SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
Pelajaran I Pecahan
Seorang penjahit pakaian akan membuat baju tipe A dan tipe B. Penjahit itu
memerlukan 3/4 meter kain untuk membuat sebuah baju dengan tipe A.
Penjahit itu memerlukan kain sepanjang 5/6 meter untuk membuat baju tipe B.
Penjahit itu akan membuat 24 baju tipe A dan 18 baju tipe B. Dapatkah kamu
pemperkirakan panjang kain yang diperlukan?
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
Isi Materi
A. Mengingat Kembali Arti Pecahan
B. Pecahan Senilai
C. Cara Menentukan Pecahan Senilai
D. Bentuk-Bentuk Pecahan
E. Taksiran Hasil Operasi Dua Bilangan Cacah atau Pecahan
F. Kasus-Kasus yang Berkaitan dengan Pecahan
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
A. Mengingat Kembali Arti Pecahan
Daerah yang diarsir mewakili 1 dari 4 bagian,
ditulis .
Daerah yang diarsir mewakili 2 dari 4 bagian,
ditulis .
Daerah yang diarsir mewakili 5 dari 8 bagian,
ditulis .
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
• Misalkan ditentukan pecahan .
a dinamakan pembilang.
b dinamakan penyebut.
• Pembilang adalah bilangan yang dibagi, sedangkan
penyebut adalah bilangan pembagi.
• Pecahan dapat diartikan sebagai perbandingan 1 : 2.
• Jika terdapat pecahan , a pembilang dan b penyebut,
sebenarnya dapat diartikan sebagai a : b.
• Makin besar penyebut suatu pecahan, nilainya makin kecil.
(Asal pembilang tidak berubah). Misal,
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
Membandingkan Pecahan
Misal kita akan membandingkan pecahan
Mana yang paling kecil? Bagaimana urutannya?
Perhatikan gambar berikut.
Dengan memperhatikan gambar di atas, kita peroleh bahwa:
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
B. Pecahan Senilai
Pecahan senilai dapat ditunjukkan dengan gambar.
Pecahan senilai dapat juga ditunjukkan dengan garis bilangan.
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
C. Cara Menentukan Pecahan Senilai
Kita dapat menemukan pecahan senilai melalui cara
mengalikan/membagi pembilang dan penyebut pecahan
terhadap bilangan yang sama.
Contoh:
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
D. Bentuk-Bentuk Pecahan
• Pecahan Biasa
Suatu pecahan disebut sebagai pecahan biasa jika
bentuknya pembilang dibagi penyebut. Baik pembilang
dan penyebutnya merupakan bilangan bulat.
Misalnya: dan .
• Pecahan Campuran
Dinamakan pecahan campuran karena memuat bagian
bulat dan bagian pecahan. Misanya: dan .
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
Bilangan pecahan campuran yang berbentuk dapat diubah
ke pecahan biasa, yaitu
Pecahan Desimal
Misal p adalah bilangan bulat positif antara 0 dan 10. Bentuk
pecahan berikut adalah sama.
Persen
Pecahan ada juga yang dinyatakan dalam persen. Misal 20%
(dibaca dua puluh persen) atau 75% (dibaca tujuh puluh lima
persen). Persen artinya per seratus.
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
Sebenarnya, apa arti dari persen itu? Ada yang tahu? Arti persen
adalah per seratus. Maksudnya jika tertulis 20%, artinya .
Jika ada pecahan desimal berbentuk a,bcde maka
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
E. Taksiran Hasil Operasi Dua Bilangan Cacah atau Pecahan
Pembulatan Bilangan ke Satuan Terdekat
1) Kita perhatikan angka pada persepuluhan (di belakang koma).
2) Jika angka tersebut kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah
(dihilangkan). Contoh: 1,4 dibulatkan menjadi 1
↓
kurang dari 5
3) Jika angka tersebut lebih dari atau sama dengan 5 maka
dibulatkan ke atas (menjadi satuan).
Contoh: 4,8 dibulatkan menjadi 5
↓
lebih dari 5
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
Pembulatan Bilangan ke Puluhan Terdekat
1) Kita perhatikan angka pada satuan.
2) Jika angka tersebut kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah
(dihilangkan). Contoh: 13 dibulatkan menjadi 10
↓
kurang dari 5
3) Jika angka tersebut lebih dari atau sama dengan 5, dibulatkan
ke atas (menjadi puluhan).
Contoh: 48 dibulatkan menjadi 50
↓
lebih dari 5
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
Pembulatan Bilangan ke Ratusan Terdekat
1) Kita perhatikan angka puluhan.
2) Jika angka tersebut kurang dari 50 maka dibulatkan ke
bawah (dihilangkan). Contoh: 431 dibulatkan menjadi 400
↓
kurang dari 50
3) Jika angka tersebut paling sedikit 50 maka dibulatkan ke atas
(menjadi ratusan). Contoh: 471 dibulatkan menjadi 500
↓
lebih dari 50
Untuk melakukan penaksiran, digunakan konsep pembulatan.
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
F. Kasus-Kasus yang Berkaitan dengan Pecahan
Pecahan sering kamu temui dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ibumu berbelanja, saat kamu harus memberikan sebagian
makanan untuk adikmu, dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Kali ini diberikan permasalahan yang terkait diskon dan taksiran.
Contoh
Di suatu swalayan sedang digelar diskon. Andi membeli sepatu
dengan harga tertentu. Andi mendapat diskon 25% dari harga
yang tertera. Bagaimana pecahan biasa yang sesuai dengan
besarnya diskon tersebut?
JUDUL ISI MATERI
PREV NEXT
Dunia
Matematika 4
Pelajaran I
Pelajaran II
Pelajaran III
Jawab:
Diskon yang diperoleh Andi adalah 25% = .
Bentuk sederhananya adalah
Jadi pecahan biasa yang sesuai dengan 25% adalah .

