SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  43
STEI SEBI DEPOK
PERBEDAAN
KEBIJAKAN
MONETER
DALAM ISLAM
DAN
KONVENSION
AL

PENGERTIAN

APLIKASI
INSTRUMENT
MONETER
DALAM ISLAM

KEBIJAKAN
MONETER

KEBIJAKAN
MONETER
DALAM ISLAM

TUJUAN
KEBIJAKAN
MONETER

INSTRUMENT
KEBIJAKAN
MONETER
DARI MANA UANG
ITU BERASAL?
DAN SIAPA YANG
MENGATUR UANG
ITU?
Kebijakan moneter adalah
kebijakan ekonomi yang
mengarahkan perekonomian
makro ke kondisi yang lebih
baik/diinginkan dengan cara
merubah-rubah jumlah uang
beredar
TUGAS BANK
INDONESIA

MENCAPAI DAN
MENJAGA
KESTABILAN
NILAI RUPIAH

menetapkan dan
melaksanakan
kebijakan moneter.
mengatur dan menjaga
kelancaran sistem
pembayaran

OJK

serta mengatur dan
mengawasi perbankan
di Indonesia.
KEBIJAKAN
MONETER

Kebijakan
moneter
ekspansif

Kebijakan
moneter
kontraktif
Bila bank sentral menambah jumlah uang
beredar, maka kebijakan moneter yang
diambil adalah moneter ekpansif

menurunkan tingkat bunga yang akan
mendorong pertumbuhan melalui
peningkatan investasi
Tetapi, moneter ekspansif cenderung
memacu peningkatan laju inflasi karena
peningkatan permintaan agregat yang
dalam jangka pendek lebih cepat
dibanding penawaran agregat
Bila bank sentral mengurangi jumlah
uang beredar, maka kebijakan moneter
yang diambil adalah moneter
kontraktif atau uang ketat
Moneter kontraktif cenderung akan
menaikkan tingkat bunga yang akan
menurunkan investasi sehingga dapat
menurunkan output perekonomian
Tetapi, moneter kontraktif cenderung
menurunkan laju inflasi karena
penurunan permintaan agregat
P

Moneter
Kontraktif

AS3

AS1

AS2

Moneter
Ekspansif

Y
P

Moneter
Ekspansif

Moneter
Kontraktif
AD3

AD2

AD1
Y
MORAL
PERSUASION

INSTRUMEN
KEBIJAKAN
MONETER
BI

RESERVE
REQUIREMENT
RATIO

DISCOUNT
RATE

OPEN
MARKET
OPERATION
OMO dilaksanakan untuk
mempengaruhi likuiditas rupiah di
pasar uang, yang pada gilirannya
akan mempengaruhi tingkat suku
bunga. OMO dilakukan melalui
dua cara, yaitu melalui penjualan
Sertifikat Bank Indonesia
(SBI). Penjualan SBI dilakukan
melalui lelang sehingga tingkat
diskonto yang terjadi benar-benar
mencerminkan kondisi likuiditas
pasar uang.
Mengura
ngi
jumlah
uang
beredar

Menaikkan
suku bunga
surat
berharga
milik bank
sentral atau
pemerintah,

sehingga
jumlah yang
dibeli
masyarakat
semakin
banyak

Menam
bah
jumlah
uang
beredar

Menurunk
an suku
bunga
surat
berharga
milik bank
sentral
atau
pemerinta
h,

sehingga
jumlah
yang
dibeli
masyarak
at
semakin
sedikit
Kebijakan ini mewajibkan setiap
bank mencadangkan sejumlah aktiva
lancar yang besarnya adalah persentasi
tertentu dari kewajiban segeranya. Saat
ini, kebijakan ini tertuang dalam
ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM)
sebesar 8% dari dana pihak ketiga yang
diterima bank, yang wajib dipelihara
dalam rekening bank yang bersangkutan
di BI.
Mengurangi
jumlah
uang
beredar

