Abstrak.
Berdasarkan hadist terdapat kebutuhan dalam fungsi bangunan masjid untuk jamaahnya merapatkan shaf dan menghindari tiang ketika sholat. Ternyata dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini membawa kita kepada kemungkinan membangung masjid tanpa tiang. Tapi, adakah dalam hadist hal yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah bangunan masjid? Makalah ini membahas kemungkinan dalam membangun masjid tanpa tiang dari sudut pandang islam dan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pedoman perancangan masjid bentang lebar dengan memperhatikan ketentuan daya tampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan dan mengolah data literatur. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman peracangan sebuah masjid bentang lebar di Bengkulu.
2. “ PENERAPAN STRUKTUR
BENTANG LEBAR
PADA BANGUNAN
MASJID
DI BENGKULU ”Kebutuhan dasar pada fungsi bangunan masjid
agar jamaah dapat merapatkan barisan salat dan
terhindar dari tiang.
3. Pendahuluan
Dari hadits Rasulullah ,ﷺ Anas Radhiyallahu Anhu,
“Kami dilarang salat (dengan membuat shaf)
yang dipisahkan oleh tiang dan kami diusir
darinya.” (HR. Hakim) (Wanili, 2012)
Peran tiang sangat dibutuhkan dalam bangunan
sebagai penyangga berdirinya bangunan, tetapi dengan
adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sangat memungkinkan manusia
membangun bangunan tanpa tiang di tengah
bangunan.
4. Struktur Bidang
a. Struktur bidang datar
b. Struktur bidang lipat
c. Struktur bidang lengkung
Struktur Rangka
a. Struktur linear
b. Struktur rangka bidang
c. Struktur rangka gantung
d. Struktur rangka ruang
Struktur Biomorfik
a. Sistem pondasi
b. Struktur kabel
c. Struktur cangkang & rangka
Studi Pustaka
Ilmu Bangunan Struktur Bentang Lebar
( Tangoro, Dwi dkk. 2006)
Dikatakan bangunan bentang lebar jika
bentang yang dibutuhkan >20 m. Jenis
sistem bangunan bentang lebar:
1. Struktur Bidang
2. Struktur Rangka
3. Struktur Biomorfik
5. Metode
Kualitatif
Data literatur Struktur Bentang Lebar
Jenis
Sifat
Karakteristik
Material
Membandingkan efisiensi struktur
bentang lebar, dengan fungsi
bangunan masjid
6. Hasil dan
Pembahasan
Struktur Bidang
Struktur Biomorfik
Struktur Rangka
Bidang datar
Bidang lipat
Bidang lengkung
Rangka Linear
Rangka Bidang
Rangka Gantung
Rangka Ruang
Sistem Pondasi
Struktur Cangkang
Struktur Kabel
( Tangoro, Dwi dkk. 200
7. Struktur Bidang Hasil dan
Pembahasan
Material : Konstruksi beton
Karakteristik : Elemen plat yang tipis saling berhubungan
Bidang Datar
Mempunyai sifat beban yang bekerja tersebar
merata dengan banyak arah, karena gaya yang
bekerja diteruskan ke permukaan bidang.
Struktur Bidang Datar
(Sutrisno,1982)
8. Struktur Bidang Hasil dan
Pembahasan
Material : Konstruksi beton
Karakteristik : Elemen plat yang tipis saling berhubungan
Rangka bidang
lipat membentuk
ruang
Rangka Bidang Lipat
Piramidal Bidang Lipat
Polihedral Bidang Lipat
Mempunyai sifat
beban yang bekerja
sebagai atap
sehingga beban
hidup dari air hujan
dan angin,
sedangkan beban
mati dari struktur itu
sendiri bekerja gaya
tarik dan tekan yang
saling tegak lurus
Struktur Bidang Lipat
(Sutrisno,1982)
9. Struktur Bidang Hasil dan
PembahasanStruktur Bidang Lengkung
Cangkang barrel yang pendek Cangkang barrel yang panjang
Permukaan rotasional (synclastic)
Bentuk permukaan dari kurva yang diputar terhadap sumbu dengan
pelengkungan rangkap searah.