Contenu connexe

Similaire à 04 Pelajaran I.pptx

Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
Teguh Sucipto
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Eko Supriyadi
 

Similaire à 04 Pelajaran I.pptx (20)

Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
2015 rpt math t1
2015 rpt math t12015 rpt math t1
2015 rpt math t1
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Kamis matematika bentuk pecahan
Kamis matematika bentuk pecahanKamis matematika bentuk pecahan
Kamis matematika bentuk pecahan
 
Learning continuum
Learning continuumLearning continuum
Learning continuum
 
PECAHAN (Nova elvina)
PECAHAN (Nova elvina)PECAHAN (Nova elvina)
PECAHAN (Nova elvina)
 
Learning continuum
Learning continuumLearning continuum
Learning continuum
 
MODUL 7 mtk ......pptx
MODUL 7 mtk ......pptxMODUL 7 mtk ......pptx
MODUL 7 mtk ......pptx
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5
 
Kelompok 3 konsep bilangan lambang bilangan bilangan cacah
Kelompok 3 konsep bilangan lambang bilangan bilangan cacahKelompok 3 konsep bilangan lambang bilangan bilangan cacah
Kelompok 3 konsep bilangan lambang bilangan bilangan cacah
 
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SD
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SDPengembagan Program Pembelajaran Matematika SD
Pengembagan Program Pembelajaran Matematika SD
 
Bilangan Pecahan
Bilangan Pecahan Bilangan Pecahan
Bilangan Pecahan
 
PECAHAN (Meliani devina)
PECAHAN (Meliani devina)PECAHAN (Meliani devina)
PECAHAN (Meliani devina)
 
Tik riska 2d
Tik riska 2dTik riska 2d
Tik riska 2d
 
05. PPT Matematika (Wajib) XI - Baris dan Deret.pptx
05. PPT Matematika (Wajib) XI - Baris dan Deret.pptx05. PPT Matematika (Wajib) XI - Baris dan Deret.pptx
05. PPT Matematika (Wajib) XI - Baris dan Deret.pptx
 
Dhyta
DhytaDhyta
Dhyta
 
Dhyta
DhytaDhyta
Dhyta
 
Learning continuum bilangan
Learning continuum bilanganLearning continuum bilangan
Learning continuum bilangan
 

Dernier

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Dernier (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

