Imam Bukhari difitnah oleh penguasa kota kelahirannya karena dituduh menganggap Al-Quran sebagai makhluk. Walaupun dihina, ia tetap tegas pada pendirian bahwa ilmu tidak boleh direndahkan. Ia lebih memilih meninggalkan kota itu daripada menyerah pada tekanan. Fitnah kembali datang walau ia berjuang pantang menyerah untuk mencari dan menyebarkan ilmu.
2. Fakultas KeguruanIlmu dan Pengetahuan
Pendidikan Ekonomi(1b)
ASSALAMUALAIKU
M!Saya Putri Arfa Herawati
Anda bisa hubungi saya :
@tyfaaa_
Email : putriarfa90@gmail.com
4. .
Nama lengkap :Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn
Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardizbah
Lahir :Bukhara, 13Syawal 194 H (21Juli 810 M)
Wafat :malam Idul Fitri tahun 256 H. (31 Agustus
870 M), usia 62 tahun kurang13 hari
Keluarga :Ismail bin Ibrahim (ayah),Bardizbah (kakek),
Rasyid ibn Ismail (kakak sulung), Ahmad
(kakak)
Biografi
5. Latar BelakangKeluarga
Kakeknya, Bardizbah, adalah pemeluk Majusi, agamakaumnya. Sedangkan ayahnya, Ismail,
seorang ulama besar ahli hadith. Ia belajar hadith dariHammad ibn Zayd danImam Malik. Riwayat
hidupnya telah dipaparkan oleh Ibn Hibban dalam kitab As-Siqat, begitu juga putranya, Imam Bukhari,
membuat biografinya dalam at- Tarikh al-Kabir. Ayah Bukhari disamping sebagai orang berilmu, ia juga
sangat wara' (menghindari yang subhat/meragukan dan haram)dan taqwa.
6. Masa Kecil
Ia dilahirkan di Bukhara setelah salat Jum'at. Tak lama
setelah bayi yang baru lahr itu membuka matanya, iapun kehilangan
penglihatannya. Ayahnya sangat bersedih hati. Ibunya yang saleh
menagis dan selalu berdo'a ke hadapan Tuhan, memohon agar
bayinya bisa melihat. Kemudian dalam tidurnya perempuan itu
bermimpi didatangi Nabi Ibrahim yang berkata: "Wahai ibu, Allah
telah menyembuhkan penyakit putramu dan kini ia sudah dapat
melihat kembali, semua itu berkat do'amu yang tiada henti-
hentinya.“
Ketika ia terbangun, penglihatan bayinya sudah normal.
Ayahnya meninggal di waktu dia masih kecil dan meninggalkan
banyak harta yang memungkinkan ia hidup dalam pertumbuhan dan
perkembangan yang baik. Dia dirawat dan dididik oleh ibunya
dengan tekun dan penuh perhatian. Keunggulan dan kejeniusan
7. Ketika berusia 10 tahun, ia sudah banyak menghafal hadith. Pada
usia 16 tahun ia bersama ibu dan abang sulungnya mengunjungi
berbagai kota suci. Ia juga sudah hafal kitab sunan Ibn Mubarak dan
Waki, juga mengetahui pendapat-pendapat ahli ra'yi (penganut faham
rasional), dasar-dasar dan mazhabnya. pernah Bukhari muda dan
beberpa murid lainnya mengikuti kuliah dan ceramah cendekiawan
Balkh. Tidak seperti murid lainnya, Bukhari tidak pernah membuat
catatan kuliah. Ia dicela membuang waktu dengan percuma kerana tidak
mencatat. Bukhari diam tidak menjawab.
8. Pengembaraannya
Dalam perjalanannya ke berbagai negeri, hampir semua negeri
Islam telah ia kunjungi sampai ke seluruh Asia Barat. Diceritakan
bahawa ia pernah berkata: "Saya telah mengunjungi Syam, Mesir, dan
Jazirah masing-masing dua kali, ke basrah empat kali, menetap di
Hijaz (Mekah dan Madinah) selama enam tahun dan tak dapat dihitung
lagi berapa kali saya mengunjungi Kufah dan Baghdad untuk menemui
ulama-ulama ahli hadith."
