Caregiver adalah keluarga yg merawat lansia dirumah. Caregiver perlu dilatih untuk merawat lansia dengan benar. Agar tidak menambah cidera pada lansia.
6. Adapun definisi lansia menurut
Undang-undang No. 13 Tahun 1998
tentang kesejahteraan lansia, adalah
penduduk berusia di atas 60 tahun
dimana mereka merupakan salah satu
kelompok berisiko yang membutuhkan
penanganan khusus.
7. Dalam pelaksanaan PJP, caregiver
mempunyai peran yang sangat penting
dalam mendampingi dan membantu lansia
untuk melakukan kegiatan dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Untuk itu penting
bagi caregiver memiliki keterampilan khusus
dalam melakukan perawatan kepada lansia
agar kebutuhannya dapat terpenuhi,
mencegah terjadinya komplikasi, serta
mempertahankan kualitas hidup lansia yang
optimal.
8. B. Tujuan
Sebagai panduan bagi caregiver dalam
melakukan PJP bagi lansia, yang meliputi:
perawatan umum bagi lansia, perawatan
khusus bagi lansia, penatalaksanaan
masalah kesehatan lansia dengan cara
tradisional, penanganan pada keadaan
darurat, merujuk lansia, serta pencatatan
dalam PJP.
9. C. Sasaran
Sasaran utama pengguna buku ini adalah
caregiver informal yaitu seorang pendamping
lansia yang berasal dari anggota keluarga,
tetangga atau relawan/kader yang sehari-hari
memberikan pendampingan dan bantuan
kepada lansia yang mengalami ketergantungan
dalam melaksanakan kegiatan dan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari. Selain itu, dapat juga
digunakan oleh caregiver formal maupun
petugas kesehatan atau pihak terkait lainnya.
10. D. Pentingnya Perawatan Jangka Panjang
Bagi Lansia
Lansia merupakan kelompok usia rentan
dimana pada fase ini, seseorang
cenderung mengalami kemunduran
fungsi baik fisik maupun mental sehingga
memerlukan bantuan untuk memenuhi
aktivitas kehidupan sehari-harinya.
11. Adapun bantuan yang
diberikan harus spesifik dan
sesuai agar dapat membantu
lansia beraktivitas dengan
optimal, dan tidak
menimbulkan keadaan yang
lebih buruk atau komplikasi.
12. Untuk itu perawatan
jangka panjang yang
berkualitas sangat penting
dilakukan agar kualitas
hidup lansia dapat
dipertahankan.
13. Pengelompokan Kondisi Lansia
Berdasarkan Tingkat Kemandirian
Penilaian tingkat kemandirian
dilakukan oleh tenaga kesehatan
dengan menggunakan alat penilaian
yang disebut Format “Penilaian
Aktifitas Kehidupan Sehari-hari (AKS)”
dan “Penilaian Aktivitas Instrumental
Kehidupan Sehari-hari (AIKS)”.
14. Petugas melakukan penilaian berdasarkan hasil
wawancara terhadap lansia dan caregiver serta
hasil pengamatan secara langsung.
Hasil penilaian AKS dimaksud dikelompokkan
sebagai berikut:
• Mandiri (A)
• Ketergantungan Ringan (B)
• Ketergantungan Sedang (B)
• Ketergantungan Berat (C)
• Ketergantungan Total (C)
15. • Mandiri/tidak perlu bantuan
• Perlu bantuan
• Tidak dapat melakukan apa-apa
Hasil penilaian AIKS dimaksud
dikelompokkan sebagai berikut:
16. E. Caregiver Lansia
Yang dimaksud caregiver dalam panduan ini adalah
caregiver informal yaitu tenaga caregiver yang
berasal dari keluarga, relawan, dan kader yang
memberikan bantuan dan pendampingan kepada
lansia. Tugas caregiver memberikan bantuan dalam
aspek fisik, mental, sosial budaya dan spiritual.
Caregiver lansia harus memiliki pengetahuan dasar
tentang pendampingan dan pemberian bantuan yang
tepat untuk lansia yang membutuhkan PJP.
17. Seorang caregiver dapat berperan di
dalam PJP bagi lansia untuk: mengurangi
ketergantungan, mengurangi keluhan
lansia akibat penyakit, mencegah
komplikasi dan kecelakaan, dan
mempertahankan/meningkatkan kualitas
hidup yang optimal dan bermartabat
hingga akhir hayatnya.
18. Dalam melakukan PJP, caregiver juga
harus menjaga kesehatan diri sendiri,
termasuk kesehatan fisik dan mental,
agar lebih mampu merawat lansia
dengan baik, mengingat memberikan
asuhan pada lansia merupakan pekerjaan
yang membutuhkan ketahanan fisik,
ketelitian dan kesabaran.
19. F. Beberapa hal yang harus diperhatikan
bagi seorang caregiver antara lain:
Selalu menjaga kesehatan diri sendiri
Luangkan waktu setiap hari untuk
melakukan sesuatu untuk diri sendiri
seperti: membaca, mendengarkan musik
dan tetap melakukan komunikasi dengan
orang-orang terdekat
20. Konsumsi makanan sehat dan jangan
melewatkan waktu makan
Untuk caregiver dari anggota keluarga,
sebaiknya anggota keluarga lain harus dilibatkan
dalam tugas pemberian perawatan.
Tugas memberikan perawatan sewaktu-waktu
dapat digantikan oleh anggota keluarga
lain/teman/tetangga agar caregiver dapat
beristirahat atau melakukan urusan pribadinya.
Peralihan tugas diberikan setelah pendampingan
bersama kurang lebih selama satu minggu.
21. Dianjurkan secara rutin untuk menghadiri
pertemuan/kegiatan pada kelompok caregiver
sehingga dapat berinteraksi dengan sesama
caregiver agar dapat bertukar informasi, saling
menyemangati dan terlepas dari rutinitas untuk
sementara waktu.
Caregiver juga perlu untuk mengembangkan
diri, meningkatkan kesejahteraan dan
mendapatkan perlindungan sosial.
22. PJP merupakan perawatan yang diberikan
kepada lansia yang memerlukan pertolongan
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-
hari yang disebabkan adanya ketidakmampuan
baik secara fisik maupun mental sehingga
membutuhkan caregiver untuk mendampingi
dan membantu dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.
23. H. Prinsip-prinsip Perawatan pada
Lanjut Usia
1. Ikut memahami apa yang sedang
dialami (empati): ikut merasakan hal
yang dialami atas dasar pengertian yang
dalam, namun tidak ikut berlarut dalam
kondisi lansia.
2. Tidak merugikan: pelayanan pada lansia
selalu didasarkan pada keharusan untuk
mengerjakan yang baik dan harus
menghindari tindakan yang menambah
penderitaan.
24. 3. Menghargai keputusan atas dirinya
sendiri (otonomi): hak untuk
menentukan nasibnya dan
mengemukakan keinginannya sendiri
oleh lansia.
4. Keadilan: memberikan perlakuan yang
sama bagi semua.
25. 5. Kesungguhan hati: suatu sikap dan
perilaku yang didasari dengan kasih
sayang dan keikhlasan terhadap lansia
yang dilayani.
26. Prinsip-prinsip tersebut harus
dijalankan untuk membantu
memenuhi kebutuhan lansia
sehari-hari, baik sebagian maupun
keseluruhan dengan segala
tindakan yang dapat
dipertanggungjawabkan.