleleh
disebabkan pengapian terlalu maju atau overheating. Coba atasi
dengan menyetel ulang sistem pengapian, campuran bahan bakar &
udara ataupun sistem pendinginan. Apabila tidak ada perubahan, ganti
busi yang lebih dingin.
8. Siklus Kerja
8
Proses/urutan langkah yang berkesinambungan untuk
mendapatkan tenaga dengan pembakaran bahan bakar:
(1) Langkah isap (2) langkah kompresi (3) langkah
tenaga (4) langkah buang
9. 9
Crank shaft
90o
180o
BC
TC
0o
270o
q
Engine Operating Cycle
Spark plug for SI engine
Fuel injector for CI engine
Top
Center
(TC)
Bottom
Center
(BC)
Valves
Clearance
volume
Cylinder
wall
Piston
Stroke
CA
rev
rev
s
CA
360
1
speed
crank
angles
crank
time
10. Latihan
Hitunglah berapa waktu yang dibutuhkan dari busi mulai
memercikkan bunga api sampai terjadi tekanan pembakaran
maksimum! Timing= 10 CA-BTDC, Tekanan maksimum terjadi pada 15
CA-ATDC, putaran motor 5000 rpm.
10
11. 11
Siklus Kerja Motor Bensin 4 Tak
(Four stroke Spark Ignition (SI) Engine)
Stroke 1: Fuel-air mixture introduced into cylinder through intake
valve
Stroke 2: Fuel-air mixture compressed
Stroke 3: Combustion (roughly constant volume) occurs and
product gases expand doing work
Stroke 4: Product gases pushed out of the cylinder through the
exhaust valve
Compression
Stroke
Power
Stroke
Exhaust
Stroke
A
I
R
Combustion
Products
Ignition
Intake
Stroke
FUEL
Fuel/Air
Mixture
17. 17
SOI – start of injection
EOI – end of injection
SOC – start of combustion
EOC – end of combustion
Four-Stroke CI Engine
Fuel mass
flow rate
Fuel mass
burn rate
Cylinder
volume
Cylinder
pressure
18. 18
Siklus Kerja Motor Bensin 2 Tak
(Modern Two-Stroke Spark Ignition Engine)
Stroke 1: Fuel-air mixture is introduced into the cylinder and
is then compressed, combustion initiated at the end of
the stroke
Stroke 2: Combustion products expand doing work and then
exhausted
* Power delivered to the crankshaft on every revolution
19. 19
Two Stroke Spark Ignition Engine
Intake (“Scavenging”)
Compression Ignition
Exhaust
Expansion
Fuel-air-oil
mixture
Fuel-air-oil
mixture
Crank
shaft
Reed
valve
Exhaust
Port*
Transfer
Port*
*No valves and
thus no camshaft
21. 21
EPO – exhaust port open
EPC – exhaust port closed
IPO – intake port open
IPC – intake port closed
Two-Stroke CI Engine
scavenging
Ai
Ae
Intake area (Ai)
Exhaust area (Ae)
Pi
Pe
Exhaust Press (Pe)
Intake Press (Pi)
Cylinder Press (P)
110 CA
23. 23
Kelebihan Motor 2 Tak:
Power to weight ratio (PWR) lebih besar dibandingkan motor 4 tak
karena menghasilkan tenaga setiap putaran poros engkol.
Konstruksi sederhana, hanya ada saluran (ports) - tidak perlu
mekanisme katup yang rumit
Perawatan lebih mudah
Banyak diaplikasikan pada motor kecil : sepeda motor, motor tempel,
kompressor, pemotong rumput, gergaji mesin (chin saw), .............
Kekurangan Motor 2 Tak:
Pembilasan kurang sempurna (tidak selesai/terlalu bersih) Emisi
tinggi, bahan bakar tidak ekonomis
Proses pembakaran tidak bersih karena membakar oli Emisi tinggi
24. 24
Single Cylinder Engine
Motor 2 Tak menghasilkan Power (Langkah Usaha) setiap 1 putaran
poros engkol (360 CA).
Motor 4 Tak menghasilkan Power (Langkah Usaha) setiap 2 putaran
poros engkol (720 CA).
Interval torsi yang dihasilkan motor cukup jauh, menyebabkan getaran
pada mesin.
Dimensi mesin sangat kompak sehingga motor 1 silinder umumnya
diaplikasikan pada kendaraan kecil.
180 CA
(BDC)
0 CA
(TDC)
720 CA
(TDC)
540 CA
(BDC)
360 CA
(TDC)
4-stroke
2-stroke
25. 25
Multi-cylinder Engines
Multi-cylinder engines digunakan untuk mendistribusikan volume silinder
motor pada beberapa silinder.
Keuntungannya memperpendek interval torsi yang dihasilkan motor,
sehingga mengurangi getaran dan menghasilkan karakter torsi yang
dihasilkan lebih rata/halus.
Konfigurasi yang umum digunakan:
a. Inline b. V c. Boxer
26. DIAGRAM PROSES KERJA
Menghitung:
Panjang Proses (=Langkah):Jumlah Derajat Putaran 1 Siklus
Jml Proses (=Langkah)
Jarak Proses (=Langkah): Jumlah Derajat Putaran 1 Siklus
Jml Silinder Motor
Contoh:
Motor 4 Tak 4 Silinder
FO (Firing Order): 1-3-4-2
Gambarlah:
Diagram Engkol
Diagram Proses Kerja
26
27. DIAGRAM PROSES KERJA
Panjang Proses (=Langkah) = 2 x 360 CA
4
= 720 CA
4
= 180 CA
Jarak Proses (=Langkah) = 2 x 360 CA
4
= 720 CA
4
= 180 CA
27
29. DIAGRAM PROSES KERJA
29
CYL/CA 0 180 360 540 720
1 INTAKE COMPRESSION POWER EXHAUST
2 COMPRESSION POWER EXHAUST INTAKE
3 EXHAUST INTAKE COMPRESSION POWER
4 POWER EXHAUST INTAKE COMPRESSION
1
2
3
4
30. TUGAS
Gambarlah Diagram Engkol & Diagram Proses Kerja
Motor 4 Tak 6 Silinder, FO: 1-5-3-6-2-4
Motor 4 Tak 6 Silinder, FO: 1-3-5-6-4-2
Motor 2 Tak 6 Silinder, FO: 1-5-3-6-2-4
Lengkap dengan perhitungannya!
30