SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
Bab VII
KESEHATAN DAN SANITASI
Pada umumnya dikatakan bahwa penyakit pada
ternak babi disebabkan oleh terinfeksi, dan ternak yang
terjangkit akan memperlihatkan tanda-tanda klinis. Para
ahli penyakit ternak khususnya ternak babi menyadari
bahwa problematika penyakit adalah sangat bervariasi
penyebab dan permasalahannya. Kenyataannya telah
disepakati bahwa melalui penampilan produksi ternak
babi seperti effisiensi dan konversi makanan (ekm) serta
pertambahan berat badan (pbb) adalah lebih sensitif dan
signifikan, untuk mengetahui indikator ternak terjangkit
oleh penyakit, dibandingkan dengan mempelajari tanda-
tanda klinis dari penyakit yang ada pada ternak babi
tersebut. Karena penurunan penampilan produksi ternak
babi disebabkan oleh banyak faktor selain oleh
organisme pembawa penyakit.
Penelitian yang mendalam tentang permasalahan
penyakit pada ternak babi saat ini menghasilkan suatu
konsep penanggulangan yang disebut multifactorial
aetiology. Dengan kata lain, ternak babi akan menjadi
sakit apabila disebabkan oleh banyak faktor atau
rangsangan―beberapa di antaranya memerlukan
penanganan yang berkesinambungan―atau penyebab
yang sinergis, seperti permasalahan penyakit pneumonia
yang disebabkan oleh kepadatan ternak yang sangat
tinggi, sirkulasi udara yang sangat kurang, kotoran yang
sangat meningkat sehingga menjadi kombinasi yang
sangat baik untuk kolonisasi organisme pembawa
penyakit pada saluran pernapasan.
Persoalan yang kompleks seperti ini banyak
menyebabkan para pakar penyakit ternak sulit untuk
menemukan faktor penyebab utama dari penyakit ternak
babi. Sehingga mengakibatkan pada persoalan kerugian
secara ekonomis yang sangat tinggi.
1. Sanitasi Lingkungan untuk Pencegahan Penyakit
Sanitasi merupakan dasar dari program
pemeliharaan kesehatan ternak babi yang efektif.
Definisi yang luas tentang sanitasi adalah pekerjaan
pengukuran kebersihan untuk kesehatan dan
pengendalian penyakit. Sanitasi bukan hanya
membersihkan kandang dan desinfektasi, tetapi juga
merupakan pekerjaan yang harus menekan laju
perkembangan mikroorganisme. Peternak dengan
pengetahuan tentang agen penyakit dan metode
penyebarannya akan menemukan cara/strategi
penanggulangan untuk meningkatkan keuntungan dari
program sanitasi dan desinfektasi.
2. Penyebaran Penyakit Menular
Penyakit akan menyebar dengan cara langsung,
yaitu dari ternak yang satu ke ternak lainnya karena
kontak badan, maupun tidak langsung, melalui pakaian,
tangan, sepatu dari peternak/orang yang sering masuk ke
kandang babi, serta kontaminasi dari makanan, air
minum, alat-alat perlengkapan kandang/peternakan,
tanah, tempat/alas kandang, udara dan sebagainya.
Burung/unggas memberikan pengaruh pada penularan
penyakit TGE (Transmissible Gastro Enteritis) dan
Salmonelosis. Parasit eksternal dan insekta juga
membawa penyakit. Beberapa organisme parasit mampu
hidup untuk waktu yang panjang di lingkungan sekitar,
kadang-kadang bisa bertahun-tahun. Tetapi, kemampuan
hidupnya sangat bervariasi.
3. Pengaruh Lingkungan
Besarnya jumlah organisme infektif merupakan
faktor untuk beberapa penyakit dalam masalah
kemungkinan resisten dan imunitasnya. Sehingga
masalah yang paling penting adalah membasmi
mikroorganisme di lingkungan sekitar. Untuk beberapa
penyakit tertentu, pembasmian secara tuntas terhadap
organisme patogen bisa berhasil dan memungkinkan.
Banyak faktor berpengaruh pada jumlah dan kemampuan
hidup dari penyakit yang disebabkan oleh organisme
pada lingkungan alam. Kelembaban tinggi dan
lingkungan basah merupakan faktor pendukung bagi
kehidupan dan penyebaran dari organisme pembawa
penyakit. Kepadatan ternak yang tinggi juga merupakan
salah satu faktor pendukung penting untuk penyebaran
dan perkembangan hidup organisme pembawa penyakit.
Maka peternak harus mengikuti korelasi seimbang antara
besar, berat badan, serta jumlah ternak dengan luasan
kandang untuk ternak babi.
4. Rancangan dan Konstruksi Fasilitas
Rancangan dan konstruksi yang baik untuk
fasilitas ternak babi sangat penting untuk pencegahan
penyakit. Kandang harus dibangun di tempat yang baik
dan kering. Sistem drainase harus dirancang sehingga air
dan perpindahan/ pergerakan kelompok ternak babi tidak
saling terganggu. Banyak contoh yang terjadi di mana
persoalan penyakit disebabkan oleh air atau urine
berpenyakit dari group ternak satu ke group ternak
lainnya.
Gambar 44. Konstruksi dan fasilitas kandang modern
5. Kebersihan Kandang dan Disinfektasi
Kebersihan dan desinfektasi perkandangan
adalah hal yang sering terabaikan bagi usaha peternakan
babi di negara-negara berkembang. Hal tersebut masih
banyak dipengaruhi oleh belum dimilikinya suatu
pemahaman yang sama tentang bagaimana me-
minimalisasi pengaruh kebersihan lingkungan dalam
dunia usaha pada umumnya.
Pelaksanaan kebersihan dan kesehatan
lingkungan pada sistim usaha peternakan, juga dalam
usaha peternakan babi, sangat terlihat belum optimal.
Penelitian maupun penghitungan komprehensif tentang
dampak lingkungan dalam usaha peternakan babi belum
dilaksanakan dengan sangat mendalam, baik pengaruh-
nya terhadap bidang ekonomi-sosial maupun dampak
lainnya, baik perusahaan peternakan maupun stake
holders.
Pelaksanaan pembersihan maupun desinfeksi
kandang dapat terlaksana dengan maksimal jika
memperhatikan langkah-langkah yang menjadi fokus
utama, yaitu:
5.1. Membersihkan
Hal yang menjadi rangkaian pembersihan sebagai
langkah pertama adalah menghilangkan semua bahan
organik dengan menggunakan sapu, sekop atau scraper.
Dengan menghilangkan atau membersihkan bahan padat
atau organik seoptimal mungkin menyebabkan
penggunaan air sebagai langkah berikutnya akan menjadi
minimal. Pelaksanaan pembersihan seperti ini pada
kandang penyapihan (farrowing) sangat mudah untuk
dilakukan karena konstruksi yang dibuat lebih tinggi
dan jarak lantainya terpisah dengan lantai dasar (kecuali
untuk membersihkan tempat makan induk babi).
Sementara untuk membersihkan semi trailer atau sistim
litter, butuh waktu yang signifikan untuk pembersihan
alas kandangnya. Waktu yang digunakan untuk
pelaksanaan kebersihan ini cukup panjang sehingga akan
mengurangi total waktu proses pembersihan.
5.2. Pencucian areal perkandangan
Pencucian kandang merupakan langkah yang
paling memakan waktu bagi keseluruhan proses, tetapi
juga yang paling penting. Apabila dilakukan dengan
benar, maka pencucian kandang akan memberikan
pengaruh menghilangkan 99,99% mikroorganisme
dalam areal perkandangan atau lingkungan
perkandangan. Tujuan proses pencucian ini adalah untuk
membersihkan semua sisa bahan organik (kotoran, pakan
sisa yang busuk, urine, dll.).
Untuk peternakan babi di negara maju biasanya
dilakukan dengan menggunakan mesin cuci yang
memiliki tekanan tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh
Iowa State University, ada dua angka penting untuk
melihat ketika membandingkan peralatan: tekanan
(pound per square inch = psi) dan seberapa banyak
gallon per menit air sedang dipindahkan (gallons per
minute atau gpm). Untuk menghitung unit pembersihan
efektif (effective cleaning units atau ecu), kalikan psi dan
gpm (ecu = psi × gpm).
Sebagai contoh, sebuah mesin yang mempunyai
4 gpm air pada 2.000 psi dianggap memiliki 8.000 ecu
(2.000 × 4,0 = 8.000), akan sebanding dengan mesin
2.500 psi memberikan 3,2 gpm (2500 × 3,2 = 8.000).
Disarankan untuk tidak menggunakan tekanan terlalu
tinggi melebihi 3.000 psi, karena bisa menyebabkan
masalah lain. Tekanan yang tinggi dapat menyebabkan
kerusakan pada permukaan atau bahkan menyebabkan
bahan organik terpancar ke tempat lainnya karena