Menaikkan
Reserve
Requirement
Ratio

Menambah
jumlah
uang
beredar

Menurunkan
Reserve
Requirement
Ratio
Tingkat diskonto (Discount Rate) atau fasilitas
diskonto
Instrumen kebijakan moneter ini berkaitan
dengan fasilitas yang dimiliki oleh bank- bank
untuk meminjam uang secara langsung kepada
bank sentral. Biaya peminjaman (bunga) dari
pinjaman itulah yang disebut sebagai ‘Discount
Rate’ atau fasilitas diskonto.
Mengurangi
jumlah uang
beredar

Menaikkan
suku bunga
fasilitas
diskonto,

sehingga
bank komersil
meminjam
lebih sedikit

Menambah
jumlah uang
beredar

Menurunkan
suku bunga
fasilitas
diskonto,

sehingga
bank komersil
meminjam
lebih banyak
Bank sentral dapat menggunakan himbauan
moral untuk mendorong institusi finansial
agar cenderung berpihak kepada
kepentingan publik. Biasanya, biasanya bank
sentral menggunakan himbauan moral
untuk meyakinkan para banker dan manajer
senior institusi- institusi finansial agar lebih
memerhatikan kepentingan jangka panjang
daripada kepentingan jangka pendek
institusinya.
Tujuan
Kebijakan
Pemerintah

Tujuan
Bersifat
Ekonomi

Tujuan
Bersifat
Sosial dan
Politik
a. Menyediakan lowongan pekerjaan
untuk menghindari masalah pengangguran yang semakin
serius, maka tambahan lowongan yang cukup perlu disediakan
b. Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
Kenaikan kesempatan kerja secara langsung akan menambah
kemakmuran rakyat karena akan menambah pendapatan
perkapita penduduk.
c. Memperbaiki pembagian pendapatan
usaha menaikkan kesempatan kerja dapat digunakan untuk
memperbaiki pembagian pendapatan dalam masyarakat
Meningkatkan kemakmuran keluarga dan
kestabilan keluarga
pengangguran mengurangi kemampuan keluarga
untuk membiayai pendidikan anak, mencukupi
kebutuhan gizi, dll.
b. Menghindari masalah kejahatan
semakin tinggi pengangguran maka semakin
tinggi pula masalah kejahatan.
c. Mewujudkan kestabilan politik
pengangguran menyebabkan masyarakat tidak
puas dengan pihak pemerintah
a.
BEFORE
Real Sector
DSU/mustahik

SSU/muzakki

Barang & jasa
AFTER
Monetary Sector

Real Sector

DSU/mustahik

korupsi
judi
spekulasi
bunga

SSU/muzakki

Barang & jasa
Kenaikan
harga minyak
akan memicu
inflasi yang
pada akhirnya
berimbas
pada
peningkatan
NPL

Kenaikan
harga
minyak

Kenaikan harga
barang komoditas

Memicu inflasi
Kinerja debitur
berpotensi
menurun karena
perubahan cost
structure (biaya
produksi lebih
mahal)

Untuk meredam inflasi Bank
Indonesia berpotensi akan
menaikkan BI Rate

Kenaikan suku
bunga kredit

Potensi peningkatan Non Performing Loan
Sejarah Kebijakan Moneter Islam

Zaman
Rasulullah

Khulafau
rrasyidin

• Sistem devisa bebas
• Sistem keuangan menggunakan
sistem bimetalic standard(Dinar
dan Dirham)
• Selalu terkait dengan sektor riil
• Diterbitkan surat pembayaran cek(Umar Bin
Khatab)
• M emperkenalkan jenis uang dari kulit
binatang.(Umar Bin Khatab)
• Mencetak uang sendiri(Abu Bakar As-sidiq,
Usman Bin Afan, Ali Bin Abu thalib)
 Kebijakan

dan pengelolaan
moneter dalam
perekonomian Islam harus
di-desain sejalan dengan
tujuan masyarakat Islam
dan kewajiban negara.
Tujuan Kebijakan Moneter Dalam Islam
Kebijakan moneter dalam Islam memiliki tujuan yang sama
dengan kebijakan konvensional, yakni mencapai kestabilan
moneter dengan menstabilkan peredaran uang. Akan tetapi,
yang perlu digarisbawahi adalah instrumen yang digunakan
untuk mencapai tujuan tersebut sangatlah berbeda, yaitu
kebijakan moneter dalam Islam tidak menggunakan suku
bunga sebagai instrumennya.
Berhubungan
dengan
konsumsi, tabun
gan dan
investasi, serta
perdagangan

