1. REVOLUSI HIJAU
ILMU TEKNOLOGI MASYARAKAT
TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMUTARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
.
2. Kelompok Garuda
1. Muhammad Fatahillah {0309193133}
2. Agung Wijaya {0309193142}
3. Tira Ayu Syafitri {0309193130}
4. Nabila Rahmadina Marpaung {0309193139}
5. Adelia Syafitri {0309193131}
6. Lela Mahyuni {0309193137}
7. Cindi Nurmala Sari {0309193135}
8. Alfiana Daulay {0309193134}
9. Yeni Nur Khofifah {0309193148}
3. Definisi Revolusi Hijau
Kata Google
Revolusi Hijau adalah sebutan tidak resmi yang
dipakai untuk menggambarkan perubahan
fundamental dalam pemakaian teknologi
budidaya pertanian.
Hasil yang nyata adalah tercapainya
Swasembada (Kecukupan Penyediaan)
sejumlah bahan pangan di beberapa negara yang
sebelumnya selalu kekurangan persediaan
pangan (Pokok) seperti di India, Bangladesh,
Tiongkok, Vietnam, dan Thailand.
Revolusi Hijau diawali oleh Ford dan Rockefeller
Foundation, yang mengembangkan gandum di
Meksiko (1950) dan Filipina (1960)
Kata Kelompok Garuda
Revolusi Hijau adalah Usaha pengembangan
teknologi Pertanian untuk meningkatkan produksi
pangan. Mengubah dari pertanian yang
mengunakan teknologi Tradisional atau manual
menuju teknologi yang lebih maju, simple, dan
efisien.
4. Latar Belakang Terjadinya Revolusi Hijau
Di Dunia Di Indonesia
Pertambahan Penduduk yang
Pesat
Adanya lahan kosong yang tidak
digunakan secara baik.
Lahan Pertanian yang Sempit
Kebijakan Pemerintah pada
Masa Orde Baru
Hancurnya Lahan pertanian
akibat Perang Dunia I dan
Perang Dunia II.
Hasil Penelitian dari Thomas
Robert Malthus yang direspon
oleh ilmuwan dari Eropa dan
USA
Pertambahan penduduk yang
semakin meningkat dan
kebutuhan pangan penduduk
semakin meningkat
Upaya Pemerintah untuk
meningkatkan proses produksi
pertanian agar semakin maju
5. EMPAT PILAR
PENTING YANG
MENDASARI
REVOLUSI
HIJAU
1 Penyediaan Air melalui sistem Irigasi
2 Pemakaian Pupuk Kimia secara Optimal
3 Penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan Organisme
pengganggu
4 Penggunaan Varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas
6. Panca Usaha Tani yang Meliputi
IrigasiPemupukan
Pemberantasan
Hama
Pengolahan
Tanah
yang
Baik
Pemilihan
Bibit
Unggul
7. Di setiap tindakan pasti ada tujuan tertentu, begitu pula
dengan Revolusi Hijau. Adapun poin-poin dari Tuuan
Revolusi Hijau yang kami Rangkum adalah sebagai
berikut :
1
Mendapatkan Bibit Unggul dalam jangka
waktu yang pendek.
Hal ini tujuan utama dari banyak petani
karena mampu mempersingkat waktu.
4
Mengubah Petani gaya lama (Peasant)
dengan Petani gaya baru (Farmer), juga
untuk memudahkan aktivitas pertanian.
2
Memanfaatkan Sejengkal Tanah di
Sekitar Rumah Secara Optimal.
Hal ini juga menjadi tujuan Utama dari
banyak Petani karena bisa menggunakan
lahan yang pas-pasan.
5 Memperoleh produksi Maksimum dari
luas tertentu tanah pertanian.
3
Meningkatkan Produksivitas Pertanian
dengan cara Penelitian dan Eksperimen
bibit unggul.