kecepatan tinggi, yang dapat membahayakan pekerjanya.
Sebagai ketentuan umum biasanya 9.000 ecu cukup yang
diperlukan untuk garis dinding.
Kecepatan pembersihan akan tergantung pada
volume air yang digunakan. Sebuah mesin dengan
tekanan lebih dari 2.000 psi biasanya cukup baik untuk
digunakan. Sebuah mesin 4-gpm akan membersihkan
kotoran dua kali lebih cepat sebagai unit 2-gpm.
Selain memiliki mesin pencuci dengan tekanan
yang baik, ada beberapa langkah lain untuk
memfasilitasi proses pencucian.
• Perendaman - Perendaman permukaan sebelum
mencuci akan mengurangi jumlah waktu yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang lebih
lengkap. Perendaman dapat dicapai dengan
menempatkan sistem sprinkler di kamar untuk
dicuci. Ketika perendaman trailer, Anda mungkin
ingin hanya membasahi seluruh trailer pertama
dengan jumlah sedang air, lalu mulai mencuci
menyeluruh di salah satu ujung sementara
permukaan lainnya memiliki lebih banyak waktu
untuk merendam.
• Deterjen - Cara lain yang sangat baik untuk
memaksimalkan pembersihan dan meminimalkan
waktu yang dihabiskan untuk tugas tersebut adalah
dengan menggunakan deterjen khusus untuk
membantu memecah pupuk dan bahan organik
lainnya. Hal ini setara dengan menggunakan sabun
untuk mencuci tangan Anda. Anda dapat mencuci
tangan Anda dengan air biasa, tetapi lebih cepat
untuk menggunakan sabun. Deterjen adalah produk
yang digunakan untuk mengurangi tegangan
permukaan dan menunda partikel untuk
memudahkan pembersihan. Mereka dapat menjadi
asam (baik untuk menghilangkan protein) atau basa
(baik untuk lemak). Beberapa produk komersial
mengandung kedua jenis.
Banyak operasi melupakan nilai deterjen, terutama
karena biaya tambahan. Pada kenyataannya, sebagian
besar produk bernilai investasi bukan hanya karena
mereka mengurangi tenaga kerja, tetapi juga karena
mereka memaksimalkan proses pembersihan dan
dapat menghancurkan bakteri biofilm (lendir),
bakteri yang menempel.
• Air panas - air panas juga dapat mempercepat proses
pencucian. Kerugian salah satu air panas adalah
dapat menghasilkan uap dan menghambat visibilitas,
terutama di musim dingin. Tujuannya adalah untuk
memiliki air cukup panas untuk memudahkan
pembersihan tanpa menempatkan karyawan pada
risiko. Anda tidak akan dapat memiliki air cukup
panas untuk membunuh bakteri atau virus, karena
suhu tinggi ini akan menyebabkan kulit terbakar.
Penelitian telah menunjukkan bahwa uang yang
digunakan untuk memanaskan air akan disimpan
dalam mengurangi tenaga kerja.
5.3. Desinfektan
Ini adalah langkah penting dalam proses
pembersihan yang memerlukan penggunaan sains.
Kecuali permukaan sepenuhnya dibersihkan (tidak ada-
untuk-minimal bahan organik), desinfeksi tidak akan
efektif.
Desinfektan didefinisikan sebagai zat kimia yang
digunakan untuk mengendalikan, mencegah atau
menghancurkan mikroba pada benda mati atau
permukaan. Sebagian besar desinfektan tidak aktif ketika
mereka berkontak dengan bahan organik. Tidak ada
desinfektan yang akan bekerja untuk semua situasi.
Secara tradisional, desinfektan dipilih berdasarkan
pada preferensi atau harga, bukan pada tujuan tertentu.
Semua desinfektan yang digunakan di Amerika Serikat
harus disetujui oleh Badan Perlindungan Lingkungan
(EPA). Sehingga sangat penting untuk membaca label.
Berikut ini akan merangkum karakteristik umum
masing-masing kelas yang berbeda dari desinfektan.
o Asam (asam asetat, asam sitrat) - Asam yang
digunakan untuk mengendapkan protein. Bahan ini
dapat bersifat kaustik dan beracun jika mencapai
konsentrasi tinggi di udara. Aktivitas desinfektan ini
tergantung pada pH zat yang berkontak dengannya.
Asam telah digunakan secara terbatas paling banyak
pada pembersihan babi dan program desinfeksi.
o Alkohol (etanol, isopropanol) - Alkohol
denaturasi (rusak) protein dan non-korosif. Zat ini
sangat mudah terbakar, dan diperlukan dalam
konsentrasi 70-90% untuk menjadi efektif.
o Aldehid (formaldehid, glutaraldehid) - Zat
kimia ini non-korosif dan memecah protein.
Formaldehida karsinogenik, tetapi glutaraldehid
dianggap lebih aman bagi manusia dan hewan.
Glutaraldehid dapat sedikit efektif dalam keberadaan
beberapa bahan organik.
o Alkali (lye, hidroksida amonium) - Alkali
saponify (membuat ke sabun) menyelimuti lemak
dalam organisme. Aktivitas meningkat dengan suhu.
Zat ini sangat korosif.
o Biguanides (klorheksidin) - Biguanides
mengubah permeabilitas membran sel. Bahan ini
mudah dilemahkan oleh deterjen, air keras atau air
alkali. Beracun bagi ikan, tetapi relatif tidak
menyebabkan iritasi pada jaringan.
o Halogen (klorin atau yodium senyawa) -
protein denaturasi Halogen tetapi berpotensi longgar
dengan waktu, materi organik, sinar matahari, dan
beberapa logam. Bleach (natrium hipoklorit)
mungkin salah satu desinfektan termurah dan paling
umum digunakan. Senyawa yodium ini bisa
menyebabkan iritasi pada kulit pada konsentrasi yang
lebih tinggi. Baik yodium dan klorin mudah
dilemahkan oleh bahan organik.
o Oksidator agen (peroksida hidrogen, asam
peracitic) - Oksidator agen denaturasi protein dan
lipid, yang cukup korosif dan dapat menyebabkan
iritasi pada konsentrasi yang lebih tinggi.
o Fenol - Fenol denaturasi protein dan
mengubah permeabilitas membran sel. Zat ini
memiliki penampilan susu atau berawan ketika
ditambahkan ke air. Biasanya tidak efektif terhadap
virus non-diselubungi, tetapi efektif dalam kehadiran
bahan organik, sehingga baik pilihan untuk mandi
kaki, dan memiliki aktivitas sisa.
o Kuarter senyawa amonium (quats) - Quats
denaturasi protein dan mengubah permeabilitas
membran sel. Bahan ini biasanya tidak efektif
terhadap virus non-diselubungi, beracun untuk ikan
dan dilemahkan oleh bahan organik, deterjen, dan
air keras.
Karakteristik umum ini sangat membantu dalam
memahami perbedaan antara produk. Label produk harus
selalu dibaca untuk lebih dipahami karakteristik
spesifiknya atau efektivitas produk tertentu yang
mungkin berbeda dari karakteristik umum yang telah
kami uraikan di sini.
Salah satu bagian penting lainnya dari proses
desinfeksi adalah untuk mengetahui organisme target
yang akan didesinfektasi. Sebagai aturan praktis, kelas
berbeda desinfektan lebih mungkin efektif terhadap jenis
patogen tertentu. Bakteri dapat dikelompokkan menjadi
bakteri gram-positif atau gram-negatif berdasarkan
kemampuan organisme untuk mengambil pewarnaan
khusus, yang berhubungan dengan properti dari dinding
sel, dan karenanya digunakan untuk menentukan jenis
produk yang dapat bekerja terbaik bagi berbagai
kelompok bakteri.
Lain elemen kunci dari proses desinfeksi adalah
waktu kontak. Secara umum, desinfektan membutuhkan
paling sedikit 10 menit waktu kontak agar efektif.
Bacalah label yang tersedia untuk memastikan waktu
kontak yang tepat. Tenaga kerja pengolahan farrowing
mungkin sengaja menjadi pelanggar terbesar dari
peraturan ini. Untuk desinfeksi peralatan pengolahan
efektif, setiap operasi harus memiliki dua atau tiga set
peralatan yang berbeda, sehingga sementara satu set
sedang digunakan, set lainnya memiliki waktu kontak
untuk desinfektan untuk melakukan tugasnya.
Banyak desinfektan saat ini diberi label untuk
digunakan dalam peralatan berbusa. Desinfektan berbusa
memiliki dua keuntungan besar. Pertama, hal itu
memungkinkan seseorang untuk memvisualisasikan di
mana produk tersebut telah diterapkan, meyakinkan
sebuah aplikasi dan bahkan lebih lengkap. Kedua, secara
dramatis meningkatkan waktu kontak dari desinfektan
dengan permukaan yang berbeda, terutama permukaan
vertikal (dinding, pembagi, dll). Kedua keuntungan yang
bernilai investasi.