Bentuk dasar bidang lengkung dengan menggabung segi-segi maupun gabungan dari beberapa lingkaran.
Bentuk Konoid (conoid) Bentuk hyperbolic paraboloid Bentuk hyperboloid
Struktur Pelengkungan Tunggal Struktur Pelengkungan Rangkap
Sifat beban merata ke sisi-sisi
permukaan karena gaya yang timbul
pada permukaan cangkang saling
tegak lurus
Searah,
Dua arah (saling berbalikan)
Beban mati dari
struktur sendiri.
Beban hidup
dari air hujan
dan angin. Gaya
yang timbul
saling tegak
lurus.
Mempunyai gaya lengkung disetiap arahnya.
(Sutrisno,1982)
10. Struktur Rangka Hasil dan
PembahasanStruktur Rangka Linear
Busur
Lengkung
Kondisi kaku (jepit). Kondisi dengan dua sendi
Kondisi dengan tiga sendi
Barrel Catenary Pointed
Kubah Geodesic
(Geodesik Dome)
Kubah Jari-Jari
(Radial Dome)
Kubah Kisi-Kisi
(Lattice Dome)
Kubah Kisi-Kisi
Sejajar
(Parallel Lattice
Dome)
Kubah Schwedler
(Schwedler Dome)
Sistem yang bekerja ialah berkaitan dengan elemen
vertikal dan horisontal yang masing-masing mempunyai
gaya-gaya yang disalurkan ke pada bagian dasarnya,
sehingga untuk mempunyai kestabilan bisa digunakan
pengikat dibagian dasar elemen
Material: Baja Ringan
(Sutrisno,1982)
11. Struktur Rangka Hasil dan
PembahasanStruktur Rangka Bidang
Datar Miring Lengkung
Dua Sendi Tiga Sendi
Gaya yang bekerja pada sistem ini ialah dengan
menyalurkan beban tekan yang sebanding dengan gaya
tarik sehingga memberi kekakuan yang tinggi.
(Sutrisno,1982)
12. Struktur Rangka Hasil dan
PembahasanStruktur Rangka Gantung
Kabel
Struktur berkelengkungan tunggal
(single-curvature structure)
Struktur berkelengkungan ganda
(double-curvature structure)
Struktur kabel ganda
(double-cable structure)
Struktur kabel nonpretension
Struktur kabel pretension
Sifat dari sistem ini ialah gaya vertikal dan gaya horisontal dengan
asumsi posisi kabel selalu dalam keadaan miring, jika semakin kecil
sudut kabel kepada tiang pengaitnya, maka semakin keci hasil dari
gaya horisontalnya.
Material: Kabel Baja
(Sutrisno,1982)
13. Struktur Rangka Hasil dan
PembahasanStruktur Rangka Gantung
Membran
Simple Saddle Membrane Ridge type membrane Arch Type Membrane High Point Type Membrane
Sifat yang fleksibel dimana permukaan sistem dapat
meregang sesuai keadaan yang diinginkan, struktur ini
juga sensitif kepada tekanan angin yang dapat merubah
permukaan mapun bentuk.
Material yang biasa digunakan ialah PVC polister
(Sutrisno,1982)
14. Struktur Rangka Hasil dan
PembahasanStruktur Rangka Gantung
Tenda
Internal Masts Internal Arch External Masts
Struktur ini mempunyai lapisan struktur yang tipis,
antiklastik, terdiri dari membran tarik yang didukung
oleh struktur lengkung atau tiang.
Material: PVC
(Sutrisno,1982)
15. Struktur Rangka Hasil dan
PembahasanStruktur Rangka Ruang
Unit Ruang 1 Unit Ruang 2 Unit Ruang 3
Diatur dan disusun berbalikan dengan modul lainnya
sehingga gaya-gaya yang menjalar mengikuti bentuk
dari modul-modul yang tesusun.
Material, baja ringan.