Pahala dari
Allah

keseimbangan
uang dan barang /
jasa

Penggunaan
Tabungan yang
lebih bermanfaat
Instrument
kebijakan yang
ditujukan untuk
mempengaruhi
kecilnya
permintaan
uang.

Alokasik
an

Produktifitas
ekonomi
menyeluruh
Harmonisasi
dengan kebijakankebijakan disektor
riil.
Otoritas
sektor riil

Otoritas
moneter
Reserve
Ratio

Islamic
Sukuk

Profit
Sharing
Ratio

Refinance
Ratio

Lending
Ratio

Moral
Suassion
Giro Wajib
Minimum

Sertifikat
Investasi
Mudharabah
Antarbank
Syariah

Sertifikat
Wadiah
Bank
Indonesia
Ada dua alasan memegang uang dalam ekonomi Islam;


Motivasi Transaksi



Motivasi Berjaga-jaga

Permintaan uang untuk transaksi merupakan fungsi dari
tingkat pendapatan yang dimiliki oleh seseorang, dimana
makin tinggi tingkat pendapatan makin tinggi pula

permintaan uang untuk memfasilitasi transaksi barang
dan jasa nya.
Ada pun fungsi permintaan uang untuk motif
berjaga-jaga

(meliputi

permintaan

uang

untuk investasi dan tabungan) ditentukan
oleh besar kecilnya harga barang untuk

pembelian barang tidak tunai.
Permintaan uang dalam Islam dikelompokkan dalam dua motif, yaitu motif transaksi
(Transaction motive) dan motif berjaga-jaga (precautionary motive). Semakin
banyak uang yang idle, maka berarti permintaan uang untuk berjaga-jaga semakin
besar. Sedangkan semakin tinggi pajak yang dikenakan terhadap uang yang idle
berbanding terbalik dengan permintaan uang untuk berjaga-jaga. Dues of idle
fund adalah instrumen kebijakan dikenakan pada semua aset produktif yang idle.
Apabila permintaan uang yang ditujukan untuk berjaga-jaga meningkat maka
usaha yang dilakukan pemerintah untuk mengembalikan permintaan uang pada
titik keseimbangan (equilibrium) adalah dengan cara meningkatkan Dues of idle

fund. Semakin tinggi Dues of idle fund yang dikenakan terhadap uang yang idle
akan menyebabkan masyarakat enggan untuk tetap menyimpan uang yang idle
tersebut.
Konsekuensinya masyarakat yang mempunyai uang idle akan
secara sukarela mengalokasikan kekayaannya pada investasi yang
sifatnya

produktif.

Peningkatan

Dues

of

idle

fund

akan

mengalihkan permintaan uang yang sedianya ditujukan untuk
penimbunan uang/ aset yang produktif kepada tujuan penggunaan
uang yang akan meningkatkan produktivitas uang tersebut di
sektor riil, sehingga investasi akan meningkat. Peningkatan
investasi tentu saja akan berdampak pada peningkatan Permintaan
Agregat (AD), sehingga keseimbangan umum yang baru akan
berada pada tingkat pendapatan nasional yang lebih tinggi.
kebijakan moneter yang dianjurkan oleh mazhab ini adalah kebijakan
yang

diambil

musyawarah

oleh

otoritas

sebelumnya

keputusan-keputusan

moneter

dengan

kebijakan

adalah

otoritas
moneter

berdasarkan

sektor

riil.