Dalam setiap perjalanannya yang melelahkan itu, Imam Bukhari
senantiasa menghimpun hadith-hadith dan ilmu pengetahuan dan
mencatatnya sekaligus. Di tengah malam yang sunyi, ia bangun dari
tidurnya, menyalakan lampu dan menulis setiap masalah yang terlintas
di hatinya, setelah itu lampu di padamkan kembali. Perbutan ini ia
lakukan hampir 20 kali setiap malamnya. Ia merawi hadith dari 80.000
perawi, dan berkat ingatannya yang memang super jenius, ia dapat
9. Kemasyhuran Imam Bukhari
Write your
description here
YOUR
TITLE
YOUR
TITLE
Write your
description here
Write your
description here
YOUR
TITLE
Write your
description here
YOUR
TITLE
Kemasyhuran Imam Bukhari segera mencapai bahagian dunia
Islam yang jauh, dan ke mana pun ia pergi selalu di alu-alukan.
Masyarakat hairan dan kagum akan ingatannya yang luar biasa. Pada
tahun 250 H. Imam Bukhari mengunjungi Naisabur. Kedatangannya
disambut gembira oleh para penduduk, juga oleh gurunya, az-Zihli dan
para ulama lainnya.
10. Tak lama kemudian terjadi fitnah terhadap Imam bukhari atas
perbuatan orangorang yang iri dengki. Mereka meniupkan tuduhannya
kepada Imam Bukhari sebagai orang yang berpendapat bahawa "Al-
Qur'an adalah makhluk." Hal inilah yang menimbulkan kebencian dan
kemarahan gurunya, az-Zihli kepadanya, sehingga ia berkata: "Barang
siapa berpendapat lafaz-lafaz Al-Qur'an adalah makhluk, maka ia
adalah ahli bid’ahh. Ia tidak boleh diajak bicara dan majlisnya tidak
boleh di datangi. Dan barang siapa masih mengunjungi majlisnya,
curigailah dia." Setelah adanya ultimatum tersebut, orang-orang mulai
menjauhinya. Pada hakikatnya, Imam Bukhari terlepas dari fitnah yang
dituduhkan kepadanya itu.
Imam Bukhari difitnah
11. Diceritakan, seorang berdiri dan mengajukan pertanyaan
kepadanya: "Bagaimana pendapat Anda tentang lafaz-lafaz Al-Qur'an,
makhluk ataukah bukan?" Bukhari berpaling dari orang itu dan tidak mau
menjawab kendati pertanyaan itu diajukan sampai tiga kali. Tetapi orang
tersebut terus mendesaknya, maka ia menjawab: "Al-Qur'an adalah
kalam Allah, bukan makhluk, sedangkan perbuatan manusia adalah
makhluk dan fitnah merupakan bid’ah." Yang dimaksud dengan perbuatan
manusia adalah bacaan dan ucapan mereka. Pendapat yang
dikemukakan Imam Bukhari ini, yakni dengan membedakan antara yang
dibaca dengan bacaan, adalah pendapat yang menjadi pegangan para
ulama ahli tahqiq dan ulama salaf. Tetapi dengki dan iri adalah buta dan
tuli.
Imam Bukhari difitnah
12. 0
01
03
Imam Bukhari
difinah
Demikian juga ia pernah berkata: "Barang siapa menuduhku berpendapat bahawa lafaz-lafaz Al-Qur'an
adalah makhluk, ia adalah pendusta."Az-Zahli benar-benartelah murka kepadanya, sehingga ia berkata:
"Lelaki itu (Bukhari) tidak boleh tinggal bersamaku di negeri ini." Oleh kerana Imam Bukhari berpendapat
bahawa keluardari negeri itu lebih baik, demi menjaga dirinya, denganhrapan agar fitnah yang
menimpanya itu dapat mereda,maka ia pun memutuskan untuk keluardari negeri tersebut.
Setelah keluar dari Naisabur, Imam Bukhari pulang kenegerinya sendiri, Bukhara.Kedatangannya
disambut meriah oleh seluruh penduduk. Untuk keperluan itu, mereka mengadakan upacara besar-besaran,
mendirikan kemah-kemahsepanjang satu farsakh (± 8 km)dari luar kota danmenabur-naburkan uang
dirham dan dinar sebagai manifestasi kegembiraan mereka.Selama beberapa tahun menetap dinegerinya
itu, ia mengadakan majlis pengajian dan pengajaran hadith.