04 Pelajaran I.pptx

  • 1. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III Pelajaran I Pecahan Seorang penjahit pakaian akan membuat baju tipe A dan tipe B. Penjahit itu memerlukan 3/4 meter kain untuk membuat sebuah baju dengan tipe A. Penjahit itu memerlukan kain sepanjang 5/6 meter untuk membuat baju tipe B. Penjahit itu akan membuat 24 baju tipe A dan 18 baju tipe B. Dapatkah kamu pemperkirakan panjang kain yang diperlukan?
  • 2. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III Isi Materi A. Mengingat Kembali Arti Pecahan B. Pecahan Senilai C. Cara Menentukan Pecahan Senilai D. Bentuk-Bentuk Pecahan E. Taksiran Hasil Operasi Dua Bilangan Cacah atau Pecahan F. Kasus-Kasus yang Berkaitan dengan Pecahan
  • 3. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III A. Mengingat Kembali Arti Pecahan Daerah yang diarsir mewakili 1 dari 4 bagian, ditulis . Daerah yang diarsir mewakili 2 dari 4 bagian, ditulis . Daerah yang diarsir mewakili 5 dari 8 bagian, ditulis .
  • 4. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III • Misalkan ditentukan pecahan . a dinamakan pembilang. b dinamakan penyebut. • Pembilang adalah bilangan yang dibagi, sedangkan penyebut adalah bilangan pembagi. • Pecahan dapat diartikan sebagai perbandingan 1 : 2. • Jika terdapat pecahan , a pembilang dan b penyebut, sebenarnya dapat diartikan sebagai a : b. • Makin besar penyebut suatu pecahan, nilainya makin kecil. (Asal pembilang tidak berubah). Misal,
  • 5. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III Membandingkan Pecahan Misal kita akan membandingkan pecahan Mana yang paling kecil? Bagaimana urutannya? Perhatikan gambar berikut. Dengan memperhatikan gambar di atas, kita peroleh bahwa:
  • 6. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III B. Pecahan Senilai Pecahan senilai dapat ditunjukkan dengan gambar. Pecahan senilai dapat juga ditunjukkan dengan garis bilangan.
  • 7. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III C. Cara Menentukan Pecahan Senilai Kita dapat menemukan pecahan senilai melalui cara mengalikan/membagi pembilang dan penyebut pecahan terhadap bilangan yang sama. Contoh:
  • 8. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III D. Bentuk-Bentuk Pecahan • Pecahan Biasa Suatu pecahan disebut sebagai pecahan biasa jika bentuknya pembilang dibagi penyebut. Baik pembilang dan penyebutnya merupakan bilangan bulat. Misalnya: dan . • Pecahan Campuran Dinamakan pecahan campuran karena memuat bagian bulat dan bagian pecahan. Misanya: dan .
  • 9. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III Bilangan pecahan campuran yang berbentuk dapat diubah ke pecahan biasa, yaitu Pecahan Desimal Misal p adalah bilangan bulat positif antara 0 dan 10. Bentuk pecahan berikut adalah sama. Persen Pecahan ada juga yang dinyatakan dalam persen. Misal 20% (dibaca dua puluh persen) atau 75% (dibaca tujuh puluh lima persen). Persen artinya per seratus.
  • 10. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III Sebenarnya, apa arti dari persen itu? Ada yang tahu? Arti persen adalah per seratus. Maksudnya jika tertulis 20%, artinya . Jika ada pecahan desimal berbentuk a,bcde maka
  • 11. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III E. Taksiran Hasil Operasi Dua Bilangan Cacah atau Pecahan Pembulatan Bilangan ke Satuan Terdekat 1) Kita perhatikan angka pada persepuluhan (di belakang koma). 2) Jika angka tersebut kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah (dihilangkan). Contoh: 1,4 dibulatkan menjadi 1 ↓ kurang dari 5 3) Jika angka tersebut lebih dari atau sama dengan 5 maka dibulatkan ke atas (menjadi satuan). Contoh: 4,8 dibulatkan menjadi 5 ↓ lebih dari 5
  • 12. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III Pembulatan Bilangan ke Puluhan Terdekat 1) Kita perhatikan angka pada satuan. 2) Jika angka tersebut kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah (dihilangkan). Contoh: 13 dibulatkan menjadi 10 ↓ kurang dari 5 3) Jika angka tersebut lebih dari atau sama dengan 5, dibulatkan ke atas (menjadi puluhan). Contoh: 48 dibulatkan menjadi 50 ↓ lebih dari 5
  • 13. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III Pembulatan Bilangan ke Ratusan Terdekat 1) Kita perhatikan angka puluhan. 2) Jika angka tersebut kurang dari 50 maka dibulatkan ke bawah (dihilangkan). Contoh: 431 dibulatkan menjadi 400 ↓ kurang dari 50 3) Jika angka tersebut paling sedikit 50 maka dibulatkan ke atas (menjadi ratusan). Contoh: 471 dibulatkan menjadi 500 ↓ lebih dari 50 Untuk melakukan penaksiran, digunakan konsep pembulatan.
  • 14. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III F. Kasus-Kasus yang Berkaitan dengan Pecahan Pecahan sering kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. Saat ibumu berbelanja, saat kamu harus memberikan sebagian makanan untuk adikmu, dan masih banyak lagi contoh lainnya. Kali ini diberikan permasalahan yang terkait diskon dan taksiran. Contoh Di suatu swalayan sedang digelar diskon. Andi membeli sepatu dengan harga tertentu. Andi mendapat diskon 25% dari harga yang tertera. Bagaimana pecahan biasa yang sesuai dengan besarnya diskon tersebut?
  • 15. JUDUL ISI MATERI PREV NEXT Dunia Matematika 4 Pelajaran I Pelajaran II Pelajaran III Jawab: Diskon yang diperoleh Andi adalah 25% = . Bentuk sederhananya adalah Jadi pecahan biasa yang sesuai dengan 25% adalah .