Jadi

yang

kemudian

diruangkan dalam bentuk instrumen moneter biasanya adalah
harmonisasi dengan kebijakan-kebijakan di sektor riil. Menurut
pemikiran yang ada pada mazhab ini, kebijakan moneter itu adalah
repeated games in game theory dimana bentuk kurva penawaran
dan permintaan uang adalah seperti tambang yang melilit dan berslope positif sebagai akibat dari knowledge induced process dan
information sharing yanga amat baik.
Menurut madzhab ini sangat erat kaitannya dengan konsep endogenous dalam
islam yang berarti keberadaan uang pada hakikatnya adalah representasi dari

volume transaksi yang ada dalam sektor riil.
Islam menganggap bahwa perubahan nilai tambah ekonomi tidak berdasarkan
pada perubahan waktu, akan tetapi nilai tambahnya akan tergantung dari hasil
yang diusahakan dengan uang itu.

Secara makroekonomi, nilai tambah uang dan jumlahnya hanyalah representasi
dari perubahan dan pertambahan di sektor riil, Semakin tinggi kapasitas dan
volume sektor riil, maka permintaan uang pun akan meningkat, sehingga
konsep inilah yang kemudian menjadikan landasan sistem moneter islam
selalu berpijak pada sektor mikroekonomi..
Permintaan dan penawaran uang dalam
madzhab ini dipengaruhi oleh besarnya
profit sharing atau expected rate of profit
yang tinggi rendahnya merupakan
representasi dari pertumbuhan aktual
ekonomi.
Expected rate of profit merupakan harapan
keuntungan yang bisa didapatkan dari
menginvestasikan uang di sektor riil.
Kebijakan Moneter Syariah VS Kebijakan Moneter
Konvensional
No.

Syariah

Konvensional

1.

Sektor perbankan syariah
menerapkan
sistem
pembagian
keuntungan
dan kerugian (profit and
loss sharing)

Sektor
perbankan
konvensional
menerapkan
sistem
bunga

2.

Sektor moneter memiliki Sektor
riil
memiliki
ketergantungan
pada ketergantungan
pada
sektor riil
sektor moneter

3.

Manajemen
moneter
Islam
menggunakan
metode
penghapusan
suku bunga dan adanya
kewajiban
pembayaran
pajak atas biaya produktif
yang menganggur

Manajemen
moneter
konvensional
menggunakan
paradigma uang pasif
dan uang aktif
Tugas OJK, apakah tidak tumpang tindih
dengan tugas BI dalam mengawasi
perbankan dan lembaga non bank?
 Bagaimana cara menggoreng saham?
 Bagaimana cara meningkatnya NPL?
 Dapatkah Indonesia mengganti mata
uangnya menjadi dinar?
 Apakah benar statement 2 tentang
perbedaan moneter islam dengan moneter
konvensional?
 Aplikasi instrumen moneter islam
dipertanyakan?


Contenu connexe

Tendances

Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamMekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Eris Hariyanto
 
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islamTeori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Reni Wulandari
 
Pasar Modal Syari’Ah
Pasar Modal Syari’AhPasar Modal Syari’Ah
Pasar Modal Syari’Ah
guest43545f9
 

Tendances (20)

Produksi islami
Produksi islamiProduksi islami
Produksi islami
 
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianFungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
 
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi IslamMekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
Mekanisme Pasar Dalam Islam - Ekonomi Islam
 
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islamKarakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
Karakteristik dan rancang bangun ekonomi islam
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 
sistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariahsistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariah
 
Riba dan Bunga Bank
Riba dan Bunga BankRiba dan Bunga Bank
Riba dan Bunga Bank
 
PERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGA
PERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGAPERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGA
PERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGA
 
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
Sistem Moneter (Bab 29 dan 30)
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan Syariah
 
Pasar dalam islam
Pasar dalam islamPasar dalam islam
Pasar dalam islam
 
BMT
BMTBMT
BMT
 
Sistem operasional bank syariah.ppt
Sistem operasional bank syariah.pptSistem operasional bank syariah.ppt
Sistem operasional bank syariah.ppt
 