13. Tetapi kemudian badai fitnah datang lagi. Kali ini badai itu datang dari
penguasa Bukhara sendiri, Khalid bin Ahmad az-Zihli, walaupun
sebabnya timbul dari sikap Imam Bukhari yang terlalu memuliakan ilmu
yang dimlikinya. Ketika itu, penguasa Bukhara, mengirimkan utusan
kepada Imam Bukhari, supaya ia mengirimkan kepadanya dua buah
karangannya, al-Jami' al-Shahih dan Tarikh. Imam Bukhari keberatan
memenuhi permintaan itu. Ia hanya berpesan kepada utusan itu agar
disampaikan kepada Khalid, bahawa "Aku tidak akan merendahkan ilmu
dengan membawanya ke istana. Jika hal ini tidak berkenan di hati tuan,
tuan adalah penguasa, maka keluarkanlah larangan supaya aku tidak
mengadakan majelis pengajian. Sang penguasa itu marah dan mengajak
umatnya memojokannya dengan demikian ia mempunyai alasan untuk
mengusir Imam Bukhari.
Imam Bukhari
difitnah
14. Imam Bukhari tidak saja mencurahkan seluruh intelegensi dan daya
ingatannya yang luar biasa itu pada karya tulisnya yang terpenting,
Shahih Bukhari, tetapi juga melaksanakan tugas itu dengan dedikasi
dan kesalehan. Ia selalu mandi dan berdo'asebelum menulis buku itu.
Sebahagian buku tersebut ditulisnya di samping makam Nabi di
Madinah. Suatu ketika penduduk Samarkand mengirim surat kepada
Imam Bukhari yangisinya meminta ia supaya menetap di negeri mereka.
Maka kemudian ia pergi untuk memenuhi permohonan mereka. Ketika
perjalanannya sampai di Khartand, sebuah desa kecil yang terletak dua
farsakh sebelum Samarkand, dan desa itu terdapat beberapa familinya,
ia pun singgah terlebih dahulu untuk mengunjungi mereka.Tetapi di desa
itu Imam Bukhari jatuh sakit hingga menemui ajalnya.
Imam Bukhari
Difitnah
15. Imam Bukhari
difitnahIa wafat pada malam Idul Fitri tahun 256 H. (31 Agustus 870 M),
dalam usia 62tahun kurang 13 hari. Sebelum meninggal dunia, ia
berpesan bahaw jika meninggal nanti jenazahnya agar dikafani tiga
helai kain, tanpa baju dalam dan tidak memakai sorban. Pesan itu
dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat setempat. Jenazahnya
dikebumikan lepas dzuhur, hari raya Idul Fitri, sesudah ia melewati
perjalanan hidup panjang yang penuh dengan berbagai amal yang
mulia.
16. 1.Al-Jami’ ash-Shahih yang dikenal sebagai Shahih Bukhari
2.Al-Adab al-Mufrad
3.Adh-Dhu’afa ash-Shaghir
4.At-Tarikh ash-Shaghir
5.At-Tarikh al-Ausath
6.At-Tarikh al-Kabir
7.At-Tafsir al-Kabir
8.Al-Musnad al-Kabir
9.Kazaya Shahabah wa Tabi’in
10.Kitab al-Ilal
11.Raf’ul Yadain fi ash-Shalah
12.Birr al-Walidain
13.Kitab ad-Du’afa
14.Asami ash-Shahabah
15.Al-Hibah
16.Khalq Af’al al-Ibad
17.Al-Kuna
18.Al-Qira’ah Khalf al-Imam
Karya karya Imam
Bukhari
17. Ketangguhan Imam
Bukhari
Imam Bukhari memiliki ketangguhan yang
luar biasa yaitu walaupun ia difitnah oleh penguasa
tempat dimana beliau dilahirkan, beliau tidak ingin
merendahkanilmu dan lebih memilih pergidari
tempat itu . Namun badai fitnahan datang kembali
walau beliau dihina dan dipenjarakan. Terbukti pada
yang beliau katakan kepada Khalid bahwa"Aku tidak
akan merendahkan ilmu dengan membawanya ke
istana. Jika hal ini tidak berkenan di hati tuan, tuan
adalah penguasa, maka keluarkanlah larangan supaya
akutidak mengadakan majelis pengajian. Dengan
begitu, akumempunyai alasan di sisi Allah kelak pada
hari kiamat, bahawa sebenarnya akutidak
menyembunyikan ilmu."
18.
19. 5 PERUBAHAN YANG AKAN SAYA LAKUKAN
SETELAH MEMBACA PROFIL IMAM BUKHARI
1. Menjadi pribadi yang kuat walau dihina
2. Tidak berhenti mencari ilmu
3. Bersabar jika menghadapi sesuatu
4. Berjuang pantang menyerah sesuatu yang ingin dicapai
5. Menjadi pribadi yang tegas dan kuat pada pendirian