Cara lain untuk menerapkan desinfektan adalah
dengan menggunakan sebuah fogger. Secara historis,
fumigasi digunakan sebagai alat untuk menguapkan
desinfektan ke gas. Karena masalah personil, fumigasi
tidak digunakan secara rutin, melainkan foggers
digunakan.
o Fogging biasanya melibatkan aerosolizing
desinfektan dengan pengasapan yang sangat bagus,
bertujuan untuk memastikan bahwa desinfektan
mencapai seluruh permukaan di ruangan. Cara ini
menarik saat objek dibawa ke sebuah bangunan yang
tidak dapat didesinfeksi secara manual. Sebuah
ruangan khusus dibangun yang memiliki beberapa
jenis rak atau meja kawat mesh untuk membolehkan
semua material yang akan ditempatkan di atas lantai
agar desinfektan dapat menjangkau seluruh
permukaan benda. Objek ditempatkan di dalam
ruangan, dan fogger ini diisi dengan desinfektan dan
dihidupkan. Pintu untuk ruangan tertutup dan asap
desinfektan akan bergerak memenuhi ruangan sekitar
lima menit, kemudian fogger dimatikan dan
dibiarkan dalam ruangan selama 2-3 jam untuk
memungkinkan asap desinfektan ber-sentuhan
dengan objek yang diinginkan.
5.4. Waktu pengeringan
Salah satu tantangan dengan program
pembersihan dan desinfeksi sebagian besarnya adalah
bagaimana memungkinkan perpanjangan waktu yang
cukup untuk pengeringan. Tujuan dari waktu
pengeringan (downtime) adalah agar semua kelembaban
bisa menguap dari gedung dan seluruh permukaannya.
Air sangat penting untuk kelangsungan hidup
semua makhluk hidup, termasuk virus dan bakteri.
Penelitian di industri unggas telah menunjukkan bahwa
48 jam downtime secara dramatis dapat mengurangi
pencemaran lingkungan klostridial dibandingkan dengan
24 jam.
Idealnya ‘downtime’ di ruang ‘farrowing’ akan
menjadi 48 sampai 72 jam setelah pembersihan dan
desinfeksi. Sering kali, itu dimungkinkan bila pergerakan
ternak dan ruang terbatas. Untuk memaksimalkan waktu
pengeringan beberapa pertimbangan yang menjadi
pilihan ini adalah sebagai berikut:
• Biarkan kamar farrowing kering semalam sebelum
induk babi dipindah ke dalam ruangan untuk
memaksimalkan pengeringan.
• Jika semalam tidak mungkin cobalah untuk
menggunakan alat pembersih, seperti ‘pel’ untuk
mengeluarkan atau membersihkan genangan air agar
proses pengeringan cepat selesai sebelum induk babi
ditempatkan.
• Dua atau tiga kali setahun, waktu yang cukup untuk
merencanakan ruang untuk benar-benar kering, untuk
istirahat sebelum pindah siklus penyakit hewan
masuk. Hal ini sangat berguna ketika berhadapan
dengan masalah kesehatan yang signifikan di rumah
farrowing.
• Ingat, ini bukan efek semua-atau-tidak. Langkah-
langkah intervensi kecil ditambahkan supaya sistem
menjadi lebih produktif.
Pengeringan ini sangat penting untuk trailer
ternak, yang telah terlibat sebagai risiko utama untuk
transmisi penyakit. Ini biasanya bukan kesalahan
petugas, melainkan karena daerah berisiko tinggi
perjalanan ke dan dari kendaraan ini. Trailer biasanya
berakhir di daerah-daerah di mana hewan terkonsentrasi,
dan karena itu potensi untuk mengambil patogen
penyakit baru secara dramatis meningkat.
‘Trailer’ telah dirancang dengan kemampuan
yang lebih baik untuk tuntutan biosekuriti yang lebih
tinggi. Banyak ternak dengan tingkat kesehatan tinggi
menggunakan termal dibantu pengeringan dan
dekontaminasi.
Jika sistem ini selesai bekerja, trailer dicuci dan
didesinfeksi, kemudian ditempatkan di area terbuka
dengan sinar matahari untuk menambahkan panas
sebagai langkah penghapusan patogen akhir.
Keberhasilan sistem ini sangat meningkat karena proses
pengeringan.
Sistem ini sedang dirancang sedemikian rupa
sehingga area kritis dari trailer bisa mencapai paling
tidak 142°F selama minimal 10 menit. Beberapa di
lapangan akan lebih suka mencapai 160-165°F selama
10 menit untuk memaksimalkan membunuh patogen,
tetapi suhu yang lebih tinggi meningkatkan biaya operasi
dan dapat mempersingkat harapan hidup beberapa
peralatan trailer.
5.5. Monitor Pembersihan dan Desinfektan
Dalam industri babi, sementara pembersihan dan
desinfeksi dianggap pekerjaan yang sangat berharga,
terlalu sering dibiarkan dikerjakan oleh orang yang tidak
berpengalaman. Semua orang memahami pentingnya,
tapi tidak ada yang mau melakukan pekerjaan ini
sepanjang waktu. Orang yang tidak berpengalaman
dalam menangani tugas mencuci bisa bermasalah jika
mereka tidak terlatih dengan baik. Semua karyawan
harus mengerti pentingnya pekerjaan ini; ambillah waktu
untuk menjelaskan kepada karyawan baru mengapa
setiap langkah adalah penting guna keberhasilan dari
seluruh operasi.
Langkah-langkah berikut ini dapat membantu
memantau efektivitas operasi program pembersihan dan
desinfeksi:
⇒ Inspeksi Visual - berkala, semua manajer
visual harus memeriksa setiap pembersihan dan
desinfeksi sesuai langkah-langkah yang dijelaskan di
atas. Tujuannya adalah untuk mencari kebersihan
secara keseluruhan. Terutama dengan karyawan baru,
evaluasi setiap langkah secara hati-hati akan
membantu mereka lebih memahami harapan Anda.
Kata "bersih" adalah subjektif dan mungkin memiliki
arti yang berbeda/derajat makna bagi orang yang
berbeda. Ingat, hanya karena kamar atau trailer
terlihat "bersih" tidak berarti itu bebas patogen.
⇒ Evaluasi kuantitatif - ini biasanya
melibatkan kapas atau steril, meniru Organisme
Deteksi dan Menghitung (RODAC) piring. Banyak
dokter hewan menawarkan layanan ini. Melalui
proses standarisasi bidang permukaan uji, jumlah
bakteri yang sebenarnya dapat dilakukan untuk
wilayah pengujian yang berbeda. Jenis organisme
yang sebenarnya tumbuh tidak menjadi perhatian,
melainkan kuantitas organisme dewasa. Pelat
dan/atau kapas perlu dibawa ke laboratorium dan
dibiarkan menetas selama 48 jam, sehingga hasilnya
tidak tersedia.
Pembersihan dan desinfeksi program dapat sulit
untuk dievaluasi. Banyak kali keberhasilan program
didasarkan pada pengendalian penyakit klinis. Jika
ada masalah dalam farrowing gerusan lokal, maka
pembersihan dan desinfeksi lebih diperhatikan lagi.
Tapi metode ini tidak dapat mendeteksi penyakit
subklinis, yang dapat mempengaruhi kinerja dan
pada akhirnya keuntungan.
5.6. Pembersihan dan Biaya Desinfektasi
Ketika mengevaluasi biaya program yang
berbeda, kita harus mempertimbangkan semua bagian
dari proses, termasuk tenaga kerja. Sebagaimana dicatat,
deterjen menambahkan biaya langsung untuk semua
program pembersihan, tapi tabungan tenaga kerja juga
harus dipertimbangkan. Tabungan ini tidak hanya dalam
mengurangi waktu untuk menyelesaikan proses, tetapi
juga dalam meningkatkan semangat kerja karyawan,
yang sekarang memiliki pekerjaan yang lebih mudah
dilakukan. Manfaat dari sebuah kamar bersih sulit untuk
dihitung, tetapi pasti menjanjikan hal positif.
Mungkin bagian termudah untuk menghitung
adalah biaya desinfektan. Pastikan Anda
membandingkan ”apel dengan apel”. Berdasarkan
patogen sasaran, bacalah label produk dan tentukan
pengenceran terendah (konsentrasi tertinggi) yang
dibutuhkan. Hitung harga berdasarkan 1 gal. Temukan
solusi akhir, misalnya pada produk A yang tampak lebih
mahal karena biayanya $82.50/gal bila dibandingkan
dengan produk B seharga $53.60/gal. Menurut label,
ketika penargetan PRRS, produk A digunakan pada
tingkat ½ oz./gal. air dibandingkan dengan produk B
yang digunakan pada 1 oz./gal. air. Jadi, ½ oz produk A
hanya akan memakan biaya $0,32 ($82,50/128 oz/galon
½ tingkat aplikasi yakni $82,50/256=$0,32). Sementara
1 oz dari produk B akan berbiaya $0,42 ($53,60/128
oz/galon 1 tingkat aplikasi yakni $53,60/128=$0,32).
Oleh karena itu, produk A justru akan lebih murah
sekitar 24% daripada produk B.
Gambar 45. Sistim pemeliharaan lapangan