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islamTeori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
 
Makalah bprs
Makalah bprsMakalah bprs
Makalah bprs
 
Pasar Modal Syari’Ah
Pasar Modal Syari’AhPasar Modal Syari’Ah
Pasar Modal Syari’Ah
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Uang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangUang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uang
 
Investasi syariah
Investasi syariahInvestasi syariah
Investasi syariah
 
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
 

Similaire à Kebijakan moneter dalam perspektif islam

Aplikasi kebijakan moneter dalam bisnis
Aplikasi kebijakan moneter dalam bisnisAplikasi kebijakan moneter dalam bisnis
Aplikasi kebijakan moneter dalam bisnis
Wahono Diphayana
 
1. kebijakan_moneter_dan_penerapannya_PPT.pptx
1. kebijakan_moneter_dan_penerapannya_PPT.pptx1. kebijakan_moneter_dan_penerapannya_PPT.pptx
1. kebijakan_moneter_dan_penerapannya_PPT.pptx
FirmanHalawa3
 
8_7449-FEB601_Perekonomian Indonesia_KEBIJAKAN MONETER_052019.pptx
8_7449-FEB601_Perekonomian Indonesia_KEBIJAKAN MONETER_052019.pptx8_7449-FEB601_Perekonomian Indonesia_KEBIJAKAN MONETER_052019.pptx
8_7449-FEB601_Perekonomian Indonesia_KEBIJAKAN MONETER_052019.pptx
AfifEducation
 
Analisis kritis terhadap bunga bank
Analisis kritis terhadap bunga bankAnalisis kritis terhadap bunga bank
Analisis kritis terhadap bunga bank
diktum2015
 
Presentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinang
Presentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinangPresentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinang
Presentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinang
Iko Dicky
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Oktaviakd
 
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
anggitacxcx
 
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
viannazhar
 

Similaire à Kebijakan moneter dalam perspektif islam (20)

EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptx
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptxEKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptx
EKONOMI MAKRO SYARIAH MATERI SISTEM EKONOMI MOONETER SYARIAH.pptx
 
Makalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneterMakalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneter
 
Bab ii verdana
Bab ii verdanaBab ii verdana
Bab ii verdana
 
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan FiskalMakalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
 
Bab 7 kebijakan moneter
Bab 7 kebijakan moneterBab 7 kebijakan moneter
Bab 7 kebijakan moneter
 
Kebijakan Moneter
Kebijakan MoneterKebijakan Moneter
Kebijakan Moneter
 
Aplikasi kebijakan moneter dalam bisnis
Aplikasi kebijakan moneter dalam bisnisAplikasi kebijakan moneter dalam bisnis
Aplikasi kebijakan moneter dalam bisnis
 
1. kebijakan_moneter_dan_penerapannya_PPT.pptx
1. kebijakan_moneter_dan_penerapannya_PPT.pptx1. kebijakan_moneter_dan_penerapannya_PPT.pptx
1. kebijakan_moneter_dan_penerapannya_PPT.pptx
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Kebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskalKebijakan moneter & fiskal
Kebijakan moneter & fiskal
 
Kebijakan pemerintah dalam perekonomian
Kebijakan pemerintah dalam perekonomianKebijakan pemerintah dalam perekonomian
Kebijakan pemerintah dalam perekonomian
 
8_7449-FEB601_Perekonomian Indonesia_KEBIJAKAN MONETER_052019.pptx
8_7449-FEB601_Perekonomian Indonesia_KEBIJAKAN MONETER_052019.pptx8_7449-FEB601_Perekonomian Indonesia_KEBIJAKAN MONETER_052019.pptx
8_7449-FEB601_Perekonomian Indonesia_KEBIJAKAN MONETER_052019.pptx
 
Peran ekonomi islam in new normal
Peran ekonomi islam in new normalPeran ekonomi islam in new normal
Peran ekonomi islam in new normal
 