6
Menekan Sekecil-keclnya ketidak
mantapan dalam produksi Pertanian, dan
mencegah turunnya kapasitas Produksi.
TUJUAN REVOLUSI HIJAU
8. 0 Revolusi Hijau
di Indonesia
Revolusi Hijau di Indonesia sudah dimulai sejak
berlakunya UU Agraria pada tahun 1870 yang
dikeluarkan oleh pemerintah Kolonial Belanda,
sehingga Indonesia dapat mengembangkan
berbagai jenis tanaman.
Dalam perkembangannya pada masa Orde Baru,
program Revolusi Hijau digunakan sebagai salah
satu cara untuk meningkatkan produk pangan di
Indonesia, terutama produksi beras.
Revolusi Hijau dilaksanakan secara sistematis,
terprogram, dan terus-menerus sehingga
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
9. Upaya yang dilakukan
Pemerintah Indonesia untuk menggalakan
Revolusi Hijau
Usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan
cara mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah
ada.
Intensifikasi
Pertanian
Pengalokasian Sumber Daya Pertanian ke
beberapa aktivitas lainnya yang menguntungkan
secara Ekonomi maupun Lingkungan
Diversifikasi
Pertanian Perluasan Areal pertanian ke wilayah yang
sebelumnya belum di manfaatkan oleh manusia.
Rehabilitasi
Pertanian
Penanaman kembali pada lahan pertanian yang
rusak atau tidak terawat sebelumnya.
Ekstensifikasi
Pertanian
10. Ciri – Ciri Revolusi Hijau
Tumbuhan yang ditanam
Terspesialisasi, atau istilah
lainnya adalah Monokultur
Penggunan Bibit yang
Unggul yang tahan
terhadap penyakit
tertentu dan hanya
cocok dilahan tertentu
Pemanfaatan
Teknologi
Maju
11. Pada tahun 1984 Indonesia
berhasil memproduksi beras
sebanyak 25,8 Ton. Haslnya
Indonesia berhasil Swasembada
beras.
Kesuksesan ini mendapatkan
penghargaan dari FAO (Organisasi
Pangan dan Pertanian Dunia) pada
tahun 1985.
Salah Satu
Contoh Besar
Revolusi Hijau
Indonesia dari Pengimpor Beras
mampu menjadi Swasembada dan
juga bisa mengekspor beras ke
India
Hal ini terjadi pada masa
kepemimpinan Presiden Soeharto
12. Dampak Positif Revolusi Hijau Indonesia
2 3 41
Peningkatan Produksi
pangan menyebabkan
kebutuhan Primer
masyarakat Industri
menjadi terpenuhi
Indonesia Berhasil
mencapai Swasembada
Beras
Kualitas tanaman
pangan semakin
meningkat
Meningkatkan
Produktivitas tanaman
pangan
Produksi Swasembada KualitasProduktivitas
13. Dampak Negatif
Penggunaan pupuk
buatan dan pestisida
secara berlebihan,
akan mengakibatkan
lahan pertanian
menjadi tidak subur
lagi
Adanya mekanisme
pertanian
mengakibatkan cara
bertani tradisional
menjadi tersingkirkan
Hasil panen dari
beberapa kawasan
Revolusi Hijau
mengalami penurunan
Berkurangnya
keanekaragaman
genetic jenis tanaman
tertentu yang
disebabkan oleh
penyeragaman jenis
tanaman tertentu
Rasa kegotong-
royongan semakin
menurun
54321
14. Kesimpulan
Revolusi Hijau merupakan pengembangan
teknolgi pertanian untuk meningkatkan produksi
pangan
1
Dengan Revolusi ini petani ditandai dengan
semakin berkurangnya ketergantungan para
petani pada cuaca dan alam karena
meningkatnya peran ilmu pengetahuan dan
teknologi
2
Jenis bahan makanan yang mendapat prioritas
adalah jenis bahan gandum, jagung, pada, dan
sorgum3