Contenu connexe

Tendances

Teknis budidaya ayam pedaging
Teknis budidaya ayam pedagingTeknis budidaya ayam pedaging
Teknis budidaya ayam pedagingsujononasa
 
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...Tata Naipospos
 
Teknis budidaya ayam broiler
Teknis budidaya ayam broilerTeknis budidaya ayam broiler
Teknis budidaya ayam broilerRizki Nurichsan
 
2013 mirnawati-soedarwanto-surachmi-setiyaningsih
2013 mirnawati-soedarwanto-surachmi-setiyaningsih2013 mirnawati-soedarwanto-surachmi-setiyaningsih
2013 mirnawati-soedarwanto-surachmi-setiyaningsihRifqi Cahyo
 
AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3PPGhybrid3
 
Budidaya ayam kampung
Budidaya ayam kampungBudidaya ayam kampung
Budidaya ayam kampungAinun Nadhifa
 

Tendances (7)

Teknis budidaya ayam pedaging
Teknis budidaya ayam pedagingTeknis budidaya ayam pedaging
Teknis budidaya ayam pedaging
 
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
 
Teknis budidaya ayam broiler
Teknis budidaya ayam broilerTeknis budidaya ayam broiler
Teknis budidaya ayam broiler
 
Studi banding ayam buras
Studi banding ayam burasStudi banding ayam buras
Studi banding ayam buras
 
2013 mirnawati-soedarwanto-surachmi-setiyaningsih
2013 mirnawati-soedarwanto-surachmi-setiyaningsih2013 mirnawati-soedarwanto-surachmi-setiyaningsih
2013 mirnawati-soedarwanto-surachmi-setiyaningsih
 
AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3
 
Budidaya ayam kampung
Budidaya ayam kampungBudidaya ayam kampung
Budidaya ayam kampung
 

Similaire à Bab vii kesehatan dan sanitasi

Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganraden prawoto
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasDR Irene
 
good manufacturing practice
good manufacturing practicegood manufacturing practice
good manufacturing practiceagus rianto
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxssuser04c576
 
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptx
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptxPPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptx
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptxHarifaAlfiatuRochman
 
Konsep Kesehatan Lingkungan
Konsep Kesehatan LingkunganKonsep Kesehatan Lingkungan
Konsep Kesehatan Lingkunganpjj_kemenkes
 
aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin15
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiyusria izza
 