Analisis kritis terhadap bunga bank
Analisis kritis terhadap bunga bankAnalisis kritis terhadap bunga bank
Analisis kritis terhadap bunga bank
 
zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANGzamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
zamril : bank sentral, kebijakan moneter dan fiskal | STIE BANGKINANG
 
Presentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinang
Presentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinangPresentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinang
Presentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinang
 
Kebijakan Moneter
Kebijakan MoneterKebijakan Moneter
Kebijakan Moneter
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
 
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
 
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
 

Kebijakan moneter dalam perspektif islam

  • 3. DARI MANA UANG ITU BERASAL? DAN SIAPA YANG MENGATUR UANG ITU?
  • 4. Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik/diinginkan dengan cara merubah-rubah jumlah uang beredar
  • 5. TUGAS BANK INDONESIA MENCAPAI DAN MENJAGA KESTABILAN NILAI RUPIAH menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran OJK serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.
  • 7. Bila bank sentral menambah jumlah uang beredar, maka kebijakan moneter yang diambil adalah moneter ekpansif menurunkan tingkat bunga yang akan mendorong pertumbuhan melalui peningkatan investasi Tetapi, moneter ekspansif cenderung memacu peningkatan laju inflasi karena peningkatan permintaan agregat yang dalam jangka pendek lebih cepat dibanding penawaran agregat
  • 8. Bila bank sentral mengurangi jumlah uang beredar, maka kebijakan moneter yang diambil adalah moneter kontraktif atau uang ketat Moneter kontraktif cenderung akan menaikkan tingkat bunga yang akan menurunkan investasi sehingga dapat menurunkan output perekonomian Tetapi, moneter kontraktif cenderung menurunkan laju inflasi karena penurunan permintaan agregat
  • 12. OMO dilaksanakan untuk mempengaruhi likuiditas rupiah di pasar uang, yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingkat suku bunga. OMO dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui penjualan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Penjualan SBI dilakukan melalui lelang sehingga tingkat diskonto yang terjadi benar-benar mencerminkan kondisi likuiditas pasar uang.
  • 13. Mengura ngi jumlah uang beredar Menaikkan suku bunga surat berharga milik bank sentral atau pemerintah, sehingga jumlah yang dibeli masyarakat semakin banyak Menam bah jumlah uang beredar Menurunk an suku bunga surat berharga milik bank sentral atau pemerinta h, sehingga jumlah yang dibeli masyarak at semakin sedikit
  • 14. Kebijakan ini mewajibkan setiap bank mencadangkan sejumlah aktiva lancar yang besarnya adalah persentasi tertentu dari kewajiban segeranya. Saat ini, kebijakan ini tertuang dalam ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 8% dari dana pihak ketiga yang diterima bank, yang wajib dipelihara dalam rekening bank yang bersangkutan di BI.
  • 16. Tingkat diskonto (Discount Rate) atau fasilitas diskonto Instrumen kebijakan moneter ini berkaitan dengan fasilitas yang dimiliki oleh bank- bank untuk meminjam uang secara langsung kepada bank sentral. Biaya peminjaman (bunga) dari pinjaman itulah yang disebut sebagai ‘Discount Rate’ atau fasilitas diskonto.
  • 17. Mengurangi jumlah uang beredar Menaikkan suku bunga fasilitas diskonto, sehingga bank komersil meminjam lebih sedikit Menambah jumlah uang beredar Menurunkan suku bunga fasilitas diskonto, sehingga bank komersil meminjam lebih banyak