(Sutrisno,1982)
16. Struktur Biomorfik Hasil dan
Pembahasan
Sistem Pondasi Struktur Kabel Struktur Cangkang & Rangka
Sistem pondasi akar
tunjang / tunggal,
bentuk mengecil ke
bawah
Terinsipirasi dari
jaring laba-laba
Terinsipirasi dari
bentuk cangkang
(Sutrisno,1982)
17. Hasil dan
Pembahasan
Struktur yang sesuai dengan kebutuhan
Masjid di Indonesia ialah:
• Struktur bidang lipat : pada struktur
atap bentuk lipatan mempunyai
kemiringan tinggi, lebih cocok dengan
iklim Indonesia,
• Material Beton, penulangan beton lebih
mudah struktur lipat dibandingkan
lengkung,
• Struktur Kabel, sebagai media pengikat
antan lipatan,
• Strutkur Biomorfik, sebagai sistem
pondasi akar tunjang atau sering
18. Hasil dan
Pembahasan
Fungsi ruang
bentang lebar
Masjid Negara
Kuala Lumpur:
Salat jamaah pria
bagian depan, salat
jamaah wanita
bagian belakang,
tanpa ada pemisah
ruangan.
Struktur Bidang Lipat,
Ruang Bentuk Radial
(Sekularac, 2010)
• Bentang: Diameter 70.0 m
• Material: Konstruksi Beton
• Daya tampung: 15.000
jamaah.
Masjid Negara Kuala Lumpur
LAPISAN ATAP UBIN
LAPISAN BETON
RANGKA BAJA
PLASTER
STRUKTUR UTAMA
ATAP
KOLOM PONDASI
19. Hasil dan
Pembahasan
Rangka dan gaya-gaya
aksi terhadap
pendukung
Gaya-gaya geser pada
tepi-tepi pelat.
Paraboloida hiperbolik
didukung kolom-
kolom sudut
Ruang Bentuk Radial
Masjid Negara Kuala Lumpur
20. 40.0 m
60.0 m
Masjid di Bengkulu
Hasil dan
Pembahasan
ATAP
Struktur Bidang
Lipat
Struktur Kabel
PONDASI
Struktur Biomorfik,
Sistem pondasi akar tunjang, alias
pondasi bor (mengecil kebawah)
Kebutuhan ruang sholat untuk 2000-5000 jamaa
137.5 cm x 62.5 cm = 8.593,75 cm²
0.86 m² x 2750 jamaah = 2.365 m²
Bentang
40.0 m x 60.0 m = 2400.0 m²
(Mendekati kebutuhan)
21. a. Ruang Segi Empat
b. Rangka dan gaya aksi
terhadap pendukung
c. Gaya geser pada tepi plat
yang didukung kolom
(Sekularac, 2010)
Masjid di Bengkulu
Hasil dan
Pembahasan
a
b c
22. Kesimpulan
Dalam ilmu arsitektur peran tiang dalam pembangunan sangat
dibutuhkan untuk menyangga berdirinya bangunan, berjalan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, memungkinkan manusia
untuk membangun bangunan tanpa adanya tiang ditengah bangunan.
Terdapat berbagai teori struktur bentang lebar (Wide Span Structure)
yang dapat menyelesaikan pembangunan ruang tanpa tiang, yaitu:
Struktur bidang, struktur rangka, dan struktur bioformik. Dari
pengumpulan data literatur untuk mengupayakan minimalisir
penggunaan tiang digunakan struktur bentang lebar. Sehingga,
penerapan struktur bentang lebar masjid di Bengkulu menggunakan
salah satu jenis bentang lebar yaitu,
STRUKTUR BIDANG LIPAT yang didukung dengan struktur kabel
sebagai pengikat dan struktur biomorfik sebagai sistem pondasi akar
tunjang.
23. Daftar Pustaka
• Sekularac, 2010. Pembentukan Dari Struktur Lipat.
Disertasi Doktoral Fakultas Arsitektur, Universitas
Belgrade.
• Sutrisno.1982. Bentuk Struktur Bangunan dalam Arsitektur
Modern. Jakarta: Gramedia.
• Tangoro, Dwi, dkk. 2004. Ilmu Bangunan Struktur Bentang
Lebar. Depok.
• Wanili, Khairuddin. 2012. Ensiklopedi Masjid. Cetakan ke
3. Diterjemahkan oleh:Darwis, Lc. Jakarta: Darus Sunnah.