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariAmos Pangkatana
 
Tinja dan Kesehatan.ppt
Tinja dan Kesehatan.pptTinja dan Kesehatan.ppt
Tinja dan Kesehatan.pptFKMAP13
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakuraWila Dantika
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Warung Bidan
 

Similaire à Bab vii kesehatan dan sanitasi (20)

Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
 
Sanitasi
SanitasiSanitasi
Sanitasi
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
 
GMP
GMPGMP
GMP
 
good manufacturing practice
good manufacturing practicegood manufacturing practice
good manufacturing practice
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
 
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptx
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptxPPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptx
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptx
 
Bab i SA
Bab i SABab i SA
Bab i SA
 
Konsep Kesehatan Lingkungan
Konsep Kesehatan LingkunganKonsep Kesehatan Lingkungan
Konsep Kesehatan Lingkungan
 
aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3
 
laporan akhir objek 1 print
laporan akhir objek 1 printlaporan akhir objek 1 print
laporan akhir objek 1 print
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
 
Modul 3 kb 1
Modul 3 kb 1Modul 3 kb 1
Modul 3 kb 1
 
laporan akhir objek 3 print
laporan akhir objek 3 printlaporan akhir objek 3 print
laporan akhir objek 3 print
 
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
 
Tinja dan Kesehatan.ppt
Tinja dan Kesehatan.pptTinja dan Kesehatan.ppt
Tinja dan Kesehatan.ppt
 
Resume bab 11
Resume bab 11Resume bab 11
Resume bab 11
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakura
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
 
tugas 2
tugas 2tugas 2
tugas 2
 

Plus de RMontong

Bab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanBab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanRMontong
 
Bab ix cara pemotongan dan karkas
Bab ix cara pemotongan dan karkasBab ix cara pemotongan dan karkas
Bab ix cara pemotongan dan karkasRMontong
 
Bab iii sistim dan cara pemeliharaan
Bab iii sistim dan cara pemeliharaanBab iii sistim dan cara pemeliharaan
Bab iii sistim dan cara pemeliharaanRMontong
 
Bab ii sejarah dan asal usul
Bab ii sejarah dan asal usulBab ii sejarah dan asal usul
Bab ii sejarah dan asal usulRMontong
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanRMontong
 
Pedoman Praktis dan Teori Manajemen Peternakan Babi
Pedoman Praktis dan Teori Manajemen Peternakan BabiPedoman Praktis dan Teori Manajemen Peternakan Babi
Pedoman Praktis dan Teori Manajemen Peternakan BabiRMontong
 

Plus de RMontong (6)

Bab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanBab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinan
 
Bab ix cara pemotongan dan karkas
Bab ix cara pemotongan dan karkasBab ix cara pemotongan dan karkas
Bab ix cara pemotongan dan karkas
 
Bab iii sistim dan cara pemeliharaan
Bab iii sistim dan cara pemeliharaanBab iii sistim dan cara pemeliharaan
Bab iii sistim dan cara pemeliharaan
 
Bab ii sejarah dan asal usul
Bab ii sejarah dan asal usulBab ii sejarah dan asal usul
Bab ii sejarah dan asal usul
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Pedoman Praktis dan Teori Manajemen Peternakan Babi
Pedoman Praktis dan Teori Manajemen Peternakan BabiPedoman Praktis dan Teori Manajemen Peternakan Babi
Pedoman Praktis dan Teori Manajemen Peternakan Babi
 