  • 18. Bank sentral dapat menggunakan himbauan moral untuk mendorong institusi finansial agar cenderung berpihak kepada kepentingan publik. Biasanya, biasanya bank sentral menggunakan himbauan moral untuk meyakinkan para banker dan manajer senior institusi- institusi finansial agar lebih memerhatikan kepentingan jangka panjang daripada kepentingan jangka pendek institusinya.
  • 20. a. Menyediakan lowongan pekerjaan untuk menghindari masalah pengangguran yang semakin serius, maka tambahan lowongan yang cukup perlu disediakan b. Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat Kenaikan kesempatan kerja secara langsung akan menambah kemakmuran rakyat karena akan menambah pendapatan perkapita penduduk. c. Memperbaiki pembagian pendapatan usaha menaikkan kesempatan kerja dapat digunakan untuk memperbaiki pembagian pendapatan dalam masyarakat
  • 21. Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga pengangguran mengurangi kemampuan keluarga untuk membiayai pendidikan anak, mencukupi kebutuhan gizi, dll. b. Menghindari masalah kejahatan semakin tinggi pengangguran maka semakin tinggi pula masalah kejahatan. c. Mewujudkan kestabilan politik pengangguran menyebabkan masyarakat tidak puas dengan pihak pemerintah a.
  • 24. Kenaikan harga minyak akan memicu inflasi yang pada akhirnya berimbas pada peningkatan NPL Kenaikan harga minyak Kenaikan harga barang komoditas Memicu inflasi Kinerja debitur berpotensi menurun karena perubahan cost structure (biaya produksi lebih mahal) Untuk meredam inflasi Bank Indonesia berpotensi akan menaikkan BI Rate Kenaikan suku bunga kredit Potensi peningkatan Non Performing Loan
  • 25. Sejarah Kebijakan Moneter Islam Zaman Rasulullah Khulafau rrasyidin • Sistem devisa bebas • Sistem keuangan menggunakan sistem bimetalic standard(Dinar dan Dirham) • Selalu terkait dengan sektor riil • Diterbitkan surat pembayaran cek(Umar Bin Khatab) • M emperkenalkan jenis uang dari kulit binatang.(Umar Bin Khatab) • Mencetak uang sendiri(Abu Bakar As-sidiq, Usman Bin Afan, Ali Bin Abu thalib)
  • 26.  Kebijakan dan pengelolaan moneter dalam perekonomian Islam harus di-desain sejalan dengan tujuan masyarakat Islam dan kewajiban negara.
  • 27. Tujuan Kebijakan Moneter Dalam Islam Kebijakan moneter dalam Islam memiliki tujuan yang sama dengan kebijakan konvensional, yakni mencapai kestabilan moneter dengan menstabilkan peredaran uang. Akan tetapi, yang perlu digarisbawahi adalah instrumen yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut sangatlah berbeda, yaitu kebijakan moneter dalam Islam tidak menggunakan suku bunga sebagai instrumennya.
  • 28. Berhubungan dengan konsumsi, tabun gan dan investasi, serta perdagangan Pahala dari Allah keseimbangan uang dan barang / jasa Penggunaan Tabungan yang lebih bermanfaat
  • 33.
  • 34. Ada dua alasan memegang uang dalam ekonomi Islam;  Motivasi Transaksi  Motivasi Berjaga-jaga Permintaan uang untuk transaksi merupakan fungsi dari tingkat pendapatan yang dimiliki oleh seseorang, dimana makin tinggi tingkat pendapatan makin tinggi pula permintaan uang untuk memfasilitasi transaksi barang dan jasa nya.
  • 35. Ada pun fungsi permintaan uang untuk motif berjaga-jaga (meliputi permintaan uang untuk investasi dan tabungan) ditentukan oleh besar kecilnya harga barang untuk pembelian barang tidak tunai.