Bab vii kesehatan dan sanitasi

  • 1. Bab VII KESEHATAN DAN SANITASI Pada umumnya dikatakan bahwa penyakit pada ternak babi disebabkan oleh terinfeksi, dan ternak yang terjangkit akan memperlihatkan tanda-tanda klinis. Para ahli penyakit ternak khususnya ternak babi menyadari bahwa problematika penyakit adalah sangat bervariasi penyebab dan permasalahannya. Kenyataannya telah disepakati bahwa melalui penampilan produksi ternak babi seperti effisiensi dan konversi makanan (ekm) serta pertambahan berat badan (pbb) adalah lebih sensitif dan signifikan, untuk mengetahui indikator ternak terjangkit oleh penyakit, dibandingkan dengan mempelajari tanda- tanda klinis dari penyakit yang ada pada ternak babi tersebut. Karena penurunan penampilan produksi ternak babi disebabkan oleh banyak faktor selain oleh organisme pembawa penyakit. Penelitian yang mendalam tentang permasalahan penyakit pada ternak babi saat ini menghasilkan suatu konsep penanggulangan yang disebut multifactorial aetiology. Dengan kata lain, ternak babi akan menjadi
  • 2. sakit apabila disebabkan oleh banyak faktor atau rangsangan―beberapa di antaranya memerlukan penanganan yang berkesinambungan―atau penyebab yang sinergis, seperti permasalahan penyakit pneumonia yang disebabkan oleh kepadatan ternak yang sangat tinggi, sirkulasi udara yang sangat kurang, kotoran yang sangat meningkat sehingga menjadi kombinasi yang sangat baik untuk kolonisasi organisme pembawa penyakit pada saluran pernapasan. Persoalan yang kompleks seperti ini banyak menyebabkan para pakar penyakit ternak sulit untuk menemukan faktor penyebab utama dari penyakit ternak babi. Sehingga mengakibatkan pada persoalan kerugian secara ekonomis yang sangat tinggi. 1. Sanitasi Lingkungan untuk Pencegahan Penyakit Sanitasi merupakan dasar dari program pemeliharaan kesehatan ternak babi yang efektif. Definisi yang luas tentang sanitasi adalah pekerjaan pengukuran kebersihan untuk kesehatan dan pengendalian penyakit. Sanitasi bukan hanya membersihkan kandang dan desinfektasi, tetapi juga
  • 3. merupakan pekerjaan yang harus menekan laju perkembangan mikroorganisme. Peternak dengan pengetahuan tentang agen penyakit dan metode penyebarannya akan menemukan cara/strategi penanggulangan untuk meningkatkan keuntungan dari program sanitasi dan desinfektasi. 2. Penyebaran Penyakit Menular Penyakit akan menyebar dengan cara langsung, yaitu dari ternak yang satu ke ternak lainnya karena kontak badan, maupun tidak langsung, melalui pakaian, tangan, sepatu dari peternak/orang yang sering masuk ke kandang babi, serta kontaminasi dari makanan, air minum, alat-alat perlengkapan kandang/peternakan, tanah, tempat/alas kandang, udara dan sebagainya. Burung/unggas memberikan pengaruh pada penularan penyakit TGE (Transmissible Gastro Enteritis) dan Salmonelosis. Parasit eksternal dan insekta juga membawa penyakit. Beberapa organisme parasit mampu hidup untuk waktu yang panjang di lingkungan sekitar, kadang-kadang bisa bertahun-tahun. Tetapi, kemampuan hidupnya sangat bervariasi.
  • 4. 3. Pengaruh Lingkungan Besarnya jumlah organisme infektif merupakan faktor untuk beberapa penyakit dalam masalah kemungkinan resisten dan imunitasnya. Sehingga masalah yang paling penting adalah membasmi mikroorganisme di lingkungan sekitar. Untuk beberapa penyakit tertentu, pembasmian secara tuntas terhadap organisme patogen bisa berhasil dan memungkinkan. Banyak faktor berpengaruh pada jumlah dan kemampuan hidup dari penyakit yang disebabkan oleh organisme pada lingkungan alam. Kelembaban tinggi dan lingkungan basah merupakan faktor pendukung bagi kehidupan dan penyebaran dari organisme pembawa penyakit. Kepadatan ternak yang tinggi juga merupakan salah satu faktor pendukung penting untuk penyebaran dan perkembangan hidup organisme pembawa penyakit. Maka peternak harus mengikuti korelasi seimbang antara besar, berat badan, serta jumlah ternak dengan luasan kandang untuk ternak babi.
  • 5. 4. Rancangan dan Konstruksi Fasilitas Rancangan dan konstruksi yang baik untuk fasilitas ternak babi sangat penting untuk pencegahan penyakit. Kandang harus dibangun di tempat yang baik dan kering. Sistem drainase harus dirancang sehingga air dan perpindahan/ pergerakan kelompok ternak babi tidak saling terganggu. Banyak contoh yang terjadi di mana persoalan penyakit disebabkan oleh air atau urine berpenyakit dari group ternak satu ke group ternak lainnya. Gambar 44. Konstruksi dan fasilitas kandang modern
  • 6. 5. Kebersihan Kandang dan Disinfektasi Kebersihan dan desinfektasi perkandangan adalah hal yang sering terabaikan bagi usaha peternakan babi di negara-negara berkembang. Hal tersebut masih banyak dipengaruhi oleh belum dimilikinya suatu pemahaman yang sama tentang bagaimana me- minimalisasi pengaruh kebersihan lingkungan dalam dunia usaha pada umumnya. Pelaksanaan kebersihan dan kesehatan lingkungan pada sistim usaha peternakan, juga dalam usaha peternakan babi, sangat terlihat belum optimal. Penelitian maupun penghitungan komprehensif tentang dampak lingkungan dalam usaha peternakan babi belum dilaksanakan dengan sangat mendalam, baik pengaruh- nya terhadap bidang ekonomi-sosial maupun dampak lainnya, baik perusahaan peternakan maupun stake holders. Pelaksanaan pembersihan maupun desinfeksi kandang dapat terlaksana dengan maksimal jika
  • 7. memperhatikan langkah-langkah yang menjadi fokus utama, yaitu: 5.1. Membersihkan Hal yang menjadi rangkaian pembersihan sebagai langkah pertama adalah menghilangkan semua bahan organik dengan menggunakan sapu, sekop atau scraper. Dengan menghilangkan atau membersihkan bahan padat atau organik seoptimal mungkin menyebabkan penggunaan air sebagai langkah berikutnya akan menjadi minimal. Pelaksanaan pembersihan seperti ini pada kandang penyapihan (farrowing) sangat mudah untuk dilakukan karena konstruksi yang dibuat lebih tinggi dan jarak lantainya terpisah dengan lantai dasar (kecuali untuk membersihkan tempat makan induk babi). Sementara untuk membersihkan semi trailer atau sistim litter, butuh waktu yang signifikan untuk pembersihan alas kandangnya. Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan kebersihan ini cukup panjang sehingga akan mengurangi total waktu proses pembersihan. 5.2. Pencucian areal perkandangan
  • 8. Pencucian kandang merupakan langkah yang paling memakan waktu bagi keseluruhan proses, tetapi juga yang paling penting. Apabila dilakukan dengan benar, maka pencucian kandang akan memberikan pengaruh menghilangkan 99,99% mikroorganisme dalam areal perkandangan atau lingkungan perkandangan. Tujuan proses pencucian ini adalah untuk membersihkan semua sisa bahan organik (kotoran, pakan sisa yang busuk, urine, dll.). Untuk peternakan babi di negara maju biasanya dilakukan dengan menggunakan mesin cuci yang memiliki tekanan tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Iowa State University, ada dua angka penting untuk melihat ketika membandingkan peralatan: tekanan (pound per square inch = psi) dan seberapa banyak gallon per menit air sedang dipindahkan (gallons per minute atau gpm). Untuk menghitung unit pembersihan efektif (effective cleaning units atau ecu), kalikan psi dan gpm (ecu = psi × gpm). Sebagai contoh, sebuah mesin yang mempunyai 4 gpm air pada 2.000 psi dianggap memiliki 8.000 ecu (2.000 × 4,0 = 8.000), akan sebanding dengan mesin
  • 9. 2.500 psi memberikan 3,2 gpm (2500 × 3,2 = 8.000). Disarankan untuk tidak menggunakan tekanan terlalu tinggi melebihi 3.000 psi, karena bisa menyebabkan masalah lain. Tekanan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan atau bahkan menyebabkan bahan organik terpancar ke tempat lainnya karena kecepatan tinggi, yang dapat membahayakan pekerjanya. Sebagai ketentuan umum biasanya 9.000 ecu cukup yang diperlukan untuk garis dinding. Kecepatan pembersihan akan tergantung pada volume air yang digunakan. Sebuah mesin dengan tekanan lebih dari 2.000 psi biasanya cukup baik untuk digunakan. Sebuah mesin 4-gpm akan membersihkan kotoran dua kali lebih cepat sebagai unit 2-gpm. Selain memiliki mesin pencuci dengan tekanan yang baik, ada beberapa langkah lain untuk memfasilitasi proses pencucian. • Perendaman - Perendaman permukaan sebelum mencuci akan mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang lebih lengkap. Perendaman dapat dicapai dengan menempatkan sistem sprinkler di kamar untuk
  • 10. dicuci. Ketika perendaman trailer, Anda mungkin ingin hanya membasahi seluruh trailer pertama dengan jumlah sedang air, lalu mulai mencuci menyeluruh di salah satu ujung sementara permukaan lainnya memiliki lebih banyak waktu untuk merendam. • Deterjen - Cara lain yang sangat baik untuk memaksimalkan pembersihan dan meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk tugas tersebut adalah dengan menggunakan deterjen khusus untuk membantu memecah pupuk dan bahan organik lainnya. Hal ini setara dengan menggunakan sabun untuk mencuci tangan Anda. Anda dapat mencuci tangan Anda dengan air biasa, tetapi lebih cepat untuk menggunakan sabun. Deterjen adalah produk yang digunakan untuk mengurangi tegangan permukaan dan menunda partikel untuk memudahkan pembersihan. Mereka dapat menjadi asam (baik untuk menghilangkan protein) atau basa (baik untuk lemak). Beberapa produk komersial mengandung kedua jenis.
  • 11. Banyak operasi melupakan nilai deterjen, terutama karena biaya tambahan. Pada kenyataannya, sebagian besar produk bernilai investasi bukan hanya karena mereka mengurangi tenaga kerja, tetapi juga karena mereka memaksimalkan proses pembersihan dan dapat menghancurkan bakteri biofilm (lendir), bakteri yang menempel. • Air panas - air panas juga dapat mempercepat proses pencucian. Kerugian salah satu air panas adalah dapat menghasilkan uap dan menghambat visibilitas, terutama di musim dingin. Tujuannya adalah untuk memiliki air cukup panas untuk memudahkan pembersihan tanpa menempatkan karyawan pada risiko. Anda tidak akan dapat memiliki air cukup panas untuk membunuh bakteri atau virus, karena suhu tinggi ini akan menyebabkan kulit terbakar. Penelitian telah menunjukkan bahwa uang yang digunakan untuk memanaskan air akan disimpan dalam mengurangi tenaga kerja. 5.3. Desinfektan
  • 12. Ini adalah langkah penting dalam proses pembersihan yang memerlukan penggunaan sains. Kecuali permukaan sepenuhnya dibersihkan (tidak ada- untuk-minimal bahan organik), desinfeksi tidak akan efektif. Desinfektan didefinisikan sebagai zat kimia yang digunakan untuk mengendalikan, mencegah atau menghancurkan mikroba pada benda mati atau permukaan. Sebagian besar desinfektan tidak aktif ketika mereka berkontak dengan bahan organik. Tidak ada desinfektan yang akan bekerja untuk semua situasi. Secara tradisional, desinfektan dipilih berdasarkan pada preferensi atau harga, bukan pada tujuan tertentu. Semua desinfektan yang digunakan di Amerika Serikat harus disetujui oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA). Sehingga sangat penting untuk membaca label. Berikut ini akan merangkum karakteristik umum masing-masing kelas yang berbeda dari desinfektan. o Asam (asam asetat, asam sitrat) - Asam yang digunakan untuk mengendapkan protein. Bahan ini dapat bersifat kaustik dan beracun jika mencapai
  • 13. konsentrasi tinggi di udara. Aktivitas desinfektan ini tergantung pada pH zat yang berkontak dengannya. Asam telah digunakan secara terbatas paling banyak pada pembersihan babi dan program desinfeksi. o Alkohol (etanol, isopropanol) - Alkohol denaturasi (rusak) protein dan non-korosif. Zat ini sangat mudah terbakar, dan diperlukan dalam konsentrasi 70-90% untuk menjadi efektif. o Aldehid (formaldehid, glutaraldehid) - Zat kimia ini non-korosif dan memecah protein. Formaldehida karsinogenik, tetapi glutaraldehid dianggap lebih aman bagi manusia dan hewan. Glutaraldehid dapat sedikit efektif dalam keberadaan beberapa bahan organik. o Alkali (lye, hidroksida amonium) - Alkali saponify (membuat ke sabun) menyelimuti lemak dalam organisme. Aktivitas meningkat dengan suhu. Zat ini sangat korosif. o Biguanides (klorheksidin) - Biguanides mengubah permeabilitas membran sel. Bahan ini mudah dilemahkan oleh deterjen, air keras atau air
  • 14. alkali. Beracun bagi ikan, tetapi relatif tidak menyebabkan iritasi pada jaringan. o Halogen (klorin atau yodium senyawa) - protein denaturasi Halogen tetapi berpotensi longgar dengan waktu, materi organik, sinar matahari, dan beberapa logam. Bleach (natrium hipoklorit) mungkin salah satu desinfektan termurah dan paling umum digunakan. Senyawa yodium ini bisa menyebabkan iritasi pada kulit pada konsentrasi yang lebih tinggi. Baik yodium dan klorin mudah dilemahkan oleh bahan organik. o Oksidator agen (peroksida hidrogen, asam peracitic) - Oksidator agen denaturasi protein dan lipid, yang cukup korosif dan dapat menyebabkan iritasi pada konsentrasi yang lebih tinggi. o Fenol - Fenol denaturasi protein dan mengubah permeabilitas membran sel. Zat ini memiliki penampilan susu atau berawan ketika ditambahkan ke air. Biasanya tidak efektif terhadap virus non-diselubungi, tetapi efektif dalam kehadiran bahan organik, sehingga baik pilihan untuk mandi kaki, dan memiliki aktivitas sisa.
  • 15. o Kuarter senyawa amonium (quats) - Quats denaturasi protein dan mengubah permeabilitas membran sel. Bahan ini biasanya tidak efektif terhadap virus non-diselubungi, beracun untuk ikan dan dilemahkan oleh bahan organik, deterjen, dan air keras. Karakteristik umum ini sangat membantu dalam memahami perbedaan antara produk. Label produk harus selalu dibaca untuk lebih dipahami karakteristik spesifiknya atau efektivitas produk tertentu yang mungkin berbeda dari karakteristik umum yang telah kami uraikan di sini. Salah satu bagian penting lainnya dari proses desinfeksi adalah untuk mengetahui organisme target yang akan didesinfektasi. Sebagai aturan praktis, kelas berbeda desinfektan lebih mungkin efektif terhadap jenis patogen tertentu. Bakteri dapat dikelompokkan menjadi bakteri gram-positif atau gram-negatif berdasarkan kemampuan organisme untuk mengambil pewarnaan khusus, yang berhubungan dengan properti dari dinding sel, dan karenanya digunakan untuk menentukan jenis
  • 16. produk yang dapat bekerja terbaik bagi berbagai kelompok bakteri. Lain elemen kunci dari proses desinfeksi adalah waktu kontak. Secara umum, desinfektan membutuhkan paling sedikit 10 menit waktu kontak agar efektif. Bacalah label yang tersedia untuk memastikan waktu kontak yang tepat. Tenaga kerja pengolahan farrowing mungkin sengaja menjadi pelanggar terbesar dari peraturan ini. Untuk desinfeksi peralatan pengolahan efektif, setiap operasi harus memiliki dua atau tiga set peralatan yang berbeda, sehingga sementara satu set sedang digunakan, set lainnya memiliki waktu kontak untuk desinfektan untuk melakukan tugasnya. Banyak desinfektan saat ini diberi label untuk digunakan dalam peralatan berbusa. Desinfektan berbusa memiliki dua keuntungan besar. Pertama, hal itu memungkinkan seseorang untuk memvisualisasikan di mana produk tersebut telah diterapkan, meyakinkan sebuah aplikasi dan bahkan lebih lengkap. Kedua, secara dramatis meningkatkan waktu kontak dari desinfektan dengan permukaan yang berbeda, terutama permukaan