  • 36. Permintaan uang dalam Islam dikelompokkan dalam dua motif, yaitu motif transaksi (Transaction motive) dan motif berjaga-jaga (precautionary motive). Semakin banyak uang yang idle, maka berarti permintaan uang untuk berjaga-jaga semakin besar. Sedangkan semakin tinggi pajak yang dikenakan terhadap uang yang idle berbanding terbalik dengan permintaan uang untuk berjaga-jaga. Dues of idle fund adalah instrumen kebijakan dikenakan pada semua aset produktif yang idle. Apabila permintaan uang yang ditujukan untuk berjaga-jaga meningkat maka usaha yang dilakukan pemerintah untuk mengembalikan permintaan uang pada titik keseimbangan (equilibrium) adalah dengan cara meningkatkan Dues of idle fund. Semakin tinggi Dues of idle fund yang dikenakan terhadap uang yang idle akan menyebabkan masyarakat enggan untuk tetap menyimpan uang yang idle tersebut.
  • 37. Konsekuensinya masyarakat yang mempunyai uang idle akan secara sukarela mengalokasikan kekayaannya pada investasi yang sifatnya produktif. Peningkatan Dues of idle fund akan mengalihkan permintaan uang yang sedianya ditujukan untuk penimbunan uang/ aset yang produktif kepada tujuan penggunaan uang yang akan meningkatkan produktivitas uang tersebut di sektor riil, sehingga investasi akan meningkat. Peningkatan investasi tentu saja akan berdampak pada peningkatan Permintaan Agregat (AD), sehingga keseimbangan umum yang baru akan berada pada tingkat pendapatan nasional yang lebih tinggi.
  • 38. kebijakan moneter yang dianjurkan oleh mazhab ini adalah kebijakan yang diambil musyawarah oleh otoritas sebelumnya keputusan-keputusan moneter dengan kebijakan adalah otoritas moneter berdasarkan sektor riil. Jadi yang kemudian diruangkan dalam bentuk instrumen moneter biasanya adalah harmonisasi dengan kebijakan-kebijakan di sektor riil. Menurut pemikiran yang ada pada mazhab ini, kebijakan moneter itu adalah repeated games in game theory dimana bentuk kurva penawaran dan permintaan uang adalah seperti tambang yang melilit dan berslope positif sebagai akibat dari knowledge induced process dan information sharing yanga amat baik.
  • 39. Menurut madzhab ini sangat erat kaitannya dengan konsep endogenous dalam islam yang berarti keberadaan uang pada hakikatnya adalah representasi dari volume transaksi yang ada dalam sektor riil. Islam menganggap bahwa perubahan nilai tambah ekonomi tidak berdasarkan pada perubahan waktu, akan tetapi nilai tambahnya akan tergantung dari hasil yang diusahakan dengan uang itu. Secara makroekonomi, nilai tambah uang dan jumlahnya hanyalah representasi dari perubahan dan pertambahan di sektor riil, Semakin tinggi kapasitas dan volume sektor riil, maka permintaan uang pun akan meningkat, sehingga konsep inilah yang kemudian menjadikan landasan sistem moneter islam selalu berpijak pada sektor mikroekonomi..
  • 40. Permintaan dan penawaran uang dalam madzhab ini dipengaruhi oleh besarnya profit sharing atau expected rate of profit yang tinggi rendahnya merupakan representasi dari pertumbuhan aktual ekonomi. Expected rate of profit merupakan harapan keuntungan yang bisa didapatkan dari menginvestasikan uang di sektor riil.
  • 41. Kebijakan Moneter Syariah VS Kebijakan Moneter Konvensional No. Syariah Konvensional 1. Sektor perbankan syariah menerapkan sistem pembagian keuntungan dan kerugian (profit and loss sharing) Sektor perbankan konvensional menerapkan sistem bunga 2. Sektor moneter memiliki Sektor riil memiliki ketergantungan pada ketergantungan pada sektor riil sektor moneter 3. Manajemen moneter Islam menggunakan metode penghapusan suku bunga dan adanya kewajiban pembayaran pajak atas biaya produktif yang menganggur Manajemen moneter konvensional menggunakan paradigma uang pasif dan uang aktif
  • 42.
  • 43. Tugas OJK, apakah tidak tumpang tindih dengan tugas BI dalam mengawasi perbankan dan lembaga non bank?  Bagaimana cara menggoreng saham?  Bagaimana cara meningkatnya NPL?  Dapatkah Indonesia mengganti mata uangnya menjadi dinar?  Apakah benar statement 2 tentang perbedaan moneter islam dengan moneter konvensional?  Aplikasi instrumen moneter islam dipertanyakan? 