  • 17. vertikal (dinding, pembagi, dll). Kedua keuntungan yang bernilai investasi. Cara lain untuk menerapkan desinfektan adalah dengan menggunakan sebuah fogger. Secara historis, fumigasi digunakan sebagai alat untuk menguapkan desinfektan ke gas. Karena masalah personil, fumigasi tidak digunakan secara rutin, melainkan foggers digunakan. o Fogging biasanya melibatkan aerosolizing desinfektan dengan pengasapan yang sangat bagus, bertujuan untuk memastikan bahwa desinfektan mencapai seluruh permukaan di ruangan. Cara ini menarik saat objek dibawa ke sebuah bangunan yang tidak dapat didesinfeksi secara manual. Sebuah ruangan khusus dibangun yang memiliki beberapa jenis rak atau meja kawat mesh untuk membolehkan semua material yang akan ditempatkan di atas lantai agar desinfektan dapat menjangkau seluruh permukaan benda. Objek ditempatkan di dalam ruangan, dan fogger ini diisi dengan desinfektan dan dihidupkan. Pintu untuk ruangan tertutup dan asap desinfektan akan bergerak memenuhi ruangan sekitar
  • 18. lima menit, kemudian fogger dimatikan dan dibiarkan dalam ruangan selama 2-3 jam untuk memungkinkan asap desinfektan ber-sentuhan dengan objek yang diinginkan. 5.4. Waktu pengeringan Salah satu tantangan dengan program pembersihan dan desinfeksi sebagian besarnya adalah bagaimana memungkinkan perpanjangan waktu yang cukup untuk pengeringan. Tujuan dari waktu pengeringan (downtime) adalah agar semua kelembaban bisa menguap dari gedung dan seluruh permukaannya. Air sangat penting untuk kelangsungan hidup semua makhluk hidup, termasuk virus dan bakteri. Penelitian di industri unggas telah menunjukkan bahwa 48 jam downtime secara dramatis dapat mengurangi pencemaran lingkungan klostridial dibandingkan dengan 24 jam. Idealnya ‘downtime’ di ruang ‘farrowing’ akan menjadi 48 sampai 72 jam setelah pembersihan dan desinfeksi. Sering kali, itu dimungkinkan bila pergerakan ternak dan ruang terbatas. Untuk memaksimalkan waktu
  • 19. pengeringan beberapa pertimbangan yang menjadi pilihan ini adalah sebagai berikut: • Biarkan kamar farrowing kering semalam sebelum induk babi dipindah ke dalam ruangan untuk memaksimalkan pengeringan. • Jika semalam tidak mungkin cobalah untuk menggunakan alat pembersih, seperti ‘pel’ untuk mengeluarkan atau membersihkan genangan air agar proses pengeringan cepat selesai sebelum induk babi ditempatkan. • Dua atau tiga kali setahun, waktu yang cukup untuk merencanakan ruang untuk benar-benar kering, untuk istirahat sebelum pindah siklus penyakit hewan masuk. Hal ini sangat berguna ketika berhadapan dengan masalah kesehatan yang signifikan di rumah farrowing. • Ingat, ini bukan efek semua-atau-tidak. Langkah- langkah intervensi kecil ditambahkan supaya sistem menjadi lebih produktif. Pengeringan ini sangat penting untuk trailer ternak, yang telah terlibat sebagai risiko utama untuk
  • 20. transmisi penyakit. Ini biasanya bukan kesalahan petugas, melainkan karena daerah berisiko tinggi perjalanan ke dan dari kendaraan ini. Trailer biasanya berakhir di daerah-daerah di mana hewan terkonsentrasi, dan karena itu potensi untuk mengambil patogen penyakit baru secara dramatis meningkat. ‘Trailer’ telah dirancang dengan kemampuan yang lebih baik untuk tuntutan biosekuriti yang lebih tinggi. Banyak ternak dengan tingkat kesehatan tinggi menggunakan termal dibantu pengeringan dan dekontaminasi. Jika sistem ini selesai bekerja, trailer dicuci dan didesinfeksi, kemudian ditempatkan di area terbuka dengan sinar matahari untuk menambahkan panas sebagai langkah penghapusan patogen akhir. Keberhasilan sistem ini sangat meningkat karena proses pengeringan. Sistem ini sedang dirancang sedemikian rupa sehingga area kritis dari trailer bisa mencapai paling tidak 142°F selama minimal 10 menit. Beberapa di lapangan akan lebih suka mencapai 160-165°F selama 10 menit untuk memaksimalkan membunuh patogen,
  • 21. tetapi suhu yang lebih tinggi meningkatkan biaya operasi dan dapat mempersingkat harapan hidup beberapa peralatan trailer. 5.5. Monitor Pembersihan dan Desinfektan Dalam industri babi, sementara pembersihan dan desinfeksi dianggap pekerjaan yang sangat berharga, terlalu sering dibiarkan dikerjakan oleh orang yang tidak berpengalaman. Semua orang memahami pentingnya, tapi tidak ada yang mau melakukan pekerjaan ini sepanjang waktu. Orang yang tidak berpengalaman dalam menangani tugas mencuci bisa bermasalah jika mereka tidak terlatih dengan baik. Semua karyawan harus mengerti pentingnya pekerjaan ini; ambillah waktu untuk menjelaskan kepada karyawan baru mengapa setiap langkah adalah penting guna keberhasilan dari seluruh operasi. Langkah-langkah berikut ini dapat membantu memantau efektivitas operasi program pembersihan dan desinfeksi: ⇒ Inspeksi Visual - berkala, semua manajer visual harus memeriksa setiap pembersihan dan
  • 22. desinfeksi sesuai langkah-langkah yang dijelaskan di atas. Tujuannya adalah untuk mencari kebersihan secara keseluruhan. Terutama dengan karyawan baru, evaluasi setiap langkah secara hati-hati akan membantu mereka lebih memahami harapan Anda. Kata "bersih" adalah subjektif dan mungkin memiliki arti yang berbeda/derajat makna bagi orang yang berbeda. Ingat, hanya karena kamar atau trailer terlihat "bersih" tidak berarti itu bebas patogen. ⇒ Evaluasi kuantitatif - ini biasanya melibatkan kapas atau steril, meniru Organisme Deteksi dan Menghitung (RODAC) piring. Banyak dokter hewan menawarkan layanan ini. Melalui proses standarisasi bidang permukaan uji, jumlah bakteri yang sebenarnya dapat dilakukan untuk wilayah pengujian yang berbeda. Jenis organisme yang sebenarnya tumbuh tidak menjadi perhatian, melainkan kuantitas organisme dewasa. Pelat dan/atau kapas perlu dibawa ke laboratorium dan dibiarkan menetas selama 48 jam, sehingga hasilnya tidak tersedia. Pembersihan dan desinfeksi program dapat sulit
  • 23. untuk dievaluasi. Banyak kali keberhasilan program didasarkan pada pengendalian penyakit klinis. Jika ada masalah dalam farrowing gerusan lokal, maka pembersihan dan desinfeksi lebih diperhatikan lagi. Tapi metode ini tidak dapat mendeteksi penyakit subklinis, yang dapat mempengaruhi kinerja dan pada akhirnya keuntungan. 5.6. Pembersihan dan Biaya Desinfektasi Ketika mengevaluasi biaya program yang berbeda, kita harus mempertimbangkan semua bagian dari proses, termasuk tenaga kerja. Sebagaimana dicatat, deterjen menambahkan biaya langsung untuk semua program pembersihan, tapi tabungan tenaga kerja juga harus dipertimbangkan. Tabungan ini tidak hanya dalam mengurangi waktu untuk menyelesaikan proses, tetapi juga dalam meningkatkan semangat kerja karyawan, yang sekarang memiliki pekerjaan yang lebih mudah dilakukan. Manfaat dari sebuah kamar bersih sulit untuk dihitung, tetapi pasti menjanjikan hal positif. Mungkin bagian termudah untuk menghitung adalah biaya desinfektan. Pastikan Anda
  • 24. membandingkan ”apel dengan apel”. Berdasarkan patogen sasaran, bacalah label produk dan tentukan pengenceran terendah (konsentrasi tertinggi) yang dibutuhkan. Hitung harga berdasarkan 1 gal. Temukan solusi akhir, misalnya pada produk A yang tampak lebih mahal karena biayanya $82.50/gal bila dibandingkan dengan produk B seharga $53.60/gal. Menurut label, ketika penargetan PRRS, produk A digunakan pada tingkat ½ oz./gal. air dibandingkan dengan produk B yang digunakan pada 1 oz./gal. air. Jadi, ½ oz produk A hanya akan memakan biaya $0,32 ($82,50/128 oz/galon ½ tingkat aplikasi yakni $82,50/256=$0,32). Sementara 1 oz dari produk B akan berbiaya $0,42 ($53,60/128 oz/galon 1 tingkat aplikasi yakni $53,60/128=$0,32). Oleh karena itu, produk A justru akan lebih murah sekitar 24% daripada produk B. Gambar 45. Sistim pemeliharaan lapangan